Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bern Jonathan
Abstrak :
Female Daily Network perusahaan yang bergerak di bidang media sosial. Female Daily memiliki media sosial untuk membagikan pengalaman menggunakan produk kecantikan bernama Female Daily. Female Daily memiliki peraturan untuk tidak menggunakan Female Daily Platform untuk mempromosikan, menjual produk, dan layanan di platform media sosial di Female Daily. Namun, pengguna di Female Daily terkadang melanggar peraturan tersebut di post mereka dan menyebabkan pengguna lain terganggu akan hal tersebut. Admin di Female Daily kesulitan untuk mengidentifikasi pengguna yang melanggar aturan itu dan melarang post mereka yang berisi penjualan produk karena keterbatasan jumlah admin dengan jumlah post yang masuk tiap hari. Text mining juga dapat mengatasi permasalahan ini dengan menentukan klasifikasi secara otomatis dengan membuat sistem yang melakukan proses pembelajaran dengan dari kata-kata post yang tersedia. Algoritme yang bisa digunakan untuk melakukan proses text mining pada penelitian ini seperti Support Vector Machine (SVM), Naïve Bayes (NB), Decision Tree (DT), dan Random Forest (RF). Penelitian ini menggunakan kombinasi cara ekstraksi fitur, fitur kontekstual, dan melakukan balancing data. Penelitian ini menggunakan skenario penelitian untuk menganalisis ekstraksi fitur, penggunaan fitur kontekstual, dan balancing data. Algoritme terbaik dilihat dari nilai recall pada kombinasi algoritme dan fitur penelitian ini adalah Random Forest TF-IDF Unigram dan menggunakan tambahan fitur kontekstual deteksi uang dan kata-kata menjual dengan data yang seimbang. Nilai recall 88.37% didapatkan dari hasil kombinasi algoritme dan fitur tersebut. ......Female Daily Network is a company engaged in social media. Female Daily has social media to share experiences using beauty products called Female Daily. Female Daily has regulations not to use the Female Daily Platform to promote, sell products and services on social media platforms in Female Daily. However, users on Female Daily sometimes violate these rules in their posts and cause other users to be annoyed about it. Admins at Female Daily have difficulty identifying users who violate these rules and ban their posts containing product sales due to the limited number of admins with the number of posts that enter each day. Text mining can also overcome this problem by determining the classification automatically by creating a system that carries out the learning process from the available post words. Algorithms that can be used to carry out the text mining process in this research are Support Vector Machine (SVM), Naïve Bayes (NB), Decision Tree (DT), and Random Forest (RF). This study uses a combination of feature extraction, contextual features, and data balancing. This study uses research scenarios to analyze feature extraction, contextual feature usage, and data balancing. The best algorithm seen from the recall value in the combination of algorithms and features of this research is the Random Forest TF-IDF Unigram and uses additional contextual features to detect money and selling words with balanced data. The recall value of 88.37% is obtained from the results of the combination of these algorithms and features.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Prama Nurahman
Abstrak :
Pandemi covid-19 di Indonesia yang terjadi pada tahun 2020 telah mengubah berbagai aspek di setiap lini masyarakat Indonesia, termasuk cara masyarakat berbelanja. Regulasi terkait pembatasan akses dan jarak memaksa masyarakat Indonesia bertransformasi menggunakan aplikasi daring untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu aplikasi daring yang penggunaannya meningkat adalah penggunaan aplikasi grosir daring seperti HappyFresh, Sayurbox, dan TaniHub. Peningkatan transaksi tidak serta merta menggambarkan bahwa layanan yang diberikan oleh ketiga aplikasi itu baik, keluhan pelanggan masih ditemukan pada media sosial seperti Twitter dan ulasan pengguna aplikasi di Google Play Store. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung Net Brand Reputation (NBR) dari ketiga aplikasi dengan melakukan analisis sentimen analisis. Data yang digunakan berasal dari Twitter dan ulasan pengguna di Google Playstore dalam rentang waktu Januari 2020 hingga Maret 2021. Model klasifikasi analisis sentimen dibuat dengan menggunakan tiga algoritma klasifikasi Naïve Bayes, Support Vector Machine (SVM), dan Decision Tree. Hasil dari penelitian didapatkan aplikasi Happyfresh, Sayurbox, dan TaniHub memiliki sentimen positif di masyarakat. Aplikasi grosir daring yang memiliki nilai NBR terbesar adalah Tanihub, kedua adalah Happyfresh, dan yang terakhir adalah Sayurbox. ......The COVID-19 pandemic in Indonesia that occurred in 2020 has changed various aspects in every line of Indonesian society, including the way people shop. Regulations related to access and distance restrictions force Indonesians to transform using online applications to meet their daily needs. One of the online applications whose use is increasing is the use of online wholesale