Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meidy ayu Larasati
"Sarapan merupakan waktu penting untuk menjaga kecukupan gizi tubuh selama beraktivitas. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi dan akan mengakibatkan tubuh menjadi lemas, lesu, mengantuk, pusing, kesulitan berkonsentrasi, penurunan prestasi akademik, serta dapat mengganggu tumbuh kembang fisik dan seksual pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan proporsi kebiasaan sarapan dengan faktor-faktor yang memengaruhinya pada siswa/i SMA Budhi Warman 2 Jakarta Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah responden 152 siswa yang berasal dari kelas X dan XI. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan SQ-FFQ yang diisi secara mandiri oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54,5 % siswa memiliki kebiasaan sarapan yang tidak baik. Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan pada kebiasaan sarapan berdasarkan pengetahuan gizi (p-value=0,032), kebiasaan jajan (p-value=0,007), ketersediaan sarapan (p-value=0,006), pekerjaan ibu (p-value=0,037), dan pengaruh orang tua (p-value=0,037). Peneliti menyarankan untuk diberikannya promosi dan pendidikan gizi mengenai sarapan agar siswa menyadari pentingnya sarapan.

Breakfast is an important meal to maintain adequate body nutrition during the activity. Skipping breakfast can cause the body to lack energy and will cause the body to become weak, lethargic, drowsy, dizzy, difficulty concentrating, decreased academic achievement, and can interfere with physical and sexual development in adolescents. This study aims to determine the description and differences in the proportion of breakfast habits with the factors that influence it on high school students at SMA Budhi Warman 2 Jakarta 2020. This study used cross sectional study design with a total 152 students that were taken from class X and XI as respondents. Data were collected using a questionnaire and SQ-FFQ that were filled in independently by respondents. The results showed that 54,5 % of students had poor breakfast habits. There is a significant difference in the proportion of breakfast habits based on nutritional knowledge (pvalue=0,032), snacking habits (p-value=0,007), availability of breakfast (pvalue=0,006), mother’s job (p-value=0,037), and parental influence (p-value=0,045). The researcher suggests that nutrition promotion and education about breakfast can be given so that students will be more aware of the importance of breakfast.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Muthiasari
"Sarapan penting dilakukan terutama bagi anak usia sekolah untuk meningkatkan produktivitas dan konsentrasi belajar di sekolah. Sarapan belum menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan anak sebelum melakukan aktivitasnya disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu, sosial-ekonomi, dan lingkungan dengan kebiasaan sarapan pada siswa sekolah dasar negeri terpilih di Banten. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dengan jumlah responden sebanyak 345 siswa kelas 4 dan 5 di lima sekolah dasar negeri terpilih di Banten.
Hasil penelitian menunjukkan sebesar 52,8 siswa terbiasa melakukan sarapan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh orang tua dan ketersediaan sarapan dengan kebiasaan sarapan. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk mengadakan program sarapan bersama, kantin sekolah dapat menyediakan sarapan untuk siswa, orangtua dapat menyediakan sarapan yang mudah dan sederhana, mengajak dan mengingatkan anak untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah serta dapat menyediakan bekal jika anak tidak sempat untuk sarapan di rumah.

Breakfast is important to do, especially for school aged children, to increase the productivity and study 39 s concentration at school. Breakfast is not yet a habit that children routinely do before doing their activities at school. This study aims to know the association between individual, social economy, and environment factors with breakfast habits among selected public elementary school students. This study used a cross sectional study design using secondary data with total respondents 345 students grade 4 and 5 in five selected public elementary schools in Banten. The results showed 52,8 of students accustomed to breakfast.
The result of statistical analysis shows that there was significant association between the influence of parents and the availability of breakfast with breakfast habits. The researcher suggests to the schools to hold the breakfast program together, the school canteen can provide breakfast for students, parents can persuade and remind their children to do the breakfast before they are going to school, also can provide lunch box if children did not have time to breakfast at home.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Imaduddin
"Siswa masih sering melewatkan sarapan, padahal sarapan memiliki fungsi yang penting dalam menunjang proses belajar. Manfaat yang didapatkan oleh siswa ketika sarapan adalah dapat memberikan energi untuk otak sehingga dapat berkonsentrasi dan memperbaiki daya ingat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buklet digital sarapan terhadap pengetahuan dan perilaku sarapan siswa SMAN 3 Cibinong tahun 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan ini menggunakan rancangan kuasi eksperimental, dimana terdapat kelompok perlakuan dan kontrol yang tidak dilakukan randomisasi. Total sampel yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 62 orang yang terdiri atas 31 siswa SMAN 3 Cibinong sebagai kelompok perlakuan dan 31 siswa SMAN 1 Tajur Halang sebagai kelompok kontrol. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner secara daring, form food record, dan media untuk masing-masih kelompok yaitu buklet digital untuk kelompok perlakuan dan leaflet digital untuk kelompok kontrol. Kemudian hasilnya akan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan Uji T Dependen dan Uji T Independen. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan sarapan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang signifikan setelah diberikan intervensi. Sementara itu perilaku sarapan berupa asupan pada kelompok perlakuan dan kontrol sama-sama mengalami peningkatan setelah diberikan intervensi walaupun tidak signifikan.

