Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Acesa Rebecca Anindita
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya berbagai macam bentuk kampanye yang dilakukan untuk mengkumunikasikan isu atau permasalahan tertentu. Penelitian ini menambahkan kajian teori karena menguji dua faktor sekaligus yaitu hubungan komunikator dan pesan kampanye dengan sikap audiens. Penelitian ini mengambil contoh kampanye pada ASI ekslusif yang dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu menggunakan komunikator yang berbeda. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan dua kelompok eksperiment yang diberikan perlakuan berupa bentuk kampanye berbeda. Partisipan berjumlah 40 orang, tiap kelompoknya terdiri dari 20 partisipan. Metode analisis yang diigunakan adalah uji beda rata-rata tiap kelompok eksperiment untuk menunjukan hubungan antara variabel yang diteliti. Penelitian ini menemukan bahwa komunikator dan pesan kampanye memiliki hubungan dengan sikap seseorang. Penelitian menemukan terdapat perbedaan persepsi dan sikap mengenai komunikator, pesan dan sikap terhadap isu kampanye yang didasarkan oleh perbedaan bentuk kampanye yang diterima. Khalayak menganggap bahwa komunikator dokter dalam konteks kampanye kesehatan dipandang lebih memiliki kredibilitas dibandingkan komunikator kalangan populer
ABSTRACT This research conducted as a result from so many campaigns that held nowadays to communicate several issues or particular social concern. Campaign takes various form, stressing in selecting the communicator and message form as a purpose to change social behavior. Then again this research using breastfeeding campaign as an example to scrutinize with two approaches, Moreover this campaign is distinguished with its communicator, There are campaign using doctor and in another campaign using public figure as a communicator. Using experimental method with two experiment group and each group of experiment treated by giving the group a video. Each video resemble two different form in communicator. Total participans are fourty person divided by two group. Analysis method is using T-test so we can compare and look througt the The result from this research found that communicator and message have effect upon behavioral change in each person. Proven by this research that doctor can give more obvious impact in behavioral change rathen than public figure when in they speak as communicator in breastfeeding campaign. Further more audience think that doctor have strong credibility rather than public figure when it came to breastfeeding topic., This research conducted as a result from so many campaigns that held nowadays to communicate several issues or particular social concern. Campaign takes various form, stressing in selecting the communicator and message form as a purpose to change social behavior. Then again this research using breastfeeding campaign as an example to scrutinize with two approaches, Moreover this campaign is distinguished with its communicator, There are campaign using doctor and in another campaign using public figure as a communicator. Using experimental method with two experiment group and each group of experiment treated by giving the group a video. Each video resemble two different form in communicator. Total participans are fourty person divided by two group. Analysis method is using T-test so we can compare and look througt the The result from this research found that communicator and message have effect upon behavioral change in each person. Proven by this research that doctor can give more obvious impact in behavioral change rathen than public figure when in they speak as communicator in breastfeeding campaign. Further more audience think that doctor have strong credibility rather than public figure when it came to breastfeeding topic.]
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Nadiya Putri
Abstrak :
Komunikasi hyper-personalization yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang ditunjukan kepada konsumen sebagai upaya untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Penelitian ini berusaha menganalisis penggunaan komunikasi hyper-personalization dalam komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan A. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan paradigma post-positivis. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi studi kasus dengan teknik pengambilan data wawancara dan data respon komunikasi hyper-personalization yang dimiliki oleh Perusahaan A. Teori konseptual yang digunakan adalah Social Judgment Theory. Teori Penilaian Sosial berusaha menjelaskan seberapa besar kemungkinan seseorang akan mengubah opini mereka, kemungkinan arah perubahan itu, toleransi mereka terhadap pendapat orang lain, dan tingkat komitmen mereka terhadap posisi mereka (Mallard, 2010). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan konsumen terhadap komunikasi hyper-personalization yang dilakukan oleh Perusahaan A ditentukan oleh references points, three latitudes dan ego-involvement. Dalam penelitian ini, references point terbagi atas 2 jenis yaitu, referensi internal dan eksternal. Latitudes dipengaruhi oleh references point dan ego-involvement. Dalam ego-involvement, telihat bahwa responden akan menerima dan merespon komunikasi hyper-personalization yang dilakukan oleh Perusahaan A jika kontennya sesuai dengan kebutuhan dan aspirasinya. Komunikasi hyper-personalization dengan bantuan Artificial Intelligent (AI) dapat mempengaruhi ego-involvement yang dapat menghasilkan latitudes yang diharapkan. Hal ini dikarenakan Artificial Intelligent (AI) dapat membaca dan mengumpulkan informasi dari perilaku konsumen yang menghasilkan data yang akhirnya bisa di analisis dan melahirkan strategi hyper-personalization yang sesuai dan berdampak terhadap latitudes of acceptance. Penggunaan Secara umum, penelitian ini menujukkan bahwa ada kecenderungan rentang penerimaan yang luas dan sikap yang positif dalam menerima komunikasi hyper-personalization yang dilakukan oleh Perusahaan A. ......Hyper-personalization communication carried out by a company is a form of marketing communication that is shown to consumers as an effort to increase consumer loyalty to a brand. This study seeks to analyze the use of hyper-personalization communication in marketing communications conducted by Company A. This research was conducted qualitatively using a post-positivist paradigm. The strategy used in this research is a case study strategy with interview data collection techniques and hyper-personalization communication response data owned by Company A. The conceptual theory used is Social Judgment Theory. Social Appraisal Theory seeks to explain how likely a person is to change their opinion, the possible direction of that change, their