Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allen, Robin
Ames: Wiley-Blackwell, 2010
338.3 ALL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soeharini Toelle
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1978
S2069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmalawati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Diva Setiady
Abstrak :
ABSTRAK
Pada saat ini, keberadaan suatu perpustakaan sekolah luar biasa di Jakarta. Menduduki peran yang sangat penting bagi pembinaan serta menjadi sumber informasi bagi para siswa berkebutuhan khusus. Namun, keadaaan di lapangan sangat berbeda dari harapan masyarakat. Peran pustakawan menjadi sangat starategis dalam layanan perpustakaan. Skripsi ini bertujuan mendeskripsikan fenomena tersebut di sekolah luar biasa YPAC Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan pustakawan bahwa dalam peyelengraaan perpustakaan untuk siswa berkebutuhan khusus diperlukan interaksi secara langsung antara pustakawan dengan siswa berkebutuhan khusus. Layanan perpustakan ypac belum dapat dikatakan ideal karena masih memiliki kendala sumber daya manusia,anggaran dan fasiltas yang memadai ter penting dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan.
ABSTRACT
At this time, the existence of an outstanding school library in Jakarta. Occupy a very important role for the development as well as a source of information for students with special needs. However, the circumstances on the ground is very different from the expectations of society. The role of the librarian becomes very starategis in library services. This thesis aims to describe the school phenomenon exceptional YPAC Jakarta. This study used a qualitative approach with case study method. Findings from this study revealed that in peyelengraaan library librarian for students with special needs required direct interaction between librarians and students with special needs. YPAC library services can not be said to be ideal because it still has the problem of human resources.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Djima
Abstrak :
Maksud diadakan penelitian terhadap peluang ekspor ke Republik Rakyat Cina adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekspor ikan Tuna/ Cakalang , posisi daya saing komoditi ikan tuna Indonesia di pasar Republik Rakyat Cina serta strategi meningkatkan daya saing komoditi ikan tuna Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yang bersifat kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi faktor - faktor yang mempengaruhi daya saing berdasarkan telaah dari berbagai sumber yang dilakukan dengan mewawancarai nara sumber yang berkompeten dengan masalah ikan tuna.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan daya saing komoditi ikan tuna Indonesia bertumpu pada faktor sumber daya alam, tenaga kerja yang banyak dengan tingkat upah yang relatif murah, sedangkan faktor-faktor lain perlu ditingkatkan, sehingga keunggulan sumber daya alam dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada sehingga diharapkan Indonesia dapat menjadi eksportir yang utama dan handal di pasar Cina.

Berdasarkan hasil analisis SWOT memperlihatkan bahwa posisi daya saing ikan tuna Indonesia berada pada kuadran atau menerapkan strategi pertumbuhan dan alternatif yang tepat diterapkan adalah menjaga konsistensi volume produksi, mengingat pertumbuhan ekonomi Republik Rakyat Cina yang semakin membaik sebagai akibat dari kebijakan liberalisasi perdagangan, mengoptimalisasikan teknologi mengingat ekspor ikan tuna Indonesia ke Cina masih dalam bentuk yang sederhana. Dengan mengoptimalisasikan teknologi diharapkan mutu Ikan tuna Indonesia dapat lebih ditingkatkan.

