Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christopher Dimas Satrio
"PP memiliki permasalahan manajemen pengetahuan terkait knowledge capturing yang dirasa belum maksimal akibat kegiatan pengembangan maupun operasional aplikasi tidak dapat berjalan dengan semestinya jika person in charge (PIC) yang bersangkutan sakit, cuti, dimutasi ataupun resign. Knowledge transfer pun masih bermasalah karena perpindahan knowledge dari satu pengembang ke pengembang lain, maupun dari satu operasional ke operasional lain di Divisi APP belum maksimal. Bagian Knowledge Management (KMG) Divisi APP telah melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengadakan sharing dan e-learning. Namun, hasil keikutsertaannya masih dibawah ekspektasi. Bagian KMG juga memiliki tugas membangun sebuah knowledge management system yang belum terealisasikan karena belum mengetahui model yang cocok. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat menyebabkan Bank BRI mengalami loss opportunity dari aplikasi yang harusnya berjalan dengan baik dan meningkatkan biaya pengembangan. Maka dari itu diperlukan pengukuran tingkat penerapan terhadap knowledge management di Divisi APP agar permasalahan yang sudah disebutkan dapat dihindari. Pengukuran ini dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan hasilnya akan dipetakan ke dalam lima tingkat implementasi knowledge management readiness. Data yang dipakai dalam pengukuran didapat dari kuesioner yang disebar ke seluruh pegawai Divisi APP. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kesiapan penerapan knowledge management Divisi APP Bank BRI berada di level 4 (receptive). Dari hasil tersebut dibuat rekomendasi agar Divisi APP bisa lebih siap dalam menerapkan knowledge management. Rekomendasi tersebut dipresentasikan ke tempat studi kasus dan dilakukan analisis. Hasilnya, Divisi APP Bank BRI setuju dengan rekomendasi yang telah dibuat.

The Application Management & Operations Division (APP) of Bank BRI is the division that is responsible for the development and operation of business support applications for Bank BRI. The APP Division has knowledge management problems related to knowledge capturing which is felt to be not optimal due to application development and operational activities not being able to run properly if the person in charge (PIC) concerned is sick, on leave, transferred or resigned. Knowledge transfer is still problematic because the transfer of knowledge from one developer to another, or from one operation to another in the APP Division has not been maximized. The Knowledge Management Function (KMG) of the APP Division has made efforts to overcome these problems by holding sharing and e-learning. However, the results of his participation are still below expectations. The KMG section also has the task of building a knowledge management system that has not been realized because it does not yet know the appropriate model. These problems can cause Bank BRI to experience a loss of opportunity from applications that should run well and increase development costs. Therefore, it is necessary to measure the level of application of knowledge management in the APP Division so that the problems that have been mentioned can be avoided. This measurement is carried out using descriptive analysis and the results will be mapped into five levels of knowledge management readiness implementation. The data used in the measurement was obtained from a questionnaire distributed to all employees of the APP Division. The result of this study is that the level of readiness for the application of knowledge management in the APP Division of Bank BRI is at level 4 (receptive). From these results, recommendations are made so that the APP Division can be better prepared in implementing knowledge management. The recommendations are presented to the case study site and analyzed. As a result, the APP Division of Bank BRI agreed with the recommendations that had been made."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Violita Sinda Arinda
