Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allen, Scott J.
New york: American Management Association, 2011
658.409 2 ALL l (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gerhana Nurhayati Putri
Jakarta: Elex Media Komputindo , 2019
822 GER q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Sutandar
Abstrak :
Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 diyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum dan bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka. Untuk mewujudkan negara hukum diperlukan iklim yang kondusif sehingga supremasi hukum dapat berkembang optimal dalam segala aspek kehidupan masyarakat tanpa adanya diskriminasi terhadap semua warga negara. Pemasyarakatan merupakan salah satu komponen penegak hukum dalam sistem peradilan pidana terpadu (Criminal Justice System) di negara Indonesia, yang melaksanakan tugas pembinaan dan pembimbingan bagi warga binaan dan klien pemasyarakatan yang telah mempunyai ketetapan hukum. Sistem pemasyarakatan diakui oleh pemerintah sebagai sistem yang menggantikan sistem kepenjaraan. Pergantian dari sistem kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan dilandasi pandangan bahwa narapidana adalah manusia yang memiliki persamaan derajat dan hak-hak sebagaimana layaknya manusia di masyarakat pada umumnya. Pidana penjara yang dilaksanakan di lembaga pemasyarakatan menurut pola pembinaan narapidana berlangsung di dalam tembok lembaga pemasyarakatan yang primitif dengan segala keterbatasannya, terpisah dari keluarganya, orang yang disayanginya, lingkungan masyarakat tempat tinggalnya, yang disertai aturan-aturan sangat mengikat dan kaku. Sebagai narapidana dalam menjalankan pemidanaan di lembaga pemasyarakatan sering kali muncul perasaan tidak aman, gelisah, cemas serta berbagai macam tekanan pada dirinya. Tentu saja ada perbedaan intensitas kecemasan yang dipengaruhi jenis pelanggaran maupun latar belakang kemampuan yang dimiliki masing-masing narapidana. Dan pengamatan pribadi komposisi penghuni lembaga pemasyarakatan sebagian besar berpendidikan rendah, dengan tingkat ekososial yang buruk. Maka dapatlah diperkirakan kecemasan akan hari depan (kesempatan untuk menghidupi diri sendiri ataupun keluarga) merupakan masalah utama bagi narapidana-narapidana tersebut. Sebenarnya kecemasan ini juga menjadi milik banyak pihak di dalam masyarakat bebas. setiap orang pasti pernah menghlami suatu kecemasan dalam hidupnya karena dalam perjalanan hidupnya manusia pasti pernah menghadapi permasalahan yang terkadang dapat menimbulkan konflik dan frustrasi. Konflik dan bentuk frustrasi lainnya merupakan salah satu sumber kecemasan. Ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan, juga bisa menimbulkan kecemasan. Kecemasan seorang narapidana di lembaga pemasyarakatan menjadi lebih menarik perhatian karena bagi mereka ada perlakukan khusus yang diterimanya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan di dalam lembaga pemasyarakatan.
Depok: Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiking, Meik
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
158.1 WIK k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanudin Abdurakhman
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2019
158.13 HAS f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hamsiah Hamzah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di rang rawat imp Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sebagai unit analisis adalah perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap bedah, interna, anak, kebidanan dan ruang rawat gabung. Adapun populasi pada penelitian ini adalah 160 responden. Sampel sebanyak 106 ouang yang ditentukan berdasarkan rumus dari Lwanga, diambil secara proporsional dimasing-masing ruang rawat inap dan dipilih dengan cara Simple Random Sampling. Selanjutnya data primer dikumpulkan melelui penyebaran kuesioner yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji di Rumah Sakit Pelamonia Makassar sebelum penelitian dilaksanakan. Pengolahan data dilakukan secara bertahap dimulai dari editing, koding. Setelah data bersih dilakukan entri data dengan program SPSS versi 7.5. Analisis data menggunakun analisis univariat yang mana hasilnya menunjukkan 53,8 % responden puas terhadap pekerjaannya. Hasil penelitian secara univariat menggambarkan sebagian besar perawat, menyatakan supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri adalah baik, secara umum perawat menilai kepuasan kerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar memuaskan. Menguji hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja digunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar menyatakan puas terhadap pekerjaannya. Supervisi berhubungan secara statistik dengan kepuasan kerja (p = 0,000), tanggung jawab berhubungan secara statistik dengan kepuasan kerja (p = 0,024) serta pengembangan diri berhubungan dengan kepuasan kerja (p -- 0,041). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Untuk memperbaiki mutu pelayanan keperawatan disarankan kepada Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar agar secara periodik melaksanakan pengukuran tentang kepuasan kerja perawat.
