Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyun Setyorini
"Inisiasi menyusu dini merupakan suatu perilaku berdasarkan naluri alamiah dari bayi baru lahir. Salah satu manfaat inisiasi menyusu dini adalah mempertahankan suhu tubuh bayi. Untuk itu peneliti ingin mengetahui tentang pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap suhu tubuh bayi baru lahir dan suhu tubuh ibu di PKD Pandes dan RBG Solo Peduli Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap suhu tubuh bayi baru lahir dan ibu di PKD Pandes dan RBG Solo Peduli Surakarta. Desain penelitian adalah "quasi eksperimen" dengan rancangan "nonequivalent control group design". Sampel berjumlah 35 responden. Responden diberi tindakan IMD sampai bayi dapat menemukan puting dan menyusu sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara suhu tubuh bayi baru lahir sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan IMD (p value = 0.000). Terdapat perbedaan yang bermakna antara suhu tubuh ibu sebelum dan sesudah dilakukan tindakan IMD (p value = 0.000). Terdapat perbedaan yang bermakna suhu tubuh bayi baru lahir antara yang dilakukan tindakan IMD dengan yang tidak dilakukan IMD (p value = 0.000). Terdapat perbedaan yang bermakna antara suhu tubuh ibu yang dilakukan tindakan IMD dengan yang tidak dilakukan IMD (p value = 0.005). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.

Early breastfeeding initiation is the natural instinctive behaviour of the newborn. One of the benefit from early breastfeeding initiation is importance for newborn to maintenance the body temperature. So the researcher need to know the effect of early breastfeeding initiation toward the newborn temperature and the mother temperature at PKD Pandes and RBG Solo Peduli in Surakarta. The aim of this study was the effect of early initiation program to the newborn temperature and the mother temperature at PKD Pandes and RBG Solo Peduli in Surakarta. A Quasi eksperimental research design with nonequivalent control group design was used in this study. Thirty five responden were selected using acidental sampling technique as the sample of the study. Early initiation were given to the responden until the baby found the mothers putting and the baby can be breastfeeding.
The result of this study was indicated that any different of significant between pretest and postest of the newborn temperature after early breastfeeding initiation (p value = 0.000). There is different of significant between pretest and postest of the mother temperature after early breastfeeding initiation (p value = 0.000). There is different of significant from the newborn temperature between eksperimen group and control group. There is different of significant from the mother temperature between eksperimen group and control group. The finding of this study was different of significant between eksperimen group and control group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24892
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Siti Maryam
"Keseimbangan tubuh pada lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan keseimbangan fisik secara teratur untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah, daya tahan dan kelenturan sendi sehingga secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wilayah Pemda DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain nonequivalent pretest-postest with control group. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan didapatkan 73 lansia sebagai responden dimana 36 lansia pada kelompok intervensi dan 37 lansia pada kelompok kontrol. Instrumen penilaian keseimbangan menggunakan skala keseimbangan Berg. Latihan keseimbangan fisik dilaksanakan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Analisis data menggunakan uji-t dan regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan pada kelompok intervensi (p<0,05). Keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan fisik pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Gangguan keseimbangan terjadi pada kelompok kontrol dengan usia lebih dari 80 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Ada pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia (p<0,05) dimana pada kelompok intervensi terjadi peningkatan yang bermakna 7 item dari 14 item penilaian keseimbangan. Kebijakan panti terkait penerapan bentuk intervensi latihan keseimbangan tanpa mengabaikan aktivitas fisik yang telah ada dan memaksimalkan peran perawat dan petugas sosial diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah risiko jatuh pada lansia.

Postural balance in older people can be improved by physical balance exercise regularly to improve muscle leg strength, endurance and joint flexibility, so the risk of fall can be prevented.This Research aimed to know influence of physical balance exercise at Panti Sosial Tresna Werdha in Pemda Region DKI Jakarta. A quasi experimental with nonequivalent pretest-postest with control group design were used in this study. Seventy three sample was taken by randomization, consist of thirtysix older people of interventions group and thirtyseven older people of control group. Instrument of balance assessment uses Berg Balance Scale. Postural stability exercise is executed 3 times a week for 6 week. Data analysis uses independent and dependent t-test and multiple linear regression.
