Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghina Shabrina Barly
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap antara guru sekolah dasar inklusi dan Guru SDLB tentang pendidikan inklusi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner MATIES (Mahat, 2008) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia untuk mengukur sikap guru. Analisis hasil penelitian menggunakan independent t-test menunjukkan bahwa guru Sekolah dasar inklusif umumnya memiliki sikap yang lebih positif, perbedaan yang signifikan melihat komponen kognitif dengan t (118) = 7,06, p < 0,001. Selanjutnya, komponen afektif menunjukkan kecenderungan ke arah positif tanpa perbedaan yang signifikan [t(118) = 0,91, p = 0,37], dan komponen konatif (perilaku) guru SD inklusi lebih besar positif pada pendidikan inklusi dengan t (118) = 3,43, p < 0,05. Selain itu ditemukan korelasi negatif yang signifikan antara komponen konatif dan lama mengajar guru pada kelompok guru SD inklusi [r(59) = -0,26, p < 0,05]. Rekomendasi untuk penelitian Langkah selanjutnya adalah memasukkan observasi dan wawancara dalam metode penerimaan data. ......This study aims to determine the differences in attitudes between inclusive elementary school teachers and SDLB teachers about inclusive education. Data were collected using the MATIES questionnaire (Mahat, 2008) which has been adapted into Indonesian to measure teacher attitudes. Analysis of the results of the study using independent t-test showed that inclusive elementary school teachers generally had a more positive attitude, a significant difference seeing the cognitive component with t (118) = 7.06, p < 0.001. Furthermore, the affective component showed a positive trend without a significant difference [t(118) = 0.91, p = 0.37], and the conative component (behavior) of inclusive elementary school teachers was more positive in inclusive education with t(118) = 3.43, p < 0.05. In addition, a significant negative correlation was found between the conative component and the length of teacher teaching in the inclusive elementary school teacher group [r(59) = -0.26, p <0.05]. Recommendations for research The next step is to include observations and interviews in the data collection method.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Hafia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktor psikososial dan distress pada guru SLB di Kota Depok saat pandemi COVID-19 tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan semi kuantitatif melalui pengisian kuesioner dan wawancara. Sejumlah 67 guru SLB di Kota Depok berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34,3% guru mengalami distress sedang dan 16,4% guru mengalami distress signifikan. Kemudian, ditemukan bahwa distress lebih banyak dialami oleh guru perempuan (52,7%), berumur > 30 tahun (52,4%), berasal dari program studi non-PLB (52,5%), tidak memiliki tipe kepribadian A (66,6%), memiliki masa kerja > 10 tahun (60%), sudah menikah (59,5%), memiliki anak (64,9%), memiliki dukungan sosial buruk dari keluarga (89,3%), memiliki beban kerja tinggi (61,8%), memiliki peralatan kerja buruk (63,9%), memiliki jam kerja buruk (64,3%), memiliki konflik peran tinggi (73,7%), memiliki ambiguitas peran tinggi (76,2%), memiliki kontrol pekerjaan buruk (81,4%), memiliki dukungan sosial yang buruk dari atasan dan rekan kerja (81,4%), memiliki konflik antara pekerjaan dan rumah yang tinggi (86,2%), jarang melakukan hobi (66,7%), dan memiliki ketakutan berat terhadap infeksi COVID-19 (71,4%). ......This study aims to obtain an overview of psychosocial factors and distress among special education teachers in Depok during the COVID-19 pandemic in 2022. This study used a cross-sectional study design with a semi-quantitative approach through filling out questionnaires and interviews. A total of 67 special education teachers in Depok participated in this study. The results showed that 34.3% of teachers experienced moderate distress and 16.4% of teachers experienced significant distress. Then, it was found that distress is more experienced by female teachers (52.7%), aged > 30 years (52.4%), came from non-PLB study programs (52.5%), did not have personality type A (66 ,6%), have a working period of > 10 years (60%), are married (59.5%), have children (64.9%), have poor social support from family (89.3%), have a workload high (61.8%), have bad work equipment (63.9%), have bad working hours (64.3%), have high role conflict (73.7%), have high role ambiguity (76.2% ), have poor work control (81.4%), have poor social support from superiors and coworkers (81.4%), have high work-home conflict (86.2%), rarely do hobbies (66 ,7%), and had a severe fear of COVID-19 infection (71.4%).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The purpose of this research is to acquire an objective and comprehensive information about the implementation of Islam religion teaching and learning process for special school for special care children. Result of the research finds that special schools have done Islam religion teaching learning process so far besides, it has found that most of the teachers of Islam religion at special school (SLB) are not teachers with the qualification of Islam religion background (PGA and Tarbiyah) teacher training. But with the background of special school teacher training background (SGPLB and LPTK PLB). The teaching learning process PAI at special school generally runs normativelly. The efforts to supervise and develop the competence and profession of Islam religion teacher at special school are still considered insufficient, got in its supervision and its control. Those who are supposed to be involved supervising the teacher of Islam religion at special schools are department of religion, department of National education (provincial office) and controllers on the executors in the field, have not played optimal role yet.
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rah Susilowati
Abstrak :
ABSTRAK
Mendorong individu perorangan agar dapat berfungsi optimal, merupakan salah satu fungsi pekerjaan sosial Hal mi pula yang menjadi salah satu landasan berpikir untuk memberikan layanan pendidikan bagi penyandang cacat grahita Pada tingkat yang paling dasar memberi pendidikan kepada penyandang cacat grahita akan mempengaruhi tingkat kesiapannya dalam melaksanakan fungsi sosialnya Penelitian mengenai pendidikan melalui sistim integrasi bagi anak cacat grahita mi telah dilakukar di SLB Sinar Kasih - Jakarta Tujuan penelitian mi ialah untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana sistim mi dilaksanakan serta pengaruhnya terhadap tingkat kemandirian Tingkat kemandirian pada golongan mi sangat terbatas, oleh karenanya harus dioptimalkan dan diajarkan secara knusus Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dengan sistim integrasi yang dilakukan dengan menggabungkan anak cacat grahita dan anak normal pada kesempatan tertentu telah mempengaruhi tingkat kemandirian anak, pada tingkat sedang Hal mi dapat diakibatkan karena di dalam sistim integrasi anak didik dimungkinkan untuk berinteraksi.
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Septian Virdya
Abstrak :
Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan salah satu pekerjaan yang paling berpotensi menimbulkan stress kerja, baik yang disebabkan oleh faktor individual ataupun faktor pekerjaan. Stress kerja yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi para guru SLB yaitu menimbulkan perasaan tidak percaya diri, penolakan, marah atau depresi, penurunan kinerja dan motivasi, serta memicu terjadinya penyakitmental dan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, insomnia, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Variabel independen ini meliputi faktor individual (jenis kelamin, umur, pengalaman kerja, status pernikahan, dan status pendidikan) dan faktor terkait pekerjaan (hubungan interpersonal, bebab kerja, kondisi lingkungan kerja, rutinitas pekerjaan, pengembangan karir, peran dalam oragnisasi, serta iklim dan struktur organisasi). Variabel dependen yang diteliti adalah tingkat stres kerja. Sample pada penelitian ini berjumlah 55 responden. Analisa bivariat dilakukan dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui sebanyak 30 guru (54,5%) mengalami stres kerja berat, sedangkan 25 guru (45,5%) lainya mengalami stres kerja ringan. Faktor-faktor yang terbukti berhubungan dengan stres kerja pada guru SLB-BC-BC adalah rutinitas kerja, lingkungan kerja, dan pengembangan karir. ......Teachers of Sekolah Luar Biasa (SLB) is one of the most potential job which stimulates stresses, whether caused by individual or working factors. The excessive amount of stress are possible in causing negative effects to the SLB teachers such as unconfidence, denial, anger or depression, and derivations of work performance and motivation, which also stimulates physical illness such as headache, stomachache, insomnia, and high blood pressure. This reseach is an observational research with quantitative method and using cross sectional design. The independent variable includes Individual Factors (Sex, Age, work experience, marrital status, and educational status) and Working related Factors (Interpersonal Relationship, Workload, Working Environment, Work routines, Career Development, the Roles within Organization, and the Atmosphere in the Organization and Organizational Structure). The dependent variables being researched is Work Stress. The sample of this research is 55 SLB teachers in Depok. Bivariate analysis is conducted by using Chi square tests resulting in 30 SLB teachers (54,5%) undergoing a severe work stress and 25 of SLB teachers (45,5%) are undergoing mild work stress. Factors which are proven to be affecting Work Stress on teachers in Sekolah Luar Biasa-BCare Work Routines, Working Environment, and Career Development.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Susilowati
