Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meiyeriance Kapitan
Abstrak :
ABSTRAK
Kejadian infeksi malaria selama kehamilan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi pada ibu dan janin. Komplikasi tersebut dapat dicegah jika ibu hamil mampu melakukan perawatan mengatasi gejala klinis saat serangan malaria. Tujuannya mengetahui pengaruh “Paket Ibu Sehat” terhadap pengetahuan dan perilaku mengatasi gejala klinis saat serangan malaria pada ibu hamil di Kabupaten Sumba Barat Daya. Jenis penelitian eksperimen semu dengan desain post test only with control group . Pengambilan sampel dengan quota sampling berjumlah 62 responden. Kelompok intervensi mendapat pendidikan kesehatan, praktek dan kunjungan rumah. Analisis data menggunakan Chi Square dan hasil penelitian ini menunjukan pengetahuan dan perilaku pada kelompok intervensi berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Rekomendasinya “Paket Ibu Sehat” dapat digunakan untuk panduan mengatasi gejala klinis saat serangan malaria tanpa komplikasi pada ibu hamil.
ABSTRACT
The incidence of malaria infection during pregnancy can lead to complications in the mother and fetus. These complications can be prevented if pregnant women are able to overcome clinical symptoms of malaria attack. This study aimed to investigate the influence of "Healthy Mothers Package" on knowledge and behavior during an attack of malaria among pregnant women in Southwest Sumba. The study design was a quasi-experiment with a post-test only and control group. Quota sampling technique was used to obtain 62 respondents. Intervention group was provided with health education, followed by practice and home visits. Data collected were analyzed using Chi square tests. Results indicated that knowledge and behavior were significant different in the intervention group compared with the control group (p <0.05). It is recommended that the "Healthy Mothers Package" can be used to guide pregnant mothers overcoming clinical symptoms during malaria attack.
2013
T35404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Tania
Abstrak :
Pasien stroke merupakan kelompok risiko tinggi terhadap kejadian aspirasi, baik akibat penurunan kesadaran maupun gangguan menelan. Perawat berperan penting dalam mencegah terjadinya aspirasi pada pasien stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku perawat dalam mencegah aspirasi pada pasien stroke di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan pendekatan cross sectional, terhadap 78 perawat yang pernah merawat pasien stroke yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat memiliki tingkat pengetahuan cukup (43,6%), bersikap positif (96,2%), dan melakukan tindakan dengan baik (60,3%). Perilaku perawat berperan penting dalam mencegah terjadinya aspirasi pada pasien stroke. Upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat perlu dilakukan lebih baik lagi, untuk menghindari terjadinya aspirasi pada pasien stroke. ......Stroke patients were high-risk groups on incidence of aspiration, either due to loss of consciousness or swallowing disorder. Nurses behavior plays an important role to prevent aspiration in stroke patients. The purpose of this study was to describe the behavior of nurses in preventing aspiration in stroke patients in RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. This study used a descriptive cross sectional method approach, with purposive sampling technique, to 78 nurses who had care stroke’s patients. The result of study showed most of nurses had sufficient level of knowledge (43,6%), positive attitude (96,2%), and good action (60,3%) to prevent aspiration in stroke patients. The programs to increase knowledge, attitudes, and action of nurses needed to avoid the occurance of aspiration in stroke patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephin
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perilaku diet penurunan berat badan yang dilakukan oleh mahasiswi di salah satu fakultas dan program vokasi rumpun sosial humaniora Universitas Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat ukur kuesioner dan menggunakan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswi yang berasal dari Program Vokasi dan FISIP Universitas Indonesia. Hasil perhitungan menunjukkan sebanyak 74% responden memiliki IMT yang normal. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS 15.0 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku diet dengan citra tubuh pada mahasiswi (p=0,015). Sebanyak 30% responden dengan citra tubuh yang negatif menjalankan perilaku diet yang tidak sesuai dan 33% responden dengan citra tubuh positif menjalankan perilaku diet yang sesuai. Berdasarkan hasil temuan disarankan agar mahasiswi diberikan informasi tentang pola makan dan diet yang tepat bagi mahasiswi untuk mengurangi kejadian perilaku makan yang menyimpang.
