Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutasoit, Ervina Loide
"Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang sangat strategis, bukan hanya sebagai sumber pendapatan negara, pemasok kebutuhan bahan bakar domestik dan bahan baku industri, namun diharapkan juga harus dapat menciptakan efek berantai untuk peningkatkan kapasitas nasional. Oleh karena itu diperlukan sebuah strategi untuk memanfaatkan peluang yang diciptakan oleh industri minyak dan gas bumi dalam mendukung upaya tersebut. Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mendapatkan bobot kriteria dan subkriteria kemudian menentukan peringkat strategi terhadap peningkatan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan menggunakan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Kemudian untuk mendapatkan tujuan tersebut telah dilakukan wawancara terstruktur dengan pakar dibidang TKDN pada kegiatan usaha hulu migas.
Penelitian ini menghasilkan dua belas kriteria yang terkait untuk menyukseskan peningkatan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di kegiatan usaha hulu migas. Terdapat enam belas strategi yang berpengaruh dan setelah dilakukan pemeringkatan strategi yang paling berpengaruh yaitu peran serta pemerintah dalam menetapkan fokus bidang keilmuan penduduknya ke ilmu terapan dan membangun SDM sesuai dengan kebutuhan terkini pasar global di level medium dan high skill.

Oil and gas is a very strategic natural resource, not only as a source of state revenue, supplier of fuel needs of domestic and industrial raw materials, but it is also expected to be able to create a chain effect for enhancing national capacity. Therefore we need a strategy to exploit the opportunities created by the oil and gas industry to support this effort.
Analytical Hierarchy Process (AHP) is used to get the weights of criteria and sub-criteria and then rank the performance improvement strategy against Local Content Achievement by using Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). To get that goal, structured interviews with experts in the field of Local Content in the upstream oil and gas business activities has been conducted.
This research resulted in twelve criteria relating to the success of the performance improvement of Local Content achevement in the upstream oil and gas business activities. There are sixteen strategies that affect and after the ranking of the most influential strategy is the role of government in setting the focus of scientific fields of applied sciences to the population and to develop human resources in accordance with the current needs of the global market in the medium and high skill level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Anggia
"Signifikansi kualitas produk farmasi dan lingkungan regulasi yang ketat telah mendorong industri farmasi untuk menggunakan pendekatan manajemen risiko kualitas dalam upaya meningkatkan jaminan kualitas secara proaktif. Penilaian risiko merupakan tahap penting dalam menjalankan manajemen risiko yang efektif, sehingga penelitian ini ditujukan pada fokus pengembangan model penilaian risiko kualitas, dengan mencakupkan sistematika penilaian yang lebih komprehensif.
Pengembangan model dilakukan dengan mengintegrasikan prinsip dan sistematika metode fuzzy bow tie analysis untuk menganalisis faktor dan dampak risiko, untuk mengevaluasi tingkat risiko, serta untuk merumuskan tindakan kontrol risko melalui pengembangan barier pada analisis diagram bow tie. Validasi model pada lingkup aspek change control pada proses manufaktur di industri farmasi formulasi dan packaging, menunjukkan bahwa model telah berhasil dikembangkan dan dapat mendukung pengambilan keputusan pengelolaan risiko serta dapat mendukung perumusan rencana tindakan mitigasi.

