Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Seperti kita ketahui, saat ini telah banyak tersedia bermacam kamus elektronis dalam bahasa asing baik yang bersifat "umum" seperti Webster English Dictionary atau Oxford English Dictionary, maupun yang bersifat khusus seperti Home Medical Adviser, bahkan dalam bahasa Indonesia kita dapati juga buku kesehatan yang menggunaan compact disk dengan nama Bagaimana Tubuh kita Bekerja, dalam bahasa Melayu dan Arab kitab suci A1-Qur'an dan tafsirnya pun sudah dapat dibaca dari compact disk. Dengan tersedianya kamus-kamus elektronis tersebut, para pengguna komputer dapat langsung merasakan manfaat yang besar karena mereka tidak perlu lagi meluangkan waktunya untuk mencari buku kamus dan membalik-balik halaman untuk menemukan kata yang dicari. Mereka dapat memperoleh informasi yang diperlukan langsung dari buku elektronis di layar komputernya. yang dapat dilakukan jauh lebih cepat dari pada buku. Kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan informasi yang diperlukan akan sangat membantu menyingkat waktu penyelesaian pekerjaan. Oleh karena beberapa keterbatasan pada paket-paket basis data tekstual, untuk memudahkan pengembangan kamus elektronis ini, digunakan paket perangkat lunak yang ada yaitu paket basis data FoxPro yang menyediakan fasilitas pengelolaan basis data dan fasilitas pemrograman antarmuka grafis berbasis Windows. Paket basis data ini dimungkinkan untuk dikembangkan prototipe kamus elektronis dengan lebih cepat dan menghasilkan .tampilan yang menarik (dalam bentuk antar-muka grafis). Walaupun jika dilihat dari uraian di atas paket basis data yang digunakan pada penelitian ini tidak sesuai benar, tetapi karena pada tahap ini tujuannya adalah pembuatan prototipe yang dapat dikembangkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan paket basis data FoxPro memiliki fasilitas pemrograman yang amat membantu pengembangan kamus elektronis tersebut, dalam penelitian ini tetap digunakan paket basis data tersebut. Tentunya, apabila kelak kamus elektronis ini akan dikembangkan lebih lanjut, kita dapat memilih paket perangkat lunak lainnya yang lebih sesuai sebagai lingkungan pengembangannya. Bentuk akhir dari prototipe kamus elektronis yang dikembangkan ini dapat disimpan dalam satu atau beberapa floppy-diskette sehingga dengan mudah dapat didistribusikan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Pada pengembangan lanjut, jika jumlah istilah yang dikandung kamus elektronis ini amat besar maka dapat digunakan CD-ROM yang berkapasitas jauh lebih besar dari kapasitas floppy-diskette. Terwujudnya kodifikasi dan kamus istilah IPTEK yang dapat melayani pemakai bukan saja akan mempercepat laju perkembangan ilmu dan teknologi, tetapi juga memberikan kemudahan bagi para praktisi, seperti penerbit serta redaktur majalah dan surat kabar. Selain itu penelitian ini juga memberikan manfaat lain, yaitu ikut serta memberikan sumbangan kepada pemerintah dalam hal ini Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dalam bidang peristilahan ilmu dan teknologi. Sasaran yang akan dicapai adalah kodifikasi dan unifikasi istilah IPTEK serta penyebarannya. Dengan demikian, penelitian ini mempunyai dua manfaat sekaligus: pertama, menyediakan sarana yang dapat dipakai sebagai acuan peristilahan bagi para praktisi bahasa seperti redaktur media masa para penyunting dan tentu saja para akademisi. Kedua, penelitian ini memberikan sejumlah butir masukan dalam komunikasi dalam upaya mengalihkan perkembangan teknologi dan kebudayaan dari negara-negara maju dan memberikan masukan untuk penyusunan berbagai strategi di bidang perisitilahan di INdonesia. Dalam penelitian ini sudut pandang perencanaan yng dipakai adalah sudut pandang sebagaimana dikemukakan oleh Cooper (1989), sebuah bahasan mengenai perencanaan bahasa mengandung 4 kriteria berikut:
a. Kepadanan deksriptif (descriptive adequacy)
b. Kepadanan prediksi (predictive adequacy)
c. Kepadanan uraian (explanatory adequacy)
