Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukarmin
"Brisk walking exercise merupakan salah satu bentuk moderate aerobic exercise yang direkomendasikan oleh ahli jantung di Amerika dan Eropa sebagai salah satu perubahan gaya hidup pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Kudus. Penelitian dilakukan pada penderita hipertensi di unit rawat jalan dua rumah sakit di Kudus dengan metode penelitian eksperimen randomized control trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control. Penelitian dilakukan pada 42 responden (21 responden kelompok kontrol dan 21 kelompok intervensi). Hasil uji paired t test perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok kontrol menunjukkan adanya nilai yang bermakna (p= 0,000 dan p= 0,026; α= 0,05). Untuk itu, perlu adanya penerapan brisk walking untuk penatalaksanaan hipertensi di rumah sakit maupun puskesmas (komunitas).
Reducing Blood Pressure on Hypertension Patient through Brisk Walking Exercise. Brisk walking exercise is one type of moderate aerobic exercise which is recommended by cardiologists in the United States and Europe as healthy lifestyles for hypertension?s patient. The purpose of this study is to determine the influence of brisk walking exercise on blood pressure of patients with hypertensive in Kudus. A randomized control trial (RCT) with a computer software was used to determine the control group and intervention group. The study recruited 42 patients with hypertensive in the outpatient unit (each control and intervention group had 21 respondents) from two hospitals in Kudus. The results of paired t test showed significantly change in intervention group on their systolic and diastolic blood pressure (p; 0.000 and p; 0.026 α: 0.05). The brisk walking if the implementation for the management of patient with hypertension in a hospital or community."
STIKES Muhammadiyah Kudus ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azkia
"Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena terjadi secara bertahap merusak jantung, pembuluh darah, dan organ tubuh lainnya tanpa adanya tanda dan gejala yang jelas. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah adalah kurangnya aktivitas fisik. Karya akhir ilmiah ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi melalui penerapan brisk walking exercise dan terapi musik yang dilakukan selama 30 menit dalam 6 sesi selama 2 minggu. Hasil evaluasi setelah penerapan intervensi keperawatan dan brisk walking exercise bersamaan dengan terapi musik menunjukkan adanya penurunan tekanan darah dengan rerata penurunan 9 mmHg pada sistolik dan 7,1 mmHg pada diastolik. Penerapan intervensi brisk walking exercise dan terapi musik harus dilakukan sesuai dengan prinsip dalam menjalankan aktivitas fisik, yaitu dengan 2B (baik dan benar) dan 2T (terukur dan teratur). Brisk walking exercise dan terapi musik dapat digunakan sebagai salah satu intervensi alternatif bagi klien dengan hipertensi.

Hypertension is frequently called as silent killer since it occurs gradually damaging the heart, blood vessel, and other body organ without any clear signs and symptoms. One of the factors influencing the increase of blood pressure is lack of physical activity. The aim of this nurse final scientific paper is to provide an overview of the analysis family nursing care with hypertension through the application of brisk walking exercise and musical therapy conducted for 30 minutes in 6 sessions for 2 weeks. The result of evaluation after application of nursing intervention and brisk walking exercise with musical therapy shows a decrease of blood pressure with average decrease of 9 mmHg at systolic and 7.1 mmHg at diastolic. The application of these brisk walking intervention exercises and natural sound musical therapy must be conducted in accuracy with the principle in conducting physical activity, namely with 2B (good and right) and 2T (measurable and regularly). Brisk walking exercise and natural sound musical therapy can be used as one of alternatives interventions for the client suffering hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gresty Natalia Maria Masi
"Karya ilmiah akhir KIA merupakan bentuk pelaporan atas praktik residensi yang dijalani oleh mahasiswa program spesialis keperawatan medikal bedah, salah satunya pada peminatan onkologi yang menekankan pelayanannya pada pasien kanker. Penerapan asuhan keperawatan pasien kanker mengacu pada epidemiologi kanker yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun, mengindikasikan kanker merupakan penyakit yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang kesehatan. Selama menjalani praktik residensi ini untuk menjalani peran perawat sebagai pemberi asuhan dilakukan dengan pengelolaan pasien kanker yang terdiri dari pengelolaan kasus utama dan kasus resume. Pemberian asuhan keperawatan pasien kanker dalam praktik residensi ini menggunakan pendekatan teori self care dengan mempertimbangkan kondisi pasien kanker stadium awal maupun lanjut yang datang ke RSK. Dharmais memiliki ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri. Selain itu juga metode perawatan paliatif dapat diterapkan pada pasien kanker stadium lanjut untuk meringkan gejala yang dirasakan pasien dan meningkatkan kualitas hidup. Selanjutnya dalam rangka menjalankan peran perawat spesialis onkologi yang mampu melakukan penelitian terhadap masalah keperawatan pasien, dilakukan penerapan evidence based nursing dengan walking exercise yang terbukti dapat diterapkan pada pasien kanker yang mengalami gangguan tidur. Pelaksanaan manajemen edukasi pasien yang mendapatkan terapi iodin 131 dilakukan dalam rangka menjalankan peran perawat sebagai inovator terbukti dapat meningkatkan pemahaman pasien tentang terapi iodin 131 dan meningkatkan kepuasan pasien dalam metode edukasi yang diberikan oleh perawat.

