Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Fauzi
Abstrak :
Fungsi utama rumah sakit sebagaimana yang telah digarisk.an dalam Sistim Kesehatan Nasional, adalah menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan, yang perlu diatur sedemikian rupa sehingga mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan lebih berdaya guna (efisien) dari berhasil guna (ef ek tif). Dalam kaitan dengan efisiensi rumah sakit, lama hari rawat merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatiah, karena merupakan salah satu unsur dari rangkaian parameter yang dipakai dalam menilai efisiensi pengelolaan rumah sakit. Lama hari rawat dari beberapa penyakit UPF Bedah RSUD Tangerangdari Oktober s/d December l ebih lama dari standar perawatan yang ditetapkan oleh Depkes. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat, yang terdiri dari 3 faktor utama: medik, administrasi dan pasien. Desain penelitian merupakan studi 'Cross Sectional' dari data sekunder yang didapat dari catatan medik pasien. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa lama hari rawat berhubungan dengan sifat operasi, lama operasi, hari pulang RS dan penanggung biaya perawatan. ......The main function of the hospital as what to be provided in, the National Health System, that is, to take care the health remedy that has a quality of curative and rehabilitative, that needs to be managed as well as to have the ability of using the resource that is available by efficient and effective, In relation to the efficiency of the hospital, the length of stay is a matter that needs an attention, because it is an element of the parameter that to be used in examining the efficiency of the hospital administration. The length of stay of it- same decease at the UPE - Bedah RSUD Tangerang from October to December 1993, is longer than standard to be provided by Health Department. This research is aimed to obtain the description of the factors there are in connection with the length of stay, that consist of 3 main factor ? medical, administration and patient. The research design is a "Cross Sectional" study from the secondary data that to be yielded from the patient medical record. From the research outcome, to be concluded that the length of stay that is in connection with the operating characteristic, the length of the operation, the day out from the hospital and who is responsible to pay the care cost. To be suggested that the hospital should make the standard procedure of the operational management and the patient return to increase the quality of care.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Papilaya, Johan
Abstrak :
Formularium Rumah Sakit merupakan suatu daftar obat baku beserta peraturan-peraturannya yang digunakan sebagai pedoman dalam pemakaian obat di suatu rumah sakit yang dipilih secara rasional, berdasarkan informasi obat yang sahih dan sesuai kebutuhan pasien di rumah sakit. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi yang merupakan rumah sakit kelas C dengan kapasitas tempat tidur 112 buah, dan mempunyai tenaga dokter spesialis di empat bagian dasar maupun unit-unit lainnya. Komite Farmasi dan Terapi yang terbentuk sejak 1989 telah berhasil membuat Formularium Rumah Sakit yang merupakan salah satu tugas dari komite tersebut. Kenyataan yang ditemukan menunjukan bahwa Formularium Rumah Sakit ini belum digunakan secara optimal seperti terlihat di unit rawat jalan empat besar yaitu unit bedah, kesehatan anak, kebidanan dan penyakit kandungan serta unit penyakit dalam. Ditemukan 54,25 % resep antibiotik dan 59,91 % macam antibiotik serta 46,7 % resep analgetik dan 49,2 % macam analgetik yang menyimpang dari Formularium Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang berhubungan dengan penggunaan Formularium Rumah Sakit di unit rawat jalan RSUD Bekasi dan upaya peningkatan penggunaannya. Penggunaan Formularium Rumah Sakit diukur dengan prosentase penggunaan antibiotik dan analgetik karena kedua macam obat inilah yang paling sering ditulis dokter dalam prakteknya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan responden sebanyak 36 orang yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis maupun dokter gigi. Dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner dicarilah hubungan variabelvariabel yang diduga secara teeri maupun empiris berhubungan dengan penggunaan Formularium Rumah Sakit. Dengan uji chi-square dan uji korelasi Pearson's didapati 2 variabel mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik, sedangkan 7 variabel lainnya tidak terbukti mempunyai hubungan bermakna secara statistik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lama kerja dokter berhubungan dengan penggunaan analgetik dan ada tidaknya buku petunjuk yang informatif berhubungan dengan penggunaan antibiotik 'sesuai Formularium Rumah Sakit. Sedangkan variabel lainnya yaitu: umur dokter, pendidikan, pengetahuan dokter, sikap dokter, ketersediaan obat, kepercayaan dokter, dan komunikasi dokter tidak berhubungan dengan penggunaan anatibiotik maupun analgetik sesuai Formularium Rumah Sakit. Korelasi tertinggi antara variabel babas dan variabel terikat terdapat pada variabel komunikasi dokter dengan penggunaan analgetik sedangkan yang terendah antara umur dokter dengan penggunaan antibiotik. Disarankan agar diterbitkan buku petunjuk penggunaan Formularium Rumah Sakit yang berukuran saku bagi tiap dokter di RSUD Bekasi, dan Formularium perlu direvisi secara berkala disesuaikan dengan pola penyakit dan kemajuan industri farmasi. Disarankan pula agar Komite Farmasi dan Terapi perlu ditingkatkan perannya sebagai penyebar informasi tentang Formularium Rumah Sakit dan evaluasi secara periodik terhadap penggunaannya perlu dilaksanakan untuk menilai kepatuhan penggunaan Formularium Rumah Sakit tersebut.