d. Kepadanan teori (theoretcal adequacy) Selain itu pembentukan istilah bukan saja ditentukan oleh pertimbangan ketepatan konsep dan bentuk, tetapi juga pertimbangan-pertimbangan linguistis, seperti keluwesan fonologis dalam bahasa Indonesia, serta valensi morfologis dan sintaksis. Analisis pemakaian istilah dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif mempergunakan teori semantik yakni analisis komponen sebagaimana dikemukakan oleh Nida yang membedakan makna atas 4 dasar yakni inclusion, overlapping, complementation, dan contiguity. Metode kuantitatif dipergunakan untuk memilih istilah yang ternyata lebih dari satu, akan ditentukan, selain secara linguistik,juga penyebarannya dalam masyarakat. Sesuai dengan tujuan, data untuk penelitian ini diperoleh dari kamus, buku-buku, majalah, disertasi, tesis, dan skripsi ketiga bidang ilmu. Setelah diseleksi berdasarkan pertimbangan kebahasaan, kurang dua pertiga kata istilah yang sudah terkumpul diputuskan untuk dijadikan entri dalam kamus elektronik yang menjadi sasaran akhir penelitian. Kata-kata yang dipilih seluruhnya telah dicarikan makna atau padanannya dalam bahasa Indonesia dalam bentuk daftar khususnya menurut kaidah penulisan kamus elektronis, yang tentunya berbeda seandainya istilah itu disajikan dalam bentuk cetak. Prototipe kamus elektronik telah selesai disusun programnya, dan di dalamnya telah dicoba dimasukkan istilah kesehatan, teknologi, dan ekonomi yang dapat diperlihatkan dalam bentuk elektronik. Pembuatan istilah dalam kamus elektronik ini mentaati batasan istilah Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jadi, dalam batas-batas tertentu, diusahakan untuk mencari padanan yang tidak menyimpang dari kesinambungan hakikat bahasa dulu dan sekarang. Karena kekayaan bahasa. yang menyebabkan ada beberapa kata yang termasuk dalam satu medan makna, banyakistilah yang menggunakan kata-kata yang mempunyai hubungan sinonim. Pemilihan kata-kata untuk menyusun kamus ini dilakukan sesuai konteks. Dalam hal tidak dapat ditemukan padanannya, dilakukan usaha penyerapan kata-kata bahasa asing yang sesuai dengan penyesuaian ejaan dan kaidah bahasa Indonesia. Penyerapan tersebut tidak selalu dilakukan dari bahasa Inggris mangingat kontak budaya yang terjadi di Indonesia. Usaha lainnya adalah membuat istilah tanpa menaati kaidah bahasa Indonesia atau mempertahankan istilah asingnya karena tuntutan konsep bidang yang bersangkutan. Ini dilakukan sesuai dengan batasan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bahwa suatu istilah harus mengungkapkan gagasan, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Selain itu, pengistilahan dapat dilakukan dengan membuat suatu ungkapan yang sebetulnya cenderung merupakan definisi singkat. Tuntutan ini juga mengakibatkan ketidakkonsistenan seperti yang juga dilakukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Dalam penyajiannya informasi tekstual yang terkandung dalam kamus elektronis ini tentunya harus diorganisasikan terlebih dahulu sesuai dengan pembagian yang diperlukan misalnya entri utama, jenis kata, definisi, contoh dan sebagainya. Dengan pengorganisasian demikian informasi kamus dapat ditampilkan di layar komputer dengan susunan atau bentuk sesuai dengan kebutuhar pengguna komputer. Kandungan kamus dibagi ke dalam banyak entri, yang masing-masing berisi informasi yang berkaitan dengan suatu istilah. Secara sistematis, setiap entri akan terdiri atas komponen-komponen informasi berikut:
1. kata kepala, yaitu kata yang merupakan sebutan dari suatu istilah yang mempunyai makna tertentu,
2. padanannya dalam bahasa lain/asing,
3. makna, yaitu bagian entri yang menjelaskan makna istilah yang disebutkan di bagian kata kepala, dan
4. rujuk silang. Selanjutnya, dalam suatu entri mungkin terdapat satu atau lebih sub-entri, yang masing-masing berisi informasi yang berkaitan dengan istilah-istilah yang diturunkan dari istilah yang disebutkan pada kata kepala entri yang bersangkutan. Struktur masing-masing sub- entri ini serupa dengan struktur entri yaitu terdiri dari:
1. kata kepala sub-entri, yaitu istilah yang diturunkan dari kata kepala pada entri yang bersangkutan,
2. padanannya dalam bahasa lain/asing,
3. makna sub-entri, yaitu bagian entri yang menjelaskan istilah yang disebutkan di bagian kata kepala sub-entri, dan
