Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Juanda
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang peranan lembaga keujruen blang dalam menggerakkan kerjasama masyarakat dan kendala-kendala pengembangannya. Penelitian ini penting mengingat keberadaan lembaga keujruen blang sangat diperlukan masyarakat tani dalam kegiatan pertanian sawah. Dalam pelaksanaan tugasnya lembaga keujruen blang mengedepankan nilai-nilai gotong royong. Gotong royong yang berlaku disini sudah menjadi hukum adat dan merupakan salah satu alat pencapaian tujuan lembaga, yaitu agar kegiatan pertanian sawah berjalan lancar dan berhasil.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan para informan. Sementara itu pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan lingkup informan mencakup unsur pengurus lembaga keujruen blang, masyarakat tani, pemerintah dan tokoh adat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa peran yang dilakukan keujruen dalam menggerakkan kerjasama masyarakat tani kurang efektif untuk mengatasi masalah menurunnya semangat gotong royong dalam lembaga keujruen blang. Apa yang dilakukan keujruen hanyalah melaksanakan tugas rutinitas semata yang bersifat fragmatis, sehingga tidak menyentuh pokok persoalan penyebab menurunnya semangat gotong royong tersebut. Penurunan semangat gotong royong antara lain disebabkan oleh tidak optimalnya services yang diberikan lembaga keujruen blang kepada petani berupa ketersediaan air pertanian yang cukup, dan melemahnya internalisasi nilai-nilai yang berlaku dalam lembaga keujruen blang oleh petani.
Rendahnya services tersebut disebabkan oleh tidak optimalnya fungsi irigasi setengah teknis yang digunakan sebagai prasarana penyuplai air ke persawahan. Irigasi induk yang berlokasi di Desa Blang Bayu tersebut dibangun pemerintah pada Tahun 1998. Kehadirannya justru memperburuk tata guna air yang telah ada, sehingga pasokan air ke sawah-sawah tidak tercukupi. Hal tersebut berdampak juga pada penurunan kuantitas musim tanam dari sebelumnya 2 kali setahun menjadi 3 kali dalam 2 tahun. Kemudian musim tanam juga menjadi tidak serentak lagi dalam satu wilayah kerja keujruen chick (tingkat kecamatan) sehingga menyebabkan semakin banyaknya hama yang menyerang tanaman padi. Sementara itu melemahnya internalisasi nilai-nilai yang berlaku dalam lembaga keujruen blang oleh petani lebih disebabkan oleh melemahnya pola hubungan tradisional petani yang mulai bergeser ke pola hubungan rasional ekonomi.
Tidak optimalnya fungsi irigasi juga merupakan kendala utama pengembangan lembaga keujruen blang. Disamping masalah lemahnya kepemimpinan lokal, struktur organisasi yang kurang mendidik, minimnya intervensi pemerintah, dan sebagian dari substansi aturan adat sudah kurang relevan dengan kondisi masyarakat tani sekarang.
Untuk meminimalisir masalah yang terjadi dalam lembaga keujruen blang, diperiukan reorientasi kepemimpinan keujruen dari peranan yang terpaku pada pelaksanaan tugas rutinitas semata ke peran sebagai seorang agen perubahan (change agent) yang mampu melakukan pembaharuan bagi organisasi, pembenahan irigasi, penyadaran masyarakat tani dan pemerintah, serta redefinisi aturan adat dan restrukturisasi kelembagaan keujruen blang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elias Lekatompessy
"Pada akhir Pelita V, dan dalam transisi memasuki Pembangunan Jangka Panjang Tahap II. pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan deregulasi dan debirokratisasi. Salah satu terobosan strategis yang telah dilakukan adalah memberi izin kepada Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) di lingkungan Departemen/Lembaga untuk menjadi unit swadana. Salah satu UPT di lingkungan Depkes yang menjadi objek penelitian dianggap berpotensi untuk membiayai dirinya sendiri adalah Bapelkes Cilandak yang menyelenggarakan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Depkes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang yang tersedia sebagai pasar berdasarkan data kuantitatif cukup besar, untuk menjadikan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cilandak sebagai unit swadana.
Dibalik peluang yang ada, secara internal organisasi Bapelkes Cilandak masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu dibenahi dan ditangani seperti kurangnya tenaga staf dan tenaga instruktur yang berpendidikan, berkualitas dan memiliki pengetahuan yang luas, serta pengembangan prasarana fisik dan fasilitas. Visi dan misi organisasi belum dikomunikasikan kepada seluruh jajaran dalam organisasi, struktur organisasi yang belum menampung seluruh kegiatan operasional, budaya organisasi yang kurang disiplin, belum memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang bisa mendukung organisasi, perlu dirubah dan kemudian ditumbuh kembangkan, sehingga organisasi bisa produktif.
