Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Hermanto
"Tesis ini membahas tentang Manajemen Sekuriti Fisik di ITC BSD Serpong. Perhatian utama dalam penulisan tesis ini adalah bahwa kegiatan pengamanan pusat di perbelanjaan ITC BSD Serpong dilakukan dengan menggunakan sistem pengamanan swakarsa. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, pengamatan terlibat dan wawancara berstruktur dan tidak berstruktur. Hasil penelitian menunjukan: 1) Kegiatan pengamanan di ITC BSD Serpong dilakukan oleh tenaga Satpam yang berasal dari tenaga outsourcing PT. SOS. Kegiatan yang dilakukan selama 24 jam penuh, dan sistem pelaksanaannya akan berpedoman pada standar pengamanan baku yang telah ditetapkan oleh manajemen gedung, 2) Chief merupakan pucuk pimpinan dari satpam di ITC BSD Serpong, dibawah Chief Danton, dibawah Danton Danru dan dibawahnya adalah anggota Satpam pelaksana, 3) Langkah-langkah kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh satpam ITC BSD Serpong: (a) Penyusunan Rencana Kegiatan Pengamanan; (b) Kegiatan koordinasi; (c) Kegiatan pengawasan; dan (d) Pelaporan dan Evaluasi, 4) Personil satpam dibekali dengan berbagai pelatihan dibidang keamanan seperti pelatihan bela diri, pelatihan tongkat dan borgol maupun pelatihan simulasi penanganan kebakaran yang dilaksanakan sebulan sekali, 5) Dalam kegiatan pengamanan fisik di ITC BSD Serpong, telah terbentuk pola hubungan yang terjadi antara anggota satpam dengan pihak lain seperti pola hubungan dengan Manajemen ITC BSD Serpong, pola hubungan dengan karyawan pengelola gedung, pola hubungan dengan penyewa property/tenant; pola hubungan dengan tamu/pengunjung; dan pola hubungan dengan warga masyarakat sekitar. 6) Kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh satpam ITC BSD Serpong mendapatkan pengawasan dari Polsek Metro Serpong, meliputi: koordinasi, penjagaan, pengawalan, patroli dan Tempat Kejadian Perkara (TKP). Implikasi kajian dari tesis ini adalah: (1) diperlukan suatu manajemen pengamanan fisik yang sistematik dan logis sesuai dengan kaidah organisasi pengamanan modern; (2) Pengoptimalam terhadap berbagai perlengkapan pengamanan yang ada; (3) perlunya penambahan peralatan pengamanan; (4) Perlunya pendidikan dan pelatihan sistem pengamanan yang berkesinambungan; (5) Pengintensifan pelaksanaan koordinasi antara satpam ITC BSD Serpong dengan Polsek Metro Serpong.

This thesis discusses Management of Physical Security at ITC BSD Serpong. The main subject of this thesis is security activity at the ITC BSD Serpong shopping center applying self-managed security system. The approach applied in this research is the qualitative method with ethnographic approach. Data were collected through observations, participatory observation, and structured and non-structured interviews. The research found that: 1) security activities at ITC BSD Serpong were performed for 24 hours by security officers outsourced from PT SOS and applies a security standard stipulated by the building management 2) Chief is the top command of the security unit at ITC BSD Serpong subordinating Chief Danton, Danton Danru and security members 3) security measures performed by security officers of ITC BSD Serpong: (a) to Prepare Security Activity Plan (b) Coordination Activities (c) Monitoring Activities and (d) Reporting and Evaluation 4) Security personnel are trained on martial arts, stick training, and handcuff trainings as well as fire handling simulation held once a month 5) in the physical security activities at ITC BSD Serpong have formed patterns of relationships between security members and other parties such as the Management of ITC BSD Serpong, building management employees, property tenants, guests/visitors, and local communities and 6) security activities performed by ITC BSD Serpong is supervised by the Serpong Metropolitan Sector Police (Polsek Metro Serpong) in relation to coordination, guarding, escorting, patrol, and site of crime (Tempat Kejadian Perkara/TKP). Implications of this thesis study are: (1) the need for a systematic and logic management of physical security in consistent with the principles of modern security organization (2) optimization of all available security equipment (3) the need for additional security equipment (4) the need for sustainable security system educations and trainings and (5) the need for more intensive coordination between the security unit of ITC BSD Serpong and Polsek Metro Serpong."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30194
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suyono
