Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arfindo Briyan Santoso
"Penelitian ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman saat ini tentang campaign di social media dengan menggunakan advertising model dari Ducoffe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi nilai campaign disocial media dan konsekuensinya pada sikap serta perilaku khalayak dalam konteks spesifik dari campaign UangKita di social media Kementerian Keuangan. Survei dilakukan pada sampel kuota 232 followers dari akun-akun social media yang dimiliki oleh Kementerian Keuangan. Kuesioner berbasis web digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS.
Temuan-temuan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan yang positif dari informativeness, entertainment, credibility pada social media campaign value UangKita. Nilai positif ini akan mempengaruhi sikap khalayak terhadap social media campaign UangKita dan respons perilaku mereka. Reputasi Kementerian Keuangan juga dikonfirmasi menjadi moderator dalam pengaruh tersebut. Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan harus fokus tidak hanya pada pengembangan yang kaya akan informasi dan kredibel, tetapi juga konten yang menghibur. Selanjutnya, seluruh akun harus secara sistematis diintegrasikan oleh Kementerian Keuangan dalam strategi komunikasi mereka karena mempengaruhi sikap dan perilaku followers sebagai sasaran komunikasi, terutama ketika Kementerain Keuangan dianggap memiliki reputasi yang baik.

This research was conducted to deepen the current understanding of campaigns on social media by using advertising models from Ducoffe. The purpose of this study was to determine the factors that influence the value of campaigns on social media and their consequences on consumer attitudes and behavior in the specific context of the #UangKita campaign on the Ministry of Finances social media. The survey was conducted on a quota sample of 232 Ministry of Finance social media accounts followers. Web-based questionnaires are used to collect data which is then analyzed using the SPSS application. 
The research found that there are significant positive effects of informativeness, entertainment, credibility on #UangKitas social media campaign value. This positive value will influence the attitude of the audience towards the UangKita campaign and their behavior response. The moderator effect of the companys reputation is also confirmed in that relation. The Ministry of Finance must focus not only on developing informativeness and credibility of campaigns, but also entertaining content. Furthermore, all social media accounts must be systematically integrated by the Ministry of Finance in their communication strategies because they influence the attitudes and behavior of followers as the target of communication, especially when the Finance Ministry is considered to have a good reputation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Rizki Amalia
"DontJudgeChallenge adalah sebuah kampanye sosial yang mengangkat isu body-shaming yang banyak ditemukan di internet. Kampanye yang seharusnya mendekonstruksi apa yang diyakini sebagai suatu ketidakindahan pada fisik seseorang ini justru membentuk stereotip itu sendiri. Fokus dari penelitian ini adalah mengenai bagaimana stereotip dibentuk dan bagaimana 'kecantikan' direpresentasikan. Dengan menggunakan metode tekstual analisis dari konsep Beauty Myth yang diusung oleh Naomi Wolf dalam video-video yang diunggah di Instagram, penelitian ini menyingkap bahwa orang-orang yang mengikuti kampanye ini merekonstruksi hal-hal yang dianggap sebagai sebuah 'kecantikan' yang umumnya dilakukan melalui rias wajah. Penelitian ini juga menemukan ambiguitas dalam menggambarkan kecantikan dan ketidakindahan yang seringkali tumpang tindih dalam pemaknaannya. Hasil dari penelitian ini dapat berkontribusi pada kajian media sosial yang berhubungan dengan representasi dan stereotip kecantikan dan ketidakindahan dalam kampanye sosial.

DontJudgeChallenge is a social campaign against body shaming publically disseminated on the Internet. While the campaign is supposed to deconstruct what people believe as ugly, it is actually enforcing the stereotypes of ugliness instead. How the stereotypes are constructed and how 'beauty' is represented are the focuses of this study. By using textual analysis from the concept of Beauty Myth by Naomi Wolf through videos posted on Instagram, this study reveals that the participants construct certain types of 'ugliness', and they do it mostly by using makeup in order to create ugliness. There are also ambiguities in portraying what is considered as beautiful and ugly as they often overlap in the videos. This study contributes to the social media studies in relation to the representations of ugliness and beauty in social campaign or activism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cindya Esti Sumiwi
"ABSTRAK
Isu etnisitas dan agama (SARA), yang muncul di media sosial Twitter, dilekatkan pada Basuki T. Purnama - Djarot S. Hidayat selama Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung. Perihal konten atau pesan politik, hingga mereka yang disebut sebagai influencer telah menjadi variabel-variabel penting dalam upaya penanganan isu tersebut. Pertanyaan penelitian dalam penulisan ini adalah, seperti apa bentuk konten yang dihasilkan? Bagaimana peran influencer selama kampanye berlangsung? Dengan metode kualitatif, penulis melakukan berbagai kajian literatur, seperti buku, jurnal ilmiah, data monitoring media sosial, dan pemberitaan media daring, hingga wawancara mendalam dengan sejumlah tim pemenangan Basuki T. Purnama - Djarot S. Hidayat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konten atau pesan politik, serta influencer telah membentuk persona pasangan petahana sebagai sosok "bineka". Dengan key message seputar keberagaman, sosok Basuki T. Purnama - Djarot S. Hidayat dibangun dalam citra sebagai pelayan rakyat yang bekerja untuk semua kalangan. Hal ini dibentuk dalam rangka diferensiasi dengan pasangan calon lainnya. Namun demikian, pesan politik akan keberagaman ini sendiri telat disampaikan secara eksplisit, dan baru lebih gencar ketika memasuki kampanye putaran kedua. Walaupun sejak putaran pertama telah ada upaya netralisasi terhadap isu SARA, kampanye yang dilakukan pun masih bersifat parsial. Pada akhirnya, tolak ukur keberhasilan suatu strategi kampanye dilihat dari tujuan utama kampanye tersebut dilakukan. Bila dilihat dari persebaran sentimen pada masa akhir, kampanye media sosial yang dilakukan oleh tim pemenangan dapat dikatakan berhasil. Namun demikian, hal ini tentunya tidak bisa serta-merta dikaitkan dengan hasil akhir pemilu.