The result of the study showed that postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group (p<0,05). Postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group compared to control group (p<0,05). Balance disorder happens at control group with age more than 80 year, woman, and less conduct physical activity. There is influence of physical balance exercise to postural balance in older people (p<0,05) where at intervention group showed significant improvement on 7 of 14 items in the Berg Balance Scale. Panti policy caught in applying of intervention form balance exercise without disregard physical activity that already there is and maximize nurse role and social worker are needed to improve balance and prevent risk falls in older people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudarini
"ABSTRAK
Saat ini ada kecenderungan penurunan penggunaan ASI pada sebagian masyarakat terutama di kota-kota besar. Meningkatnya kesempatan kerja bagi wanita dapat diasumsikan akan terjadi penurunan penyusuan atau pemberian ASI dikalangan wanita yang bekerja. Data BPS menunjukkan jumlah wanita yang memasuki lapangan kerja meningkat dari 32.6% pada tahun 1980 menjadi 39.2% pada tahun 1990. Penelitian YLKI (1989) yang dilakukan di Jakarta dan Bekasi menunjukkan bahwa sebagian besar (89.40%) ibu mengetahui bahwa ASI lebih baik daripada susu kaleng, walaupun demikian yang memberikan hanya ASI sekitar 51.51%; salah satu alasan tidak memberikan ASI adalah karena bekerja (21 %).
Tujuan penelitian adalah diperolehnya gambaran ibu batita yang bekerja tentang ASI eksklusif.
Populasi dan sampel penelitian adalah ibu batita yang bekerja dengan sampel 90 orang yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan dengan survei. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan paket program statistik Epilnfo versi 5.01 B.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang ASI dan ASI eksklusif cukup baik ditunjang dengan pendidikan dan kondisi sosio ekonomi yang cukup baik. Walaupun demikian kebanyakan responden (87.4%) tidak memberikan ASI secara eksklusif, bahkan ada yang tidak setuju pemberian ASI secara eksklusif ini. Pemberian ASI eksklusif ini menjadi masalah karena memang tidak ada sarana (95.5%) untuk proses kelangsungan penyusuan dan mengingat lamanya perjalanan ke tempat kerja kemungkinan dapat mempengaruhi pelaksanaan pemberian ASI ini."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia , 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Siti Maryam
"Keseimbangan tubuh pada lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan keseimbangan fisik secara teratur untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah, daya tahan dan kelenturan sendi sehingga secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wilayah Pemda DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Semu dengan desain nonequivalent pretest-postest with control group. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan didapatkan 73 lansia sebagai responden dimana 36 lansia pada kelompok intervensi dan 37 lansia pada kelompok kontrol. Instrumen penilaian keseimbangan menggunakan skala keseimbangan Berg. Latihan keseimbangan fisik dilaksanakan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Analisis data menggunakan uji-t dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan pada kelompok intervensi (p<0,05). Keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan fisik pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Gangguan keseimbangan terjadi pada kelompok kontrol dengan usia lebih dari 80 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Ada pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia (p<0,05) dimana pada kelompok intervensi terjadi peningkatan yang bermakna 7 item dari 14 item penilaian keseimbangan. Kebijakan panti terkait penerapan bentuk intervensi latihan keseimbangan tanpa mengabaikan aktivitas fisik yang telah ada dan memaksimalkan peran perawat dan petugas sosial diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah risiko jatuh pada lansia.

