Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nico Gandha
"Latar Belakang: Dislipidemia merupakan masalah penting dalam kesehatan masyarakat yang jarang disadari dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi fatal. Di Indonesia, belum banyak dilakukan penelitian tentang hubungan dislipidemia dengan faktor-faktor yang bepengaruh. Tujuan: Mengetahui prevalensi dislipidemia pada masyarakat kota Ternate dan hubungan antara perilaku masyarakat dengan prevalensi dislipidemia. Metode: Sebuah studi potong lintang dilakukan pada penduduk berumur lebih dari 20 tahun di 3 kecamatan kota Ternate. Wawancara responden dilakukan pada tanggal 25-31 Mei 2008 sementara pemeriksaan fisik dan laboratoris dilakukan pada tanggal 26 Mei-3 Juni 2008. Pengambilan sampel dilakukan dengan metoda multi-stage-random-sampling. Hasil: Sebanyak 502 responden berhasil diwawancarai. Prevalensi dislipidemia didapatkan sebesar 59,2%. Terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan mengudap jajanan pasar (p=0,013) dengan prevalensi dislipidemia. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara pernikahan dengan kerabat dekat, aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dengan prevalensi dislipidemia. Kesimpulan: Prevalensi dislipidemia pada masyarakat kota Ternate cukup tinggi. Hal itu memiliki hubungan dengan pola makan.

Background: Dyslipidemia are critical issues in public health that were rarely realized and may cause some fatal complications. In Indonesia, there has not been done much research on the relationship of dyslipidemia with confounding factors. Objective: To investigate the prevalence of dyslipidemia in Ternate city community and the relationship between the behavior and prevalence of dyslipidemia. Method: A cross-sectional study was done at population aged over 20 years in 3 districts of Ternate city. Interview on respondents conducted on May 25st-31st 2008 while laboratory and physical examination conducted on 26 May-3 June 2008. Sampling is done with a multi-stage-random-sampling method. Results: There were 502 respondents successfully interviewed. Prevalence of dyslipidemia was 59.2%. There are significant relationships between the snacking habit (p=0.013) with prevalence of dyslipidemia. No significant relationships found between marriage to close relatives, physical activity, smoking habits and alcohol consumption with the prevalence of dyslipidemia. Conclusion: Prevalence of dyslipidemia in the community of Ternate city is quite high. Indeed, it has a relationship with the pattern of eating."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Raymos Parlindungan
"Latar belakang : Penggunaan back support untuk pencegahan low back pain pada pekerja manual handling banyak dianjurkan, walaupun belum dapat dibuktikan efektivitasnya.
Tujuan : Memperoleh bukti apakah back support dapat digunakan untuk pencegahan low back pain pada pekerja.
Metode : Pencarian artikel dengan mempergunakan PubMed dan Google scholar serta kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Artikel yang ditemukan kemudian dilakukan telaah dengan mempergunakan kriteria penilaian validitas, besarnya manfaat dan kemampu-terapan.
Hasil : Hasil pencarian didapatkan sebanyak 16 artikel dari PubMed dan 10 artikel dari Google scholar. Hanya 1 artikel ?systematic review? yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel ini selanjutnya dilakukan telaah artikel berdasarkan tinjauan sistematis dengan hasil baik dan dapat dipercaya.
Kesimpulan : Belum diketemukannya bukti yang cukup tentang efektivitas penggunaan back support dalam pencegahan low back pain pada pekerja.