Quality significances for pharmaceutical products within highly regulated environment has led pharmaceutical industries to utilize quality risk management approach in order to proactively improve their quality assurance. Risk assessment is a valuable stage in conducting effective risk management process, hence this research is focused to develop quality risk assessment model in which incorporates more comprehensive assessment process. Model is developed by integrating fuzzy bow tie analysis method principles and systematic steps, to analyze risk factors and risk impacts, to evaluate risk events level, as well as to formulate risk controls through barrier improvement in bow tie diagram analysis. Model validation within change control aspect in pharmaceutical formulation and packaging manufacturing process, has shown that model has been successfully developed and the model was
able to foster decision making and mitigation action planning toward quality risks.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T46579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdanis Setyaning Handika
"ABSTRAK
Meningkatnya upaya sustainability di dunia, mendorong tumbuhnya kesadaran bagi perguruan tinggi untuk turut serta memelihara keseimbangan hidup dengan lingkungan. Sebagai langkah awal tercapainya sustainability di perguruan tinggi adalah melalui implementasi Sistem Manajemen Lingkungan SML ISO 14001 dan UI GreenMetric. Adanya kesamaan tujuan antara keduanya, membuat analisis terhadap penggunaan ukuran kinerja UI GreenMetric dalam implementasi SML ISO 14001 di perguruan tinggi perlu dilakukan. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui tingkat persetujuan terhadap hubungan antara SML ISO 14001 dan UI GreenMetric dengan menggunakan analisis rata-rata ukur geomean , serta tingkat implementasi keduanya di perguruan tinggi melalui metode penelitian kombinasi. Hasil penelitian ini adalah dalam implementasi SML ISO 14001 dapat digunakan ukuran kinerja UI GreenMetric untuk mendukung pencapaian kinerja lingkungan di perguruan tinggi.

ABSTRACT
Increasing of sustainability effort in the world, encouraging the growth of the consciousness for the higher education to participate maintaining life balance with the environment. As a first step to achieve the sustainability in higher education is through the implementation of ISO 14001 Environmental Management System EMS and UI GreenMetric. The equality objectives of them, making an analysis of the using of UI GreenMetric performance measures in the implementation of ISO 14001 in the higher education is necessary. Based on the analysis, the approval levels of the relationship between ISO 14001 EMS and UI GreenMetric can be known by using the analysis of average measure geomean and the level of both implementation in higher education through a combination research methods. The result of this research is in the implementation of ISO 14001 EMS can be used performance measures of UI GreenMetric to support the achievement of environmental performance in higher education."
2015
T48290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Apriliani
"ABSTRAK
Indonesia sebagai negara dengan posisi skill intensive, perlu memperhatikan
pengelolaan perguruan tinggi. Standardisasi dan pengembangan proses pendidikan
di perguruan tinggi sangatlah penting. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui
implementasi total quality management. Langkah awal menyukseskan total
quality management perguruan tinggi adalah prinsip 5-S dan ISO 9000. Banyak
kesamaan antara persyaratan standard sistem manajemen mutu ISO 9001 dengan
prinsip 5-S. Dengan demikian, integrasi kedua sistem tersebut di perguruan tinggi
sangat potensial untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada perguruan tinggi
Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Implementasi integrasi prinsip 5-S
dengan persyaratan ISO 9001:2008 menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process, Crosstabulation-Correlation, serta Importance Performance Analysis.
Hasil penelitian ini adalah tingkat kepentingan (prioritas) prinsip 5-S pada
persyaratan ISO 9001:2008, kemudian diketahui juga keeratan hubungan (nilai
korelasi) antara masing-masing prinsip 5-S dengan persyaratan ISO 9001:2008,
dan selanjutnya mengetahui hasil evaluasi kinerja implementasi integrasi sistem
tersebut di perguruan tinggi.

ABSTRACT
Indonesia as a country with intensive skill positions, needs to pay attention to the
management of colleges. Standardization and development of higher education
process are very important. This can be achieved through the implementation of
total quality management. The initial step to achieve total quality management in
higher education is the principle of 5-S and ISO 9000. There are a lot of
similarities between the requirements of the quality management systems standard
of ISO 9001 and 5-S principles. Thus, the integration of both systems in higher
education is very potential to be implemented. This research was conducted at
college Diploma Programme, Bogor Agricultural University. The implementation
of 5-S principle integration with the requirements of ISO 9001:2008 used
Analytical Hierarchy Process, Crosstabulation-Correlation and Importance
Performance Analysis. The results of this research shows the importance level
(priority) of 5-S principles on ISO 9001:2008 requirements. It is also found out
that there is close relationship (correlation value) between each 5-S principle and
ISO 9001:2008 requirements, and the results of the performance evaluation of the
implementation of the integration system in college."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Hutami Faza
"ABSTRAK
Manajemen pengetahuan merupakan suatu proses untuk menyediakan cara sehingga perusahaan dapat mengenali dimana aset intelektual kunci berada, menangkap ukuran aset intelektual yang relevan untuk dikembangkan. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan yang memutuskan untuk menerapkan knowledge management ke dalam strategi bisnisnya. Dalammenerapkan knowledge management (KM) yang baik dibutuhkan langkah-langkah strategis dimana salah satunya adalah evaluasi kinerja KM. Namun nyatanya tidak semua perusahaan telah memiliki sebuah evaluasi kinerja KM secara mandiri. Implementasi KM melibatkan tiga faktor penting yaitu faktor people, process, dan technology yang dikenal dengan sebutan KM Triad. Sehingga penelitian ini mengusulkan sebuah model evaluasi kinerja KM berindikator menggunakan perspektif people, process, dan tekhnologi.