Postural balance in older people can be improved by physical balance exercise regularly to improve muscle leg strength, endurance and joint flexibility, so the risk of fail can be prevented.This Research aimed to know influence of physical balance exercise at Panti Sosial Tresna Werdha in Pemda Region DKI Jakarta. A quasi experimental with nonequivalent pretest-postest with control group design were used in this study. Seventy three sample was taken by randomization, consist of thirtysix older people of interventions group and thirtyseven older people of control group. Instrument of balance assessment uses Berg Balance Scale. Postural stability exercise is executed 3 times a week for 6 week. Data analysis uses independent and dependent t-test and multiple linear regression. The result of the study showed that postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group (p<0,05). Postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group compared to control group (p<0,05). Balance disorder happens at control group with age more than 80 year, woman, and less conduct physical activity. There is influence of physical balance exercise to postural balance in older people (p<0,05) where at intervention group showed significant improvement on 7 of 14 items in the Berg Balance Scale. Panti policy caught in applying of intervention form balance exercise without disregard physical activity that already there is and maximize nurse role and social worker are needed to improve balance and prevent risk falls in older people."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Yusnita
"ABSTRAK
Kepuasan kerja merupakan perasaan emosi yang menyenangkan setelah merasakan,
mengalami, mendapatkan harapan pada kenyataan dari lingkungan tempat kerja.
Penelitian ini deskriptif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan Penerapan MPKP Pemula dengan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat dan Dokter pada ruangan MPKP Pemula di RS PGI Cikini Jakarta. Sampel
terdiri dari 115 perawat dan 38 dokter, metode pengumpulan data menggunakan
instrumen kuesioner. Analisa hubungan antar variabel menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara penerapan
MPKP Pemula perawat dengan kepuasan kerja perawat (p=0,011). Sub variabel
pendekatan manajemen dan hubungan profesional merupakan faktor yang paling
dominan dalam penerapan MPKP Pemula Perawat terhadap tingkat kepuasan kerja
perawat. Tidak ada hubungan yang bermakna

Abstract
Job satisfaction was a pleasant emosional after felt, happened, achieved in the actual
job environment. Descriptive study with cross sectional design purposes to explore
the association between the implementation of Beginning Profesional Nursing
Practice Model (Beginning PNPM) with Nurses and Physicians Job Satisfaction at
Beginning PNPM wards. The Sample of 115 nurses and 38 physicians, filled
questionaire instrument. A analysis of variable was done by chi-square. The result
shown that relationship significant between implementation of beginning PNPM with
nurses job satisfaction (p=0,011). The sub variable management approach and
profesional relationship were dominant factors in the implementation beginning
PNPM with nurses job satisfaction. No significant difference between
implementation of beginning PNPM with physicians job satisfaction (p=0,403)"
2012
T30437
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudarini Priotomo
"ABSTRAK
Masalah penggunaan obat terlarang sudah lama dikenal di Indonesia yakni sejak permulaan abad 19. Pada awalnya masalah ini terbatas pada kelompok umur tua, tetapi saat ini termasuk pada kelompok umur muda dan kelompok umur produktif.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang penyalahgunaan obat.
Populasi penelitian adalah remaja SLTP/SLTA (siswa OSIS) dan Guru Pembimbing dan Penyuluhan; pengumpulan data dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) terhadap siswa OSIS dan wawancara mendalam terhadap guru Pembimbing/Penyuluhan. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang diolah secara manual.
Hasil penelitian menunjukan siswa OS1S lebih banyak mengetahui jenis-jenis obat maupun minuman keras daripada guru Pembimbing dan Penyuluhan, selain itu pada umumnya siswa OSIS bersikap tidak setuju terhadap penyalahgunaan obat. Penyebab penyalahgunaan obat cenderung pada ketidak harmonisan hubungan kedua orang tua pengguna dan kurangnya waktu orang tua dirumah yang akibatnya pengguna merasa tidak diperhatikan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mariani
"Thalasemia ß termasuk penyakit yang memerlukan pengobatan dan perawatan yang berkelanjutan, hal tersebut berdampak terhadap kualitas hidup anak. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup anak thalasemia beta mayor. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden yang berasal dari dua RS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas hidup dengan kadar Hb pretransfusi (p Value 0,003), dengan dukungan keluarga (p Value 0,003) dan dengan penghasilan (p Value 0,046). Hasil multivariat didapatkan bahwa kadar Hb pretransfusi merupakan faktor yang paling mempengaruhi. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah waktu yang lebih lama dan mengembangkan variabel-variabel lain yang belum diteliti.