Dalam memanfaatkan peluang yang tersedia, Bapelkes dapat mengembangkan growth strategies, dengan dukungan business strategies, seperti differentiation, focus, dan ciptakan jasa pelatihan andalan yang dapat digunakan sebagai alat dalam persaingan.
Untuk menuju ke arah swadana, Bapelkes dapat mengembangkan "strategi aliansi", seraya membenahi kekuatan internal organisasi terutama sumber daya manusia instruktur yang menjadi "key success factors". Perlu peran manajemen tim, dalam menyusun kurikulum pelatihan, modul-modul dan metode pelatihan, melakukan penelitian untuk mengetahui "training needs".
Dengan mendasari pada pemikiran David Osborne dan Ted Gaebler, "government enterprising; earning rather than spending", maka dengan informasi peluang yang tersedia, manajemen dapat mengambi.l keputusan yang tepat untuk menjadikan Bapelkes sebagai unit swadana, sehingga dimasa yang akan datang Bapelkes yang tadinya "cost centre" dapat menjadi "profit centre"."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emalia Suwartika
"Penelitian mengenai Pengembangan Organisasi Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional dilatar belakangi oleh adanya tuntutan masyarakat dalam memperoleh informasi hukum sehingga mengharuskan Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional melakukan Pengembangan Organisasi.
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan yang dikemukakan oleh Cummings and Worley melalui pendekatan pada aspek strategi, teknologi, struktur, sumber daya manusia, sistem dan budaya dalam organisasi. Informan dalam penelitian ini adalah pejabat dan staf di lingkungan Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional, Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan analisis dilakukan dengan merujuk pada pendapat informan dan didukung dengan teori-teori yang terkait dengan pengembangan organisasi.
Dari analisis hasil wawancara secara mendalam terhadap informan, dapat disimpulkan bahwa 1) Strategi, berupa visi, misi tujuan dan sasaran telah digunakan secara efektif dalam pedoman keija 2) pada aspek teknologi, masih terdapat kekurangoptimalan pada website yang dimiliki, hal ini terlihat dari kurang lengkapnya informasi yang ditampilkan 3) pada aspek Struktur, Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional belum mencerminkan pola kerja pendokumentasian yaitu pengumpulan, pengolahan dan penyajian sehingga terjadi tumpang tindih pada pelaksanaan pekerjaan. 4) sedangkan Sistem kerja yang terjadi selama ini telah mencerminkan sistem kerja yang kondusif dimana setiap tugas dan kegiatan dikoordinasikan dengan baik antara bidang satu dengan bidang yang lain 5) Sumber Daya Manusia, jumlah yang ada sekarang ini dapat dikatakan memadai akan tetapi dari kualitas, sumber daya manusia harus ditingkatkan dalam upaya penyebaran informasi hukum, 6) Budaya kerja yang terjadi di Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional telah berjalan dengan baik dimana masing-masing individu dapat mengutarakan pendapatnya dan dengan kuat memegang komitmen untuk memajukan Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional.
Hasil Penelitian menyarankan bahwa perlu adanya pembenahan pada struktur organisasi Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional dengan memperhatikan alur kerja pendokumentasian yaitu pengumpulan, pengolahan dan penyajian, kemudian pada teknologi terutama pada website bphn.go.id harus segera dibenahi terutama kelengkapan konten atau muatan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas, pada sisi sumber daya manusia, diperlukan reward sebagai penghargaan terhadap prestasi kerja agar pegawai benar-benar melaksanakan tugas terutama dalam penyebarluasan informasi hukum.
......The research conceming the development of the organization of the centre of the documentation and national legal information background by the existence of the society demand in receiving legal information so as require the documentation center and legal information national conduct the organization development
The analysis that be used is the qualitative descriptive analysis with the approach that it is propose by Cummings and Worley through the approach in the aspect of the strategy, technology, the structure, human resources, the system and the culture in the organization, the informant in this research is the official and the staff in the Central environment of the documentation and legal information national, the data collection is carry out with the deep interview, whereas the analysis is carry out by referring in the informant 's opinion and being support with theories that are relate to the development of the organization.
