Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neila Rahmi
"Perkawinan menyangkut hubungan antar manusia. Namun masalah perkawinan bukan hanya sekedar masalah pribadi dari mereka yang akan melangsungkan perkawinan, tapi juga merupakan masalah dan perbuatan keagamaan dan hukum. Masyarakat lewat penguasa negaranya masing-masing mengatur norma-norma hukum bagi perkawinan di antara warganya. Di Indonesia, perkawinan diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tabun 1974 Tentang Perkawinan dan peraturan pelaksanaannya, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Negara Indonesia menjamin kebebasan beragama bagi penduduknya (Pasal 29 Undang-Undang Dasar). Prinsip kebebasan beragama tersebut ditafsirkan juga oleh sebagian orang sebagai kebebasan untuk pindah agama. Perkawinan yang dilangsungkan di antara seorang laki-laki dan perempuan yang memeluk agama yang sama dan tetap terus seagama sampai perkawinannya berakhir, tidak menimbulkan persoalan hukum. Persoalan hukum baru timbul manakala setelah dilangsungkannya perkawinan, pihak suami atau isteri melakukan perpindahan agama, dalam hal ini dari agama Islam ke agama non Islam atau murtad. Permasalahannya adalah bagaimana akibat hukumnya terhadap status perkawinan, apakah murtad tersebut dapat dijadikan alasan untuk membubarkan perkawinan Berta lembaga peradilan mana yang berwenang mengadili kasus perceraian yang diakibatkan murtadnya suami atau isteri. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Tape penelitian yang digunakan, dilihat dari sudut bentuknya adalah penelitian evaluatif.
Dari sudut penerapannya, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian berfokus masalah. Dalam pandangan Islam, murtadnya suami atau isteri menyebabkan perkawinan menjadi fasakh (batal) dengan sendirinya. Perpindahan agama atau murtad yang dilakukan suami atau isteri menurut hukum Islam dan Kompilasi Hukum Islam dapat dijadikan alasan untuk membubarkan perkawinan. Mengenai lembaga peradilan yang berwenang mengadili kasus perceraian karena murtadnya suami atau isteri, berdasarkan asas personalitas keislaman, adalah Pengadilan Agama. Untuk menentukan asas personalitas keislaman, bukan didasarkan atas agama yang dianut pada saat sengketa terjadi, tetapi oleh faktor dasar hukum yang menjadi landasan ikatan pada saat hubungan atau ikatan hukum berlangsung."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T18219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Inayati, auhtor
"Indonesia belum mempunyai unifikasi hukum kewarisan, yang
berlaku sekarang ada 3 (tiga) hukum kewarisan yaitu: hukum waris Adat,
hukum waris Islam dan hukum waris Barat. Namun demikian semuanya
mempunyai pengertian yang sama mengenai definisi kewarisan, salah
satunya syarat untuk terjadinya pewarisan adalah adanya ahli
waris.Dalam kenyataan ada pewaris yang tidak memiliki keturunan,
mengambil solusi dengan mengangkat anak.Syari 'at Islam tidak
mengenal adanya adopsi atau angkat anak yang ada adalah pemeliharaan
anak terutama yang kurang beruntung. Tidak jarang pengangkatan anak
menimbulkan perselisihan dalam pembagian harta peninggalan, seperti
halnya yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan ini yaitu :
apakah putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung nomor :
19/Pdt.G/2007/PTA.Bdg sudah sesuai dengan hukum Islam dan
bagaimana penerapan hukum Islam terhadap ahli waris anak angkat
bersama anak perempuan. Permasalahan tersebut dianalisa dengan
menggunakan metode penelitihan Yuridis Normatif dan menghasilkan
suatu analisis yang bersifat Deskriptif Analisis. Wasiat wajibah
merupakan “jawaban” atas perbedaan dalam masyarakat.Beralihnya
tanggung jawab dari orang tua asal kepada orang tua angkatnya harus
berdasarkan putusan pengadilan Agama. Untuk menyalurkan kasih
sayang kepada anak yang diasuh orang tua angkat tidak boleh
mengeluarkannya dari hubungan nasab dengan ayah kandungnya sendiri.