The relationship between supervision, responsibility and self development with nurses job satisfaction in the Makassar Labuang Baji General Hospital wards, 2001.The purpose of this study is to identify relationship between supervision, responsibility and self development with nurse?s job satisfaction, Makassar Labuang Baji General Hospital wards. The method to be used for this study is cross sectional design and quantitative method. The unit analysis is number of nurses work in Medical, Surgical, Pediatric, Obstetric and combine care unit. The population was 160 nurses and the sample size was 106, using Lwanga formulation. To determine the sample size for every ward the simple random sampling technique was used. Primary data were collected by using questionnaire, which validity and reliability was tested at Makassar Pelamonia Hospital. The data has been analyzed through by editing, coding, cleaning and data entry using SPSS, versi 7.5, and also univariate and bivariate analysis. Univariate analysis showed that 53,8 % nurses felt satisfy on their daily work. Partly of them said that supervision, responsibility and self development are good, to examine the relationship between supervision, responsibility and self development with nurses job satisfaction Chi Square was used. The result of this study showed that nurses at Makassar Labuang Baji General Hospital wards were feel satisfy with their works. Supervision related to nurses job satisfaction (p = 0,000), responsibility related to nurses job satisfaction (p = 0,024) and self development also related to nurses job satisfaction (p = 0,041). The conclusion of this study show that there are relationship between supervision, responsibility self development and nurses job satisfaction. To improve the nursing care quality, it is suggested for Makassar Labuang Baji General Hospital, to measures nurses? job satisfaction periodically.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T2879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Hikmanudin
Abstrak :
The next agenda for competitiveness : Human Resources". (Ulrich, 1996). Sehingga strategi perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan ini akan banyak dipengaruhi oleh kualitas pada sumber daya manusianya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh TNT Indonesia sebagai perusahaan yang sedang melaksanakan perubahan strategi organisasi yang mencoba mengaplikasikan system Investor in People (Iip). Focus yang menjadi penelitian ini adalah pelaksanaan system tersebut berkaitan terhadap Budaya organisasi, Pengembangan Diri karyawan dan kepemimpinan. Karena selama ini sumber daya manusia merupakan hal yang esensial dari perkembangan service TNT sebagai penyedia jasa pengiriman dan logistik. Dengan aset sumber daya manusia sebanyak 945 karyawan yang tersebar di 18 kota kota, maka program sumber daya manusia merupakan masalah yang tidak mudah. Investor in People (IiP) merupakan sistem yang banyak berkaitan dengan pembentukan aspek budaya, training & development dan kualitas kepemimpinan organisasi (Gilliland, 1997). Hasil penelitian ini menggunakan metode Statistik Deskriptif mengenai pelaksanaan program Investor in People (IiP) dan menggunakan Hasil Survey Opini Karyawan tahun 2001 dan 2002 sebagai indikator pengukuran keberhasilan Sistem IiP dalam mempengaruhi tiga aspek organisasi yang di analisis. Hasil penelitian dihasilkan nilai Opini Survey karyawan dari tahun 2001 dari 2002 mengalami kenaikan, sejalan dengan adanya program-program IiP berkaitan dengan Sumber daya manusia dan merupakan persyaratan Investor in People (HP). Dukungan terjadi dapat diakibatkan oleh program-program seperti : The Best Team, Go for Gold training, employee of the month. Regular review yang terarah, team meeting, komitmen perusahaan terhadap Training individu, Go for Gold training, regular coaching. Perbaikan yang dapat dilakukan untuk dapat menghasilkan nilai yang diharapkan dapat dilakukan dengan peningkatan informasi kepada karyawan mengenai strategi perusahaan kedepan, program penilaian karyawan yang terkontrol dan pengembangan komunikasi tingkat supervisor dan manager. Dari hasil ini diharapkan dapat menjabarkan secara eksplisit mengenai apa program IiP sebenarnya dan juga menjadi masukan bagi TNT Indonesia dalam mengetahui perubahan yang dicapai oleh program ini.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Gantini
Abstrak :
Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dianggap semata-mata sebagai pemberian nasihat, padahal kenyataan menunjukkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling meyangkut seluruh kepentingan siswa dalam rangka pengembangan dirinya secara 'Optimal. Disamping memerlukan. nasihat pada umumnya siswa sesuai dengan masalah yang dihadapinya memerlukan pelayanan lain, seperti pemberian informasi, penempatan dan penyaluran, konseling, bimbingan belajar, pengalihtangan kepada tenaga yang lebih ahli dan berwenang dan sebagainya. Selanjutnya kenyataan membuktikan bahwa para guru pembimbing menghadapi berbagai permasalahan yang di alami .siswa di sekolah . merlyangkut bidang pribadi-sosial, belajar dan karir. Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dihadapinya adalah melalui layanan konseling perorangan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi proses pelaksanaan layanan konseling perorangan dan faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dari layanan konseling perorangan yang dilaksanakan di SMA Dwiwarna. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh deskripsi tentang masalah yang menjadi fokus penelitian, maka diambil SMA Dwiwama sebagai kasusnya. Data diperoleh dari informan sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam proses pelaksanaan layanan konseling perorangan dan sasaran penerima layanan konseling perorangan. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Data ini dianalisa secara induktif dengan menggunakan berbagai konsep yang menjadi kerangka pemikiran, yaitu konsep-konsep yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling dan konsep layanan konseling perorangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan layanan konseling perorangan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu tahapan sebelum dan sesudah proses konseling dilaksanakan. Tahapan sebelum melaksanakan proses konseling adalah berupa pengumpulan data siswa, sedangkan tahapan setelah proses konseling dilaksanakan terdiri dari tahapan awal berupa membangun hubungan dengan siswa, tahapan inti meliputi langkah untuk memperoleh gambaran diri dan hakikat masalah yang dihadapi dan faktor penyebabnya, penemuan altematif pemecahan masalah dan tatapan akhir, yaitu tahap penilaian dan tindak lanjut serta terminasi. Tahap-tahap tersebut sejalan dengan yang dinyatakan oleh Zastrow. Pelaksanaan layanan konseling perorangan menunjukkan adanya perubahan tingkah laku pada siswa yang memanfaatkan layanan tersebut, dan adanya perubahan pola berfikir dan pemahaman terhadap permasalahan yang dihadapinya serta adanya peningkatan kemampuan di dalam pengambilan tindakan dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya melalui pengembangan potensi yang dimilikinya melalui bantuan guru pembimbing/konselor. Selain itu bahwa melalui layanan konseling perorangan semua permasalahan yang dihadapi siswa dapat diatasi oleh tenaga-tenaga khusus yang ada seperti pihak BK, dengan dibantu oleh pihak kurikulum, pihak kesiswaan, guru, wali kelas, pihak asrama dan didukung oleh tenaga-tenaga ahli lainnya seperti psikolog, psikiater dan terapis. Selain itu bahwa ditemukan faktor-faktor penghambat dalam proses pelaksanaan layanan konseling perorangan yaitu berkaitan dengan penghimpunan data siswa berupa hasil tes maupun non tes belum dilaksanakan secara optimal dan adanya kebutuhan dari pembina asrama untuk diberikan pengetahuan tentang konseling. Berdasarkan temuan lapangan tersebut maka direkomendasikan kepada pihak BK agar melakukan penghimpunan data siswa yang terkumpul secara tertib dan teratur dan pemanfaatan komputer sebagai cara untuk memudahkan pemasukan dan penyelenggaraan data dengan menggunakan program khusus. Bagi pimpinan sekolah dapat berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah dalam penyusunan program, dan pihak sekolah agar dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tentang konseling dan pengembangan dan pertumbuhan remaja bagi pembina asrama serta peningkatan sistem rujukan melalui pemanfaatan form rujukan psikolog secara optimal.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Liebermann, Albert
Abstrak :
Ganbatte (gan-ba-tay) is a Japanese philosophy focused on doing the best you can with what you have. Though there is no direct translation, "keep going," and "give it your all," embody the sentiments behind the word. Just as wabi sabi shows the beauty of imperfection in life, ganbatte teaches you how to get past obstacles and be motivated to keep moving forward. In Ganbatte! author Albert Liebermann provides an inspirational, yet practical guide to becoming more resilient the Japanese way. In 50 short chapters, some deeper and some more playful, Liebermann guides you through ways you can adopt the ganbatte approach to achieve a happier, more fulfilling life -- and a happier, more fulfilled self.
Tokyo: Tuttle Publishing, 2021
155.2 LIE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>