Abstrak :
Siswa dengan disabilitas intelektual membutuhkan pendidikan dan pelayanan khusus agar mereka dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan dan pelayanan khusus mencakup pemberian instruksi khusus, penyesuaian strategi pengajaran, dan penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini akan memfokuskan pada kegiatan belajar mengajar di SLB C ditinjau dari teori sosiokultural Vygotsky. Teori Vygotsky digunakan untuk mengalisis proses pemberian scaffolding, internalisasi siswa, dan penggunaan technical tools oleh guru. Partisipan penelitian ini adalah guru dan siswa SLB C. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi di kelas dan wawancara kepada siswa seusai pelajaran. Selanjutnya, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil menujukkan bahwa tingkat kontrol dari bantuan yang diberikan guru semakin menurun seiring dengan meningkatnya tingkat kelas. Berkaitan dengan internalisasi, seluruh siswa umumnya dapat memahami lebih dari separuh materi yang diberikan guru. Selain itu, guru SLB C dapat melakukan manipulasi penggunaan tools untuk membantu siswa dengan kemampuan yang bervariasi. ...... Students with intellectual disability require special education and services so that they can maximize their potential. Special education and services include the provision of special instructions, adjustment of teaching strategies, and the use of tools in learning process at the classroom. This study will focus on teaching and learning activities at SLB C in terms of Vygotsky's sociocultural theory. Vygotsky's theory is used to analyzed the provision of scaffolding, internalization of the students, and the use of technical tools by the teachers. Participants in this study were SLB C teachers and students. Methods of data collection will be done using in-class observation and interview to students after class. Furthermore, the data were processed using a qualitative approach. The results showed that the level of control of teacher's scaffolding decreases with increasing grade level. In connection with the internalization, all students are generally able to understand more than half of the material provided by the teacher. In addition, SLB C teachers can manipulate the tools to help students with varying abilities.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Maylawati
Abstrak :
Skripsi ini menggambarkan bagaimana konsep layanan perpustakaan ideal untuk siswa tunarungu menurut informan, kegiatan apa saja yang dilakukan dan kendala yang dihadapi di perpustakaan SLB N 02 Lenteng Agung dan SLB-B Pangudi Luhur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, dan observasi. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2015 di SLB N 02 Lenteng Agung dan SLB-B Pangudi Luhur. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pihak pengelola dan kepala sekolah di SLB N 02 Lenteng Agung dan SLB-B Pangudi Luhur mengerti konsep layanan perpustakaan yang ideal namun belum melaksanakannya secara maksimal. Layanan yang dilakukan adalah layanan sirkulasi dan layanan jam kunjung perpustakaan. Namun, dalam pelaksanannya, perpustakaan di SLB N 02 Lenteng Agung maupun SLB-B Pangudi Luhur memiliki kendala internal maupun eksternal.
This thesis describes how ideal concept of library and library services in SLB N 02 Lenteng Agung and SLB-B Pangudi Luhur, this thesis also examines the problems faced in the process. The research applied qualitative approach using case studies method. The sampling techniques used are interview and observation. The research was conducted between September-November 2015 in SLB N 02 Lenteng Agung and SLB-B Pangudi Luhur. The result of this research shows that the librarian and the principal has been understood about ideal concept of library. However, the implementation of service yet maximized. Unfortunately, during the implementation process, this institution has some internal and external problems.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S65845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Revyanda
Abstrak :
Distres kerja adalah respons negatif fisik dan emosional terhadap ketidaksesuaian antara tuntutan pekerjaan, sumber daya, dan kemampuan pekerja yang dapat menimbulkan dampak terhadap kondisi fisiologis dan psikologis pekerja. Guru SLB Negeri merupakan salah satu profesi yang rentan mengalami distres kerja karena pekerjaannya yang berbeda dengan guru sekolah formal pada umumnya serta memiliki tuntutan peran dan tekanan pekerjaan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian distres kerja dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan distres kerja pada guru SLB Negeri di wilayah Kota Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan kepada guru dari empat SLB Negeri di Kota Jakarta Selatan. Besar sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu 199 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang diadaptasi dari NIOSH Generic Job Stress Questionnaire. Dari besar sampel sebanyak 199 orang, hanya 186 orang yang bersedia menjadi responden sehingga didapatkan hasil bahwa sebanyak 84 orang (45,2%) mengalami distres kerja dan 102 orang (54,8%) tidak mengalami distres kerja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan secara statistik melalui uji chi-square adalah usia (nilai P = 0,034), status pernikahan (nilai P = 0,022), dan ambiguitas peran (nilai P = 0,015) ......Work distress is a physical and emotional negative response to the discrepancy between job demands, resource and abilities of workers, which can has many impact on physiological and psychological conditions of workers. Public special education teacher is one of the professions that are prone to work distress because their jobs are different from other formal schoolteachers and have high job demands and pressures. This study aims to describe the conditions of work distress and analyze the factors related to work distress for public special education teachers in Jakarta Selatan. This study conducted on teachers from four public special educations in Jakarta Selatan so that the sample size used was total sampling, which was 199 respondents. The study method used is quantitative with cross-sectional design study and uses instrument adapted from NIOSH Generic Job Stress Questionnaire. From 199 respondents, only 186 respondents were willing to filled the questionnaire so the results showed that 84 respondents (45,2%) experienced work distress and 102 respondents (54,8%) did not experience work distress. The factors related to work distress through Chi-Square test were age (P value = 0,034), marital status (P value = 0,022) and role ambiguity (P value = 0,015).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mugiarsih CH., Widodo
Abstrak :
ABSTRAK< b>
Penelitian ini diawali melalui suatu pemikiran penulis dengan ineinperhatikan jenis kelainan anak luar biasa khususnya anak tunarungu. Anak tunarungu mi meiniliki kelainan pendengaran yang harus mendapat pelayanan pendidikan secara khusus di Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu. Anak tunarungu luengalaiui kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan tatabahasa yang balk dan benar dilingkungan kaum tunarungu, keluarga maupun masyarakat secara luas. Bagi anak tunarungu yang duduk di kelas I Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu secara dini perlu inandapat pelayanan pendidikan dengan inenggunakan media koinunikasi