Hospital Formulary is a list of raw drugs and its regulations used as a directive in medicines usage at rationally elected hospital, in accordance with genuine medicines information and in line with patients requirements at hospital. The research id conducted at Regional General Hospital Bekasi which is made up C-level hospital with 112 beds capacities, and consist of. medical specialist in four ground part units and other units. Pharmacy and Therapy Committee which was formed since 1989 is succeed to create Hospital Formulary which constitutes one of the committee task. The fact that the Hospital Formulary has not optimally used as shown in four big part of outer treatment unit, that is in surgical operation unit, children health, obstetry and gynecology unit and internal decease units as well. It is found 54,25 %, of antibiotic prescription, 59,91 % sort of antibiotics, 46,7 % analgesics prescription and 49,2 % sort of analgesics which deviates from Hospital Formularium. The purpose of this research is to identify any factors related to Hospital Formulary usage at outer treatment unit Regional General Hospital Bekasi and an effort to improve the usage. Hospital Formularium usage is measured with antibiotic and analgetic prosentage usage since the two kind of medicines are frequently recommended by doctor in their practicing. This research type is analytic descriptive with total respondents is 36 people which consists of general practice, specialist and dentists. Conducting some interviews and filling questioners the variables are founded which is estimated theoretically or empirically have to do with Hospital Formularium usage. By means of chi-square and Pearson's correlation test, it is found out 2 variables which significant correlation statistically each other, while other 7 variables proved no significant correlation statistically. This research concludes that the length of doctor working is in line with analgetic usage and no informative guidance books as the antibiotic usage up to Hospital Formulary. While other variables are : doctor's age, education, doctoral's knowledge, doctor behavior, drugs supply, doctor belief and communication do not have to do both with anti-biotic usage and analgetic in accordance with Hospital Formularium. The highest correlation between free variable and unfree variable existed on doctor communication variable with analgetic usage while the lowest is doctor's age with antibiotic usage. It is recommended to publish a pocket directive book concerning Hospital Formulary usage for every doctors at Regional General Hospital Bekasi, and the formulary has to be revised periodically which is corresponded with diseases types and the advanced of pharmacy industry. It is suggested also that Pharmacy and Therapy Committee plays more import-ant roles as an information disseminator regarding Hospital Formularium and does periodic evaluation on its usage to appraise the Hospital Formulary usage disciplines.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmono
Abstrak :
Perkembangan dunia pelayanan kesehatan dewasa ini, telah memacu Rumah Sakit Daerah untuk rnengembangkan dirinya sehingga memiliki kemampuan dan daya saing yang tinggi, oleh sebab itu penilaian kinerja mutlak diperlukan oleh Rumah Sakit Daerab sebagai pertanggung-jawaban akuntabilitas dan evaluasi atas capaian kineljanya. Pergeseran pengelolaan Rumah Sakit Daerah menjadi unit Badan Laytman Umwn, turut mewamai pola penilaian kinerja yang dirasakan sesuai dengan dinamika perkembangan Rumah Sakit Daerab Kerangka balanced scorecard merupakan alternatif yang dapat dipergnnakan dalam penilaian kinerja Rurnah Sakit Daerah. Penelitian ini merupakan operational action research mengenai penilaian kinerja dengan mernakai pendekatan balanced scorecard, didesarkan atas data sekunder yang terdapat dalam dokumen RSUD Pelabuhan Ratu. Sedangkan inforrnasi mengenai kepuasan polanggan diperoleh dari basil survei terhadap 96 responden ytmg didistribusikan atas kunjungan pasien rawat