Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asis Wiyanto
Abstrak :
Keberadaan pelabuhan khusus dan dermaga khusus (milik PERTAMINA), harus mendukung pola kebijakan transportasi taut Direktorat Perkapalan, Kebandaran dan Komunikasi yang berprinsip pada security of supply. Namun sebagian besar port time tanker dari 110 pelabuhan khusus dan 32 dermaga khusus masih belum seperti yang ditargetkan. Salah satunya adalah Pelsus Surabaya yang akan dipilih sebagai studi kasus. Tesis ini membahas kontribusi penyebab keterlambatan port time tanker dan pengaruh reduksi keterlambatan terhadap lost cost. Kemudian dengan aplikasi model simulasi dievaluasi suatu upaya peningkatan flow rate pompa. Percobaan dengan model simulasi, juga dikembangkan untuk menjawab peramalan kebutuhan pada tahun 2004. Soft ware yang digunakan untuk menjalankan model simulasi adalah ProModel 3.01. Kontribusi penyebab keterlambatan port time tanker terbesar baik untuk kapal milik maupun charter adalah waiting consignee . Berdasarkan hasil simulasi, suatu upaya peningkatan flow rate pompa sampai 70 % dari kapasitas pompa kapal, port time tanker dapat dipercepat menjadi 54.4 % dari waktu semula. Apabila peningkatan flow rate ini konsisten dilakukan, sampai tahun 2004, maka fasilitas dermaga yang ada masih mampu untuk mendukung kegiatan kapal tanker yang akan sandar dengan rata-rata utilisasi dermaga < 67 % dan rata-rata port time tanker < 48 % jamlcall. Berarti belum diperlukan suatu investasi pengembangan fasilitas utama pelabuhan. Sebaliknya jika tanpa upaya tersebut, pada tahun 2004 diperkirakan utilisasi dermaga akan > 87 % dan rata-rata port time tanker akan > 112 jam/call. Mengingat permasalahan keterlambatan port time taker sangat serius pada waktu yang akan datang, maka seyogyanya manajemen melakukan evaluasi terhadap masing-masing Pelsus yang dimiliki, terutama pelabuhan yang mempunyai port time tanker dan utilisasi dermaga yang tinggi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. Rudikarijanto
Abstrak :
Konsep TQM (Total Quality Management) yang salah satu tujuannya mencapai zero defect management, sepintas memiliki kesamaan dan korelasi dengan konsep LK3 (Lindungan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang mengarah pada pencapaian zero accident award. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada responden dari unit operasi PERTAMINA (Unit PPDN l sld VIII) dan anak perusahaan PERTAMINA yang bermitra kerja asing (PT. Arun NGL dan PT. Badak NGL) atas korelasi penerapan unsur TQM di bidang manajemen LK3 dengan keberhasilan pencapaian nihil kecelakaan (zero accident) diperoleh hasil yang cukup signinkan pada anak perusahaan PERTAMINA yang bermitra kerja asing. Kualnya korelasi antara unsur-unsur TQM (Customer Focus, Continue! Improvement dan Total Participation) dengan keberhasilan pencapaian nihil kecelekaan pada anak perusahaan tersebut menunjukkan bahwa fungsi LK3 telah diberdayakan secara proporsional, karena telah menyaclari betapa pentingnya masalah LK3 dalam menghadapi persaingan di era perdagangan bebas, dimana masalah LK3 telah menjadi isu global yang merupakan salah satu faktor keunggulan dalam bersaing.
