Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Widjaja
Abstrak :
Seorang manajer seringkali menghadapi masalah dalam mengalokasikan biaya produksi. Biaya produksi harus dihitung secara akurat dengan mempertimbangkan berbagai segxnen produksi yang terlibat. Pengalokasian biaya produksi yang baik harus didasari pada kaidah yang pantas dan proporsional antara pusat biaya dengan cost oject-nya. Dalam sebuah industri manufaktur, biaya langsung merupakan komponen biaya yang mudah dialokasikan karena adanya signifikansi antara biaya dengan produk. Pusat-pusat biaya langsung secara jelas dapat dikaitkan dengan total biaya produksi tahun berjalan. Masalahnya lain apabila komponen biaya tak-langsung yang akan dialokasikan. Komponen biaya tak-langsung bersifat diskrit dan seringkali berkaitan dengan beberapa cost objects, sehingga pengalokasiannya-pun cenderung arbitrer. Kesulitan dalam mengalokasikan komponen biaya tak langsung semakin bertambah dengan munculnya industri nianufaktur modern yang multi-departemen, khususnnya departemen jasa pembantu (service department) yang berfungsi untuk menunjang kelancaran produksi utama. Adalah suatu kenyataan yang wajar bahwa dua atau beberapa 'departemen dalam satu industri saling mengkonsumsi jasa yang dihasilkan masing-masing. Skripsi ini bertujuan untuk menawarkan metode alokasi timbal-balik (reciprocal) sebagal alternatif pengalokasian biaya yang paling realistis. Studi kasus dilakukan pada PT. X dengan menggunakan data biaya produksi tahun 1992. Selanjutnya diperoleh informasi mengenai tingkat beban per unit jasa yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menganalisa biaya diferensial sehubungan dengan keputusan buat-atau-beli jasa yang bersangkutan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zaenal Abidin
Abstrak :
Dunia karoseri merupakan dunia bisnis yang sangat kompentitif. Oleh karena itu perusahaan karoseri dituntut untuk melakukan tindakan efisiensi didalam. proses produksinnya. Untuk melaksanakan hal tersebut, maka perusahaan karoseri harus memiliki suatu sistem pencatatan kegiatan produksi yang baik. Penulis mencoba merancang dan menerapkan sistem job order costing untuk PT. X yang merupakan salah satu profil dari perusahaan-perusahaan karoseri di Indonesia. Untuk hal tersebut, penulis melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan pada PT. X, memformulasikan dan mengevaluasi pemecahan masalah yang ada pada sistem tersebut, merancang sistem job order costing yang baru untuk mencapai pemecahan masalah yang muncul pada tahap analisa sistem dilakukan, mengimplementasikan rancangan sistem job order costing tersebut sekaligus mengevaluasinya. Dari hasil studi, diketahui bahwa dengan adanya sistem pencatatan kegiatan atau proses produksi yang baik, pihak manajemen dapat mengkontrol tingkat kegiatan produksi perusahaannya sekaligus mengarahkan aktivitas produksi tersebut ke arah aktivitas yang paling effisien. Selain hal tersebut diatas, sistem yang baik dapat juga membantu manajemen dalam melakukan kebijaksanaan harga. Perusahaan karoseri pada umumnya memproduksi produk berdasarkan pesanan. Oleh karena itu, sistem pencatatan biaya produksi yang paling cocok untuk perusahaan karoseri ialah sistem job order costing. Walaupun rancangan sistem job order costing untuk perusahaan karoseri mempunyai bentuk yang standar, tetapi model yang benar-benar sesuai dengan kondisi suatu perusahaan sangat beragam. Perlu ditingkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan karoseri, karena pada umumnya manajemen yang merangkap sebagai pemilik perusahaan memiliki latarbelakang pendidikan akademis yang minim. Hal' ini perlu ditekankan, karena sistem yang baik harus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang balk pula sehingga sistem tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Nurcahyo
Abstrak :
