Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miranti Nur Fitriana
"Caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jakarta memiliki risiko tertular penyakit lansia yang ada di panti. Resiko ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan caregiver tentang APD. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver di PSTW Jakarta. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 99 caregiver di beberapa PSTW.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver (p = 0,377, x2 = 0,780). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver di PSTW Jakarta. Studi ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD tersebut.

Caregivers at the elderly social institutions have the high risk for infections. The risk can be higher to those who have insufficient knowledge about the use of PPE during care the elderly. The study aimed to identify the relationship between Knowledge and Behaviors of Caregivers in Using Personal Protective Equipment (PPE) at the Elderly Social Institutions in Jakarta. This research used quantitative with cross-sectional design, involving 99 respondents.
The result showed that there was no significant relationship between knowledge and behavior of caregivers in using PPE. (x2 = .78; p = .377). The study concluded that there was no relationship between knowledge and behaviors of caregivers in using PPE at the elderly social institution Jakarta. The study suggested further research concerning factors affecting behaviors of caregiver in using PPE.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Hernawaty
"Gangguan jiwa dialami oleh 96 jiwa dari 12392 jiwa penduduk di Kelurahan Bubulak Bogor Barat. Pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam menggunakan sumber dukungan dalam merawat klien gangguan jiwa masih kurang, program pelayanan kesehatan jiwa masyarakat di puskesmas hanya berfokus pada pengobatan klien. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran pengaruh terapi suportif keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ?Quasi experimental pre-post test with control group? dengan intervensi terapi suportif keluarga. Cara pengambilan sampel adalah cluster sampling one stage dengan sampel sebanyak 74 keluarga yang mempunyai anggota gangguan jiwa dan dibagi dua kelompok; kelompok yang mendapat terapi suportif keluarga dan kelompok yang tidak mendapat terapi suportif keluarga. Terapi suportif keluarga diberikan 4 sesi dalam 4 kali pertemuan selama 2 minggu. Kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor keluarga diukur dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan t-test, Chi-Square, dan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa secara bermakna pada kelompok keluarga yang mendapat terapi suportif keluarga. Kemampuan kelompok keluarga yang mendapat terapi suportif keluarga meningkat lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kelompok keluarga yang tidak mendapat terapi suportif keluarga. Hasil penelitian ini sejalan dengan riset Hamada, dkk. (2002) mengenai sistem dukungan keluarga bagi klien Skizofrenia menjelaskan bahwa di dalam melakukan perawatan kesehatan jiwa masyarakat, pendekatan tidak hanya dilakukan pada klien tetapi juga keluarga. Hasil riset Chien, dkk. (2006) tentang mutual support group pada keluarga China dengan diagnosa Skizofrenia bahwa terapi suportif memberi efek positif pada beban keluarga. Terapi suportif keluarga direkomendasikan bagi keluarga yang mempunyai anggota gangguan jiwa di masyarakat.

Mental illness experienced by 96 people among 12.392 inhabitants in District of Bubulak, West Bogor. At the same time, the knowledge and ability of family are not run well, a serving for psychology health program by Centre of Community Health is not run well. The title of this research is The Influence of Family Supportive Group to Family Ability in Taking Care Client with Mental illness in District of Bubulak, West Bogor. The research was aimed to get a comprehensive picture about the influence of Family Supportive Group to family ability in taking care client with Mental illness.
Design of the research was using ?quasi experimental pre-post test with control group? by using Family Supportive Group intervention. A sample was chosen by using cluster one stage and consist of 74 families with mental illness of client. The group was divided into 2 groups as follows: Family Supportive Group treatment (4 sessions in 4 meeting) and without Family Supportive Group. The family?s cognitive ability, affective ability, and psychomotor ability are valued by using questioner and then the results of questioners are analyzed by using t-test, Chi-Square, and Simple Linear Reggresion method.
The research showed a significant increase in family?s cognitive ability, affective ability, and psychomotor ability in taking care client with mental illness. The abilities of the group that treated by Family Supportive Group were increase highly and significantly compare to the group without Family Supportive Group. In Hamada, et al. (2002) that the family support may take in family and client. In Chien, et al. (2006) that mutual support group may exert positive effects on the family?s burden. These results suggest that family supportive group recommended to families who have client with mental illness in community."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Selvia Juliana
"ABSTRAK
Aktivitas fisik yang berlebih dapat mempengaruhi kualitas tidur remaja. Kualitas tidur yang buruk pada remaja dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional terhadap 265 orang remaja yang dipilih dengan teknik proportioned stratified random sampling di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta Selatan. Aktivitas fisik remaja diukur dengan menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), sedangkan kualitas tidur remaja diukur dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil analisis dengan uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dan kualitas tidur pada remaja (p= 0,402; α=0,05; r= -0,052). Promosi kesehatan perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesehatan remaja khususnya dalam hal aktivitas fisik dan kualitas tidur.

