Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lintang Putri
"ABSTRAK
Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa
metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh. Salah satunya yaitu kreatinin
dalam urin, namun seringkali urin datang ke laboratorium sudah tidak segar lagi dan
telah dikeluarkan beberapa jam sebelumnya tanpa bahan pengawet. Penyimpanan
sampel ini penting untuk diperhatikan, Salah satu cara yang saat ini dipergunakan
untuk penyimpanan sampel urin yaitu dengan cara penyimpanan sampel urin didalam
suhu rendah dan penambahan pengawet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh waktu dan kondisi penyimpanan urin terhadap kestabilan kreatinin.
Pendeteksian kreatinin didasarkan pada reaksi Jaffe yang terjadi antara kreatinin dan
asam pikrat dalam medium basa untuk membentuk senyawa berwarna orange dan
diukur dengan menggunakan spetrofotometer UV-Visibel. Absorbansi dari senyawa
yang terbentuk diukur pada panjang gelombang 483 nm. Metode yang digunakan
memenuhi beberapa kriteria validasi yaitu, linieritas, presisi, batas deteksi, batas
kuantifikasi, serta perolehan kembali. Diperoleh nilai R2 ≥ 0.998 dengan rentang 200-
1000 ppm. Nilai presisi yang dinyatakan dengan %RSD berada pada 2.42% - 6.39%.
Batas deteksi yang diperoleh yaitu 0.96 ppm dan batas kuantifikasi 3.20 ppm. Persen
perolehan kembali didapat 107%. Kemudian metode ini digunakan dalam
menganalisa kadar senyawa kreatinin. Didapat kondisi penyimpanan yang paling baik
adalah dengan penambahan pengawet dan disimpan pada suhu 8oC.

ABSTRACT
Urinal System is a system that is essential to remove the remain of the food
produced by the metabolism of the body. One of them is of creatinine, but the urine is
often no longer fresh when it comes to the laboratory and has been saved for several
hours without preservatives. Sample storage is important thing to be concerned. One
of the sample storage which is currently used for urine samples is saving the samples
in the low temperature and the addition of preservatives. This study aims to determine
the effect of time and storage conditions on the stability of creatinine. Creatinine
detection based on the Jaffe reaction which occurs between creatinine and picric acid
in alkaline medium to form a orange colored compound. Absorbance of the
compound formed was measured by spectrophotometer UV-Visible at a wavelength
of 483 nm. The method used had met several criteria in terms of validation of
linearity, precision, limit of detection, limit of quantification, and recovery. Obtained
R2 value ≥ 0.998 with a range of 200-1000 ppm. Precision values are expressed as %
RSD is at 2.42% - 6.39%. The detection limit is 0.96 ppm obtained and quantification
limits of 3.20 ppm. Percent recoveries obtained 107%. Then the method is used to
analyze the levels of creatinine compounds. Obtained the best storage conditions is
the addition of preservatives and stored at 8oC."
Universitas Indonesia, 2014
S53998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arlina Desianti
"Minyak goreng menjadi bahan yang umum digunakan daiam proses
pengoiahan berbagai jenis makanan, karena praktis sekaiigus makanan
menjadi mudah dlcerna dan memberikan rasa gurih bagi makanan yang
digoreng tersebut. Peneiitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak
goreng bekas pakai dari restoran siap saji, yaitu sebagai bahan baku
pembuatan amida asam iemak. Awainya, diiakukan penentuan sifat fisikokimia
dari minyak goreng belum pakai dan bekas pakai, hasilnya
menunjukkan bahwa kualitas minyak goreng bekas pakai dari restoran siap
saji masih cukup baik. Pada penentuan komposisi asam lemak penyusun
trigiiserida dengan kromatografi gas, hasilnya menunjukkan bahwa minyak
goreng yang digunakan pada peneiitian ini adalah benar minyak sawit, serta
kandungan terbesarnya adalah asam cleat (50,74%) dan asam paimitat
(27,13%). Kemudian diiakukan sintesis amida asam lemak dari minyak
goreng sawit bekas pakai, dengan cara menghidrolisis dahulu trigiiserida dari
minyak sehingga menghasilkan asam lemak sebanyak 94,73% dengan titik
leieh 36,8-37,6X. Kemudian melalui amonolisis klorida asam, diperoleh
amida asam iemak sebanyak 81,12% dengan titik ieleh 97,2-99,4°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Maylani
"Senyawa organotimah pertama kali ditemukan sebagai Et2l2 oleh
Frankland pada tahun 1849. Senyawa organotimah itu sendiri dapat
diklasifikasikan menjadi senyawa tetraorganotimah (R4Sn), triorganotimah
(RsSnX), diorganotimah (R2SnX2) dan monoorganotimah (RSnXs). Diantara
klasifikasi senyawa organotimah, triorganotimah memiliki kegunaan yang
paling luas.
