Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Palupi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9791
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Freddy Iwan S.
Abstrak :
Investor yang ingin melakukan transaksi di pasar sekunder perlu juga memperhatikan saat-saat yang tepat untuk melakukan transaksi penjualan maupun pembelian saham. Banyak investor melakukan keputusan pembelian saham berdasarkan harga jual terakhir. Pembelian saham pada harga yang tinggi merupakan suatu keputusan yang sama buruknya dengan melakukan pembelian saham pada harga yang murah namun memiliki kecenderungan untuk terus turun secara bertahap. Oleh karena itu, investor perlu mengetahui nilai intrinsik dari suatu saham sebelum melakukan keputusan pembelian atau penj ualan saham untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam investasi. Permasalahan yang diangkat dalam karya akhir ini adalah melakukan analisis valuasi harga saham BM posisi 30 September 2003, 31 Desember 2003 dan 31 Maret 2004 dengan menggunakan model free cash flow to equity (FCFE) dan relative valuation. Pendekatan yang digunakan daiam anatisis valuasi pada tulisan ini adalah free cash flow to equity dan relative valuation. Dengan menggunakan analisis valuasi, investor dapat menilai saham Bank Mandiri dan mengetahui nilai sebenamya (nilai intrinsik) sehingga dapat membandingkan apakah saham Bank Mandiri yang beredar yang dihargai terlalu tinggi (overpriced) atau terlalu rendah (underpriced). Dari hasil analisisi diperoleh baik dengan metode free cash flow to equity dan relative valuation , harga saham Bank Mandiri di market masih dibawah (undervalued) dari nilai intrinsiknya. Berdasarkan analisis valuasi yang telah dilakukan, selama kondisi makro ekonomi, industri perbankan dan kinerja bank sama dengan asumsi kualitatif dan kuantitatif yang dipakai dalam tulisan ini, disarankan kepada investor untuk membeli saham Bank Mandiri.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lakshmi Aisyah Rowter
Abstrak :
ABSTRACT
The report aims to analyze PT Indocement Tunggal Prakarsa?s financial stance amid the cement oversupply in the industry and how it would affect its stock valuation and investment recommendation. The valuation was conducted through the fundamental approach using Free Cash Flow to the Firm (FCFF), with a sanity check by Relative Valuation. The result of the analysis shows that PT Indocement Tunggal Prakarsa?s segmented presence cripples its ability to dominate the market, as new players with aggressive pricing strategy would target the same particular areas. This unforeseen competition would erode PT Indocement Tunggal Prakarsa?s market share and eventually drag down profits. As a result, PT Indocement Tunggal Prakarsa?s share price is expected to fall as much as 24.3% within 1 year, which leads to a SELL recommendation. However, there is room for possible rebound after 1 year as government stimulus for the cement industry might take into effect.
ABSTRAK
Laporan ini bertujuan untuk menganalisa kondisi keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa di tengah kondisi cement oversupply pada industry semen dan bagaimana kondisi tersebut mempengaruhi valuasi saham dan rekomendasi investasi PT Indocement Tunggal Prakarsa. Valuasi ini dilakukan dengan pendekatan fundamental menggunakan Free Cash Flow to the Firm (FCFF), dengan sanity check menggunakan Relative Valuation. Hasil dari analisa ini menunjukkan bahwa posisi keberadaan PT Indocement Tunggal Prakarsa yang sangat tersegmentasi menghalanginya untuk mendominasi pasar, karena pemain baru dengan strategi harga agresif juga menargetkan area pasar yang sama. Kompetisi yang tidak terduga ini akan mengikis market share PT Indocement Tunggal Prakarsa, dan pada akhirnya menurunkan profit. Maka, harga saham PT Indocement Tunggal Prakarsa diekspektasikan akan turun sebanyak 24.3% dalam 1 tahun, dengan rekomendasi saham JUAL. Namun, tidak tertutup kemungkinan harga saham akan kembali naik setelah 1 tahun dengan mulai efektifnya stimulus dari pemerintah untuk industri semen.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Samsul Huda
Abstrak :
ABSTRAK


PT. Pikiran Rakyat Bandung (PRB) bergerak di bidang media massa sejak tahun 1950 dan saat ini mempunyai pangsa pasar terbesar di daerah Jawa Barat untuk jenis media Koran Harian melalui koran Pikiran Rakyat (PR). Bisnis media massa mengalami perubahan yang signifikan semenjak Menteri Penerangan Yunus Yosfiah mengeluarkan SK Menpen No. 133/SK/MENPEN/1998 yang mencabut dan menyatakan tidak berlaku Keputusan Menpen No. 17/Kep/Menpen/1975 dan SK Menpen No.18/Kep/Menpen/1998. Kcbijakan ini mcngakibatkan banyak sekali pemain baru mcncoba untuk bcrbisnis di bidang media massa namun data menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penerbitan media massa temyata tidak dapat meningkatkan tiras yang terjual bahkan cenderung mengalami penurunan.

