Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vivanda Edhia Christanti
Abstrak :
ABSTRAK
lnstalasi Farmasi - atau umumnya disebut apotik - RS 'X?dilihat dari total laba bersihnya dan jumlah resep yang dilayani selama satu tahun terakhir (1995) sebanyak Rp 1.645.730.000 dan 175531 (± 585 per hari) tergolong badan usaha menengah yang sangat menguntungkan. Amat disayangkan jika kondisi yang menguntungkan ini berubah jika terjadi kerugian kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan akibat pembeli mencari obat / alat kesehatan di apotik lain. Hal ini dapat terjadi karena pada saat-saat tertentu kedatangan resep sangat besar sedangkan jumlah fasilitas penyiapan obat tetap terbatas sehingga sering timbul antrian resep yang cukup panjang yang menyebabkan pembeli harus menunggu dalam waktu Iama. Kedatangan resep dapat mencapai 13 lembar per 1/4 jam, yang berarti setiap 2 menit terdapat lebih dari 1 lembar resep yang datang.

Untuk mengatasi terjadinya antrian dan panjang tersebut, dilakukan penambahan jumlah fasilitas pelayanan sehingga semakin banyak pembeli dapat selesai dilayani dalam suatu periode waktu, dan semakin berkurang lamanya pembeli menunggu untuk dilayani. Namun penambahan jumlah fasilitas pelayanan selalu disertai dengan bertambahnya biaya untuk pengadaan pelayanan.

Untuk dapat memberikan pelayanan optimal dengan biaya serendah mungkin, perlu diterapkan fasilitas pelayanan dengan jumlah optimal, yaitu tingkat pelayanan yang menyeimbangkan kedua unsur biaya yang bertentangan tersebut. Tingkat pelayanan optimal dapat ditentukan dengan melakukan analisa berdasarkan teori antrian ataupun dengan melakukan simulasi. Hal ini bila diterapkan di apotik RS 'X' diharapkan tidak terjadi lagi antrian yang panjang dan tidak terjadi pula jumlah fasilitas pelayanan yang berlebihan.
1996
S36291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Adriyani
Abstrak :
Universitas Indonesia memiliki 13 fakultas dengan luas 320 hektar. Aktivitas yang beragam menimbulkan mobilisasi yang tinggi dan mengakibatkan pada meningkatnya kebutuhan akan transportasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data primer yang terdiri dari survei volume kendaraan, kecepatan dan juga survei inventaris jalan. Analisis tingkat pelayanan (LOS) jalan pada jalan Lingkar Universitas Indonesia diolah menggunakan metode MKJI 1997, HCM 2000 dan HCM 2010. Untuk perhitungan menggunakan bantuan program LOS+ yaitu perhitungan menggunakan metode HCM 2010 yang disusun dalam formula excel yang telah dimodifikasi. Berdasarkan analisis menggunakan MKJI 1997 jalan Lingkar UI memperoleh nilai tingkat pelayanan (LOS) B, yaitu bahwa volume lalu lintas saat ini belum mengalami permasalahan transportasi. HCM 2000 memberikan penilaian C, yaitu cukup baik untuk tingkat pelayanan (LOS) moda mobil. Nilai A, yaitu sangat baik tingkat pelayanan (LOS) pada pengguna jalur pedestrian. Nilai C, yakni cukup untuk LOS pada pengguna Bus. Dan nilai B, yaitu tingkat pelayanan (LOS) baik. Sedangkan untuk tingkat pelayanan dengan metode HCM 2010 yang paling baik yaitu pada jalur B pagi hari dan yang paling buruk ada pada jalur A di pagi hari. Hasil penilaian tingkat pelayanan (LOS) pada jalan UI dengan menggunakan metode perhitungan MKJI 1997, HCM 2000, dan HCM 2010 memiliki hasil yang berbeda. Analisis LOS menggunakan MKJI 1997 hanya digunakan untuk menghitung LOS jalan dengan inputan data kendaraan. Untuk analisis LOS menggunkana HCM 2000 selain memberikan penilaian tingkat pelayanan terhadap mobil juga sudah memberikan penilaian terhadap pejalan kaki, sepeda dan bus. Sedangkan menganalisis nilai tingkat pelayanan dengan menggunakan HCM 2010 penilaian terhadap semua moda saling mempengaruhi satu sama lain. Perlu adanya perubahan/ pengkinian pada MKJI 1997 dalam menentukan LOS disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.
