Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chandler, John
London: McGraw-Hill, 1982
658.401 2 CHA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tangguh Chairil
"ABSTRAK
Tesis ini membahas skenario industri pertahanan Indonesia 2029. Industri
pertahanan Indonesia berarti seluruh industri nasional yang terdiri atas BUMN
dan swasta yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menghasilkan alat peralatan
pertahanan dan keamanan (Alpalhankam), jasa pemeliharaan untuk memenuhi
kepentingan strategis di bidang pertahanan dan keamanan yang berlokasi di
wilayah Indonesia. Tahun 2029 adalah tahun akhir dalam rencana pengembangan
postur Alpalhankam dan industri strategis yang menjadi waktu industri pertahanan
harus mandiri, baik secara kapasitas industri untuk melakukan inovasi teknologi,
maupun dalam membeli, menggunakan, merawat, dan membuat/memproduksi
Alpalhankam. Skenario digunakan untuk menguak masa depan yang mungkin
(possible) dan masuk akal (plausible) di antara ketidakpastian dan risiko dalam
industri pertahanan Indonesia. Dua faktor ketidakpastian kritis masa depan dalam
industri pertahanan Indonesia menuju kemandirian dipilih untuk menjadi sumbu
dalam matriks klasik 2 x 2 skenario kemandirian industri pertahanan Indonesia
dalam tesis ini

ABSTRACT
The focus of this study is the scenario of Indonesia?s defense industry in 2029.
Indonesia?s defense industry means the entire national industry consisting of small
state-owned enterprises (SOEs) and private companies set up by the government
to produce defense and security equipments (Alpalhankam) and provide
maintenance services to meet the strategic interests in the field of defense and
security within the Indonesia?s region. The year 2029 is the end year in the
development plan of the Alpalhankam posture and strategic industries when the
defense industry is expected to have become autarky, both in terms of industrial
capacity for technological innovation and also in terms of purchasing, using,
maintaining, and manufacturing Alpalhankam. A scenario is used to uncover any
possible and plausible future between the uncertainties and risks in the
Indonesia?s defense industry. Two critical factors of uncertainty in the future of
Indonesia?s defense industrial plan toward independence are selected to be the
axis of a classical 2 x 2 matrix scenarios of Indonesia's defense industry autarky in
this thesis."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Aminullah
"Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan iptek nasional di Indonesia mengalami banyak permasalahan selama beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor yang melatarbelakangi permasalahan tersebut adalah litbang iptek yang belum menjadi prioritas penganggaran oleh para pembuat kebijakan, karena masih dikalahkan oleh sektor lainnya. Sementara dihadapan kita persaingan global sudah tidak terelakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan mengapa alokasi anggaran penelitian dan pengembangan iptek di Indonesia sangat rendah serta menganalisis strategi kebijakan anggaran penelitian dan pengembangan iptek Indonesia jangka panjang dengan menggunakan scenario planning.
Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivist dengan metode mixed method (metode campuran) yaitu gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Ada 3 tahapan dalam penelitian ini: tahap pertama untuk memotret anggaran litbang nasional, tahap kedua dalam rangka membangun skenario dan tahap ketiga untuk membangun grand strategy dan roadmap peningkatan anggaran litbang iptek nasional.