Background : The use of back support for prevention low back pain in workers manually handling much recommended although its effectiveness has not been proven yet Objective To prove whether a back support can be used for prevention low back pain in workers Methods Searching the article by using PubMedand Google scholar as well as inclusion and exclusion criteria predetermined articles were then performed using the assessment criteria of validity the benefits and ability applied Results Results were 16 articles from PubMed and 10 articles from Google scholar Only 1 article was found in accordance with the inclusion and exclusion criteria Background : The use of back support for prevention low back pain in workers manually handling much recommended, although its effectiveness has not been proven yet.
Objective : To prove whether a back support can be used for prevention low back pain in workers.
Methods : Searching the article by using PubMed and Google scholar as well as inclusion and exclusion criteria predetermined, articles were then performed using the assessment criteria of validity, the benefits and ability applied.
Results : Results were 16 articles from PubMed and 10 articles from Google scholar. Only 1 article was found in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The article was then performed a systematic review of articles and the result was valid.
Conclusion : There was insufficient evidence about effectiveness of using a back support in
prevention low back pain in workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Viandini Permatahati
"Hipertensi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan berbagai penyakit yang penyebabnya multifaktorial. Riset ini bertujuan untuk mengamati dan mengidentifikasi prevalensi hipertensi dengan hubungannya dengan faktor-faktor terkait, yaitu demografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan) dan gaya hidup (merokok, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, BMI) dengan menggunakan desain cross-sectional pada penduduk yang tinggal di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Hasil yang didapatkan adalah prevalensi hipertensi sebesar 25,1% di antara 432 responden dengan proporsi wanita lebih banyak yang mengalami hipertensi dibandingkan dengan laki-laki (p = 0,045).

Hypertension is a condition where there is blood pressure elevation resulting risks of having several diseases which the causes are multifactorial. This study aims to observe and identify the prevalence of hypertension and its relation to several factors, which are demographic (age, gender, level of education and occupation) and lifestyle (smoking, physical activity, alcohol consumption, BMI) by using cross-sectional study to people who live in Kelurahan Kayu Putih, East Jakarta. The result shows that prevalence of hypertension is 25.1% among 432 respondents, with females are more likely to have hypertension compared to male (p=0.045)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Triyanie
"Indonesia merupakan negara berkembang dengan risiko DM dan tuberkulosis yang tinggi. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pengendalian DM dengan tuberkulosis. Pengambilan data dilakukan pada 291 pasien DM melalui kuesioner, pemeriksaan sputum BTA dan pemeriksaan radiologi didapatkan sebesar 35,7% pasien DM dengan tuberkulosis. Pada penelitian ini didapatkan bahwa proporsi TB positif pada pasien DM yang telah didiagnosis DM <2 tahun, tidak memiliki riwayat hipertensi, mengalami gejala DM mudah lapar, berat badan turun dan lemah badan, tidak menerima edukasi dan tidak menggunakan obat antidiabetes berhubungan dengan kejadian tuberkulosis.

Indonesia is a development country with high risk of DM and tuberculosis. This research has design of cross sectional study to know association between behavior control of DM with prevalence of tuberculosis. It was applied to 291 patients with DM by using questionnaire instrument, BTA sputum, and radiology examination. 35.7% patients were diagnosed as TB. In this research, it can be concluded that proportion of positive TB in patients with DM who was diagnosed as DM <2 years, had no hypertension, had symptoms of DM (feeling very hungry, weight loss, fatigue), not accepted education and did not use oral antidiabetic have association with prevalence of tuberculosis in patients with DM."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Prihatini
"Diabetes melitus merupakan faktor risiko independen aktivasi infeksi TB laten. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perilaku berobat pasien DM dengan kemungkinan terjadinya tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner, pemeriksaan sputum dan rontgen. Didapatkan 104 (35,7%) pasien dengan TB dari 291 pasien DM. Waktu yang dibutuhkan pasien untuk mencari pengobatan ketika sakit, cara pasien mengatasi gejala, transportasi untuk menjangkau fasilitas layanan kesehatan, punya asuransi atau jaminan kesehatan dan memiliki tabungan kesehatan keluarga berhubungan dengan kejadian TB (p<0,05).