The final paper is report from residency practices which undertaken by students of surgical nursing specialist. Oncology specialization is a part of it that services cancer patients. The application of nursing care in cancer patients refer to the epidemiology of cancer that increased from year to year, that indicated cancer is the disease that need special concern in health care. During this residency rsquo s practice the student should be gave nursing care by managing the patients. The nursing care of cancer patient in this residency rsquo s practice use self care theory. Palliative care can be applied to patients with advanced cancer, it can decreased the symptoms and finally increased the quality the quality of life. The application of evidence based with walking exercise can be applied to cancer patient with sleep disorder, it is to perform the role nurse as a researcher. Education management in patient who undertaken iodine 131 therapy is perform the role of nurse as an innovator. This education management improve the patient rsquo s knowledge about iodine 131 therapy."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suryaman
"Laporan praktik residensi keperawatan medikal bedah peminatan onkologi terdiri dari pengelolaan kasus limfoma hodkin dan 30 resume kasus dengan pendekatan chronic illness trajectory model, penerapan evidence based nursing walking exercise untuk mengatasi masalah fatigue pada pasien kanker, dan mengembangkan proyek inovasi J-Hati aplikasi untuk menurunkan tingkat fatigue pasien kanker. Chronic illness trajectory model dapat membantu mengelola kondisi kronis pada kasus limfoma hodkin dan 30 resume kasus kanker berdasarkan perjalanan penyakitnya dan interaksinya dari berbagai kondisi (medis, psikososial, dan budaya), karena kebutuhan dan tujuan perawatan pasien kanker berubah pada setiap fase yang dialami atau dilewati. Penerapan EBN walking exercise terbukti efektif untuk mengatasi masalah fatigue pasien kanker. Inovasi J-Hati aplikasi juga telah terbukti efektif menurunkan tingkat fatigue pasien kanker, dan dapat memfasilitasi, serta mendorong pasien kanker untuk latihan fisik dirumah, yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Report on medical surgical nursing residency practice specializing in oncology consisting of management of Hodgkin's lymphoma cases and 30 case resumes using the chronic illness trajectory model approach, application of evidence based nursing walking exercise to overcome fatigue in cancer, and developing the J-Hati application innovation project to reduce the level of fatigue in cancer. The chronic illness trajectory model can help manage chronic conditions in cases of hodgkin's lymphoma and 30 resumes of cancer cases based on the course of the disease and the interaction of various conditions (medical, psychosocial, and cultural), because the needs and goals of cancer patient care change in each phase they experience or go through. . The application of EBN walking exercise has been proven to be effective in overcoming the problem of fatigue in cancer patients. The J-Hati application innovation has also been proven to be effective in reducing the fatigue level of cancer patients, can facilitate, and encourage cancer patients to do physical exercise at home, which can ultimately improve the quality of life of cancer patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafa Kamal
"Diet mengendalikan hipertensi orang Indonesia di Jakarta (dietary approach to stop hypertension for Indonesian at Jakarta, disingkat DASHI-J) dan olahraga jalan cepat dapat mengurangi berat badan dan menurunkan tekanan darah pada pasien prahipertensi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi diet dan olahraga tersebut dengan desain penelitian clinical trial terhadap 100 laki-laki berusia 25 ? 55 tahun di PT Krama Yudha Ratu Motor. Responden dialokasikan secara acak dalam 4 kelompok perlakuan meliputi kelompok diet (A), kelompok olahraga jalan cepat (B), kelompok diet dan olahraga jalan cepat (C), dan kelompok kontrol (D). Kelompok A dan C menerima diet 5 hari dalam seminggu selama 8 minggu. Kelompok diet DASHI-J diberikan makan siang dan makan malam. Setelah 2 bulan intervensi, berat badan, indeks massa tubuh, visceral fat, body fat, lingkar perut, tekanan darah sistolik dan diastolik, kolesterol serum dari semua kelompok menurun secara signifikan. Penurunan tertinggi terjadi pada kelompok diet DASHI-J dan olahraga jalan cepat dengan penurunan berat badan 4,18kg, indeks massa tubuh 1,50 kg/m2, tekanan darah 12,00 mmHg/8,60 mmHg. Diet DASHI-J dan olahraga jalan cepat berperan menurunkan berat badan, indeks massa tubuh, serta tekanan darah sistolik dan diastolik.