ABSTRACT
This study focuses on the behavior of the weight-loss diet by female students in one of Social Humanity Faculty and Vocational Program in University of Indonesia. The purpose of this study was to determine the relationship between body image to behavioral weight-loss diet that is or ever lived student. The research method used was quantitative questionnaires measuring devices and using cross-sectional design. The samples in this study were 100 students from the Vocational Program and FISIP University of Indonesia. Calculation results show 74% of respondents had a normal BMI. Processing of data by using SPSS 15.0 indicates that there is a significant association between dietary behavior with the student body image (p = 0.015). Some 30% of respondents with a negative body image run behavior is not appropriate diet and 33% of respondents with a positive body image run the appropriate dietary behavior. Based on the findings suggested that students be given information on diet and the diet is right that can avoid the occurrence of eating disorder behavior.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Pangestika
Abstrak :
Kondisi kualitas tidur buruk yang dialami remaja menjadi salah satu faktor yang memengaruhi konsentrasi belajar pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada remaja di Kota Depok. Studi cross sectional dilakukan di sebelas SMA di Kota Depok. Sampel penelitian berjumlah 429 siswa dengan rentang usia 12 sampai 18 tahun dengan rerata usia 16 tahun. Sampel diambil menggunakan metode probability sampling; cluster random sampling dikombinasikan dengan simple random sampling. Instrumen yang digunakan berupa instrumen stres, insomnia, kualitas tidur dan konsentrasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur baik 30,5% (131 orang) dan kualitas tidur buruk 69,5% (298 orang). Siswa dengan konsentrasi belajar baik 17,9% (77 orang), konsentrasi belajar menengah 68,8% (295 orang) dan konsentrasi belajar buruk 13,2% (57 orang). Hasil uji chi square menunjukan ada hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar (p=0,000). Kualitas tidur dapat memengaruhi tingkat konsentrasi belajar baik ataupun buruk pada siswa. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dan pihak sekolah dapat meningkatkan edukasi terkait tidur dan istirahat agar dapat meningkatkan konsentrasi belajar serta prestasi belajar. ......The condition of poor sleep quality experience by adolescents is one of the factors that influence the concentration of learning in adolescents. This study aims to determine the relationship between sleep quality and concentration of learning in adolescents in Depok. The cross sectional study was conducted in eleven high schools in Depok City. The research sample consisted of 429 students with an age range of 12 to 18 years with an average age of 16 years. Samples were taken using probability sampling method; cluster random sampling combined with simple random sampling. The instruments used were instruments of stress, insomnia, sleep quality and learning concentration. The results showed good sleep quality of 30.5% (131 people) and poor sleep quality 69.5% (298 people). Students with good learning concentration 17.9% (77 people), secondary learning concentration 68.8% (295 people) and poor learning concentration 13.2% (57 people). Chi square test results showed a significant relationship between sleep quality and concentration of learning (p = 0,000). Sleep quality can affect the level of concentration of learning good or bad for students. This study recommends that nurses and schools can improve education related to sleep and rest in order to improve learning concentration and learning achievement.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Rahmayanto
Abstrak :
Indeks Kinerja Individu (IKI) sebagai hasil penilaian kinerja perawat seharusnya menggambarkan perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku caring dengan Indeks Kinerja Individu perawat pelaksana di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan cross sectional melibatkan 228 perawat pelaksana di satu rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Pengukuran menggunakan Caring Behavior Inventory (CBI)-42 dan IKI didapat dari data sekunder. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku caring dengan Indeks Kinerja Individu perawat pelaksana (p=0,680) walaupun skor perilaku caring perawat tinggi dan nilai IKI yang sangat baik. Selain itu didapatkan dimensi hubungan positif dan memberikan perhatian dalam perilaku caring perlu ditingkatkan. Kesimpulan: Perilaku caring tidak berhubungan dengan Indeks Kinerja Individu, namun hal ini kemungkinan karena perilaku caring mendapat proporsi yang kecil dalam penilaian tersebut. Penilaian kinerja yang mengevaluasi perilaku caring perawat secara lebih obyektif dan dari survey kepuasan pasien perlu dikembangkan agar dapat ditindaklanjuti dengan program penguatan perilaku caring.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Oktavira
Abstrak :

Perilaku caring dalam ilmu keperawatan merupakan inti dari keperawatan yang bertujuan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan klien. Lansia yang berkesempatan tinggal di Panti Sosial karena adanya keterbatasan jumlah perawat di PSTW menyebabkan caregiver menjadi yang terdekat dengan lansia selama 24 jam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara perilaku caring caregiver dengan kepuasan lansia. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia sebanyak 107 responden diambil di PSTW X DKI Jakarta. Instrumen penelitian menggunakan Caring Factor Survey (CFS) dan Service Quality (SERVQUAL). Hasil penelitian (p value (0,02) < α (0,05); dan nilai OR = 2,9) menunjukan adanya hubungan antara perilaku caring caregiver dengan kepuasan lansia. Perlunya peningkatan sumber daya manusia guna meningkatkan mutu pelayanan sehingga lansia di Panti Sosial dapat puas dan kondisinya menjadi optimal.