tolerance for other people's opinions, and their level of commitment to their position (Mallard, 2010). The results of this study indicate that consumer acceptance of hyper-personalization communication conducted by Company A is determined by reference points, three latitudes and ego-involvement. In this study, references point are divided into 2 types, namely, internal and external references. Latitudes are influenced by references point and ego-involvement. In ego-involvement, it appears that the respondent will accept and respond to hyper-personalization communications made by Company A if the content matches his needs and aspirations. Hyper-personalization communication with the help of Artificial Intelligent (AI) can affect ego-involvement which can produce the expected latitudes. This is because Artificial Intelligent (AI) can read and collect information from consumer behavior which results in data that can eventually be analyzed and produce appropriate hyper-personalization strategies that have an impact on latitudes of acceptance. Usage In general, this study shows that there is a tendency for a wide range of acceptance and a positive attitude in accepting hyper-personalization communications conducted by Company A.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Nadia Putri
Abstrak :
Komunikasi hyper-personalization yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang ditunjukan kepada konsumen sebagai upaya untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Penelitian ini berusaha menganalisis penggunaan komunikasi hyper-personalization dalam komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan A. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan paradigma post-positivis. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi studi kasus dengan teknik pengambilan data wawancara dan data respon komunikasi hyper-personalization yang dimiliki oleh Perusahaan A. Teori konseptual yang digunakan adalah Social Judgment Theory. Teori Penilaian Sosial berusaha menjelaskan seberapa besar kemungkinan seseorang akan mengubah opini mereka, kemungkinan arah perubahan itu, toleransi mereka terhadap pendapat orang lain, dan tingkat komitmen mereka terhadap posisi mereka (Mallard, 2010). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan konsumen terhadap komunikasi hyper-personalization yang dilakukan oleh Perusahaan A ditentukan oleh references points, three latitudes dan ego-involvement. Dalam penelitian ini, references point terbagi atas 2 jenis yaitu, referensi internal dan eksternal. Latitudes dipengaruhi oleh references point dan ego-involvement. Dalam ego-involvement, telihat bahwa responden akan menerima dan merespon komunikasi hyper-personalization yang dilakukan oleh Perusahaan A jika kontennya sesuai dengan kebutuhan dan aspirasinya. Komunikasi hyper-personalization dengan bantuan Artificial Intelligent (AI) dapat mempengaruhi ego-involvement yang dapat menghasilkan latitudes yang diharapkan. Hal ini dikarenakan Artificial Intelligent (AI) dapat membaca dan mengumpulkan informasi dari perilaku konsumen yang menghasilkan data yang akhirnya bisa di analisis dan melahirkan strategi hyper-personalization yang sesuai dan berdampak terhadap latitudes of acceptance. Penggunaan Secara umum, penelitian ini menujukkan bahwa ada kecenderungan rentang penerimaan yang luas dan sikap yang positif dalam menerima komunikasi hyper-personalization yang dilakukan oleh Perusahaan A. ......Hyper-personalization communication carried out by a company is a form of marketing communication that is shown to consumers as an effort to increase consumer loyalty to a brand. This study seeks to analyze the use of hyper-personalization communication in marketing communications conducted by Company A. This research was conducted qualitatively using a post-positivist paradigm. The strategy used in this research is a case study strategy with interview data collection techniques and hyper-personalization communication response data owned by Company A. The conceptual theory used is Social Judgment Theory. Social Appraisal Theory seeks to explain how likely a person is to change their opinion, the possible direction of that change, their tolerance for other people's opinions, and their level of commitment to their position (Mallard, 2010). The results of this study indicate that consumer acceptance of hyper-personalization communication conducted by Company A is determined by reference points, three latitudes and ego-involvement. In this study, references point is divided into 2 types, namely, internal and external references. Latitudes are influenced by references point and ego-involvement. In ego-involvement, it appears that the respondent will accept and respond to hyper-personalization communications made by Company A if the content matches his needs and aspirations. Hyper-personalization communication with the help of Artificial Intelligent (AI) can affect ego-involvement which can produce the expected latitudes. This is because Artificial Intelligent (AI) can read and collect information from consumer behavior which results in data that can eventually be analyzed and produce appropriate hyper-personalization strategies that have an impact on latitudes of acceptance. Usage In general, this study shows that there is a tendency for a wide range of acceptance and a positive attitude in accepting hyper-personalization communications conducted by Company A.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Rabitha
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan terhadap mantan anggota Gafatar di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada tahun 2016. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan mengambil subjek penelitian sebagai studi kasus dari sebuah keluarga yang cukup menarik perhatian masyarakat di kabupaten tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bergabungnya subjek penelitian dengan Gafatar didasari oleh keinginan (visi) untuk mengubah hidup (bergerak; neurotransmiter dopamin rangsangan pada sistem limbik otak). Hal inilah yang menjadi landasan kerangka kognisi subjek penelitian dalam mencapai keseimbangan ideal. Keputusan tersebut membuktikan kebenarannya dengan mendukung program yang diusung Gafatar. Dan semakin menguat akibat intensitas komunikasi yang dibangun oleh pengurus subjek penelitian Gafatar. Peneliti menyarankan kepada pihak-pihak yang peduli khususnya pemerintah untuk mewujudkan sebuah pekerjaan sosial yang nyata sebagai percontohan yang baik bagi masyarakat. Dan pemerintah daerah (seperti RT dan RW) selalu melakukan dialog dengan warganya di setiap daerah sebagai wadah menggali informasi dari sejumlah permasalahan yang sedang dirasakan masyarakat.
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library