Identifikasi trends, constraints dan issues terkait politik, ekonomi, sosial dan teknologi (PEST), yang menggambarkan bahwa pada tahun 2035 mendatang Indonesia mengalami situasi kondusif dan mampu menciptakan kesejahteraan, baru sebatas harapan untuk menciptkan kesejahteraan, adanya pertumbuhan ekonomi belum menjadi buah manis pembangunan dan kita masuk pada situasi krisis, terpuruk karena faktor politik, sosial, ekonomi dan teknologi yang terus menurun. Driving forces yang paling berpengaruh didapati faktor politik dan ekonomilah yang paling berpengaruh. Kondisi dukungan dari politik berupa regulasi untuk memprioritaskan belanja litbang iptek yang kuat serta dukungan ekonomi yang juga kuat diberi nama skenario Garuda Bertelur Menetas. Garuda adalah negara, Bertelur menghasilkan inovasi dan Menetas adalah terjadinya pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik anggaran nasional, dana penelitian dan pengembangan walaupun sudah masuk program prioritas menjadi pilihan kebijakan oleh pemerintah, namun terkait dengan alokasi anggaran inovasi teknologi masih dikalahkan peruntukan anggarannya oleh program skala prioritas pembangunan utama lainnya. Masih terjadi perbedaan besarnya anggaran pada sebelas program prioritas dalam RPJMN 2010-2014 dengan alokasi anggarannya dikarenakan fiscal space anggaran nasional yang terbatas, namun harus dibagi dengan banyak kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, bayar hutang luar negeri dan untuk membiayai program-program subsidi.
Perguruan Tinggi, Badan Penelitian Provinsi, Industri, Swasta dan Badan Usaha Milik Negara masih belum maksimal dalam membelanjakan anggarannya untuk membiayai kegiatan penelitian dan pengembangan dalam mendukung pertumbuhan industri yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Selain itu, belum adanya grand strategy dan roadmap yang dibuat oleh pemerintah, perguruan tinggi, badan penelitian provinsi, industri/swasta dan masyarakat terkait anggaran penelitian dan pengembangan iptek di Indonesia. Keadaan di Indonesia ini bertolak belakang dengan dinamika globalisasi yang terus menuntut perkembangan terhadap penelitian dan pengembangan iptek. Implikasi teoritis dari penelitian ini berhubungan dengan kontribusinya bagi perkembangan teori-teori kebijakan anggaran iptek Indonesia dan grand strategy dalam rangka meningkatkan anggaran litbang iptek nasional.

In Indonesia, the implementation of research and development for the country's science and technology sector has been experiencing many problems in recent years. One of the main factors that influence this situation is the fact that science and technology's research and development is not yet a top priority of our policymakers in terms of spending, which saw this sector fall short behind other sectors while the increasing global competition is inevitable.
The purpose of this research paper was to explore the reason behind the low budget allocation for the science and technology's research and development in Indonesia. In addition, this paper would analyze the policy strategy of the science and technology's research and development program in Indonesia in the long term by exercising scenario planning scheme.
The post-positivist research paradigm was used in this paper as well as mixed research method, in which both quantitative and qualitative research methods were combined. This paper is divided into three parts. The first part illustrates the national research and development spending, the second part develops the scenario, and the third part constructs both grand strategy and road map in the enhancement of the national research and development budget. The identification of the trends, constraints, and issues related with politics, economy, social, and technology these days confirms that the goal to bring both conducive atmosphere and welfare to this country by 2035 is still a wishful thinking. While Indonesia, the Southeast Asia's biggest economy, has experienced economic growth in the past few years, it is yet to achieve satisfactory results in terms of development. Instead, Indonesia is currently facing imminent crisis with its political, economic, social and technological factors continue to decline. Out of these four elements, the most influential driving forces in Indonesia are political and economic factors.
In terms of political factor, the support may be in the form of regulations that prioritize substantial research and development in science and technology. While in terms of economic factor, the firm support was named Garuda Bertelur Menetas or literally means Garuda Spawns and Hatch. Garuda, the golden mythical bird that is also the main part of Indonesia's coat of arms, represents the nation, while ?spawns? means ?generate innovation? and 'hatch' means ?the increasing economic growth.?
The results of this paper shows that, in terms of the politics of budget, the research and development fund is already included in the government's top priority. However, the budget allocation for technological innovation in this country is still lower than other main development programs. In fact, there is still a huge gap between the budget for the government's eleven priority programs in the Indonesia?s National Mid-Term Development Plan (RPJMN) 2010-2014 and its allocation. This is due to the fact that while the fiscal space of the national budget is limited, is still have to be divided to other Ministries/Institutions, Provincial Administrations, foreign debts, and subsidies. Public universities, provincial research agencies, industries, private parties, and State-Owned Enterprises (SOEs) have yet to maximize their budget expenditure to finance research and development activities in order to support industrial growth that is an engine for job creation and economic growth.
