Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Tri Yuliana
Abstrak :
Tebet Eco Park merupakan taman kota yang terletak di Jakarta Selatan dan diresmikan pada tahun 2022. Dibangunnya Tebet Eco Park dikarenakan tidak terurusnya Taman Honda yang kemudian di revitalisasi menjadi taman kota. Hal tersebut menyebabkan banyaknya masyarakat yang antusias dengan Tebet Eco Park dan berkunjung ke taman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi berdasarkan site dan situation serta hubungannya dengan aktivitas pengunjung. Metode yang digunakan yaitu analisis komparasi keruangan (spatial comparasion analysis) dan deskriptif dengan pendekatan keruangan (spatial approach) dan analisis korelasi tipologi menggunakan crosstab (crossing table). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan karakteristik lokasi terhadap aktivitas pengunjung berdasarkan fungsi ruang zona-zona yang ada. Karakteristik lokasi zona Tebet Eco Park dengan tipe site Strategis cenderung lebih banyak pengunjung, hal tersebut terlihat pada jumlah aktivitas yang dilakukan pada suatu zona. Aktivitas yang dilakukan paling dominan di Tebet Eco Park yaitu Bersantai, Rekreasi, dan Olahraga. Motivasi yang paling dominan dimiliki para pengunjung untuk berkunjung ke Tebet Eco Park yaitu Motivasi Sosial. ......Tebet Eco Park is a city park located in South Jakarta and was inaugurated in 2022. Tebet Eco Park was built due to the neglect of the Honda Park which was later revitalized into a city park. This has caused many people to be enthusiastic about the Tebet Eco Park and visit the park. This study aims to determine the characteristics of the location based on the site and situation and associated with visitor activity. The method used is spatial comparative analysis (spatial comparative analysis) and descriptive with a spatial approach (spatial approach) and typological correlation analysis using cross tabs (cross table). The results of the study show that there is a relationship towards the characteristics of the location and visitor activity based on the spatial function of the existing zones. The characteristics of the Tebet Eco Park zone location with the Strategy site type tend to have more visitors, this can be seen in the number of activities carried out in a zone. The most dominant activities carried out at Tebet Eco Park are Relaxing, Recreation, and Sports. The most dominant motivation for visitors to visit Tebet Eco Park is social motivation.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Samuel Marulam Kristian
Abstrak :
Kota Medan memiliki enam taman kota dimana setiap taman memiliki perbedaan pada kondisi fisik dan aktivitas pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana perbedaan kondisi fisik yang dibedakan menjadi site dan situation antar taman, aktivitas pengunjungnya yang dibagi atas karakteristik pengunjung dan kegiatan pengunjung, dan apakah karakteristik site dan situation taman kota memberikan pengaruh terhadap aktivitas pengunjung taman. Metode penelitian ini adalah dengan menemukan karakteristik site dan situation, aktivitas pengunjung, serta perbandingan antara keduanya. Karakteristik site dilihat berdasarkan ukuran dan status, sarana dan prasarana, serta penggunaan ruang. Karakteristik situation dilihat berdasarkan jaringan jalan dan akses, penggunaan tanah, dan hubungan taman dengan objek lain. Pada penelitian ini ditemukan keragaman pada karakteristik site dan situation. Karakteristik site dan situation mempengaruhi aktivitas pengunjung. Penggunaan ruang dan sarana adalah karakter site yang mempengaruhi frekuensi kunjungan dan kegiatan pengunjung, sementara karakter situation penggunaan tanah mempengaruhi kegiatan pengunjung. Walaupun karakteristik pengunjung seragam, namun kegiatan pengunjung taman yang dominan beragam.