Diabetes mellitus is an independent risk factor of activation of latent TB infection. The purpose of this research is to know relation between characteristics of treatment behavior of DM patient with prevalence of TB.The design of this research is cross-sectional study. Data is collected by questionnaire, sputum test and radiology test.104 (35.7%) from 291 patients with DM are diagnosed as TB.Time needed by patients to seek for treatment,how people take care of their symptoms, how patients go to primary health center, are they having an insurance or government assurance and having family savings for health is related with prevalence of TB (p<0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mada Taruna Sakti Anwar
"Hiperglikemia melemahkan imunitas sehingga pasien DM lebih rentan terkena TB. Imunitas juga bisa melemah akibat rokok dan alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi TB pada pasien DM terkait dengan perilaku merokok dan minum alkohol. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan kepada pasien DM di beberapa puskesmas Jakarta padaNovember 2013 sampai Januari 2014.
Penelitian ini melibatkan 291 pasien DM dan 35,7% didiagnosis TB.Adanya riwayat merokok, tidak adanya riwayat merokok dalam seminggu terakhir, perokok derajat sedang-berat, dan adanya riwayat minum alkohol berhubungan (p<0,05) dengan prevalensi TB pada pasien DM. Sementara itu, tidak adanya riwayat minum alkohol dalam sebulan terakhir dan sering minum alkoholtidak (p>0,05).

Hyperglycemia weakens immunity so that patients with DM are easier to have TB. The immunity can be weaker because of smoking and drinking alcohol. This research had purpose to know prevalence of TB in patients with DM and its association with smoking and drinking alcohol. It used design of cross sectional and was applied to patients with DM in some primary health centres in Jakarta from November 2013 until January 2014.
It involved 291 patients with DM and 35.7% are diagnosedas TB. Smoking in the past time, no smoking in one week before, moderate-heavy smoker, and drinking alcohol in the past time have association (p<0,05) with the prevalence, whereas no smoking in one month before and often drinking alcohol don’t (p>0,05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Rudy Irianto
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan prevalensi TB pada pasien DM pada puskesmas wilayah DKI Jakarta. Penelitian memakai desain cross sectional dan melibatkan subyek penelitian sebanyak 291 pasien DM. Pengukuran status gizi dilakukan melalui indeks massa tubuh (IMT) dan rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP). Dari 291 pasien Prevalensi TB pada pasien DM sebesar 35,7%. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kejadian TB paru pada pasien DM terbesar pada status gizi kurang yang diukur dengan IMT yaitu sebesar 82,8% kemudian kejadian terjadinya TB pada DM terkecil pada pasien dengan Obesitas grade II sebesar 16,7%. Pada status gizi berdasarkan RLPP didapatkan pasien dengan status normal yang lebih besar mengalami kejadian terkena TB yaitu sebesar 50.7% dibandingkan dengan pasien obesitas yang positif TB sebesar 25.2%. Kesimpulannya, status gizi kurang berhubungan dengan prevalensi tuberkulosis dengan nilai p <0,001.

The association between Body Mass Index and Ratio of Waist-Hip Line with the Prevalence of Tuberculosis in Patients with Diabetes Mellitus who Have Been Taking Treatment at Community Health Centers in Jakarta. The purpose of this research is to obtain the prevalence of tuberculosis in patients with diabetes mellitus who have been taking treatment at community health centers in Jakarta and its association with nutritional state of the patients using cross sectional design. The number of patients who become the subjects of this research is 291. From 291 patients, 35.7% patients are diagnosed as TB patients. To measure of nutritional state of the patients two measurements are used: body mass index and ratio of waist-hip line. Based on body mass index, the number of patients with obesity who are diagnosed as TB is 82,2%, as the number of patients with obesity grade II state who are diagnosed as TB is 16,7%, and number of patients with under nutrition who are diagnosed as TB is 82.8%. Based on ratio of waist-hip line, number of patients with obesity who are diagnosed as TB is 25.2% and number of patients with normal state nutrition who are diagnosed as TB is 50.7%. As the conclusion, malnutrition status is associated with the prevalence of tuberculosis as the p value < 0,001."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Arlan Arnanda
"Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi diabetes mellitus dan hubungannya dengan beberapa factor seperti factor demografis(usia, jeniskelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan) dan factor gaya hidup (konsumsi alcohol dan kopi, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok). Studi ini menggunakan metode cross sectional yang telah dilakukan pada bulan Maret 2011 dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang melingkupi pengukuran tekanan darah, pengukuran Indeks Massa Tubuh, dan pemeriksaan penglihatan. Selain itu pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk menguji sampel darah dan urin.Subjek penelitian adalah warga yang tinggal di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Analisis hubungan antara factor demografis dan factor gaya hidup dilakukan dengan menggunakan uji chi-square test bilamana syarat terpenuhi. Prevalensi Diabetes Mellitus yang didapatkan adalah 18.2%. Analisa statistic tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara factor terkait dengan diabetes mellitus. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa prevalensi diabetes mellitus di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur cukup tinggi. Usia, jenis kelamin, dan gaya hidup tidak signifikan dalam kejadian diabetes. Namun, tren dalam penelitian ini menunjukkan bahwa diabetes meningkat di antara orang dengan faktor-faktor risiko.