Senyawa Trifeniltimah Hidroksida adalah salah satu senyawa
triorganotimah yang dapat berfungsi sebagai biosida.
Pada penelitian ini sintesis senyawa trifenilimah Hidroksida ini
dilakukan melalui tiga tahapan sintesis, yaitu tahap 1, sintesis tetrafehiltimah dari timah (IV) klorida menghasilkan kristal putih sebesar 2.58 %. Tahap 2,
sintesis trifenjitimah Klorida dari tetrafeniltimah menggunakan persamaan
redistribusi Koscheskov, Sedangkan tahap 3 adalah sintesis Trifeniltimah
Hidroksida dari Trifeniltimah Klorida melalui reaksi substitusi nukleofil,
menghasilkan produk sebesar 7.1998 gram atau sekitar 72 %.
Identifikasi produk akhir dengan titik leleh menghasilkan titik leleh
sebesar 116 - 118 ®C (literatur 115 - 121 °C).
Identifikasi produk akhir dengan spektroskopi-IR diperoleh puncak
serapan OH pada 3600- 3200 cm"\ stretching vibrasi Sn - C pada daerah
500 - 400 cm"\ serapan Sn - O pada daerah 600 - 500 cm\ Akan tetapi
masih muncul serapan dari Sn - Cl pada daerah 300 - 400 cm'"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Kurniawan
"Telah dilakukan semi sintesis vanili dari eugenoi, yang merupakan
kandungan senyawaan utama {main component) minyak cengkeh, dengan
menggunakan teknlk gelombang mikro (microwave) di daiam oven microwave
komersial. Sebagai langkah pertama pada semi-sintesis ini, eugenoi, sebagai
substrat awai, direaksikan dengan larutan KOH 10%, dan dipanaskan di
daiam oven microwave selama 1, 2, dan 3 menit pada tingkat pemanasan I (
66% dari energi yang dihasilkan microwave atau 6,67 x 10'^ eV), serta
selama 1 dan 2 menit pada tingkat pemanasan II (85%
dihasilkan microwave atau 8,60 x 10"^ eV). Tahap kedua dari semi-sintesis
ini adalah mengoksidasi hasil isomerisasi dengan oksidator nitrobenzena.
Hasil yang diperoleh dari Isomerisasi pemanasan tingkat I; waktu 1 menit,
frans-isoeugenol: 22,38%, c/s-isoeugenol: 2,82% (total konversi isoeugenol
22,65%), waktu 2 menit: trans-isoeugenol 23,27%, c/s-isoeugenol 2,90%
(total konversi isoeugenol 23,62%), waktu 3 menit; frans-isoeugenol 29,64%,
c/s-eugenol 3,78% (total konversi isoeugenol 30,88%). Rendemen pada
tingkat pemanasan II : waktu 1 menit: /rans-isoeugenol 0,19%, c/sisoeugenol
; 90,89% (total konversi isoeugenol 88,53%) dan waktu 2 menit;
frans-isoeugenol ; 0,02%, c/s-isoeugenol ; 94,97% (total konversi isoeugenol
92,44%).
Tanpa pemisahan atau pemurnian lebih lanjut, terhadap campuran
hasil reaksi isomerisasi dilakukan oksidasi dengan 3 mL (0,026 mol) nitrobenzena, dan dipanaskan di dalam oven microwave pada tingkat
pemanasan H selama 2 menit. Vaniii yang dihasifkan setelah proses
pemurnian dengan etanol-air, berturut-turut adalah : 6,75% (tingkat
pemanasan I selama 1 menit), 13,60% (tingkat pemanasan I selama 2 menit),
69,22% (tingkat pemanasan I selama 3 menit), 82,09% (tingkat pemanasan II
selama 1 menit), dan 86," 10% (tingkat pemanasan II selama 2 menit).