From the analysis product by the interview in depth against the informant, could be conclude that 1) the strategy, took the form of the point of view, the aim mission and the target is us effectively in the work guide 2) in the aspect of technology, still is gotten less optimally in website that is had, this is seen from more incomplete him information that is put forward 3) in the aspect of the structure, the centre of the documentation and legal information national did not yet reflect the pattem of the work of the documenting that is the collection, the Processing and the presentation so as to the overlap in the implementation of the work happen.4) whereas the work system that happen unti 11 now reflect the conducive work system where each task and the activity is coordinate well between the field of one and the other field 5) human resources, this current available number could be said adequate but from the quality, human resources must be increase towards the spreading of legal information, 6) the work culture that happen i n the centre of the documentation and legal information national went well where respectively the individual could explain his opinion and powerfully hold commitment to move forward the centre of the documentation and legal information national
Results of the research suggest that needing the existence of the repairing to the structure of the organization of the centre of the documentation and legal information national by paying attention to the work channel of the documenting that is the collection, the processing and the presentation, afterwards in technology especially in website bphn, five, id immediately must be straighten out especially the completeness content or information cargo that could be access by the wider community, to the side of human resources, is need reward as the appreciation towards the achievement of the work so that the ofEcial really carries out the task especially in the spreading of legal Information."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26902
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arani Barran Masoem
"Angkatan kerja saat ini terdiri dari beberapa kelompok generasi, sehingga menjadikan tantangan baru bagi perusahaan dalam menemukan strategi retensi yang tepat untuk generasi-generasi tersebut. Namun tidak dipungkiri masih terdapatnya tingkat turnover yang cukup tinggi yang dialami oleh perusahaan. PT United Tractors Tbk (selanjutnya ditulis UT) merupakan salah satu perusahaan yang mengalami fenomena tersebut. Dengan terdapatnya perbedaan generasi pegawai di perusahaan, maka perusahaan perlu menyesuaikan strategi yang tepat dalam pengelolaan pegawai. Pada tahun 2015 dan 2016, UT memiliki tingkat turnover yang tinggi terutama pada ketiga unit kerja, yaitu Business Consultant (BC), After Sales Consultant (ASC), dan Mekanik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Lingkungan Kerja, Dukungan Supervisor serta Pelatihan dan Pengembangan terhadap Retensi di UT yang dimediasi oleh Komitmen Organisasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa Lingkungan Kerja, Dukungan Supervisor serta Pelatihan dan Pengembangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Retensi dengan dimediasi oleh Komitmen Organisasi. 
......Today’s workforce has dominated by three different groups of generations, thus making new challenges for company in determining the right retention strategies for those generations. But no doubt there is still high turnover rate experienced by companies. PT United Tractors Tbk is one of many organizations who encounter that phenomenon. Given the existence of different genereation of employee in the organization, organization need to adjust the right strategy in managing employee. In 2015 and 2016, has the high turnover rate, particulary from three units, Business Consultant (BC), After Sales Consultant (ASC), and mechanics. The aim of this paper is to determine the effect of Work Environment, Supervisory Support, and Training and Development on Retention with Organization Commitment as a mediating variable. This paper found that Work Environment, Supervisory Support, and Training and Development have a positive and significant effect on retention with Organization Commitment as a mediator variable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udin Saifuddin
"Pemerintah telah mengambil langkah strategis dalam bidang pos, yaitu merubah Perum Pos dan Giro menjadi PT. POS Indonesia pada tahun 1995. Perubahan tersebut untuk menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan pos di tingkat nasional dan global, yang bergerak secara dinamis dan cepat. Penyesuaian awal yang telah dilakukan adalah menetapkan struktur organisasi Perum Pos dan Giro. Dalam perkembangan selanjutnya, harus diadakan perubahan baru yang lebih tepat sesuai dengan sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2001-an.
Berbagai hal yang dapat diidentifikasi dan perlu mendapat perhatian, antara lain :
  • Bidang SDM, marketing, aplikasi, saran dan perlengkapan.
  • Koordinasi antara pusat dengan wilayah-wilayah dan UPT-UPT.
  • Pembinaan divisi-divisi dan pendelegasian wewenang.
Tujuan studi ini antara lain adalah memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan konsepsi teori organisasi yang menyangkut perubahan organisasi, struktur yang tepat untuk P.T. Pos Indonesia saat ini, dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif.
Dari hasil studi dapat ditemu kenali hal berikut :
  • Bidang SDM dan Perlengkapan/Sarana memerlukan pemisahan dengan pembentukan masing-masing Direktorat secara terpisah.
  • Direktorat pemasaran perlu dilengkapi fungsi penelitian pasar.
  • Pengembangan divisi menjadi unit mandiri dan pusat laba.