Furthermore, the government, public universities, provincial research agencies, industries/private firms, and society have yet to create both grand strategy and road map in relation to research and development in science and technology spending in Indonesia. This domestic situation is the complete opposite with the dynamics of globalization, which demands growth to the research and development in science and technology. The theoretical implications of this research are related to its contribution to the development of the science and technology's budget policy in Indonesia as well as the grand strategy to increase the national budget for the research and development in science and technology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
D2096
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandis Ekyawan
"Lingkungan bisnis di Indonesia pasca krisis ekonomi (1998), bersifat sangat dinamis, mudah berubah dan penuh dengan ketidakpastian. Dengan demikian jika kita akan melakukan suatu kegiatan perencanaan, dibutuhkan suatu perangkat anal isis yang mampu mengakomodasi keadaan lingkungan yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Scenario Planning merupakan salah satu altematif perangkat analisa yang mampu mengakomodasi perubahan-perubahan keadaan lingkungan yang berubah dengan cepat dan penuh dengan ketidakpastian. Karya akhir ini mencoba merancang suatu marketing strategy pada PT Indopelita Aircraft Services (lAS) dengan menggunakan pendekatan scenario planning.
PT lAS merupakan salah satu perusahaan bengkel perawatan pesawat yang cukup besar di Indonesia. Dengan status sebagai anak perusahaan dari BUMN terbesar di Indonesia, PT lAS mempunyai keinginan kuat untuk terus maju dan berkembang . Keinginan ini tidak salah, karena meskipun situasi ekonomi secara keseluruhan sedang lesu, tapi justru dibisnis industri penerbangan terjadi anomaly yang dipicu oleh deregulasi dibidang perizinan maskapai penerbangan baru, sehingga sejak tahun 1999 banyak muncul perusahaan penerbangan baru di Indonesia.
Namun demikian, potensi pasar yang terbuka ternyata tidak diimbangi oleh kondisi internal perusahaan. Dari hasil analisis internal perusahaan, ditemukan banyak kelemahan yang seyogyanya dibenahi terlebih dahulu, sehingga pada akhimya perusahaan mempunyai kemampuan untuk menangkap peluang pasar yang masih terbuka. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan oleh PT lAS adalah, meskipun bisnis industry penerbangan saat ini tumbuh dan berkembang pesat, namun perlu pula dipertimbangkan kelangsungan hidup jangka panjangnya karena sifatnya yang anomali dibandingkan dengan kondisi ekonomi nasional.
Untuk bisa membuat formulasi strategi dan rancangan marketing strategy yang tepat, penulis mencoba melakukannya dengan pendekatan model scenario planning. Model yang dipakai dalam perancangan skenarionya adalah model yang dikembangkan di Lembaga Management (LM) FEUI pada tahun 200 l. Setelah dilakukan kajian internal dan ekstemal yang komprehensif sebagai bahan input untuk masuk ke model, akhimya diperoleh suatu altematif situasi masa depan yang dinilai paling sesuai untuk PT lAS. Pada situasi ini "Grand Strategy" yang paling sesuai .untuk PT lAS dalam 3 tahun ke depan adalah "Stabilization", sedangkan strategi pemasaran yang disarankan adalah dengan melakukan "Market Development" dan "Market Penetration"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kurniawan
"Organizational environment change quickly and uncertain. Anticipative Response to environmental change become necessary for every organization wishing still able to survive and or more than simply living on in the middle of change distortion. Become the learning organization is a compulsion for organization which wish to make the change their environment as potency attending advantage.
Scenario Learning selected to become as approach in this research to attend the organizational learning alternative method. Scenario Learning represents an approach using scenario as a learning tool. Scenario Learning consisted of two especial component; developing scenario and the decision making processes of strategic management.