 


The caring behaviour in nursing is the core of nursing that aims to understand and meet client needs. The elderly who stay at the Social Institution due to the limited number of nurses in PSTW cause caregivers to be closest to the elderly for 24 hours. This research is a descriptive correlation study to identify the relationship between caring caregiver behaviour and elderly satisfaction. The sample in this study were 107 respondents taken at PSTW X DKI Jakarta. The research instrument uses the Caring Factor Survey (CFS) and Service Quality (SERVQUAL). The results of the study (p-value (0.02) < I± (0.05); and OR = 2.9) indicate the correlation between caring caregiver behavior and elderly satisfaction. The need to increase human resources is necessary to improve service quality. As a result, the elderly at PSTW X DKI Jakarta will be satisfied with the service quality, and their condition potentially becomes optimal.

 

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Hardiyanty
Abstrak :
ABSTRAK
Aktivitas fisik dipercaya dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Mahasiswa memiliki tingkat aktivitas fisik yang dipengaruhi oleh aktivitas akademik, kegiatan organisasi dan bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada mahasiswa Universitas Indonesia. Sebanyak 450 mahasiswa diikutsertakan dan dipilih melalui teknik stratified random sampling untuk mahasiswa laki-laki dan perempuan dari Rumpun Ilmu Kesehatan, Rumpun Sains dan Teknik, dan Rumpun Sosial Humaniora di Universitas Indonesia pada penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas tidur adalah Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI , tingkat aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionneire IPAQ . Sebanyak 348 orang 77,3 memiliki kualitas tidur yang buruk dan 323 orang 71,8 dengan aktivitas fisik berat. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada mahasiswa Universitas Indonesia Mahasiswa yang aktivitas fisik tinggi memiliki kualitas tidur yang lebih baik dariada yang rendah p=0,051; ?=0,05. Pemahaman pentingnya kualitas tidur yang baik dengan melakukan aktivitas fisik yang adekuat perlu ditingkatkan pada mahasiswa.
ABSTRACT
Physical activity is believed to affect a person 39 s sleep quality. Students have a level of physical activity there are influenced by academic activities, organizational activities and work. This study aims to determine the relationship between physical activity and sleep quality at Universitas Indonesia students. A total of 450 students were enrolled and selected through stratified random sampling techniques for male and female students from Health Science, Science and Engineering Clusters, and Social Humanities at the Universitas Indonesia in this study. The instrument used to assess sleep quality is the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI , the level of physical activity used the International Physical Activity Questionnaire IPAQ. A total of 348 people 77.3 had poor sleep quality and 323 people 71.8 with severe physical activity. The result showed that there was a significant correlation between physical activity and sleep quality in Universitas Indonesia students who had high physical activity had better sleep quality than low activity p 0.051 0,05 . Understanding the importance of good sleep quality by doing adequate physical activity needs to be improved on the students.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahla Savira Novelina
Abstrak :
Perilaku caring teman sebaya disinyalir mampu mengatasi kesulitan yang dialami mahasiswa keperawatan dan merupakan faktor pendukung dalam pembentukan perilaku caring setelah orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku caring teman sebaya dan perilaku caring mahasiswa perawat terhadap pasien. Sebanyak 94 mahasiswa profesi dari dua program studi perawat di Jakarta dan Depok dipilih dengan teknik simple random sampling sebagai sampel penelitian ini. Perilaku caring peer diukur dengan Peer-Group Caring Interaction Scale (PGCIS) dan perilaku caring pelajar terhadap pasien diukur dengan Caring Behaviors Inventory (CBI-24). Hasil uji pearson menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku caring teman sebaya dengan perilaku caring siswa (p <0,001) dengan nilai korelasi positif (r = 0,415). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik perilaku caring teman sebaya maka semakin baik pula perilaku caring mahasiswa perawat terhadap pasien. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa perilaku caring teman sebaya yang perlu ditingkatkan adalah modeling, sedangkan perilaku caring mahasiswa terhadap pasien yang perlu ditingkatkan adalah keterhubungan positif Lembaga pendidikan keperawatan perlu memberdayakan teman sebaya dalam mengembangkan budaya caring pada mahasiswa, baik terintegrasi dengan kurikulum dan kegiatan kemahasiswaan. ......Peer caring behavior is allegedly able to overcome the difficulties experienced by nursing students and is a supporting factor in the formation of caring behavior after parents. This study aims to determine the relationship between peer caring behavior and student caring behavior towards patients. A total of 94 professional students from two nursing study programs in Jakarta and Depok were selected using simple random sampling technique as the sample of this study. Peer caring behavior was measured by the Peer-Group Caring Interaction Scale (PGCIS) and students' caring behavior towards patients was measured by the Caring Behaviors Inventory (CBI-24). The Pearson test results showed that there was a relationship between peer caring behavior and student caring behavior (p <0.001) with a positive correlation value (r = 0.415). This shows that the better the caring behavior of peers, the better the caring behavior of nurse students towards patients. In this study, it was also found that peer caring behavior that needs to be improved is modeling, while student caring behavior towards patients that needs to be improved is a positive relationship. Nursing education institutions need to empower peers in developing a caring culture in students, both integrated with curriculum and student activities.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anasthasya Amanda