The City of Medan has six urban parks which each park has its own uniqueness in physical condition and visitor activities. This research aim is to figure if there are differences among urban parks by its physical condition which is divided into site and situation, by its visitor activities which are divided into visitor characters and what they do during the visits, and also if site and situation of parks are effecting its visitor activities. Methode used in this research is by observing site, situation, and visitor activities characteristic and compared each. Site will be analyzed by its size, status, facilities, and space usage, while situation will be analyzed by its accessibility, relation with other objects, roads, and land use that surrounded the park. This research indicating that site and situation characteristics are both various. Site and situation characteristics affecting visitor activities. Space utilizing and facilities are part of site characters that influencing visitor activities and frequency,, while land use as part of situation character give influence to activities. While visitor characters are uniform among parks, they seems to have different majority activity for each park.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almusafia Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Hallyu Wave merupakan fenomena penyebaran budaya Korea ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Persebaran ini diawali dari sektor hiburan yang merambah kepada produk budaya Korea lainnya yaitu makanan,sehingga memunculkan bisnis restoran Korea. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat karakteristik lokasi restoran Korea dan karakteristik konsumen di Kota Depok dengan menggunakan metode analisis spasial deskriptif sehingga membentuk sebuah pola. Hasil penelitian menunjukan restoran Korea di Kota Depok memiliki lokasi dengan aksesibilitas baik dan dekat dengan pasar/targetnya yaitu mahasiswa. Pada site Kpop terbentuk pola kunjungan konsumen dengan durasi lama selama berada di restoran dengan frekuensi yang jarang dan pengaruh niai hedonis serta likability yang kuat terhadap musik dan drama Korea. Pada situation yang strategis terbentuk pola kunjungan konsumen dengan durasi lama, frekuensi jarang dan pengaruh nilai hedonis serta likability terhadap musik yang kuat.
ABSTRACT
Hallyu Wave is a phenomenon of Korean culture spreading to the whole world, without exception Indonesia. This spread begins with the entertainment sector that extends to other Korean cultural products such as food, resulting in Korean restaurant business. This research is intended to see the characteristics of Korean restaurant location and consumer characteristics in Depok by using descriptive spatial analysis method to form a pattern. The results showed that Korean restaurants in Depok have great locations with good accessibility and close to the market / target, which is students. On the Kpop site, a long-term customer visit pattern is established in restaurants with sparse frequency and heady influence and strong likability for Korean music and drama. In strategic situations, it is formed a customer pattern with long duration and rare frequency, and also influenced by hedonic value, along with strong music likability.
2017
S69361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vadia Virgina Jamila
Abstrak :
DKI Jakarta diketahui sebagai tempat pertemuan dari etnis yang bersifat heterogen, sehingga memungkinkan adanya interaksi antar berbagai macam kebudayaan yang menciptakan terbentuknya cikal bakal etnis Betawi. Sehubungan dengan pelestarian budaya Betawi sebagai identitas dari ibukota, DKI Jakarta mengembangkan destinasi pariwisata berbasis budaya, khususnya Betawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik lokasi objek wisata budaya Betawi berdasarkan serta hubungan antara karakteristik lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan pada objek wisata budaya Betawi. Variabel dalam penelitian ini meliputi karakteristik lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan. Metode penelitian ini menggunakan analisis spasial deskriptif. Dapat dipahami bahwa Perkampungan Betawi Setu Babakan memiliki tipe memadai dan strategis serta termasuk ke dalam objek wisata budaya Betawi bernuansa . Untuk di Anjungan DKI Jakarta memiliki tipe kurang memadai dan kurang strategis serta Museum Kebahariaan Rumah Si Pitung memiliki tipe tidak memadai dan tidak strategis, termasuk ke dalam objek wisata budaya Betawi bernuansa historical Selain itu, dapat dipahami bahwa lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan tidak memiliki hubungan.