4. rujuk silang bila perlu. Entri utama ditulis dalam huruf kapital, yang diikuti kata padanannya dalam bahasa lain dalam bentuk huruf miring. Kata yang ditulis dengan huruf tebal merupakan sub entri, yang bila dianggap perlu dapat langsung dibaca informasinya dengan menuding dengan penuding (mouse), sedang kata yang diberi garis bawah merupakan rujuk silang. Susunan entri seperti ditampilkan di atas akan ditayangkan oleh kamus elektronis sabagai jawaban dari permintaan pengguna komputer yang menghendaki penjelasan dari suatu istilah. Selanjutnya kamus elektronis ini akan dikembangkan sehingga dapat membantu penggunanya mencari penjelasan suatu istilah walaupun pengguna tersebut tidak mengetahui dengan lengkap istilah yang dimaksud. dengan menuding, sebagian kata saja pengguna akan memperoleh informasi lengkap.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Maria Fransisca
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhadjir
Abstrak :
ABSTRAK
Perencanaan bahasa pada bidang peristilahan dalam bahasa Indonesia telah ditangani sejak jaman pemerintahan Jepang di Indonesia oleh Komisi Bahasa Indonesia yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1942 di Jakarta dan Medan yang antara lain bertugas mengembangkan bahasa Indonesia lewat istilah keilmuan, Setelah pemerintah Jepang tidak berkuasa lagi di Indonesia tugas pembentukan dan pengembangan peristilahan dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia dengan badan-badan yang dibentuknya. Sekarang ini bahkan telah terbentuk badan kerja sama dengan Malaysia dan Brunai yang terus bekerja menyusun bersama istilah Iptek yang diharapkan berlaku di ketiga negara tersebut.

Demikianlah di satu pihak ada pemerintah atau kelompok ilmuan yang membentuk istilah bidang ilmu tertentu. Hasil yang diperolehnya adalah beberapa kamus Istilah, buku penuntun pembentukan istilah dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Di pihak lain ada pemakai istilah yang merasa tidak puas atas istilah ilmu yang terdapat dalam kamus-kamus istilah tadi, karena tidak sesuai dengan konsep ilmunya. Dalam bidang peristilahan pemakai bahasa mengeluh bahwa peristilahan yang dibentuk oleh bidangbidang ilmu tertentu tidak selalu sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zain Badjeber
Abstrak :
Tanah kita yang hanya sepertiga dari luas wilayah indonesia yang dua pertiganya air laut akan di huni oleh penduduk yang cukup cepat pertumbuhannya. Sebagai bagian dari perekonomian nasional yang diatur dalam Bab XIV UUD NRI Tahun 1945, tanah harus dikelola untuk tercapainya kesejahteraan sosial, Warga Indonesia tetap harus menjadi tujuan utama dari setiap upaya di bidang ekonomi baik sebagai pelaku maupun objek dari pembangunan nasional. Salah satunya adalah menyelesaikan masalah pertanahan bagi tertib kehidupan di masa depan. Sesuai Pasal I Aturan Tambahan UUD NRI Tahun 1945, pengaturan kembali berbagai peraturan perundang undangan di bidang pertanahan dalam bentuk kodifikasi dan unifikasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang telah diarahkan dalam ketetapan MPR Nomor IX/MPR/2001 dan Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003.
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2018
342 JKTN 009 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Badrul Jamal
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai terjadinya KTT antar Korea Juni 2000 dari sudut Korea Utara serta dampaknya terhadap proses dialog antar Korea dan stabilitas keamanan di Semenanjung Korea. Dalam kaitan ini penulis ingin melihat faktor apa yang mendasari Korea Utara sehingga mau mengadakan KTT tersebut di Pyongyang tahun 2000. Dialog reunifikasi telah lama dilakukan yang membahas proposal-proposal masing-masing. Namun karena dialog tersebut harus selalu mengakomodasi kepentingan negara~negara besar AS, Rus, Cina, dan Jepang, maka hasil yang diinginlcan selalu menemui kegagalan. Kemajuan penting yang dicapai dalam dialog tersebut adalah penandatanganan Joint Communique tahun 1972 dan Basic Agreement tahun 1992 yang didalamnya :nemuat upaya-upaya penyelesaian konilik antar Korea dengan prinsip independen, cara-cara damai dan co-eksistensi bersama Apa