ABSTRACT
The ethnicity and religion issue, which appeared on Twitter, was attached to Basuki T. Purnama - Djarot S. Hidayat during the 2017 Regional Election of DKI Jakarta underway. The content or political message, and those called as influencers had become important variables in handling the issue. The research questions in this writing are, What was the form of the contents? How was the role of influencers during the campaign? By using the qualitative method, the researcher did literature studies, to the in-depth interviews with some members of the campaign team of Basuki T. Purnama - Djarot S. Hidayat. The result of this research shows that the content or political message and the influencer had formed the image of this candidate as the "bineka" persons. In the key message of diversity, the image of Basuki T. Purnama - Djarot S. Hidayat was built as the servant of the people that work for all circles in DKI Jakarta. It was formed in order of differentiation with the other candidate. Nevertheless, this political message of diversity was too late to be delivered explicity, and getting more intensified when the campaign was entering its second round. Although there were efforts to neutralize the ethnicity and religion issue on the first round, the campaign was done partially. In the end, the benchmark of success of a campaign strategy can be seen from the main purpose of the campaign itself. As it is seen from the sentiment deployment in the last moment, the social media campaign which was done by the winning team, could be deemed successful. But however, it can't be automatically linked to the final result of the election."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiranastari Asoka Sumantri
"Media sosial memiliki peran penting di masyarakat dalam membentuk opini pada isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan karena memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi dan menciptakan kesadaran bersama di masyarakat. Akun @pendakiindonesia di media sosial Instagram menjadi salah satu akun yang menjalankan kampanye mengenai konservasi lingkungan di kawasan pendakian. Dalam menjalankan kampanye, pesan yang bersifat edukatif atau menyampaikan informasi baru yang bermanfaat menjadi unsur penting untuk menciptakan kesadaran bagi para audiens. Pesan edukatif yang disampaikan harus memperhatikan format, nuansa dan konteks pesan. Selain itu, maksimalisasi penggunaan Instagram sebagai media kampanye perlu memperhatikan aspek relevansi waktu dan frekuensi penyampaian pesan. Jurnal ini menggunakan metode studi literatur dimana penulis memberikan penjelasan komprehensif terkait unggahan terbaru pesan konservasi lingkungan di kawasan pendakian yang disampaikan oleh akun pendaki @pendakiindonesia dengan tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan dalam pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan. Penulis menemukan bahwa akun @pendakiindonesia telah menyampaikan pesan edukatif dengan format, nuansa, dan konteks yang sesuai dengan cara penyampaian pesan edukatif yang baik, namun perlu lebih memperhatikan relevansi waktu dan meningkatkan frekuensi pesan. Kesimpulan dari studi ini adalah akun @pendakiindonesia sudah menyampaikan pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan melalui akun Instagram sebagai media kampanye.

Social media has a prominent role in society in forming opinions on issues related to the environment because it has the power to disseminate information and create mutual awareness in society. The @pendakiindonesia account on Instagram is one of the accounts running a campaign on environmental conservation in the hiking area. In running a campaign, educational messages that convey useful new information is the crucial element in creating awareness and must be delivered by paying attention to the format, nuance, and context of the message. Also, maximizing the use of Instagram as a campaign media needs to pay attention to the time relevance and frequency of message delivery aspects. This journal uses a literature study method where the author provides a comprehensive explanation regarding the latest upload of environmental conservation messages in the climbing area delivered by the climber @pendakiindonesia account to describe the use of the approach in educational messages about environmental conservation. The author finds that the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages with a format, nuance, and context that is following a correct way of delivering educational messages but needs to pay more attention to time relevance and increase message frequency. Thus, the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages about environmental conservation through the Instagram account as a campaign medium."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library