Data spektroskopi dan data titik leleh hasil semi sintesis tidak jauh
berbeda dengan data spektroskopi dan data titik leleh vaniii alami"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri Arfiah
"ABSTRAK Perkembangan aplikasi terbaru dari nanopartikel adalah memodifikasikannya pada elektroda untuk mengembangkan teknik analisis kimia. Nanopartikel Au dapat dibuat dengan mereduksi HAuCl4 dengan NaBH4. Nanopartikel Au yang terbentuk tidak stabil terhadap bertambahnya waktu. Modifikasi dengan Asam 3-merkaptopropanoat (AMP) menghasilkan nanopartikel Au yang stabil. Modifikasi nanopartikel dengan konsentrasi AMP yang berbeda dan pH basa tidak menimbulkan perubahan baik dari nilai absorbansi ataupun ??maks. Namun kondisi pada pH asam sangat mempengaruhi absorbansi dan ??maks, karena ukuran partikel menjadi lebih besar. Modifikasi nanopartikel Au@AMP pada elektroda Au-SAM sistiamin berhasil dilakukan, dilihat dari double layer capacitance yang kembali menyempit seperti pada elektroda Au (bare), akibat adanya transfer elektron langsung dari nanopartikel Au ke elektroda Au. Nanopartikel Au@AMP yang telah terikat pada elektroda Au-SAM selanjutnya digunakan untuk menangkap ion Cd2+. Interaksi nanopartikel Au@AMP dengan elektroda Au-SAM optimum pada pH 5,50, konsentrasi nanopartikel Au@AMP 1,00 x 10-4 M, scan rate 100 mV/s, konsentrasi larutan Cd2+ 1,00 x 10-4 M, waktu akumulasi 360 s dan pH larutan uji 5,50. Kata kunci: Nanopartikel, nanopartikel Au, modifikasi nanopartikel, self assembled monolayer (SAM), elektroda Au, Asam 3- merkaptopropanoat, sistiamin, voltametri siklik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manningara
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, dilakukan percobaan pembuatan biodiesel (metil ester) menggunakan minyak yang diekstraksi dari biji karet. Biji karet yang digunakan adalah klon PB 280. Serangkaian pengujian telah dilakukan untuk melihat sifat fisiko-kimia dari minyak biji karet maupun kualitas dari biodiesel yang yang dihasilkan. Minyak yang dapat diekstrak dari biji karet klon PB 280 adalah sekitar 49,03 % dari berat serbuk kering. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji karet tersebut terdiri dari; asam palmitat (9,39%), asam stearat (12,07%), asam oleat (18,03%), dan asam linoleat (60,51%). Metil ester dibuat dengan menambahkan 64 g minyak ke dalam 27 mL metanol-KOH 1,5% berat, dicampurkan hingga larut dalam Erlenmeyer tertutup. Setelah larut, campuran diaduk dengan pengaduk magnetik dengan suhu sekitar 50 0C selama 30 menit dalam keadaan tertutup. Metil ester yang dihasilkan memiliki berat sekitar 96,18% dari berat awal minyak. Hasil pengujian pada biodiesel dari minyak biji karet ini membuktikan bahwa biodiesel tersebut cukup untuk memenuhi standar internasional. Biodiesel yang dihasilkan dari minyak biji karet hasil ekstraksi ini dapat diperkirakan termasuk dalam kategori bahan bakar minyak diesel no. 2-D. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Hanum K.
"Limbah dari kegiatan Industri dan ruinah tangga dapat mengancam kelestarian
lingkungan. Limbali dari industri tekstil merupakan salah satu industri yang mempunyai
saham besar pada pencemaran lingkimgan. Ancaman iui dapat ditangguiangi dengan
mengolah air linibah dengan pengolahan yang baik sebelum dibuang kesaluran uinmn.
SaMi satu metode yang dapat dikembangkan dalain menangani masalah liinbah
cair dan industri tekstil ini adalah dengan metode adsorpsi. Pada penelitian ini digunakan
karbon aktif sebagai adsorben untuk inenyerap warna, bau dan zat-zat lain yang ada
dalam limbah tekstil tersebut.
Serbuk gergaji kayu jati yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan
karbon aktif ini direndam dengan H3PO4 selama satu jam. Karbonisasi dilakukan pada
suliu 170°C, setelah itu suhu dinaikkan lagi hingga 500°C. Karbon aktif yang dihasilkan
keraudian dinetralisasi dengan cara pencucian beberapa kali dengan aquades hingga pH
6. Uji lod dan uji Metilen Biru dilakukan imtuk menguji kwalitas karbon aktif tersebut
dibandingkan dengan karbon aktif standar. Karbon aktif yang telah dibuat tersebut kemudian dicoba untuk raenjernihkan
limbah tekstil. Hasilnya sainpel limbah yang pada mulanya terlihat benvaraa biru, setelali
diadsorpsi dengan karbon aktif tersebut terlihat berwama bening dan tidak berbau.