DKI Jakarta is known as a encounter place of heterogeneous ethnic groups, so it possible for interactions among the ethnicities which has formed Betawi ethnic. As Betawi culture preservation functioned as a identity of the capital city, DKI Jakarta developed cultural-based tourism destination, espesially Betawi culture. This research is being used to know the differences between characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement on Betawi cultural tourism objects. Variable in this research are characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement. The method in this research used spatial and descriptive analysis. It could be known that Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan has adequate and strategic type and included as the cultural nuanced of Betawi cultural tourism objects. In this research, it known that Anjungan DKI Jakarta has less adequate and less strategic type, Museum Kebahariaan Rumah Si Pitung has not adequate and not strategic, included as the historical nuanced of Betawi cultural tourism object. On the other hand, it known that characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement have no relation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devan Yulio Setiawan
Abstrak :
Stand-up comedy adalah bentuk pertemuan dimana seorang pemain tunggal berdiri, berperilaku dengan mengatakan hal-hal lucu secara langsung ke penonton. Untuk meningkatkan kualitas pertunjukkan, komunitas stand-up comedy secara rutin mengadakan acara open mic. Open mic menjadi salah satu alternatif hiburan baru di bidang komedi. Penonton open mic bisa datang dari berbagai tempat, dengan selera dan motivasi yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola spasial pemilihan tempat menonton open mic berdasarkan karakteristik penonton. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara melalui telepon dengan penonton yang telah datang ke lebih dari satu tempat open mic. Analisis dilakukan dengan mengkategorikan jawaban informan sesuai dengan kode yang telah ditetapkan berdasarkan teori Caldwell (2001) sebagai dasar untuk menentukan motivasi penonton. Karakteristik penonton yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan lokasi menonton adalah status pekerjaan. Mereka yang belum bekerja bisa menonton di berbagai tempat. Sedangkan mereka yang sudah bekerja, cenderung memilih lokasi yang terdekat. Tempat open mic yang disukai tergantung pada motivasi menontonnya. Mereka yang menonton untuk berhibur dan mencari teman, lebih memilih tempat dengan tata letak ruang pertunjukkan berpanggung sehingga mudah fokus pada yang ditonton. Sedangkan mereka yang memiliki motivasi untuk menambah pengetahuan lebih mementingkan audio yang baik tanpa perlu panggung sebagai pusat pertunjukkan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa karakteristik dan motivasi penonton menentukan lokasi tujuan menonton open mic.
Stand-up comedy is a performance which a single performer stands up, behaves by saying funny things directly to the audience. To improve the quality of shows, the stand-up comedy community routinely holds open mic events. Open mic is one of the new entertainment alternatives in the field of comedy. The purpose of this study was to determine the spatial pattern of open mic venue selection based on audience characteristics. Data collection is done by conducting telephone interviews with informants who have come to more than one open mic venue. The analysis was carried out by categorizing the informants's answers according to the code set based on Caldwell's (2001) theory as a basis for determining audience motivation. The characteristics of the audience that influence the decision making of viewing locations are job status. Those who haven't worked can attend in various places. Meanwhile, those who are already working tend to choose the closest location. The preferred open mic location depends on the motivation. Those who watch to entertain and find friends, prefer a place with a stage so it is easy to focus on the performers. Meanwhile, those who have the motivation to increase their knowledge prioritize good audio. The conclusion of this study shows that the characteristics and motivation of the audience determine the destination to watch open mic.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Izma Hasanah
Abstrak :
Banyaknya jumlah penduduk membuat pengembangan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan menjadi penting, khususnya bagi kaum difabel karena difabel memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya. Pengembangan sumber daya manusia bagi kaum difabel dalam bidang pendidikan dapat berupa tersedianya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Keberadaan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif harus didukung dengan pengembangan penyediaan fasilitas pendidikan yang baik dan optimal. Pada penelitian ini, evaluasi dilakukan terhadap Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada pada tiga (3) wilayah kecamatan di Kota Bekasi yaitu Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Jatiasih, dan Kecamatan Bekasi Utara. Ketiga areal dipilih berdasarkan persentase ketersediaan fasilitas pendidikan tertinggi di Kota Bekasi. Penentuan lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan melalui metode site and situation dari variabel lingkungan, aksesibilitas, dan kapasitas sekolah berdasarkan metode analytical hierarchy proces (AHP). AHP digunakan untuk mengetahui parameter utama untuk memilih lokasi sekolah. Hasil penelitian menunjukan variabel yang paling berpengaruh adalah variabel aksesibilitas, variabel lingkungan, dan variabel kapasitas sekolah. Sehingga hanya 3% sekolah dari 3 kecamatan yang termasuk dalam kriteria sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, 13% sekolah dengan kriteria sesuai, 50% sekolah dengan kriteria agak sesuai, 24% sekolah dengan kriteria kurang sesuai, dan 10% sekolah dengan kriteria sangat kurang sesuai. Karakteristik lokasi dan situasi sekolah yang sesuai dapat dilihat pada sekolah yang berada pada tiap kelurahan. Dari segi penggunaan tanah yang berada pada wilayah pemukiman dengan karakteristik adanya tanah terbuka hijau pada lokasi sekitar. Dengan kemiringan lahan datar hingga berada pada radius minimal 60 m dari sempadan sungai. Dengan aksesibilitas jaringan jalan lingkungan yang memiliki titik jemput transportasi umum yang tersedia di sekolah dalam radius 20 m dan dapat dilalui oleh minimal 2 moda transportasi serta berada dekat dengan fasilitas kesehatan klinik.