"Keamanan sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi baik yang bergerak dibidang produksi barang maupun jasa termasuk didalamnya adalah universitas, kontruksi berpikirnya adalah bahwa suatu organisasi mempunyai kepentingan untuk mencapai tujuan, namun ada pihak-pihak yang berupaya untuk mengganggu kepentingan tercapai tujuan tersebut. Penyelenggaraan Manajemen Sekuriti sangat dibutuhkan untuk mencegah tenjadinya hal-hal yang mengganggu kepentingan organisasi dalam mencapai tujuan, karena bentuk pengamanan yang digunakan berbentuk fisik maka dinamakan Manajemen Sekuriti Fisik. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta merupakan Salah satu universitas swasta di Yogyakarta yang bertanggung-jawab menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pcngabdian kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik agar mampu bersaing dan mengisi peluang dalam bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja. Pihak kampus telah menyelenggarakan Manajemen Sekuriti Fisik dalam rangka melindungi fasilitas, para tamu dan seluruh sivitas akademika berupa pembentukan Satpam, pos jaga, alat komunikasi, akses kontrol, pager kampus, penerangan dan kunci, tetapi tindak pidana yang cukup menonjol baik yang dilakukan oleh orang dalam maupun orang luar masih terjadi, hal ini dikarenakan penyelenggaraan Manajemen Sekuriti Fisik belum optimal. Saran yang saya ajukan untuk mencegah terjadinya gangguan (tindak pidana) dan meningkatkan keamanan kampus adalah pembenahan pada penyelenggaraan Manajemen Sekuriti Fisik yang mencakup organisasi dan sekuriti fisik itu sendiri. Organisasi perlu dibenahi, mulai dari komitmen pimpinan terhadap sekunti (security awareness), kualifikasi personil pada Bagian Pengamanan Kampus, job description dan komunikasi yang efektif baik intern maupun ekstern. Universitas mempunyai karateristik yang berbeda dengan instansi lainnya seperti perusahaan, perkantoran bahkan lingkungan pendidikan pada tingkat dibawahnya seperti SMU, SLTP maupun SD, dimana lalu-Iintas orang dan kendaraan yang keluar masuk kampus bisa terjadi setiap menit bahkan detik. Fungsi akses kontrol menjadi sangat penting sehingga harus didukung oleh elemen sekuriti fisik yang lain seperti CCTV, jumlah dan kualitikasi Satpam serta penerapan disain Iingkungan untuk mencegah terjadinya kejahatan (crime prevention through environmental design) dan membuat situasi menjadi tidak menguntungkan bagi pelaku kejahatan (situational crime prevention), dengan langkah-langkah tersebut diharapkan kejahatan yang terjadi di lingkungan Kampus UPN “Veteran” Yogyakarta dapat dicegah dan kerugian dapat diminimalisir.

Security is badly needed by both manufacturing and service industries including universities. The bottom line is that any organization in any industry tries its best to achieve its goal. However, goal achievement is often hindered by certain disturbing parties. Security management is definitely needed to prevent the disturbing parties form functioning. Because the management form used is physical, it is called Physical Security Management Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta is a private university in Yogyakarta. It is responsible for conducting education, research and social services to produce the bcst quality graduates who can compete in the job markets and even create jobs. '1`he university management has provided physical security management to protect its facilities, guests, students, lectures and staff by providing security guards, security posts, means of security communication, control access, fences, lighting and keys. Noticeable criminal conducts done by both insiders and outsiders yet still happen due to the fact that the security management is not maximized. I suggest that the university should rejuvenate its physical security management and organization. The university security organization needs its head to bc more committed, the qualifications of security guards should meet certain standards, clear job descriptions, and effective internal and external communication. University is different fiom other offices, elementary, junior and senior high schools. People can come and go every single minute even second. The function of access control becomes paramount. CCTV is therefore a must, enough qualified security guards and the application of crime prevention through envirorunental design and situational crime prevention. The prevention measures taken are expected to prevent the criminal conducts in UPN Veteran Yogyakarta and further losses fiom happening."