The University of Indonesia has 13 faculty with an area of 320 hectares. Activities are diverse cause mobilization of high and impacted in an increasing demand transportation. This research is done with primary data collection which consists of a survey of the volume of the vehicle, speed and also road inventory survey. Road Level of Service analysis on ring road University of Indonesia processed using MKJI 1997, HCM 2000 and HCM 2010 methods. For calculation using the assistance program LOS+ namely calculation method HCM 2010, which are arranged in an excel formula that has been modified. Based on an analysis using MKJI 1997 Ring Road UI gain value LOS B, namely that the traffic volume is not currently experiencing transportation problems. HCM 2000 provides an assessment C, which is good enough for the LOS car mode. A value, which is a very good LOS on the pedestrian path. Value C, which is sufficient for the LOS on the Bus. And the value of B, which is the LOS either. As for the LOS with HCM 2010 method the most good, namely on line B morning and is worst on Line A in the morning. Results of the assessment level of comfort (LOS) on the UI by using a calculation method MKJI 1997, HCM 2000, and HCM 2010 have different results. LOS analysis using MKJI 1997 are only used to calculate the LOS path with input vehicle data. For the analysis LOS using HCM 2000 in addition to providing an assessment of the LOS of the car also provides an assessment of pedestrians, bicycles and buses. While analyzing the value of a comfort level with using HCM in 2010 an assessment of all modes affect each other. There needs to change / update of the 1997 MKJI in determining LOS adapted to the conditions that exist today.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gari Mauramdha
Abstrak :
Transportasi merupakan sesuatu yang perlu dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendasar. Seiring dengan perkembangan zaman, transportasi juga harus dikembangkan agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan manusia yang terus bertambah dalam jumlah penduduk. Pembangunan kawasan transit di Poris Plawad merupakan salah satu hal yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Dimana, terdapat rencana pembangunan untuk membentuk Sistem TOD yang berdampak pada peningkatan jumlah penduduk yang akan mengisi kawasan tersebut. Maka penulis melakukan penelitian untuk menganalisis pergerakan pejalan kaki di sekitar terminal yang terintegrasi dengan fasilitas penunjang yang ada. Dalam hal ini, tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki akan menjadi standar acuan untuk menentukan kelayakan. Dimana, tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di kawasan Poris Plawad yang memiliki LOS E dan LOS F, serta keamanan dan kenyamanan akibat tidak adanya fasilitas pejalan kaki perlu dievaluasi. Penulis menggunakan software Vissim 11 untuk mempermudah dalam pemodelan daerah penelitian. Sehingga didapatkan model yang tervalidasi dari hasil observasi dengan nilai RSME dibawah 10% berdasarkan perbandingan kondisi sebenarnya di lapangan dengan model yang telah dibuat. Selanjutnya penulis membuat solusi yang menjadi rekomendasi terhadap kondisi eksisting dan jangka waktu kawasan transit berhasil dibangun. Pada skenario eksisting didapatkan solusi berupa pembuatan area penyeberangan dengan sistem pelican crossing pada area yang melewati jalan utama untuk menghasilkan peningkatan faktor keamanan serta tingkat pelayanan dari sebelumnya. Adapun skenario ke depan dibuat desain khusus pedestrian area agar tetap terfasilitasi dengan baik dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan akibat peningkatan jumlah pejalan kaki dan perubahan tata letak rencana TOD oleh pemerintah. ......Transportation is something that humans need to do to meet the most basic needs. Along with the times, transportation must also be developed so that it can adapt to the needs of humans who continue to grow in population. The construction of a transit area in Poris Plawad is one of the things the government is doing to overcome this problem. Where, there is a development plan to establish a TOD System which has an impact on increasing the number of people who will fill the area. So the author conducted a study to analyze the movement of pedestrians around the terminal which is integrated with existing supporting facilities. In this case, the service level of pedestrian facilities will be the reference standard to determine eligibility. Where, the level of service for pedestrian facilities in the Poris Plawad area which has LOS E and LOS F, as well as safety and comfort due to the absence of pedestrian facilities need to be evaluated. The author uses the Vissim 11 software to simplify the modeling of the research area. So that a validated model is obtained from the results of observations with an RSME value below 10% based on a comparison of the actual conditions in the field with the model that has been made. Furthermore, the authors make a solution that becomes a recommendation for the existing conditions and the period of time the transit area is successfully built. In the existing scenario, a solution is obtained in the form of making a crossing area with a pelican crossing system in an area that passes through the main road to produce an increase in the safety factor and level of service from before. As for the future scenario, a special pedestrian area design is made so that it remains well facilitated by considering the safety and comfort factors due to the increase in the number of pedestrians and changes in the layout of the TOD plan by the government. .