applications such as HappyFresh, Sayurbox, and TaniHub. The increase in transactions does not necessarily illustrate that the services provided by the three applications are good, customer complaints are still found on social media such as Twitter and application user reviews on the Google Play Store. This study aims to calculate the Net Brand Reputation (NBR) of the three applications by performing sentiment analysis. The data used comes from Twitter and user reviews on the Google Playstore in the period January 2020 to March 2021. The sentiment analysis classification model is created using three classification algorithms, Naïve Bayes, Support Vector Machine (SVM), and Decision Tree. The results of the study showed that Happyfresh, Sayurbox, and TaniHub applications had positive sentiments in the community. The online wholesale application that has the largest NBR value is Tanihub, the second is Happyfresh, and the last is Sayurbox.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Indriani
Abstrak :
ABSTRAK
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam sebuah organisasi merupakan sebuah alat penting dalam mencapai tujuan bisnis organisasi tersebut. Salah satu teknologi yang dapat mencapai tujuan tersebut adalah cloud computing, yang memungkinkan layanan dapat diakses dari mana saja secara nyaman. Cloud computing juga dapat memungkinkan akses terhadap layanan jaringan bersama dari suatu sumber daya komputasi yang telah dikonfigurasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian Kementerian Luar Negeri RI dalam mengadopsi cloud computing dengan menggunakan pemodelan Misra Mondal Model dan menentukan tipe cloud deployment yang tepat menggunakan pendekatan AHP (Analytic Hierarchy Process) serta kriteria yang ditentukan berdasarkan analisa BCOR (Benefit, Cost, Opportunity, Risk). Dalam penelitian ini dilakukan wawancara, penyebaran kuesioner dan juga studi literatur untuk metode pengumpulan datanya. Hasil dari penelitian ini yaitu organisasi Kementerian Luar Negeri berada di range yang dapat dimungkinkan untuk mengadopsi teknologi cloud. Sedangkan hasil penelitian untuk tipe deployment yang paling sesuai di Kementerian Luar Negeri adalah tipe deployment private cloud.
ABSTRACT
The use of information technology in an organization is an important tool to achieve the business goals of the organization. One of the technology that can be used for that purpose is cloud computing which enable some services could comfortably accessed anywhere. Cloud computing also enabling access to the shared network in some computing resource that have been configured. The purpose of this research are to identify the suitability of cloud computing adoption by using Misra Mondal model and to select the most suitable cloud deployment type by using AHP (Analytic Hierarchy Process) and the specified criteria by using BCOR (Benefit, Cost, Opportunity, Risk) Analysis. On this research, the data collection method are interviews, questionnaires, and also study the literature. The results from this research is that Ministry of Foreign Affairs on the range which cloud computing technology could be possible to adopt. While the other results of this research in the Ministry of Foreign Affairs for the most appropriate type of cloud deployment type is private cloud type.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Anjar Pratiwi
Abstrak :
Selama beberapa tahun terakhir, kompleksitas perangkat lunak yang berkembang berlipat ganda dan diperparah oleh perluasan dalam cakupan, ukuran dan cakupan teknologi menyebabkan peningkatan kompleksitas dalam siklus hidup pengujian. Hal ini memicu organisasi yang bergerak pada bidang teknologi informasi menyadari pentingnya pertumbuhan pengujian perangkat lunak dalam ekosistem pengembangan perangkat lunak secara keseluruhan. Oleh karena itu, organisasi memperkuat proses pengujian dalam upaya meningkatan kualitas perangkat lunak yang disajikan kepada pelanggan. Test Maturity Model integration TMMi merupakan salah satu kerangka kerja test process improvement berbasis model yang ditujukan untuk peningkatan berkelanjutan terhadap keefektifan dan efisiensi proses pengujian dalam keseluruhan proses pada perangkat lunak. Penggunaan TMMi dengan assessment dijalankan berdasarkan panduan yang ditetapkan pada TMMi Assessment Method Application Requirements TAMAR. Fakta dan kajian pada proses pengujian perangkat lunak saat ini yang dianalisis memperlihatkan kekuatan dan kelemahan pada setiap area dan menghasilkan tingkat kematangan.Hasil evaluasi yang dilakukan melalui assessment dengan TMMi menunjukkan bahwa proses pengujian pada PT. AS berada pada tingkat kematangan TMMi Level 2. Selanjutnya dalam mendapatkan proses area yang diajukan sebagai fokus penyusunan rekomendasi, penulis melakukan pengurutan prioritas dengan prioritazion matrix terhadap kategori manfaat dan tiga proses area yang memiliki nilai terendah dari proses area lain. Proses pengurutan prioritas menghasilkan PA 3.3 Test Lifecycle and Integration dengan nilai prioritas paling tinggi. Penyusunan rekomendasi pada PT. AS dilakukan menggunakan deming cycle.