Parameter yang digunakan untuk menguji apakali basil yang diperoleh telali
memenulri standar adalah dengan uji kekerulian menggunakan alat turbidimeter dan
mengukur COD. Kondisi optimum diperoleh dengan melakukan variasi konsentrasi
karbon aktif dan variasi lama waktu kontak adsorben dengan adsorbatnya.
Dengan menggunakan kondisi optimum pada penelitian Diana, Pembuatan Karbon Aktif
dengan Aktivator Asam Fosfat dart Serbuk Gergaji Kayu Jati (Tectona Grandis ), Skripsi
Sarjana Kimia ,2000 yaitu :
- Waktu perendaman : 1 jam
- Rasio asam fosfat dan serbuk gergaji; 1,5 (g:g)
- Temperatur akliir ; 500°C
Diperoleh karbon aktif yang memiliki karakter :
- Bilangan lod ;795,663 mg/g
- Bilangan Metilen biru: 230 niL/g
sedangkan untuk karbon aktif merck diperoleh bilangan lod sebesar 869,265 mg/g.
Pengolahan limbah tekstil yang dilakukan dengan cara adsorpsi menggunakan karbon
aktif yang berasal dari serbuk kayu jati ini menghasilkan air yang bersih dan parameter
yang diukur telah memenuhi standar baku rautu air limbah tekstil yang layak dibuang
keperairan yaitu: - pH: 6,8-7
- Kekeruhan :8,13 NTU
COD: 148,9664 mg/L
- Wama:jemili
Bau: tidak berbau. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fannytasari
"Residu insektisida organoklor (lindan, aldrin, dieldrin, heptaklor dan
endosulfan) dan organofosfat (klorpirifos, propenofos, diazinon dan malation)
telah diteliti terhadap sampel tanah, air, beras darl enam desa di Karawang
dan produk olahan beras darl dua belas pasar tradisional di Karawang,
Jakarta dan Bogor. Metode analisis residu insektisida berdasarkan pada
kromatografi gas-cair dengan' detektor penangkap eiektron. Dari total
sembilan jenis insektisida yang diuji, seluruhnya terdeteksi pada sampel
dengan konsentrasi berkisat dari tak terdeteksi sampai 101,2 ng/g.
Frekuensi deteksi residu berkisar dari 3,1% (3 sampel) sampai 86 % (84
sampel). Lindan merupakan yang paling banyak terdeteksi diikuti klorpirifos
(52,0 %; 51 sampel) dan aldrin (51,0 %; 50 sampel). Sebanyak 15,71 % (11
sampel) produk beras yang berasal dari Bogor yaitu jenis nasi (2 sampel),
bubur (1 sampel) buras (2 sampel), lemper (2 sampel), ketupat (1 sampel)
dan lontong (3 sampel) tercemar aldrin melebihi batas maksimum residu yang
dihitung dari AD! {Acceptable Daily Intake). Nilai ED! {Estimated Daily Intake)
buras, lemper dan lontong berturut-turut 23,52 xlO"^; 12,44x10"^; dan
15,35x10"^ mg/kg berat badan per hari dengan pencapaian AD I berturut-turut
235,2; 124,4 dan 153,5 % sehingga beresiko terhadap kesehatan konsumen.