Students still often skip breakfast, even though breakfast has an important function in supporting the learning process. The benefits that students get at breakfast is that it can provide energy for the brain so that it can concentrate and improve memory. This study aims to determine the effect of giving breakfast digital booklets on knowledge and breakfast behavior of SMAN 3 Cibinong students in 2023. This research uses a quasi-experimental design, where there are treatment and control groups that are not randomized. The total sample involved in this study was 62 people consisting of 31 students of SMAN 3 Cibinong as the treatment group and 31 students of SMAN 1 Tajur Halang as the control group. Research data were obtained through online questionnaires, food record forms, and media for each group, namely digital booklets for the treatment group and digital leaflets for the control group. Then the results will be analyzed univariately and bivariately using the Dependent T Test and Independent T Test. The results of the study found that there was a significant increase in the average breakfast knowledge score in the treatment group and the control group after being given the intervention. Meanwhile, breakfast behavior in the form of intake in the treatment and control groups both experienced an increase after being given the intervention, although not significantly."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Novitasari
"Sarapan pagi bagi anak sekolah sangat penting, karena dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan siswi dalam menyerap pelajaran di sekolah, sehingga prestasi belajarnya menjadi lebih baik. Rasa lapar karena tidak sarapan pagi akan rnempengaruhi konsentrasi belajar, menurunkan kemampuan memecahkan soal dan sering membuat kesalahan dalam perhitungan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku sarapan pagi dan faktor-faktor yang berhubungan serta kaitannya dengan prestasi belajar siswi di SMPN 2 Depok. Penelitian ini menggunakan Desain Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah siswi kelas 11 dan III SMPN 2 Depok, sebanyak 217 orang. Pengolahan data menggunakan program komputerisasi. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan proporsi siswi yang sarapan pagi sebanyak 58,5 %, pengetahuan gizi siswi yang baik 65 %, persepsi tubuh ideal yang positif 74,2 %, ketersediaan sarapan pagi 82,9 %, jarak ke sekolah yang jauh sebanyak 53,5%, uang jajan > rata-rata 50,2 %, kebiasaan jajan yang mengenyangkan 65,4 %, kebiasaan tidak membawa bekal 30 %, pendidikan ayah tinggi sebanyak 60,4 %, pendidikan ibu rendah 55,3 %, pekerjaan ayah berpenghasilan tetap 70,3 %, ibu yang tidak bekerja 60,4 %, penghasilan orang tua tinggi 56,77 % dan prestasi belajar baik 58,1 %. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi siswi, ketersediaan sarapan pagi, pendidikan ibu dan prestasi belajar siswi dengan perilaku sarapan pagi (P <0,05). Tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsi tubuh ideal, jarak ke sekoIah, uang jajan, kebiasaan jajan rnengenyangkan, kebiasaan membawa bekal, pendidikan ayah, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu dan penghasilan orang tua dengan perilaku sarapan pagi (P> 0,05). Kesimpulan, faktor yang berhubungan dengan perilaku sarapan pagi adalah pengetahuan gizi siswi, ketersediaan sarapan pagi dan pendidikan ibu. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku sarapan pagi adalah pendidikan ibu. Diharapkan pihak sekolah dapat memberikan promosi kesehatan berupa penyuluhan atau pendidikan gizi kepada siswinya mengenai pentingnya sarapan pagi melalui program usaha kesehatan sekolah (UKS) ataupun materi pelajaran di sekolah. Dilakukan penyuluhan kepada orang tua murid mengenai syarat kecukupan zat gizi sehari-hari untuk anak sekotah khususnya datam penyediaan sarapan pagi.