Karya akhir ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kondisi fundamental, nilai wajar ekuitas dan potensi PT. Pikiran Rakyat Bandung untuk melakukan penawar:m saham perdana di Bursa Efek Jakarta. Metodologi penelitian dilakukan melalui 3 tahap yaitu : studi literatur, pengolahan data dan penyusunan karya akhir. Studi literatur dilakukan terutama terhadap analisis fundamental dan metode-metode yang digunakan untuk menilai Value of the Equity dan Value of the Firm dari perusahaan. Sedangkan pengolahan data dilakukan dengan melakukan analisis fundamental dan melakukan proyelcsi dengan menyusun laporan keuangan proforma 2002 terhadap laporan keuangan PT. Pikiran Rakyat Bandung untuk periode 10 tahun dengan metode penilaian yang cocok. Semenatara penyusunan karya akhir ini dilakukan dengan menggunakan kaidah yang ditentukan oleh program Magister Manajemen Universitas Indonesia.

Hasil analisis terhadap fundamental PT. Pikiran Rakyat Bandung menunjukkan bahwa perusahaan memiliki fundamental yang kokoh dimana kinerja perusahaan terus mengalami peningkatan dan berada dalam industri yang mempunyai pertumbuhan cukup tinggi serta stabil. Sementara itu walaupun secara legal hambatan masuk sangat rendah namun secara alamiah hambatan masuk industri ini sangat tinggi karena diperlukan modal yang cukup besar dan kesediaan untuk merugi dalam jangka waktu beberapa tahun untuk tetap bertahan terbit .sampai dengan kepercayaan pembaca dan pemasang iklan tumbuh dan memperoleh pendapatan yang cukup.

Menganalisis kinerja perusahaan dan basil proyeksi cash flow yang dilakukan maka seharusnya keputusan untuk melakuk
Hasil valuasi menggunakan FCFE 2 stage menghasilkan nilai ekuitas PT. Pikiran Rakyat tanpa menggunakan premium adalah sebesar Rp. 241,8 milyar. Basil ini diperoleh dari hasil perhitungan present value FCFE sebesar Rp. 211,8 milyar ditambah dengan present value terminal value sebesar Rp. 30 milyar dengan menggunakan perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) sebesar 16%.

Melepas saham ke publik sebenamya bukan suatu hal yang harus ditakuti dan dikhawatirkan oleh pemegang saham lama. Kepemilikan memang akan berkurang namun kekayaan secara total justru akan semakin meningkat dengan semakin meningkatnya nilai perusahaan. Lebih dari itu adalah asas going concern akan lebih terjamin dengan pengelolaan profesional dari manajemen yang tangguh. Dengan fundamental perusahaan yang kokoh maka terbuka peluang yang besar dan kesempatan yang baik bagi manajemen dan pemegang saham PT. Pikiran Rakyat Bandung untuk dapat melakukan langkah Go Public di Bursa Efek Jakarta dalam kondisi saat ini. Langkah strategis Go Public di Bursa Efek Jakarta berguna untuk menarik dana guna pengembangan usaha dan akan bermanfaat positif untuk meningkatkan pengelolaan perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan semakin. baik di masa datang. Dampak positif lainnya adalah kemungkinan besar dapat berpengaruh positif terhadap kinerja saham media 2 saham media yang sekarang tercatat di Bursa Efek Jakarta yaitu Tempo Inti Media dan Republika. Sehingga minimal saham perusahaan media tersebut tidak menjadi saham perusahaan yang tidak aktif diperjualbelikan atau non likuid
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Ansari
Abstrak :
Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset dimana inovasi produk dan kegiatan pemasaran yang efektif merupakan keunggulan kompetitif yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan farmasi agar sukses di pasar. Dibukanya pasar AFTA dan harmonisasi perdagangan ASEAN pada tahun 2008, membuat peta persaingan industri farmasi yang smakin luas dan ketat. Pemsahaan farmasi nasional harus mampu bersaing dengan perusahaan farmasi asing yang lebih besar dan memiliki pasar yang luas. Era persaingan bebas dan adanya kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk industri farmasi menuntut perusahaan farmasi nasional untuk rneningkatlcan keunggulan kompetitifnya agar mampu bersaing di pasar global. Upaya untuk menciptakan keunggulan melatarbelakangi penggabungan yang dilakukan oleh tiga perusahaan di industri farmasi yailu, PT Kalbe Farma Tbk., PT Dankos Laboratories Tbk. dan PT Enseval. Penggabungan ketiga entitas ini membentuk satu entitas dengan nama PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe). Tujuan utama yang ingin diraih dari merger ini adalah mencapai sinergi. Di antara