Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damayanti
Abstrak :
Skripsi ini berisi pembahasan tiga novel karya pengarang novel Amerika yaitu Frank Norris (1870-1902). Ketiga novel tersebut adalah The Octopus, The Pit, dan McTeague. Pembahasan tersebut bertujuan mengungkapkan adanya suatu kecederungan dalam ketiga novel tersebut yaitu besarnya pengaruh gagasan aliran naturalisme pada pengarang dalam menciptakan tokoh-tokohnya. Analisa ditekankan pada aspek penokohan dalam ketiga novel tersebut, sejauh manakah tokoh-tokoh dalam ketiga novel tersebut mencerminkan manusia-manusia lemah yang dikuasai faktor eksternal maupun internal, faktor-faktor yang menguasai hidup manusia menurut aliran naturalisme. Penulis mengetengahkan tiga novel Frank Norris yang mempunyai persamaan dalam ciri tema naturalisme. Analisa dipusatkan pada aspek tokoh di dalam masing-masing novel, kemudian penulis menarik kesimpulan tentang seluruh tokoh ketiga novel tersebut. Di dalam pendahuluan penulis mengetengahkan sedikit riwayat hidup pengarang dan gagasan-gagasan yang tampaknya mempengaruhi penulisan karya-karyanya. Pada bagian kesimpulan, penulis mengetengahkan kesimpul_an tentang seluruh tokoh ketiga novel yang dibahas. Penulis menyimpulkan seberapa jauh tokoh-tokoh tersebut menunjukkan keadaan manusia menurut pandangan aliran naturalisme. Menurut aliran naturalisme, faktor lingkungan dan faktor internal menguasai seluruh hidup manusia secara mutlak.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Sastrawati
Abstrak :
Dos Passos adalah menarik, demikian pendapat Sinclair Lewis. Setelah membaca U.S.A., sebuah trilogi karya Dos Passos, saya setuju dengan pendapatnya. Maka timbullah ke-inginan untuk menulis skripsi saya mengenai salah satu karya dari Dos Passos yaitu trilogi U.S.A. Teknik penulisan dan tema novel ini rumit, akan tetapi juga menarik. Teknik penulisan U.S.A. dikenal sebagai Ro man fleuve. Novel yang ditulis dengan teknik ini tidak mengandung kesatuan cerita yang utuh. Ia terdiri dari berbagai cerita tentang tokoh-tokoh yang saling berhubungan hanya karena mereka berpartisipasi dalam suatu peristiwa. Sepintas lalu, cerita yang demikian seakan-akan tidak bertujuan sama sekali, akan tetapi kesan ini memang disengaja. Alam semesta maupun kehidupan di dunia ini tidak bertujuan, semua hanya terjadi dan terus terjadi tanpa dapat dihentikan, bagaikan suatu resin yang bekerja sendiri. Jalur cerita yang demikian meyebabkan tokoh-tokoh dalam U.S.A. tidak menonjol sebagai individu. Dos Passos ti_dak menggambarkan perkembangan jiwa dari tokoh-tokoh itu secara mendalam. Dia hanya menceritakan peristiwa-peristiwa yang meninpa tokoh-tokohnya tanpa berusaha untuk menyoroti perkembangan jiwa tokoh-tokohnya akibet peristiwa yang...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna H. Wardhana
Abstrak :
Sejarah parkembangan Amerika Serikat dari abad ke-17 sampai akhir abad ke-19 secara garis besarnya dapat dibagi atas tiga tahap. Tahap pertama ini mencakup tahap pertumbuhan permukiman kelompok-kelompok masyarakat yang merupakan koloni-koloni Inggris, seluruhnya ada tiga belas koloni. Tiap koloni merupakan satuan masyarakat swasembada yang mempunyai corak-corak khas yang mencerminkan asal-usul kebudayaan, agama dan mata pencaharian para pemukim. Tahap kadua adalah tahap perjuangan. kemerdekaan. Koloni-koloni tersebut yang masing-masing telah berkembang menjadi negara-bagian yang kuat, berangaur-angsur menentang politik Inggris yang menuntut agar mereka tunduk kepada kehendak dan, kepentingan Inggris, baik di bidang ekonomi maupun di bidang pemerintahan. Hasrat akan kemerdekaan atau kebebaasan individu pada hakekatnya merupakan sebab musabab kedatangan mereka di benua Amerika. Dengan berhasilnya perjuangan untuk membebaskan diri dari penindasan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S14047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Karyanto Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Pembahasan struktur Winesburg, Ohio sebagai novel eksperimental melalui unsur-unsurnya yang berkaitan erat dengan ide pengarang, yaitu alur, tokoh, latar dan tema. Tujuannya ialah untuk mengetahui eksperimentasi yang dilakukan oleh Sherwood Anderson dalam novelnya tersebut.