Dietary approach to stop hypertension for Indonesian at Jakarta (DASHI-J) and brisk walking exercise could reduce body weight and blood pressure of males prehypertension. The objective of the study was to evaluate DASHI-J by an experimental clinical trial conducted with 100 male subjects, aged 25 ? 55 years divided randomly into 4 groups: DASHI-J diet group (A), brisk walking exercise group (B), DASHI-J and brisk walking exercise group (C), and control group (D). Group A and C got 5 days a week for 8 weeks diet. DASHI-J group was given lunch and dinner. After 2 months of intervension, the body weight, body mass index, body fat, visceral fat, waist circumference, systole, diastole, cholesterol serum of the groups all reduce significantly. The highest reduction of those intervention achieved by DASHI-J and brisk walking exercise group with body weight decreased 4.18 kg, Body Mass Index (BMI) 1.50 kg/m2, blood pressure 12.00/8.60 mmHg. This implies that DASHI-J and brisk walking exercise play a significant role in reducing body weight, BMI, and both sistolic and diastolic blood pressure."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Matrahman
"Nyeri merupakan gejala utama pada pasien dengan Osteoartritis OA , dan berdampak terhadap gangguan fungsional serta penurunan kualitas hidup. Latihan isometrik kuadrisep dan Jalan kaki dapat menjadi alternatif latihan pada pasien OA lutut untuk mengurangi keluhan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan efektifitas jalan kaki dan latihan isometrik kuadrisep terhadap nyeri dan rentang gerak sendi pada pasien dengan osteoartritis lutut. Desain penelitian menggunakan quasi-experimental design dengan pendekatan non equivalent control group before - after. Jumlah sampel terdiri dari 17 responden pada masing-masing kelompok dengan teknik consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan jalan kaki efektif menurunkan nyeri dan meningkatkan rentang gerak sendi pasien OA lutut p 0.000. Latihan isometrik kuadrisep efektif menurunkan nyeri dan meningkatkan rentang gerak sendi fleksi lutut pasien OA lutut p 0.000. Namun setelah dibandingkan kedua latihan tersebut menunjukkan bahwa latihan jalan kaki tidak lebih efektif menurunkan nyeri dan meningkatkan rentang gerak sendi fleksi lutut daripada latihan isometrik kuadrisep pada pasien OA lutut p 0.000. Perlu dibuat protap latihan jalan kaki dan latihan isometrik kuadrisep yang terprogram. Pasien dengan obesitas dan derajat OA sedang bisa diarahkan dengan pilihan latihan isometrik kuadrisep. Sedangkan pasien dengan berat badan normal atau indeks masa tubuh kurang dan OA derajat ringan, bisa diarahkan pada latihan jalan kaki, serta pemberian edukasi gaya hidup agar kualitas hidup menjadi lebih baik.

Pain is known as the main symptom of Osteoarthritis OA which affect on the functional impairment and patient rsquo s quality of life. Alternatively, isometric quadriceps exercise and walking exercise could be employed to reduce the pain among knee OA patients. This study aimed to identify the comparison between walking exercise and isometric quadriceps exercise on pain and joint range of motion in knee osteoarthritis patients. This research was used quasi experimental with non equivalent control group before - after design. The experimental and control group, involved 17 respondents respectively with consecutive sampling technique.
The results showed the walking exercise is significantly reduce pain and increase knee flexion range of motion p 0.000. Similarly, the isometric quadriceps exercise is significantly decrease pain and increase knee flexion range of motion p 0.000. Nevertheless, after being compared showed that walking exercise is no more effective reduce pain and increase knee flexion range of motion rather than isometric quadriceps exercise in knee osteoarthritis patients. A standard operational procedure for walking exercise and isometric quadriceps exercise is programmed. Patients with obesity and moderat OA can be directed by choice of isometric quadriceps exercises. While patients with normal weight or less body mass index and mild OA, can be directed to walking exercise, as well as providing lifestyle education for better quality of life.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T50974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library