Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Melani Setio Hati
Abstrak :
Industri di bidang jasa itu cukup bervariasi. Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain , yang pads dasarnya tidak terwujud. Salah satunya adalah Institusi keuangan atau bank yang rnerupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, di mana sifatnya adalah memberikan pelayanan dan kepuasan kepada nasabahnya. Jasa juga muncul pada internet . Tidak hanya produk yang bersifat tangibel , atas produk yang bersifat intangibel seperti jasa ini tetap harus "ditouch" dengan strategi komunikasi yang baik , Sepatutnya keberhasilan strategi komunikasi itu juga mengacu pada nilai-nilai (consumption value) yang terkandung di dalam produk tersebut. Nilai -nilai tersebut mencakup nilai fungsional, nilai sosial, nilai emosional , nilai kondisional dan juga nilai epistemik . Begitu juga dengan keputusan nasabah dalam menggunakan produk Internet Banking. Penulis dalam penelitian ini ingin mengetahui bentuk komunikasi yang sudah dijalankan oleh BCA dan ingin pula mengetahui hubungan antara consumption value yang dimiliki produk dengan keputusan penggunaan intemet banking . Metoda yang digunakan adalah analisis pendahuluan yaitu deskriptif dan analisa eksplanatif sebagai analisa lanjutan. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui sikap dan perilaku konsumen terhadap produk ini dan wawancara kepada pihak BCA untuk mengetahui strategi komunikasi yang telah dijalankan. Data diolah dengan program SPSS 11.5 dan dianalisa dengan tabel distribusi frekuensi untuk analisis desktiptif, sedangkan untuk keperluan analisis lanjutan , dilakukan analisis Pearson correlation dan Multiple Regre. Populasi penelitian adalah karyawan yang bekerja di Jakarta , usia produktif 20-50 tahun dengan jumlah sample 100 orang. Teknik sampling menggunakan sampling probabilitas dengan menggunakan system Sampling cluster, yaitu peneliti membagi populasi berdasarkan wilayah pekerjaan di Jakarta, yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Pusat , Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa BCA sudah mendapat tempat bagi para penggunanya terlihat bahwa 100% pengguna produk ini mengetahui iklan atau publisitas yang dijalankan oleh BCA. Selain karena produk Internet Banking yang dikenal dengan Klik BCA mempunyai nilai fungsional dan nilai kondisional yang besar dimana nilai tersebut mempunyai hubungan yang positif terhadap penggunaan Internet Banking tersebut. Konsumen lebih melihat nilai kegunaan atau fungsinya dan jugs nilai kondisional yang dimiliki oleh produk tersebut untuk mengkonsumsi produk ini disamping BCA memang giat dalam mempromosikannya dan sungguh-sungguh dalam menangani masalah keamanan bertransaksi .
Service Industry has many variations. Service is the activity that can be offered between one party to another and its very intangible. One of the example is financial institution , the company that has service product which is giving the best service to their client. Service is also shown in the internet industry . Not only in the tangible product, the intangible product is also have to be touch by the perfect communication strategy. It should be depend on the consumption values that include in the product. The consumption values including fungtional value, social value, emotional value, conditional value, and epistemic value. In this opportunity , the writer wants to know about the type of communication strategy that have been done by BCA and wants to know about the relationship between the consumption values and the consumer behavior. The Method that used by the writer is descriptive analysis and explanative analysis. Survey is the way on this method. Data is taken by questioners to know about the attitude and consumer behavior of this product. It also taken from the management of BCA by interview to know about the communication strategy that they have done. Data is processed by software, named SPSS 11.5 and analyzed by the distribution frequency for descriptive analysis, and for the explanative analysis using the pearson's corellation coeficient, and the multiple regretion . The population if this research is the customer of bank BCA which has age between 20 -50 years old (productive age) with total sample is 100 persons. The technique of sampling is using cluster sampling analysis, it means the population is devided by the job area in Jakarta, such as Jakarta Barat, Timur, Selatan, Pusat and Utara. The output if this research shows that BCA has been had a place from the user that shown that 100% users kow about the advertisement and the publicity of the products beside this product, click BCA is famous by the big fungtional and conditional value. That values are also have a positive relationship with the consumer behavior . The facilitator , BCA, is also has a willingness to promote their secure transaction.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadhi Arif Rachman