Pembahasan skripsi ini menggunakan metode deskriptip_analistis dan melalui pendekatan strukturalis.

Hasilnya dapat diketahui bahwa secara keseluruhan unsur-unsur Winesburg, Ohio alur, tokoh dan tema mempunyai faktor-faktor keterpisahan dan penyatuan. Faktor-faktor keterpisahan dalam masing-masing unsur tersebut yang mengarahkan beberapa kritikus menyatakan bahwa karya Anderson ini sebagai kumpulan cerpen. Di lain pihak, faktor-faktor penyatu mengarahkan beberapa kritikus untuk menganggapnya sebagai suatu novel.
1989
S14164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Gani
Abstrak :
ABSTRAK
Pencarian akar dan identitas dalam novel Song of Solomon merupakan penyelusuran sejarah keluarga dari segi baik dan buruknya. Sejairah keluarga tersebut akan menjadi landasan seorang kulit hitam dalam menunjukkan identitas dan harga dirinya untuk bertahan di tengah-tenyah masyarakat kulit putih yang memandanq rendah terhadap mereka.

Novel ini dibahas dengan pendekatan intrinsik dan menggunakan metode analisis-diskriptif. Disamping itu keterkaitan antara novel Song of Solomon dengan Song of Solomon dalam Kitab Perjanjian Lama serta relevansi masalahnya dengan sejarah Amerika Serikat dalam tahun 1960-an, juga menjadi bahan pembahasan.

Hasil pembahasan menyimpulkan bahwa pencarian akar dan sejarah keluarga yang d i 1 akuk:an tokoh utama, Milkman pada i nti nya di sebabkari ti mbul nya kesadaran tokoh utama akan pentingnya sejarah keluarga untuk membentuk identitas dirt. Disamping itu akhirnya is menga4.ui bahwa dirinya adalah bagian dari ras kulit hitam. Adanya kesadaran dan pengakuan inilah yang merupakan pelambanq keinginan orang kulit hitam untuk melestarikan budaya asli mereka, yaitu Budaya Afrika.

Latar cerita yang mengambil tempat di Utara dan Selatan pada fokus tahun 1960-an mempengaruhi watak tokoh-tokoh. Ada usaha pengarang untuk menggambarkan apa yang ada dalam masyarakat Amerika Serikat dalam karyanya.

Kembali kepada akar budaya as1i Afrika merupakan suatu bentuk konsolidasidasi yang perlu dilakukan oleh orang kulit hitam.
1989
S14068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen Oppier
Abstrak :
ABSTRAK
Karya tulis ini berjudul Gaya Naturalistik Dalam Native Son karya Richard Wright, dan membahas tentang pemakaian gaya naturalistik dalam novel tersebut.

Aspek yang menonjol dalam novel ini adalah bahwa pemakaian gaya naturalistik mendukung protes yang ingin disampaikan oleh Richard Wright. Si pengarang berhasil menggambarkan bagaimana kualitas hubungan antar manusia di Amerika, khususnya hubungan antara kulit putih dan kulit hitam yang terjadi pada tahun 1940.

Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengungkapkan alasan-alasan dipakainya gaya naturalistik dalam novel tersebut dan untuk membuktikan apakah Richard Wright dapat disebut sebagai pengarang naturalis mengingat saat penulisan novel tersebut tidak merupakan jaman puncak naturalisme dalam kesusasteraan Amerika.

Untuk membahas novel ini, saya menggunakan analisis deskriptif di mana latar, penokohan dan tema ditinjau secara deskriptif.