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan policy transfer yang difasilitasi oleh GIZ melalui program CIM Returning Experts yang diharapkan dapat memperkuat berbagai aktor lokal dalam menunjang pembangunan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan lima dimensi dari teori Policy transfer yang diperkenalkan oleh Evans (2017) yaitu: Agen dari Transfer Kebijakan; Bentuk dari Tranfer Kebijakan; Proses Pembelajaran yang Berorientasi Kebijakan; Hambatan Terhadap Proses Transfer Pembelajaran Kebijakan, dan Luaran dari Proses Transfer Kebijakan dengan pendekatan positivist. Teknik pengumpulan data dilakukan secara mixed method berupa penyebaran kuesioner, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis, policy transfer paling umum terjadi berupa transfer pengetahuan, pengalaman, dan jejaring yang didapatkan oleh para returnees semasa di Jerman. Selain itu, hibridasi (penggabungan gagasan/pembelajaran kebijakan dengan budaya lokal) merupakan proses policy transfer yang paling dominan terjadi. Upaya policy transfer yang dilakukan oleh para returnees terbukti dapat membantu memperkuat berbagai aktor lokal di tempat mereka bekerja melalui pertukaran gagasan, pembaharuan metode, maupun advokasi kebijakan dalam menunjang pembangunan di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis aims to analyze the implementation of policy transfer facilitated by GIZ through the CIM Returning Experts Program expected to strengthen various local actors in supporting development in Indonesia. This study employs five dimensions of policy transfer theory introduced by Evans (2017), namely: Agents of Policy Transfer; Form of Policy Transfer; Policy-Oriented Learning Process; Obstacles to The Process of Transferring Policy Learning; and The Output of The Policy Transfer Process using the positivist approach. Data collection techniques were carried out using mixed-method in the form of questionnaires, in-depth interviews, and literature studies. Based on the analysis result, the most common policy transfer occurs in the form of knowledge transfer, experience, and networking obtained by returnees during their stay in Germany. In addition, hybridization (combining ideas/learning policies with local culture) is the most dominant policy transfer process occurring. The policy transfer efforts carried out by the returnees have proven to help strengthening various local actors in their respective work places through exchange ideas, method renewals, and policy advocacy in supporting development in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marizza Ovani
"Transfer pengetahuan adalah proses untuk memindahkan pengetahuan dari sumber pengetahuan ke penerima pengetahuan. Menurut Nonaka (1995) proses transfer pengetahuan terdiri dariSocialization, Externalization,Combination, Internalization (SECI). International Standard on Auditing (ISA) merupakan standar audit baru yang diimplementasikan di Indonesia pada 1 Januari 2013. Auditor selaku pihak yang melakukan audit atas laporan keuangan seharusnya memilki pengetahuan yang baik mengenai ISA. Penelitian ini menggambarkan SECI yang terdapat di KAP dan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh auditor mengenai ISA.Mengajukan kuesioner kepada 120 responden yang merupakan auditor di KAP. KAP telah menerapkan proses transfer pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan maupun media-media yang digunakan sebagai upaya menciptakan maupun meningkatkan pengetahuan auditornya. Penelitian ini juga menemukan hubungan yang positif antara SECI dengan pengetahuan auditor mengenai ISA.

Transfer of knowledge is the process of transferring knowledge from the source of knowledge to the recipient’s knowledge.According to Nonaka (1995) knowledge transfer process consits of Socialization, Externalization, Combination, Internalization (SECI). International Standard on Auditing (ISA) is a new auditing standard implemented in Indonesia on January 1, 2013. Auditor as the party thataudit the financial statements should have good knowledge of ISA. This study describes the SECI atAccounting Firm and the level of knowledge possessed by the auditor about ISA. Submit questionnaires to 120 respondents who are auditors at KAP. KAP has applied the transfer of knowledge process through activities and media are used as a creating and improving knowledge of auditor. The study also found a positive relationship between the SECI with the knowledge of Auditor about ISA..
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryastianto Seno Prakoso
"Sebagai suatu elemen pemenuh kebutuhan manusia, komunikasi memiliki peran penting didalamnya. Mulai dari tahap individual, sampai pada tingkatan organisasional, komunikasi diibaratkan sebagai tanah dalam suatu ladang persawahan. Pentingnya keberadaan elemen tersebut juga dibutuhkan pada suatu proses pembelajaran (dalam organisasi), dimana hal tersebut merupakan fokus kajian dari penelitian ini. United Army, adalah organisasi yang menjadi subjek penelitian ini, dimana organisasi tersebut merupakan organisasi penggemar klub Manchester United yang resmi, karena keberadaannya diakui oleh pihak terkait (Manchester United Football Club).