ABSTRACT
Physical activities are an essential factor in determining the quality of sleep among adolescences. Physical and mental health issues in teenagers may be resulted from the bad quality of sleep. The purpose of this study was to identify the correlation of physical activities and sleep quality in adolescences. This correlative study employed analytical cross sectional design. 265 observers from a senior high school in jakarta were selected by using proportioned stratified random sampling technique. The International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) was used to examine the level of physical activity, while The Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) was used to measure the quality of sleep. The result showed no significant relationship between physical activities and sleep quality (p= 0,402; α=0,05; r= -0,052). The study suggested health promotion for adolescences, particularly concerning physical activities and sleep quality.
"
2014
S61505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Annisa Rahardhiany
"Ulkus diabetikum merupakan komplikasi Diabetes Mellitus yang membutuhkan perawatan baik dan sesuai agar luka tidak semakin memburuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara instrument skala Wagner dan instrument BWAT pada pasien dengan ulkus diabetikum. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang dengan bentuk penelitian deskriptif korelasi menggunakan sampel sebanyak 120responden yang terdiri dari grade 1 sampai dengan grade 5. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Wagner dan Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BWAT) untuk mengukur tingkat keparahan luka pada pasien ulkus diabetikum. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang sangat kuat antara instrumen skala Wagner dan BWAT dalam penilaian luka ulkus diabetikum dengan (r = 0,951; p = 0,0005). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti merekomendasikan instrumen Bates- Jensen Wound Assessment Tool menjadi instrumen yang lebih tepat untuk digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi skala penyembuhan luka ulkus diabetikum karena memiliki karakteristik penilaian yang lebih rinci.

Diabetic ulcer is a serious complication of Diabetes Mellitus that requires a good and appropriate treatment to prevent the worsening condition of the wound. The study aimed to identify the correlation between Wagner Scale and BWAT in measuring the wound grade. Design of this study was cross-sectional descriptive, involving 120 observers with diabetic ulcer varying from grade 1 to grade 5. The instruments used in this study were the scale of Wagner and Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BWAT) whichwere used to measure the severity of injuries in the diabetic ulcer patients. The result showed a very strong correlation between Wagner and BWAT scale instrument to assess (r = 0.951; p = 0.0005). The study strongly suggested to use of Bates-Jensen Wound Assessment Tool to evaluate the scale of wound healing for diabetic ulcers since it has more detail assessment characteristics than Wagner scale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Arighi Suhandi
"ABSTRACT
Cairan di dalam tubuh memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia agar dapat
bertahan hidup. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengetahui status hidrasi untuk
mengetahui kondisi keseimbangan cairan tubuh sehingga aktivitas dapat berjalan
dengan lancar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana
dengan 89 responden yang bertujuan untuk mengetahui gambaran status hidrasi
mahasiswa program sarjana reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan pengukuran berat jenis urin,
diketahui bahwa sebanyak 58,4% responden memiliki status hidrasi
normal/euhidrasi, 37,1% mengalami overhidrasi, dan 4,5% mengalami dehidrasi.
Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan adanya asuhan keperawatan
preventif untuk meningkatakan kesadaran mahasiswa akan status hidrasi mereka.

ABSTRACT
Body fluid has important functions for human to survive. Therefore, students need
to know the hydration status to determine the condition of body fluid balance so
their activities can be performed well. This study uses a simple descriptive design
with 89 respondents to describe the hydration status on reguler students Nursing
Faculty of Universitas Indonesia. Based on measurment of urine specific gravity,
the results of the study showed that 58.4% of respondents had normal hydration
status/euhydration, 37.1% of respondents had overhydration, and 4.5% of
respondents had dehydration. Therefore, this study reccomend preventif nursing
care to increase awareness of students concerning their hydration status"
2016
S63217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deshinta Rosalina Puspitasari
"Kesehatan jantung merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap orang perlu untuk memeriksakan kesehatan jantungnya secara regular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan jantung mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2013 berdasarkan indikator tekanan darah, indeks massa tubuh, dan frekuensi nadi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross-sectional dengan metode total sampling. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2013. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi responden yang memiliki faktor risiko masalah kesehatan jantung berdasarkan indikator tekanan darah adalah 32,7%, proporsi responden yang berisiko mengalami masalah jantung berdasarkan indikator indeks massa tubuh adalah 25,5%, sedangkan 8,2% diantaranya berisiko mengalami masalah jantung berdasarkan indikator frekuensi nadi. Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan keperawatan, khususnya Fakultas Ilmu Keperawatan UI untuk menyedikan program kesehatan yang dapat meningkatkan kesehatan jantung mahasiswanya.

