Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyoman Yatmi Pravita Dewi
"Dalam salah satu teori pefeminisme, perempuan adalah "liyan" (The Other) sementara laki-laki adalah "Diri" (The Self). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan berada di bawah tataran laki-laki. Dalam novel RELAX karya Alexa Hennig von Lange, tokoh laki-laki dianggap menjadi ordinat dan tokoh perempuan menjadi subordinat. Subordinasi perempuan terhadap laki-laki dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah stereotip jender yang berkembang di masyarakat. Untuk menganalisis penyebab subordinasi tersebut, maka diperlukan perbandingan stereotip antara laki-laki dan perempuan. Pemikiran dan pergerakan perempuan juga dapat menjabarkan bahwa faktor yang sangat kuat untuk subordinasi perempuan terhadap laki-laki adalah stereotip.

In the theories of Feminism and Gender Studies, women are identified as "the Other" while men are "the Self". Such difference displays the inequality that exists between men and women. My hypothesis about Alexa Hennig von Lange's book RELAX, is that Chris is the ordinate of die Kleine, who plays the role of the subordinate. The subordination of women against men is influenced by many factors, one of which is Gender Stereotyping. To analyze the cause of women's subordination, we have to compare the stereotypes that are commonly being used in society. Women's thoughts and movements have come to show that there is a strong correlation between women's subordination and gender stereotyping."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14605
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Mursintowati
"Posfeminisme mulai dikenal di media pada pertengahan tahun 1980an, akan tetapi baru dikenal sebagai sebuah konsep pada tahun 1990an. Pakar feminisme posmodern mempelajari bagaimana gender tercipta oleh struktur bahasa itu sendiri, mereka menganalisa bagaimana subyek bisa digenderkan sebagai ?laki-laki? atau perempuan, maskulin atau feminin.
Salah satu tokoh feminisme posmodern, Helene Cixous mengajukan teori penulisan feminin sebagai sarana perempuan untuk membebaskan diri dari opresi sistem kultural. Senada dengan Cixous, Luce Irigaray juga mengungkapkan perlunya penciptaan bahasa perempuan, yang dapat dijadikan sarana untuk menciptakan tatanan kehidupan yang baru, yang jauh dari sistem oposisi biner.
Hal tersebut kemudian memacu kaum perempuan untuk menulis tentang kehidupan perempuan yang kompleks dan rumit terutama mengenai kondisi emosi dan jiwa mereka, salah satunya adalah Judith Hermann. Dalam karyanya, Hermann mengungkapkan bahwa kini telah tercipta berbagai potret perempuan posfeminis yang berkembang karena hal inilah yang mereka yakini dalam hidup.

Postfeminism began to appear as a term in the media by the id-1980s, but perhaps began to be significantly present as a concept in 1990s. Postmodern feminist scholars were studying how gender was created within the structure of language itself, they examined how subject positions were gendered as "Man" or "Woman," masculine or feminine.
One of these postfeminist experts, Helene Cixous, provides an escape from systems of cultural, religious, sexual and linguistic oppression with her theory of feminine writing. Aligned with Cixous, Luce Irigaray also stated the necessarity of creating women?s language as an effort of creating a new systems of life, away from binary opposition that has suppressed women from the day they were born.
Postfeminism encourages supportive conditions for women to write about their complicated life, their emotion, and also their soul. As an impact, postfeminist's writer emerged in early 1990s. Judith Hermann is one of this succesful writer. She has shown in her writings, that from today on, many postfeminist figures have put a step towards their life based on their beliefs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Realita Sari
"Nowadays pictures could be used to represent the world. Using six pictures of gothic subculture in Germany, in 2005, taken from www.fotocommunity_de, this thesis tried to seek its style, customs, social practice, and ideology that are different from mainstream. This thesis is also using Roland Barthes's theory of semiotic, Jean Baudrillard's theory of postmodern and Sarah Thornton's theory of subculture, to seek the representations of gothic subculture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Rifanza Salim
"Toleransi adalah sikap yang sepatutnya diambil dalam hubungan antarmanusia yang sarat perbedaan untuk mencapai keharmonisan dan perdamaian. Meskipun begitu, sikap tersebut memang tidak semudah mengucapkannya. Toleransi adalah kemampuan yang harus dipelajari, bukan sifat naluriah manusia, yang cenderung terdorong untuk intoleran terhadap perbedaan yang dianggapnya sebagai ancaman. Intoleransi memang banyak terjadi di mana saja dalam hubungan antarbudaya dan antarmanusia. Anak-anak dan remaja tidak lepas dari masalah tersebut. Intoleransi dapat terjadi atas alasan apa pun, termasuk perbedaan kelas ekonomi, milieu dan orientasi seksual. Contoh kasus untuk ketiga masalah tersebut muncul dalam dua cerita karya Karen-Susan Fessel, "Und Wenn Schon!" dan "Steingesicht". Kedua karya tersebut masing-masing bercerita tentang seorang anak laki-laki dan perempuan yang merasa sengsara karena intoleransi yang mereka terima dari lingkungannya, yang sebaliknya membuat mereka sendiri jadi intoleran.