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kautsar Nawansyahputra
Abstrak :
Jalan Raya Fatahillah yang merupakan jalan Nasional memiliki masalah dari perilaku pengendara khususnya sepeda motor yang tidak tertib. Pengemudi sepeda motor sering melanggar batas kecepatan dan memotong pergerakan lalu lintas atau menyiap dengan tidak umum. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis karakteristik lalu lintas pada kondisi eksisting dan skenario yang disimulasikan agar meningkatkan LOS serta dilakukan analisis berdasarkan grafik metode Greenshields. Pada kondisi skenario 1 menggambarkan kondisi ruas jalan dengan menambahkan marka ganda utuh dan putus-putus. Sedangkan kondisi skenario 2 menggambar kan kondisi ruas jalan dengan membuat lajur tambahan khusus sepeda motor. Hasil dari tingkat pelayanan lalu lintas kedua skenario, skenario 2 mendapatkan nilai LOS yang lebih baik. Berdasarkan grafik metode Greenshields kedua skenario memiliki hasil yang sama yaitu berada pada kondisi uncongested area setiap hubungan karakteristik lalu lintasnya. Karakteristik lalu lintas terbaik dalam kondisi uncongested area berada pada skenario 2 ......Jalan Raya Fatahillah, which is a national road, has problems with the behavior of motorists, especially motorbikes that are not orderly. Motorcyclists often violate speed limits and cut off traffic movements or prepare uncharacteristically. So the purpose of this study is to analyze traffic characteristics in existing conditions and simulated scenarios in order to increase LOS and an analysis is carried out based on the graph of the Greenshields method. In scenario 1, the condition of the road section describes the condition of the road section by adding complete and dotted double markers. While the condition of scenario 2 describes the condition of the road segment by making additional lanes specifically for motorcycles. The result of the traffic service level of the two scenarios, scenario 2 gets a better LOS value. Based on the graph of the Greenshields method, the two scenarios have the same result, which is in the uncongested area for each traffic characteristic relationship. The best traffic characteristics in uncongested area conditions are in scenario 2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Servolus Alvian Adur
Abstrak :
Pelabuhan penyeberangan Merak yang merupakan pelabuhan penghubung antara pulau jawa dengan pulau-pulau lain di Indonesia khususnya pulau Sumatra menjadi salah satu pelabuhan yang ramai di Indonesia sehingga kualitas pelayanan dari pelabuhan merak sendiri diharapkan dapat dijadikan contoh untuk pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia sehingga fungsi pelabuhan sebagai interface, mata rantai transportasi, pintu gerbang dan unit ekonomi bisa berjalan dengan baik dan pelayanan terhadap masyarakat sebagai tujuan utama dari kegiatan di pelabuhan dapat lebih dioptimalkan maka angkutan penyeberangan harus mampu memberikan kontribusi yang efektif dan efisien sehingga pergerakan barang dan jasa lebih optimal. Untuk meningkatkan pergerakan barang dan jasa tersebut maka tingkat pelayanan kapal harus lebih dioptimalkan, di mana tingkat pelayanan yang dimaksud adalah waktu pelayanan kapal dari dimulai dari kapal bersandar, kapal melakukan kegiatan bongkar muat dan kapal lepas sandar. Untuk mengoptimalkan waktu pelayanan tersebut salah satu faktor yang akan ditinjau adalah posisi dermaga pelabuhan merak sendiri, apakah posisi dermaga pelabuhan merak saat ini sudah memudahkan kapal untuk bersandar dan lepas sandar sehingga waktu yang dibutuhkan kapal untuk bersandar dan lepas sandar lebih singkat, ataukah posisinya mempersulit kapal pada saat kapal bersandar dan lepas sandar sehingga waktu tempuh yang diperlukan lebih lama. Jika posisi pelabuhan mempersulit olah gerak kapal pada saat bersandar dan lepas sandar maka posisinya harus diubah sehingga waktu tempuh yang diperlukan lebih singkat. ...... The Port of Merak feryy port which is the liaison between the island of java to other island in Indonesia, especially sumatra island became one of the busy port in Indonesia so that the quality of service from port of merak itself is expected to the chain of transport, gate and economic units can run well and service to the community as the main purpose of the activity at the port can be further optimized the transport crossing should be able to contribute to effective and efficient movement of goods and services more optimally. To improve the movement of goods and services the the service level should be further optimized the ship, where the level of service in question is a vessel of the service time starts from the ship rests,conduct loading and unloading ships and boats off the dock. To optimize the service time is one factor to be considered is the position of the port jetty own peacock, peacock whether the position of the port docks are now easier to lean on and off the ship docked, so the time needed to lean on and off the ship docked shorter, or position complicates the ship when the ship docked, so lean back and take the necessary travel time is longer. If the position if the motion of the ship makes port at the back and off the dock, then the position must be changed so that the travel time required.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42346