potensi sinergi itu adalah pemakaian sumber daya bersama, pengurangan duplikasi aktivitas pemasaran dan rantai pasok (supply chain), posisi tawar yang kuat dengan pihak ketiga dan proses usaha yang terpadu. Selain itu penggabungan usaha ini akan memperbesar kapitalisasi pasar Kalbe di bursa, hal ini berpotensi untuk menarik minat para investor untuk membeli saham Kalbe. Sinergi yang diperoleh dari kegiatan merger dan akusisi akan meningkatkan nilai perusahaan da.n rnemberikan dampak positif kepada peningkatan ksejahteraan stakeholders secara keseluruhan. Beberapa literatur di bidang keuangan meneliti mengenai return yang diperoleh dari kegiatan merger dan akuisisi dengan menggunakan metode event study. Sebagian besar penelitian yang dilakukan dengan metode ini rnemberikan hasil bahwa merger dan akuisisi memberikan kombinasi return yang positif bagi perusahaan target dan perusahaan pengakuisisi. Teori merger berdasarkan sinergi dan efisiensi memprediksikan bahwa merger dan akuisisi menghasilkan return yang positif. Penelilian ini ingin menganalisis, apakah peristiwa merger (penggabungan usaha) yang dilalcukan oleh Kalbe memberikan pengaruh pada nilai perusahaan yang dicerminkan dari kinerja harga saham perusahaan di bursa. Pengaruh dari peristiwa merger dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap terciptanya abnormal return dan pola pergerakan cumulative abnormal return pada periode di sekitar pengumuman merger (event window). Selain itu untuk mengetahui apakah saham Kalbe setelah merger merupakan investasi yang menarik dan memberikan potensi return bagi investor, maka perlu dilakukan valuasi terhadap nilai Perusahaan untuk memperoleh nilai intrinsik saham Kalbe. Berdasarkan analisis event study, pada hari ke +2 tercipta abnormal return yang signifikan. Ketiga metode yang digunakan memberikan kesimpulan yang sama. Metode Mean Adjusted Return menghasilkan abnonnal return sebesar 9,76%, sedangkan dengan metode Market Model sebesar 8,38% dan metode Market Acyusted Return sebesar 8,83 % Secara rata-rata pada hari ke +2 dihasilkan abnormal return sebesar 8,99%. Pada hari ke +3 sampai +10 secara umum terjadi abnormal return yang negatif tetapi berdasarkan hasil uji-t, abnormal return yang dihasilkan tidak signifikan. Secara keseluruhan pada event window (-10,+10) diperoleh rata-rata abnormal return sebesar 0,46% dengan metode Mean Adjusted Return, sedangkan dengan metode Market Model dan Market Adjusted Return masing-rnasing sebesar 0,34% dan 0,51%. Secara rata-rata dan ketiga metode menghasilkan abnormal return sebesar 0,43%. Pola CAR memperlihalkan pergcrakan harga saham Kalbe yang Stabil sejak hari -8 dan yang dilanjutkan dengan lonjakan yang tajam pada had ke +2 sebagai reaksi dari pengumuman merger yang dilakukan Perusahaan. Setelah hari ke +2 nilai CAR mengalami penurunan secara perlahahan-lahan. Penunman pola CAR kemungkinan terjadi karena aksi profif taking atau adanya koreksi harga yang disebabkan oleh lonjakan yang tinggi pada hari +2. Pada hari ke +10 diperoleh nilai CAR secara rata-rata sebesar 9.11%. Hasil yang diperoleh dari analisis abnormal retum dan pergerakan pola CAR di sekitar pengumuman merger Perusahaan dengan metode event study sesuai dengan teori merger berdasarkan sinergi, bahwa tindakan merger yang dilakukan oleh perusahaan memberikan return yang positif bagi pemegang saham (shareholders) sebagai cerminan dari potensi sinergi yang akan diperoleh dari merger. Valuasi saham dilakukan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow dan menggunakan pendekatan Free Cash Flow to the Firm (FCFF) untuk memproyeksikan arus kas perusahaan dimasa datang. Berdasarkan hasil valuasi, diperoleh nilai intrinsik saham Kalbe sebesar Rp 1.460,- per saham. Jika dibandingkan dengan harga saham Kalbe pada tanggal 29 Desember 2006 sebesar Rp 1.190,- per saham, maka harga saham Kalbe diperdagangkan discount 18,5% dari nilai intrinsiknya, atau dengan kata lain saham Kalbe undervalued. Apabila diasumsikan bahwa fair value tidak mengalami perubahan maka harga saham Kalbe Parma pada tanggal 1 Mei 2007 (Rp 1.260,-) diperdagangkan discount 13,7% dari nilai intrinsiknya atau undervalued. Saham Kalbe setelah sekitar 1,5 tahun merger merupakan investasi yang memberikan potensi return yang menarik Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa datang melalui potensi sinergi sebagai dampak dari merger yang dilakukan perusahaan dan strategi bersaing perusahaan untuk menghadapi pasar global. Dari hasil valuasi ini, penulis merekomendasikan beli (buy) untuk saham Kalbe.