inap, pasien rawat jalan, dan pasien unit gawat darurat. Pengukuran Kepuasan karyawan dilakukan terhadap 96 karyawan RSUD Pelabuhan Ratu. Analisis kinerja RSUD Pelabuhan Ratu selama Periode Tahun 2004-2006 menunjukkan bahwa: 1). Kinetja pada perspektifkeuangan: pada Tahun 2006 perolehan pendapatan atas kegiatan pelayanan kesehatan mengalami kenaikan 133%, namun tidak diikuti dengau penurunan biaya pengeluaran sehingga cost recovery masih di hawab 50o/o. 2). KineJja pada perspektif pelanggan: pangsa pasar masih luas, retensi pelanggan menunjukkan tren meningkat meskipun kemampuan memperoleh pelanggan baru cenderung menumn, kepuasan pelanggan masih tergolong rendah. 3) Kinelja pada perspektif bisnis internal menunjukan kinelja yang efisien dan efektif 4) Efisien dan efektif tidak terlihat pada kinelja pertumbuhan dan pembelajanm. Kinelja yang efek-tif dan efisien pada proses bisnis internal terbuk-6 dapat mendorong efektifitas kineija pada perspektif pelanggan yang dipetlihatkan dengan peningkatan jumlah kunjungan pasien. Pada akhimya, melalui peningka!an jumlah kunjungan pasien, efektifitas kinerja pada perspektif keuangan yang berupa peningkatan pendapatan dapet tercapai, diikuti dengan efisiensi penggunaan angganm, maka tujuan strategis kemandirian rumah sakit dapat terwujud. ......Growth of health service today pushed district hospital to develop themselves so they have a high ability and competitiveness, therefore, performance assessment is needed by district hospital as responsibilities of accountability and evaluation of their performance absolutely. Management fnction of district hospital become Public Service Unit bas taken part in color design of performance assessment which is felt as growth dynamics of district hospital. Balanced scorecard framework is an alternative which able to be used on performance assessment of district hospital. This study is an operational action research concerning performance assessment with a balanced scorecard method and based on secondary data which is in R.SUD Pelabuhan Ratu docwnent While information concerning customer satisfaction was obtained from survey result to 96 responders who were distnDuted for visiting in patient, out patient. and intensive care unit patient. Measurement of employees satisfaction bas conducted to% employees ofRSUD Pelabuban Ratu. Performance analysis of RSUD Pelabuban Ratu period of 2004-2006 indicated that t ). Performance on finance perspective: earning acquirement of health service activity increased 133% in 2006~ but this is not followedby decreasing an expenditure cost so that recovery cost is still under 500/o. 2). Performance on customer perspective: market compartment is still wide, customer retention showed increased trend although a new customer maintain ability decreased. customer satisfaction is still low 3) Performance on internal business perspective indicated an efficient and effective performance 4) performance grown and study do not indicate an efficient and effective performance. An efficient and effective performance on internal business process has proven that it can push performance affectivity on customer perspective which is indicated by improvement of patient visits number, Through improvement of patient visits number in the end of perfonmance affectivity on finance perspective which made improvement of earning can reach, it was followed by efficiency usage of budget, so strategic objective of hospital independence can prove.