Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Ranti Sukma
Abstrak :
Mahasiswa sebagai individu mengalami masa peralihan dari remaja menuju dewasa awal dikenal dengan tahapan emerging adulthood ditandai dengan lebih banyak bereksperimen dan bereksplorasi. Masa peralihan ini dapat menyebabkan stres dan tekanan pada mahasiswa yang bersumber dari faktor internal dan eksternal sehingga menyebabkan mahasiswa kesulitan. Berbagai kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dapat mempengaruhi kesejahteraan dirinya termasuk menjadi pemicu munculnya ide bunuh diri. Maka dari itu, pentingnya memiliki dasar emosional yang baik yang dapat dibentuk oleh kelekatan dengan orang tua. Meskipun mahasiswa cenderung banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan memiliki interaksi dengan teman sebaya serta media sosial semakin dominan, namun kelekatan orang tua merupakan dasar utama yang dapat memberikan rasa aman pada seseorang. Seseorang dengan kelekatan aman dengan orang tua cenderung memiliki mekanisme koping dan mampu beradaptasi dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas mengenai hubungan kelekatan orang tua dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada 306 mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023 dengan menggunakan accidental sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui tingkat ide bunuh diri pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023; (2) mengetahui tingkat kelekatan orang tua pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023; dan (3) mengetahui hubungan antara kedua variabel yaitu kelekatan orang tua dan ide bunuh diri. Penelitian ini menggunakan instrumen IPPA (Inventory Parent and Peer Attachment) pada variabel kelekatan orang tua dan DSI-SS (Depressive Symptom Index-Suicidality Scale) pada variabel ide bunuh diri. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, digunakan uji korelasi menggunakan Kendall’s tau-b. Setelah melakukan analisis data, ide bunuh diri pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023 berada pada kategori ide bunuh diri rendah sebesar 80,4% (n=246). Sedangkan, pada variabel kelekatan orang tua, responden memiliki tingkat kelekatan orang tua sebagian besar berada pada kelekatan orang tua pada kategori sedang sebesar 69% (n=211). Berdasarkan uji bivariat yang dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya bahwa terdapat hubungan antara kelekatan orang tua dengan ide bunuh diri pada mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020–2023. Kedua variabel menunjukkan korelasi cukup dengan arah korelasi negatif (-0,328) artinya bahwa semakin meningkatnya kelekatan orang tua maka risiko ide bunuh diri pada mahasiswa akan menurun, begitupun sebaliknya ketika kelekatan orang tua menurun maka risiko ide bunuh diri akan meningkat. ......College students as individuals experience a transition period from adolescence to early adulthood, known as the emerging adulthood stage, characterized by more experimentation and exploration. This transition period can cause stress and pressure on college students which originates from internal and external factors, causing college students to have difficulties. Various difficulties faced by college students can affect their well-being, including triggering suicidal ideation. Therefore, it is important to have a good emotional foundation that can be formed by attachment to parents. Even though college students tend to spend a lot of time outside the home and have increasingly dominant interactions with peers and social media, parental attachment is the main basis that can provide a person with a sense of security. Someone with a secure attachment to their parents tends to have coping mechanisms and can adapt well. Based on this, this research discusses the relationship between parental attachment and suicidal ideation in students. This quantitative research was conducted on 306 FISIP students at the University of Indonesia class 2020–2023 using accidental sampling. The aims of this research are (1) to determine the level of suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students class 2020–2023; (2) to determine the level of parental attachment to the University of Indonesia FISIP students, class 2020–2023; and (3) knowing the relationship between the two variables, namely parental attachment and suicidal ideation. This study used the IPPA (Parent and Peer Attachment Inventory) instrument on the parental attachment variable and the DSI-SS (Depressive Symptom Index-Suicidality Scale) on the suicidal ideation variable. To determine the relationship between the two variables, a correlation