Abstrak :
Mahasiswa merupakan salah satu populasi yang berisiko memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat diatasi dengan menerapkan sleep hygiene yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesadaran dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur mahasiswa profesi ners di dua institusi yang menyelenggarakan program profesi ners di Jakarta dan Depok. Desain penelitian menggunakan analitik korelatif - cross sectional yang melibatkan 120 mahasiswa profesi ners yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Peneliti menggunakan kuesioner Sleep Belief Scale, Sleep Hygiene Index, and Pittsburgh Sleep Quallity Index untul mengukur variabel kesadaran tentang sleep hygiene, praktik sleep hygiene, dan kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kesadaran sleep hygiene dengan kualitas tidur (p=0,807, α= 0,05). Akan tetapi, terdapat hubungan yang bermakna antara praktik sleep hygiene dan kualitas tidur dengan kekuatan korelasi sedang (p< 0,001, α=0,05, r=0,417). Penerapan praktik sleep hygiene yang baik mengunakan sleep hygiene diary perlu dirancang dan diprogramkan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur dalam asuhan keperawatan kepada pasien.
The adequate sleep hygiene practice can reduce poor sleep quality. This study aimed to determine the relationship sleep hygiene awareness and practice to sleep quality among nursing professional students at two institutions on Jakarta and Depok. This study was correlative analytics with a cross-sectional approach that involved 120 nursing students in the professional practice stage who selected by simple random sampling. This study used the Sleep Belief Scale, Sleep Hygiene Index, and Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire to measure awareness of sleep hygiene, practices of sleep hygiene and sleep quality. Results showed that there was no significant correlation between sleep hygiene awareness and sleep quality (p=0,807, α= 0,05). However, sleep hygiene practice had moderately significant correlation to sleep quality (p< 0,001, α=0,05, r=0,417). Application of adequate and best sleep hygiene practices using sleep hygiene diary needs to develop and to plan as a nursing intervention for improving sleep quality in nursing care toward patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septyana Eka Putri
Abstrak :
Praktik klinik dapat menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa profesi ners yang dapat mengakibatkan burnout. Burnout akan berdampak pada performa selama praktik klinik, terutama dalam berperilaku caring ketika memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara burnout dengan perilaku caring mahasiswa profesi ners. Dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 89 mahasiswa profesi ners di satu perguruan tinggi di Jawa Barat. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling. Burnout diukur menggunakan maslach burnout inventory yang telah dimodifikasi dan perilaku caring menggunakan caring behavior inventory-24. Hasil uji pearson menunjukkan skor burnout dengan skor perilaku caring berkorelasi sedang dan negatif, serta bermakna (r= -0,460; p<0,001). Penelitian ini juga mendapatkan rerata skor dimensi kelelahan emosional paling tinggi dibanding dimensi lain dan dimensi menciptakan hubungan positif dari perilaku caring mahasiswa profesi ners masih rendah. Kesimpulan: Burnout berhubungan dengan perilaku caring, yaitu semakin tinggi tingkat burnout semakin rendah skor perilaku caring. Institusi pendidikan keperawatan perlu mengavaluasi iklim pembelajaran klinik dan merancang program untuk mencegah burnout selama pendidikan profesi agar tidak berdampak pada perilaku caring mahasiswa terhadap pasien. ......Clinical practice can be a burden for nursingstudents and its can cause burnout. Burnout will have an impact on performance during clinical practice, especially in caring behavior when providing nursing care. This study aimed to determine the relationship between burnout and caring behavior of nursing students. With a cross-sectional design, this study involved 89 students of the nursing students in clinical stage at one university in West Java. The sample was selected by simple random sampling technique. Burnout was measured using a modified Maslach Burnout Inventory and caring behavior using Caring Behavior Inventory-24. The results of the Pearson test showed that the burnout score with caring behavior score was moderately and negatively correlated and significant (r = -0.460; p <0.001). This study also found that the average score of the emotional exhaustion dimension was the highest compared to other dimensions of burnout and the dimension positive connectedness in the caring behavior of the nurse profession students was still low. Conclusion: Burnout is related to caring behavior, the higher the burnout level will impact to the lower the caring behavior score. Nursing education institutions need to evaluate the clinical learning climate and design programs to prevent burnout during professional education so as not to have an impact on student caring behavior towards patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>