Beta thalassemia is a disease that requires ongoing treatment and care, it has impact on quality of life of children. Research objectives were to identify and explain factors that affect quality of life of children for beta thalassemia major. This study used cross-sectional design, with a total sample of 84 respondents from two hospitals. The results showed a significant relationship exists between quality of life with pretransfusi Hb levels (p value 0.003), with family support (p value 0.003) and with the income (p value 0.046). Multivariate results obtained that pretransfusi Hb is the most influencing factor. Recommendations from this research is necessary to study further with a longer amount of time and develop other variables that have not been studied."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jupri Kartono
"Infeksi nosokomial merupakan masalah serius yang dapat menjadi penyebab kematian secara langsung atau tidak langsung. Hal yang paling ringan yang dapat dirasakan dengan terjadinya infeksi nosokomial adalah menjadi panjangnya lama rawat inap, dengan demikian biaya perawatan yang harus dibayar oleh pasien juga menjadi lebih besar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial di Ruang instalasi rawat anak rumah sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Metode penelitian dengan metode case control di rumah sakit dengan 26 pasien sebagai kasus dan 78 sebagai kontrol dari pasien yang dirawat kurun waktu juni 2008 sampai dengan mei 2009 dengan melihat data sekunder rekam medis pasien. Pengambilan data pada bulan mei sampai juni 2009. Analisis yang digunakan adalah dengan analisis univariat, bivariat dengan chi square, multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan pada 95% Cl tidak ada pengaruh usia terhadap infeksi nosokomial (p= 1,000), jenis kelamin terhadap infeksi nosokomial (p=0,256) dan status gizi terhadap infeksi nosokomial 0,710), faktor ekstrinsik yang berpengaruh terhadap infeksi nosokomial adalah lama tindakan invasif (p=0,001), penggunaan antibiotik (p=0,003) sedangkan tindakan invasif tidak berpengaruh (p=l,000). Faktor keperawatan yang berpengaruh terhadap infeksi nosokomial adalah faktor lama rawat (p=0,001) sedangkan kelas ruang rawat tidak berpengaruh dengan nilai p=0,507. Dari analisis multivariate menunjukkan faktor yang paling berpengaruh adalah penggunaan antibiotik (p_0,025, OR=5,23). Pencegahan infeksi nosokomial diharapkan dapat dilakukan dengan penerapan prinsip aseptik dan antiseptik selama prosedur tindakan invasif, pelaksanaan prinsip patient safety, penggunaan alat pelindung diri yang baik, dan juga dengan penggunaan antibiotik secara rasional. Kerjasama yang baik antara staf dari berbagai profesi yang terlibat dalam perawatan pasien sangat penting dalam program pengendalian infeksi.

Nosocomial Infection is a serious problem which can be a cause of death directly or indirectly. The most light that can be perceived with the occurrence of nosokomial infection is a long inpatient, so that treatment costs should be paid by the patient also becomes larger. Research aims to identify risk factors that influence the occurrence of nosocomial infection installation child care unit of Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung hospital. The research method with the case control method in the hospital base with 26 patients as cases and 78 as the control of the patient treated period June 2008 to May 2009 with the secondary data view patient medical record. The data collection on May to June 2009. Analysis is used by the univariat analysis, bivariat with chi square, multivariat with multiple logistic regression. Results of research shows at the 95% Cl does not have the influence of age on the nosocomial infection (p = 1,000), gender on the nosocomial infection (p = 0,256) and nutritional status on the nosocomial infection (p=0,710), ekstrinsik factors that affect the infection is long nosokomial action invasif (p = 0.001), use of antibiotics (p = 0,003) while the action invasif no effect (p = 1,000). Nursing factors affecting infection is a factor nosokomial old treated (p = 0,001) while the class room is not treated with a value of p = 0,507. Multivariate analysis shows from the most influential factor is the use of antibiotics (p = 0,025, OR = 5,23). Prevention of nosocomial infection can be expected with the implementation of the principle of aseptic and antiseptic action during invasif procedure, implementation of patient safety principles, use of protective equipment ourselves well, and also with use the antibiotics rationally. The good cooperation between staff from all professions involved in patient care is very important in the infection control program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26571
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Anjar Rina Setyani
"ABSTRAK
Pasien infarct myocard yang menjalani rawat inap beresiko untuk mengalami
konstipasi akibat dari bedrest. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh
minuman probiotik terhadap pencegahan konstipasi pada pasien infarct myocard.