Toleration is a stance that should be taken in human relations that is filled with diversity in order to achieve peace and harmony. Even so, the said stance is easier said than done, since the human nature is typically intolerant to differences that are considered as threats. Therefore, toleration is a learned ability beyond human instincts. Intoleration happens anywhere in human relations during childhood and adulthood. Intoleration could happen for any reason, such as differences in economic classes, milieus and sexual orientations. Exemplary cases of the aforementioned problems can be found in two stories by author Karen-Susan Fessel, "Und Wenn Schon!" and "Steingesicht". Those two stories are about a boy and a girl respectively who felt miserable because of the intolerance in their surroundings, which in turn made them intolerant as well."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14982
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Saputri Kusuma
"Skripsi ini meneliti unsur-unsur pembangun gagasan kecantikan yang dikonstruksikan melalui tokoh utama perempuan dalam dongeng Allerleirauh, Rapunzel, Dornr_schen, Aschenputtel, dan Schneewittchen. Metode yang digunakan untuk menganalisis kelima dongeng tersebut adalah deskriptif analisis. Teori utama yang digunakan dalam skripsi ini adalah Teori Gender serta Konsep Mitos Kecantikan oleh Naomi Wolf. Unsur-unsur pembangun mitos kecantikan yang dapat ditemukan dari analisis adalah unsur-unsur yang berupa penampilan fisik, daya tarik selain fisik, perilaku, dan moral.

This study investigates elements which establishes the beauty concept constructed through the heroines in the five fairytales of Allerleirauh, Rapunzel, Dornr_schen, Aschenputtel, and Schneewittchen. Descriptive Analysis is used to analyze the data. The main theories used for this study are the Gender Theory and the Beauty Myths Concept by Naomi Wolf. The elements establishing beauty myths that were found were elements in form of physical outlook, non-physical outlook attraction, behaviour and moral."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S14679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Rahmawati
"Skripsi ini meneliti citra tokoh-tokoh utama pria generasi ketiga Turki di Jerman dalam tiga cerpen karya Imran Ayata yang berjudul Hürriyet Love Express, Liebe Ist Mächtiger Als Tito dan Wintersonne. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori sastra mengenai unsur intrinsik prosa dan teori pencitraan. Hasil analisis penelitian ini adalah pencitraan generasi ketiga Turki yang netral dengan kebudayaan Jerman dan Turki; pencitraan generasi ketiga Turki yang lebih kental budaya Jermannya daripada budaya Turki; dan pencitraan generasi ketiga Turki yang justru ingin kembali ke kampung halamannya di Turki dan meninggalkan Jerman.

This bachelor thesis analyses the image of turkish third generation male main characters in three short stories titled Hürriyet Love Express, Liebe Ist Mächtiger Als Tito and Wintersonne by Imran Ayata. Theories used in this thesis are those of intrinsic elements in prose and the theory of image. The results of this analysis are that the third generation of turkish immigrants have a neutral image owning both, the german and the turkish culture; the image of third generation turkish immigrants are more is more attached to the german culture rather than the turkish; and the image of third generation turkish immigrants who are more likely to go back to they origins, hence leaving Germany."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S557
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melya Febriana Dyah Puspa Wardhani
"Skripsi ini meneliti tentang tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perempuan yang mengarah pada falosentrisme yang direpresentasikan melalui tokoh utama dalam roman Mondscheintarif karya Ildikó von Kürthy. Teori dan konsep yang digunakan dalam skipsi ini adalah patriarki, falosentrisme, dan ginokritik. Tindakan-tindakan yang dapat ditemukan dari analisis adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menarik perhatian para tokoh pria.