Abstrak :
Peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia merupakan tantangan yang tidak akan habis-habisnya. Salah satu kunci suksesnya transfformasi menuju masyarakat yang adil dan makmur sangat ditentukan oleh proses pendidikan dan kualitas pendidikan. Saat ini terjadi transisi masyarakat industri ke masyarakat informasi di dorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini ditandai dengan terjadinya konvergensi yaitu integrasi mass media ,komputer dan telekomunikasi ke dalam satu teknologi dan institusi. Dengan adanya Internet maka telah tercipta jaringan komputer keseluruh dunia untuk komunikasi elektronik. Dengan munculnya internet akan berdampak pada bagaimana orang berkerja dan mengambil keputusan. Pertukaran informasi menjadi sangat cepat dari suatu daerah ke daerah yang lain yang jauh. Maka dapat disebutkan bahwa abad yang baru ini disebut dengan abad Informasi. Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan pada tingkat SMU masih rendah namun yang sangat menarik adalah sebagian besar pengguna Internet di Indonesia berasal dari kalangan remaja. Peneliti ingin mencari faktor-faktor apa saja yang membentuk persepsi siswa untuk mempergunakan Internet untuk belajar. Sebelumnya telah diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah atensi, faktor struktural dan faktor fungsional, dengan mempergunakan faktor analysis faktor-faktor tersebut akan direduksi menjadi faktor-faktor yang lebih kecil. Penelitian mengambil setting Sekolah Menengah Umum yang berada di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak tiga puluh satu SMU dipilih menjadi tempat penelitian dengan jumlah responder seratus lima puluh orang siswa. Setelah dilakukan analisis dengan mempergunakan faktor analysis, dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada satu faktor yang membentuk persepsi siswa SMU untuk mempergunakan Internet untuk belajar yaitu faktor pembentuk persepsi siswa untuk mempergunakan Internet untuk belajar dimana terdapat variabel I)persepsi terhadap stimuli kemudian 2) variabel sosiopsikologis 3)Pengaruh kebutuhan, 4) Suasana emosional, 5) Kesiapan mental, 6) Latar belakang budaya, 7)Konteks menentukan makna, 8) Prinsip kesamaan (principles of similarity).
Several Factor that form High School Student Perception to use Internet for Learning Purposes in DKI JakartaAn effort to elevate the quality of education in Indonesia is a never-ending challenge. Two of the success keys in the transformations to a prosperous and just society are determent by educational process and the quality of education. Today the transformation from industrial society to information society is pushed by the rapid development in technology. This transformation is marked by the convergences, which is the integration of mass media, computer and telecommunication into one technology and institution basis. Today with Internet there is a computer network to all over the world for electronic communication purposes. Internet will give an impact to how people work and make a decision. Information exchange will be a lot faster from place to place even in the far distance. We called today is the information age. In Indonesia the use of Internet for academic and learning purposes in high school is still very low, but interestingly is the most of Internet user in Indonesia come from teenagers age groups. The researcher wants to find what is the factors that form student's perception to use Internet for learning purposes. Before the research takes place the researcher already identified several factors that influences perception, which are attention, structural factor and functional factor. By using factor analysis those factors are going to be reduced into smaller groups factor. The research took place in the province of DKI Jakarta. Thirty-one high schools are randomly selected for the research with total of hundred and fifty student's respondents. After the analysis conducted (using factor analysis). The output from this research was the reduction of many factors into one factors that influences student's perceptions for using Internet for learning purposes. The factor is factor that form student perception to use Internet for learning purposes, which contains several variables, the first variable 1) perception towards stimulation. The second variable is 2) sociopsychologis. The third variable is 3) Needs influences, the forth variable is 4) State of Emotional, The fifth variable is 5) Mental readiness, the sixth variable is 6) Cultural background. The seventh variable is 7) Frame of References. The eighth variable is principles of similarity.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Judhie Setiawan