Scenario lapped over from four elements; impeller pressure (driving force), the plot, logic, and end result (end state). From four the element formulated in a few step of research operational; identify the business scope, determining driving forces, scenario assortment (rank by importance and uncertainty), development of scenario logic, scenario development, and as policy implementation by specifying the learning type.
Scenario learning is applied at PT Asuransi Tri Pakarta, peripatetic insurance company at public insurance area. Public Insurance industry in Indonesia is even embosomed with the environmental condition uncertainty look the high competition level. Partner of Business of PT Asuransi Tri Pakarta of most corporations and a lot of them are among the public ownership. Openness demand come not only because of company manage the public fund but the existence of various regulation requiring openness also become the substance have strategy [to] for company.
This Descriptive Research conclusion submits 28 driving and 3 company scenario and also policy suggestion (strategic learning) to PT Asuransi Tri Pakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T 13885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan
"ABSTRAK
Sektor Telekomunikasi Selular merupakan sektor yang sangat menarik untuk
diamati. Pertumbuhan yang luar blasa terjadi dalam sektor ini, baik dari sisi volume
pengguna maupun teknologi yang berkembang. Perkembangan yang demikian cepat
membuat pemain dalam indusiri ini harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
Permasalahan yang muncul adalah bagaimana memprediksi perkembangan ini terjadi
ke depan, apakah akan selalu mengikuti suatu kecenderungan atau hanya sesaat? Dan
apa yang harus menjadi pedoman suatu perusahaan telekomunikasi selular ke depan?
Scenario Planning merupakan suatu metode dalam manajemen yang mencoba
menterjemahkan kondisi-kondisi dan fakta-fakta yang akan memberi pengaruh
keadaan di masa depan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan?perusahaan
besar sebagai alat manajemen yang membantu perusahaan dalam membuat keputusan
strategis di masa depan.
Penelitian ini melakukan ha! yang sama, PT XYZ Indonesia yang menjadi
obyek dalam penelitian dikondisikan sebagai perusahaan penyedia infrastruktur
telekomunikasi yang ingin mengetahui gambaran sektor telekomunikasi selular ke
depan.
Tahapan-tahapan metode Scenario Planning dilakukan dalam penelitian ini.
mulai dari membuat kerangka pertanyaan, pencarian fakta, hingga menjadi suatu
gambaran skenario telekomunikasi di masa depan.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah Scenario Planning teknologi
telekomunikasi selular di masa depan. Penelitian ini mengidentifikasi 3 skenario yang
menjelaskan teknologi selular, yakni skenario Wireless in the Sky, Mesh &
Unstructured, dan Wireless is Pathless.
Wireless in the Sky merupakan gambaran kondisi ideal terhadap
perkembangan teknologi selular di masa depan. Skenario ini merupakan gambaran
kondisi teknologi selular masa depan yang dapat memenuhi segala kebutuhan
informasi multimedia bergerak dengan harga yang terjangkau. Skenario Mesh &
Unstructured merupakan gambaran yang tidak jauh berbeda dengan dengan sekarang.
Secara teknologi sebagian besar keinginan untuk melakukaan telekomunikasi
multimedia bergerak mulai dapat dipenuhi, tetapi secara interoperability dan standar
teknologi masih menjadi kendala. Sementara Wireless is Pathless merupakan
gambaran berbagai teknologi berkembang masing-masing tanpa menuju suatu standar
tertentu. Akibatnya banyak permasalahan yang muncul di belakang hari terutama
interoperability teknologi. Efeknya teknologi masa depan teknologi telekomunikasi
wireless multimedia yang dicita-citakan kemungkinan besar tidak bakal pemah
terwujud.
Ketiga skenanio diatas dianggap sama dalam penelitian ini, dengan arti kata
semua mempunyai kernungkinan untuk terjadi di masa depan, Dan PT XYZ Indonesia
harus menyadari bahwa skenario ini adalah refleksi dari keadaan yang muncul pada
saat sekarang, sehingga dari saat sekarang-pun bagian dari skenanio yang mungkin
bakal terjadi tersebut telah berlangsung. Oleh karena itu dalam mengembangkan
strategi perusahaan ke depan, skenario ini dapat menjadi peganga bagi PT XYZ
Indonesia.
