Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shapira Dewi
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas analisis penggunaan tokoh fiktif dalam puisi Negorie Suni karya Im-Hwa. Bentuk puisi beraliran sosialisme ini adalah danpyeonsosasi yang mempunyai ciri khas yaitu menggunakan kemunculan tokoh sebagai pembangun cerita puisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain analisis deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan penyair memunculkan tokoh fiktif di dalam puisi. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tokoh fiktif di dalam puisi ini agar masyarakat lebih mudah percaya bahwa ada yang memperjuangkan nasib mereka sehingga dapat tumbuh harapan. Selain itu, sebagai bentuk ajakan dan harapan Im-Hwa terhadap kaum buruh untuk bangkit melawan kesenjangan sosial dalam penjajahan Jepang di Korea.
ABSTRACT
This journal discusses the analysis of the use of fictional figures in Negorie Suni poem by Im Hwa. This form of socialism s poetry is a synthesis and in which there is a characteristic use of the appearance of a character as a builder of poetry. This research uses qualitative approach with descriptive analyisis design. The purpose of this study is to find out the reason the poet uses a fictional character that appears in poetry. Based on the analysis, it shows that with the usage of influential figures in this poem so that people more easily believe that there is a someone who struggled for their life so that it can grow hope. In addition, Im Hwa wants to invite Korean people to fight for the rights of the workers and against social inequalities under the Japanese colonizations. Keywords danpyeonsosasi, fictional characters, Im Hwa, socialism, the workers.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Suciati
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang simbol-simbol dalam cerpen berjudul Kkamagwi yang berarti lsquo;burung gagak rsquo;. Kkamagwi merupakan salah satu cerpen karya pengarang bernama Lee Tae-Jun pada tahun 1936. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui simbol-simbol apa saja yang terdapat di dalam cerpen Kkamagwi. Metode penelitian yang dilakukan yaitu metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu terdapat simbol benda hidup dan benda mati dalam cerpen, salah satunya adalah burung gagak sebagai simbol yang paling sering digunakan. Burung gagak dalam cerpen ini merupakan sebuah tanda kematian dan memiliki kaitan erat dengan mitos yang beredar di masyarakat. Simbol-simbol lain yang berupa benda mati mendukung latar suasana suram dalam cerpen ini.
ABSTRACT
This journal discusses about the symbols in the short story titled Kkamagwi that means Crows. Kkamagwi is one of short stories written by an author named Lee Tae Jun in 1936. The purpose of the study is to find out what symbols are contained in short story Kkamagwi. The research was carried out by using qualitative method with literature study. The result obtained from this research, there are inanimate objects symbols and living things symbols in the short story and one of them is the crows as the symbol of the most mentioned. The Crows as the main symbol is related to the myth that people believe as the symbol of a person 39 s death. Other symbols that are inanimate support the atmosphere of gloomy atmosphere in this short story.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanina Fadilah
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang analisis webtoon It Sun yang berjudul Ubau. Dewasa ini, webtoon menjadi jauh lebih populer dibandingkan buku komik. Pada 2004, NAVER merilis Naver Manhwa sebagai wadah bagi komikus berkarya, juga sebagai sebuah upaya untuk mengurangi membaca komik secara ilegal. Naver Manhwa mdash;di Indonesia berada di bawah naungan Line mdash;telah mengubah lanskap komik digital dengan memberikan kemudahan dan aksesibilitas bagi para pembaca Agnes, 2016 . Selain lebih mudah untuk diakses dan formatnya lebih nyaman untuk digunakan, penyampaian cerita lewat webtoon juga lebih mudah dibaca. Tujuan jurnal ini adalah untuk menjelaskan bahwa delapan tokoh binatang yang paling sering muncul di dalam webtoon ini adalah penggambaran karakteristik pribadinya It Sun. Dalam makalah ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif dan teknik studi pustaka. Penelitian ini memiliki hasil bahwa penggambaran karakteristik pada tokoh-tokoh binatang tersebut adalah penggambaran sifat-sifatnya sang webtoonist sendiri. Selain itu, semua pendapat dan pemikiran It Sun ia salurkan lewat webtoon Ubau sebagai perantaranya.
