Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agoeng Widyatmoko
Jakarta: Media Kita, 2006
650.1 AGO s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herlien Widjaya
Abstrak :
Pelaksanaan eksekusi Hak Tanggungan dapat dilakukan dengan Parate Eksekusi atau Eksekusi melalui Pengadilan atau dengan cara Penjualan Melalui Lelang Secara Sukarela. Didalam praktek pencairan barang jaminan kreditur sering dihadapkan pada situasi yang sulit untuk dapat memecahkan permasalahannya, mungkin karena debitur tidak baik cara mengatur managemen perusahaan debitur atau keadaan pasar yang memang tidak mendukung atau kurang baik dan disisi lain juga adanya itikad yang tidak baik dari pemilik barang jaminan.Sebelum dilaksanakannya eksekusi Hak Tanggungan atas tanah yang dibebani dengan Hak Tanggungan kreditur memberikan kesempatan kepada debitur dengan cara reconditioning atau rescheduling/ melakukan restrukturisasi kredit antara lain dengan melakukan penurunan bunga, atau pengurangan tunggakan bunga kredit/tunggakan pokok kredit atau menambah fasilitas kredit atau memperpanjang, jangka waktu kredit atau dengan melakukan pengambilan asset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur.Bilamana setelah dengan cara pendekatan tersebut debitur masih tidak dapat melunasi hutangnya maka tidaklah berkelebihan bila Kreditur melakukan upaya upaya untuk memperoleh kembali kredit yang sudah diberikan kepada debitur .Untuk itu dipandang perlu bagi kita untuk mengkaji dan mengetahui apa dan bagaimana upaya yang dilakukan oleh Bank PANIN Tbk guna memperoleh kembali kredit yang telah diberikan kepada debitur baik usaha kecil maupun menengah yang tidak mau melunasi utangnya. Umumnya ditempuh jalan penjualan melalui lelang suka rela.Agar pelaksanaan penjualan itu dapat dilakukan secara jujur Undang Undang Hak Tanggungan mengharuskan agar penjualan dilakukan melalui pelelangan umum menurut cara yang ditentukan undang undang agar pelaksanaan penjualan itu dapat dilakukan secara jujur tanpa adanya tuntutan dibelakang hari bahwa penjualan barang debitur dilakukan tidak dengan harga dibawah harga pasar. Metode penelitian yang kami pergunakan adalah penelitian diskriptif analisis yaitu menggambarkan dan memberikan informasi mengenai eksekusi Hak Tanggungan terhadap debitur usaha kecil dan menengah.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T36341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Rhamdina Akbar
Abstrak :
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peran besar dan memiliki potensi sebagai alat penunjang dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Perbankan masih dianggap kurang dalam menyalurkan kredit kepada UMKM. Bank Syariah dapat dijadikan sebagai alternatif bagi perkembangan UMKM untuk memecahkan masalah akses pembiayaan karena saat ini pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah didominasi oleh pembiayaan kepada UMKM. Dengan pertimbangan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah di Indonesia. Data Penelitian ini diolah menggunakan program Eviews 6.0 dengan metode data panel dan hasil penelitian menjelaskan ROA, NPF, dan PDB tidak mempengaruhi porsi pembiayaan mikro, kecil, dan menengah yang disalurkan sedangkan ukuran bank (size) signifikan mempengaruhi dengan prob. sebesar 0.0002. ......Micro, Small and Medium Enterprises has a big role and has potential as a means of supporting the growth of the national economy. Banking is still considered to be less in lending to MSMEs. Islamic Banking can be used as an alternative for the development of SMEs to solve the problem of access to financing due to the current financing disbursed by Islamic banks dominated financing to SMEs. with these considerations, the aim of this study is to discuss the factors that influence the financing disbursed by Islamic banks in Indonesia. The research data was processed using Eviews 6.0 program with panel data methods and results of the study describes the ROA, NPF, and GDP does not affect the portion of financing micro, small, and medium enterprises. Whereas bank size (size) significantly positive affect with a probability of 0.0002.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri Nur Bahri
Abstrak :
Usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, baik dari segi kontribusi terhadap PDB dan penciptaan lapangan pekerjaan. UMKM juga harus menghadapi tantangan global, yaitu menanggapi peluang bisnis dan mempertahankan bisnisnya untuk mencapai keberlanjutan. Namun, sebagian besar dari mereka belum memperhatikan aspek keberlanjutan dan memiliki beberapa masalah dalam mengukur pencapaian keberlanjutan bisnisnya. Pengukuran kinerja harus dilakukan untuk mengetahui kondisi dan posisi bisnis dalam industri. Metode analytical hierarchy process AHP digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan pembobotan pada indikator kinerja utama yang selanjutnya digunakan untuk pengukuran pencapaian keberlanjutan. Penelitian ini menghasilkan rancangan indikator kinerja utama untuk mengevaluasi keberlanjutan bisnis yang sesuai dengan usaha mikro carica di Wonosobo Dieng berdasarkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan serta rekomendasi strategi.