Jakarta : Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33786
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Oktha Dinata
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai manajemen pengamanan Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling. Hingga saat ini PLTA Saguling masih
sering menghadapi masalah tindak kejahatan pencurian alat/instalasi maupun asset
lain dalam kawasan PLTA Saguling. Peran serta masyarakat dalam ikut terlibat
mengamanankan obyek vital nasional ini sangat kurang. Upaya pencegahan dan
pengamanan secara fisik, melalui perimeter dan pengamanan satuan pengamanan
dan anggota kepolisian, belum mampu menghilangkan kejadian tersebut. Oleh
karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas upaya
pencegahan kejahatan dengan melakukan penerapan manajemen risiko keamanan
di PLTA Saguling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus
yang bersifat deskriptif analitis. Staf manajemen PLTA Saguling, anggota Polsek
Cipatat dan Polres Cimahi, dipilih sebagai informan. Pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara, observasi, studi dokumen, dan trianggulasi.
Teknik analisis data menggunakan skema pemeringkatan risiko. Pada akhir
penelitian disimpulkan bahwa guna membangun sistem keamanan yang efektif di
PLTA Saguling dibutuhkan pengelolaan risiko keamanan yang mampu
mengidentifikasi setiap kemungkinan munculnya ancaman dan dampak yang
ditimbulkan akibat insiden atau kejadian yang muncul. Hasil penelitian
menyarankan bahwa manajemen PLTA Saguling perlu peningkatan kinerja patroli
satpam sesuai daerah rawan yang dipetakan. Dibutuhkan ketegasan anggota
satpam dalam menangani pelanggaran oleh intern karyawan PLTA Saguling,
dengan penekanan pada titik-titik kerawanan yang dapat menimbulkan dampak
risiko yang lebih besar seperti teror bom dan sabotase data pembangkit.

ABSTRACT
This thesis analyzes the security management in Saguling Hydro Power
Generator. Until today, the Saguling Company is still facing a high a possibility of
stealing electrical installation and other company’s asset. The community has not
given sufficientcontribution to maintain security on this vital object. The
management has installed physical security of perimeter design and guards team,
and police, but they have not been able to reduce the incidents of criminal acts.
Therefore, this research aims at analyzing the affectiveness of security
management of Saguling company. This research uses a qualitative analytical
descriptive with case study methods. Saguling Hydro Power Generator
management staff, Cipatat Sector Police and Cimahi Resort Police, are selected as
informants. Data collection using the techniques: interview, observation,
document study, and triangulation. Data analysis techniques in this research using
the risk rating scheme. At the end, the study conclude that in order to establish a
good security system at the Saguling Hydro Power Generator, the management
needs to assess security risk that identify every possibility of risk impact and risk
potential. The results suggest that the Saguling Hydro Power Generator
management needs to make improvements to guards patrol performance to the
critical points, by giving focus to the critical points that could create biggest risk
impacts such as bom terror or data sabotage."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indra Laksmana
"Tesis ini membahas hasil penelitian mengenai pelaksanaan Manajemen Sekuriti Fisik di Kampus Universitas Tarumanagara (Untar). Kenyataan menunjukkan bahwa kasus-kasus gangguan keamanan di lingkungan Kampus Untar masih relatif besar dan cenderung meningkat. Kondisi fisik Untar yang terdiri dari tujuh blok bangunan dengan ratusan ruangan-ruangan kelas, laboratorium, pusat komputer, kantin, bank dan jumlah mahasiswa yang terus meningkat membuat kampus ini menjadi rentan terhadap gangguan keamanan dan kejahatan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan lapangan didukung dengan metode wawancara dan menghimpun dokumen terkait. Wawancara dilakukan kepada para petugas terkait dengan pengelolaan pengamanan kampus.
Hasil penelitian dianalisa secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan dalam sistem manajemen sekuriti antara lain bahwa sistem pengamanan kampus terlalu mengandalkan tenaga-tenaga outsourcing, sehingga mereka kurang mempunyai rasa memiliki. Disamping kekurangan tenaga keamanan, juga kekurangan jumlah sarana pengamanan seperti CCTV dan sarana penghalang, serta kurangnya koordinasi dengan pihak kepolisian. Oleh sebab itu disarankan untuk memperkuat tenaga pengamanan internal, pengintegrasian sistem pengamanan tenaga internal dan tenaga outsourcing dan kepolisian, melengkapi sarana prasarana pengamanan serta pemberdayaan tenagatenaga pengamanan melalui program pelatihan.