ABSTRACT
This journal will talk about the analysis results of It Sun rsquo;s webtoon titled Ubau. These days, webtoons have become more popular compared to comics. In 2004, NAVER released Naver Manhwa as a vessel for comic book makers, also as an effort to decrease illegal readings of comic books. Naver Manhwa mdash;under the patronage of Line in Indonesia mdash;has changed the digital comic book landscape by providing easisness and accessibility for the readers Agnes, 2016 . In addition to being easier to access and more convenient to use format, the delivery of stories via webtoon is also easier to read. This journal rsquo;s intention is to describe the animal characters that are in this webtoon are the depiction of It Sun rsquo;s own characteristics. The method that would be used in this journal is the qualitative method with descriptive analysis and the literature study technique. This journal has a result that the depiction of characters that are present in these animal characters are the webtoonist rsquo;s own characteristics. Moreover, It Sun used Ubau as his media to channel his thoughts and opinions.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Indraswari Lestiana
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas perubahan yang terjadi pada kepribadian tokoh Go Hye Mi dalam drama Dream High. Tokoh Go Hye Mi dipilih karena ia merupakan tokoh utama dan memberikan pengaruh besar pada alur drama. Penelitian ini menggunakan metode karakterisasi tidak langsung dan teori psikologi kepribadian Gordon W. Allport yang dipadukan dengan teori penyesuaian diri Gerungan. Menurut Gordon W. Allport, kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam individu dari sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungan, menentukan karakteristik perilaku dan pemikirannya. Oleh karena itu, penelitian ini lebih memfokuskan pada kepribadian Go Hye Mi yang terlihat selama proses penyesuaian dirinya dengan lingkungan baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kepribadian tokoh Go Hye Mi dan faktor apa yang memengaruhi perubahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian Go Hye Mi telah mengalami perubahan, yaitu dari yang angkuh, berprasangka buruk, keras kepala dan temperamental menjadi lebih rendah hati, sabar, tekun, dan lebih bersahabat. Selain itu, faktor yang menentukan perubahan tersebut adalah interaksi yang terjadi antara Go Hye Mi dengan lingkungan sekitar, terutama dengan para guru dan teman-temannya di sekolah.
ABSTRACT
This journal discusses the changes that occur on Go Hye Mi 39;s personality in Dream High. Go Hye Mi 39;s character was chosen because she was the main character and had a major influence on the drama. This research uses indirect characterization method and psychology theory of personality from Gordon W. Allport which is combined with Gerungan rsquo;s adjustment theory. According to Gordon W. Allport, personality is a dynamic organization within the individual of a psychophysical system that determines unique adjustments to the environment, determines the characteristics of the individual rsquo;s behavior and thoughts. Therefore, this study focuses more on Go Hye Mi 39;s personality that is seen during the process of adjusting herself to a new environment. The purpose of this study is to find out the personality changes of Go Hye Mi and what factors that influenced it. The result shows that Go Hye Mi 39;s personality has change, from being arrogant, prejudiced, stubborn and tempramental to be more humble, patient, persistent, and more friendly. In addition, the factors that determine the changes are the interactions that occur between Go Hye Mi and her surrounding environment, especially with the teachers and her friends at school.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azhara Ardonis
Abstrak :