test using Kendall's tau-b was used. After analyzing the data, suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students in the class of 2020–2023 was in the low suicidal ideation category at 80.4% (n=246). Meanwhile, in the parental attachment variable, respondents whose level of parental attachment was mostly in the medium category were 69% (n=211). Based on the bivariate test carried out in this study, it can be concluded that H0 is rejected and Ha is accepted, meaning that there is a relationship between parental attachment and suicidal ideation among FISIP University of Indonesia students class of 2020–2023. The two variables show a sufficient correlation with a negative correlation direction (-0.328), meaning that as parental attachment increases, the risk of suicidal ideation in college students will decrease, and vice versa, when parental attachment decreases, the risk of suicidal ideation will increase.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian
Abstrak :
Bunuh diri merupakan kegawatdaruratan psikiatri yang lazim ditemukan pada pasien HIV/AIDS dan dihubungkan dengan berbagai faktor. Namun, studi ini belum pernah dilakukan di Indonesia, padahal studi ini penting untuk diteliti untuk menentukan faktor-faktor yang harus diintervensi sehingga terbentuk pelayanan yang optimal terhadap pasien HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ide bunuh diri dengan faktor-faktor yang memengaruhinya pada pasien HIV/AIDS. Metode penelitian adalah dengan cross-sectional. Subjek dikumpulkan sebagai sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi adalah orang dewasa berusia 18-65 tahun dengan diagnosis HIV/AIDS yang sedang menjalani pengobatan ARV di Poliklinik Khusus HIV/AIDS RSCM. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-square dan Fisher exact test, serta analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Dari total 86 subjek, 20 23,3 diantaranya memiliki ide bunuh diri. Melalui uji Chi-square, hubungan terbukti bermakna pada 5 variabel, yaitu depresi p=0,000, ansietas p=0,001, tidak menikah p=0,007, jumlah CD4. ...... Suicide is a psychiatric emergency commonly found in HIV AIDS patients and is associated with various factors. However, this study has not been conducted in Indonesia. Besides, this study is important to determine the factors which must be intervened to establish optimum service for HIV AIDS patients. The aim of this study is to find the association between suicidal ideation and its determinant factors in HIV AIDS patients. Observational study with cross sectional method was conducted. Samples were collected using consecutive sampling technique. The inclusion criteria were adults aged 18 65 with HIV AIDS diagnosis and currently undergoing ARV treatment at Poliklinik Khusus HIV AIDS RSCM. Univariate analysis was performed using Chi square and Fisher exact test, while multivariate analysis was performed using logistic regression test. Of the total 86 subjects, 20 23.3 had suicidal ideation. Chi square test proved significant association on 5 variables depression p 0,000, anxiety p 0,001, being unmarried p 0,007, CD4 count.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Rosa Virdayani
Abstrak :
Perilaku bunuh diri dan ide bunuh diri selama ini telah menjadi masalah kesehatan mental bagi masyarakat global. Dari berbagai faktor yang mempunyai keterkaitan dengan ide bunuh diri, kualitas tidur adalah salah satu faktor yang secara independen dan konsisten dapat memengaruhi munculnya ide bunuh diri. Salah satu kelompok yang memiliki prevalensi tinggi pada variabel ide bunuh diri dan memiliki kualitas tidur yang buruk adalah kaum buruh industri, terutama yang bekerja dengan sistem shift. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasikan peran kualitas tidur terhadap ide bunuh diri pada buruh industri. Peneliti mengaplikasikan tipe penelitian kuantitatif dan menggunakan metode non-eksperimental. Ide bunuh diri diukur menggunakan alat ukur Depressive Symptom Index - Suicidality Subscale (DSI-SS), sementara kualitas tidur diukur menggunakan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Responden dalam penelitian ini merupakan buruh industri berusia 18-29 tahun dari berbagai provinsi di Indonesia, dan bekerja dengan sistem shift. Penelitian ini mengimplementasikan metode analisis regresi linear sederhana untuk menganalisis peran dari kualitas tidur terhadap ide bunuh diri. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa kualitas tidur secara signifikan dan positif dapat memprediksi ide bunuh diri (R2 = 0,09, p < 0,05). Hal ini memiliki arti bahwa semakin buruk kualitas tidur, maka indikasi munculnya ide bunuh diri akan semakin tinggi. ......Suicidal behavior and ideation are global public health issues. Among the factors associated with suicidal ideation, sleep quality is one that independently and consistently predicts suicidal thoughts. One group that has a high prevalence of suicidal ideation and poor sleep quality is industrial workers, especially those who work with shift systems. This study aims to identify the role of sleep quality to suicidal ideation among industrial workers. This study applied the quantitative research types and used non-experimental methods. Suicidal ideation was measured using the Depressive Symptom Index - Suicidality Subscale (DSI-SS), while sleep quality was measured using The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). This study involved industrial workers aged 18-29 years from various provinces in Indonesia, and worked with a shift system. Furthermore, this study implemented a simple linear regression analysis method to analyze the role of sleep quality to suicidal ideation. The results of the analysis showed that sleep quality significantly and positively predicts suicidal ideation (R2 = 0,09, p < 0,05). This means that the worse the quality of sleep, the higher the indication of suicidal ideation.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Raysara Natalie Omi
Abstrak :
Berdasarkan penelitian sebelumnya ditemukan terdapat populasi signifikan orang dewasa awal yang mengalami jerawat sejak pubertas dan memiliki ideasi bunuh diri. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menginvestigasi hubungan antara ideasi bunuh diri Post-traumatic Growth (PTG) pada dewasa awal di Indonesia yang mengalami perubahan fisik karena kondisi kulit dengan jerawat persisten sejak remaja. Studi ini melibatkan 128 partisipan berusia 18–29 tahun dan menemukan bahwa dengan tingkat signifikansi 5% dapat dikatakan terdapat hubungan negatif, yakni sebesar 0,28, antara skor ideasi bunuh diri dan skor PTG. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan skor ideasi bunuh diri akan diikuti oleh pengurangan skor PTG. ......Based on research, there is a significant population of emerging adults who experienced acne since their puberty. Hence, the aim of this study is to investigate the role of Post-traumatic Growth (PTG) in suicidal ideation among emerging adults in Indonesia who have experienced physical changes due to persistent acne since adolescence. This study involved 128 participants aged 18-29 years old and found that at a significance level of 5%, there was a negative correlation of 0.280 between suicidal ideation scores and PTG scores. Thus, the results of this study indicate that an increase in suicidal ideation scores will be followed by a reduction in PTG scores.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martiza Rafanadda Zhafirah
Abstrak :
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan mental global yang mengancam remaja. Namun demikian, masalah bunuh diri dapat dikurangi dengan memahami faktor risiko dan faktor protektifnya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kelekatan orang tua menjadi salah satu faktor protektif dari perilaku bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kelekatan orang tua terhadap ide dan rencana bunuh diri siswa SMP di Banyuwangi, Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional pada 1.217 siswa pada rentang usia 11-17 tahun (M = 13,52, SD = 1,04). Hasil analisis logistic regression menunjukkan bahwa kelekatan orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap ide dan rencana bunuh diri (R2 = 14,6% dan R2 = 13,8%). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kelekatan dengan orang tua akan semakin rendah ide dan rencana bunuh diri pada remaja. ......Suicide is a global mental health problem that threatens adolescents. However, the problem of suicide can be reduced by understanding its risk and protective factors. Previous research shows that parental attachment is one of the protective factors of suicidal behavior. This study aims to examine the effect of parental attachment on suicidal ideation and suicide plans among middle school students in Banyuwangi, Indonesia. The study was conducted with a cross-sectional design on 1.217 students aged 11-17 years (M = 13,52, SD = 1,04). The result of logistic regression analysis showed that parental attachment has a significant effect on suicidal ideation and suicide plans (R2 = 14,6% and R2 = 13,8%). The result indicates that the higher parental attachment, the lower the suicidal ideation and suicide plans in adolescents.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyo Purnomo As`hab