Pada dasarnya, tumbuh kembangnya organisasi erat kaitannya dengan bagaimana organisasi belajar untuk mendapatkan pengetahuannya. Pembelajaran ini disebut dengan organizational learning, dimana maksud dari proses ini adalah untuk mendapatkan apa yang disebut dengan organizational knowledge. Pada proses tersebut, terdapat suatu perpindahan pengetahuan dari satu titik ke titik lain, proses ini disebut dengan knowledge transfer. Mulai dari pertemuan seorang penggemar dengan benda-benda bersejarah yang terdapat di sekretariat United Army, sampai dengan menghadiri ?prosesi nonton bareng?, proses perpindahan (knowledge) terjadi. Pada kegiatan itu, termuat suatu proses perpindahan pengetahuan dari ?source-to-recipient?. Proses pembelajaran itu sendiri dapat terjadi secara individual, ataupun secara bersama-sama (Collaborative Learning).
Menyadari pentingnya keberadaan para penggemar, pihak United Army menyediakan dua jalur sebagai saranya bagi mereka untuk bertukar pikiran. Jalur Online dan Offline adalah jalur bagi para pihak terkait untuk dapat melakukan proses Collaborative Learning. Knowledge yang didapat melalui proses ini, kemudian melahirkan suatu tahap lanjut dari pembelajaran yang terjadi didalam organisasi. Suatu tahap dimana, Collaborative Advantages hadir sebagai ganjaran bagi siapapun yang mampu melakukan komunikasi dengan baik dan benar, serta proporsional.

Communication takes a very important place in completing human?s basic needs. It starts in the individual stage, throughout the organizational stage in human?s everyday life. This thesis focuses on how communication, as an important element in human?s life, is also needed in organizational learning process. United army, as a subject of this research is an official (supporters) organization of Manchester United in Indonesia.
The development of an organization is related on how it gains their knowledge; this process is called as organizational learning. In this process, knowledge transfer starts from the very first time fans visit the secretariat of United Army. Furthermore, organizational learning occurs when the ritual (nonton bareng) is being held. In this event, there is a process when knowledge is transferred from a person to another. This learning process might occur between individuals or collaboratively. It is called by collaborative learning.
United Army provides two ways to operate their learning process. The knowledge gained from this process initiate a step further from the learning process that occurs in an organization. In that next step, collaborative advantages became the result of anyone who manage to communicate properly and proportionally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Kristianto
"Tesis ini membahas tentang pengaruh keterikatan karyawan terhadap knowledge transfer sebagai faktor identifikasi dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif dan kualitatif dengan mengembangkan prinsip-prinsip knowledge management dalam penyusunan program pengembangan intervensi di PT. GYI.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara variabel penelitian dengan hasil kategorisasi responden dari kowledge transfer berada pada kategori sedang dan hasil uji konstruk yang dihasilkan menunjukan knowledge codification dengan nilai rata-rata terendah.
Bentuk rekomendasi yang diusulkan adalah perubahan struktur organisasi guna memfasilitasi komunikasi horizontal yang dibantu dengan KM-Tools PDCA (Plan Do Check Action) dalam meningkatkan knowledge transfer dan knowledge codification di divisi manufaktur PT. GYI guna meningkatkan kinerjanya dengan berfokus pada intervensi Human Resources Management Practice.

This thesis focused on the influence of employee engagement on knowledge transfer as the identification factor of this research. Quantitative and qualitative study used to develop intervension program at PT. GYI with knowledge management principles.
Result of this research showed a positive relationship between variables with the categorization of the respondents on knowledge transfer in medium rate and constructs analysis shown knowledge codification in the lowest mean.