Penulis memilih perusahaan caterinq "X" sebagai objek penelitian dalam menerapkan teori Job'Order Costinq, karena perusahaan tersebut mempunyai keunikan dalam pencatatan akuntansi tradisionalnya tujuan utama penelitian ini adalah untuk mencoba, menerapkan teori yanq telah dipelajari ke dalam praktek nyata di lapangan di samping untuk membantu perusahaan dalam menetapkan harga pokok produksi untuk setiap pesanan yanq diterimanya. Penulis menqqunakan dua metode penelitian untuk menqumpulkan data-data serta informasi. Metode-metode tersebut penelitian kepustakaan dari berbagai literatur dan penelitian lapangan dalam bentuk observasi dan wawancara. Pada, bulan April 1994 selama satu bulan penuh diadakan uji coba penerapan Job Order Costinq System. Walaupun terdapat kesulitan dan kendala yang dihadapi, namun hasil uji coba tersebut cukup baik karena banyak hal yang direkomendasikan dapat diterapkan dengan baik, yaitu antara lain yang terpentinq adalah bahwa kertas kerja yanq dibuat cukup akomodaiif untuk menampunq biaya-biaya yanq siknifikan dalam proses produksi. Kesimpulan dari pelaksanaan uji coba tersebut adalah bahwa perusahaan caterinq "X" yang proses produksinya berdasarkan pesanan, tepat untuk menerapkan Job Order Costinq System. Saran kepada pihak manajemen terutama ditujukan aqar manajemen dapat secara aktif terlibat dalam penerapan sistem yang baru ini sehinqqa para karyawan dapat melaksanakan sistem ini dengan baik.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsari Sinta Rini
Abstrak :
Perencanaan merupakan tahap yang penting bagi tercapainya tujuan suatu perusahaan. Anggaran merupakan salah satu cara untuk membuat perencanaan menjadi lebih baik dan juga dapat dipakai sebagai alat pengendalian. PT. TELKOM sebagai BUMN penyedia jasa telekomunikasi diharapkan mampu untuk beroperasi dengan iebih baik, salah satu caranya adalah dengan penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran yang baik. Metode penelitian yang dipakai berupa wawancara, observasi, studi kepustakaan serta mempelajari buku-buku petunjuk yang dikeluarkan oleh PT. TELKOM. Di dalam penyusunan anggaran PT. TELKOM menggunakan metode partisipatif (middle out) dimana setiap lapisan manajemen diberi kesempatan untuk memberikan usulan atas program yang akan dilaksankan oleh bagiannya masing-masing Direksi menetapkan target yang akan dilaksanakan oleh perusahaan secara kseluruhan, sedangkan para pelaksana menyusun program yang akan dilaksanakan untuk mencapai target tersebut. Pada tahap pelaksanaan anggaran, masih ada keterkaitan dengan bagian lain ( misainya untuk pengadaan barang diatas jumlah tertentu dilaksanakan oleh bagian PerLengkapari). Pengendalian atas pelaksanaan anggaran telah dilakukan dengan baik yaitu dengan menggunakan sistem Kartu Penawasan Anggaran dan dibuatnya laporan atas pelaksanaan kegiatan dan anggaran setiap bulan sekali ke kantor WITEL. Penilaian kinerja dilakukan untuk masing-masing Pusat Pertanggung jawaban sedangkan untuk pemberian reward dilakukan untuk masing-masing kantor, belum sampai pada Pusat Pertanggung jawaban terlebih lagi pada individu. Saran yang diberikan menyangkut perbaikan pada hubungan antara anggaran dan rencana jangka panjang yang lebih dapat memberikan kesan sebagai Perusahaan yang tanggap akan perubahan, masalah pembagian tanggung jawab serta penilaian kinerja yang akan meinberikan motivasi yang lebih.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayangsari Dian Irwantari
Abstrak :
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi penetapan harga transfer jasa dan material antar unit galangan di PT DKB dan akibat dari penetapan harga transfer tersebut terhadap profitabilitas perusahaan secara keseluruhan dan unit-unit galangan pada perusahaan tersebut. Penelitian untuk skripsi ini berupa studi kasus yang membandingkan teori dan praktek, serta studi kepustakaan, observasi, dan berupa tanya jawab dengan pihak yang berwenang di perusahaan tersebut. Dari hasil penelitian terlihat bahwa penetapan harga transfer yang selama ini terjadi pada PT DKB belum sempurna. Selama ini penetapan harga masih dilakukan baik oleh kantor pusat maupun unit-unit pusat laba yang melakukan transfer, dan masing-masing pusat laba diharuskan untuk melakukan transfer antar unit. Seharusnya penetapan harga transfer ini dilakukan oleh kantor pusat, agar terjadi keseragaman harga dan agar penilaian kinerja dapat lebih mudah, dan wewenang manajer unit pusat laba adalah menentukan apakah pembelian atau penjualan dilakukan antar unit atau dengan pihak luar.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Christine Aryani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Racmi Maryda Ramyakim