Untuk mengimplementasikan strategi tersebut di atas, peran pemerintah sangat menentukan dengan menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif disertasi dengan penciptaan stabilitas keamanan maupun politik sehingga akan lebih menarik banyak investor maupun calon investor untuk menanamkan modalnya di sektor perikanan tuna Indonesia, di samping itu tentunya pemerintah perlu memberikan kemudahan untuk memperoleh kredit dengan tingkat suku bunga yang relatif rendah dan murah. Bagi pelaku bisnis tentunya sangat diharapkan untuk berperan lebih aktif lagi melalui wadah yang telah ada dengan ikutserta dalam kegiatan pameran baik lokal maupun internasional sehingga komoditi tuna Indonesia lebih meningkat daya saingnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamal
Abstrak :
Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi perikanan yang sangat besar, baik perikanan laut maupun perikanan darat. Perkembangan ekspor komoditas perikanan Indonesia berfluktuasi. Volume ekspor tahun 1996 sebesar 291.514 ton menjadi 324.978 ton tahun 1997 atau naik sebesar 11,48% . Nilai ekspor terjadi penurunan yaitu dari $ 762.625.000; tahun 1996 menjadi $. 743. 376.000 pada tahun 1997 atau turun sebesar 2,50%. Permasalahannya : (1) Bagaimana trend ekspor komoditi industri hasil perikanan Indonesia, (2), Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan ekspor, (3), Bagaimana pengaruh harga, produksi, kurs rupiah/dollar AS, kurs importir, pendapatan negara importir, trend waktu dan kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya terhadap ekspor komoditas industri basil perikanan Indonesia. Diduga, kuantitas ekspor ini dipengaruhi oleh harga, kurs importir, pendapatan riil negara importir, kurs domestik, produksi dalam negeri, kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya dan trend waktu.Penelitian dilakukan di tiga negara tujuan ekspor yaitu AS, Jepang dan Singapura. Analisis dilakukan secara agregat dan parsial terhadap masing-masing negara. Faktor harga ekspor, harga dalam negeri, nilai kurs importir, pendapatan riil (GNI) negara importir, nilai kurs domestik, produksi dalam negeri, total kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya dan trend waktu sebagai variabel independen, total ekspor sebagai variabel dependen. Data yang dianalisis tahun 19774997 (n = 21), dengan model matematika fungsi logaritma, menggunakan program SPSS serta uji statistik (uji-F dan uji-t) serta nilai koetiisien determinasi (R2) sebagai pembuktian hipotesis. Hasil analisis secara agregat maupun parsial menunjukkan, permintaan ekspor udang dan tuna beku Indonesia di tiga negara tersebut dipengaruhi oleh ; harga (P), nilai kurs importir (E2), Pendapatan riil (GNI) importir, trend waktu (T) dan kuantitas permintaan satu tahun sebelumnya (Qd t.1). Secara parsial komoditi, faktor harga, nilai kurs dan pendapatan riil mempunyal pengaruh yang konsisten terhadap permintaan ekspor udang dan tuna Indonesia. Dari sisi penawaran, ekspor perikanan di tiga negara dipengaruhi oleh harga (P), nilai kurs domestik (E1), produksi dalam negeri (Q), trend waktu (T) dan kuantitas penawaran satu lalu (Qs t.1). Secara parsial, faktor harga, nilai kurs domestik dan produksi dalam negeri berpengaruh secara konsisten terhadap penawaran ekspor. Terkecuali secara parsial penawaran tuna di AS dan Singapura, tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan, baik dilihat dari nilai F - hitung, t - hitung maupun koefisien determinasi (R2).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahrus
Abstrak :
Tesis ini membahas beberapa aspek yang mendukung upaya pengelolaan sumber daya ikan tuna sirip biru selatan (Thunnus macoyii Castelnau, 1872) yang tertangkap dari perairan Samudera Hindia dan didaratkan oleh kapal tuna longline di Pelabuhan Benoa Bali yang mencakup : sebaran panjang, hubungan panjang dan berat, faktor kondisi, panjang ikan pertama tertangkap (Lc) dan hasil tangkapan per unit upaya (CPUE). Penelitian dilaksanakan selama 7 (tujuh) bulan dari Maret - September 2011. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fishing ground ikan SBT di perairan selatan Jawa dan Bali Samudera Hindia terjadi pada akhir musim timur sampai awal musim barat. Distribusi frekuensi ukuran panjang ikan SBT terbanyak pada fork length (FL) antara 171 - 180 cm sebanyak 139 ekor. Hubungan panjang berat yang didapatkan adalah W=0,00002FL2,5925, R2=0,8172 sehingga pola pertumbuhan ikan SBT yang di daratkan di Pelabuhan Benoa bersifat alometrik negatif. Nilai faktor kondisi (K) diperoleh fluktuasi antara 2,29 - 3,37 yang diduga karena adanya perbedaan tingkat kematangan gonad. Panjang pertama kali tertangkap (length at first capture/Lc) ikan SBT selama masa penelitian adalah berukuran 158,2 cm yang diduga ukuran tersebut telah melewati masa ikan melakukan pemijahan/recruitment. Catch per unit effort (CPUE) selama masa penelitian didapatkan cenderung mengalami fluktuasi penurunan yang diindikasikan karena pada bulan masa penelitian telah melewati masa puncak musim penangkapan ikan SBT dari perairan Samudera Hindia. ......This thesis discusses some aspects that support to management efforts for resource of southern