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Cipto
Abstrak :
Dalam rangka meningkatkan keunggulan daya saing, PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TRS) sebagai salah satu perusahaan distribusi di Indonesia telah menerapkan sistem DRP. Latar belakang dari penerapan sistem DRP di TRS adalah karena DRP dapat menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengalokasikan persediaan dari gudang pusat ke gudang cabang, meningkatkan pelayanan kepada konsumen dan menurunkan tingkat persediaan. Tujuan dari penulisan ini adalah melakukan analisis terhadap sistem DRP yang telah diimplementasikan di TRS beserta saran-saran untuk perbaikan DRP di waktu mendatang. Metode perbaikan yang digunakan adalah Collaborative, Planning, Forecasting, dan Replenishment (CPFR) untuk mengkoordinasikan peramalan permintaan dan pengisian kembali persediaan di dalam rantai pasok. Melalui metode CPFR, dilakukan analisis untuk persediaan buffer optimal yang dibutuhkan di setiap gudang cabang. Setelah dilakukan analisis terhadap persediaan buffer, dilakukan simulasi penerapan sistem DRP terhadap peningkatan tingkat pelayanan ke gudang cabang dan juga ke toko.
In order to increase competitive advantage, PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TRS) as one of distribution company in Indonesia has already implemented DRP system. The background of implementation DRP system in TRS is because DRP system can provide the useful information to alocate inventory from Central Warehouse to Branch Warehous, increase Service Level to consumer and reduce inventory level. The purpose of this thesis is to analyze the DRP system which has already implemented in TRS and also to give suggestion for improvement DRP in the future. One of the method is using CPFR method to coordinate forecast demand and inventory replenishment in supply chain. By using CPFR, the optimal buffer stock in every branch warehouse can be analyzed. The analysis of buffer stock followed by simulation of DRP sistem implementation to increase Service Level to Branch Warehouse and also account.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Luthfiyah
Abstrak :
Kemacetan adalah sebuah permasalahan yang sering dihadapi oleh kota ? kota besar di dunia termasuk di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dengan menjaga aliran arus lalu lintas kendaraan untuk tetap berjalan. Dinamika perubahan arus lalu lintas tersebut dapat dilihat melalui model arus lintas secara makroskopis yang disederhanakan dengan bentuk triangular sebagai respon cepat sistem terhadap kondisi aktual lapangan yang berubah-ubah. Model ini bisa juga disebut diagram fundamental triangular. Simulasi dari dari diagram fundamental tersebut menggunakan Simulator Hybrid Petri net (SimHPN). Aplikasi penerapan model dari Petri Net (PN) ini dilakukan untuk studi kasus arus ruas jalan tol Padaleunyi khususnya gate Pasteur. Dari data mentah arus lalu lintas didapatkan tingkat pelayanan jalan tol (Level of Services -LOS-) berada di D. kemudian dibuat bentuk model maksroskopik dinamika arus lalu lintas yang dipengaruhi dari jumlah kendaraan yang memasuki ruas jalan tol Pasteur menggunakan model Greenshield. Didapatkan parameter penting, yaitu parameter Kcrit = 32.523 kend/km, Qmax = 30.223 kend/menit, Kmax = 63.833 kend/km, dan Q(Kmax) = 0.792 kend/menit sebagai variabel penentu pembentuk diagram fundamental tiangular melalui model HPN dan disimulasikan dengan SimHPN. Pengembangan yang dilakukan adalah dengan membuat nilai batas kecepatan maksimum (Variable Speed Limit ?VSL-) agar memastikan arus lalu lintas tetap berjalan dan menaikkan tingkat LOS dari jalan tol. Diberikan 4 variabel VSL yang diubah-ubah yaitu pada Vfree 100 km/jam, 80 km/jam, 60 km/jam, dan 40 km/jam. Ke-empat variabel tersebut disimulasikan menggunkan SimHPN pula untuk kemudian dilakukan pendekatan analitik. Dari simulasi VSL tersebut didapatkan bahwa dapat meningkatkan LOS jalan tol menjadi B pada saat VSL 60 km/jam. ......Congestion is one of the most complex problem in the world, including Indonesia. Solution to decrease congestion problem is to keep move the vehicle on the road. Dynamics of traffic flow can be translated with the microscopic traffic model which is simplified in triangular shape as system quick responses towards fluctuation of real condition. It is called triangular fundamental diagram. Hybrid Petri Simulator (SimHPN) is used to simulate the fundamental diagram. Application models of Petri Net (PN) is done to case study of Padaleunyi toll roads, especially on Pasteur Gate. From the traffic flow premier data, can be obtained to Level of Services (LOS) of toll on point D. Then it is created in traffic flow dynamic microscopic model that affected from number of vehicles which use Greenshield Model. There are important parameter of it, among others Kcrit = 32.523 vehicles/km, Qmax = 30.223 vehicles/minute, Kmax = 63.833 vehicles/km, and Q(Kmax) = 0.792 vehicles/minute as main variables for triangular fundamental diagram framer via HPN model and simulated with SimHPN. Development of it have been determined by Variable Speed Limit (VSL) to ensure the traffic flow keep move continually and can raise LOS levels along toll roads. There are 4 variables of VSL that is changed, i.e Vfree 100 kph, 80 kph, 60 kph, and 40 kph. Those variables is simulated with SimHPN too and then can be done analytical approach. From the simulated VSL can be obtained the raises of toll road LOS into point B when VSL 60 kph.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Bahtiar