Orang tua asuh yang hendak memberikan wasiat wajibah kepada anak
asuhnya dapat mengacu pada pasal 209 Kompilasi Hukum Islam yang
mendudukkan dan memberikan hak “istimewa” pada anak angkat dan
orang tua angkat, walaupun Kompilasi Hukum Islam tetap mendudukkan
anak angkat dan orang tua angkat di luar kelompok ahli waris.
Mengangkat anak merupakan suatu ibadah, namun harus senantiasa
memperhatikan syari’at yang berlaku untuk perlindungan dan juga
kepastian hukum.

Indonesia not yet had unification punish heritage,
going into effect now exist 3 (three) punish heritage
that is : custom hereditary law, hereditary law of
Islam and west hereditary law. But that way altogether
have is samecongeniality regarding/ .. hit heritage
definition, one of them condition to the happening of
endowment is the existence of heir ahi. In fact there
is heir which do not have clan, taking solution by
adopt child. Islam Syari'at do not know the existence
of adoption or lift existing child is conservancy of
less fortunate child. Not rarely lifting of child set
by the ears in division of omission estae, as does
becoming fundamental of is problem of this writing
that is : is decision High Court Of Religion Of
Bandung Number : 19/Pdt.G/2007/PTA.Bdg. and how
applying of law of Islam to single daughter heir with
foster child . Escrow of Wajibah represent "answer" of
difference in society. Changing over of it
responsibility of old fellow come from to its foster
parent have to pursuant to decision justice of
Religion. Of the description can be analysed to
regarding/ hit conservancy of child and yield an
analysis having the character of analytical
Descriptive. To channel effection to mothered by child
is people needn't release him/it of lineage
relation/link with father contain alone him. Old fellow
take care of which will give escrow of Wajibah to
child take care of him can relate at section 209
Kompilasi Punish Islam siting and giving rights
"special" at foster child and foster parent, althought
Kompilasi Punish Islam remain to seat foster child and
foster parent outside heir group.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T36962
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Febriana Feramitha
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai akibat putusnya perkawinan pasangan
berbeda agama terhadap harta bersama menurut hukum Islam. Yang menjadi
pokok permasalahan pada penelitian ini adalah apakah perkawinan beda agama
baik yang dilakukan di luar negeri, dengan meminta penetapan Pengadilan,
maupun yang dilakukan diluar lembaga perkawinan yang telah ditetapkan oleh
undang-undang adalah sah dan mempunyai akibat hukum, baik terhadap harta
bersama maupun hak kewarisan? Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif-analitis. Perkawinan berdasarkan Hukum Islam merupakan suatu akad
atau perjanjian yang sangat kuat dan kokoh antara seorang laki-laki muslim dan
wanita muslim. Perkawinan dikatakan sah apabila dilakukan berdasarkan hukum
agama dengan memenuhi rukun dan syarat yang telah ditentukan dan tidak
melanggar larangan yang ditetapkan. Perkawinan beda agama yang dilakukan
antara orang muslim dengan orang non-muslim merupakan pelanggaran terhadap
salah satu rukun dan syarat, serta merupakan larangan perkawinan di Indonesia.
Akibatnya perkawinan tersebut menjadi tidak sah dan dapat dibatalkan.
Permasalahan yang ditimbulkan antara lain adalah pembagian harta bersama
apabila perkawinan tersebut putus. Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif
yang berlaku, apabila perkawinan putus karena perceraian, masing-masing suami-
isteri mendapat seperdua. Jika putusnya perkawinan karena kematian, perbedaan
agama merupakan penghalang terjadinya hak untuk saling mewarisi. Dengan
demikian apabila pewaris dan ahli waris berbeda agama maka ahli waris tidak
mendapatkan harta waris. Penelitian ini menemukan bahwa ternyata atas dasar
kekerabatan dan sebagai hilangnya hak kewarisan pada ahli waris yang terhalang
tersebut, ada lembaga yang disebut wasiat wajibah yang mewajibkan orang yang
meninggal dunia untuk memberikan harta warisnya kepada kerabat dekat yang
terhalang dalam mendapatkan warisnya.