Proposed recommendations is change in organization structure to facilitate horizontal communication and using KM-Tools PDCA (Plan Do Check Action) method to improve knowledge transfer and knowledge codification in manufacturing division PT. GYI to improve it's performance by focusing on interventions in Human Resources Management Practice.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30920
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Adi Prihantoro
"Organisasi pembelajar yang menempatkan unsur transfer pengetahuan sebagai pusat aktivitas merupakan kebutuhan utama bagi perusahaan yang padat teknologi dengan usia pegawai beragam dari tiga generasi yaitu Baby Boomer, Generasi X, dan Generasi Y. Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam beberapa penelitian telah terbukti sebagai pendorong optimalnya transfer pengetahuan di organisasi. Untuk itu penelitian ini menguji faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap peningkatan OCB, yaitu psychological capital, organizational justice, dan organizational trust. Hasil penelitian terhadap 206 karyawan yang bekerja di PT Pembangkit Listrik ABC menunjukkan bahwa psychological capital dan organizational justice memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB, sedangkan organizational trust memiliki pengaruh terhadap OCB di PT Pembangkit Listrik ABC meskipun tidak signifikan. Peneliti mengajukan rancangan intervensi agar PT Pembangkit Listrik ABC menggunakan strategi personalisasi melalui jalur implementasi yang menempatkan manusia sebagai pusat aktivitas KM dengan menerapkan program pasar pengetahuan yang mendorong optimalnya psychological capital pegawai dan memperbesar peluang meningkatnya organizational justice karena menyediakan mekanisme yang adil dalam transfer pengetahuan.

The learning organization that placing knowledge transfer as the center of activities is special need for technology-intensive company with three ages generation employees that are baby boomer, X generation, and Y generation. Organizational Citizenship Behavior (OCB) in the various researches was proofed as the booster for optimizing transfer knowledge in organization. This research aimed to proof the factors that have effect to improvement OCB, that are psychological capital, organizational justice, and organizational trust. The result from 206 responden from PT Pembangkit Listrik ABC proofed psychological capital and organizational justice have significantly effect to OCB, whereas organizational trust has effect to OCB in PT Pembangkit Listrik ABC but has not significantly. Researcher propose project intervention for PT Pembangkit Listrik ABC using personalisation strategy through implementation path that placing human capital as center of KM activities following knowledge market program for optimizing employee?s psychological capital pegawai and gaining opportunity for improve organizational justice because it provides fair mechanism in knowledge transfer.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Anabella
"Kendati bertujuan untuk mencapai kemakmuran dan pemerataan ekonomi antar negara anggota sebagai bagian dari usaha integrasi ekonomi ASEAN, data menunjukan bahwa ASEAN-Plus justru meningkatkan kesenjangan antar anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah usaha ASEAN-Plus merupakan langkah yang tepat untuk mencapi tujuan akhir dari integrasi ekonomi ASEAN. Penelitian mencakup 5 perjanjian dalam ASEAN-Plus yakni ACFTA, AKFTA, AJCEP, AANZFTA dan RCEP dengan periode 2000 – 2019. Seluruh data diolah dengan menggunakan metode data panel dimana untuk memilih antara Fixed Effect dan Random Effect dilakukan Hausman Test. Hasil menunjukan bahwa pembentukan ASEAN-Plus meningkatkan kemakmuran namun tidak terdapat pengaruh konvergensi. Tidak terlihatnya pengaruh konvergensi dapat terjadi berkaitan dengan limitasi penelitian yang tidak melakukan pengujian dalam jangka waktu panjang seperti pengujian dengan menggunakan metode Panel Cointegration dan juga analisis yang dilaksanakan pada tingkat negara dan bukan dalam tingkat produk.

Although ASEAN-Plus aim to achieve economic prosperity and equality among its members as part of ASEAN economic integration effort, data shows that there is rising gap after the formation of ASEAN-Plus. This study aims to determine whether the ASEAN-Plus effort is the right one to achieve the goal of ASEAN economic integration. The study covers 5 agreements in ASEAN-Plus namely ACFTA, AKFTA, AJCEP, AANZFTA and RCEP with the period 2000 – 2019. All data is processed using the panel data method where to choose between Fixed Effect and Random Effect the Hausman Test is carried out. The results show that the formation of ASEAN-Plus increases prosperity but there is no convergence effect. The invisibility of the convergence effect may occur due to the limitation of research, that does not conduct testing in the long term, such as testing using the Panel Cointegration method as well as its analysis that is conducted at country-level and not on product-level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library