The large number of population makes the development of human resources through education becomes important, especially for people with disabilities, because the disabled have the same rights as other citizen. The development of human resources for disabled people in the field of education can be in the form of the availability of school providing inclusive education. So that the development of inclusive education provider school must also be supported by the provision of good and optimal education facilities. In this study an evaluation was conducted on senior high school (SMA) located in three (3) sub-district areas in Bekasi City, namely Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Jatiasih, and Kecamatan Bekasi Utara. These three areas were selected based on the percentage of the availability of the highest educational facilities in Bekasi. The Determination of location was chosen based on consideration through the site and situation method of environmental, accessibility, and school capacity variables based on the analytical hierarchy process (AHP) method. AHP is used to determine the main parameters in choosing a school location. The results showed the most influential variables were accessibility variables, environment variables, and school capacity variables. So that 3% of schools from three (3) sub-districts are very suitable to be developed into schools that provide inclusive education, 13% of schools with the suitable criteria, 50% of schools with moderately suitable criteria, 24% of schools with less suitable criteria, and 10% of schools with marginally suitable criteria. The characteristics of location and the suitability of school situation can be seen in schools of each Sub-district. In terms of land use in residential areas characterized by the presence of green open land in the vicinity. With the slope of the flat land until it is at a minimum radius of 60 meters from the river border. With the accessibility of the environmental road network which has a pick-up point within a radius of 20 meters and can be passed by at least 2 modes of transportation and is close to the Health facilities such as clinics.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fannisya Triana Alfa Putri
Abstrak :
Kecamatan Cibinong mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup pesat karena dilihat dari fungsi dan lokasinya yang menjadi titik pusat Kabupaten Bogor. Dengan peningkatan jumlah penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya, tentu saja meningkatkan permintaan terhadap kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan pangan. Pada kecamatan ini masih terjadi keterbatasan sektor ekonomi formal yang menyebabkan tumbuhnya sektor ekonomi informal, salah satunya PKL makanan (Pedagang Makanan Kaki Lima/PMKL). Kegiatan usaha PMKL ini tersebar di Kecamatan Cibinong dengan berbagai site and situation pada setiap lokasi. Perbedaan inilah yang menjadi pemicu penelitian pada perbedaan karakteristik pedagang jika dilihat dari berbagai lokasi tertentu yang mempengaruhi keberhasilan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh site and situation PMKL khususnya pada pedagang seblak, lumpia, bakso, siomay, batagor, dan ketoprak terhadap keberhasilan usaha pada tiga kawasan fungsional, yaitu kawasan permukiman, pendidikan, dan pariwisata. Pada penelitian ini site dapat dilihat pada karakteristik PMKL, berupa keragaman jenis makanan yang dijual, jenis sarana yang digunakan untuk berjualan, durasi atau waktu berjualan. Pada situation dapat dilihat dari karakteristik lokasinya berdasarkan aksesibilitas dan visibilitas. Selanjutnya keberhasilan usaha juga dilihat dari pendapatan dan jumlah pelanggan di setiap kawasan. Dengan begitu dapat dilihat keterkaitan antara site and situation pada keberhasilan usahanya. Maka dapat dilihat dari pengaruh site and situation ketiga kawasan fungsional tersebut yang memiliki tingkat keberhasilan usaha paling tinggi adalah kawasan permukiman. Oleh karena itu kawasan ini dapat dikatakan kawasan dengan nilai bisnis paling tinggi dibandingkan kawasan pendidikan dan pariwisata. ......Cibinong Subdistrict is experiencing quite rapid population growth as seen from its function and location which is the center point of Bogor Regency. With