ABSTRACT
Knowledge management is a process to provide a way so that companies can identify which are their intellectual assets, and capturing the size of the relevant intellectual assets to be developed. This causes a lot of companies decided to implement knowledge management into its business strategy. In implementing knowledge management (KM), a company needs some strategic steps which one of the steps is evaluating the KM performance. But unfortunately, not all the companies that implement KM already have their own evaluation system of KM performance. KM implementation involves three important factors are factors people, process, and technology known as KM Triad. Therefore, this research proposes a model of KM performance evaluation using the indicators from people, process, and technology perspectives."
2015
T44697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sulistyarini
"Saat ini perusahaan manufaktur sangat bergantung kepada supplier dalam menyediakan bahan-bahan dan komponen yang digunakan dalam produk jadinya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perancangan evaluasi kinerja yang mempertimbangkan segenap aspek kekinian untuk terciptanya hubungan jangka panjang yang baik. Metode AHP - TOPSIS diajukan sebagai salah satu metode pengukuran kinerja yang diharapkan dapat meneyelesaikan ketidakpastian yang disebabkan oleh persepsi manusia Hasil dari penelitian ini adalah munculnya kriteria dan sub-sub kriteria evaluai kinerja supplier dengan prioritas berdasarkan perhitungan AHP. Dari prioritas masing-masing kriteria kemudian dijadikan menjadi acuan perhitungan dalam memberikan penilaian terhadap kinerja supplier.

Nowadays manufacture company really rely on supplier in reserving parts and component that will be used in their finish product. Therefore, it required a design supplier performance evaluation which consider current aspects to have good long relationship. AHP - TOPSIS method proposed as one of assessment for performance evaluation that propose can cover uncertainty human perception. Result of this study are having criteria and sub criteria supplier performance evaluation with priority from AHP calculation. From this priority we can continue to measure supplier performance
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emaria Sugiarto
"Perkembangan bisnis ritel di Indonesia telah mendorong makin maraknya ritel outlet modern. Persaingan di bisnis ini makin ketat sehingga mendorong tiap-tiap retailer untuk semakin memperbaiki sistem dan teknologi yang diterapkan dalam menjalankan usaha bisnis untuk meningkatkan value chain. Salah satunya dengan menerapkan model bisnis proses yang jelas sebagai acuan dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari. Berbagai teknik permodelan bisnis proses telah diterapkan di beberapa usaha. Salah satu teknik permodelan yang dapat diterapkan untuk bisnis ritel adalah Metode IDEF0. Metode mampu mengidentifikasi alur dan sequence proses pada bisnis ritel. Setelah memperoleh model bisnis yang jelas, selanjutnya membuat suatu pengembangan (to be model) dari model bisnis yang ada (as is model) untuk dapat lebih meningkatkan kinerja bisnis. Dalam penelitian ini telah dapat diidentifikasi model bisnis proses supermarket yang sudah diterapkan, model bisnis dikembangkan menjadi model baru untuk kemudian dianalisa perbandingan antara as is model dan to be model. Tujuannya untuk mengukur peningkatan kinerja (value chain) dari pengembangan yang dilakukan. Penelitian menghasilkan kinerja dari persediaan barang (stock on hand - SOH) meningkat dan tingkat ketiadaan barang (out of stock - OOS) menurun pada supermarket.