Kasus kekerasan terhadap anak di Korea Selatan dari tahun ke tahun semakin meningkat dan tentu saja berdampak terhadap tumbuh kembang mereka. Kekerasan terhadap anak juga menjadi sebuah masalah sosial yang harus diperhatikan, sehingga drama Bulgeun Dal Pureun Hae (BDPH) mengangkat tentang hal ini. Oleh sebab itu, penelitian ini membahas dampak kekerasan terhadap kondisi psikologis salah satu tokoh dalam drama BPDH, Lee Eun-ho, dengan tingkatan psyche dari teori psikoanalisis Carl Jung. Penelitian ini ditulis dengan metode kualitatif dengan teknik deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini adalah personal unconscious Eun-ho berasal dari pengalamannya sebagai korban kekerasan sewaktu kecil yang telah ditekan, dilupakan, dan dipersepsikan, lalu menimbulkan dampak psikologis berupa trauma. Sedangkan collective unconscious yang berasal dari orang-orang di sekitar Eun-ho adalah pemikiran bahwa anak-anak harus disayangi dan dilindungi dari hal-hal jahat dan orang-orang yang menyakiti mereka harus dilenyapkan. Ia mengikuti pemikiran ini karena kecenderungan untuk melakukan tindak kriminal adalah sebuah akibat dari kekerasan yang ia alami sewaktu kecil. Dengan kata lain, kekerasan terhadap anak memang dapat memberikan dampak terhadap baik aspek psikologis maupun dalam aspek perkembangan perilaku anak. Namun, collective unconscious lingkungan tempatnya tinggal lebih dominan dalam menimbulkan dampak terhadap seorang anak korban kekerasan sehingga perubahan perilaku anak terlihat lebih jelas. ...... Cases of child abuse in South Korea are increasing from year to year and of course have an impact on their growth and development. Child abuse is also a social problem that must be considered, so the drama Bulgeun Dal Pureun Hae (BDPH) wanted to raise this issue. Therefore, this study discusses the impact of child abuse on the psychological condition of one of the characters in the BPDH drama, Lee Eun-ho, with the psyche level in Carl Jungs psychoanalytic theory. This paper is written with qualitative method in analytical descriptive technique. The results of this study is Eun-hos personal unconscious is taken from his experience as a child abuse victim that is repressed, forgotten, and perceived, then raises as a psychological impact called trauma. While the collective unconscious from the people around Eun-ho is that children must be loved and protected from evil things and the people who hurt them must be eliminated. He followed this idea because the tendency to commit a crime is a result of the abuse he experienced as a child. In other words, child abuse can indeed give impacts in psychological aspects and childrens behavioral development. However, the collective unconscious from their environment is more dominant in leaving an impact on children who were abused so their change of behavior can be seen more clearly.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Fatmah Ariestiani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji representasi nasionalisme pada peristiwa Gwangju Uprising yang ditunjukkan dalam film Taeksi Unjeonsa. Taeksi Unjeonsa adalah salah satu film terlaris di Korea Selatan karya Sutradara Jang Hoon yang dirilis pada tahun 2017. Film ini mengangkat kisah tentang seorang sopir taksi dan reporter asal Jerman yang bekerjasama dalam mengungkap fakta mengenai gerakan Gwangju Uprising di tahun 1980. Gwangju Uprising merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Korea Selatan karena menjadi langkah awal bagi kemajuan sistem demokrasi di negeri tersebut. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana representasi nasionalisme pada peristiwa Gwangju Uprising yang digambarkan dalam film Taeksi Unjeonsa. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan teori nasionalisme dan representasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap masyarakat Korea Selatan dalam film Taeksi Unjeonsa sudah merepresentasikan nasionalisme dilihat dari pendekatan reflektif. Adegan dan dialog dalam film ini menunjukkan adanya aspek-aspek nasionalisme yaitu rela berkorban, mengutamakan persatuan dan kesatuan, cinta tanah air, serta berjiwa pembaharu dan tidak kenal menyerah. ......This research aims to examine the representation of nationalism shown in the movie Taeksi Unjeonsa during Gwangju Uprising. Taeksi Unjeonsa is one of the best-selling movies in South Korea directed by Jang Hoon in 2017. This movie tells the story about a taxi driver and a reporter from Germany who teamed up to expose facts about Gwangju Uprising in 1980. Gwangju Uprising is one of the most important events in the history of South Korea because it is the first step in the progress of democratic system there. This research discusses about how representation of nationalism during Gwangju Uprising potrayed in the movie Taeksi Unjeonsa. This research was conducted with a qualitative descriptive method and used the theory of nationalism and representation. The results shows that based on a reflective approach, South Korean`s behaviour in the movie has represented nationalism. The scenes and dialogs in this film shows the aspects of nationalism such as the willing to sacrifice, prioritizing the national unity, love for the nation, having the spirit of a reformer and doesn`t give up easily.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anishya Rizka
Abstrak :
Ketidakadilan gender yang terjadi pada wanita di Korea Selatan tak terlepas dari budaya patriarki dan hal itu membuat munculnya film, novel, maupun web drama yang mengangkat isu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bentuk representasi ketidakadilan gender terhadap wanita di dalam web drama Jom Yeminhaedo Gwaenchana 2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa representasi ketidakadilan gender terhadap wanita dalam web drama  Jom Yeminhaedo Gwaenchana 2 lebih dominan terlihat pada tanda verbal berupa kalimat yang menyatakan kekerasan, marginalisasi, subordinasi, beban kerja dan stereotip dalam dialog tokoh. Sementara itu, tanda non-verbal yang menyatakan ketidakadilan  gender terhadap wanita dapat dilihat dari ekspresi wajah tokoh, tindakan tokoh, teks tertulis, gestur, gambar dalam adegan dan latar tempat pada adegan.
The cause of gender inequality against women in South Korea cannot be separated from the patriarchal culture and it has raised films, novels, and web-dramas which concern about that. This research aims to explain how the form of representation of gender inequality against women as seen in the web-drama titled Jom Yeminhaedo Gwaenchana 2 is. This research uses a descriptive analysis method and Roland Barthes`s semiotics analysis. The result of this research shows that the representation of gender inequality against women in the web-drama is dominantly seen in verbal signs or sentences in dialogue which contain violence, marginalization, subordination, workload, and stereotypes. On the other side, the non-verbal signs which reflect gender inequality against women can be seen through facial expression, behavior, written texts, gesture, pictures, and setting of the scenes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah Ramadhani
Abstrak :
Metafora biasa digunakan dalam lirik lagu untuk menyampaikan pesan secara tersirat. Penelitian ini berfokus untuk mengkaji metafora yang menggambarkan kehidupan dalam `MONO` karya Kim Nam-Joon (RM), anggota dari grup BTS asal Korea Selatan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan makna kehidupan yang disampaikan melalui metafora dalam lirik lagu. Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima lirik lagu dalam album `MONO`. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif melalui pendekatan linguistik kognitif yang berfokus pada metafora konseptual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep kehidupan digambarkan melalui metafora dengan ranah sumber `kota`, `perasaan`, `kehidupan sebagai entitas`, `alam`, dan `perjalanan`. Makna kehidupan yang ditampilkan melalui metafora-metafora tersebut adalah kehidupan kota yang monoton dan menjenuhkan, penuh kesedihan dan penderitaan, mengekang dan mengikat manusia, tidak dapat diprediksi, dan perjalanan yang berproses untuk mencapai tujuan.
