Kompetensi fungsional pengembang produk piranti lunak yang piawai, termasuk kompetensi pelanggan, kompetensi teknis dan kompetensi manajerial, telah diidentifikasi sebagai faktor penting dalam menyusun keunggulan produk. Namun, mengingat tingkat ketidakpastian yang tinggi, pengembang perangkat lunak harus terus menghadapi perubahan yang sangat cepat yang menuntut respons teknologi dan manajerial yang inovatif. Berdasarkan teori kemampuan dinamis dan fleksibilitas organisasi strategis, penelitian ini mengembangkan model teoritis untuk mengeksplorasi efek kemampuan dinamis dan fleksibilitas teknologi pada kompetensi pengembangan produk dan keunggulan produk. Data dikumpulkan dari 112 eksekutif bisnis dari perusahaan perangkat lunak dalam kemasan di Indonesia. Analisis Partial Least Squares (PLS) mendukung hipotesis penelitian bahwa ketika kemampuan dinamis dan fleksibilitas teknologi diperkenalkan ke model, pengaruh kompetensi fungsional perusahaan perangkat lunak terhadap keunggulan produk menjadi tidak signifikan. Temuan ini dapat memberikan pedoman bagi pengembang perangkat lunak untuk menumbuhkan kemampuan dinamis dan mengejar fleksibilitas teknologi untuk membuat produk perangkat lunak yang unggul.
Strong software firms product development functional competences, including customer competence, technical competence and managerial competence, have been identified as critical factors in crafting product superiority. However, given the great degree of uncertainty, software developers must continually cope with extremely rapid changes that demand innovative technological and managerial responses. The aim of this study is to develop a theoretical model and empirical analysis to explore the effect of dynamic capability, technology flexibility and functional competences on product superiority. Data were collected from 112 business executives from packaged software firms in Indonesia. The findings explicate that dynamic capability and technology flexibility positively influence product superiority, while software firms product development functional competence does not. The results also suggest that functional competences positively affect dynamic capability and technology flexibility. The findings can provide guidelines for software developers to cultivate dynamic capability and pursue technology flexibility to craft superior software products.
"
Studi ini memberikan kontribusi kepada dunia akademis khususnya di bidang pembuatan keputusan stratejik. Temuan penelitian tentang hubungan TMT Trust dan TMT Collaboration terhadap pengambilan keputusan secara komprehensif baik proses dan pembahasan isi (Content) akan memperkaya literatur bagaimana meningkatkan kinerja organisasi dengan melakukan proses pengambilan keputusan yang optimal dan efektif. Kontribusi manajerial dihasilkan dari model proses pengambilan keputusan stratejik yang optimal yang dapat diterapkan di perusahaan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Penelitian ini memeriksa hubungan antara kapabilitas CRM dengan performansi perusahaan, serta peran variable intervensi Interactive Marketing Imperative (IMI) sebagai mediator dan moderator, pada industri telekomunikasi selular di Indonesia. Pendekatan holistik terhadap kapabilitas CRM dilakukan dengan mengadopsi tiga dimensi kapabilitas, yaitu kapabilitas stratejik, operasional dan teknologi. Aspek sustainabilitas dalam penelitian ini diuji melalui jalur plowback yang berfungsi sebagai mekanisme pembaharuan kapabilitas CRM. Penelitian dilakukan terhadap para manajer di perusahaan telekomunikasi selular dengan metoda survey dan dianalisa dengan menggunakan metoda structural equation modeling. Temuan menunjukkan bahwa dimensi kapabilitas operasional merupakan unsur penentu keberhasilan CRM dalam membentuk kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Dayaguna kapabilitas teknologi menjadikan IMI sebagai wahana untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Efek moderasi dari IMI terbukti dalam menguatnya pengaruh kapabilitas CRM terhadap pembentukan kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Pengujian lebih lanjut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan akan menentukan pembaharuan kapabilitas CRM di masa depan; akan tetapi dari ketiga dimensi kapabilitas CRM di atas, pembaharuan kapabilitas terlihat hanya pada dimensi stratejik dan teknologi, dan tidak terlihat pada dimensi operasional
This research examined the relationship between CRM capabilities and firm performance sustainability and the role of intervening variables Interactive Marketing Imperative (IMI) as mediator and moderator in the context of wireless telecommunication industry in Indonesia. A holistic perspective toward CRM capabilities that covers strategic, operational and technological dimensions is used in this study. Sustainability aspect of firm performance is tested through a renewal mechanism of CRM capability driven by superior firm performance. The researcher conducted a survey on managers in wireless telecommunication firms and analyzed the data using structural equation modeling. Findings suggest that the only dimension of CRM capabilities that directly drive positive performance is the operational capability. Driven by CRM technological capability, mediating effect of IMI leverages firm performance sustainability. As a moderator, IMI shows an enhancement effect to CRM Capabilities on firm performance sustainability. When firms achieve a superior performance, intention to renew the CRM capabilities are evident in the strategic and technological dimension, while in the operational capability the renewal mechanism is not evident.
"