The thesis analyzes the result of the research conducted on the implementation of physical security management at the Tarumanagara University (Untar). The facts showed that the number of cases against security at the Untar campus is relatively big and tend to increase. The physical condition of Untar campus consisting of several building blocks with hundreds of class-room and the increasing number of students make the Untar campus is facing the potential security problems and threats.
The research was conducted by using field research method, supported by interviews and documents collection. Interviews were conducted to a number of key informants related to security management of Untar campus. The result of the research were analyzed qualitatively and descriptively.
The result of the research showed the lack of the security management system at the Untar campus, among other that the security personnel is too much dependent on the contract and outsourced employees, who have a relatively low of sense of belonging. Also there has been insufficient security means such as CCTV and physical border installation, as well as the lack of coordination with the police officers. Therefore, it is adviced to empower internal security personnel, to integrate internal and outsourced employees and the role of police into an integrated physical security management system, improve security device and installations and empower security personnel through training programs.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Frendriz
"ABSTRAK
Tesis ini membahas dampak pengamanan yang dilakukan oleh unit informal di
lingkungan usaha tempat hiburan di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat. Pengamanan
dilakukan secara informal oleh kelompok orang yang tidak berbentuk kesatuan resmi
seperti Satpam. Namun kelompok informal ini dapat bersinergi dengan satuan resmi
seperti Satpam dan Polsek serta pengusaha setempat, yang lebih penting para tamu
tidak merasa terganggu bahkan justru merasa aman.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode etnografi serta tipe
penelitian studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui pengamatan,
pengamatan terlibat, wawancara dengan pedoman serta kajian dokumen untuk
mengungkapkan hubungan yang terjadi.
Hasil penelitian dan analisa menggambarkan Jakarta sebagai ibu kota negara, pusat
segala kegiatan termasuk perekonomian, menjadi magnet bagi penduduk daerah lain
untuk datang dan mengadu nasib di Jakarta. Beberapa kelompok dibentuk
berdasarkan suku bangsa mereka, seperti kelompok suku Flores tempat hiburan Club
36 di Taman Sari, Jakarta Barat. Mereka berfungsi sebagai kelompok pengamanan
informal, yang bersinergi dan bekerjasama dengan unit Satpam dan manajemen
setempat membantu aparat kepolisian menciptakan dan menjaga suasana keamanan
lingkungan memberikan rasa aman kepada pekerja serta pengunjung yang datang,
sehingga merasa aman dan tidak ragu untuk berkunjung ke Club 36. Selain itu Polri
sebagai aparat pemerintah yang bertanggung jawab mengenai masalah keamanan
menjadi terbantu akan kehadiran mereka sebab itu Polri disarankan supaya secara
rutin melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kelompok pengamanan
informal.

ABSTRACT
This thesis contains the analysis and results of the research on the security
implementation conducted by the Informal Security unit at the entertainment
environment at Taman Sari, West Jakarta. Security implementation is informally
conducted by a non formalized group or organization such as Satpam security unit.
However this non formalized group has been playing in a sinergycal way with the
management and existing Satpam and Police in maintaining security. Moreover their
security services were well appreciated by guest.
The research was qualitatively conducted by using ethnographic method and case
study. Data was collected through observation, envolved observation, interviews and
document review guidelines.
The results of research and analysis describe that Jakarta as the capital city and the
centre of various economic activities functions as a magnet to draw many people
from other provinces to come to Jakarta. Several security group are established based
on ethnicity such as Flores group at Club 36 entertainment area at Taman Sari, West
Jakarta. This group function as a non formal security group that provides secure
feeling for all worker and visitors, and therefore they do not hesistate to visit the
entertainment. Police as a responsible government officials on security matters will
be being helped, and therefore it is suggested for the police to empower the
nonformal security groups.
"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yulianto
"Tesis ini membahas proses pelaksanaan manajemen sekuriti fisik di kawasan industri Lippo Cikarang Kabupaten Bekasi. Perhatian utama dari penelitian ini adalah untuk mencegah terjadinya kriminalitas dan kerugian. Permasalahan yang dihadapi kawasan Lippo Cikarang saat ini adalah pengelolaan sekuriti fisik yang telah dilaksanakan belum dapat menekan kasus-kasus kriminalitas dan kejadian sehingga berdampak pada kerugian (loss) perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisa efektivitas penerapan manajemen sekuriti fisik dalam pengamanan Kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis manajerial yang bersifat deskriptif analitis. Beberapa informan dipilih secara purposif, diantaranya dari kawasan Lippo Cikarang, Polsek Cikarang Selatan, dan beberapa pengusaha dan penghui kawasan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, studi dokumen, dan triangulasi. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis kualitatif.