Abstrak :
Prevalensi resistan terhadap obat TB lini pertama rifampicin (RR-TB) di Dunia pada tahun 2017 sebesar 7,4 per 100.000 penduduk, dan dari angka tersebut 82% mengalami multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB). Indonesia termasuk 20 besar negara dengan MDR-TB terbanyak didunia, dengan prevalensi 8,8 per 100.000 penduduk. Pengobatan MDR-TB membutuhkan waktu yang lama, dan mempunyai efek samping secara biologis dan psikososial. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tindakan keperawatan spesialis (ACT) terhadap ansietas, depresi, ide bunuh diri dan kepatuhan pada klien MDR-TB. Desain penelitian quasi eksperimental menggunakan pre-post test dengan total sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 1 dilakukan tindakan keperawatan ners (TKN) untuk diagnosa keperawatan ansietas, depresi, ketidakberdayaan, keputusasaan dan risiko bunuh diri, kelompok intervensi 2 dilakukan tindakan keperawatan ners dan keperawatan spesialis (ACT). Pengumpulan data menggunakan hammilton rating scale for anxiety (HAM-A), beck hopelesness scale (BHS), scale for suicide ideation (SSI), dan morisky medication adherence scale (MMAS). Hasil penelitian menunjukkan TKN menurunkan anisetas (p=0,008), TKS (ACT) menurunkan ansietas (p=0,006) dan TKS (ACT) menurunkan depresi (p=0,004), tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok yang mendapatkan TKN dengan kelompok yang mendapatkan TKN dan TKS (ACT), terdapat hubungan yang bermakna antara ansietas dan kepatuhan (p=0,006). Tindakan Keperawatan Ners (TKN) dan Tindakan Keperawatan Spesialis (ACT) direkomendasikan diterapkan pada klien MDRTB. ......Worldwide the prevalence of resistance to the first-line TB drug, rifampicin (RR-TB) in 2017 was 7,4 per 100.000 population, with 82% experienced multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB). Indonesia is the top 20 countries with MDR-TB burden, with a prevalence of 8.8 per 100,000 population. Multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB) requires a long-time treatment, and has accompanying side effects both biological and psychosocial effects, but efforts to overcome the psychosocial impact have not been made. This study aims to determine the effect of specialist nursing actions (ACT) on anxiety, depression, suicidal ideas and adherence to MDR-TB clients. This research using quasi experimental design with total sampling and divided into 2 groups. Intervention group 1 gets general nursing action for nursing diagnosis anxiety, helplessness, hopelessness, and risk for suicide, intervention group 2 gets general nursing action and specialist nursing actions (ACT). Data collection uses hammilton rating scale for anxiety (HAM-A), Beck hopelesness scale (BHS), scale for suicide ideation (SSI), and morisky medication adherence scale (MMAS). The results showed that general nursing action reduced anxiety (p = 0,008), specialist nursing actions (ACT) reduced anxiety (p = 0,006) and specialist nursing actions (ACT) decreased depression (p = 0.004), there was no significant difference between both group, and there was a significant relationship between anxiety and adherence (p = 0,006). General nursing action and specialist nursing actions (ACT) are recommended to be applied to MDR-TB clients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahda Hanura
Abstrak :
Memiliki ide bunuh diri dapat mengakibatkan seseorang untuk merencanakan hingga melakukan upaya bunuh diri. Kelompok mahasiswa yang berusia 18-25 tahun, atau tahap usia emerging adulthood, merupakan kelompok yang rentan untuk memiliki ide bunuh diri karena mahasiswa berada di tahap usia untuk melakukan eksplorasi diri, namun terdapat tuntutan akademik, tanggung jawab, dan tututan untuk bersikap mandiri di perguruan tinggi yang berbeda dengan tingkat pendidikan pada tahap usia perkembangan sebelumnya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi ide bunuh diri adalah resiliensi yang berperan sebagai faktor protektif dalam membantu individu untuk bangkit kembali dan menghadapi kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi dalam mempengaruhi ide bunuh pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 649 orang yang merupakan mahasiswa yang berusia 18-25 tahun di Indonesia. Alat ukur Depressive Symptom Index-Suicidal Subscale digunakan untuk mengukur ide bunuh diri dan Connor-Davidson Resilience Scale-10 digunakan untuk mengukur tingkat resiliensi. Berdasarkan hasil analisis simple regression, diperoleh bahwa resiliensi dapat memprediksi ide bunuh diri secara signifikan pada mahasiswa dengan koefisien korelasi yang negatif, Hal