ABSTRACT
This undergraduate thesis describes a consequences of divorce in
difference of religion married couple according to Islamic marriage law which the
main issue in this research is, whether the difference of religion in marriage which
was held abroad, which requiring a decision of court, also which was held outside
the Indonesian Marrital Institution are legal and having a consequences about the
common property in marriage and about the matters pertaining to inheritance.
This research uses a method of descriptive-analysis. Marriage under Islamic Law
constitute a contract or a strong agreement between man and women in the
members of muslim community. A marriage is legal when was performed
according to the essential pillars dan obligatory rules in the Islamic Marriage Law
and not prohibited by the law. The Marriage between the muslim and non-muslim
is contradicted with certainty of essential pillars and obligatory rules of marriage
and also prohibited by the law. The consequences are the marriage was illegal dan
cancellation of the marriage. The emergence problem are distribution of common
property if the marriage has broken. According to the Islamic Law and Prevailing
Positive law if the marriage was broken because of separation, the common
property divided for each husband and wife. When the marriage was separate by
the death one of them, the difference of religion prevent the acceptance
inheritance. Obviously, if the heir and the acquiescent of legacy have different in
religion, the acquiescent would not get any of the legacy. This research finds that
in fact, family relationship and as prevention of inheritance, the family member
who prohibited by the law could receive the legacy through the wajibah
testament."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia;;, ], 2010
S22205
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Wina Muthmainnah
"Asuransi Syariah merupakan lembaga keuangan Islam yang berkembang seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan masyarakat akan perlindungan yang sesuai dengan ketentuan Islam. Ciri khas dari asuransi syariah terutama PT. Asuransi Takaful Umum adalah keberadaan akad tabarru? yang ditujukan untuk tolong menolong dengan prinsip keikhlasan, tanpa unsur pengharapan adanya timbal balik kecuali dari Allah SWT. Tulisan ini difokuskan kepada pengaturan akad tabarru? dalam hukum Islam dan aplikasinya dalam asuransi syariah serta analisis mengenai pembagian surplus dana tabarru? sesuai hukum Islam.
Penulisan ini menggunakan metode kepustakaan dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif guna mendapatkan data yang bersifat deskriptif analitis. Dasar penggunaan akad tabarru? terdapat dalam Qur?an, Hadits, dan Ijtihad. Dalam PT. Asuranasi Takaful Umum, Akad ini digunakan untuk mengelola dana tabarru? yang diambil dari peserta asuransi. Dalam asuransi kebakaran rumah terdapat klausula yang menyatakan bahwa dana tabarru? dapat diinvestasikan dan hasil surplus investasinya dibagihasilkan antara perusahaan asuransi dan pemegang polis sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Hal ini dianggap kurang tepat karena dalam polis tersebut terdapat akad mudharabah yang mengandung unsur pencarian keuntungan dan tidak sesuai dengan ketentuan mengenai tabarru? yang didasarkan pada keikhlasan masing-masing pihak dalam berakad.

Sharia Insurance is a financial institution that keep growing along with the complexity of need for protection in accordance with the provisions of Islam. The main characteristic of sharia Insurance especially in PT. Asuransi Takaful Umum is Tabarru? contract that is made for helping each other with sincerity principle without reciprocity except from Allah SWT. This Thesis Focuse on the Tabarru? contract in Islamic Law and the application of the contract in PT. Asuransi Takaful Umum and the analysis of the tabaru? fund?s sharing profit according to Islamic law.
