Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurullah Agustya
"Mahasiswa membutuhkan tidur dengan kualitas baik untuk menjaga kondisi fisik dan kognitif optimal. Sleep hygiene yang tidak adekuat berdampak pada kualitas tidur buruk yang dapat mengakibatkan mahasiswa mudah sakit dan konsentrasi menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sleep hygiene dengan kualitas tidur pada mahasiswa di salah satu fakultas Universitas Indonesia dengan menggunakan desain survei analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 106 mahasiswa dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil yang didapatkan adalah 88,7% mahasiswa memiliki kualitas tidur buruk. Terdapat hubungan signifikan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur (p= 0,040; r= -0,200). Edukasi kesehatan mengenai sleep hygiene perlu dilakukan perawat kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas tidur.

Good sleep quality is required for college students to maintain the health as well as the cognitive function. Inadequate sleep hygiene has an impact on poor sleep quality that makes college students are easier to get sick and decrease the level of their concentration. This study aimed to determine the relationship of sleep hygiene with sleep quality on students from one of the faculty in University of Indonesia by using analytic survey design and cross sectional approach. The technique which is used is stratified random sampling technique and total sample is 106 students. The result showed that 88.7% of students had poor sleep quality. There was a significant relationship between sleep hygiene with sleep quality (p=0,040; r= -0,200). Health education about sleep hygiene is needed to do by nurses to the college students in order to improve sleep quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Rachmawati
"Luka kanker merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker, tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan fisik, luka kanker juga menyebabkan ketidaknyamanan psikologis: stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengidenfikasi hubungan stres dengan strategi koping pada pasien dengan luka kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 73 responden (pasien dengan luka kanker). Sebanyak 73 pasien kanker diwawancarai dengan menggunakan Questionnaire on Stress in Cancer Patient untuk mengukur stres dan Brief COPE untuk mengukur strategi koping, kemudian dianalisis dengan uji t-independen.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang menggunakan strategi emotion-focused coping memiliki rata-rata skor stres lebih tinggi dari pada responden yang menggunakan strategi problem-focused koping Ada perbedaan skor stres yang bermakna antara responden yang menggunakan strategi problem-focused coping dan responden yang menggunakan emotion-focused coping. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lanjutan tentang aspek psikologis pada pasien dengan luka kanker.

Malignant wound is one of the complications that often occur on cancer patients, not only cause physical discomfort, cancer wound also cause psychological discomfort: stress. This study aims to idenfying stress relation between coping strategies on patient with cancer wound in Hospital of Dharmais. This research was quantitative with cross-sectional design, sampling used purposive sampling with 73 respondents (patients with malignant wound). Total of 73 malignant cancer patients were interviewed using Questionnaire on Stress in Cancer Patient to measure stress and Brief COPE to measure coping strategies, then analyzed by independent t-test.
Results of this study found that respondents who used the strategy of emotion-focused coping had an higher average score of stress than respondents who used the strategy of problem-focused coping. There were significantly differences in stress score between respondents who used the strategy of problem-focused coping and respondents who use emotion-focused coping. The study recommends the need for further research on the psychological aspects in patients with malignant wound.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Ilmi Romana Putri
"ABSTRAK
Luka kanker merupakan kerusakan integritas kulit yang disebabkan infiltrasi sel maligna. Luka kanker dapat menimbulkan gangguan ketidaknyaman fisik seperti nyeri dan malodor pada luka yang akan menimbulkan masalah psikologis bagi pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan ketidaknyaman fisik: nyeri dan malodor terhadap stres, ansietas dan depresi pada pasien luka kanker. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional pada 73 pasien. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan malodor dengan stres, ansietas dan depresi, namun ditemukan adanya hubungan nyeri sebelum minum obat, nyeri penggantian balutan serta nyeri umum dengan stres, ansietas dan depresi (p<0,05). Penelitian ini merekomendasikan untuk memperhatikan manajemen nyeri, stres, ansietas dan depresi pada pasien luka kanker.