Abstrak :
Tesis ini mengkaji pemanfaatan internet oleh aktor politik sebagai sarana publikasi dalam rangka menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat yang akan dilaksanakan Juli 2004, khususnya dari sisi yang menjadi kajian ilmu komunikasi, yakni seperti apakah penyajian pesan persuasif dan sejauh mana internet dimanfaatkan oleh aktor politik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang penulisan situs web aktor politik, mencoba menguak makna guna memperoleh pemahaman terhadapnya dan mengetahui bagaimana interaktivitas diterapkan dalam situs web aktor politik serta bagaimana pola updating pesan politik berikut beritanya. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, penelitian ini menggunakan metode penelitian case study atau studi kasus karenanya bersifat kualitatif. Subyek penelitian adalah situs web aktor politik yaitu m-amienrais.com. Sedangkan obyek penelitian adalah: (1) Elemen pesan, yaitu setiap sub-kategori terkecil dari muatan pesan yang tampil berupa fitur/fasilitas dalam proses publikasi pada seluruh halaman web aktor politik yang diambil sebagai sampel penelitian, mulai dari halaman pertama hingga halaman terakhir; (2) Organisasi pesan, yaitu bentuk penyusunan atau pengelompokkan kategori elemen-elemen pesan yang ada pada situs web aktor politik yang diambil sampel; (3) Struktur pesan, yaitu bentuk hubungan antar elemen pesan dan organisasi pesan dalam situs web aktor politik; (4) Fasilitas interaktif yang disediakan; dan (5) Pala updating pesan dan berita. Penelitian ini menemukan bahwa penulisan pesan situs web aktor politik terpolakan berdasarkan lima kategori utama muatan pesan: (1) pesan-pesan yang berkaitan dengan promosi dan publikasi aktor politik, (2) pesan-pesan yang berkaitan dengan komunikasi antara aktor politik dengan pengunjung, (3) pesan-pesan yang berkaitan dengan pengelola situs, (4) pesan-pesan yang berkaitan dengan promosi penjualan dan penjualan langsung yang menunjang publikasi, serta (5) pesan-pesan pelengkap dan penunjang lainnya. Struktur pesan yang dimaksud pada penelitian ini adalah hubungan antara elemen pesan yang satu dengan elemen pesan yang lain atau hubungan antara organisasi pesan yang satu dengan organisasi pesan lainnya. Halaman-halaman di situs web m-aminrais.com disusun dengan konsep alur publikasi figur Amien Rais yang keberadaannya saling melengkapi satu sama lain. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi melalui web memiliki karakteristik yang tidak dimiliki medium komunikasi lainnya, yaitu interaktivitas. Penelitian ini juga menemukan pola updating pesan situs web dan temuan lain yaitu jumlah pembaca berita dan adanya informasi jumlah pengunjung situs. Temuan-temuan terakhir tersebut menggambarkan respon dari khalayak terhadap komunikasi internet. Implikasi penelitian ini adalah (1) temuan-temuan penelitian ini hanya sebagian kecil dari kenyataan yang ada dalam situs web aktor politik di Indonesia karena hanya memfokuskan pada aspek elemen, organisasi dan struktur pesan, serta interaktivitas dan pola updating, (2) perlunya studi tentang efektivitas pesan persuasif sehingga akan memberikan dasar bagi penyusunan pesan dan strategi oleh pengelola situs di masa kini dan masa mendatang, baik dalam rangka publikasi oleh aktor politik maupun perusahaan dalam rangka pemasaran dan periklanan, dan (3) implikasi teoritis penelitian ini, terutama bila dikaitkan dengan komunikasi politik, bahwa publikasi dengan memanfaatkan Internet berkaitan erat dengan penyampaian pesan persuasif dari komunikator (aktor politik) kepada komunikannya (khalayak atau konstituen). Di era cyber sekarang ini, media Internet merupakan salah satu bentuk sarana komunikasi bagi aktor politik - di samping cara konvensional dalam berkampanye di Indonesia - dalam rangka publikasi tatkala komunikasi tatap muka sudah sulit dilakukan karena faktor-faktor geografis. Di sisi lain, aktor politik juga harus mempertimbangkan bahwa saat ini pengguna Internet (user) di Indonesia masih terbatas pada kalangan menengah ke atas atau golongan terpelajar. Namun, pemanfaatan Internet ini sebagai sarana publikasi bagi aktor politik tetap merupakan terobosan baru sebagai salah satu bentuk cara berkampanye politik.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stelly Maria
Abstrak :