Pharmaceutical industry is a research-based industry, where product innovation and effective marketing program are the crucial source of competitive advantage for every pharmaceutical company to able to succeed. The opening of AFTA market and ASEAN trade harmonization program in 2008, lead to a broader and intense competitive market. In connection to this, national pharmaceutical companies are going to face a tough competition from global pharmaceutical companies which already has their own worldwide market. The era of free-trade market and new regulations on pharmaceutical industry forced national pharmaceutical companies to create their competitive advantage to able to survive in the global competition. The merger between PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tblc. and PT Enseval to become one entity named PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) was done as part of the company long term strategy to create competitive advantage in the international market. The main objective of the merger is to create synergy. The potential source of synergy would come from: elimination of resource duplication, elimination of duplication in marketing activities and supply chain, strong bargaining power with third party and streamlining all of the companys business activities. Furthermore, the merger will increase, significantly, the company 's market capitalization which would attract investors to buy the company's stocks. The synergy created by merger and acquisition will improve the value of the company and also the wealth of stakeholders as a whole. Event study was the common method in financial literature used to analyze the return or wealth created by the merger and acquisition activities. Most of the research concluded that merger and acquisition gave positive combined returns for targets and bidders. Merger theory based on synergy and efficiency predict that return in a merger and acquisition is positive. This research tries to analyze the eject of merger into the company 's value which was rejlected by the conrpanyiv stock price performance in the stock market. The study of the effect of merger would be done by analyzing the creation of abnormal return and the pattern of the cumulative abnormal return around the announcement day (event window). Furthermore, to know whether the company's stock is still an interesting investment and would give potential return to investors we are going to do stock valuation. Fundamental analvsis was done to calculate the intrinsic value of Kalbe 's stock. Anabtsis based on event study methodology resulted in a significant abnormal return at day +2. We are using three methods to predict expected return and all of the three methods gave the same conclusion. The Mean Athusted Return method arrived at estimated abnormal return of 9. 76%, meanwhile the Market Model arrived at 8.38% abnormal return and Market Athusted Return model at 8.99% abnonnal return. On day +3 until +10, generally, resulted in an insignificant negative abnormal return based on t-test. On average, in the (-10, +10) event window, we arrived at estimated abnormal return of 0.46% for Mean Achusted Return, 0.34% abnormal return Market Model and 0.35 % for Market Adjusted Return. The three methods resulted in an average of 0.34% abnormal return. The pattern of CAR shows stable movement from day -8 and followed by sharp increase on day +2 after the merger announcement day. After day +2, CAR pattem show steady decline. The downturn pattern of CAR was probably due to profit taking or price correction because ofthe jump in price in day +2. On day +10, on average, CAR was recorded at 9.11 %. The result from the abnormal return and CAR pattern analysis aligned with the merger theory based on synergy that merger create positive return to the shareholders as a reflection of potential synergy ofthe company. Valuation process was done by using Discounted Cash Flow (DCF) method with Free Cash Flow to the Firm approach to predict the company 's cash flow in the future. The valuation arrived at intrinsic value of Rp 1,460,- per share for Kalbe's stocks. Compared to the actual price at 29 December 2006 at the level of Rp 1.190,- per share, then the price of the company 's stock was traded at 18.5% discount, in other words the company 's stock was undervalued. Assuming that fair value did not change then at I May 2007 (actual price Rp 1.260,- per share) was also traded discount by 13.7% from its intrinsic value or undervalued Kalbe 's stock after 1.5 years of merger was still an interesting investment with attractive potential retum. This result reflects the company 's potential growth prospect as a result of synergy from merger and the company's strategy facing global market. Based on DCF valuation, we recommended buy for Kalbe 's stacks.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Fajar