Over the past few years, the complexity of software which multiplied and aggravated by expansion in the scope, size and coverage of technology cause to increased complexity in the test life cycle. This provoke the organizations which engaged in the field of information technology realize the importance of software testing growth in the overall software development lifecycle. Therefore, organizations are reinforce the testing process in effort to improve the quality of software delivered to customers. Test Maturity Model integration TMMi is one of the model-based test process improvement frameworks aimed at continuous improvements to the effectiveness and efficiency of the testing process in the overall software process. The use of TMMi with assessment is carried out according to the guidelines set forth in the TMMi Assessment Method Application Requirements TAMAR . Facts and studies on the current software testing process analyzed show strengths and weaknesses in each area and result in a level of maturity.The evaluation results through assessment with TMMi prove that testing process in PT. AS is at TMMi maturity level 2. Furthermore to acquire the process area as the focus of the recommendations, the author performs priority ranking with prioritazion matrix against defined categories and three process areas which have the lowest value among others. The priority ranking process obtain PA 3.3 Test Lifecycle and Integration with the highest priority value. Finally, the author construct the recommendations to PT. AS with deming cycle.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Farani
Abstrak :
ABSTRAK Salah satu aplikasi e-Government yang dibangun oleh Kementerian Keuangan untuk mendukung reformasi birokrasi adalah Sistem Informasi Manajemen Pengadaan Langsung (SIMPeL). Aplikasi ini mulai dibangun pada tahun 2013 dengan tujuan untuk memfasilitasi proses pengadaan langsung secara elektronik. Terdapat dua jenis pengadaan langsung yang dapat dilaksankan melalui aplikasi SIMPeL, yaitu pengadaan langsung dengan Surat Perintah Kerja (SPK) dan pencatatan pembelian untuk pembelian dengan menggunakan kuitansi. Aplikasi ini dibangun secara internal dengan pengembangan secara bertahap. Dalam pengembangan aplikasi SIMPeL, Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan belum memiliki dokumen perencanaan maupun cetak biru yang baik. Hal ini menjadi kendala dalam pengembangan aplikasi SIMPeL untuk menyesuaikan dengan perubahan kebijakan pengadaan barang/jasa dan perubahan kebijakan internal Kementerian Keuangan terkait pengelolaan sistem informasi. Pada saat ini aplikasi SIMPeL membutuhkan perbaikan dari sisi proses bisnis untuk menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan perbaikan dari sisi teknis yang berkaitan dengan bahasa pemograman yang digunakan aplikasi sudah tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian Keuangan. Penelitian ini melakukan perancangan spesifikasi kebutuhan pengembangan SIMPeL dengan menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) terbatas untuk tahapan requirement pada fase inception dan elaboration. Dari penelitian ini, dihasilkan dokumen artifak kebutuhan aplikasi SIMPeLyang terdiri dari Requirement Management Plan, Stakeholder Requests, Vision, Software Requirements Specification, Use Case Specification, Supplementary Specification, dan Glossary. Kebutuhan yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari 38 Stakeholder Requests, 24 Needs, 18 fitur utama, dan 35 use case.