ABSTRACT
Fungating malignant wound is caused by damage to skin integrity malignant cell infiltration. Fungating malignant wound will cause physical discomfort such as pain disorders and malodor in wounds that would cause psychological problems for patients. The purpose of this study to determine the relationship of physical discomfort: pain and malodor to stress, anxiety and depression in patients with cancer wound. Design of this study was cross-sectional with 73 patient. The results showed not correlation malodor with stress, anxiety and depression, meanwhile there is a correlation between pain before take medicine, pain during dressing changes and generally pain with stress, anxiety and depression (p<0.05). The research recommended to care and concern for management of pain, stress, anxiety, and depression in patients with malignant wound."
2016
S63805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Nur Indahsari
"ABSTRAK
Praktik sleep hygiene yang tidak adekuat secara langsung dapat mempengaruhi kualitas tidur pada mahasiswa yang rentan memiliki sleep hygiene tidak adekuat sebagai akibat dari tuntutan kehidupan akademis dan sosialnya, serta kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan tidur. Sleep hygiene tidak adekuat pada mahasiswa dapat menyebabkan beberapa dampak negatif seperti penurunan konsentrasi, perasaan mengantuk sepanjang hari, dan mudah emosi. Penelitian ini dilakukan pada 99 responden mahasiswa Universitas Indonesia dan menggunakan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mengenai tidur dengan praktik sleep hygiene pada mahasiswa program sarjana reguler Universitas Indonesia. Pengetahuan mengenai tidur diukur menggunakan kuesioner Sleep Knowledge Questionnaire (SKQ) dan praktik sleep hygiene menggunakan Sleep Hygiene Index (SHI). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pengetahuan mengenai tidur berhubungan positif dengan praktik sleep hygiene mahasiswa (p=0,023; α=0,05). Oleh karena itu, dibutuhkan upaya promotif seperti adanya pendidikan kesehatan tidur untuk meningkatkan kualitas tidur mahasiswa.

ABSTRACT
Inadequate sleep hygiene practice can directly affect the quality of sleep in college students that prone to have inadequate sleep hygiene as a result of the demands of the academic and social life, and also because their lack of knowledge about sleep hygiene. Inadequate sleep hygiene in college students may cause some negative impacts such as decreased concentration, feeling sleepy during the day, and irritable. This study was conducted on 99 students in University of Indonesia and using cross sectional study design. This study using a Sleep Knowledge Questionnaire (SKQ) and Sleep Hygiene Index (SHI) to measure student?s sleep knowledge and sleep hygiene practice. Based on this research, the results show that the sleep knowledge is positively associated with student sleep hygiene practices (p=0,023; α=0,05). Therefore, intervention based on health promotion is needed such as sleep health education to improve the students? sleep quality."
2016
S65644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Nur Indahsari
"ABSTRACT
Mahasiswa merupakan kelompok usia dewasa awal yang rentan memiliki sleep hygiene tidak adekuat sebagai akibat dari tuntutan kehidupan akademis dan sosialnya, serta kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan tidur. Praktik sleep hygiene yang tidak adekuat secara langsung mempengaruhi kualitas tidur pada mahasiswa sehingga dapat menyebabkan beberapa dampak negatif seperti penurunan konsentrasi, perasaan mengantuk sepanjang hari, dan mudah emosi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mengenai tidur dengan praktik sleep hygiene pada mahasiswa program sarjana reguler Universitas Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pengetahuan mengenai tidur berhubungan positif dengan praktik sleep hygiene mahasiswa p=0,023; ?=0,05 . Oleh karena itu, dibutuhkan upaya promotif seperti adanya pendidikan kesehatan tidur untuk meningkatkan kualitas tidur mahasiswa.