This bachelor Thesis analyses the actions based on phallocentrism done by women which will be represented through the main figure in the novel Mondscheintarif by Ildikó von Kürthy. Theories and concepts used in this Thesis are patriarchy, phallocentrism, and gynocritics. The actions that were found through this analysis were actions which attracted men's attention."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S326
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lariza Oky Adisty
"Performatifitas gender adalah teori yang dikemukakan oleh Judith Butler yang menyatakan bahwa gender terbentuk dari tindakan yang ditunjukkan oleh seseorang. Skripsi ini akan menganalisis pengaruh peran Mutter Courage sebagai ibu dan sebagai pedagang dalam drama Mutter Courage und ihre Kinder karya Bertolt Brecht terhadap pembentukan gendernya. Sehingga membentuk pencitraan Mutter Courage yang menunjukkan perlawanan terhadap stereotip mengenai perempuan. Skripsi ini juga akan menganalisis paradoks dalam diri Mutter Courage, serta pengaruhnya terhadap tujuan yang ingin dicapai oleh Mutter Courage baik sebagai ibu maupun sebagai pedagang.

Gender performativity is a theory presented by Judith Butler which states that one's gender is shaped by his or her behaviours. This thesis will analyse the influence of Mutter Courage's roles both as a mother and as a merchant in the drama Mutter Courage und ihre Kinder by Bertolt Brecht to the establishment of her gender and form Mutter Courage's image that shows an opposition to stereotypes about women. This thesis will also analyse the paradox found in her behaviour and its influence to the goals Mutter Courage wants to achieve both as a mother and a merchant. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S423
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wairata, Lorresent Renine Aprilia
"Iklan sebagai salah satu agen pembentuk ideologi memiliki pengaruh besar terhadap kontrol sosial dalam masyarakat, karena itu dibutuhkan sikap kritis konsumen dalam membaca teks budaya berupa iklan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam skripsinya merupakan tinjauan kritis terhadap sensualitas perempuan dalam iklan parfum _Bruno Banani_ (2001), _Fatale_ (2003), _Coco-Mademoiselle_ (2005) dan _Allure-Sensuelle_ (2006) yang ada pada majalah perempuan terkemuka di Jerman, yaitu _Brigitte_. Dengan menggunakan teori Encoding-Decoding dari Stuart Hall dan Teori Feminisme, khususnya tentang Mitos Kecantikan dari Naomi Wolf, analisis dilakukan terhadap keempat iklan tersebut berdasarkan dua kategori besar, yakni Femme Fatale dan perempuan sensual. Teori yang digunakan untuk analisis dalam skripsi sebanyak 100 halaman ini bertujuan untuk memberikan tinjauan kritis terhadap sensualitas perempuan yang akan berpengaruh pada representasi perempuan. Dari hasil analisis dapat ditemukan bahwa sensualitas perempuan digunakan oleh kaum patriarkal sebagai alat untuk melanggengkan dominasi mereka. Representasi perempuan melalui sosok Femme Fatale dan Perempuan Sensual adalah salah satu cara untuk mengkonstruksi sosok perempuan ideal di mata laki-laki dan membuat kedudukan perempuan tetap termarjinalkan.

Advertising, as an agent of ideology, has a big influence in social control. It is one of many reasons why customers need to be critical in reading this cultural text. My research in this Thesis is a critical view of women_s sensuality, which is used in four perfume advertisements (_Bruno Banani_, _Fatale_, _Allure-Sensuelle_ dan _Coco-Mademoiselle_) in German_s popular women_s magazine, _Brigitte_. Using the theory _Encoding-Decoding_ from Stuart Hall and _Beauty Myth_ from Naomi Wolf, I analyze these four advertisements in two major categories: women as Femme Fatale, and women as sensual object. The theory that I use in this thesis can give a critical view of women_s sensuality, which also has a big influence in representation of women. From the analysis_ result, we can see that the sensuality of women is being used by patriarchal system to keep men_s domination. The representation of women through Femme Fatale figure and also their sensuality is a way to construct an ideal beauty, so that women can be kept as _The other_by men."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S14687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lea Hutrinda
"Skripsi ini mencari citra perempuan pekerja asing Turki di Jerman melalui tokoh utama perempuan di dalam buku kumpulan cerpen Mutterzunge. Adapun cerpen yang dianalisis adalah Mutterzunge dan Großvaterzunge. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori analisis intrinsik dan teori intertekstual (ekstrinsik). Citra perempuan yang ditemukan dalam analisis adalah perempuan yang bebas, berani, mandiri, dan tangguh. Mereka pun manusia biasa yang juga dapat merasakan perasaan bahagia, sakit hati, dan jatuh cinta.

Abstract
This bachelor thesis is seeking the image of Turkish foreign female workers in Germany through the women main figures in a book of short stories named Mutterzunge. The short stories which have been analyzed are Mutterzunge and Großvaterzunge. The theories used in this thesis are the theories of intrinsic and intertextual (extrinsic) analysis. Images of women found in the analysis were women who are free, brave, independent, and strong. They too are ordinary human beings who can feel hurt, happiness and love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library