tersebut menunjukkan semakin tinggi resiliensi pada mahasiswa, maka ide bunuh diri yang dimiliki akan cenderung semakin rendah. ......Having suicidal ideation may lead a person to plan suicide which also may result in a suicide attempt leading to death. College students at the age of 18-25, known as the emerging adulthood stage, are at increased risk of suicidal ideation because it is the age where they explore themselves, yet as a student, they have academic demands, growing responsibilities, and autonomy in college, contrast to their previous educational level and developmental stage. Amongst the factors that can influence suicidal ideation is resilience which acts as a protective factor in helping individuals to  be able to bounce back and face difficulties. The aim of this research was to examine the role of resilience as a predictor of suicidal ideation in college students. The participants of this research were 649 college students ranging 18-25 years old in Indonesia. The Depressive Symptom Index – Suicidal Subscale was used to measure suicidal ideation and the Connor-Davidson Resilience Scale-10 was used to measure the level of resilience. According to the simple regression analysis used, the result indicates that resilience significantly predicts suicidal ideation in college students with a negative correlation coefficient. Therefore, the higher resilience in college students, the lower possibility they have of having suicidal ideation.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Telaumbanua, Nobel Kristian
Abstrak :
Bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, khususnya di kalangan dewasa muda. Bunuh diri biasanya didahului oleh ide bunuh diri yang dipicu oleh distres psikologis. Salah satu faktor yang berperan kuat untuk merespon distres psikologis dengan mengembangkan ide bunuh diri adalah trait kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa berjumlah 411 orang yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan berusia 18-25 tahun. Pengukuran variabel ide bunuh diri dalam penelitian ini menggunakan skala Depressive Symptom Index – Suicidal Scale (DSI-SS), sedangkan pengukuran variabel trait kepribadian dilakukan dengan menggunakan skala International Personality Item Pool – Big Five Markers 25 item (IPIP-BFM-25). Dimensi kepribadian yang digunakan dalam instruman IPIP-BFM-25 adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait kepribadian emotional stability memiliki korelasi yang negatif secara signifikan dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Selain itu, ide bunuh diri tidak berkorelasi secara signfikan dengan trait kepribadian extraversion, agreeableness, conscientiousness, maupun intellect. ......Suicide is one of the leading causes of death in the world, especially among emerging adults. Suicide is usually preceded by suicidal ideation triggered by psychological distress. One of the factors that play a strong role in responding to psychological distress by developing suicidal ideation is personality traits. This study examines the correlation between personality traits and suicidal ideation among college students. The participants of this study are 411 students from various universities in Indonesia and aged around 18-25 years. The measurement of the suicide ideation variable in this study is conducted with the Depressive Symptom Index – Suicidal Scale (DSI-SS) scale, while the personality trait variable was measured using the International Personality Item Pool – Big Five Markers with 25 item scale (IPIP-BFM-25). The personality dimensions included in the IPIP-BFM-25 instrument are extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect. The result shows that the emotional stability personality trait had a significant negative correlation with suicidal ideation among college students. In addition, suicidal ideation is not significantly correlated with extraversion, agreeableness, conscientiousness, and intellect personality traits.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sovia Nada
Abstrak :