ABSTRACT
College student is a young adult age group that prone to have inadequate sleep hygiene as a result of the demands of their academic and social life, and also because their lack of sleep knowledge. Inadequate sleep hygiene practice affects the quality of sleep so that they can lead to several negative consequences for students such as decreased concentration, feeling sleepy during the day, and irritable. This study used a cross sectional study which aimed to determine the relationship between sleep knowledge and the sleep hygiene practices in undergraduate regular student University of Indonesia. Based on this research, the results show that the sleep knowledge is positively associated with student sleep hygiene practices p 0,023 0,05 . Therefore, promotive intervention is needed such as sleep health education to improve the students rsquo sleep quality."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Farhana
"Lansia termasuk kedalam kelompok rentan dan bergantung pada kelompok usia produktif. Peran pemerintah dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan lansia salah satunya melalui pelayanan pada Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) atau panti werdha. Caregiver memiliki peran dalam memberikan pelayanan secara langsung pada lansia. Pentingnya perilaku caring caregiver dapat meningkatkan aspek fisik, mental, sosial, dan spiritual lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku caring caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jakarta dan hubungan antara karakteristik caregiver dengan perilaku caring caregiver. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Analisa data menggunakan uji Mann-Whitney dan uji Spearman (CI 95%). Responden caregiver terdiri dari 35 orang yang dipilih dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen Caring Behavior Inventory (CBI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku caring caregiver memiliki hasil yang baik (85,5%). Tidak terdapat hubungan antara karakteristik caregiver seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, dan pelatihan terkait perilaku caring caregiver dengan penerapan perilaku caring caregiver (p>0,05). Tingginya perilaku caring caregiver dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan oleh panti werdha serta penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut mengenai faktor lain yang memengaruhi perilaku caring caregiver.

Elderly belongs to vulnerable groups and depend on the productive age group. The roles of the government in protecting and improving the welfare of the elderly is through services at the elderly social institution. The caregiver has roles in providing services directly to the elderly. The importance of the caregiver caring behavior can improve services and various aspects of the elderly. The purpose of this study was to determine the description of caregiver caring behavior in elderly social institution Jakarta and the relationship between caregiver characteristics with caregiver caring behavior. The design of this research is descriptive observational with a cross-sectional approach. Data were analyzed with the Mann-Whitney Test and Spearman Test (CI 95%). 35 caregiver respondents who served in elderly social institution Jakarta were selected by the total sampling technique. Data collected with a caring behavior inventory (CBI) questionnaire. The results showed that caring behavior in caregiver had good results (85.46%). There is no relationship between caregiver caring behavior with caregiver characteristics specifically age, gender, educational program level, length of work, and training regarding caring caregiver behavior (p > 0.05). The high behavior of caring applied by the caregivers can be continuously improved and maintained by the elderly social institution and further research can further investigate other factors that influence caregiver caring behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Maulani
"Akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan hal yang urgen bagi semua orang di dunia ini. Namun kenyataannya, orang tuli menghadapi berbagai hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang akhirnya berdampak kepada pemanfaatan pelayanan kesehatan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara persepsi orang tuli terhadap akses pelayanan kesehatan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini sebanyak 100 orang tuli yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian ini terdiri atas tiga bagian yaitu data demografi, akses pelayanan kesehatan, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil uji Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi orang tuli terhadap akses pelayanan kesehatan (p=0,732). Meskipun tidak ada hubungan diantara keduanya, namun hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara acceptability dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan (p=0,001). Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk menerapkan pelatihan dan mata kuliah yang dapat mempromosikan akses dan pemanfataan pelayanan kesehatan.

Access and utilization of health care are urgent for everyone in the world. But in reality, deaf people face various obstacles in accessing health services which have an impact on the utilization of their health services. The purpose of this study was to identify the correlation between the perceptions of deaf people to health care access with health care utilization. The design of this study used a descriptive analytic design with cross sectional approach. The respondents of this study were 100 deaf people who were selected by purposive sampling. The instrument of this study consisted of three parts, there is demographic data, access to health care, and health care utilization. Chi-square test results showed no significant correlation between the perceptions of deaf people to health care access with health care utilization (p=0.732). Although there is no correlation between the two, the Chi Square test results state that there is a significant correlation between acceptability and health care utilization (p=0.001). This study recommends educational institutions to implement training and courses that can promote access and health care utilization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuriati Rahmi
"Masalah tidur merupakan masalah yang sering dialami oleh orang dewasa, termasuk perawat. Koping yang adaptif diperlukan untuk mengatasi masalah tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran masalah tidur dan koping perawat dalam mengatasi masalah tidur yang dialaminya. Penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap 106 perawat rawat inap di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. dengan cluster proportional sampling. Specialised Centres of Research Sleep Questionnaire yang telah dimodifikasi digunakan untuk mengukur masalah tidur sedangkan koping perawat diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang bekerja pada unit rawat inap mengalami masalah tidur seperti insomnia (30,2%), sleep apnea (14,2%), restless legs syndrome (10,4%), dan narkolepsi (10,4%). Perawat yang mengatasi masalah tidur dengan koping adaptif sebanyak 50,9%. Pengaturan jadwal shift yang tepat pengawasan terhadap pelaksanaan jadwal, serta pemilihan koping yang lebih adaptif diharapkan dapat menurunkan prevalensi masalah tidur pada perawat.