One e-Government application developed by the Ministry of Finance to support bureaucratic reform is the Direct Procurement Management Information System (SIMPeL). This application began to be built in 2013 with the aim to facilitate the direct procurement process electronically. There are two types of direct procurement that can be carried out through the SIMPeL application, namely direct procurement with Work Order (SPK) and recording of purchases for purchases using receipts. This application is built internally with gradual development. In developing the SIMPeL application, the Bureau of Management of State Property and Procurement does not yet have a good planning document or blueprint. This has become an obstacle in the development of the SIMPeL application to adjust to changes in procurement policies and changes in internal policies of the Ministry of Finance related to information systems management. At this time the SIMPeL application requires improvements in terms of business processes to adjust to applicable regulations and improvements in technical terms relating to the programming language used by the application is not in accordance with the standards set by the Ministry of Finance. This research designs the specification of the development needs of SIMPeL using the Rational Unified Process (RUP) method is limited to the requirements phase in the inception and elaboration phases. From this research, requirement analysis artifact documents that produced consisted of Requirement Management Plans, Stakeholder Requests, Vision, Software Requirements Specification, Use Case Specification, Supplementary Specification, and Glossary. The requirements generated from this research consisted of 38 Stakeholder Requests, 24 Needs, 18 main features, and 35 use cases
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Magdalena
Abstrak :
PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang atau yang disebut dengan Maintenance Repair Overhaul (MRO). Dashboards Business Intelligence (BI) hadir di tengah bisnis perusahaan dan diharapkan mampu memberikan data-data yang akurat secara cepat guna aktivitas pengambilan keputusan strategis oleh para pemimpin perusahaan. Ekspektasi awal dari kedua proyek tersebut mampu memberikan data-data dashboards yang cepat dan tentunya akurat. Realita menunjukan data yang digunakan untuk mendukung kegiatan analisa strategis dan pengambilan keputusan tidak cepat selama kurang lebih 3 tahun dashboards BI diimplementasikan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya penggunaan dashboards BI yang menjadi fokus masalah penelitian. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan faktor-faktor penyebab penggunaan dashboard rendah pada PT. XYZ dan apa saja perbaikan untuk meningkatkan penggunaan dashboard yang rendah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mixed method antara kuesioner user testing dan heuristic evaluation serta inspeksi yang dilakukan oleh responden. Hasil dari kedua metode adalah mendapatkan faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan dashboards rendah. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah flexibility, efficiency, error detected, error control and help, user`s satisfaction, dan application`s behaviour yang akan memberikan rekomendasi bagi PT XYZ berdasarkan hasil inspeksi dari ahli-ahli BI. Saran penelitian didapatkan berdasarkan hasil inspeksi beberapa ahli BI yang mengacu pada seluruh faktor perbaikan dashboard BI PT XYZ. Adapun saran penelitian di antaranya adalah meningkatkan efisiensi, kecepatan akses, fleksibilitas,, user`s satisfaction melalui dashboard yang user friendly, dan perbaikan beberapa error serta penambahan fitur help sebagai informasi penggunaan dashboard. Seluruh saran penelitian menjadi rekomendasi peneliti dan telah divalidasi oleh beberapa ahli BI.
ABSTRACT
PT. XYZ is a company that engaged in aircraft maintenance or what is called Maintenance Repair Overhaul (MRO). Dashboards Business Intelligence (BI) is present in the middle of the company`s business and is expected to be able to provide accurate data quickly for strategic decision making activities by company leaders. Initial expectations of the two projects were able to provide fast and certainly accurate dashboards data. Reality shows the data used to support strategic analysis and decision making activities is not fast for approximately 3 years BI dashboards are implemented. One reason is the low usability of BI dashboards which is the focus of research problems. The research objective is to get the factors causing the low dashboard usability at PT. XYZ and any improvements to improve dashboard usability is low. The study was conducted using a mixed method between the user testing questionnaire and heuristic evaluation and inspection conducted by respondents. The results of the two methods are the factors that influence the usability of low dashboards. These factors include flexibility, efficiency, error detected, error control and help, user satisfaction, and application`s behavior that will provide recommendations for PT XYZ based on the results of inspections from BI experts. Research suggestions were obtained based on the results of inspections from several BI experts which referred to all factors of BI XYZ dashboard improvement. The research recommendations include increasing efficiency, speed of access, flexibility, user`s satisfaction through a user friendly dashboard, and fixing some errors and adding help features as a dashboard usage information. All research recommendations are recommended by researchers and have been validated by several BI experts.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amalia Cahya Eka Putri