bluefin tuna (Thunnus macoyii Castelnau, 1872) caught from the waters of the Indian Ocean and landed by tuna longline vessels in the port of Benoa Bali. The focus studies are: distribution of the length, length and weight relationship, condition factor, length at first fish capture (Lc) and the catch per unit effort (CPUE). Research carried out during 7 (seven) months from March to September 2011. The study concluded that the SBT fishing ground in the waters south of Java and Bali Indian Ocean occurs in late winter to early summer east west. Size frequency distributions of SBT at most fork length (FL) 171-180 cm by 139 SBT. Length and weight relationship obtained is W = 0.00002 FL2,5925, R2=0.8172 so that the growth pattern of SBT is negative allometric. The value of condition factor (K) obtained fluctuation between 2.29 to 3.37 is expected because of differences in levels of gonadal maturity. The length at first capture (Lc) of SBT during the study period was 158.2 cm, this length has passed the fish to spawning/recruitment. Catch per unit effort (CPUE) obtained during the study period tended to decrease as indicated due to fluctuation in the study period has passed the peak of SBT fishing season of the Indian Ocean waters.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atin Istiarni
Abstrak :
Perkembangan dunia kepustakawanan semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi. Sebuah era baru yakni era digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan yang tak dapat dihindari oleh perpustakaan. Saat ini, hampir seluruh aspek yang ada di perpustakaan tidak lepas dari adanya teknologi dan sistem informasi elektronik. Sisten konvensional sedikit demi sedikit namun pasti telah ditinggalkan meskipun prinsip dasar pengelolaan koleksi tetap dipertahankan. Kemunculan perpustakaan didgital yang semakin hari semakin banyak jumlahnya menjadi bukti bahwa terdapat perubahan paradigma tentang perpustakaan. Namun, kecanggihan teknologi yang diterapkan dalam perpustakaan digital nampaknya belum selaras dengan keterbukaan informasi terutama untuk kalangan difabel. Tulisan ini memaparkan bagaimana implementasi perpustakaan digital ramah khusus tuna netra maka pemenuhan hak akses informasi bagi tuna netra dapat terpenuhi. Selain itu, konsep perpustakaan digital ramah difabel terutana tuna netra dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menerapkan konsep yang sama pada perpustakaan-perpustakaan digital lainnya.
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2018
020 VIS 20:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Alfa Shobrina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan pemerintah Amerika Serikat bersedia merenegosiasi South Pacific Tuna Treaty (SPTT). SPTT merupakan perjanjian akses perikanan antara AS dan negara-negara Kepulauan Pasifik yang dibentuk pada tahun 1987. Pada Januari 2016 SPTT hampir hancur karena AS memutuskan untuk keluar dari perjanjian, tetapi berhasil diselamatkan ketika AS bersedia untuk menegosiasikan ulang perjanjian tersebut dengan negara-negara Kepulauan Pasifik. Pada Juni 2016, keduanya sepakat untuk merestrukturisasi SPTT dengan mengamandemen beberapa persyaratan perjanjian. Penelitian ini menganalisis mengapa AS bersedia untuk renegosiasi SPTT dengan pihak Kepulauan Pasifik. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, teori two-level game digunakan dalam penelitian ini. Tujuannya untuk mengeksplorasi interaksi yang terjadi antara level domestik dan internasional pada renegosiasi SPTT. Hasil analisis  menunjukkan bahwa Departemen Luar Negeri AS memiliki wewenang untuk renegosiasi SPTT dan lembaga tersebut mendapat dukungan dari mayoritas kelompok domestik AS yang memiliki kepentingan sejalan dengannya. Negosiator juga melakukan beberapa strategi dalam rangka memperbesar dukungan dari kelompok-kelompok domestik sehingga SPTT dapat direnegosiasi. Berdasarkan analisis mengenai motivasi AS renegosiasi SPTT, hal itu mengindikasikan bahwa SPTT bukan hanya sekedar melayani kepentingan ekonomi AS, tetapi juga kepentingan strategis AS di kawasan Pasifik Selatan. ......This research aims to explain the reason of the United States government renegotiate the South Pacific Tuna Treaty (SPTT). The SPTT was formed in 1987 is a fisheries access agreement between the US and Pacific Island States. In January 2016 the SPTT was almost destroyed because the US decided to withdraw from the treaty, however, the treaty was saved when the US was willing to renegotiate with the Pacific Island States. In June 2016, both parties agreed to restructure the SPTT by amending several agreement terms. This thesis analysis why the US is willing to renegotiate SPPT with the Pacific Islands. To answer that question, two-level game theory is used in this research. The use of two-level games theory is to find out the interactions between the domestic and international levels in the SPTT renegotiation. The findings of this research showed that the US Department of State has the authority to renegotiate the SPTT and the agency has the support from the majority of US domestic groups who have similar interest. Negotiators also perform some strategies in order to increase support from domestic groups so that the SPTT could be renegotiated. Based on an analysis of the US motivation to renegotiate the SPTT, it indicates that the SPTT is not just serving US economic interests, but also US strategic interests in the South Pacific region.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kumalasari