Heart Health is the important component in human life. Therefore, every people need to check their heart health regularly. This study aimed to identify heart health status among regular nursing students at Universitas Indonesia based on blood pressure, body mass index, and pulse rate indicators. This study used descriptive cross-sectional design with total sampling method. Respondents in this study were all nursing students at Universitas Indonesia year 2013. Variable that used in this study are blood pressure, body mass index, and pulse rate. Data in this study were analyzed by using univariat analysis.
This study showed that the proportion of respondents who had a risk in heart problem based on blood pressure indicator were 32,07%. The proportion of respondents who had risk in heart problem based on body mass index indicator were 25,5%, whereas just 8,2% of them had a risk in heart problem based on pulse rate indicator. This study suggested educational nursing institution, and Faculty of Nursing UI in particular, to provide programs which can enhance their student?s heart health.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dwi Kurniawati
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya. Kebudayaan yang dimiliki dapat mempengaruhi pandangan sehat dan sakit seseorang, sehingga dibutuhkan adanya asuhan keperawatan peka budaya. Asuhan keperawatan peka budaya membutuhkan pengetahuan transkultural sehingga dapat menghasilkan self efficacy dalam mengaplikasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keperawatan transkultural dengan self efficacy dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya. Penelitian ini melibatkan 119 orang mahasiswa profesi baik asal program ekstensi maupun reguler menggunakan desain cross sectional dengan teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan keperawatan transkultural yang dimiliki dengan self efficacy dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya pada mahasiswa Profesi FIK UI angkatan 2015 (p value = 0,009). Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukannya integrasi asuhan keperawatan peka budaya dalam kurikulum keperawatan lainnya. Penelitian pada unsur kompetensi budaya yang lain diperlukan pada penelitian selanjutnya.

Indonesia is an archipelago country which has multicultures. Culture can affect someone's view about health and illness, therefore cultural sensitive nursing care is needed. Cultural sensitive nursing care need transcultural knowledge to attain self efficacy in applying. The aim of this research was to discover the relationship between transcultural nursing knowledge with self efficacy in applying cultural sensitive nursing care. This research involved 119 nursing profession students from extension and regular program using cross sectional design with total sampling technique.
The result of this research showed that there was a significant relationship between transcultural nursing knowledge with self efficacy in applying cultural sensitive nursing care among nursing profession student, faculty of nursing universitas indonesia 2015 (p value = 0,009). This research is recomended the integration transcultural nursing care in the other curriculum nursing. Any further researches in other cultural competence is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desta Bambangsafira
"Kejadian Excessive Daytime Sleepiness (EDS) merupakan gejala yang timbul dari kecenderungan untuk merasakan kantuk yang berlebihan pada periode terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kejadian EDS dengan kualitas tidur pada mahasiswa baru di rumpun ilmu kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia sebesar 107 responden yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Kejadian EDS diukur menggunakan kuesioner Epworth Slepiness Scale (ESS), sedangkan kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian EDS dan kualitas tidur yang buruk cukup tinggi terjadi pada mahasiswa. Sebanyak 52 orang (48,6 %) mengalami EDS dan sebanyak 80 orang (74,8 %) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (p = 0,617 : x2= 0,249) antara kejadian Excessive Daytime Sleepiness dan kualitas tidur. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor ? faktor yang dapat memengaruhi kejadian EDS dan kualitas tidur. Selain itu, upaya promotif dan preventif dapat dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan akibat kualitas tidur yang buru.