This thesis use literature methods and the types of data that used are secondary data. The analytical method used is a qualitative method to obtain descriptive analytical data. The used of tabarru? contract based on Qur?an, Hadits and Ijtihad. In PT. Asuranasi Takaful Umum, this contract is used to manage the tabarru? fund which take from Policy Holder. In fire insurance of PT. General Takaful Takaful, there is a clause which states that the tabarru? funds can be invested and the investment surplus has been distributed between insurance company and policyholders in accordance with Fatwa that made by the Shari'ah Board of the National Council of Ulama Indonesia. This is something that can be said to be less precise because there are elements in the policy which contains elements mudaraba quest for profit and not in accordance with the provisions of tabarru? which are based on each party's sincerity in making contract."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42436
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Idhe Harninta
"Berlakunya Undang Undang Zakat baru Nomor 23 Tahun 2011 menimbulkan polemik dalam masyarakat terkait adanya anggapan ketidaksetaraan antara kedudukan BAZNAS dan LAZ Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah latar belakang pengajuan permohonan pengujian Undang Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat terhadap UUD 1945 oleh Koalisi Masyarakat Zakat KOMAZ serta kedudukan BAZNAS Lembaga Amil Zakat LAZ dan amil zakat perorangan dalam UU No 23 Tahun 2011 Penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan data primer dan sekunder sebagai sumber datanya Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengajuan permohonan pengujian Undang Undang Zakat tersebut berdasar pada lima hal sentralisasi subordinasi diskriminasi marjinalisasi dan kriminalisasi Menurut pemerintah pengaturan dalam Undang Undang Zakat tersebut bukan dimaksudkan untuk sentralisasi subordinasi diskriminasi dan marjinalisasi namun agar pengelolaan zakat dapat terintegrasi secara nasional dan masyarakat tetap dapat berperan dengan pembentukan LAZ Adanya pasal kriminalisasi dimaksudkan agar pengelolaan zakat dilakukan oleh pihak yang berwenang dan berkapasitas sehingga menjamin kepastian hukum bagi muzakki mustahik dan amil zakat itu sendiri Sehingga kedudukan BAZNAS dan LAZ dalam Undang Undang No 23 Tahun 2011 adalah diakui sebagai pengelola zakat sedangkan amil zakat perorangan tidak diakui kedudukannya karena amil zakat harus berbentuk badan atau lembaga.

Since the new Zakah Law No 23 Year 2011 took into effect some polemics in the society regarding inequality between BAZNAS and LAZ are arisen Main issues of this thesis are the background of constitutional review petition of Law Number 23 Year 2011 concerning Zakah Management against the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia submission by Zakah Society Coalition KOMAZ and the standing of BAZNAS LAZ and individual zakah official amil in Law No 23 Year 2011 This thesis is written by using juridical normative method with primary and secondary data as the data source Conclusion of this thesis is that the submission of such constitutional review of Zakah Law petition is based on five matters centralization subordination discrimination marginalization and criminalization According to the government the provisions in Zakah Law are not intended to centralize subordinate discriminate and marginalize but in order to zakah management can be integrated nationally and the society is still able to participate by establishing LAZ The existing of criminal provision is intended so that zakah management is conducted by the authorized and capacitive party to guarantee legal certainty for the muzakki mustahik and amil themselves Therefore the standing of BAZNAS and LAZ in Law No 23 Year 2011 is acknowledged as zakah managers meanwhile individual amil rsquo s standing is not acknowledged since amil must be in form of a body or institution
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S47155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Febrina
"ABSTRAK
Skripsi ini berisi tentang akibat hukum pembatalan perkawinan karena hubungan
darah terhadap kedudukan anak berdasarkan analisis Putusan Pengadilan Agama
Sidoarjo Nomor: 978/Pdt.G/2011/Pa.Sda. Pokok permasalahan membahas
bagaimana kedudukan anak yang dilahirkan setelah perkawinan kedua orang
tuanya dibatalkan karena adanya hubungan darah. Penelitian ini adalah penelitian
yuridis-normatif dimana sumber data diperoleh dari data sekunder dan data
primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa putusan pembatalan perkawinan
karena hubungan sedarah ini tidak berlaku surut terhadap anak yang dilahirkan,
sehingga dalam hal ini anak tersebut merupakan anak sah dan memiliki hubungan
nasab dan dapat saling mewarisi dengan kedua orang tuanya dan keluarga kedua
orang tuanya.

ABSTRACT
This thesis describes the legal consequences of a marriage annulment by blood
relation to the child’s legal status based on the analysis of the Religious Court
Decision Sidoarjo Number: 978/ Pdt.G/ 2011 /Pa.Sda. The issue is how the child’s
legal status after the marriage of his parents was canceled because of the blood
relation. This research is the juridical-normative research where the data sources
obtained from secondary data and primary data. The results showed that marriage
annulment decision because of the blood relation is not retroactive to children
who were born in a marriage, so in this case the child is legitimate and has nasab
relation and inherit each other with their parents and their parents’s families."