Adapun sebagai sarana untuk berkoinunikasi bagi anak tunarungu adalah menggunakan media komunikasi total dan oral. Media komunikasi total dan oral mi dapat digunakan apabila anak tunarungu dapat mengetahui kosa kata bahasa secara jelas dan konkrit. Maksudnya bahwa perbendaharaan kosa kata yang diiuiliki anak tunarungu iuelalui beberapa pengalaman berbahasa pada masa-masa lalu dengan menunjukan benda gambar tiruan yang akhirnya terjadi proses penainbahan kata-kata. Sebagai upaya untuk meningkatkan perbendaharaan kosa kata pada anak tunarungu sesuai dengan kurikulum di Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu adalah melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang tujuannya antara lain agar anak dapat berbahasa dengan baik dan benar. Keterainpilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah biasanya meliputi keterainpilan inenyimak mendengarkan, berbicara, meinbaca dan inenulis.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis tiinbul minat untuk mengadakan penelitian tentang kemampuan keterampilan membaca dan menulis permulaan siswa di kelas I Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu. Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan membaca dan keterampilan menulis permulaan siswa di kelas I Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu dengan inenggunakan media komunikasi total dan media koinunikasi oral.

Berdasarkan kajian teori, diajukan 2 hipotesis untuk dibuktikan kebenarannya. Subyek yang diteliti adalah siswa tunarungu di kelas I Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu yang meiniliki IQ rata-rata normal dan memiliki sisa pendengaran antara 85-90 db keatas (tuli total), di Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu Santi Rama I dan II, jalan R.S. Fatinawati, 1]]. Cipete Jakarta Selatan dan Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu Karya Mulya I dan II, jalan A. Yani 6-8, Surabaya pada tahun pelajaran 1994 1995.