Tumbuh pesatnya Internet inenjadi jaringan global yang menghubungkan puluhan juta orang telah menciptakan kesempatan baru untuk membina hubungan antarpribadi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran umum mengenai hubungan antarpribadi yang terjadi melalui komunikasi antarpribadi via Internet dan perbandingannya dengan hubungan antarpribadi yang terjadi melalui komunikasi tatap muka, di kalangan kaum muda Jakarta. Penelitian ini berangkat dari beberapa teori komunikasi antarpribadi yaitu attraction theory, social penetration 'theory, teori mengenai ketergantungan, teori mengenai komitmen, dan teori hubungan menurut Mark Knapp. Sebanyak 102 responden berusia 20-34 tahun mengisi kuesioner yang mengukur hubungan antarpribadi mereka yang terjadi melalui komunikasi antarpribadi via Internet dan komunikasi antarpribadi tatap muka. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden menjalin hubungan antarpribadi dengan lawan jenis, dengan klasifikasi terbesar partner komunikasi sebagai teman dekat, dengan frekuensi komunikasi terbesar dilakukan antar partner romantik dan durasi hubungan terlama antar partner komunikasi sesama jenis kelamin. Rata-rata responden menggunakan 2 atau lebih saluran komunikasi lain untuk berkomunikasi dengan partner Intemetnya. Tingkat dimensi hubungan (dimensi-dimensi kemiripan faktor demografi sosial, komptensi, kemiripan sikap, kebutuhan saling melengkapi, keluasan topik percakapan, keintiman dan pengungkapan informasi personal, pemahaman, ketergantungan dan komitmen) pada komunikasi tatap muka ternyata lebih tinggi dari tingkat dimensi hubungan pada komunikasi via Internet dengan catatan bahwa hubungan antarpribadi via Internet juga menunjukkan tingkat hubungan yang cukup tinggi pada dimensi-dimensi yang diukur walau tidak setinggi hubungan antarpribadi tatap muka. Selain itu juga disimpulkan bahwa komunikasi via Internet dan komunikasi tatap muka saling melengkapi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiarini
Abstrak :
Tidak ada yang menyangkal bahwa industri telekomunikasi nasional merupakan industri yang bukan hanya strategis melainkan juga melakukan peluang bisnis yang besar, ditengah keterpurukan berbagai sektor industri lain justru makin banyak pebisnis yang ikut terjun kedalam bisnis telekomunikasi. SATELINDO-IM3 salah satu leader market selular harus selalu memperhitungkan setiap kompetitor operator baru yang masuk, berbagai cara dilakukan untuk menambah jumlah subsciber dan meningkatkan pendapatan melalui pemakaian. GPRS salah satu bentuk inovasi teknologi baru diharapkan menjadi solusi dari kedua pennasalahan perusahaan. Teori pelaku konsumen menyatakan pengambilan keputusan suatu produk diawali adanya pemanuhan kebutuhan dan keinginan (Glen L.Urban, 2000; Kotler, 2001; Sutisna, 2003). Dimensi Persepsi, memori dan keterlibatan konsumen membentuk informasi yang dipercaya oleh konsumen dalam pemakaian (John C. Mowen , 2001; Loudon, 1993; Djaslim Saladin 2002; Sutisna, 2003) Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan apakah pemakaian GSM dipengaruhi oleh kebutuhan, keinginan dan informasi yang dimiliki individu terhadap GPRS ? Metode yang digunakan adalah survey cross sectional dengan sifat penelitian eksplanatif dan deskriptif pada pelanggan SATELINDO-IM3 di regional Jabotabek. Sampel dipilih secara Snowball dan didapat 147 responden. Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang positif antara kebutuhan, keinginan dan informasi tentang GPRS yang dimiliki konsumen terhadap pemakaian GSM. Dimana variabel bebas keinginan menyumbangkan kontribusi yang terbesar.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Setyorini
Abstrak :
Komunikasi yang terjadi pada pertemuan fisik, sangat menentukan makna dalam Komunikasi Interpersonal. Namun pertemuan fisik yang diharapkan dapat meningkatkan intensitas komunikasi untuk mengenal dan mengetahui lebih jauh keunikan masing-masing pasangan, sering terabaikan karena kurangnya waktu yang ada akibat kesibukan bekerja masing-masing individu. Pada pasangan muda, hal ini bukan merupakan hambatan yang benar-benar tidak dapat dicari solusinya. Dengan menggunakan layanan SMS, mereka dapat melakukan komunikasi tanpa batas.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penarikan sampel menggunakan teknik Snowball dengan menentukan tiga responden utama. Teknik ini memanfaatkan informasi responden yang sebelumnya peneliti temukan. Dengan informasi dari merekalah peneliti dapat menemukan responder-responden baru yang memenuhi karakteristik responden yang sesuai dengan penelitian ini. Pencarian responden akan dihentikan apabila terjadi pengulangan informasi sehingga tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring dan tidak menghasilkan nama responden yang sesuai.