2015
S58304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Handayani
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa pengaruh yang besar pada hampir
seluruh aspek kehidupan. Salah satunya adalah adanya fenomena dilayangkannya gugat cerai
atau cerai talak melalui pesan singkat atau SMS (Short Message Service). Banyak perdebatan
dikalangan ulama terkait hal ini, apakah melakukan gugat cerai atau cerai talak melalui SMS bisa
dianggap sah dan jatuh talaknya baik menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No. 1 tahun
1974. Dan apakah SMS bisa dijadikan salah satu alat bukti dalam kasus perceraian. Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian normatif yang bersifat deskriptif analitis
ditunjang dengan wawancara untuk memperkuat data yang telah didapatkan penulis melalui studi
kepustakaan bertujuan mengklarifikasikan permasalahannya sehingga memudahkan proses
analisa dan pengambilan keputusan. Analisa terhadap Putusan No.0253/Pdt.G/2013/PA.Bkl
dapat disimpulkan bahwa perceraian yang terjadi antara si Pemohon dan Termohon adalah cerai
fasakh yaitu perceraian dimana si suami merasa tertipu atas hal-hal yang belum diketahui
sebelum berlangsungnya perkawinan.Si istri atau Termohon telah melakukan perbuatan fasid
(rusak) yaitu mengaku telah berzina dengan lelaki lain sebelum menikah dengan si suami atau
Pemohon. Kemudian Majelis Hakim dapat menerima bukti SMS yang dikirimkan oleh si istri
sebagai alat bukti dalam pertimbangannya dan memutus verstesk kasus ini karena si istri sebagai
Termohon tidak pernah memenuhi panggilan sidang di Pengadilan Agama
Bangkalan.Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut Hukum Islam
melalui ijtihad beberapa ahli fiqih sepakat bahwa talak melalui surat itu efektif jatuh talak, begitu
pula dengan talak melalui SMS karena memiliki intensitas yang sama. SMS dapat dianalogikan
atau diqiyaskan dengan hukum cerai melalui tulisan biasa (bil kitabah) sebab ada kesamaan
diantara keduanya yaitu merupakan pesan cerai melalui teks yang bukan verbal (lisan).
Sedangkan menurut UU No.1/1974 perceraian harus dilakukan di depan sidang pengadilan
agama sebagimana dijelaskan dari Pasal 39-41. Disisi lain, berdasarkan UU No. 11/2008 tentang
Informasi dan Teknologi, pada Pasal 5 dan Pasal 6, SMS dapat dijadikan sebagai alat bukti
elektronik dalam perkara perceraian di pengadilan agama.

ABSTRACT
The development of information technology has brought big influence on almost all aspects of
life . One of the phenomenon is divorcing via text message or SMS ( Short Message Service ) .
Among scholars still debating in this regard, whether the conduct of divorce via SMS can be
considered valid according to Islamic Law and Law No. 1 in 1974. And if the SMS can be used
as one type of evidence in divorce cases . The method used in this paper is a normative research
method with descriptive analytic supported by interviews to strengthen the data that has been
obtained through the study of literature authors aimed to clarify the matter so as to facilitate the
process of analysis and decision .Analysis to Decision No.0253 / Pdt.G / 2013 /PA.Bkl can be
concluded that the divorce occurred between petitioner and defendant is fasakh divorce divorce
which is the husband feel cheated on things that have not been known before the marriage. Wife
or defendant has done fasid ( defective) that claimed have committed adultery with another man
before she married her husband . The judges may accept proof of SMS sent by the wife as
evidence in considering and deciding verstesk this case because the wife as the defendant never
the court. Based on this study , it can be concluded that according to Islamic law through ijtihad
some jurists agree that divorce through the letter effective fall divorce , as well as divorce by
SMS because it has the same intensity . SMS can be analogous with divorce law through regular
posts ( bil kitabah ) because there are similarities between the two that a divorce via text message
instead of verbal ( oral ) . Meanwhile, according to Law No.1 / 1974 divorce shoukd be done
before the trial court as explained in Article 39-41 . On the other hand , based on Law No.