"
2002
T3147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mundzir Kamiluddin
"Pertumbuhan kebutuhan energi nasional rata-rata 7% per tahun. Berdasarkan rasio R/P (Reserve/Production) tahun 2014, maka minyak bumi akan habis dalam 12 tahun, gas bumi 37 tahun, dan batubara 70 tahun. Di sisi lain populasi sapi potong di Indonesia sangat besar, kotoran yang dihasilkannya menghasilkan gas metana yang jika tidak dimanfaatkan akan menjadi salah satu sumber gas rumah kaca karena gas metana 25 kali lebih kuat mengikat panas daripada gas karbon dioksida, namun jika diolah dapat dimanfaatkan menjadi biogas yang dapat digunakan untuk keperluan memasak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial pembuatan digester biogas skala rumahan, menganalisis hubungan karakteristik sosial peternak terhadap kesediannya mengolah kotoran sapi menjadi biogas, menganalisis hubungan kesehatan masyarakat dengan jarak kandang, dan membuat skenario untuk meningkatkan pemanfaatan biogas.
Metode yang digunakan analisis finansial menggunakan perhitungan NPV, IRR dan B/C ratio, analisis hubungan karakteristik sosial dan kesehatan masyarakat menggunakan uji chi square untuk melihat p value dan OR yang dihasilkan, dan menggunakan scenario planning untuk membuat skenario pemanfaatan biogas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan digester biogas rumahan layak berdasarkan perhitungan NPV sebesar Rp 1.759.186, IRR sebesar 23,5%, dan B/C ratio sebesar 1,31. Karakteritik sosial masyarakat yang berhubungan dengan kesediaan mengolah kotoran sapi menjadi biogas adalah jumlah sapi yang dipelihara (p value: 0,005 dan OR: 2,962). Ada hubungan jarak kandang dengan sumur peternak terhadap kejadian penyakit (p value: 0,002 dan OR: 3,289). Skenario yang tersusun menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat diselesaikan dengan berbagai strategi yang dibuat.

National energy demand growth averages 7% per year. Based on the 2014 R/P (Reserve/Production) ratio, the petroleum will run out in 12 years, 37 years of natural gas, and 70 years of coal. On the other hand, beef cattle population in Indonesia is very large, the waste of beef cattle produces methane gas which is one of the sources of greenhouse gases because methane gas is 25 times more powerful in binding heat than carbon dioxide gas, but if processed it can be used as biogas which can be used to cooking needs.
This study aims to analyze the financial feasibility of making a home-scale biogas digester, analyzing the relationship of farmers' social characteristics to their willingness to process beef cattle manure into biogas, analyzing public health relations with enclosure distance, and creating scenarios to improve biogas utilization.
The method used in financial analysis uses the calculation of NPV, IRR and B/C ratio, analysis of the relationship between social characteristics and public health using the chi square test to see the resulting p value and OR, and using scenario planning to create a scenario for using biogas.
The results of this study indicate that the construction of a home scale biogas digester is feasible based on NPV calculations of Rp 1,759,186, IRR of 23.5%, and B/C ratio of 1.31. The social characteristics of the community associated with the willingness to process cow manure into biogas are the number of cows that are raised (p value: 0.005 and OR: 2.962). There is a relationship between the distance of the cage and the farmer's well to the incidence of the disease (p value: 0.002 and OR: 3.289). Arranged scenarios describe the possibilities that can be solved by various strategies made.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T52316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sani Suliantoro
"Tesis ini membahas mengenai perkembangan perusahaan industri jasa intelijen privat (IJIP) di Indonesia, dalam rangka menghadapi ancaman dan tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai dampak diberlakukannya MEA di kawasan Asia Tenggara. Tesis ini melakukan analisis dengan membentuk skenario penguatan terhadap IJIP di Indonesia, guna menghadapi ancaman dan tantangan ini.