Abstrak :
[ABSTRAK
Keterbatasan kognitif dan bahasa yang dialami penyandang Down syndrome membuat kemampuan personal safety menjadi isu yang penting dalam kaitannya dengan seksualitas remaja Down syndrome (Van Dyke, McBrien & Sherbondy,1995). Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan apakah program Behavioral Skills Training efektif meningkatkan kemampuan personal safety pada remaja penyandang Down syndrome dengan taraf tuna grahita ringan. Kemampuan personal safety yang ditingkatkan adalah kemampuan mengenali kewajaran sentuhan dan empat kemampuan perlindungan diri yang terdiri dari kemampuan menolak, kemampuan menjauhkan diri, kemampuan memberi tahu orang lain dan kemampuan melaporkan situasi sentuhan tidak wajar yang dialaminya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain subjek tunggal pada remaja Down syndrome dengan taraf tuna grahita ringan. Program diberikan selama tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program BST efektif meningkatkan kemampuan personal safety subjek dengan capaian 97% dari skor maksimum. Subjek dapat menguasai kemampuan mengenali sentuhan wajar dan tidak wajar, kemampuan menolak, kemampuan menjauhkan diri dan memberi tahu orang lain sebesar 100%. Pada kemampuan melaporkan, subjek mencapai tingkat penguasaan sebesar 83%. Untuk meningkatkan efektivitas program, dapat dilakukan in situ training, pemberian training for trainers bagi instruktur program, dan penguatan setelah program intervensi selesai.
ABSTRACT
Cognitive and language developmental limitations have made personal safety became an important sexuality issue for adolescent with Down syndrome (Van Dyke, McBrien & Sherbondy, 1995). The aim of the research was to examine the effectiveness of Behavioral Skills Training program in improving personal safety skills for Down syndrome adolescent with mild intellectual disability. Personal safety defined as an ability to recognize touch appropriateness and four self-protective skills, consisting of refusing; resisting; telling others and reporting about inappropriate touch she/he experiences. The single subject design was administered in three days. The results show that the program effectively improved subject?s personal safety skills by reaching 97 % of maximum score. Subject was able to master the skills of recognizing, refusing, resisting dan telling others by 100%. On the reporting skill, subject reached mastery level by 83%. To improve the effectiveness of the program, in situ training, training for trainers for instructors program, and providing reinforcement are suggested.;Cognitive and language developmental limitations have made personal safety became an important sexuality issue for adolescent with Down syndrome (Van Dyke, McBrien & Sherbondy, 1995). The aim of the research was to examine the effectiveness of Behavioral Skills Training program in improving personal safety skills for Down syndrome adolescent with mild intellectual disability. Personal safety defined as an ability to recognize touch appropriateness and four self-protective skills, consisting of refusing; resisting; telling others and reporting about inappropriate touch she/he experiences. The single subject design was administered in three days. The results show that the program effectively improved subject?s personal safety skills by reaching 97 % of maximum score. Subject was able to master the skills of recognizing, refusing, resisting dan telling others by 100%. On the reporting skill, subject reached mastery level by 83%. To improve the effectiveness of the program, in situ training, training for trainers for instructors program, and providing reinforcement are suggested., Cognitive and language developmental limitations have made personal safety became an important sexuality issue for adolescent with Down syndrome (Van Dyke, McBrien & Sherbondy, 1995). The aim of the research was to examine the effectiveness of Behavioral Skills Training program in improving personal safety skills for Down syndrome adolescent with mild intellectual disability. Personal safety defined as an ability to recognize touch appropriateness and four self-protective skills, consisting of refusing; resisting; telling others and reporting about inappropriate touch she/he experiences. The single subject design was administered in three days. The results show that the program effectively improved subject’s personal safety skills by reaching 97 % of maximum score. Subject was able to master the skills of recognizing, refusing, resisting dan telling others by 100%. On the reporting skill, subject reached mastery level by 83%. To improve the effectiveness of the program, in situ training, training for trainers for instructors program, and providing reinforcement are suggested.]
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>