Metaphors are commonly used in song lyrics to convey the message implicitly. This writing focuses on examining metaphors that describe life in `MONO` by Kim Nam-Joon (RM), a member of BTS from South Korea. The purpose of this study is to find conceptual metaphors used to convey messages about life in the lyrics. The corpus used for this study was lyrics of the five songs from `MONO` album. This study uses a qualitative descriptive analysis method and cognitive linguistics approach that focuses on conceptual metaphor. The result of this study indicates that the concept of life is described through metaphors with `city`, `feeling`, `life as an entity`, `nature`, and `travel` as the source domains. The meaning of life displayed through these metaphors is the monotonous and saturated city life, the life full of sadness and suffering, the life that curbing and binding, the unpredictable life, and life as a journey that has a process to reach its destination.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nadiyah Febriani
Abstrak :
Metafora digunakan untuk menggambarkan suatu konsep yang abstrak dengan konsep lain yang lebih mudah dan mudah dipahami. Penelitian ini membahas mengenai jenis-jenis dan makna metafora yang ada di dalam lagu karya Dean dalam album 130 MOOD : TBRL. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan jenis metafora dan makna dalam metafora yang terdapat di dalam lirik lagu karya Dean. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Metafora Lakoff dan Johnson (2003) dan menggunakan prosedur identifikasi metafora Pragglejazz (2007). Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metafora yang dominan digunakan dalam album ini adalah metafora ontologis, kemudian diikuti oleh metafora struktural dan metafora orientasional. Metafora struktural digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang dengan melibatkan tindakan fisiologis dan perilaku yang terlihat. Metafora orientasional digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih. Sedangkan metafora ontologis digunakan untuk menggambarkan konsep pikiran, hati, emosi, dan suatu kegelapan memiliki sifat yang konkret.
The metaphor is used to describe an abstract concept with other concepts that are easier and easier to understand. This study discusses the types and meanings of the metaphors contained in Dean's song in the album 130 MOOD: TBRL. This study aims to identify the types of metaphors and meanings in the metaphors contained in Dean's song lyrics. The theory used in this research is the Lakoff and Johnson Metaphorical Theory 2003 and uses the 2007 Pragglejazz metaphor identification procedure. The method used by the authors in this study is descriptive qualitative analysis method. The results of this study indicate that the dominant metaphors used in this album are ontological metaphors, followed by structural metaphors and orientational metaphors. Structural metaphors are used to describe one's feelings by involving physiological actions and visible behavior. Orientational metaphors are used to describe feelings of sadness. Whereas the ontological metaphor is used to describe the concept of mind, heart, emotions, and a darkness that has concrete properties.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Syahama Bachri
Abstrak :
Kekerasan verbal merupakan salah satu bentuk perundungan yang sering terjadi di lingkungan sekolah di Korea Selatan. Isu ini telah diangkat ke dalam berbagai karya. Namun penelitian yang fokus membahas tentang kekerasan verbal dalam web drama masih terbilang minim. Penelitian ini membahas tentang bentuk kekerasan verbal, khususnya yang digunakan untuk menghina bentuk tubuh di lingkungan sekolah menengah atas dalam web drama Tungtunghan Yeonae. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis-jenis kekerasan verbal yang terjadi pada tokoh-tokoh di dalam web drama ini. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menganalisis kalimat dalam tuturan yang menunjukkan penghinaan bentuk tubuh di dalam web drama ini. Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah web drama Tungtunghan Yeonae 1 dan 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan verbal yang terjadi di dalam web drama tersebut adalah name calling (pemberian julukan), judging and criticizing (kritik dan tuturan yang merendahkan seseorang), undermining (tuturan yang merusak percaya diri), discounting (tuturan yang mengabaikan pencapaian), dan verbal abuse disguised as jokes (tuturan yang menghina seseorang dengan candaan). Kekerasan verbal sebagai media penghinaan bentuk tubuh di sekolah dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
Verbal abuse is a form of bullying that often occurs in the school environment in South Korea. Research regarding the issue of verbal abuse have been made, but there is not much research that focuses on verbal abuse in web drama. The focus of this study is the types of verbal abuse that is normally used, especially at high school as a media for body shaming in the web drama Tungtunghan Yeonae. The purpose of this study is to discuss and classify types of verbal abuse that occur in the web drama and used towards characters in this web drama. The research method the writer used is analysis descriptive. This study analyzes sentences in speech that shows body shaming in the web drama. The corpus used in this research is the web drama Tungtunghan Yeonae 1 and 2. The results of the research show that the verbal that occurs in the web drama is name calling, judging and criticizing, undermining, discounting, and verbal abuse disguised as a joke. Verbal abuse as a media for body shaming can happen to boys and girls.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>