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifianti Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Alifianti LestariProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : EVALUASI PENGEMBANGAN PUSKESMASKECAMATAN MENJADI RSUD KELAS DDENGAN STUDI KASUS DI 4 RSUD JAKARTAPUSAT TAHUN 2017Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang secara umum bertujuan untuk mendapatkan hasil evaluasi pengembangan Puskesmas Kecamatan menjadi Rumah Sakit Kelas D di Jakarta Pusat tahun 2017.Penelitian dilakukan selama dua bulan April ndash; Mei 2017 dengan mengambil lokasi di 4 RSUD Jakarta Pusat yaitu : RSUD Kemayoran, RSUD Cempaka Putih, RSUD Johar Baru dan RSUD Sawah Besar.Pengumpulan data melalui data primer berupa wawancara mendalam, yang dilengkapi dengan telaah dokumen dan observasi lapangan, kemudian data sekunder yang berasal dari 4 RSUD di Jakarta Pusat.Hasil penelitian menunjukkan banyak penyebab yang sangat mempengaruhi layanan kesehatan yang dberikan di 4 RSUD Jakarta Pusat. Seperti ketersediaan Dokter Spesialis yang tidak mudah mau bekerjasama dengan RSUD Kelas D di Jakarta Pusat. Salah satunya dikarenakan belum adanya kesepakatan pendapatan dokter spesialis. Selain itu kelengkapan sarana prasarana juga berpengaruh dalam pemberian layanan kepada masyarakat, lokasi Rumah sakit yang kurang strategis berpengaruh juga terhadap pemasaran layanan, serta kebijakan pengembangan Rumah sakit dengan layanan unggulan sesuai kebutuhan masyarakat sekitarnya.Sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 4 RSUD di Jakarta Pusat cukup berhasil menjadi RSUD Kelas D di tahun 2017 dengan terus memperbaiki dan melengkapi sumber daya manusia termasuk Dokter Spesialis dan melengkapi sarana prasarana kesehatan rumah sakit yang belum terpenuhi secara optimal.Kata Kunci : RSUD KELAS D , Evaluasi
ABSTRACT
Name Alifianti LestariStudy Program Magister of Hospital AdministrationTitle EVALUATION OF PUSKESMAS KECAMATANDEVELOPMENT BECOMING CLASS DHOSPITAL WITH CASE STUDY IN 4 HOSPITALSIN CENTRAL JAKARTA 2017.This research was conducted with qualitative approach which generally aimed to get the evaluation result of development of Puskesmas Kecamatan into Class D Hospital in Central Jakarta in 2017.The research was conducted for two months April May 2017 by taking the location in 4 Central Jakarta Public Hospital namely Kemayoran Hospital, Cempaka Putih Public Hospital, Johar Baru Hospital and RSUD Sawah Besar.Data collection through primary data is in depth interview, completed with document review and field observation, then secondary data coming from 4 hospitals in Central Jakarta.The results showed many causes that greatly affect the health services provided in 4 Central Jakarta hospitals. As the availability of Specialist Doctors who are not easy to cooperate with RSUD Class D in Central Jakarta. One of them is because there is no specialist doctor 39 s income agreement. In addition, the completeness of infrastructure facilities also affect the provision of services to the public, the location of hospitals that are less strategic also affect the marketing of services, as well as development policies of hospitals with excellent service according to the needs of the surrounding community.So in this study it can be concluded that 4 hospitals in Central Jakarta succeeded in becoming RSUD Class D in 2017 by continuously improving and completing human resources including Specialist Doctor and equipping hospital health infrastructure facilities that have not been fulfilled optimally.Keywords RSUD CLASS D, Evaluation
2017
T48458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djarot Pambengkas
Abstrak :
RSUD Pasar Rebo terpilih menjadi salah satu rumah sakit daerah yang akan dikonversikan menjadi Rumah Sakit Unit Swadana. Unit Swadana menurut Keputusan Presiden No.38 tahun 1991 adalah satuan kerja tertentu dari Instansi Pemerintah yang diberi wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsionalnya secara langsung. Sehingga dapat dijelaskan disini bahwa untuk biaya operasional suatu organisasi/satuan kerja yang dikonversikan menjadi Unit Swadana dari hasil penerimaan/pendapatannya sendiri yang didapatkan dari imbalan/penjualan jasa/barang yang dihasilkan oleh organisasi/instansi tersebut. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana kita bisa membuat perencanaan pendapatan yang "baik", dalam arti yang tidak terlalu jauh melesetnya dari kenyataan nantinya. Karena operasional unit swadana sangat tergantung dari pendapatan fungsionalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model peramalan yang dapat dipergunakan untuk membantu dalam membuat perencanaan pendapatan RSUD Pasar Rebo sebagai Unit Swadana. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan analisa trend. Ruang lingkup penelitian adalah pusat-pusat pendapatan (revenue center) RSUD Pasar Rebo, tetapi karena terlalu luas, maka hanya dibatasi pada peramalan di poli umum, dengan tujuan sebagai contoh awal pencarian model peramalan yang cocok untuk poli umum, dimana cara-cara pencarian model untuk poli lain bisa mempergunakan cara yang dipakai pada penelitian ini. Dengan berasumsi bahwa produk rumah sakit identik dengan produk industri, maka pada penelitian ini model-model peramalan yang dipakai adalah model peramalan untuk industri barang. Data yang dipakai adalah data kunjungan poli umum dari tahun kunjungan 1985 sampai dengan tahun 1991, dan dibagi dalam data kuartal. Dari data ini kemudian dibuat grafik trend kunjungan, dan hasilnya jelas terlihat mempunyai trend naik. Model peramalan yang dipilih adalah model peramalan yang sederhana yaitu: model peramalan semi average dan model peramalan least square ( tinier dan kuadratis), dengan varibel bebasnya hanya satu yaitu waktu. Sedangkan untuk memilih salah satu model maka dilakukan pengujian ketepatan metode/model peramalan tersebut diatas dengan berbagai cara yaitu : membandingkan nilai tengah kesalahan (Mean Error), nilai tengah kesalahan absolut (Mean Absolute Error), nilai tengah persentase kesalahan (Mean Procentage Error), nilai tengah persentase kesalahan absolut (Mean Absolute Procentage Error), dan Statistik U (Theil). Dari hasil pemakaian model untuk peramalan sampai pengujian masing-masing model/metode peramalan maka model peramalan yang cocok untuk poli umum adalan model peramalan least square linier. Tetapi ternyata bila hasil peramalan kunjungan poli umum dengan mempergunakan model least square linier ini dibandingkan dengan hasil kunjungan yang sesungguhnya (kunjungan tahun 1992) masih cukup besar perbedaannya. Mengapa ? Ternyata ada yang dilupakan pada penelitian ini, yaitu yang diteliti adalah suatu deret berkala dan model peramalan yang dipakai adalah peramalan trend, dimana harus dipenuhi dahulu syarat peramalan trend yaitu bahwa tidak ada korelasi dan banyak sedikitnya pola dari deret berkala yang diteliti. Sehingga pada penelitian ini pemeriksaan atau pengujian autokorelasi dan banyak sedikitnya pola deret berkala dilakukan sesudah dipilih model/metode peramalannya. Untuk pengujian banyak sedikitnya pola deret dipakai pengujian autokorelasi (Auto-r) dan untuk mencari ada tidaknya korelasi kesalahan peramalan dipakai Statistik Durbin-Watson. Dari hasil pengujian ini memang ternyata deret berkala yang diteliti mempunyai banyak pola dan juga mempunyai korelasi kesalahan pada peramalannya. Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa sebelum melakukan peramalan suatu data sebaiknya dilihat deret tersebut mempunyai banyak pola atau tidak, karena hasil peramalan pasti kurang baik. Untuk peramalan produk jasa seperti produk rumah sakit, sebaiknya memakai model peramalan multivariat (banyak variabelnya), karena produk jasa ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugiarti
Abstrak :
Sejalan dengan akan didirikan bangsal keperawatan kelas VIP, kelas I, dan RS Swadana maka pertama kali yang harus dipersiapkan adalah mutu pelayanan keperawatan karena baik buruknya suatu rumah sakit ditentukan oleh bagaimana pelayanan keperawatannya. Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong harus mempersiapkan sumber daya keperawatannya yang memegang peranan panting dalam pelaksanaan proses keperawatannya. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik perawat terhadap proses asuhan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Evaluasinya menggunakan perhitungan statistik sederhana. Penelitian dilakukan di 4 ruang perawatan inap Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong. Jenis data variabel bebas dan variabel terikat adalah data primer. Variabel bebas dipergunakan formulir pengamatan dari kegiatan proses asuhan keperawatan. Formulir berpedoman pada suatu standard penilaian yang disusun oleh American Nursing Association dan National League for Nursing. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat. Berdasarkan analisa data Bari kuesioner menunjukan bahwa pelaksanaan proses asuhan keperawatan berlangsung dengan balk. Tetapi menurut data-data dokumentasi yang bersumber pada data tertulis rekam medis, menunjukan proses asuhan keperawatan di RSUD Cibinong adalah sangat buruk (rata-rata total 18,2%). Pelaksanaan proses keperawatan di RSUD Cibinong belum berjalan dengan baik. Hal ini terjadi karena beberapa kemungkinan yaitu perawat pada umumnya melaksanakan proses asuhan keperawatan dengan baik (sesuai kuesioner), tetapi setiap tahapan proses tidak direkam dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian ini maka perlu dibuat suatu sistem perekaman tahapan keperawatan yang sederhana dan mudah dilaksanakan oleh perawat. Perlu penambahan sumber daya keperawatan minimal 2 orang utama setiap jaga. ...... In line with constructing the nursing housing of VIP, Class I, and Self-funding Hospital (Rumah Sakit Swadana), then firstly that should be prepared is the quality of nursing services due to the condition of hospital determined by its nursing services. Thus General Hospital of Cibinong Region should prepare its nursing resources which have important role in acting the nursing process. In general the research has aims to get information on the characteristics of nurses over nursing process. It is a survey research. Its evaluation uses simple statistics calculation. The research was done in four in-patient rooms of General Hospital of Cibinong Region. The questionaire form was guided by the valuation standard of American Nursing Association and National League for Nursing. Based on data analysis of the questionaire indicated that the actions of nursing process went on properly. However according to documentation data in medical records, it indicated that nursing process in General Hospital of Cibinong Region was worst (total average 18.2 percent). The action of nursing process in General hospital of Cibinong Region did not go on well. It occurred because of some possibilities, that is nurses in general acted nursing process properly (in accordance with the questionnaire), but every process step was not recorded well. Based on the research results, it should be'made a recording system with simple and easy nursing process acted by nurses. It should make the addition of nursing resources minimally 2 main nurses on every duty.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muripto
Abstrak :
Angka kematian perinatal merupakan salah satu indikator derajat kesehatan. angka kematian perinatal di Indonesia masih tinggi yaitu 45 per 1000 kelahiran. Rumah Sakit Umum Banjar mempunyai angka kematian perinatal : 78,2 per 1000 kelahiran. Rumah Sakit sebagai pusat rujukan diharapkan mampu membantu menurunkan angka kematian perinatal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan AMP di Rumah Sakit Umum Banjar dapat mengintervensi upaya penurunan kematian perinatal. Penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 666 pada periode tahun 1994/1995 dan sebanyak 727 pada periode tahun 1996/1997. Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang berarti pada : variabel input yaitu adanya kebijakan/SK, sumber daya manusia, pembiayaan, sarana dan prasarana, serta prosedur tetap. Pada variabel proses yaitu adanya pertemuan, diktat, penerapan protap dan pembahasan kasus berjalan lebih baik. Adapun variabel output dan outcome sesuai dengan adanya perbaikan pada variabel input dan proses. Dan akhirnya saran kepada Rumah Sakit agar kegiatan AMP lebih dimantapkan dan ditingkatkan. Untuk Dinas Kesehatan dan instansi terkait agar lebih terjalin koordinasi, komunikasi dan kerjasama dalam rangka meningkatkan kegiatan AMP yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kematian perinatal.