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana penetapan harga jasa perawatan pesawat di sebuah perusahaan penerbangan nasional, hal-hal apa saja yang mempengaruhinya, dan bagaimana sistem transfer pricing yang diterapkan pada perusahaan tersebut, sehubungan dengan jasa perawatan pesawat yang dihasilkannya. Selanjutnya mengevaluasi dan menganalisis penetapan harga dan transfer pricing tersebut berdasarkan landasan teori yang ada. Penulisan skripsi ini menggunakan metode deduktif, dengan memberikan gambaran mengenai penetapan harga yang diterapkan dalam perusahaan tersebut, lalu menganalisanya dengan berlandaskan pada landasan teori yang terdapat dalam bab dua. Skripsi ini mengunakan metode pengumpulan data melalui: telaah kepustakaan dan penelitian lapangan. Penulis mengumpulkan bahan-bahan yang berasal dari buku panduan, artikel, majalah, maupun literatur lain yang berhubungan dengan topik skripsi. Selain itu, penulis juga mengadakan wawancara dengan para staf akuntansi di bagian jasa perawatan pesawat terbang untuk memperoleh data dan informasi lain yang dibutuhkan untuk pembahasan skripsi. Berdasarkan hasil penelaahan dan analisis, jasa perawatan pesawat yang dihasilkan oleh GMF terutama ditujukan bagi pihak GARUDA dan MERPATI sedangkan kapasitas selebihnya digunakan untuk jasa perawatan pesawat bagi pihak ketiga, baik bagi perusaaan penerbangan dalam maupun luar negeri. Jasa perawatan pesawat ini dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor, yaitu: type of inspection, man-hour rate, jam kerja tenaga kerja langsung, biaya material, dan turn arround time. Dalam penetapan harga jasa perawatan pesawat bagi pihak ketiga, bagian pemasaran GMF menggunakan market pricing. Padahal bagian pengendalian biaya GMF telah memiliki perhitungan penetapan harga tersebut dengan menggunakan full cost pricing. Market pricing yang digunakan pada kenyataannya lebih rendah daripada biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga GMF mengalami kerugian. Transfer pricing yang diterapkan GMF bagi jasa yang dihasilkannya untuk pihak GARUDA dan MFRPATI berdasarkan pada cost base transfer price dengan full product cost. Penulis menyarankan agar GMF mengggunakan strategi penetapan harga marginal pricing untuk pihak ketiga. Dimana harga yang dibebankan kepada pihak ketiga merupakan biaya-biaya variabel ditambah mark-up laba yang diinginkan. Hal ini karena GMF menggunakan kapasitas berlebih untuk jasa perawatan pesawat bagi pihak ketiga. Dengan demikian harga yang ditawarkan GMF akan dapat bersaing di pasar jasa perawatan pesawat. Selain itu, GMF perlu pula memperbaiki metode alokasi biaya yang digunakan untuk mendapatkan tarif man-hournya. Dan memperbaiki pula standar jam kerja tenaga kerja langsung yang digunakan sebagai dasar penetapan harga jasa perawatan pesawat yang dihasilkannya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Susilorini
Abstrak :
Dalam lingkungan persaingan yang ketat, informasi menjadi sumber daya yang berharga bagi perusahaan. Pemilikan informasi yang akurat dan tepat waktu menjadi syarat utama dalam menghasilkan keputusan-keputusan bisnis yang efektif. Karena itu pengembangan sistem informasi mulai banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, baik di bidang operasi maupun administrasi kegiatan perusahaan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membuat penggambaran sistem informasi berjalan melalui analisis terhadap siklus informasi yang terjadi dalam Lembaga KOS dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan utamanya, yaitu pelaksanaan program rutin dan proyek. Pengumpulan data untuk penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara penelaahan artikel dan buku-buku yang berhubungan dengan topik penulisan guna mendapatkan kerangka teori yang relevan dalam menganalisis dan mengevaluasi masalah yang dibahas. 