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, cloud computing telah berkembang menjadi salah satu TI yang tumbuh paling cepat. Saat ini beberapa instansi pemerintahan di Indonesia sudah mengimplementasikan layanan teknologi tersebut. Diantara semua keunggulan dan manfaat yang ditawarkan cloud computing, muncul tantangan-tantangan baru terhadap manajemen keamanan pada cloud computing, seperti kebocoran data. Sebagai salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai keamanan dalam transisi cloud computing adalah klasifikasi data. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik di Indonesia, khususnya pada Pasal 20 ayat (6) dan ayat (7) juga menyebutkan bahwa dalam hal Penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup Publik yang menggunakan layanan pihak ketiga, Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Publik wajib melakukan klasifikasi data sesuai risiko yang ditimbulkan, namun ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi data tersebut akan diatur dengan Peraturan Menteri terpisah. Berdasarkan penyataan tersebut diketahui bahwa hingga saat ini belum ada Peraturan Menteri atau standar baku terpusat lainnya yang membahas tentang klasifikasi data untuk PSE di Indonesia, sehingga sebagian besar PSE yang sudah mengimplementasikan cloud computing belum melakukan proses klasifikasi data. Oleh karena itu untuk memudahkan PSE dalam melakukan klasifikasi data sesuai tingkat risiko, maka perlu disusun suatu regulasi atau kebijakan yang dapat dijadikan pedoman bagi PSE lingkup publik dalam melakukan klasifikasi data. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian kualitatif. Adapun perumusan kebijakan klasifikasi data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Soft System Methodology dengan mengacu kepada standar ISO / IEC 27001: 2013 dan NIST SP 800-60. Hasil penelitian ini berupa konsep dan rancangan kebijakan klasifikasi data yang menggunakan model dengan skema klasifikasi tiga tingkat yang terdiri dari rahasia, terbatas, dan biasa/terbuka. Masing-masing tingkat klasifikasi tersebut diberikan rekomendasi penanganan keamanan yang harus dilakukan yang terdiri dari pelabelan, penyimpanan, pemberian akses, pengiriman elektronik, pengiriman manual, penggandaan, dan metode penghancuran. Selanjutnya untuk melengkapi kebijakan tersebut, terdapat rancangan standar operasional prosedur (SOP) yang pendukung draf kebijakan tersebut yang dapat dijadikan panduan PSE dalam menentukan tingkat klasifikasi data dan pengamanan data tersebut. ......In recent years, cloud computing has developed into one of the fastest growing IT sectors. Currently, several government agencies in Indonesia have implemented these technology services. Among all the advantages and benefits offered by cloud computing, there are new challenges related to security management in cloud computing, such as data leakage. As one of the steps that can be take to achieve security in the cloud computing transition is data classification. Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 71 of 2019, specifically Clause 20 Verse (6) and Verse (7) it also states that in the case of Public Sector Electronic System Operation using third party services, the Electronic System Operator (PSE) is required to classify data according to risks level, but further provisions regarding the classification of the data will be regulated by a separate Ministerial Regulation. Based on this statement, it is known that until now there is no Ministerial Regulation or other centralized standard that discusses data classification for PSE in Indonesia, so the most of PSE that have implemented cloud computing have not carried out the data classification process. Therefore, to facilitate PSE in classifying data according to risk level from the data, it is necessary to develop a regulation or policy that can be used as a guide for PSE in the public sector in classifying their data. This research was conducted with a qualitative research methodology. The development of the data classification policy in this study was carried out using the Soft System Methodology with reference to the ISO / IEC 27001: 2013 and NIST SP 800-60 standards. The results of this study are concept and design of data classification policiy using three-tier classification scheme consisting of confidential, limited, and public data. Each classification level is given recommendations for security that must be carried out which consist of labeling, storage, granting access, electronic delivery, manual delivery, copying, and destruction methods. Furthermore, to complete the policy, there is a standard operating procedure (SOP) that supports the policy which can be used as a guide for PSE in determining the level of data classification and data security.