Tesis ini merupakan produk akademik yang menggunakan metode riset intelijen kualitatif, dengan studi kasus peran PT. WCG sebagai bagian dari IJIP dalam menghadapi perkembangan dan kebutuhan akan industri jasa intelijen privat di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan PT. WCG mampu menjadi kekuatan dalam mengimbangi IJIP di Indonesia yang masih didominasi asing.

This thesis discusses about the development of the private intelligence service industries (IJIP) in Indonesia, in order to deal with the threats and challenges faced by Indonesia as a result of the implementation of the AEC in Southeast Asia. This thesis conducted an analysis by formed a strengthening scenario of the private intelligence service industries in Indonesia, in order to face the threats and challenges that comes.
This study is an academic product that used a qualitative intelligence research, which analyzes the role of PT. WCG as a part of a private intelligence service industries in facing development and the need for the private intelligence service industries in Indonesia as the case study. The results of this study showed that PT. WCG is able to become a force to counterbalance the private intelligence services industries in Indonesia whose still dominated by foreign companies.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Muhammad Zulfitri
"Abstract. The regional income of the Berau Regency has been depending on the mining sector for last five years. Unfortunately, both the value and quality of the mining sector are continuously declining. These conditions threaten the economic sustainability of the Berau Regency. The eco-tourism sector, if developed by proper management especially in terms planning, may be the best way to accommodate those threats. Scenario Planning is one of suitable planning approaches that are much more capable to accommodate the complexity and the uncertainty in comparison to the conventional approach. Scenario Planning is seldom used in Indonesia, especially in tourism planning. Scenario Planning in this research paper is using the TAID method that includes tracking, analyzing, imaging and deciding. Data were collected by interviews, secondary data and observation in order to fulfill tracking step. The output of tracking step will be analyzed by cross-impact analysis in order to build scenarios in analyzing step. The output of analyzing step is used to make a vision and formulate the strategies. This paper offers four alternatives of strategies, which are Dissemination, Optimization, Strengthening and Reform. This paper also provides descriptions of the conditions of the Derawan Islands District in the next 10 years through the lenses of different perspectives of planning approach. This can be used as one of the considerations for the government to develop eco-tourism in the Derawan Islands District.
Abstrak. Pendapatan regional Kabupaten Berau bergantung pada sektor tambang pada lima tahun terakhir. Faktanya, Kualitas dan Nilai batubara terus menurun. Kondisi ini menjadi ancaman tersendiri terhadap keberlanjutan perekonomian di Kabupaten Berau. Pada tulisan ini disebutkan bahwa pengembangan ekowisata melalui manajemen yang tepat khususnya pada level perencanaan merupakan upaya yang bijak untuk menjawab ancaman tersebut. Perencanaan Skenario merupakan salah satu pendekatan yang relevan pada kasus ini, karena lebih mampu mengakomodir tingginya kompleksitas dan ketidakpastian ekowisata jika dibandingkan dengan pendekatan perencanaan konvensional lain seperti Perencanaan Strategis. Penggunaan Perencanaan Skenario dalam perencanaan pariwisata di Indonesia terbilang langka. Perencanaan Skenario pada tulisan ini menggunakan metode TAID yaitu tracking, analyzing, imaging dan deciding. Data pada tulisan ini dikumpulkan melalui wawancara, data sekunder dan observasi untuk memenuhi tahapan tracking. Keluaran tahapan tracking dianalisis menggunakan cross-impact untuk membangun skenario di tahapan analysing. Keluaran tahapan analysing menjadi input perumusan visi dan strategi pada tahap imaging dan deciding. Tulisan ini menawarkan empat alternatif strategi pengembangan ekowisata, yaitu Diseminasi, Optimalisasi, Penguatan dan Reformasi serta menggambarkan kondisi kepariwisataan Kecamatan Kepulauan Derawan satu dekade kedepan melalui sudut pandang pendekatan perencanaan berbeda. Hal ini dapat menjadi konsiderans pemerintah dalam mengembangkan ekowisata di Kecamatan Kepulauan Derawan."