The Analysis of Maternal Perinatal Audit (MPA) Program at Banjar District HospitalPerinatal Death as one of health indiator, which is 45 per 1000 births in Indonesia, is still regarded high. In Banjar district Hospital, thits rate reaches a higher number which is 78,2 per 1000 births. As a regerral center for the district area, Banjar hospital is expected to play role in decreasing this rate. To realize this the government has urged all district hospitals to conduct a program., calls : The Maternal and Perinatal Audit (MPA). This study aims to assess the conduct of the MPA program at the Banjar Hospital, by analyzing its 2 year activities : From April 1994 to March 1997 the approach was qualitative by which 25 hospital staff who are involved in the MPA Program were interviewed secondary data in the forms of annual and monthly reports were also analyzed. 727 medical records were assessed to see the output and the outcome of this MPA Program. The conceptual framework used to analyze was the system approach, looking thoroughly at each aspect of input, process, output and outcome. The study shows that the input (The MPA decree , manpower, budget, facilities) is significant in making the program work. The press such as meetings, development and practice of standard procedures are the ones that make the program successful. It is suggested to the hospital director to always support the MPA program : The District Health Offices, herely is encouraged to facilitate the hospital and the MPA program with better forum, conducive atmosphere., to better improve communications and coordination?s among the hospital MPA staff and other related sectors.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radianti
Abstrak :
ABSTRAK Saat ini terjadi kecenderungan peningkatan pembiayaan kesehatan (terutama di rumah sakit) akibat dari perkembangan teknologi yang demikian pesat disertai tuntutan masyarakat yang berhubungan dengan perubahan sosial-ekonominya. Salah satu upaya mengendalikan masalah ini, yaitu dengan mengikut sertakan pihak ketiga atau asuransi kesehatan dalam pembiayaan pasien di rumah sakit. Bagi pihak manajemen rumah sakit, salah satu hal yang berkaitan dengan pembiayaan pasien oleh pihak ketiga adalah sistem penagihannya. Sebagai output dari sistem penagihan ini berupa tagihan yang tepat waktu dan akurat. Penelitian dilakukan dengan harapan dapat memberi masukan bagi manajemen rumah sakit (terutama bagian keuangan) perihal gambaran sistem penagihan pasien rawat jalan pihak ketiga yang ada dibandingkan dengan standar (seharusnya).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, evaluatif sebagai suatu cara untuk mencari pemecahan atas masalah yang dihadapi. Dari data yang diperoleh (dengan cara telaah dokumen dan wawancara). didapatkan bahwa pengarahan kepada pelaksana kurang dan petunjuk pelaksanaan penagihan pasien pihak ketiga sebagai standar pelayanan rumah sakit belum ada. Selain itu perubahan RSUD Pasar Rebo menjadi rumah sakit unit swadana memerlukan pengembangan manajemen keuangan yang sesuai dengan standar rumah sakit unit swadana. Alternatif pemecahan masalah yang diajukan berupa masukan sebagai langkah penyempurnaan sistem yang sudah ada, antara lain penyempurnaan formulir penagihan, pembuatan laporan proses penagihan dan realisasi unit pihak ketiga atau asuransi kesehatan di sub. bagian keuangan. Dengan cara ini diharapkan akan dihasilkan output (tagihan) yang lebih tepat waktu dan akurat.
ABSTRACT Nowadays, the rising costs of health care (especially in the hospital) is caused by people's needs and medical technology development. One way to solve this problem has been implemented by financing the outpatient's hill using third palsy's insurance. In the hospital management's point of view, the emerging issue is related to the billing and collection systems as well as the claims process. Therefore the output of this process should be the claims that delivered on time and accurately. The outcome is expected to become one measure of efficiency. A survey is conducted to give input to hospital management particularly to the financial management team, This information can illustrate the difference of the unpaid bill comparing with standard. The research is descriptive and evaluative in order to find the problem's solution. From data gathering (documents investigation and interviews), it appears that human and other resources have not match the requirements, and there are no mitten instructions (manual) as standards for managing third party's outpatients. Other related fact is the changing status of RSUD Pasar Rebo to become a self-sufficient hospital has not been supported by adequate skills of financial management team. Finally, the alternative solution is suggested to improve the system. such as simplification of billing form, issuance of billing process report. realization tit third party or health insurance unit as a part of financial department. These tools are presented in order to generate the output more accurately and on time.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiani Ayudi Rahma
Abstrak :
Dalam menghadapi perkembangan dan persaingan bebas khususnya dibidang perumahsakitan, rumah sakit pemerintah menghadapi kendala di bidang sumber daya manusia. Oleh karena itu kita perlu mengetahui usaha-usaha yang dapat mendorong kinerja individu dan kelompok yang dapat berdampak positif terhadap kinerja organisasi. Dalam tesis ini, implementasi usaha-usaha tersebut dinamakan proses manajemen perubahan yang dieksplorasi di rumah sakit umum daerah Pasar Rebo, Jakarta. Pada rumah sakit ini kita menemukan proses manajemen perubahan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya dikelompokkan menjadi proses belajar, proses kepemimpinan dan proses pembentukan tata nilai. Ketiga proses di atas didapatkan dengan wawancara mendalam dengan direktur dan beberapa wakil dari para profesional dan manajerial.