Micro, small, and medium enterprises SMEs have a vital role in the growth of economy in Indonesia, both in terms of contribution to GDP and creation of employment opportunities. They also should face global challenges, which are respond to business opportunities and maintain their business to achieve sustainability. But, most of them haven rsquo t paid attention to sustainability aspects and have some problems to measure their sustainability achievement. Performance measurement should be conducted to know the situation and position of the business. Analytical hierarchy process AHP was used in this study to obtain the weighting of key performance indicators are then used to measure sustainability achievement. This paper proposes a set of Key Performance Indicators KPIs for evaluating sustainable business believed to be appropriate for the micro enterprises carica industry in Wonosobo Dieng based on the triple bottom line of sustainability, which are economy, social, and environment, as well as giving strategy recommendations.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S66284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hanif Rizkyana Rahman
Abstrak :
Motivasi merupakan suatu energi yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang untuk bertindak sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan. Pada penelitian ini dilakukan analisa mengenai Faktor-faktor motivasi Pendorong dan penarik serta pengaruhnya terhadap perkembangan usaha, ini bertujuan untuk melihat sejauh ana hubungan diantarakeduanya di kota Depok. Penelitian ini mengambil penelitian ini diolah dengan software SPSS, Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa faktor penarik lebih penting dibanding faktor pendorong namun begitu keduanya emiliki pengaruh yang kecil terhadap pertumbuhan suatu usaha. ......Motivation is an active energy that causes a change in someone to act insomething due to the goals, needs, or desires to be satisfied. In this study conducted an analysis of the factors of motivation and its corelation with firm growth. This reseach aims to see what is more important in motivating people in Depok city research is processed by SPSS 17 software, data processing results show that the pull factors is more important than Push factor Never ther less both have small corellation with firm growth.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Maharani
Abstrak :
Pasar Indonesia tidak hanya dilakukan oleh Usaha Besar, tetapi juga dilakukan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (“UMKM”). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Usaha Menengah telah terlibat dalam perdagangan internasional dengan menggunakan Letter of Credit (“L/C”) sebagai metode pembayaran dalam kegiatan ekspor. Hasil analisis dari penelitian ini adalah adanya persamaan antara prosedur L/C oleh UMKM dengan prosedur L/C yang digunakan oleh jenis pelaku usaha lainnya, mengingat bahwa UCP 600 telah mengatur prosedur L/C dengan baik. Fakta lain yang ditemukan adalah, persoalan yang bersifat praktikal pada penggunaan L/C oleh UMKM. Untuk itu, UMKM harus siap dalam sisi kompetensi terhadap prosedur L/C agar dapat berkembang dalam perdagangan internasional, terutama dengan metode pembayaran L/C. ......Indonesia's market is not conducted by the Large Enterprises only, but the Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) as well. The results of this study indicate that the Medium Enterprises and have involved in international trading by using the Letter of Credit as a payment method in export activities. The analysis result of this research is that the procedures of L/C by MSMEs are similar to the procedures of L/C by other types of enterprise, in a view of the fact that the UCP 600 has regulated the procedures well. Another fact, the issue that arises is practical. For this reason, the MSMEs must be ready to be competent in the procedures of L/C to be able to develop in international trading, especially by using L/C.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Sekjen DPR, 2008