Abstrak :
Jalur Pejalan kaki di Velodrome Rawamangun telah terbangun sejak dimulainya Asian Games 2018, tetapi hasil pengamatan penggunaan jalur pejalan kaki masih rendah arus penggunanya. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui walkability index serta fasilitas pejalan kaki berdasarkan standar pelayanan jalur pejalan kaki dan faktor- faktor yang mempengaruhi minat berjalan. Penulisan ini menggunakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau mengkombinasikan bentuk data kualitatif dan kuantitiatif (mixed method). Analisa kualitatif berupa penilaian berdasarkan teori Global Walkability Index (GWI), perhitungan analisis kuantitatif untuk variabel minat berjalan dengan analisis statistik tabulasi silang (crosstab). Hasil analisis GWI adalah 39.77 artinya fasilitas bagi pejalan kaki terbatas untuk dijangkau dan rendah arus pejalan kaki, standar pelayanan jalur pejalan kaki sudah sesuai standar, fasilitas infrastuktur sudah tersedia fasilitas utama dan fasilitas pendukung dengan lebar rata-rata 2.2m’ – 6.5m’. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berjalan: lama berjalan dibawah 20 menit dipilih pegawai swasta, jarak berjalan tidak memiliki pengaruh, motivasi berjalan di dominasi alasan kesehatan, tujuan ke halte TJ/LRT dengan frekuensi berjalan 3-5 kali dalam seminggu, tujuan ke taman Jakarta International Velodrome (JIV) dikunjungi secara tidak rutin/tidak menentu dan pilihan moda transportasi umum di dominasi pilihan pekerja non swasta. Hasil temuan penulisan ini memberikan masukan bagi pengambil kebijakan Pemerintah DKI Jakarta untuk merevitalisasi jalur pejalan kaki di kota Jakarta. ......Pedestrian paths in the Rawamangun Velodrome area have been built since the start of the 2018 Asian Games, but the results of observations of the use of pedestrian paths are still low in user traffic. This writing aims to identify the walkability index and pedestrian facilities based on pedestrian service standards and the factors that influence interest in walking. This writing uses mixed method approach that combines qualitative and quantitative data forms. Qualitative analysis in the form of an assessment based on the theory of the Global Walkability Index (GWI), the calculation of quantitative analysis for the variable of interest in walking with statistical analysis of cross tabulation. The results of the GWI analysis are 39.77, which means that the facilities for pedestrians are limited to reach and low pedestrian flow, the pedestrian path service standards are in accordance with the standards, the infrastructure facilities are already available for the main facilities and supporting facilities with an average sidewalk width of 2.2m' - 6.5m'. Factors influencing interest in walking: walking length of less than 20 minutes chosen by private workers, walking distance has no effect, motivation to walk is dominated by health reasons, destination to bus stops with a frequency of walking 3-5 times a week, destination to Jakarta International Velodrome (JIV) park is visited irregularly and the choice of public transportation mode is dominated by the choice of non-private workers. The findings of this paper provide input for DKI Jakarta Government policy makers to revitalize pedestrian paths in the city of Jakarta.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Univeristas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurika Oktorina
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah penumpang bandar udara baik domestik maupun internasional dari tahun ke tahun semakin meningkat. Bandara Soekarno ? Hatta saat ini melayani bisa sampai 30 juta penumpang per tahun, bahkan tahun ini diperkirakan bisa mencapai 40 juta penumpang. Sementara kapasitasnya hanya 22 juta penumpang saja. Tingginya pergerakan penumpang dari tahun ke tahun menyebabkan bandara ini overload capacity. Dengan pergerakan penumpang yang terus meningkat diperlukan adanya pengaturan pergerakan penumpang agar pelayanan terhadap penumpang tetap optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan penumpang dan mengetahui faktor ? faktor yang mempengaruhi pergerakan penumpang di Keberangkatan Domestik Terminal I-A. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode teori antrian. Hasil dari penelitian ini adalah faktor ? faktor yang mempengaruhi pergerakan penumpang di Keberangkatan Domestik Terminal I-A.