Excessive Daytime Sleepiness (EDS) is a symptom that arises from the tendency to feel excessive sleepiness during the awake period. This study aimed to identify the relationship between excessive daytime sleepiness and sleep quality among first year students at faculty of health sciences. This study used cross sectional design, involving 107 samples of students from the faculty of health science at University of Indonesia. Samples were selected by proportional stratified random sampling. EDS was measured by using Epworth Sleepiness Scale (ESS) while sleep quality was measured by using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
The results shows that the prevalence of EDS and poor sleep quality is high enough among college students. A total of 52 people (48.6%) experienced EDS and as many as 80 people (74.8%) had poor sleep quality. The result showed that there was no significant relationship (p = 0,617 : x2= 0,249) between excessive daytime sleepiness and sleep quality. This study recommended health promotion as a preventive effort to reduce the number of EDS and to increase students sleep quality. In addition, further studies are required to identify factors affecting sleep quality or contributing to the incidence of EDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Andini
"ABSTRAK
Mahasiswa keperawatan memiliki tanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan dengan berlandaskan kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan berfungsi sebagai pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan yang kompeten, etis, dan dapat dinilai. Namun masih terdapat banyak fenomena mahasiswa keperawatan melalaikan peran serta tanggung jawab profesinya dengan bersikap tidak etis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden dan hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kode etik dengan sikap etis sebagai perawat pada mahasiswa FIK UI. Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan rancangan deskriptif korelatif dan pendekatan secara stratified random sampling terhadap 147 mahasiswa keperawatan FIK UI. Analisis data menggunakan uji chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan kode etik dengan sikap etis responden (p value=0,731). Mengetahui bahwa pendidikan secara formal saja tidak cukup untuk membentuk sikap etis sebagai perawat maka perlu ditindaklanjuti lebih serius khususnya bagi institusi pendidikan keperawatan dengan mengintegrasikan program pengembangan sikap etis terhadap seluruh kurikulum mata ajar.

ABSTRACT
Nursing students have a responsibility to provide nursing care based on the ethic code of nursing. The ethical code of nursing is used as a guideline to provide the competent, ethical, and valuable nursing care. Nonetheless, nursing students face unique challenges in applying ethical care for their patient.The purpose of this study was to determine the characteristics of respondents and the relationship between level of knowledge about the ethical code of nursing with the nursing ethical attitude of students at FIK UI. The study used cross-sectional methods with correlative descriptive design, and stratified random sampling of 147 nursing students at FIK UI. Data analysis using a chi-square test showed no significant relationship between level of knowledge about the ethical code of nursing with the nursing ethical attitude of the respondents (p value = 0.731). Knowing that formal education is not enough to establish the ethical attitudes of nurses, this study recommended the integration for the ethical attitude development program entire the course curriculum for nursing institutions."
2016
S62793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Hadisaputra
"Kurang gizi pada balita merupakan suatu keadaan yang sangat penting dan serius bagi kelangsungan hidup anak karena selain dapat menggangu tumbuh kembang anak juga dapat menyebabkan kematian. Perawat sebagai salah satu pemberi layanan kesehatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan anak, salah satunya dengan memantau status gizi anak balita. Penelitian bertujuan untuk mengetahui determinan status gizi balita di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian retrospektif case control di rumah sakit dengan 35 pasien sebagai kasus dan 105 sebagai kontrol dari pasien yang dirawat dalam kurun waktu Juni 2008 sampai dengan Juni 2009 dengan melihat data sekunder rekam medis pasien. Analisis yang digunakan adalah dengan analisis univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariat dengan regresi logistik berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% tidak ada hubungan usia balita, status infeksi penyakit kronis, status pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, dan jumlah anak dengan status gizi balita. Ada hubungan usia ibu dan jumlah penghasilan keluarga dengan status gizi balita. Akan tetapi, ada kecenderungan bahwa usia balita yang lebih muda, balita yang mengalami infeksi penyakit, pendidikan ibu yang rendah, ibu yang bekerja, dan keluarga yang memiliki jumlah anak lebih dari dua memiliki resiko lebih besar untuk terjadinya kurang gizi pada balita. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor paling dominan terhadap status gizi balita adalah usia ibu (p=0,002, OR=12). Berdasarkan temuan tersebut, pelayanan keperawatan harus meningkatkan pendidikan kesehatan kepada ibu usia muda tentang pemenuhan gizi pada balita, sehingga status gizi balita dapat meningkat dan kasus kurang gizi pada balita menurun.

Under nutrition in children under five years is very important and serious situation because it influence child development and can cause death. Nurse as a care giver has an important role to increase child health development with monitoring the child nutritional status. Purpose of this research is to determine the nutritional status risk factors for children under five years in the Majalaya Hospital. Retrospective hospital based case control is used with 35 patient as case and 105 control on June 2008-Juni 2009 by medical record analyzing as secondary data. Descriptive, chi square and logistic regression method are used in data analyzing.
This research showed that there are no relation between child age, infectious status, mother educational status, mother job status, and number of child in family with nutritional status of under five years child. However, there are possible risk for them to influence child nutritional status. There is a relation between mother age and salary with nutritional status of under five years child with dominant factor is mother age (p=0,002, OR=12). Base on this result, the nursing health care must increase the promoting and educating function to mother with under five years child to required the child nutrition and decrease the mortality and the incidence of under nutrition in child."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>