yang telah dicapai tersebut akhirnya mentah lagi oleh politik provokasi Korea Utara melalui program pengembangan nuklir dan senjata pemusnah massalnya (WMD). Tahun 1994, dengan melalui engagement policy-nya presiden Clinton, isu nuklir Korea alchimya bisa diatasi. Dengan naiknya Presiden Kim Jong Il, kita melihat perkembangan positif dalam dialog antar Korea yang dicapai melalui kebijakan sunshine policy-nya, KTI' antar Korea yang pertama akhimya dapat dilaksanakan pada 13-15 Juni 2000 di Pyongyang. Pembahasan permasalahan di atas dilakukan secara deskriptif analitis dengan menggunakan teori Morrison yang melihat kebijakan luar negeri suatu negara pada dasamya dilandasi oleh kepentingan ekonomi. Selanjutnya lima variabel yang mempengaruhi pembuatan politik luar negeri, dalam tesis hanya tiga variabel yaitu ideosinkretik, nasional, dan sistemik, digunakan untuk mengalisis kebijakan luar negeri Korea Utara. Ketiga variabel tersebut dipilih karena dapat menggambarkan situasi di Korea Utara dan semenanjung Korea. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kebijakan luar negeri Korea utara untuk mengadakan KTT dengan Korea Selatan adalah dipengaruhi oleh krisis ekonomi dan upaya-upaya Korea Utara menormalisasi hubungannya dengan AS supaya sanksi ekonorni dapat dicabut. Pencabutan sanksi ekonomi ini diharapkan mendatangkan bantuan ekcnomi dari negara-negara barat. Di samping itu, falctor Kim Jong Il sebagai pemimpiri tertinggi Korea Utara juga mempengaruhi keputusan Korea Utara untuk mengadakan KTT antar Korea tahun 2000. Menurunnya legitimasi Kim Jong Il menyebabkannya harus mengambii kebijakan yang lebih pragmatis, yaitu untuk mempertahankan kekuasaannya. KTT antar Korea juga berhasil memperkuat dialog reunifikasi dan stabilitas keamanan di Semenanjung Korea. Namun dialog antar Korea dan stabilitas keamanan di kawasan ini kembali terganggu dengan naiknya presiden Bush menggantikan Bill Clinton. Kebijakan AS terhadap Korea Utara berubah dari engagement menjadi hardline posture.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazfi Alam Al Haq
Abstrak :
Penelitian ini akan membahas tentang kondisi sosial politik yang membentuk Konflik Yaman pasca unifikasi dalam rentang tahun 1990-2019. Penelitian ini akan membaca kondisi realitas sosial dan politik yang berdampak pada terjadinya konflik. Penilitian ini menggunakan pendekatan kritis dan bersifat kualitatif sehingga mampu menelisik secara dalam kondisi sosial politik di Yaman. Berdasarkan penelitian, konflik Yaman cenderung terjadi akibat Kegagalan dalam membangun kohesi sosial politik, perbedaan sejarah serta nasib masa lampu, perbedaan budaya, pola produksi serta sumberdaya alam dan juga tidak ada faktor pengikat atau kesamaan nilai tengah masyarakat Yaman. ......This research will discuss about the socio-political conditions that shaped the post-unification conflict in Yemen in the period 1990-2019. This study will read the conditions of social and political realities that have an impact on conflict. This research uses a critical and qualitative approach so that it is able to investigate the socio-political conditions in Yemen. Based on research, the Yemeni conflict tends to occur due to failure to build socio-political cohesion, differences in history and the fate of the past, differences in culture, production patterns and natural resources and also no binding factor or similarity in the mean value of Yemeni society.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raniska Mitra Hapsari
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang Sunshine Policy sebagai bentuk pendekatan pemerintah Korea Selatan untuk memperlunak perilaku Korea Utara. Penelitian tesis adalah penelitan kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan secara halus (soft power) terkadang dapat menjadi senjata utama untuk mempengaruhi lawan. Hal ini terbukti dalam kasus Korea Selatan dan Korea Utara. Korea Selatan melancarkan Sunshine Policy sebagai bentuk pendekatan secara ekonomi dan kemanusiaan untuk memperlunak perilaku Korea Utara yang agresif. Sunshine Policy dinilai efektif pada masanya walaupun pada akhirnya kebijakan tersebut dihapus.