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2008 PT Bayan Resources Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode BYAN pada harga Rp 5.800/lembar, perusahaan yang menduduki peringkat ke 8 di Indonesia dalam kategori produksi tersebut juga melakukan aliasi strategis yaitu dengan masuknya pembeli mayoritas produk perusahaan sebagai pemegang saham dan pada tahun 2010 perusahaan melakukan back door listing di bursa Australia dengan melakukan akuisisi Kangaroo Resources. Namun Volume transaksi saham perusahaan sangat minim diperdagangkan dengan kenaikan harga yang sangat tinggi, harga penutupan saham pada tanggal 30 Desember 2011 adalah sebesar Rp18.000. Tesis ini mencoba melihat kewajaran harga saham perusahaan melalui model free cash flow to the firm kemudian membandingkannya dengan model enterprise value to reserves dan price to earning ratio, hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan ketiga model tersebut menunjukkan bahwa nilai wajar harga saham perusahaan adalah sebesar Rp 7.450.
Abstract
In 2008, PT Bayan Resources Tbk listed its shares in Bursa Efek Indonesia with code BYAN at Rp 5,800/share, the Company ranked eighth in production category in Indonesia is also made strategic alliances with its majority buyer to part of shareholders and in 2010 the Company made a back door listing on Australian stock exchange through the acquisition of Kangaroo Resources. However the transaction volume is very low with significant price increase, the closing price on December 30, 2011 was Rp 18,000 per share. This thesis tries to see the reasonableness of the company's stock price through free cash flow to the firm model and then compare it with enterprise value to reserves and the price to earnings ratio models, the results of calculations performed using those three models indicate that the fair value of the company's stock price is Rp 7,450.
2012
T32251
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Eka Irawan
Abstrak :
Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi proses penyusunan laporan inisiasi untuk saham PT LL di Perusahaan Sekuritas X. Laporan inisiasi adalah laporan yang dirilis ketika perusahaan mulai meliput saham untuk pertama kalinya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan proses penulisan laporan, komponen dalam laporan, dan cara valuasi saham yang dilakukan oleh Perusahaan Sekuritas X dengan standar yang berlaku dan teori yang relevan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh penulis, proses penyusunan laporan inisiasi yang dilakukan Perusahaan Sekuritas X sudah sesuai dengan standar yang berlaku dan teori yang relevan. ......This internship report aims to evaluate the initiation report preparation process for PT LL stock in Securities Company X. Initiation report is report released when a firm start covering a stock for the first time. The evaluation was done by comparing the preparation process, report’s components, and the valuation method that Securities Company X has done to the applicable standards and relevant theories. Based on the evaluation that the author has done, the initiation report preparation process that was done by Securities Company X is already in accordance with the applicable standards and relevant theories.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Siti Farida
Abstrak :
Tesis ini membahas penilaian saham pada PT Wijaya Karya Realty terkait dengan rencana untuk melakukan Initial Public Offering pada tahun 2015. Valuasi saham menggunakan Free Cash Flow to Equity, Abnormal Earnings dan Relative Valuation Model. Valuasi saham di dasarkan pada kondisi makro ekonomi dan lingkungan industri perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah rentang harga wajar saham apabila PT Wijaya Karya Realty melakukan IPO.