Penggunaan saluran dan peralatan komunikasi yang menggunakan gelombang udara dan cahaya dapat dikategorikan saluran komunikasi yang bersifat personal. Sehingga telepon, fax dan telex dapat dikategorikan sebagai saluran komunikasi interpersonal.

Walaupun SMS dapat digunakan untuk mengurangi pengeluaran pas biaya komunikasi, fasilitas ini bukan merupakan saluran komunikasi yang sering digunakan oleh pasangan suami istri. Pesan yang disampaikan dalam layanan ini hanya berupa informasi yang tidak membutuhkan jawaban, pesan yang berhubungan dengan angka, dan pesan singakt yang bertujuan memelihara hubungan yang terjadi. Begitu juga jika dikaitkan dengan keterbukaan yang terjadi. Pasangan suami istri lebih menyukai komunikasi secara tatap muka maupun menggunakan komunikasi langsung, bukan menggunakan SMS untuk mengungkapkan sesuatu yang dimaksud walaupun hal tersebut berpotensi untuk terjadi konflik.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Bayuputro
Abstrak :
Dunia telah berubah dengan cepat seiring dengan perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi, terutama teknologi informasi. Wujud yang signifkan adalah dengan hadirnya Internet yang telah berkembang pesat di seluruh dunia serta merubah cara hidup, berinteraksi, dan terutama berbisnis, khususnya dalam mengkomunikasikan strategi pemasaran perusahaan. Dengan diperkenalkannya world wide web (www), Internet mampu menyediakan informasi tanpa batas ke seluruh dunia, sekalikgus memungkinkan terjadinya interaksi bisnis secara serentak tanpa adanya batas-batas negara, wilayah, serta waktu. Penggunaan internet secara komersil mewujudkan timbulnya pemasaran di internet serta perdagangan secara elektronik (e-commerce).

Trakindo adalah sebuah perusahaan yang telah berdiri dan berkembang sejak tahun 1970 dan memfokuskan diri pada penjualan produk dan layanan jasa pemeliharaan serta penyewaan alat-alat berat. Melalui situs web perusahaan www.trakindo.co.id yang telah diimplementasikan sejak tahun 1996, Trakindo berupaya untuk mencapai tujuannya sesuai dengan visi-nya untuk menjadi "The Customer Service Company".

Penelitian ini dilakukan terhadap (1) pihak internal Trakindo, sebagai penggambaran konsep situs serta strategi komunikasi perusahaan dan komunikasi pemasaran dengan menggunakan media internet, serta orientasi di masa depan; dan (2) pihak eksternal Trakindo yang terdiri dari. akademisi dan praktisi pemasaran, terutama komunikasi pemasaran online, untuk memberikan tanggapan, masukan dan kritik atas implementasi situs web yang selama ini dijalankan oleh Trakindo.

Untuk membahas fokus kajian tersebut, digunakan pemikiran dari Torn Vassos mengenai prediksi perkiraan kesuksesan pemasaran di Internet dengan nama The Internet Marketing Bullseye Model, serta pemikiran dari Rayport dan Jaworski mengenai Elemen Kunci dalam mendesain Situs Web yang Efektif. Dalam pengaplikasian pemikiran tersebut pada fokus kajian yang diambil, kedua hal tersebut menggambarkan tahap-tahap dalam menyusun .konsep situs web serta implikasi dari implementasi situs web dilihat dari sudut pandang praktisi.

Secara garis besar, pihak Trakindo telah menjalankan tahapan-tahapan dalam imlementasi ?situs web sebagai alat komunikasi perusahaan dan pemasaran penawaran (produk dan jasa), namun hasil yang diharapkan dari implementasi tersebut tidak terdefinisikan dengan baik. Oleh karena itu diusulkan suatu gambaran konsep serta rekomendasi yang searah dengan visi dan misi Trakindo.