2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Ulmi
Abstrak :
Perangkat lunak Enterprise University Information System (Euis) merupakan salah satu produk yang dimiliki oleh Pusat Ilmu Komputer Univesitas Indonesia yang disingkat Pusilkom UI. EUIS telah dikembangkan sejak tahun 2011 yang pada proses pengembangan awalnya menggunakan metodologi Pusilkom Agile Unified Process dan pada dua tahun terakhir ini dikembangkan dengan menngunakan kerangka kerja scrum, namun dalam proses pengembangannya terdapat masalah yaitu sprint goal tidak tercapai dan pengerjaan task melebihi dari estimasi waktu yang diberikan. Dengan adanya permasalahan tersebut yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi jadwal pengerjaan produk EUIS secara keseluruhan sehingga dibutuhkan evaluasi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dengan mengukur tingkat kematangan proses pengembangan. Dalam mengukur tingkat kematangan, data dikumpulkan melalui pelaksanaan Focus Group Discussion, studi dokumen, dan observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan perhitungan KPA Rating untuk mendapatkan tingkat kematangan. Hasil analisis tingkat kematangan akan didiskusikan dengan organisasi untuk menentukan tingkat kematangan yang ingin dicapai. Sasaran perbaikan dapat diidentifikasi dari praktik- praktik Scrum Maturity Model yang belum dicapai organisasi. Usulan perbaikan nantinya akan dihasilkan dari pemetaan sasaran perbaikan dengan best practices Scrum. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan scrum pada organisasi saat ini telah mencapai scrum maturity level 2 dan ingin mencapai scrum maturity leve 3. ......Enterprise University Information System (Euis) software is a product owned by the Pusat Ilmu Komputer Univesitas Indonesia, abbreviated as Pusilkom UI. EUIS has been developed since 2011, which in the initial development used the methodology of the Pusilkom Agile Unified Process and in the last two years it was generated using the Scrum framework. Still, in the development process there were problems namely the sprint goal was not achieved and the task execution exceeded the estimated time given. With these problems which can indirectly affect the overall work schedule of EUIS products, an evaluation is expected to be able to overcome the existing challenges by measuring the level of maturity of the development process. In measuring the level of maturity, data is collected through the implementation of Focus Group Discussions, document studies, and observations. The data obtained is then analyzed using the KPA Rating calculation to get the level of maturity. The results of the maturity level analysis will be discussed with the organization to determine the level of maturity to be achieved. The improvement target can be identified from the Scrum Maturity Model practices that the organization has not yet reached. The proposed improvements will later be generated from mapping improvement targets with Scrum best practices. The results showed that the Scrum Maturity level in the organization has now reached Scrum Maturity Level 2 and wants to reach Scrum Maturity Level 3.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abrahamson
Abstrak :
Sistem Peringatan Dini Bencana (Disaster Early Warning System) atau yang disebut DEWS adalah sistem yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dan digunakan oleh petugas Unit Pelaksana Teknis Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (UPT PDIK) serta petugas di Kelurahan terdampak bencana banjir. DEWS bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menerima, memahami, dan bereaksi secara cepat dan tepat terhadap peringatan dini yang diinformasikan oleh petugas. DEWS dinilai belum optimal dan sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan dalam mengelola layanan peringatan dini bencana. Hal ini ditunjukan dari permasalahan-permasalahan terkait kinerja DEWS. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi terkait analisis faktor yang memengaruhi kesuksesan dari Sistem Peringatan Dini Bencana (DEWS) dan rekomendasi peningkatan kualitas sistem. Salah satu cara menghindari kegagalan layanan e-government adalah dengan menentukan dan mendefinisikan faktor kesuksesan diawal implementasi (Napitupulu, Syafrullah, Rahim, Amar, & Sucahyo, 2018). Penelitian ini mengadopsi model kesuksesan DeLone & McLean dengan penambahan variabel kualitas teknologi pelengkap. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disebar kepada petugas UPT PDIK BPBD Provinsi DKI Jakarta dan petugas kelurahan dimana DEWS telah terpasang. Data hasil kuesioner diolah dengan menggunakan Partial Least Squares-Structural Equation Model (PLS SEM). Dari 11 hipotesis pada penelitian ini setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan PLS SEM terdapat 5 hipotesis yang diterima dan 6 yang ditolak. Kepuasan pengguna (user satisfaction) menjadi variabel paling memiliki pengaruh positif kepada kesuksesan DEWS. Kemudian diikuti kualitas sistem (system quality), kualitas teknologi pelengkap (complimentary). Penggunaan (use) saat ini belum memiliki pengaruh pada kesuksesan, dimana kualitas layanan berpengaruh positif pada penggunaan, namun belum berpengaruh pada kepuasan pengguna. Kualitas informasi (information quality) saat ini juga belum memiliki pengaruh positif pada