Abstract
TQM (Total Quality Management) concept whose one of its aims is to accomplish zero detect management, at a glance has similarity and correlation with EHS (Environmental, Health and Safely) concept which directs to zero accident award accomplishment. Based on our research from PERTAM|NA's operation units (Unit PPDN I to VIII) and PERTAMlNA?s co-company which cooperates with foreign company (Arun NGL Co. and Baclak NGL Co.) on correlation of TQM elements implementation on EHS management with successful zero accident accomplishment, we got a significant result from PERTAMlNA's co-company which cooperates with foreign company. The strong relation among TQM elements (Customer Focus, Continue/improvement and Total Participation) with the successful of zero accident accomplishment on that co-company showed that the function of EHS has been empowered proportionally. The importance of EHS problems in dealing the competition in free market era has been realized, where EHS problems have become global issue which are one of the competitive advantage factors.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T6463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Wicaksono
Abstrak :
Jumlah oli pelumas bekas yang terus bertambah menjadi masalah lingkungan dan juga ekonomi. Salah satu usaha untuk memanfaatkan lagi oli pelumas bekas adalah pemurnian ulang. Namun, pemurnian ulang memiliki banyak masalah yang berhubungan dengan manajemen rantai pasok. Untuk dapat membuat perbaikan pada manajemen rantai pasok di penyulingan ulang, pengukuran kinerja rantai pasok perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok proses pemurnian ulang pada perusahaan pelumas di Indonesia, dan juga merancang strategi untuk meningkatkan kinerja rantai pasok mereka. Metode yang digunakan adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja dan Importance-Performance Analysis (IPA) untuk memprioritaskan indikator kinerja yang akan dicari upaya peningkatan kinerjanya.  Terdapat 34 indikator kinerja pada kerangka SCOR yang akan dicari bobot dari setiap levelnya menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil pengukuran kinerja rantai pasok penyulingan ulang pada PT X Lubricant Indonesia pada tahun 2019 dari bulan Januari hingga Desember adalah 78% yang berada pada kategori rata-rata. Indikator kinerja kemudian dipetakan menggunakan Importance-Performance Analysis (IPA) untuk memprioritaskan indikator kinerja yang akan dianalisa. Setelah itu, dicari indikator kinerja yang memiliki masalah terparah dan akar masalahnya. Indikator kinerja dengan masalah terparah adalah Supplier Quality Performance, Supplier Flexibility, dan Machine Unscheduled Shutdown. Serta, dilakukan perancangan strategi untuk meningkatkan indikator kinerja tersebut. ......The amount of used lubricating oil that continues to grow becomes an environmental and economic problem. An effort to reuse used lubricating oil is Re-Refinery Process. However, Re-Refinery Process has many problems related to supply chain management. In order to be able to make improvements for supply chain management in Re-Refinery Process, performance measurement of supply chain needs to be done. This research is conducted to measure the supply chain performance of Re-Refinery Process at a lubricant company in Indonesia, and also formulate strategies to improve its supply chain performance. The methods that are used is Supply Chain Operations Reference (SCOR) as a framework for measuring performance and Importance-Performance Analysis (IPA) to prioritize performance indicators that will be analyzed for the performance improvement. There are 34 performance indicators in the SCOR framework that will be determined for the weight of each level using the Analytic Hierarchy Process (AHP). The result of the performance measurement of the Re-Refinery Process supply chain at PT X Lubricant Indonesia in 2019 from January to December is 78% which is categorized as average. Performance indicators are then mapped using Importance-Performance Analysis (IPA) to prioritize performance indicators that will be analyzed. Then, the analysis for performance indicators that have the most severe problems and its root causes is done. Performance indicators with the most severe problems are Supplier Quality Performance, Supplier Flexibility, and Machine Unscheduled Shutdown. Lastly, strategies are formulated to improve these performance indicators.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christin Arauna Hulu
Abstrak :
Perkembangan pesat dalam teknologi digital telah membawa fenomena baru revolusi industri, yang umumnya disebut oleh Industry 4.0. Revolusi ini memperkenalkan kita dengan teknologi modern yang mendukung konektivitas seluruh komponen dalam industri. Namun, konektivitas bukan satu-satunya keuntungan yang akan bertujuan untuk mendukung keberlanjutan dalam industri. UNIDO telah menetapkan relevansi Industri 4.0 dan keberlanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan global nomor 7 dan 9 bahwa pengembangan industri digital akan mendukung pertumbuhan energi berkelanjutan industri, termasuk efisiensi energi. Oleh karena itu, implikasinya pasti akan mempengaruhi setiap negara dengan signifikansi yang berbeda, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara industri yang sedang berkembang. Menanggapi hal itu, Indonesia saat ini telah merumuskan inisiatif peta jalan untuk memasuki era Industri 4.0, Making Indonesia 4.0. Merintis penelitian akademisi Industri 4.0 di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pengembangan dan implementasi teknologi Industri 4.0 berdasarkan konsep pada roadmap terhadap efisiensi energi di Indonesia. Output dari penelitian ini adalah berbentuk analisis kebijakan dalam berbagai skenario untuk mencapai efisiensi energi dari adopsi teknologi Industri 4.0, berdasarkan pengembangan model Sistem Dinamis.