Pada akhir penelitian, disimpulkan bahwa manajemen sekuriti fisik di kawasan Lippo Cikarang Kabupaten Bekasi belum optimal dilaksanakan. Hasil Penelitian menyarankan bahwa pihak Kawasan Lippo Cikarang perlu melakukan beberapa perbaikan terhadap struktur organisasi departemen sekuriti, melakukan evaluasi secara berkala terhadap Standard Operating Procedure (SOP), perbaikan terhadap penjabaran tugas agar tidak terjadi konflik kesatuan perintah, penambahan jumlah personil sekuriti dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan stakeholder lain khususnya aparat penegak hukum dalam hal ini Polsek Cikarang Selatan.

This Thesis discusses about process implementation of the physical security management in Lippo Cikarang Industrial Area. The main concern of this research is the increasing incidents of crime and loss to prevent crime and loss. The problem which was faced by Lippo Cikarang industrial area today is the ineffectiveness of security management to reduce the incidents of crimes and loss to the corporates. Therefore, the purpose of this study is to describe and analyze the effectiveness of the implementation of the physical security management of Lippo Cikarang industrial area.
This Thesis uses the juridical management approach with descriptive analysis. Some informants were selected purposively, including from the Lippo Cikarang Region, South Cikarang Police Sector, some of businessmen and occupants from the Region. Data collecion uses the techniques of interviews, observation, document study and triangulation. Data analysis techniques used in this research is qualitative analysis.
The results of the study conclude that the physical securty management of Lippo Cikarang industrial area has not been optimally implemented. The Research results suggest that the Lippo Cikarang Region management needs to improve the applied implementation of the physical security management. It cover improvement to security department organisational structure, conduct periodic evaluations of Standard Operating Procedure, re-establish unity of command to avoid conflicts, strengthen the number of security personnel and enhance the coorporative relationship among the stakeholders especially with local law enforcement.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bungin Masokan Misalayuk
"ABSTRAK
Penelitian ini berjudul manajemen security fisik Resort Pulau Sepa. Penelitian ini, mencoba mengangkat permasalahan yang terjadi di Resort Pulau Sepa, seperti kerawanan terjadi kasus asusila yang dikarenakan Resort Pulau Sepa merupakan tujuan wisata warga Jakarta serta pengunjung yang berkebangsaan asing. Selain dari pada keamanan para pengunjung, kerawanan lainnya seperti terjadinya pencurian barang milik pengunjung dan barang yang berupa asset milik resort. Masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana manajemen security fisik resort Pulau Sepa? 2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi manajemen security fisik resort Pulau Sepa? 3) Upaya apa yang dilakukan untuk mengoptimalkan manajemen security fisik resort Pulau Sepa? Teori-teori yang digunakan adalah manajemen, teori manajemen, keamanan, system pengamanan,sumber daya, fungsi system pengamanan, macam-macam pengamanan, pengamanan fisik, rancangan system pengamanan. Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah Pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah; studi kepustakaan, wawancara dan observasi. Teknik anasisis data yang digunakan adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa dapat dilihat sistem pengamanan Pulau Sepa Resort memiliki tingkat keamanan yang rendah. Upaya yang dilakukan oleh Pulau Sepa Resort dalam mengoptimalkan sistem keamanannya adalah sinkronisasi antara ketiga pilar (orang, pengamanan fisik, dan prosedur). Perlu diberikan perhatian bagi anggota yang bertugas dalam bentuk akomodasi, karena jika sarana dan prasarana memadai, prosedurnya cocok, tapi sumber daya manusia yang melaksanakannya tidak diperhatikan baik kebutuhannya, kepentingannya, kesehatannya dan kesejahteraannya, tentu akan mengakibatkan keengganan atau kemalasan dari sumber daya manusia tersebut untuk melakukan kewajiban ataupun tugas-tugasnya karena merasa tidak diperhatikan.