For students, breakfast is very important to improve their concentration to study and enable them to absorb materials delivered in schools easier thereby their quality of study achievement improve. Hunger because of not having breakfast before going to school will impact on students' concentration to study, decrease their ability to solve problems and often lead to difficulties on answer mathematic quiz. This study is aimed to understand breakfast behavior and important factors determining the quality of study achievement of students in SMPN 2 Depok. The method employed in this study is cross Sectional Design. Sample for the study taken from second and last year female students of SIVIPN 2 Depok, covering 217 female students. In processing data, computerization program is used. Data was analyzed using logistical regression test. The finding of this research shows the proportion of female students who have breakfast is 58.5 %, around 65 % female students have good nutrition knowledge while 74.5 % of students have positive perception on ideal body. There are 82,9 % female students have access to available breakfast, distance from school 53,5 %, average stipend 2 50,2 %, purchasing heavy meals behavior 65,4 %, female students' behavior of not taking breakfast from home 30 %, high education of students' fathers 60,4 %, low education of female students' mothers 55,3 %, female students' fathers have permanent jobs 70,3 %, unemployed female students' mothers 60,4%, high earning parents 56,77 % and good quality of study achievement 58,1 %. The result of statistical tests shows that there is a colored correlation between nutritional knowledge, breakfast availability, level of mothers' education and the quality of study achievement with female students' breakfast behavior (P <0,05). There is no meaningful correlation between ideal body perception, home distance to school, purchasing heavy meals behaviors, behavior for taking breakfast from home, fathers' level of education, mothers' occupation and parents' income with breakfast behavior (P> 0,05). To conclude, factors determining breakfast behavior is nutritional knowledge of female students, availability of breakfast and mothers' level of education. The dominant factor that correlates to breakfast behavior is mothers' level of education. It is hoped that the school could promote students' health through socialization or providing nutrition education to its female students on the importance of having breakfast through health education program (usaha kesehatan sekolah I UKS) or giving a specific course on health knowledge in the school. It is also important to involve parents in the socialization so they understand the requirement of good nutrition for students particularly in their breakfast. "
Lengkap +
Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2008
T33910
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roshana Rubi Ellora
"Remaja memiliki tahap perkembangan yang relatif pesat sehingga remaja membutuhkan asupan gizi yang lebih tinggi. Perilaku sarapan di kalangan remaja masih menjadi masalah di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sarapan pagi dengan motivasi belajar pada remaja. Rancangan penelitian cross-sectional dengan uji korelasi Pearson digunakan untuk menganalisis hubungan antara perilaku sarapan pagi dengan motivasi belajar pada remaja. Penelitian kuantitatif dengan teknik simple random sampling melibatkan 120 siswa SMA yang dipilih secara acak. Angket yang digunakan adalah angket penilaian perilaku sarapan pagi dan angket Motivated Strategy Learning Questionnaire (MLSQ) untuk menilai tingkat motivasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,3% remaja memiliki perilaku sarapan yang buruk dan 50,8% remaja memiliki motivasi belajar yang rendah. Hasil analisis penelitian dengan menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku sarapan pagi dengan motivasi belajar (p value = 0,001). Dengan adanya penelitian ini diharapkan pihak pelayanan keperawatan dapat berkoordinasi dengan instansi pendidikan, instansi kesehatan, dan orang tua untuk melaksanakan penyuluhan kesehatan terkait manfaat sarapan pagi dan pentingnya sarapan setiap hari, khususnya bagi mahasiswa dalam membantu meningkatkan proses pembelajaran.

Adolescents have a relatively rapid developmental stage so that adolescents need higher nutritional intake. Breakfast behavior among adolescents is still a problem in several countries. This study aims to determine the relationship between breakfast behavior and learning motivation in adolescents. A cross-sectional study design with Pearson's correlation test was used to analyze the relationship between breakfast behavior and learning motivation in adolescents. The quantitative research using simple random sampling technique involved 120 high school students who were randomly selected. The questionnaire used was a breakfast behavior assessment questionnaire and a Motivated Strategy Learning Questionnaire (MLSQ) questionnaire to assess the level of learning motivation. Based on the results of the study showed that 53.3% of adolescents have bad breakfast behavior and 50.8% of adolescents have low learning motivation. The results of the research analysis using the Pearson correlation test showed that there was a significant relationship between breakfast behavior and learning motivation (p value = 0.001). With this research, it is hoped that nursing services can coordinate with educational institutions, health agencies, and parents to carry out health education regarding the benefits of breakfast and the importance of breakfast every day, especially for students in helping improve the learning process."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miptahul Janah
"ABSTRAK
Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa. Pada anak usia sekolah muncul berbagai masalah salah satunya mengenai masalah nutrisi. Sarapan merupakan salah satu komponen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dengan status gizi pada anak usia sekolah di SD Negeri Jatisampurna X Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang, dimana 112 siswa diambil menggunakan metode stratified random sampling untuk menjadi sampelnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan pagi dengan status gizi (p value = 0.773). Hal ini disebabkan oleh faktor lain seperti tingkat aktivitas siswa dan asupan energi harian yang tidak diteliti oleh peneliti. Oleh karena itu, pentingnya kebiasaan sarapan pagi pada anak usia sekolah perlu ditingkatkan dan dijadikan kebiasaan.