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan penelitian untuk menambah referensi dan wawasan baru baru dalam studi tentang komunikasi pemasaran melalui media internet, terutama untuk memperdalam kaidah-kaidah komunikasi pemasaran di media internet yang jarang ditemui dalam beberapa penelitian. Dilain pihak penulis juga merasa bahwa perlu adanya pemahaman dari pembaca dan pemerhati komunikasi pemasaran di internet untuk memahami lebih jauh peran media internet dalam komunikasi pemasaran, terutama bagi produk-produk non Consumer goods.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fri Rejeki Noviera
Abstrak :
Kemajuan teknologi informasi, khususnya Internet hampir merubah semua bidang, contohnya dunia bisnis. Penxbahan cara pandang dalam berbisnis ini yang ikut mendukung timbulnya e-dommerce. Adanya lcemudahan dalam bertransaksi yang tidak mempunyai batas ruang dan waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui strategi komunikasi pemasaran pemsahaan, (2) Mengetahui bentuk-bentuk komunikasi pemasaran perusahaan, (3) Melihat latarbelakang pemilihan stratcgi komunikasi pemasaran tersebut, (4) Menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan untuk pemasaran B2B e-commerce. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptifevaluatifl karena lebih memfokuskan pada aspek kealamiahan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi (Library Research), wawancara mendalam (Depth Interview) dengan tujuan untuk memperoleh perspektif tentang pcngembangan dan sejauh mana pemanfaatan dari fasilitas-fasilitas yang ada pada B2B e-commerce, pengumpulan data yang terakhir dilakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Untuk menganalisa suatu stratei komunkasi pemasaran dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu (1) faktor ekstemal dan intcmal perusahaan diperlukan untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu pemsahaan atau SWOT analisis, (2) pemilihan target pasar, segmentasi dan memposisikan produk perusahaan atau STP, (3) bauaran pemasaran yang digunakan atau marketing mix, (4) promolion mix atau communicarion tools yang dipergunakan. Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian dilapangan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan suatu alat komunikasi pemasaran dalam memasarkan produk adalah perkembangan produk itu sendiri dan bagaimana persaingan produk tersebut dalam merebut pangsa pasar, serta pentingnya strategi komunikasi pemasaaran yang didukung oleh perencanaan dan strategi pemasaran dengan menganalisis lingkungan (faktor intemal dan ekstemal) Peranan strategi komunikasi pemasaran yang dihasilkan melalui situasi dan kondisi perusahaan dapat membuat suatu perusahaan tetap exist dan dapat terus meningkatkan keunggulan dalam bidang bisnisnya. Komunikasi pemasaran disarankan agar diarahlcan ke strategi yang lebih agresif dalam meyakinkan calon pelanggan Dalam menghadapi pesaing-pesaing yang ada, PT Indosatoom memanfaatkan "market niche", dengan sasaran calon pelanggan diarahkan pada sektor Iain. Jadi perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan mudah serta dengan komunikasi yang efektif.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Zulkasi
Abstrak :
Perancangan Sistem Informasi Berbasis Internet untuk Laporan Fisik dan Keuangan dilatar belakangi oleh kondisi wilayah timur Indonesia yang secara geografis sulit dijangkau, padahal wilayah itu juga terdapat proyek proyek-pengembangan pedesaan yang harus pantau dari pusat. Kondisi diatas menimbulkan permasalahan dalam hal pelaporan proyek yang masih manual sehingga sering timbul distorsi dalam pengiriman data yang berakibat ketidak akuratan pelaporan proyek. Oleh karena itu perlu dibangun suatu sistem informasi untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem informasi yang dikembangkan ini terdiri dari pengembangan perangkat lunak, perangkat keras, perangkat data dan perangkat otak (SDM) yang merupakan komponen dari sistern informasi, selain itu juga dibuat rencana untuk implementasi sistem dan perawatan sistem. Kerangka-Kerangka teori yang digunakan dalam perancangan un adalah prespektif mengenai informasi itu sendiri bagaimana informasi digunakan untuk mengurangi ketidak pastian, konsep mengenai jaringan komputer, Internet dan fasilitas-fasilitasnya, Konsep Dynamic Web yang memungkinkan basis data terpusat melalui Internet, Definisi dan klasifikasi sistem informasi, strata SIM berdasarkan kegiatan manajemen, System Development Life cycle Software Quality Assurance serta Kelembagaan di Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah. Metodologi yang digunakan untuk perancangan