ABSTRAK
The study is titled physical security management Sepa Island Resort. This research, trying to raise the issues raised in the Sepa Island Resort, such as vulnerability occurs due to cases immoral Sepa Island Resort is a tourist destination Jakarta residents and visitors who are foreign nationals. Aside from the safety of visitors, such as the vulnerability of the theft of visitors and goods in the form of assets owned by the resort. The main issues to be examined in this study is formulated as follows: 1) How does the physical security management Sepa Island resort? 2) factors-factors that influence physical security management Sepa Island resort? 3) What will be done to optimize the physical security management Sepa Island resort? The theories used are management, management theory, security, security system, resource, security system functions, a variety of security, physical security, security system design. In this study, the researcher used the research approach is qualitative approach. The type of this research is descriptive research. The data collection techniques used were; library research, interviews and observations. Techniques used anasisis data is data reduction, data presentation and conclusion. Based on the findings, it can be concluded that the security system can be viewed Sepa Island Resort has a low level of security. Efforts made by Sepa Island Resort in optimizing its security system is synchronization between the three pillars (people, physical security, and procedures). Attention must be given to members who served in the form of accommodation, because if adequate facilities and infrastructure, the procedure is suitable, but human resources is not considered either implement their needs, interests, health and welfare, will certainly result in reluctance or laziness of the human resources for perform his duties or obligations because it was not considered."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Rahananto
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas hasil penelitian tentang peran pelaksanaan manajemen
sekuriti fisik di PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field ? Bekasi. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersumber dari data primer dan
sekunder dengan metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan manajemen sekuriti fisik
yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field adalah dengan
menggunakan tenaga pengamanan yang berasal dari perusahaan jasa outsourcing PT
Satria Mocoginta. Para tenaga pengamanan tersebut pada umumnya merupakan
warga masyarakat sekitar. Namun demikian dalam prakteknya, pelaksanaan
manajemen sekuriti fisik yang dilakukan oleh para tenaga pengamanan tersebut
ternyata menjadikan sebagai suatu gangguan keamanan, karena mereka melakukan
kerja sambilan dengan cara memanfaatkan wewenang yang dimilikinya yakni
dengan cara meminta sejumlah uang kepada para kontraktor yang melakukan
pemeliharaan dan perawatan terhadap genset dan pompa di setiap cluster milik PT
Pertamina EP Asset 3 Tambun Field. Bahkan seringkali mereka membawa pipa-pipa
bekas maupun baru milik para kontraktor ketika dilakukan pemeliharaan dan
pergantian pipa.
Untuk mencegah agar tidak terjadi lagi gangguan keamanan di kawasan PT
Pertamina EP Asset 3 Tambun Field terutama gangguan keamanan dalam suatu
cluster, maka beberapa upaya yang dilakukan oleh pihak PT Pertamina EP Asset 3
Tambun Field adalah: (1) Membuat klasusul perjanjian yang baru dengan para
kontraktor dan selalu berkoordinasi dengan Polsek Babelan untuk menempatkan
beberapa anggota Bhabinkamtibmas di sekitar kawasan tersebut; (2) Mengevaluasi
model penyeleng-garaan manajemen sekuriti fisik yang saat ini dilakukan; (3)
Berkoordinasi dengan pihak Polsek Babelan agar kegiatan pendidikan dan pelatihan
terhadap Satpam Garda Pratama yang telah berhasil dilaksanakan oleh Polsek
Babelan, rutin setiap tahun dilakukan; dan (4) Meningkatkan program CSR yang
saat ini telah diberikan terhadap lingkungan sekitarnya.

ABSTRACT
This thesis discusses the results of research on the role of physical security
management implementation at PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field - Bekasi.
This research was conducted with a qualitative approach derived from primary and
secondary data by the method of data collection done by observation, interview and
documentation study.