an increase in population which is increasing every year, of course increasing demand for community needs, including food needs. In this sub-district there are still limitations in the formal economic sector which has led to the growth of the informal economic sector, one of which is food street vendors. PMKL's business activities are spread across Cibinong District with various sites and situations at each location. This difference is what triggers research on the differences in the characteristics of traders when viewed from certain locations that affect the success of their business. The purpose of this study was to understand the influence of the PMKL site and situation, especially on seblak, lumpia, bakso, siomay, batagor, and ketoprak traders on business success in three functional areas, namely residential, educational, and tourism areas. In this study, the site can be seen in the characteristics of PMKL, in the form of the variety of types of food sold, the types of facilities used for selling, the duration or time of selling. The situation can be seen from the characteristics of the location based on accessibility and visibility. Furthermore, the success of the business is also seen from the income and the number of customers in each region. In this way, it can be seen the relationship between site and situation on the success of the business. So it can be seen from the influence of the site and situation that the three functional areas that have the highest level of business success are residential areas. Therefore, this area can be said to be an area with the highest business value compared to education and tourism areas.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galindayu Cindya Waluya Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik pengunjung dan fungsi sosial dari tiga taman kota di Kota Jakarta Timur yang masing-masing memiliki karakteristik lokasi yang berbeda-beda. Digunakannya spatial comparison analysis untuk melihat perbedaan karakteristik lokasi taman, statistic deskriptif untuk melihat karakteristik pengunjung, dan analisis deskriptif untuk melihat fungsi social taman kota. Hasil penelitian menunjukkan, Taman Dukuh dan Taman Mahoni dengan site luas kecil dan sarana yang minim.memiliki karakteristik pengunjung yang berasal dari jarak yang dekat, frekuensi kunjungan sering dan durasi kunjungan sebentar. Sedangkan, Taman Cempaka dengan site luas yang besar dan sarana yang lengkap memiliki karakteristik pengunjung yang berasal dari jarak yang jauh, frekeunsi kunjungan jarang, dan durasi kunjungan lama. Adapun ketiga taman kota memiliki fungsi sosial yang berbeda-beda berdasarkan aktivitas sosialnya. Taman Dukuh dan Taman Mahoni memiliki aktivitas sosial sedikit. Sedangkan Taman Cempaka memiliki aktivitas sosial yang banyak. Namun, lokasi Taman Mahoni yang strategis dan berada di kawasan perdagangan membuat taman ini memiliki fungsi sosial yang tinggi karena dijadikan sebagai tempat singgah pengunjung. ......This study aims to find out the visitor characteristics and social functions of three urban parks in East Jakarta City, each of which has different location characteristics. Spatial comparison analysis is used to see the differences in the characteristics of park locations, descriptive statistics to see the characteristics of visitors, and descriptive analysis to see the social function of urban parks. The results showed that Taman Dukuh and Taman Mahoni with small site area and minimal facilities had the characteristics of visitors coming from a short distance, the frequency of frequent visits and the short duration of visits. Meanwhile, Cempaka Park with a large area site and complete facilities has the characteristics of visitors who come from long distances, the frequency of visits is infrequent, and the duration of visits is long. The three city parks have different social functions based on their social activities. Taman Dukuh and Taman Mahoni have few social activities. Meanwhile, Cempaka Park has many social activities. However, the strategic location of Mahogany Park and being in a trading area makes this park have a high social function because it is used as a place for visitors to stop.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library