Analisis data dengan rumus t tes inenunjukan hasil penelitian bahwa keterampilan meinbaca dan inenulis yang menggunakan media komunikasi total dan yang menggunakan media koinunikasi oral secara rinci dapat dikeinukakan sebagai berikut

1. Dengan menggunakan media komunikasi total, hasil keterampilan membaca siswa di kelas I Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu Karya Mulya I dan II Surabaya ternyata tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada siswa di kelas I Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu Santi Rama I dan II Jakarta yang menggunakan media komunikasi oral.

2. Dengan iuenggunakan media komunikasi total hasil keteraiupilan inenulis siswa di kelad I Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu Karya Mulya I dan II Surabaya ternyata tidak iuenunjukan hasil yang lebih baik dari pada siswa di kelas I Sekolah Luar Biasa bagian tunarungu Santi Rama I dan II Jakarta yang inenggunakan media komunikasi oral.

Berdasarkan hasil temuan seperti tersebut di atas penulis menyarankan agar guru dalain mengajar meiubaca dan menulis perinulaan siswa di kelas I dipilih guru yang senior, sudah berpengalainan dalam menghadapi inasing-inasing individu. Maksudnya pada kelas-kelas rendah tingkat dasar dalam pendekatan terhadap anak inemerlukan ketekunan, ketelatenan dan kesabaran guru.

Guru di kelas I tidak hanya bertugas untuk mengajar, tetapi sekaligus niempunyai peran ganda yaitu bisa sebagai peinbimbing dan yang lebih penting adalah bisa sebagai pengganti orang tua bagi siswa-siswanya. Dengan suasana yang nyaman tidak jauh berbeda situasi di sekolah maupun di rumah, tentunya dengan perasaan yang aman dan menggeinbirakan, sehingga siswa dapat berkomunikasi secara luwes, yang keinungkinan besar dapat menyerap materi pelajaran dengan lancar.

Kemudian bagi siswa yang menggunakan media komunikasi total perlu diperhatikan dalam mengekpresikan komunikasi secara terpadu, misal bukan hanya isyarat yang inenjadi pokok perhatian nainun sekaligus kekompakan baca bibir ucapan lisan yang jelas untuk inengikuti isyarat baku yang dilakukan.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>