ABSTRAK
School-aged children are the future generation. There are common problems in school-aged children such as nutritional problem. Breakfast is one of the component for nutritional needs. This study aimed to determine the correlation between breakfast routine and nutritional status in school-aged children at SD Negeri Jatisampurna X Kota Bekasi. This study used a quantitative approach to the cross-sectional design of the study, in which 112 students were taken using stratified random sampling method to be sampled. The results showed that breakfast routine and nutritional status have no significant correlation (p value = 0.773. This caused by other factors such as the level of student activity and daily energy intake were not identified by researcher. Therefore, the importance of breakfast routine of school-aged children need to be improved and must be a routinity."
Lengkap +
2016
S64969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiam Rifati
"ABSTRACT
Dismenorea adalah nyeri saat menstruasi yang dapat berupa kram pada perut bagian bawah tengah, nyeri pelvis, kembung, dan mual. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor dan faktor dominan yang berhubungan dengan dismenorea pada remaja. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional kepada 177 siswi di SMAN 5 Bekasi dengan pengukuran antropometri untuk data berat badan dan tinggi badan, dan pengisian kuesioner untuk data usia menarke, aktivitas fisik, kebiasaan sarapan, riwayat dismenorea di keluarga, lama menstruasi, dan stres. Data dianalisis dengan uji Chi-square, uji beda dua mean, uji korelasi, dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 85.9 responden mengalami dismenorea. Terdapat hubungan yang bermakna antara dismenorea dengan kebiasaan sarapan p = 0.044, OR = 1.3 dan riwayat dismenorea di keluarga p = < 0.001, OR = 6.8. Riwayat dismenorea di keluarga merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan dismenorea karena memiliki OR terbesar. Namun, faktor tersebut tidak dapat diintervensi, sehingga dipilih kebiasaan sarapan sebagai faktor yang dapat diintervensi.

ABSTRACT
Dysmenorrhea is defined as menstrual pain that can be felt like cramps in lower middle abdomen, pelvic pain, bloated, and nausea. The aim of this study was to determine factors and dominant factor associated to dysmenorrhea in adolescents. A cross sectional study was conducted among 177 female students in SMAN 5 Bekasi by anthropometry measurement for weight and height data, and self administered questionnaire for age of menarche, physical activity, breakfast habits, family history of dysmenorrhea, menstrual duration, and stress data. Data were analyzed using Chi square, two mean difference, correlation, and multiple logistic regression analysis. The result showed that 85.9 of respondents had dysmenorrhea. Significant associations were found between dysmenorrhea and breakfast habits p 0.044, OR 1.3 , and family history of dysmenorrhea p 0.001, OR 6.8. Family history of dysmenorrhea is the dominant factor because it has highest score for OR. Nonetheless, family history of dysmenorrhea can not be intervened nor changed, so breakfast habits are chosen factor to be intervened."
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Furi Nurnafiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan sarapan dan faktor lainnya yang berhubungan dengan gizi lebih pada siswa-siswi di SMAN 39 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data penelitian sekunder yang dilakukan di SMAN 39 Jakarta pada tahun 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden. Pada penelitian ini, gizi lebih sebagai variabel dependen sedangkan kebiasaan sarapan, asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, aktivitas fisik, dan jenis kelamin sebagai variabel independen. Data yang digunakan berupa hasil pengisian kuesioner, wawancara 24h-food recall, pengukuran berat badan dan tinggi badan yang dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 26,9% siswa mengalami gizi lebih. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan, asupan protein, asupan lemak dan jenis kelamin dengan gizi lebih namun terdapat kecenderungan sebanyak 31% tidak selalu sarapan, 29% asupan protein lebih, 27% asupan lemak lebih dan 29,4% berjenis kelamin laki-laki mengalami gizi lebih. Untuk mencegah maupun menangani siswa-siswi yang mengalami gizi lebih disarankan bagi sekolah dan Dinas Kesehatan mengembangkan program edukasi mengenai gizi seimbang."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keisa Zahara
"Perilaku melewatkan sarapan dapat memengaruhi konsentrasi dan prestasi akademis, meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan mental, dan peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sarapan siswa pada masa pandemi COVID-19 dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku sarapan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan data primer yang dikumpulkan dengan pengisian kuesioner secara mandiri oleh 140 responden yang dipilih menggunakan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 54,3% siswa memiliki perilaku sarapan yang buruk. Terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarapan (P value = 0,000) dengan perilaku sarapan siswa. Peneliti menyarankan kepada sekolah untuk memberikan edukasi gizi, melakukan kegiatan sarapan bersama, dan memastikan kantin sekolah menyediakan sarapan yang baik untuk siswa. Orang tua diharapkan dapat menyediakan sarapan di rumah, mengingatkan anak untuk sarapan, dan membawakan bekal jika anak tidak sempat sarapan di rumah.