Malang: Faculty of Administrative Science Universitas Brawijaya, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Gede Arya Putra
"ABSTRAK
Perubahan iklim telah menyebabkan kerugian jiwa dan ekonomi akibat fenomena iklim ekstrem seperti banjir, kekeringan, perubahan karakteristik hujan dan kenaikan suhu di Indonesia. Informasi tentang proyeksi iklim yaitu curah hujan dan tren suhu sangat penting untuk melakukan adaptasi, mitigasi serta perencanaan operasional untuk berbagai sektor yang terkena dampak. Dalam studi ini, peneliti menggunakan data observasi dan data model iklim global. Data observasi harian berasal dari 70 stasiun meteorologi di Indonesia selama 20 tahun dari 1986 hingga 2005. Selanjutnya 29 data model iklim global GCM (Global Circulation Model) dari CMIP5 (Coupled Model Intercomparison Project Phase 5) historical dianalisis berdasarkan kesamaan pola spasial dan pola temporal dengan pola pengamatan stasiun meteorologi di Indonesia menggunakan korelasi. Model proyeksi perubahan iklim masa depan hingga tahun 2100 untuk variabel curah hujan dan suhu udara dikoreksi biasnya untuk skenario RCP 4.5 dan RCP 8.5 dari model terbaik yang didapatkan dari korelasi tertinggi. Proyeksi masa depan dibuat dalam index iklim ekstrem berdasarkan ETCCDI (Expert Team on Climate Change Detection and Indices) menjadi index total curah hujan tahunan (Prcptot), hari kering berturut-turut (CDD), hari hujan berturut-turut (CWD), nilai suhu maksimum bulanan (TXx) dan nilai suhu minimum bulanan (TNn). Index iklim ekstrem berdasarkan ETCCDI proyeksi dibandingkan dengan periode historical (1981-2010) sehingga diperoleh seberapa besar persentase perubahan iklim ekstrim pada periode 2011-2040, 2041-2070 dan 2071-2100. Hasil proyeksi masa depan secara temporal dan spasial indek iklim ekstrim meliputi Prcptot, CWD, TXx dan TNn kecuali indek CDD relatif mengalami kenaikan terhadap periode historicalnya.

ABSTRACT
Climate change has caused life and economic losses due to extreme climate phenomena such as floods, droughts, changes in the characteristics of rain and rising temperatures in Indonesia. Information about climate projections, namely rainfall and temperature trends is very important for adaptation, mitigation and operational planning for the various sectors affected. In this study, researcher used observational data and global climate model data. Daily observational data obtained from 70 meteorological stations in Indonesia for 20 years from 1986 to 2005. Furthermore, 29 global model GCM (Global Circulation Model) from CMIP5 (Coupled Model Intercomparison Project Phase 5) historical were analyzed based on similarity of spatial patterns and temporal patterns with pattern of observation of meteorological stations in Indonesia using correlation. The projection model of future climate change until 2100 for rainfall variables and air temperature bias corrected for RCP 4.5 and RCP 8.5 scenarios of the best models obtained from the highest correlation. Future projections are made in the extreme climate index based on ETCCDI (Expert Team on Climate Change Detection and Indices) to be an index of total annual rainfall (Prcptot), consecutive dry days (CDD), consecutive wet days (CWD), maximum monthly temperature values (TXx) ​​and minimum monthly temperature values (TNn). Extreme climate index based on projection ETCCDI compared to historical period (1981-2010) so that the percentage of extreme climate change is obtained in the period 2011-2040, 2041-2070 and 2071-2100. The results of temporal and spatial predictions of extreme climate indices include Prcptot, CWD, TXx and TNN except that the CDD index has relatively increased over the historical period."
2019
T53467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>