The development of retail business in Indonesia has encouraged the increasingly widespread modern retail outlets. Competition in this business more stringent so as to encourage every retailer to further improveof the systems and technologies are applied in running the business to improve the value chain. By applying a clear business model as a reference process in the course of daily business. Various business process modeling techniques have been applied in some effort. One of the modeling techniques that can be applied to the retail business is IDEF0 method. The method is able to identify the flow and sequence in the retail business processes. After obtaining a clear business model, then make a development (to be models) of the existing business model (as is model) to be able to further improve business performance. This study has identified the supermarket business model that has been implemented, the business model is developed into a new model to be analyzed the comparison between the as is model and to be model. The goal is to measure the performance improvement of development (as a value chain) being done. Research produced a performance of inventory (stock on hand - SOH) increases and the level of unavailable goods (out of stock - OOS) decreased at the supermarket.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Mayasari
"ABSTRAK
Permasalahan distribusi di industri muncul akibat ketersediaan produk di konsumen yang disebabkan oleh tingkat persediaan, over stock atau stock out. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan membuat penjadwalan distribusi produk yang mempertimbangkan dari segi jumlah, waktu, dan kapasitas perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan menggabungkan metode DRP (Distribution Requirement Planning) dan EPQ (Economic Production Quantity). Untuk membuktikan kelayakan penggabungan kedua metode tersebut dalam menyelesaikan permasalahan distribusi maka perlu diterapkan di studi kasus perusahaan. Studi kasus penelitian ini adalah di Industri Plastik yang memproduksi sedotan untuk minuman kemasan tetrapack. Kelayakan atau kesesuaian dilihat berdasarkan dari segi jumlah, biaya dan service level. Ketiga hal tersebut harus memberikan peningkatan nilai menuju kearah perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan persediaan dan juga penghematan biaya penyimpanan sebesar 73,92% dan peningkatan service level sebesar 6,75%.

ABSTRACT
Distribution problems in industry as a result of products availability in the consumer caused by inventory levels, over stock or stock out. The problems can be solved by making product distribution scheduling with consideration of quantity, time, and capacity of the company. The research methods is done by combining the method DRP (Distribution Requirement Planning) and EPQ (Economic Production Quantity). The feasibility proving of combination the two methods in solving distribution problems need to be applied in the case study company. The case study of this research is in the Plastics Industry that produces a straw to drink tetrapack packaging. The appropriateness or suitability viewed under terms of the inventory, cost and service level. The three aspects must provide of value increasing towards improvement. The research showed that a decline in inventory and holding cost savings of 73,92% and an increase in service level of 6,75%."
2016
T45740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rike Adyartie Krisnawardhani
"ABSTRAK
Reverse logistics merupakan salah satu bagian supply chain yang membawa aliran material dari konsumen kembali kepada produsen dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau melakukan pembuangan yang layak terhadap material tersebut. Pada penerapan reverse logistics, terdapat beberapa masalah yang sering ditemui yang dapat menyebabkan adanya waste pada aktivitas reverse logistics. Untuk mengatasi masalah ini, Madsen [Framework for Reverse Lean Logistics to Enable Green Mnaufacturing, Eco Design 2009: 6th International Symposium on Environmentally Conscious Design and Inverse Manufacturing, Sapporo, 2009] telah mengembangkan suatu framework lean reverse logistics dengan tujuan menghilangkan waste dengan menerapkan lean pada reverse logistics. Namun, framework yang dihasilkan tidak menyertakan kriteria-kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kriteria berbobot yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi reverse logistics dengan mempertimbangkan aspek lean. Penggunaan kriteria berbobot ini diharapkan dapat menjamin lean reverse logistics terhindar dari adanya waste dan berjalan secara efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Network Process (ANP). Berdasarkan hasil penelitian, kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi lean reverse logistics adalah Inovasi dan Pembelajaran (35%), Ekonomi (30%), Manajemen Aliran Proses (14%), Manajemen Pelayanan Konsumen (13%), Lingkungan (6%), dan Sosial (2%).