ini ialah System Development Lifecycle yang menerangkan tahapan dari pengembangan sistem, identifikasi dari kegiatan sistem informasi dalam konteks model sistem informasi, Identifikasi data yang diperlukan, Identifikasi komponen sistem informasi, rancangan global solusi permasalaban dan rencana implementasi dari sistem yang sudah dikembangkan. Perancangan sistem mengikuti alur dari system developmen lifecycle suatu investigasi sistem yang sudah ada, analisa sistem dan perancangan sistem yang terdiri dan perancangan perangkat keras, perangkat lunak, perangkat data dan perangkat otak. Rencana implementasi dan sistem yang sudah dikembangkan adalah dengan menggunakan metode pilot project danpararel, berarti akan ditunjuk satu daerah untuk mengimplementasikan sistem yang baru dan saat sistem yang baru berjalan sistem yang lama juga ikut berjalan sampai akhirnya diambil alih oleh sistem yang baru. Rencana perawatan sistem direncanakan secara menyeluruh pada seluruh komponen sistem informasi yaitu perangkat lunak, keras, data dan otak. Kesimpulan dari perancangan ini ialah sistem yang dirancang secara sistimatis dan menyeluruh dengan memperhatikan komponen-komponen sistem informasi diharapkan dapat menjawab permasalahan yang timbul dari pemakaian sistem manual dan kemungkinan pengembangan lebih lanjut tetap terbuka. Saran dari perancangan ini ialah Teknologi internet dapat digunakan sebagai pilihan untuk pengembangan sistem informasi yang lain, oleh karena itu pengetahuan mengenai teknologi internet perlu disosialisasikan terutama pada para perancang proyek, disamping itu dukungan dari pihak manajemen puncak juga sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan suatu sistem informasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T10541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Sandjojo MJ
Abstrak :
Kebijakan dan program kemitraan usaha yang telah dicanangkan sejak pertengahan Pelita III dimaksudkan untuk menjembatani kerjasama antara usaha kecil dengan usaha besar. Kebijaksanaan kemitraan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam pengembangan ekonomi nasional perlu adanya keserasian dan keterpaduan penkembangan antara usaha kecil dan usaha besar. Salah satu syarat pokok yang melandasi terlaksananya hubungan kemitraan adalah terbukanya komunikasi dan informasi antara pihak yang terkait. Guna tercapainya komunikasi yang efisien dan efektif, maka hal ini perlu didukung dengan teknologi informasi yang memungkinkan akses dan manajemen terhadap data dan informasi secara tepat, akurat dan cepat. Penelitian eksploratif ini bertujuan menganalisis pemanfaatan program komunikasi dan teknologi informasi untuk memacu pengembangan kemitraan usaha di DKI Jakarta. Pengumpulan data pada penelitian menggunakan metode desk research, observasi terhadap masalah dan pengkajian terhadap analisis pengembangan sistem dari software untuk komputerisasi data dan informasi kemitraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah utama yang dijumpai dan perlu diatasi dalam komunikasi pengembangan kemitraan adalah: "Lack of Information" dan perbedaan "Term of Reference" antar pihak yang berkomunikasi. Disamping itu juga perlu diperhatikan overlapping of interest (pautan kepentingan) antar pihak yang berkomunikasi serta ?Iancarnya arus komunikasi? atau terstrukturnya komunikasi antar pihak selaku agent of information, yaitu: Pemerintah - Usaha Besar - Usaha Kecil - LSMI Akademisi. Oleh karenanya disarankan penerapan Model Komunikasi Limas yang dapat dilaksanakan dengan pembentukan Pusat Informasi dan Komunikasi Kemitraan (PIKM). Lembaga PIKM ini harus berfungsi sebagai server data dan informasi, konsultan komunikasi dan informasi, serta pelaksana program komunikasi dan informasi untuk pengembangan kemitraan. Hasil analisis dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa Komunikasi Pemasaran Terpadu merupakan salah satu solusi untuk efisiensi komunikasi kemitraan. Program-program yang dapat dilaksanakan diantaranya: Program Komunikasi Public Relations, Word Of Mouth, Komunikasi Maxi, serta pemanfaatan teknologi dan program komunikasi Cyber Marketing (Interactive Media). Dalam pemanfaatan teknologi informasi, secara cermat perlu ditetapkan data dan informasi kemitraan yang dikelola (jenis dan cakupan data input, bentuk keluaran datalpelaporan), information technology platform yang dimanfaatkan (spesifikasi program dan fasilitas program aplikasinya), serta informasi reach-nya, dimana diatur koordinasi, arus informasi dan komunikasi data antar instansi yang terkait dalam komunikasi kemitraan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library