Exploration Study ; Process of Change Management at Pasar Rebo Hospital, JakartaTo face the growth and free competition particularly In hospitalization in the future, State hospitals confront human resources obstacle. Hence, we need to understand the efforts which can urged the team and individual's performance to deliver positive Impact to organization?s performance. In this thesis, the implementation is called management of change and it has been explored in Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta. In this hospital, we found the process of change manragement .including the supporting factors which are grouped into ; learning process, leadership process and value establishment process. Those mentioned above has been obtained through In-depth interview with director and some professional and managerial representatives.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjak Priatama Sukma
Abstrak :
Penelitian ini membahas kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dengan pendekatan Balanced scorecard, pertanyaan tesis ini adalah bagaimana tingkat kinerja RSUD Sekarwangi dari perspektif pelanggan, keuangan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan penyusunan tesis ini adalah untuk menilai kinerja RSUD Sekarwangi dalam perspektif Balanced Scorecard. Tesis ini disusun berdasarkan kerangka teori tentang Balanced Scorecard yang dipopulerkan oleh Robert S. Kaplan dan David Norton, penelitian ini mencoba menerapkan konsep tersebut kedalam organisasi public. Jenis penelitian tesis ini adalah penelitian deskriptif, teknik pengambilan data melalui wawancara, pembagian kuisioner dan observasi. Ukuran-ukuran yang menjadi operasionalisasi variabel dalam tesis ini adalah ; customer acquisition, customer retention dan customer satisfaction untuk perspektif pelanggan, pertumbuhan pendapatan, tingkat pengeluaran dan cost recovery rate untuk perspektif keuangan, waktu tunggu, standar kinerja pelayanan dan pasien dirujuk untuk perspektif proses bisnis internal, serta peningkatan kapabilitas pegawai dan kepuasan pegawai untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam tesis ini dilakukan survey untuk mengukur kepuasan pelanggan dan kepuasan pegawai, untuk kepuasan pelanggan digunakan purposive sampling dan untuk survey kepuasan pegawai digunakan teknik Stratified Random Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja RSUD Sekarwangi secara keseluruhan mencapai 48%, dengan rincian kinerja setiap perspektif ; kinerja perspektif pelanggan sebesar 33%, kinerja perspektif keuangan sebesar 52%, kinrja perspektif proses bisnis internal sebesar 72% dan kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 58%. Kinerja tertinggi adalah perspektif proses bisnis internal dan kinerja terendah adalah perspektif keuangan. Ini wajar, karena pada kenyataannya proses bisnis internal (khususnya ukuran waktu tunggu, dan standar pelayanan) cukup baik, hanya masih kurang dalam ukuran menampung pasien (tingkat pasien dirujuk tinggi). Rendahnya kinerja perspektif keuangan dikarenakan ketidakseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dengan tingkat pengeluaran.
This study discusses the performance of Regional General Hospital Sekarwangi of Sukabumi with Balanced scorecard approach, the questions in this thesis is how the level of performance of hospitals Sekarwangi for customer perspective, financial perspective, internal business processes perspective and learning and growth perspective. The goal of this thesis is to appraisal the performance of hospitals in Sekarwangi with Balanced Scorecard perspectives. This thesis is arranged based on the theoretical framework of the Balanced Scorecard by Robert S. Kaplan and David Norton, this research attempts to apply this concept into a public organization. Type of thesis research is descriptive research, techniques of data through interviews, observations, and questionnaire. The measurement of operationalization of the variables in this thesis are; customer acquisition, customer Retention and customer satisfaction for the customer perspective, revenue growth, the level of expenditure and cost recovery rate for the financial perspective, waiting time, standards of performance and service to patients referred to a business process perspective internal, and increasing the capability of employees and employee satisfaction for the learning and growth perspective. In this thesis conducted a survey to measure customer satisfaction and employee satisfaction, customer satisfaction is used to purposively sampling and employee satisfaction survey to be used Stratified Random Sampling technique. Results of research showed that the level of performance RSUD Sekarwangi overall reach 48%, with the details of the performance of each perspective, performance of customer perspective 33%, performance of financial perspective 52%, performance internal business process perspective 72% and the performance of learning and growth perspectives 58 %. The highest performance is internal business process perspective and the lowest is the financial perspective. This is reasonable, because in reality, internal business processes (especially the size of the waiting time, and service performance standards) is quite good, still not only in size to accommodate the patient (patients were referred to high level). The low performance is because the financial perspective imbalance between growth in income to the level of expenditure.
2009
T26138
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>