ABSTRACT
Reverse logistics is part of supply chain that bring materials from consumers back to manufacturer in order to gain added value or do a proper disposal. Nowadays, most companies are still facing several problems on reverse logistics implementation which leads to high waste along reverse logistics processes. In order to overcome this problem, Madsen [Framework for Reverse Lean Logistics to Enable Green Manufacturing, Eco Design 2009: 6th International Symposium on Environmentally Conscious Design and Inverse Manufacturing, Sapporo, 2009] has developed a lean reverse logistics framework as a step to eliminate waste by implementing lean on reverse logistics. However, the resulted framework sets aside criteria used to evaluate its performance. This research aims to determine weighted criteria that can be used as a base on reverse logistics evaluation by considering lean principles. The resulted criteria will ensure reverse logistics are kept off from waste, thus implemented efficiently. Analytical Network Process (ANP) is used in this research to determine the weighted criteria. The result shows that criteria used for evaluation lean reverse logistics are Innovation and Learning (35%), Economy (30%), Process Flow Management (14%), Customer Relationship Management (13%), Environment (6%), and Social (2%)."
2016
T45745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Riansa
"ABSTRAK
Hal utama dari AHP adalah untuk menguji nilai eigen vector dari matriks berpasangan. Namun ketika jumlah kriteria, n, terlalu banyak, sering hal tersebut menyebabkan reliabilitas yang lebih buruk, saat peneliti menguji seluruh perbandingan berpasangan pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan penelitian bagamana pengaruh apabila tidak seluruh matriks perbandingan berpasangan diisi. Tujuan dari tesis ini adalah membuktikan bahwa metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat diterapkan meskipun tidak semua perbandingan berpasangan diisi atau bagaimana pengaruh jika tidak semua perbandingan berpasangan diisi terhadap nilai Consitency Ratio (CR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap nilai CR saat tidak semua perbandingan berpasangan diisi, dan nilai CR dapat dipertahankan lebih kecil dari 0.1 apabila nilai CR semula tidak lebih dari 0.05 (jika perbandingan berpasangan diisi semua). Melalui penelitian yang kami lakukan, memungkinkan metode AHP diterapkan tanpa perlu mengisi semua perbandingan berpasangan dengan batasan-batasan baru dan para peneliti selanjutnya untuk meneliti bagaimana batasan-batasan agar hasil eigen vector-nya tidak berubah ketika ada perbandingan berpasangan yang tidak diisi. Penelitian ini berkontribusi untuk literatur bahwa metode AHP bisa dilakukan tanpa harus melengkapi perbandingan berpasangan sehingga bisa digunakan untuk masalah-masalah yang memerlukan pengambilan keputusan dalam waktu yang cepat dan dapat berguna dalam aplikasi kehidupan

ABSTRACT
Mainly in AHP is to evaluate the eigen vector value of the pairwise matrix. But when the number of criteria, n, is too large, it causes often worse reliability for an observer to evaluated all pairwise comparison at a time. Therefore, it is necessary to be researched the impact if not all pairwise comparison being filled completely. The purpose of this thesis is to prove that Analytic Hierarchy Process (AHP) method is able to be implemented or to investigate the impact to the Consitency Ratio (CR) value when not all pairwise comparison was filled completely. The result of this research was shown that there will be an impact to the CR value if not all pairwise comparison being filled completely and the CR value could be kept less than 0.1 if the ordinary CR not more than 0.05 (all pairwise comparison being filled completely). By our research, it provided possibility of implementing AHP method without filling all pairwise comparison with new requirement and for future reasearch to investigate further to find the requirement in order to keep the eigen vector in the same value (rank) although not all pairwise comparison being filled completely. This research contributed to the literature that the AHP could be implemented without filling the pairwise comparison completely so that it could be used for problems that need a fast decision making and useful in actual life application."
2016
T45558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>