Skipping breakfast can affect concentration and academic performance, increase the risk of mental health problems, and lead to weight gain. This study aims to determine the breakfast behavior of students during the COVID-19 pandemic and the factors associated with breakfast behavior. The research was conducted using a cross-sectional study design with primary data collected by filling out questionnaires by 140 respondents who were selected using the quota sampling technique. The results showed that 54.3% of students had poor breakfast behavior. There is a significant association between breakfast availability (P value = 0.000) and students' breakfast behavior. The researcher suggests the school provide nutrition education, have a breakfast-together program, and ensure the school canteen provides a good breakfast for students. Parents are expected to be able to provide breakfast at home, remind their children to have breakfast, and bring a lunch box if the child does not have time to eat breakfast at home."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriyan Pratama
"Skripsi ini merupakan penelitian cross sectional yang bertujuan hubungan antara status gizi, sarapan, asupan gizi sarapan kualitas dan kuantitas tidur malam dengan konsentrasi pada siswa kelas 7 SMP Negeri 239 Jakarta tahun 2013. Penelitian ini melibatkan 51 siswa kelas 7 SMP Negeri 239 Jakarta dan menggunakan dua tes untuk menguji konsentrasi, yaitu Tes Digit Simbol dan Tes Bourdon Wiersma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi normal (62,7%), dinyatakan sarapan (51%), asupan energi sarapan yang cukup (60,8%), asupan protein sarapannya cukup (54,9%),asupan fe sarapannya kurang (80,4%), asupan zn sarapannya kurang (70,6%),kualitas tidur malam cukup baik (56,9%) dan kuantitas tidur malam cukup (51%). Konsentrasi siswa sebagian besar rendah (52,9%) berdasarkan Tes Digit Simbol dan (51%) berdasarkan Tes Bourdon Wiersma. Hasil uji hubungan menunjukan terdapat hubungan antara sarapan, asupan energi sarapan, asupan protein sarapan dan asupan fe sarapan dengan konsentrasi serta tidak terdapat hubungan antara status gizi (indeks IMT/U), asupan zn sarapan, kualitas dan kuantitas tidur malam dengan konsentrasi.

This cross-sectional study aimed at the association between nutritional status, breakfast, breakfast intake nutrition, quality and quantity night sleep with a concentration in class 7 SMP Negeri 239 Jakarta in 2013. The study included 51 7th grade students of SMP Negeri 239 Jakarta and use two tests to examine the concentration, the Digit Symbol Test and Bourdon Wiersma Test. The results showed that most respondents had normal nutritional status (62.7%), stated breakfast (51%), adequate breakfast energy intake (60.8%), breakfast sufficient protein intake (54.9%), the intake of fe breakfast less (80.4%), the intake of breakfast zn less (70.6%), quality of sleep a night is quite good (56.9%) and sufficient quantity of sleep a night (51%). Low concentrations of most of the students (52.9%) based on Digit Symbol Test (51%) based on Bourdon Wiersma Test. The test results showed an association relationship between breakfast, breakfast energy intake, protein intake and intake fe breakfast breakfast with concentration and there was no correlation between nutritional status (BMI / U index), zn intake of breakfast, the quality and quantity of sleep a night with concentration."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>