This thesis discusses the valuation of shares of PT Wijaya Karya Realty related with plans for initial public offering (IPO) in 2015. Valuation of shares using Free Cash Flow to Equity, Abnormal Earnings and Relative Valuation Model. Valuation of shares is based on a macro-economic and company industry environment. Result of this study is a reasonable price of PT Wijaya Karya Realty's shares when conduct an IPO.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martino Harjono
Abstrak :
Model bisnis yang unik, aset tangible yang relatif kecil, dan aset intangible yang besar membuat perusahaan media sosial sulit untuk dinilai. Aset intangible perusahaan media sosial mencakup jumlah pengguna gratis yang secara tidak langsung akan menambah pendapatan mereka melalui partner-partner yang ingin menyerap pasar dalam dunia internet. Baru-baru ini perusahaan media sosial yang masih muda Twitter Inc. melakukan IPO dalam kondisi keuangan yang masih merah dan historikal keuangan yang tidak stabil. Penelitian ini berupa studi kasus untuk melakukan valuasi harga saham pada Twitter Inc. Valuasi dilakukan dengan metode Discounted Cash Flow dengan melakukan beberapa penyesuaian dan asumsi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada skenario pertumbuhan yang lambat harga saham Twitter adalah $19.46, skenario pertumbuhan normal harga saham Twitter adalah $30.34, dan skenario pertumbuhan cepat harga saham Twitter adalah $46.53. ......Unique business model, relative small tangible assets, and large intangible assets make social media companies difficult to assess. Intangible assets cover free users that will indirectly add to their revenue through partners who want to tap into the internet market in the world. Recently, Twitter Inc. as a young social media company perform an IPO in still red financial condition and unstable financial history. This research is a case study to conduct valuation at Twitter Inc. Valuation carried out by the Discounted Cash Flow method with some adjustments and assumptions. The results revealed that in slow growth scenario Twitter stock price is $ 19.46, normal growth scenario Twitter stock price is $ 30.34, and rapid growth scenario Twitter stock price is $ 46.53
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Satjawidjaja
Abstrak :
Bank Bukopin Tbk, selaku bank umum nasional yang telah masuk di Bursa Efek Indonesia, terus mengembangkan sayap bisnis perbankan melalui strategi pengembangan organik. Dalam perkembangannya, dua perusahaan BUMN yakni Jamsostek dan Bank Rakyat Indonesia Tbk, tertarik untuk mengambilalih (take over) sejumlah saham milik Bank Bukopin Tbk. Pertanyaan yang muncul kemudian dan menarik untuk dijadikan fokus studi adalah: (1). Bagaimana nilai intrinsic harga saham Bank Bukopin berdasarkan lima metode valuasi yaitu; Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Discounted Cash Flow (DCF), Dividend Discount Model (DDM) dan Discounted Abnormal Earning (DAE). (2) Bagaimana rekomendasi yang dapat diberikan terkait dengan nilai intrinsic harga saham Bank Bukopin Tbk berdasar lima metode valuasi di atas, bila dibandingkan dengan harga aktual per Oktober 2010. Tesis ini menggunakan makalah Wijaya dan Nirmala (2007) dalam memvaluasi harga wajar saham Bank Bukopin Tbk serta paper dari Jensen (1988) guna mendiskusikan temuan hasil penelitian. Dari lima metode valuasi, PER, PBV dan DCF adalah metode valuasi paling pas untuk dapat diberikan rekomendasi berapakah nilai intrinsik Bank Bukopin Tbk. Selain rekomendasi, diskusi hasil penelitian juga dipaparkan dalam Tesis berikut.
Bank Bukopin Tbk is one of the commercial bank that already listed in Indonesia Stock Exchange. Bank Bukopin Tbk pursues to keep expanding the business banking through the organic development strategies. While the bank expands, There are two State-Owned Enterprise namely Jamsostek and Bank Rakyat Indonesia Tbk, had already declared their intention to take over some amount of the Bukopin Shareholders. The research questions are: (1). How the Bukopin?s Intrinsic Value based on 5 stock valuation methods: Price Earning Ratio PER), Price to Book Value (PBV), Discounted Cash Flow (DCF), Dividend Discount Model (DDM), and Discounted Abnormal Earning (DAE). (2). How recommendation shall be proceed based on results from those 5 stock valuation methods in accordance to Actual Market Price in October 2010. This Thesis used several main papers to be main references that are Wijaya and Nirmala (2007) in order to valuate the intrinsic value of Bank Bukopin Tbk and Jensen (1988) in discuss the research findings. From 5 stock valuation methods, PER, PBV and DCF are the most feasible to give the best recommendations on how much Bank Bukopin Tbk intrinsic value is. Beside the recommendation highlight in this thesis, discussion of research findings also prepare in this paper.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30160
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>