penggunaan dan kepuasan pengguna. ......The Disaster Early Warning System, called DEWS, is a system managed by the DKI Jakarta Provincial Disaster Management Agency and used by Disaster Data and Information Center Technical Implementation Unit (UPT PDIK) officers and officers in villages district that affected by flood disasters. DEWS aims to assist the community in receiving, understanding, and reacting quickly and precisely to early warnings that are informed by officers. DEWS is considered not optimal and in accordance with the expectations expected to manage disaster early warning services. This is shown from the problems related to DEWS performance. The purpose of this study is to evaluate the analysis of factors that influence the success of the Disaster Early Warning System (DEWS) and recommendations for improving the quality of the system. One way to avoid the failure of e-government services is to determine and define success factors at the beginning of implementation (Napitupulu, Syafrullah, Rahim, Amar, & Sucahyo, 2018). This study adopts the DeLone & McLean success model with the addition of complementary technology quality variables. Data was collected using a questionnaire distributed to UPT PDIK BPBD DKI Jakarta Province staff and village officials in district where DEWS has been installed. Data from the questionnaire were processed using the Partial Least Squares-Structural Equation Model (PLS SEM). By 11 hypotheses in this study after processing data using PLS SEM, there are 5 accepted and 6 rejected hypotheses. User satisfaction has the most positive influence on DEWS success. Then followed by the system quality and complimentary. Use does not currently have an influence on success, where service quality has a positive effect on use, but has not affected user satisfaction. The information quality at this time also does not have a positive influence on the use and user satisfaction.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Andita
Abstrak :
DOKU memiliki visi sebagai partner terpercaya dan andal yang mengelola pembayaran dan pelanggan. Dalam mencapai visi andal, terdapat beberapa tantangan pada proses pengujian secara agile. Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk meneliti keadaan pengujian saat ini di dalam organisasi, serta memberikan saran untuk peningkatan proses pengujian dengan tetap mengadopsi pendekatan agile. Pendekatan dalam peningkatan proses pengujian terbagi menjadi model based, analytical, dan hybrid. Peningkatan proses pengujian berdasarkan model yang bereferensi pada proses salah satunya ialah Test Process Improvement (TPI). Untuk pengembangan perangkat lunak secara agile terdapat kerangka kerja turunan dari TPI yaitu Agile TPI. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran tingkat kematangan dari proses pengujian perangkat lunak di DOKU dengan instrumen Agile TPI. Penelitian dilakukan dengan metode applied action research. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, observasi, dan studi dokumen. Hasil penilaian menunjukkan bahwa tingkat kematangan dari proses pengujian produk perangkat lunak masih di tingkat individu. Hasil pengukuran menunjukkan proses area pengujian yang perlu ditingkatkan oleh perusahaan pada tahap awal ialah tingkat keterlibatan, strategi pengujian, profesionalisme penguji dan alat uji. Setelah mengetahui proses area yang perlu ditingkatakan, kerangka deming cycle digunakan sebagai kerangka dalam penyusunan rekomendasi proses peningkatan. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan untuk memahami tahapan peningkatan proses untuk mencapai tingkat kematangan selanjutnya. ......DOKU has a vision of being a trusted and reliable partner who manages payments and customers. In achieving a reliable vision, there are challenges in the agile testing process. The purpose of this thesis is to examine the current state of testing within the organization, as well as provide suggestions for improving the testing process while still adopting an agile approach. The approach in improving the testing process is divided into model based, analytical, and hybrid. Improved the testing process based on a model that refers to the process one of which is the Test Process Improvement (TPI). For agile software development there is a framework derived from TPI, namely Agile TPI. In this research, the level of maturity of the software testing process at DOKU will be measured using the Agile TPI instrument. The study was conducted using the applied action research method. Data collection is done by questionnaire, observation, and study of documents. The assessment results show that the level of maturity of the software product testing process is still at the individual level. The measurement results show the process area of ​​the test that needs to be improved by the company at an early stage is the degree of involvement, testing strategy, tester professionalism and test tools. After knowing the process areas that need to be improved, the deming cycle framework is used as a framework in the preparation of the improvement process recommendations. The results of the study are expected to provide benefits for companies to understand the step of improving the process to reach the next level of maturity.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>