Penelitian ini menggunakan desain Quasi eksperimental post test only non
equivalent control group, yaitu membandingkan perbedaan pola eliminasi
defekasi antara kelompok kontrol dan intervensi. Jumlah sampel 48 orang yang
terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu 24 responden pada kelompok kontrol dan 24
responden pada kelompok intervensi. Hasil uji t- independen menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan skor defekasi antara kelompok kontrol dan intervensi,
artinya ada pengaruh minuman probiotik terhadap pencegahan konstipasi pada
pasien infarct myocard (p value = 0,001; α = 0.05). Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi perawat saat
memberikan asuhan keperawatan pada pasien khususnya pasien infarct myocard
yang menjalani rawat inap untuk menjaga keteraturan pola eliminasi defekasi

ABSTRACT
Inpatients of myocardial infarction are at risk for constipation as resulting from
bed rest. The purpose of this research is to know the effect of probiotic drinks to
prevent constipation toward patients with myocardial infarction at Gatot Subroto
Army Hospital in Jakarta. This research uses quasi experimental posttest only
non-equivalent control group design, which compares the differences of
elimination defecation patterns between control and intervention groups. The
number of sample is 48 people, divided into 2 groups, i.e. 24 respondents in the
control group and 24 respondents in the intervention group. Independent t-test
results showed significant difference defecation scores between the control and
intervention groups, meaning that there is the effect of giving probiotic drink to
prevent constipation in patients with myocardial infarction (p value = 0.001; α =
0.05). The results of this research can be used as a source of information and
consideration for the nurses when providing nursing care in myocardial infarction
patients, especially patients who undergo hospitalization to maintain regularity of
elimination defecation patterns."
2012
T 30396
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Saptanigsih
"ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua?
duanya. Pasien diabetes berisiko mengalami infeksi yang umumnya terlokalisir di
saluran kemih. Penelitian bertujuan mengidentifikasi determinan infeksi saluran
kemih pasien diabetes melitus perempuan di RSB Bandung. Desain penelitian
cross sectional dengan consecutive sampling didapatkan 60 sampel. Instrumen
menggunakan kuesioner, timbangan berat badan, alat pengukur tinggi badan, dan
hasil urinalisis. Hasil penelitian menunjukkan usia dan upaya pengendalian
diabetes melitus berhubungan dengan infeksi saluran kemih. Usia merupakan
determinan utama terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien DM perempuan
(nilai p 0.009, OR 16.3) setelah dikontrol riwayat infeksi saluran kemih. Perawat
perlu melakukan pengkajian mendalam dan edukasi terkait faktor risiko dan upaya
pencegahan infeksi saluran kemih agar komplikasi dapat diminimalkan.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is an endocrine disease characterized by hyperglycemia that
result from defect in insulin secretion, or its action or both. Diabetes patient is at
risk to have infection that is commonly localized in urinary tract. This research is
aimed to identify determinant of urinary tract infection of women diabetes patient
in RSB Bandung. This research design is cross sectional with consecutive
sampling and have 60 samples. Instruments used in this research are questionaire,
weight scale, height scale, and urinalysis check result. The result of the research
shows that age and diabetes control effort related to urinary tract infection. Age is
the main determinant to urinary tract infection in women diabetes patient (p value
0.009, OR 16.3) after being controled by urinary tract infection history. Nurses
need to held deeper assesment and education related to risk factors and an effort to
prevent urinary tract infection in order to minimize the complication."
2012
T 30404
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>