Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tya Zuhrotin Nisa
"Skripsi ini membahas naskah Surat Kontrak Politik Sanggar 285 SKPS 285 koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia. SKPS 285 berisi kontrak politik antara Raja Sanggar dan pemerintah kolonial Hindia-Belanda. SKPS 285 ditulis menggunakan aksara jawi yang sudah tidak lazim digunakan. Surat tersebut diteliti menggunakan kajian filologi untuk menghasilkan sebuah suntingan teks. SKPS 285 disunting menggunakan metode edisi teks kritis agar kandungan naskah dapat dipahami. Selain itu, dilakukan analisis terhadap SKPS 285 dalam aspek politik, pemerintahan, ekonomi, hukum, dan kesehatan. Hasil penelitian terhadap SKPS 285 menunjukkan bentuk dominasi pemerintah kolonial terhadap Kerajaan Sanggar.
......This thesis discusses a manuscript entitled Surat Kontrak Politik Sanggar 285 SKPS 285 collection of Arsip Nasional Republik Indonesia. SKPS 285 contains political contract between King of Sanggar and colonial government HindiaNederland. SKPS 285 written in jawi letter which is not commonly used. The letter was researched using philological studies to produce a text edits. SKPS 285 was edited using the critical method so that the content contained on that letter can be understood. Furthermore, this thesis also analyzed the content of SKPS 285 in term of political, govermental, economic, law, dan health. The result of research showed the dominance of the colonial government against the Kingdom of Sanggar. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutono Rendra Lysthano
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S7191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Mahresi Choesin
"ABSTRAK
Adanya sanggar-sanggar tari yang beranggotakan orang-orang dengan berbagai macam latar belakang menimbulkan pertanyaan mengapa orang-orang tersebut mau terlibat dalam perwujudan tari dan bagaimana bentuk interaksi mereka pada saat bersama-sama di sanggar. Tulisan ini memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas dengan mengambil kasus sanggar tari kreasi Bagong Kussudiardjo di Padepokan D.I. Yogyakarta di TMII. Jawaban yang diberikan berupa gambaran tentang kerangka struktur interaksi yang dipergunakan para anggota untuk menafsirkan pengalaman mereka sehingga terwujud tingkah laku yang disesuaikan dengan penafsiran tersebut. Perhatian ditujukan kepada pemilihan identitas yang relevan dalam sebuah kerangka struktur interaksi."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardela Maesyaroh
"Ondel-ondel sebagai kesenian Betawi telah mengalami perkembangan dari kesenian arak-arakan rakyat menjadi ikon kota Jakarta. Unsur pendukung kesenian ondel-ondel tetap eksis dan berkembang adalah dengan adanya sanggar. Sanggar Beringin Sakti sebagai salah satu kelompok kesenian ondel-ondel yang sudah aktif dari sebelum tahun 1970-an memiliki peran besar dalam mengembangkan ondel-ondel. Berbeda dengan penelitian sebelumnya karya Joko Susanto yang hanya berfokus kepada komposisi musik yang digunakan Sanggar Beringin Sakti. Fokus penelitian ini adalah peran Sanggar Beringin Sakti dalam mengembangkan ondel-ondel di Jakarta mulai dari terbentuknya hingga lahirnya anak sanggar terakhir dari Sanggar Beringin Sakti. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Pada tahapan heuristik, mengumpulkan data berupa wawancara dengan pemilik Sanggar Beringin Sakti, artikel jurnal, surat kabar dari Perpustakaan Nasional RI, dan buku. Hasil penelitian ini adalah Sanggar Beringin Sakti menjadikan ondel-ondel sebagai ikon kota Jakarta yang aktif melaksanakan berbagai kegiatan seperti acara perfilman kesenian, pembukaan acara atau perayaan khusus kota Jakarta, dan menampilkan ondel-ondel dalam bentuk cendera mata dan boneka penerima tamu, selain itu Sanggar Beringin Sakti mampu mengembangkan ondel-ondel dengan menjadikan sanggar sebagai tempat belajar dan regenerasi dengan melahirkan anak-anak sanggar yang aktif dan eksis sesuai pakemnya di masa modern saat ini.
......Ondel-ondel as a Betawi art has developed from a folk art procession to become an icon of the city of Jakarta. The supporting element of ondel-ondel art that still exists and develops is the existence of a studio. Sanggar Beringin Sakti as one of the ondel-ondel art groups that has been active since before the 1970s has played a major role in developing ondel-ondel. This is different from the previous research by Joko Susanto, which only focused on the music composition used by Sanggar Beringin Sakti. The focus of this research is the role of Sanggar Beringin Sakti in developing ondel-ondel in Jakarta from its formation until the birth of the last studio child of Sanggar Beringin Sakti. This study used the historical method with four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. At the heuristic stage, collecting data in the form of interviews with the owner of Sanggar Beringin Sakti, journal articles, newspapers from the National Library of Indonesia, and books. The result of this research is that Sanggar Beringin Sakti made ondel-ondel as an icon of the city of Jakarta which actively carried out various activities such as art film events, opening special events or celebrations for the city of Jakarta, and displaying ondel-ondel in the form of souvenirs and dolls for the receptionist. Beringin Sakti is able to develop ondel-ondel by making the studio a place for learning and regeneration by giving birth to studio children who are active and exist according to the standards in today's modern times."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nengah Mariska Nareswari
"ABSTRAK
Tren tari hip hop semakin berkembang hingga mampu menarik banyak anak-anak hingga dewasa untuk mencoba mempelajarinya. Kesempatan ini menjadi dorongan Dancebox Studio untuk membuka bisnis tari hip hop di daerah Tangerang Selatan Dancebox Studio bertujuan membuka kesempatan kepada remaja hingga dewasa muda untuk belajar dan mendorong murid-murid tersebut turun dalam pengalaman baru, yaitu dunia perlombaan. Untuk menjangkau dan menarik calon konsumen remaja hingga dewasa muda, Dancebox Studio memerlukan perencanaan pemasaran digital dengan strategi inbound marketing yang diturunkan menjadi content marketing dengan ide "A Place to be Champion rsquo" dan tagline "Beyond Boundaries". Perencanaan ini mengacu teori AISAS yang dikemukakan pada buku The Dentsu Way. Pemasaran digital ini akan menggunakan media digital situs web, Instagram, Youtube, dan LINE. Pemasaran digital ini dilakukan pada bulan Januari hingga April 2018 dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 900.000,00.

ABSTRACT
The hip hop dance trend has attracted many people from children to adult to try and learn it. This opportunity becomes a boost for Dancebox Studio to open a hip hop dance business in Tangerang Selatan area. Dancebox Studio aims to open opportunities for teenagers to young adults to learn and encourage these students to come down to a new experience or contest at the higher level. To attract potential market from teenagers to young adults, Dancebox Studio requires digital spinning plans with inbound strategies that are downgraded to content marketing with the idea of "A Place to be Champion" with a tagline "Beyond Boundaries". This plan refers to AISAS theory by The Dentsu Way. This digital marketing will use digital media such as websites, Instagram, Youtube, and LINE. This plan will start in January to April 2018 with a cost of Rp. 900.000,00."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library