Konsumsi maksimal produk beras ini yang masih aman adalah 2 buras, 4
lemper dan 192,99 miligram lontong. Sedangkan sampel tanah, air, beras
dan produk beras lainnya masih aman

The residue levels of organochiorine insecticides (iindane, aldrin,
dieldrin, heptachlor and endosulfan) and organophosphorus insecticides
(chlorpyriphos, propenofos, diazinon and malathion) were determined in soil,
water and rice from six villages in Karawang and rice products from twelve
traditional markets around Karawang, Jakarta and Bogor. The method for
monitoring these residues based on gas-liquid chromatography with electron
capture detector. All of the nine organochiorine and organophosphorus
insecticides investigated, were detected at concentration ranging from nondetectable
to 101,2 nanogram/gram. Frequencies of detection of insecticides
residues ranged from 3,1 % (3 samples) to 86 %(84 samples). Lindane was
the most frequently detected followed by chlorpyriphos (52,0 %; 51 samples)
and aldrin (51,0 %, 50 samples). A total of 15,71 % (11 samples) rice
products from Bogor such as rice (2 samples), bubur (1 sample), buras (2
samples), lemper (2 samples), ketupat (1 sample) and lontong (3 samples)
contained aldrin exceeded Maximum Residue Limits (MRLs) determined from
Acceptable Daily Intake. The EDIs (Estimated Daily Intakes) of aldrin for
buras, lemper, and lontong were 23, 52x10"®; 12,44x10"®; 15,35x10"® mg/kg
body weight/day, respectively. These EDIs have exceeded ADI, were 235,2
% (buras), 124,4 % (lemper); 153,5 % (lontong). Therefore, consumption of
these foods poses a risk to consumer health. Based on ADI achieved,
maximum rice products consumption that will not pose a risk to consumer
health for buras, lemper and lontong are 2, 4 and 192,99 miligram,
respectively. The rest samples such as water, soil, rice and other rice
products were in safe level.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Awaludin
"Elektroda karbon pasta yang dimodifikasi secara kimia (CMCPEs)
telah banyak digunakan untuk bidang elektroanalisa. Berbagai macam
senyawa kimia telah dicoba sebagai modifier dalam elektroda karbon pasta
yang digunakan sebagai sensor untuk penentuan tingkat runutan ion-ion
logam berat.
Penelitian ini menyelidiki kemampuan kaliks(6)aren sebagai modifier
pada elektroda karbon pasta untuk merespon adanya Hg^"". Data yang
diperoleh menunjukkan bahwa elektroda karbon pasta yang dimodifikasi
kaliks(6)aren dapat merespon adanya Hg^"" dengan batas deteksi 1,29x10'®M.
Sedangkan elektroda karbon pasta yang tidak dimodifikasi dengan
kaiiks(6)aren tidak dapat merespon adanya Hg^"". Pada tingkat konsentrasi
Hg^"" 1x10'^M-, ion-ion logam pengganggu seperti Cu^"", Ni^"", Mg^"", dan Zn^"" dengan konsentrasi sepuluh kali konsentrasi Hg^'' menyebabkan
penyimpangan yang signlfikan. Sedangkan pada konsentrasi ion-ion logam
pengganggu sama dengan konsentrasi Hg^"" hanya yang dapat
mempengaruhi pengukuran secara signifikan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teti Hermiati
"Abu terbang merupakan llmbah yang dihasilkan darl pembakaran
batubara yang jumlahnya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
kebutuhan listrik di Indonesia. Abu terbang mempunyai susunan utama yang
terdiri dari aluminasilikat, mullite (Si2Al60i3) dan kuarsa (Si02) yang
merupakan sumber alumina dan silika yang penting dalam pembuatan zeolit.
Selain itu, abu terbang juga mengandung unsur runutan (trace elements) atau
unsur yang ikut terbawa bersama abu terbang pada saat pembakaran
batubara, dimana umumnya unsur runutan tersebut berupa logam-logam
berat yang dapat menyebabkan keracunan pada makhluk hidup.
Pada penelitian dilakukan pembuatan zeolit dari abu terbang dengan
menggunakan larutan NaOH secara hidrotermal. Modifikasi pada proses
hidrotermal dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi basa NaOH, waktu dan temperatur pemanasan. Zeolit yang diperoleh pada proses
zeolitisasi abu terbang mengalami perubahan dibandingkan abu terbang
asalnya. Perubahan tersebut dapat dilihat pada basil pengukuran dengan
menggunakan FT-IR dan XRD.
Selanjutnya kadar logam Ni, Pb, Cr, Cd pada zeolit diukur dengan
AAS, diperoleh basil yang lebih kecil dibandingkan pada abu terbang asalnya.
Kadar logam yang tinggi menyebabkan abu terbang digolongkan sebagai
limbah B3.
Kemampuan zeolit dan abu terbang dalam menyerap ion ammonium
f
terlihat pada nilai KTK-nya. Nilai ini semakin meningkat seiring dengan
perubahan abu terbang menjadi zeolit. Nilai KTK untuk abu terbang adalah
13,5459 meq/100 gr sedangkan nilai maksimum KTK diperoleh pada Zeolit 4
yaitu 198,6763 meq/100 gr.
Pengaliran air (leaching) dilakukan untuk melihat kemampuan logam
berat Ni, Pb, Cr, Cd terlepas dari zeolit. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa logam berat tersebut sulit terlepas dari zeolit terutama akibat ailran air"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>