'Selain itu juga dilakukan pengamatan langsung ke perusahaan untuk mengenal permasalahan yang dibahas dan juga dilakukan wawancara untuk memperoleh gambaran kebutuhan masing-masing divisi dalam kaitannya dengan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan. Dari analisis yang dilakukan terhadap sistem informasi berjalan dalam lembaga ini ditemukan bahwa sistem informasi belum didefinisikan secara jelas, dalam arti belum ada penggambaran secara baku bagaimana pengelolaan informasi yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan utamanya, yaitu pelaksanaan program rutin dan proyek. Padahal seperti dikemukakan oleh Scott ( 1986 ), bahwa sebuah perusahaan perlu membuat suatu desain sistem informasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana sistem ini akan melakukannya, termasuk mengkonfigurasikan komponen perangkat lunak dan perangkat kerns, yang kemudian setelah pemasangannya, sistem ini akan dapat memenuhi kebutuhan spesifik yang dibuat dalam tahap analisis sistem. Lebih lanjut, desain sistem mengkonfigurasikan sistem sedemikian rupa sehingga dapat diterima balk oleh pemakai sistem. Penggambaran sistem berjalan dilakukan dengan menggunakan data flow diagram (DFD), yang terdiri atas DFD fisik dan DFD logis, yang merupakan bagian dari tahap analisis sistem, dan ditemukan beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi yang berjalan dalam lembaga ini. Analisis dilakukan terhadap distribusi pekerjaan, pengukuran pekerjaan, keandalan, dokumen, laporan, serta teknologi. Berdasarkan hasil analisis, diajukan sebuah desain sistem usulan yang merupakan modifikasi dari sistem berjalan. Desain sistem usulan meliputi desain usulan pengelolaan sumber daya manusia dan juga desain usulan penambahan dokumendokumen.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Heru Cahyono
Abstrak :
SPI dibentuk dalam struktur pengendalian intern BUMN, sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan daya pengawasan pimpinan perusahaan atas operasi perusahaan, sehingga perusahaan mengarah pada pencapaian tujuan utama perusahaan yaitu sebagai sumber pendapatan negara dan agen pembangunan. Dalam membina penerapan SPI, Pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan, instrukti, dan melalui BPKP menerbitkan Pedoman Pemeriksaan. Tetapi keberhasilan penerapan SPI dalam struktur pengendalian intern BUMN juga sangat bergantung pada kesadaran serta dukungan manajemen perusahaan dan anggota SPI, serta kompetensi anggota SPI itu sendiri. Kesimpulan skripsi ini adalah anggota SPI belum dianggap dan menganggap dirinya sebagai profesional yang harus memiliki keahlian dan pengalaman dalam pemeriksaan dan pengawasan. Ketentuan Pemerintah dan Norma yang berlaku dianggap sebagai standar maksimal, padahal mengingat karakteristik operasi tiap-tiap BUMN berbeda dan Norma bersifat umum, maka seharusnya Norma diperlakukan sebagai standar minimal.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Anita
Abstrak :
Semakin banyaknya penggunaan pengolahan data elektronik dalam perusahaan memerlukan audit khusus untuk melihat apakah data yang dipergunakan lengkap dan benar. Tujuan penelitian untuk melihat langkah-langkah audit pengolahan data elektronik yang harus dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari berbagai buku. Dan studi lapangan, yaitu mengambil data dari perusahaan bersangkutan termasuk masukan dari pihak manajemen. Baik konsep, tujuan dan ruang lingkup audit secara keseluruhan tidak mengalami perubahan dalam lingkugan pengolahan data elektronik. Namun, penggunaan suatu komputer mengubah pengolahan dan penyimpanan inforinasi keuangan dan dapat berdampak terhadap organisasi dan prosedur yang digunakan oleh satuan usaha dalam mencapai pengendalian intern yang memadai. Perbedaan terletak pada prosedur untuk memperoleh pemahaman dan pengujian atas sistem akuntansi dan pengendalian internal. Audit pengolahan data elekronik dilakukan terhadap file dan program. PT TELKOM baru pertama kali melaksanakan audit PDE. Sehingga langkah-langkah audit PDE yang dilaksanakan masih ada sedikit kekurangan, walaupun secara garis besar sudah lengkap. Sebaiknya kuesioner pengendalian internal jangan dianggap sebagai formalitas saja, karena dari sana akan didapat pemahaman yang lebih baik mengenai pengendalian internal. PT TELKOM sudah melaksanakan pengujian atas file, tapi pengujian atas program belum dilakukan. Pengujian atas keduanya penting untuk menghindari kesalahan yang berulang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>