This thesis discusses the Sunshine Policy as a form of South Korean government's approach to soften North Korea's behavior. This thesis research is qualitative research using literature study. Results of this study concluded that soft approach (soft power) can sometimes be the main weapon to influence the opponent. This is evident in the case of South Korea and North Korea. South Korea launched the Sunshine Policy as a form of economic and humanitarian approach to soften the aggressive behavior of North Korea. Sunshine Policy is considered effective in that time although in the end the policy is removed.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T44804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Noinoto Gori
Abstrak :
Republik Rakyat Tiongkok (中华人民共和国) menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya dan berupaya untuk mewujudkan unifikasi. Sementara itu, isu unifikasi dengan Tiongkok Daratan masih diperdebatkan di Taiwan. Hubungan keduanya ditandai dengan ketegangan politik, ekonomi, dan militer selama beberapa dekade hingga tahun 1980-an mengikuti reformasi ekonomi Tiongkok yang memungkinkan terjalinnya hubungan dagang. Hubungan ini tidak selalu stabil, dipengaruhi oleh ketegangan politik di antara keduanya. Oleh karena itu, dinamika dagang menjadi tidak terelakkan. Pada tahun 2016, Democratic Progressive Party yang memiliki ideologi pro-kemerdekaan atau anti-unifikasi memenangkan kepemimpinan legislatif dan eksekutif di Taiwan. Tiongkok bereaksi dengan membatasi peredaran barang berlabel “Made in Taiwan” pada tahun 2018. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor penyebab pembatasan peredaran barang berlabel “Made in Taiwan” pada tahun 2018 dan pengaruhnya terhadap hubungan dagang Tiongkok-Taiwan. ......The People's Republic of China (中华人民共和国) regards Taiwan as part of its territory and strives to achieve reunification. Meanwhile, the issue of reunification with Mainland China remains a subject of ongoing debate in Taiwan. This relationship between the two entities has been marked by political, economic, and military tensions for several decades, until the 1980s following China's economic reforms that made trade ties possible. This relationship is not always stable, owing to political tensions between the two. Therefore, trade dynamics are inevitable. In 2016, the Democratic Progressive Party, which has a pro-independence or anti-unification ideology, won the legislative and executive leadership in Taiwan. China reacted by limiting the circulation of goods labeled "Made in Taiwan" in 2018. In this study, the author used a qualitative research method with a historical approach. The results of the study show the causative factors of restrictions on the circulation of goods labeled "Made in Taiwan" in 2018 and the impact on China-Taiwan trade relations.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqa Nulhusna
Abstrak :
Aplikasi Bukti Potong Elektronik (e-Bupot) merupakan salah satu layanan DJP yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan pemotongan pajak dan melaporkannya secara elektronik. Mulai tahun 2022, akan dilakukan implementasi aplikasi e-Bupot Unifikasi secara nasional untuk menggantikan aplikasi e-Bupot versi sebelumnya. Aplikasi ini mendukung proses bisnis pengelolaan SPT (Surat Pemberitahuan) dan merupakan salah satu sistem elektronik dengan tingkat kritikalitas tinggi berdasarkan Business Impact Analysis yang disusun DJP. Oleh karena itu, sangat penting bagi DJP untuk dapat menjaga keamanan informasi aplikasi e-Bupot Unifikasi dalam hal ketersediaan layanannya serta kerahasiaan dan keutuhan data dan informasi perpajakan yang diolah. Adanya insiden keamanan informasi dapat berpengaruh terhadap operasional pelayananan organisasi yang berpotensi mengakibatkan kerugian secara finansial dan penurunan reputasi. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun rancangan manajemen risiko keamanan informasi pada aplikasi e-Bupot Unifikasi. Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada standar ISO/IEC 27005:2018. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan manajemen risiko keamanan informasi atas aplikasi e-Bupot Unifikasi yang terdiri dari skenario risiko dan rencana penanganan risiko. Terdapat 32 skenario risiko yang diidentifikasi dengan14 skenario risiko dilakukan mitigasi dan 18 skenario risiko dapat diterima. Rekomendasi kontrol untuk penanganan risiko mengacu pada standar persyaratan keamanan informasi ISO/IEC 27001:2013 dan panduan penerapannya pada ISO/IEC 27002:2013. ......The Electronic Withholding Tax Application (e-Bupot) is one of the DGT services used by Taxpayers to make withholding tax slip and report them electronically. Starting in 2022, the e-Bupot Unifikasi application will be implemented nationally to replace the previous version of the e-Bupot application. This application is one of the electronic systems with a high criticality level based on the Business Impact Analysis by DGT to supports the tax return processing business process. Therefore, it is very important for DGT to maintain the information security of the e-Bupot Unifikasi application in terms of the availability of its services as well as the confidentiality and integrity of the processed tax data and information. Information security incidents can have a negative impact on an organization's service operations, potentially leading to financial losses and a damage to reputation. This study was conducted to develop a design of information security risk management for the e-Bupot Unifikasi application. The framework used in this study is based on the ISO/IEC 27005:2018 standard. The result of this study is a design of information security risk management for the e-Bupot Unifikasi application, which includes risk scenarios and risk treatment plans. There are 32 risk scenarios identified with 14 risk scenarios being mitigated and 18 risk scenarios being accepted. Control recommendations for risk treatment plans refer to the information security requirements standard ISO/IEC 27001:2013 and its implementation guide ISO/IEC 27002:2013.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library