ABSTRACT
A growing number of passengers the airport both domestic and international from year to year increasing. Soekarno - Hatta currently can serve up to 30 million passengers per year, even this year estimated could reach 40 million passengers. While capacity is only about 22 million passengers. The high mobility of passengers from one year to cause the overload capacity of this airport. With the ever-increasing passenger movement is necessary to setup the movement of passengers to remain optimal service to passengers. This research aims to analyze the movement of passengers and knowing the factors ? factors that affect the movement of passengers at the Domestic Departure Terminal I-A. In this study, the method used is a method of queuing theory. The results of this research are the factors - factors that affect the movement of passengers at the Domestic Departure Terminal I-A.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30855
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Meirina Sari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pejalan kaki, menganalisis kelayakan fasilitas pejalan kaki, dan menganalisis efektifitas pemanfaatan jembatan penyeberangan. Lokasi studi berada di ruas Jalan Raya Lenteng Agung arah Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Pertama, penggunaan perangkat kamera untuk menentukan jumlah pejalan kaki dan kecepatan. Kedua, dengan kuesioner untuk mengetahui alasan penggunaan fasilitas dan saran. Hasil perhitungan menghasilkan Level Of Service (LOS) dari semua ruas di daerah studi berkisar antara LOS A sampai C, dimana LOS C adalah LOS untuk fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Adapun efektifitas penggunaan JPO ditunjukkan dalam bentuk persentase jumlah pengguna JPO terhadap jumlah total penyeberang, yaitu sebesar 50.26%. Hasil analisis alasan penggunaan JPO dengan kuesioner menunjukkan keselamatan merupakan alasan utama pejalan kaki menggunakan JPO dan alasan kelelahan bagi pejalan kaki yang tidak menggunakan JPO. Selain itu, penerangan dan perbaikan trotoar adalah hal utama yang dibutuhkan untuk fasilitas pejalan kaki. Berdasarkan kajian ini, perlu adanya evaluasi lebih lanjut tentang spesifikasi teknis fasilitas pejalan kaki yang ada saat ini dan perlu adanya kajian tentang penyeberang bawah tanah atau tambahan fasilitas untuk penyeberang lansia atau cacat tubuh. ......Pedestrians are frequently blamed as one of the sources of traffic jam.The aims of this study are to examine the characteristics of pedestrians, to analyze the feasibility of pedestrian facilities, and to analyze the effectiveness of the utilization of the pedestrian bridge at a certain congested location. It is located on Jalan Lenteng Agung - north direction. Data collections were done in two ways. First, recorded by using camera to determine the number of pedestrians and speed. Second, the questionnaire to determine the reason of using facilities and suggestions. The analysis shows that Level of Service (LOS) of all the segments are ranged from LOS A to LOS C, where LOS C for pedestrian bridge. The effectiveness of the use of the pedestrian bridge which is represented by the ratio of pedestrian bridge users to total number of crossing people is 50.26%. The results of the questionnaire analysis indicate that safety is the main reason for pedestrian use the pedestrian bridge and exhausting is the reason for pedestrians who do not use the pedestrian bridge. From this study it is suggested that it is necessary to provide more lighting and to repair the sidewalk, and it is needed further evaluation on the technical specification of pedestrian facilities that was created by Dirjen Bina Marga in 1990 and further study on the underground pedestrian facility or additional facilities for elderly and disable pedestrian.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>