Sebagai kebutuhan primer, tidur memengaruhi fungsi individu dalam sehari-hari yang tergantung dari kualitasnya. Kualitas tidur memainkan peranan penting dalam memprediksi munculnya salah satu perilaku berisiko pada setiap individu, yaitu ide bunuh diri. Salah satu kelompok dengan prevalensi buruknya kualitas tidur dan ide bunuh diri yang cenderung tinggi adalah kelompok mahasiswa yang dalam klasifikasi perkembangan tergolong dalam kelompok usia emerging adulthood. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi peran kualitas tidur terhadap ide bunuh diri pada mahasiswa. Peneliti mengaplikasikan tipe kuantitatif dan metode non-eksperimental dengan menyebarkan kuesioner berisikan alat ukur Depressive Symptom Index-Suicidality Subscale (DSI-SS) dan The Pittsburgh Sleep Quality Index <(PSQI) kepada mahasiswa aktif berusia 18-25 tahun secara daring. Di samping itu, penelitian ini mengimplementasikan metode analisis regresi linear sederhana untuk menganalisis peran dari kualitas tidur terhadap ide bunuh diri. Dari 702 partisipan yang diuji, ditemukan bahwa kualitas tidur secara signifikan dan positif dapat memprediksi ide bunuh diri (R2 = 0,188, p < 0,05). Hal ini berarti bahwa memburuknya kualitas tidur akan diikuti dengan kenaikan indikasi ide bunuh diri. Hasil penelitian ini lebih sesuai diterapkan pada mahasiswa sarjana (S1) dan dilakukan di masa pandemi. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih representatif. ......As a primary need, sleep affects individual functions in routine that depends on its quality. Sleep quality plays important role in predicting one of the risk behaviors in every individual, suicidal ideation. One of the groups that have the high bad sleep quality and suicidal ideation prevalence is college students, that in developmental classification is categorized as emerging adulthood. This study aims to identify the role of sleep quality to suicidal ideation among college students. This study applied the quantitative and non-experimental type that collected the data online using questionnaire including the measurement tool which are Depressive Symptom Index-Suicidality Subscale (DSI-SS) dan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) to active college students who were 18-25 years old. Furthermore, this research implemented the statistical analysis of simple linear regression to analyze the role of sleep quality to suicidal ideation. From 702 participants’ data tested, the result of this study indicated that sleep quality significantly and positively play a role in predicting suicidal ideation (R2 = 0,188, p< 0,05). This result indicated that the worst the sleep quality, the higher the possibility in experiencing suicidal ideation. This study’s result is more applicable for undergraduates in Bachelor’s Degree and conducted in pandemic. Therefore, further study is needed to increase the representativeness of the result.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Dita Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Bunuh diri merupakan salah satu kematian dikalangan remaja. Prevalensi remaja dengan ide bunuh diri di Indonesia sebesar 4.3 terjadi pada remaja laki- laki dan 5.9 pada perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan ners generalis, brief dialectic behaviour theraphy DBT skill group dan peer leadership terhadap faktor risiko, faktor protektif, prodoma early pshycosis dan ide bunuh diri remaja menengah atas SMA . Desain penelitian ini quasi eksperimental pre-post test withhout control group dengan jumlah sampel keseluruhan 129 dimana masing-masing kelompok intervensi terdiri dari 43 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.Uji analisis yang digunakan pada peneltian ini adalah wilcoxon t-test,dependent t-test,uji anova, uji kruskal-wallis, post hoc bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan ide bunuh remaja menurun secara bermakna p value < 0,05 mendapatkan tindakan ners generalis, brief DBT skills group dan peer leadership. mengalami penurunan dari kategori tinggi ke rendah pada pemberian ners generalis dan peer leadership, sedangkan pada pemberian brief DBT skills group mengalami penurunan dari tinggi menjadi tidak ada. Brief DBT skills group menjadi rekomendasi tindakan ners spesialis yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah.
ABSTRACT
Suicide is one of death among adolescents. The prevalence of adolescents with the suicide ideation in Indonesia of 4.3 occurred in adolescent male and 5.9 in female. This study aims to determine the effect of generalist nursing care, brief dialectic behavior theraphy DBT skill group and peer leadership against risk factors, protective factors, early pshycosis prodoma and suicidal ideation in adolescent in senior high school. The design of this study was quasi experimental pre post test withhout control group with total sample size 129 where each intervention group consisted of 43 persons selected by purposive sampling technique. The analysis test used in this study was wilcoxon t test, dependent t test, anova test, kruskal wallis test, post hoc bonferroni. The results showed the idea of adolescent decreased significantly p value
2018
T51656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>