  • Fungsi pendidikan dan latihan di bawah koordinasi Direktorat SDM.
  • Penyederhanaan rentang kendali oleh Direktur Utama.
  • Reorganisasi koordinasi dan pembinaan divisidivisi.
  • Reorganisasi koordinasi kantor-kantor wilayah dan UPT.
Hasil studi dituangkan dalam bentuk saran struktur organisasi yang baru, yang diproyeksikan berlaku hingga tahun 2001, seperti dituangkan dalam BAB V. Struktur organisasi usulan tersebut merupakan sistem campuran antara multi-divisi dengan sistem fungsional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyani Faradilla Assauri
"SBU Garuda Sentra Medika (SBU GSM) pada awalnya hanyalah merupakan suatu unit penunjang yang memberikan layanan kesehatan kepada karyawan PT Garuda Indonesia (GA) dan keluarganya serta diberlakukan sebagai suatu pusat biaya (cost center). Namun seiring dengan ketatnya persaingan dalam industri penerbangan nasional, GA menerapkan strategi efisiensi di berbagai bidang, termasuk juga dalam bidang kesehatan. Untuk itu, GA berusaha mengalihkan GSM menjadi suatu pusat keuntungan (profit center). Pengalihan tersebut tentunya memerlukan pemikiran dan pertimbangan secara cermat, agar bisa memberikan basil sesuai yang diharapkan. Karenanya perlu dilakukan berbagai analisis baik eksternal maupun internal untuk mengetahui berbagai peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang sedang dihadapi dan dimiliki perusahaan, sebagai dasar pemilihan strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan.
Pada penelitian ini dilakukan berbagai analisis baik eksternal maupun internal SBU GSM yang diperlukan dalam pemeilihan strategi peralihan tersebut. Hasil analisis tersebut diantaranya memperlihatkan adanya berbagai peluang bagi perusahaan, terutama yaitu adanya peningkatan kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan, perkembangan transportasi udara serta perkembangan perkantoran yang cukup pesat. Ancaman yang saat ini sedang dihadapi adalah meningkatnya kompetitor baik dari inovasi produk baru dengan adanya kemajuan sistem informasi maupun berbagai jenis pengobatan alternatif.
Kekuatan perusahaan dapat dilihat dari hasil analisis internal perusahaan dan dari analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini terlihat bahwa kekuatan utama perusahaan saat ini tampaknya adalah reputasi perusahaan sebagai penyedia layanan kesehatan penerbangan yang cukup baik. Sedangkan kelemahan perusahaan adalah pada masalah keuangan yang sedang dihadapi dan cukup berat hingga menggangu jalannya operasional perusahaan. Berdasarkan analisis lebih lanjut terhadap hasil tersebut, tampaknya strategi yang sebaiknya dijalankan perusahaan adalah strategi fokus, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Dalam operasionalnya, strategi fokus dapat dijalankan dengan memfokuskan berbagai sumber daya yang saat ini dimiliki perusahaan untuk menjalankan layanan yang memberikan kontribusi paling baik bagi perusahaan, yaitu layanan kesehatan penerbangan. Pemilihan jenis layanan ini didasarkan adanya peluang yang cukup baik serta kesesuaian dengan sumber daya (kekuatan) yang dimiliki perusahaan.

Years ago SBU Garuda Sentra Medika (SBU GSM) just was a support division as an health facility to PT Garuda Indonesia (GA) employee and family and treat as a cost center. But with increasing competition in airlines industry, GA adopt efficiency strategy in all divisions, include in health division. So GA tries to transform GSM from cost to profit center. Of course, to have a good result the transformation need careful/ analysis. For that, we need external and internal analysis to know the opportunities, threats, strengths and weakness that organization faces today as a basis to chose best strategy that will done by the organization.
In this study, we will do much analysis, external and internal from SBU GSM that will helpfully in chasing the transformation strategy. One of result analysis show that the organization have many opportunities, such as increasing demand for health services, growth in airlines industry and business development. Beside that, the organization must face threats from many competitors such as product innovation and alternative treatment. Organization strength can be seen from internal analysis, and analysis in this study has shown that major organization nowadays is organization reputation as good health aviation facility and the organization weakness especially in financial problem that have annoyed operational activities.
From deep analysis to those results it seems that the best strategy for the organization is to focus in short, medium and long run. Operationally, this strategy can be done with focusing organization resources to product that give best contribution for organization, that is health aviation services. This decision is made based on good opportunities in industry and match with organization resources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T18423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library