Rapid development in digital technology has brought a new phenomenon of industrial revolution, generally called by Industry 4.0. This revolution introduces us with modern technologies which support the connectivity of the entire components within the industries. However, connectivity is not the only advantage that will follow ndash the concerns aim to support sustainability in industry. The United Nation Industrial Development Organization has set the relevancy of Industry 4.0 and sustainability in the global Sustainable Development Goals number 7 and 9 that digital industrial development will support the growth of industry sustainable energy, including energy efficiency. Therefore, the implication will surely be affecting every country with different significance, including one of the emerging industry country, Indonesia. In response to that, Indonesia is currently framing the roadmap to enter Industry 4.0 era, Making Indonesia 4.0. Pioneering the academia research of Industry 4.0 in Indonesia, this research aims to figure out the impact of Industry 4.0 technology development and implementation based on the concept on the roadmap to the acceleration of sustainable energy in Indonesia using System Dynamics model. The output of this research is in a form of policy analysis within different scenarios to achieve energy efficiency from Industry 4.0 technology adoption.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Dhamayanti
Abstrak :
Kebutuhan energi Indonesia terus meningkat seiring dengan perkembangan di beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti populasi, partumbuhan ekonomi, teknologi, juga harga energi. Kebutuhan energi final Indonesia pada 2025 diproyeksikan mencapai 248,4 MTOE. Pada saat yang sama, pemerintah Indonesia menyadari pentingnya pembangunan berkelanjutan, yang berkaitan dengan lingkungan. Kebutuhan energi yang besar dan kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan ini menjadi faktor pendorong bagi pemerintah Indonesia untuk membuat suatu target kontribusi energi baru dan terbarukan EBT pada bauran energi final dan untuk menetapkan beberapa kebijakan untuk mendukung usaha untuk mencapai target tersebut. Akan tetapi, ada beberapa tantangan dalam implementasi aturan-aturan ini seperti skema bisnis dan insentif yang dianggap kurang menarik bagi investor, kecenderungan proyek EBT yang kecil dan tersebar di area-area berbeda dan beberapa tantangan lain. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk memberi pengertian mengenai dinamika sistem, variabel, dan hubungan mereka dalam pengembangan EBT di Indonesia, khususnya terkait dengan kebijakan mengenai harga jual listrik dari pembangkit listrik swasta ke PT. PLN menggunakan pendekatan sistem dinamis dengan studi kasus di Jawa Barat. Dengan melakukan simulasi, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi, kesenjangan antara permintaan dan kapasitas penyediaan, dan keuntungan investasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan energi terbarukan. Sementara, pengembangan energi terbarukan sendiri dapat mempengaruhi jumlah lapangan pekerjaan dan total emisi yang dikeluarkan. ...... Indonesias energy demand keeps on increasing due to the development in some main influencing factors such as population growth, economic growth, technology development, as well as energy price. Indonesia rsquo s final energy demand in 2025 is projected to reach 248.4 MTOE. At the same time, Indonesian government is concerned about the importance of sustainable development, which is related to environment. The big amount of energy demand and the concern to sustainable development have been the push factors of Indonesias government to create a target of new and renewable energys NRE contribution in the final energy mix and to enact some policies to support the effort to reach the target. However, there are some challenges in the implementation of these regulations such as business scheme and incentive that is perceived to be not lucrative enough by investors, the tendency of NRE development projects to be small and scattered in different areas and some other challenges. Thus, this research aims to understand the dynamics of the system, variables and their interconnections in the development of NRE in Indonesia, especially related to policies about electricity selling price from power producers to State Electricity Company PT. PLN using system dynamics approach with the study case in East Java. By running the simulation, it is found that economy growth, energy supply demand gap and investment profitability are influencing factors to renewable energy development. Meanwhile, renewable energy itself affects the amount of job creation and total emission emitted.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Azalia Wijayanti
Abstrak :
Dalam mendukung pembangunan yang merata dan berkelanjutan, perlu dilakukan strategi kebijakan yang dapat meningkatkan daya saing sektor maritim di Indonesia. Karena, pengembangan infrastruktur, tidak peduli seberapa baik peningkatannya, jika tidak diimbangi dengan penguatan komoditas utama di setiap wilayah, akan sulit untuk menyelesaikan masalah pemerataan pembangunan ini. Sistem klaster yang terintegrasi bisa menjadi solusi untuk permasalahan pemerataan pembangunan. Sistem klaster pelabuhan yang membangun interdependensi antara perusahaan yang bergerak dalam aktivitas pelabuhan yang sama sehingga menghasilkan keunggulan kompetitif dapat menjadi strategi yang dapat digunakan. Namun, penerapan sistem klaster bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dan banyaknya tahapan dalam pembuatan kebijakan. Begitupun kompleksitas dalam pembuatan kebijakan di ranah pengembangan klaster pelabuhan, kompleksitas terjadi dikarenakan oleh masing-masing aktor memiliki tujuan individu lembaganya sendiri. Dalam mengimplementasikan kebijakan pun terdapat beberapa rintangan, untuk mengimplementasikan kebijakan dengan baik, harus didasarki oleh bukti (evidence-based) agar pembuat kebijakan mengetahui dampak kebijakan yang ingin diterapkan. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana serious simulation game dapat membantu pembuat kebijakan untuk mengeksplor dan bereksperimen terhadap kebijakan yang akan dilakukan tanpa memiliki resiko dalam sistem di dunia nyata. Sehingga kebijakan yang akan diimplementasikan di dunia nyata tidak merugikan pihak manapun dan sejalan dengan tujuan negara bersama maupun tujuan masing-masing aktor. Dalam penelitian ini juga ditemukan faktor-faktor yang dilakukan oleh responden yang membantu dalam meningkatkan GDP dan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Permainan ini dibangun melalui kerangka kerja Lukosch untuk merancang serious simulation game dan mengadaptasi kerangka kerja Multi Actor Game for Port Cluster, sehingga dihasilkan rancangan permainan simulasi Policy Exercise for Port Cluster. ......In supporting equitable and sustainable development, it is necessary to adopt a policy strategy to increase the competitiveness of national maritime industries, one of which is to build a maritime integrated industry cluster or port cluster at several strategic locations in Indonesia. The development of infrastructure, no matter how improving it is, if it’s not balanced with the strengthening of the main commodity in each region, it will be difficult to resolve this problem of equitable development. An integrated cluster system could be the solution to the problem of inequitable development. A port cluster system that builds interdependence between companies engaged in the same port area that is resulting in a competitive advantage can be a strategy that can be used. However, the application of a cluster system is not an easy task, especially with a high level of complexity and the many stages in the policy-making process. Likewise, the complexity in the policy-making process also occurred within the port cluster sector, complexity occurs because each actor has their individual goals or objectives. In the implementation of a policy, there are also several barriers. To implement a policy properly, it has to be based on evidence so that the policymaker knows the impact of the policy they initiate. This research aims to see how serious simulation game can help policymaker to explore and experiment with the policy that will be carried out without having to affect and risk the real-world system. Thus, the policy that will be implemented in the real world does not harm any party and in line with the goals shared within the country and the individual goals of each actor. The findings in this research are factors that are carried out by respondents of the game that helped in increasing GDP and equitable and sustainable development. This game was built with Lukosch's framework in designing a serious simulation game for complex system and adopted the mechanics of the Multi-Actor Game for Por Cluster, hence the design of Policy Exercise for Port Cluster was made.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Tarizka Noor
Abstrak :
ABSTRACT
Perekonomian Indonesia hingga saat ini masih di dominasi oleh sektor industri. Hal ini menyebabkan sektor industri memiliki lebih banyak tanggung jawab untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca GRK karena Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi nasional hingga 29 di bawah business-as-usual BAU pada tahun 2030. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari strategi terbaik dalam upaya mengurangi emisi dari sektor industri menggunakan pendekatan sistem dinamis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan meningkatkan rasio energi terbarukan sebesar 0.02 per tahun dan proporsi investasi efisiensi energi teknologi dalam industri sebesar 8.5 per tahun akan memiliki dampak yang signifikan untuk mengurangi emisi dari sektor industri. Namun, meskipun emisi pada sektor industri telah berkurang, strategi ini tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap keseluruhan emisi Indonesia jika sektor lain tidak juga mengurangi emisi mereka.
ABSTRACT
Indonesia, which its economy is dominated by industrial sector faces more responsibilities to adjust their Green House Gas GHG emissions as they committed to reduce its national emission up to 29 below business as usual BAU in 2030. The purpose of this study is aimed to find the best strategy to reduce emission from industrial sector using system dynamic approach. The result shown that by increasing the ratio of renewable energy to 0.02 per year and proportion technology energy efficiency investment in industry to to 8.5 each year will have a significant impact to reduce emission from industrial sector. However, although industrial emissions has been reduced the strategy wouldnt have a significant impact torwards whole Indonesias emissions if the other sectors dont also reduce their emissions.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romadhani Ardi
Abstrak :
Tesis ini berupaya membuat rancangan model TQM di perguruan tinggi Indonesia. Dimensi mutu yang menyusun fondasi TQM divalidasi dan dianalisis keterkaitan di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Structural Equation Modeling terhadap data yang diambil dari 251 mahasiswa tahun terakhir di FTUI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 dimensi mutu yang menyusun bangunan TQM di perguruan tinggi, yaitu dimensi Komitmen Pimpinan Dekanat, Komitmen Pimpinan Departemen, Kegiatan Perkuliahan, Fasilitas Kampus, Sikap Positif yang Diterima, dan Umpan Balik. Kemudian, model keterkaitan yang dirancangan dinyatakan valid untuk menunjukkan hubungan antar dimensi mutu dan hubungan antar dimensi mutu dengan kepuasan mahasiswa FTUI.
This thesis tried to design TQM model in Indonesian higher education. Quality dimensions that construct TQM foundation were validated and the relationships among quality dimensions were analyzed. Structural Equation Modeling was used to investigate the data obtained from 251 last year student in Engineering Faculty. The results showed that there six quality dimensions that construct the TQM model, i.e. Commitment of Faculty Management, Commitment of Department Management, Course Delivery, Campus Facilities, Courtesy, and Customer Feedback&Improvement. The results also revealed that the relationship model was valid to explain the relationships among quality dimensions and between quality dimension and students' satisfaction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29731
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library