11/2008 on Information and Technology , in Article 5 and Article 6 , SMS can be used as
electronic evidence in a divorce case in religious courts."
2015
S57891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Pradita Hesafira
"Saat ini kerap terjadi kasus pembatalan perkawinan yang disebabkan karena suami tidak terima atas kehamilan istri yang disebabkan oleh pria lain sebelum pernikahan keduanya dilangsungkan. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah kehamilan istri yang disebabkan oleh pria lain sebelum dilangsungkannya pernikahan yang kemudian dijadikan dasar untuk membatalkan suatu perkawinan dan ketepatan Putusan Hakim Pengadilan Agama Pacitan dan Pasuran dalam memutuskan perkara No.0661/Pdt.G/2012/PA.Pct, dan 1079/Pdt.G/2013/PA.Pas berdasarkan ketentuan Hukum positif Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan yang bersifat yuridis normatif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kehamilan istri yang disebabkan oleh bukan suami yang menikahinya, dapat dijadikan alasan untuk membatalkan suatu perkawinan. Kemudian Majelis Hakim Pengadilan Agama Pacitan dan Pasuruan dalam perkara di atas telah tepat menggunakan pertimbangan dan pemilihan dasar hukum berdasarkan ketentuan Hukum Islam dan Hukum perkawinan Indonesia.

Today, most of cases of marriage cancellations happen because the husband can't accept pregnancy of his wife before marriage. The pregnancy caused by another man before their wedding are held. The problems that will be research by legal method in this thesis is pregnant that causes by another man before the wedding are held, that will use as basis for marriage cancellations, and the accuracy of Pacitan and Pasuruan religious court decision in cases No.0661/Pdt.G/2012/PA.Pct and No.1079/Pdt.G/2013/PA.Pas based on Indonesian positive law stipulation. The method of this mini thesis is literature method in juridical normative characteristic. The result of this research concluded, the pregnant wife that pregnant caused by not husband who marry her, can be a reason to annul the marriage. At last, the judges of Pasuruan and Pacitan religious court in case above have correct consideration and proper legal basis, based on Islamic law stipulation and Indonesian positive law.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S60599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Mulya Tasdik
"ABSTRAK
Skripsi ini berisi tentang Asas Personalitas Keislaman bagi anak luar kawin non muslim terhadap perkawinan orang tua muslim berdasarkan analisis putusan Pengadilan Agama Tasikmalaya Nomor: 1699/ Pdt.G/ 2009/ PA.Tsm. Pokok permasalahan membahas asas personalitas keislaman terhadap kedudukan anak luar kawin non muslim atas pembatalan perkawinan orang tua muslim. Penelitian ini adalah penelitian yuridis-normatif dimana sumber data diperoleh dari data sekunder dan data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa putusan pembatalan perkawinan oleh Pengadilan Agama Tasikmalaya yaitu asas personalitas keislaman berlaku bagi anak luar kawin non muslim yang disahkan, namun terdapat syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, terlebih apabila anak luar kawin yang disahkan berbeda agama dengan orang tuanya, ia harus secara sukarela menundukkan diri kepada kekuasaan lingkungan peradilan agama sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

ABSTRACT
The thesis about Islamic personality principle for outside mating non muslim against muslim parents marriage is based on the analysis of the court ruling religion Tasikmalaya No: 1699/ Pdt.G/ 2009/ PA.Tsm.Principal issues addressed the basic personality of the Islamic position against children outside mating non muslims over the annulment of the marriage of muslim parents. This research is the judicial-normative research where the source data used the primary data and secondary data. The results showed that the annulment of the marriage of court of Tasikmalaya, religion is the basis of the Islamic personality applies to children beyond mating non muslim passed. But, it should be with the conditions are met, especially the child outside the mating of different religions have with parents. He should voluntarily subjecting themselves to the authority of the religious courts in according with the provisions of the law number 7 in 1989 about the religious courts."
2015
S59684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>