R 343.07 IND p I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pola kehidupan masyarakat santri Tegalgubug Arjawinangun Cirebon. Secara spesifik penelitian ini melihat lebih dekat terhadap aktivitas ekonomi masyarakatnya terutama pada kegiatan usaha konveksi dan pendistribusiannya. Beberapa kasus pengusaha yang penulis paparkan dalam tesis ini, merupakan salah satu bagian dan mewakili dari aktivitas masyarakat tersebut. Penelitian ini dibangun dalam perspektif antropoligis, dengan menggunakan pendekatan khasnya, yaitu metodologi kualitatif. Melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam -sebagai pengumpulan datanya- penelitian ini menggali inforrnasi mengenai keadaan obyektivitas masyarakat yang tradisional sebagai seorang santri; berpakaian sarung dan kopiah bagi laki-laki, mengenakan train dan berkerudung (jilbab) bagi perempuan serta dalam mengembangkan kegiatan usahanya melalui ketrampilan menjahit, mereka membuka konveksi dan menjadi pedagang kain (tekstil). Ketrampilan yang mereka miliki tidak didukung dan dibekali dengan pendidikan secara formal baik melalui lembaga ketrampilan (pelatihan) maupun sekolah umum. Pendidikan yang mereka capai secara umum hanya di pondok pesantren; yang intinya mempelajari ilmu-ilmu agama seperti Tauhid, Fiqh, Tasawuf dan Gramatika Bahasa Arab. Di samping itu, masyarakat santri Tegalgubug dalam menerapkan menajemen perusahaannya tidak didasarkan pada menejemen profesional dan tidak ada penghitungan akuntansi dan rekapitulasi keuangan, tetapi usaha yang mereka jalani tetap eksis dan terus berkembang. Pada prinsipnya Masyarakat Santri Tegalgubug yang mayoritas mata pencahariannya sebagai penjahit (usaha konveksi) dan pedagang kain, telah mewarisi kegiatan tersebut dari orang tua dan nenek moyang mereka. Kebiasaan membuat kipas angin dari kain, tutup penimbal (tempat air) dari kain, suka menyulam dan membordir, telah menumbuhkan upaya untuk berusaha dan berwiraswasta. Usaha ini bersifat home industry dan memiliki kecenderungan bahwa dalam mengembangkan ketrampilannya baik yang terkait dengan jenis, mode dan bentuknya memiliki persamaan tersendiri serta telah diajarkan secara turun-temurun. Perkembangan ekonomi Masyarakat Santri Tegalgubug-Arjawinangun Cirebon yang lekat dengan masyarakat pesantren dan kehidupan sebagai "Muslim Santri" telah merubah pandangan negatif terhadap kehidupan penganut agama terutama Muslim Santri yang ortodoks, yaitu dengan tetap mempertahankan nilai-nilai agama sebagai motivasi dalam usaha dan berkarya. Mereka dalam berusaha bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait seperti pabrik tekstil dan perbankan. Dengan ketrampilan yang dimilikinya dan berbekal pendidikan dari pesantren, Masyarakat Santri Tegalgubug-Arjawinangun Cirebon telah membuka peluang untuk mengangkat ekonomi kerakyatan dengan mencoba menerobos usaha pengolahan dan perdagangan tekstil yaitu dengan mendatangkan bahan baku dari Bandung, Jakarta dan Tangerang. Dengan usaha yang dijalaninya, para pengusaha Santri Tegalgubug telah menjalin hubungan dengan para pengusaha yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia bahkan sampai mengekspor barang ke luar negeri terutama di Asia Tenggara.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>