Sleeping disorder is common problem for adult, including nurses. Adaptive coping are needed in handling sleeping disorder. This study aimed to explore sleeping disorder of clinical nurse and how nurses cope with. The descriptive method applied to 106 clinical nurses who work at one hospital in Jakarta. A cluster proportional sampling applied to recruit the respondents. A modified Specialised Centres of Research Sleep Questionnaire used to measure sleeping disorder and a questionnaire that was developed by researcher measured nurses? coping to sleeping disorder. Results showed that nurses have problems covered insomnia (30,2%), sleep apnea (14,2%), restless legs syndrome (10,4%), and narcolepsy (10,4%). Nurses who have adaptive coping were 50,9%. An appropriate shift schedule, a proper implementation of the schedule and a chosen adaptive coping may reduce prevalence of sleeping disorder among nurses."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syukri
"Rerata persentase mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi untuk melanjutkan pendidikan profesi Ners di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) tiga tahun terakhir adalah 15,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi tingkat akhir untuk melanjutkan pendidikan profesi Ners di FIK-UI. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, yaitu sampel yang diambil adalah seluruh mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi tingkat akhir FIK-UI yang berjumlah 53 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dari teori Motivasi Herzberg, hasil penelitian Murphy (2006) serta Cheng (2007) berjumlah 27 soal yang telah dimodifikasi (α = 0,882, r hitung = 0,296-0,743). Analisis data menggunakan analisis univariat, yaitu distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi responden adalah tinggi (50,9%). Upaya peningkatkan motivasi dapat dilakukan oleh institusi pendidikan dan tempat kerja, baik dalam hal kebijakan program maupun kemudahan perijinan.

The mean percentage of Nursing Bachelor students for continuing professional education nurses in Faculty of Nursing Universitas Indonesia (FON?s UI) in the last three years was 15.4%. The aim of this research was described the degree of final level extension Nursing Bachelor students motivation to continue professional education nurses in FON?s UI. The research used descriptive with cross sectional approach. The sampling technique used total sampling, the samples taken were all final level extension Nursing Bachelor students FON?s UI totaling 53 people. The research instrument used was a questionnaire of Herzberg motivation theory, the research of Murphy (2006) and Cheng (2007) amounted to 27 questions that have been modified (α = 0.882, r count = 0.296 to 0.743). Analysis of data used univariate, the frequency distribution and percentage. The results showed that the respondents' FON?s UI level of motivation was high (50.9%). Efforts to increasing motivation can be done by educational institutions and the workplace, both in terms of ease of licensing policies and programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Aryanti
"Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan gejala hiperglikemia akibat defisiensi insulin maupun resitensi insulin. Kejadinnya terus meningkat terutama di perkotaan yang disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas, merokok, konsumsi alkohol, dan stress. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Salah satu intervensi yang diberikan yaitu senam kaki diabetes. Intervensi senam kaki diabetes dilakukan selama lima hari, pasien menunjukkan merasa lebih nyaman dan sensitivitas kaki meningkat. Dengan demikian, senam kaki diabetes perlu dilakukan pada pasien diabetes melitus baik di rumah sakit maupun di rumah untuk mengurangi risiko komplikasi ulkus kaki diabetik.

Diabetes mellitus is a degenerative disease characterized by hyperglycemia due to insulin deficiency or insulin resistant. The incidence of diabetes mellitus rapidly increase through years, especially in urban areas due to the change in lifestyle such as unhealthy diet, less activity, smoking, alcohol consumption, and stress. This paper aimed to analyze the result of foot exercise intervention in diabetes mellitus patient. Foot exercise was given for five days. The result showed an increase foot sensitivity and patient felt more comfortable. Therefore, diabetic foot exercise must be done by diabetic patients either in the hospital or at home to reduce the risk of ulcus diabetic foot.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>