The research is aimed to identify the prevalence of diabetes mellitus and its associations with several factors including age, gender, family history, obesity and lifestyle factor (alcohol and coffee consumption, physical inactivity, and smoking habit). A Cross sectional study was done on March 2011 by performing history taking, physical examination (blood pressure, BMI measurement, and visual test) and laboratory examination (blood sample and urine test). Subjects were people living at Kelurahan Kayu Putih, East Jakarta. Associations between demographic factors and life style with diabetes were analysed using chi-square test where appropriate. It was found that the Prevalence of Diabetes Mellitus is 18.2%. Many of the subjects were housewives (46.8%), while the rest are employees (18.2%), unemployed or pension (22.1%), blue-collar workers (3.9%), and entrepreneur (9.1%) and most of the population are Senior high school - university graduated (68.9%). Statistical analysis didn't find significant relations between demographical factors and life style with diabetes mellitus. In conclusion, the prevalence of diabetes mellitus in Kelurahan Kayu Putih, East Jakarta is considerably high, but factors such as age, gender, background, and lifestyle are not significant in incidence of diabetes. Yet, the number in this study show trend of diabetes was increased among people with these risk factors.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alita Indania
"Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang menyebabkan kelainan konsentrasi fraksi lipid dalam darah. Profil lipid yang abnormal dapat menyebabkan aterosklerosis sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Prevalensi dislipidemia beberapa tahun terakhir terus meningkat dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor demografis dan faktor gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dislipidemia di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur dan hubungannya dengan faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan serta faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok dan aktivitas fisik. Studi ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2011 di Klinik Dokter Keluarga Kayu Putih. Data diperoleh dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tes profil lipid untuk warga Kelurahan Kayu Putih berusia minimal 17 tahun. Kriteria untuk diagnosis dislipidemia didasarkan pada klasifikasi NCEP ATP III. Analisis asosiasi dislipidemia dengan faktor terkait dilakukan dengan menggunakan Chi-square test dan Fischer's exact test. Dari 78 responden, didapat prevalensi dislipidemia di Kelurahan Kayu Putih sebesar 26,9%. Dari seluruh responden, 24,4% dikategorikan sebagai hiperkolesterolemia dan 4,1% dikategorikan sebagai hipertrigliseridemia. Uji chi-square menunjukkan bahwa dyslipidemia memiliki hubungan yang signifikan dengan gender (p = 0,011) sedangkan hubungan dyslipidemia dengan faktor-faktor lain yang diteliti tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Prevalensi dislipidemia di Kelurahan Kayu Putih lebih tinggi bila dibandingkan dengan prevalensi dyslipidemia di Jakarta pada tahun 1993. Edukasi kesehatan dan program olahraga rutin sebaiknya dicanangkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kondisi kesehatan warga Kelurahan Kayu Putih.