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pemakaian gaya naturalistik oleh Richard Wright dalam novel Native Son dapat menggambarkan bagaimana perbedaan konsep pemikiran kulit putih terhadap kulit hitam dan konsep pemikiran kulit hitam terhadap kulit putih.
1989
S14142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Kusumadevi
Abstrak :
Kegiatan waralaba diawali dengan dibuatnya perjanjian waralaba secara tertulis yang ditandatangani oleh para pihak. Pembuatan perjanjian waralaba ini menerapkan asas kebebasan berkontrak yang berarti para pihak dapat menentukan isi perjanjian tetapi tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, dan kesusilaan, hal ini merupakan implemantasi dari syarat sebab yang halal yang merupakan salah satu syarat sahnya perjanjian. Sebagai pelaku usaha yang tujuannya untuk mencari keuntungan, para pihak dalam perjanjian waralaba juga harus tunduk pada hukum persaingan usaha. Namun, sistem waralaba ini dikecualikan untuk tunduk terhadap UU No. 5 Tahun 1999 ini, hal ini dicantumkan dalam Pasal 50 huruf b. Kemudian dalam praktiknya, terdapat klausul-klausul dalam perjanjian waralaba yang berpotensi mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat, maka dibuat Pedoman Pasal 50 huruf b UU No. 5 Tahun 1999 mengenai pembatasan terhadap pengecualian Pasal 50 huruf b, tetapi pedoman ini tidak dapat mengikat secara umum karena dibuat bukan berdasarkan perintah perundang-undangan yang lebih tinggi. Menurut pedoman ini klausulklausul dalam perjanjian waralaba yang dapat mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat tidak dikecualikan untuk tunduk pada UU No. 5 Tahun 1999. Untuk menghindari adanya persaingan usaha yang tidak sehat, perjanjian waralaba tetap harus berpedoman pada UU No. 5 Tahun 1999. Pendekatan dalam skripsi ini dilakukan dengan menggunakan analisis berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, serta membandingkannya dengan peraturan waralaba yang berlaku di Inggris. Inggris tidak memiliki peraturan yang secara spesifik mengatur mengenai waralaba, hanya terdapat kode etik yang dibuat oleh organisasi nirlaba yang bergerak di bidang waralaba. Setelah melakukan perbandingan, kemudian dilakukan analisis suatu perjanjian waralaba antara PT SAT dan HM untuk menilai klausul-klausul yang terdapat di dalamnya apakah sesuai dengan prinsip persaingan usaha atau tidak. Berdasarkan analisis perjanjian waralaba PT SAT dan HM tidak melanggar prinsip persaingan usaha. ......Franchise business activities are started from the making of a written franchise agreement that is signed by both or more of the parties. The writing of this agreement puts forth the principle known as freedom of contract, which means the parties are free to determine the body of the contract as long as it does not contradict with the law, general order, and moral decency. This principle is an implementation towards the good cause as one of the condition for the licit agreement. As an entrepreneur who aims for profit, the parties involved should binds themselves to competition law. But, franchise itself is an exception for Law No. 5 Year 1999, as ruled in article 50 letter (b). And also in practice, there are clauses that could potentially cause an unfair practice in the franchise agreement, so therefore an Implementing Guidelines for Article 50 letter (b) Law No. 5 Year 1999 regarding boundaries for the exception ruled out in article 50 letter (b). But this implementing guideline can?t bind in general because it is made not from command of the higher law. According to this guidelines, the clause in a franchise agreement that may cause an unfair practice is not an exception to bind to Law No. 5 Year 1999. To avoid an unfair practice, the franchise agreement must be in accordance to Law No. 5 Year 1999. This thesis is approached by analyzing governing law, and by comparing it with the British franchise regulation. The British did not have any regulation that is specifically governs franchising, but there are only code of ethics that is created by a non-profit organization that moves in the franchising field. After the comparison, an analysis to a franchise agreement between PT. SAT and HM is done to assess the clauses that is in the body of the agreement, whether or not it is in accordance to competition law principle or not. According to the analysis, the franchise agreement between PT. SAT and HM did not violate the competition law.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42339
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Resen
Abstrak :
ABSTRACT
The Appearance of Looking Backward in the United State at turn of the nineteent century was due in part to several sugnificant events occuring during that phase of the nation's industrial development: Firstly, the unfavorable socio-economic condition of the capitalistic society: secondly, the vanishing of the frontier; and thirdly a developing interest in socialistic concept of life.

The ideal society described in the book is one with conditions identical to those of the messianic age of the biblical account. it is a society of human perfection, in which men live prosperouly and peacefully together, marked by the end of agitation and struhhle between man and man and between man and nature. the introduction of this ideal society constitutes a sort of socio-psychological escape replacing the no-longer-available escapism of the frontier.

In introducing this utopian concepts of life. Bellamy lacks consistency to a degree that makes his work intellectual weak. This incosistency is marked by bellamy's frequent shifts from his own premise underlying his utopian order to certain significant aspects of capitalistic principle which he is in fact attacking. This intellectual flaws in bellamy's ideas constitutes the origin of his failure as a social re-former
1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library