Dyslipidemia is defined as an abnormality of lipid metabolism that resulted in an abnormal lipid fraction concentration in the blood. An abnormal lipid profile poses a high risk to the development of atherosclerosis therefore increases the individual for having cardiovascular diseases. The prevalence of dyslipidemia itself elevates over the years and suggested to be contributed by multiple factors including demographic factors and lifestyle factors. This study aims to investigate the prevalence of dyslipidemia in Kelurahan Kayu Putih, East Jakarta and relating it to demographic factors such as age, gender, level of education, and occupation also lifestyle factor such as cigarette smoking habit and physical activity. This cross-sectional study design was conducted in March 2011 in Klinik Dokter Keluarga Kayu Putih. Data were obtained by history taking, physical examination, and lipid profile tests to citizens of Kelurahan Kayu Putih aged 17 and above. The criteria for the diagnosis of dyslipidemia itself are based on NCEP ATP III classification. Analysis of the association of dyslipidemia to its related factors is calculated using Chi-square test and Fischer's exact test. Among 78 respondents, the prevalence of dyslipidemia in Kelurahan Kayu Putih was 26.9%. Out of all respondents, 24.4% were categorized as hypercholesterolemia and 4.1% were categorized as hypertriglyceridemia. Chi-square test revealed that dyslipidemia is associated with gender (p=0.011) while the associations to other factors studied were insignificant. In conclusion, the prevalence of dyslipidemia in Kelurahan Kayu Putih was higher compared to the prevalence of dyslipidemia in Jakarta in 1993. Health educations and a routine physical activity program should be encouraged to improve knowledge and health status of the population of Kelurahan Kayu Putih.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Chintia Yessica
"Metabolik sindrom merupakan suatu kondisi dimana tubuh memiliki minimal tiga dari empat gejala berikut: obesitas, hipertrigliseridimia, hipertensi, gula darah puasa yang tinggi, dan kadar HDL rendah. Di era modern ini, banyak orang memiliki pola hidup yang kurang sehat, seperti kurangnya olah raga maupun pola makan yang tidak seimbang, sehingga membuat mereka semakin rentan terhadap gejala-gejala tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi prevalensi sindrom metabolic dan faktor-faktor terkaitnya, mencakup faktur demografis dan pola hidup, di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Riset ini menggunakan desain cross-sectional dengan masyarakat Kelurahan Kayu Putih sebagai subjek penelitian. Data diambil pada tanggal 20 dan 27 Maret 2011 menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik dan tes penunjang. Data kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan chi-square test berdasarkan kriteria metabolik sindrom ATP III. Terdapat 27(34.6%) orang dari 78 responden mengalami sindrom metabolik. Chi square test menunjukkan hubungan yang signifikan antara sindrom metabolik dengan jenis kelamin (p <0.001), umur (p=0.020), dan pekerjaan (p=0.023). Di sisi lain, faktor-faktor demografis dan pola hidup lainnya tidak menunjukkan hubungan yang berarti. Prevalensi sindrom metabolik di Kelurahan Kayu Putih Jakarta Timur adalah 34.6% dan faktor yang terkait dengan sindrom metabolik adalah jenis kelamin, umur, dan pekerjaan.

Metabolic syndrome is a condition of body which have at least three of this symptoms: abdominal obesity, hypertriglyceridemia, low level of high-density lipoproteins, hypertension, and high fasting plasma glucose level. The aim of this study is to identify the prevalence of metabolic syndrome and other factors including demographical factors and lifestyle factors that are related toit in Kelurahan Kayu Putih, East Jakarta. This research used cross-sectional design with some people living in Kelurahan Kayu Putih as the subjects. The data were taken upon anamnesis, body measurement, physical examination, and supporting tests. The data were analyzed by chi-square testbased on ATP III criteria for metabolic syndrome. The result illustrated that the prevalance of metabolic syndrome was 27(34.6%) people out of 78 respondents Chi square test showed meaningful difference in the prevalence of metabolic syndrome by gender (p <0.001), age (p=0.020), and occupation (p=0.023). In contrast, the test showed that there was no significant difference in other demographical factors and lifestyle. In conclusion, the prevalence of metabolic syndrome at KelurahanKayuPutih, East Jakarta is 34.6% and factors relating to metabolic syndrome is gender, age, and occupation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>