The results showed that the implementation of physical security management
conducted by PT Pertamina SP Tambun is to use the power of security that comes
from outsourcing services company PT Satria Mocoginta. The security personnel are
generally the residents of surrounding communities. However, in practice, the
implementation of physical security management performed by the security
personnel turned out to make as a security breach, because they do odd jobs in a
manner that utilizes its authority by asking some money to the contractors who carry
out the maintenance and care of the genset and pump in each cluster belonging to PT
Pertamina EP Tambun. Often they bring pipes belonging to the former and new
contractors when performed maintenance and replacement pipes. The
implementation of physical security management is done in PT Pertamina EP Asset
3 Tambun Field has deviated from the concept of physical security management
activities in general, the Polsek Babelan perform Basic Education and Training
Security guard Garda Pratama held at the end of 2014. This form of education and
training of the guard base aimed at residents who were around Pertamina EP Asset 3
Tambun Field, and without cost you a dime, even the participants get uniforms
complete with boots and other equipment.
To prevent this from happening again in the area of security disturbances PT
Pertamina EP 3 Asset 3 Tambun Field especially security problems in a cluster, then
some of the efforts made by the PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field are: (1)
Make klasusul new agreements with contractors and always coordinate with the
police Babelan to put some members Bhabinkamtibmas around the region; (2)
Evaluate the model of management of physical security that is currently carried out;
(3) Coordinate with the Polsek Babelan education and training in order to guard
Garda Pratama that have been successfully implemented by the Polsek Babelan,
annually conducted; and (4) Enhance CSR program, which has been given to the
surrounding environment., This thesis discusses the results of research on the role of physical security
management implementation at PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field - Bekasi.
This research was conducted with a qualitative approach derived from primary and
secondary data by the method of data collection done by observation, interview and
documentation study.
The results showed that the implementation of physical security management
conducted by PT Pertamina SP Tambun is to use the power of security that comes
from outsourcing services company PT Satria Mocoginta. The security personnel are
generally the residents of surrounding communities. However, in practice, the
implementation of physical security management performed by the security
personnel turned out to make as a security breach, because they do odd jobs in a
manner that utilizes its authority by asking some money to the contractors who carry
out the maintenance and care of the genset and pump in each cluster belonging to PT
Pertamina EP Tambun. Often they bring pipes belonging to the former and new
contractors when performed maintenance and replacement pipes. The
implementation of physical security management is done in PT Pertamina EP Asset
3 Tambun Field has deviated from the concept of physical security management
activities in general, the Polsek Babelan perform Basic Education and Training
Security guard Garda Pratama held at the end of 2014. This form of education and
training of the guard base aimed at residents who were around Pertamina EP Asset 3
Tambun Field, and without cost you a dime, even the participants get uniforms
complete with boots and other equipment.
To prevent this from happening again in the area of security disturbances PT
Pertamina EP 3 Asset 3 Tambun Field especially security problems in a cluster, then
some of the efforts made by the PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field are: (1)
Make klasusul new agreements with contractors and always coordinate with the
police Babelan to put some members Bhabinkamtibmas around the region; (2)
Evaluate the model of management of physical security that is currently carried out;
(3) Coordinate with the Polsek Babelan education and training in order to guard
Garda Pratama that have been successfully implemented by the Polsek Babelan,
annually conducted; and (4) Enhance CSR program, which has been given to the
surrounding environment.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Dija Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektifitas pelayanan prima pada Satpas SIM Polresta Bekasi Kota melalui survey kepuasan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, berdasarkan data yang dihimpun dari responden. Pengumpulan data primer melalui kuesioner dengan penentuan sample menggunakan ukuran sampel didasarkan pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP- 25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Pebruari 2004 tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah yang mensyaratkan sampel minimal adalah jumlah unsur + 1 x 10 dengan jumlah 100 sampel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis bantuan Program SPSS versi 19.
Penelitian menunjukan bahwa secara kumulatif, skor IKM pada kualitas pelayanan yang diberikan oleh Satpas SIM Polresta Bekasi Kota adalah sebesar 68.94 yaitu berada pada interval Baik (B), dengan skor relatif rendah pada unsur penanganan pengaduan dan kompetensi sedangkan skor yang masih di bawah rata-rata meliputi petugas, tarif, serta sikap dan perilaku petugas. Oleh sebab itu disarankan agar di lakukan terobosan yang inovativ guna meningkatkan efektivitas secara keseluruhan unsur yang diperlukan guna memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat di wilayah hukum Polresta Bekasi.

This study aims to measure the effectiveness of excellent service to the city of Bekasi Police SIM Satpas through community satisfaction survey. This study uses a quantitative approach, based on data collected from respondents. The collection of primary data through questionnaires with the determination of sample using a sample size based on the Decree of the Minister of State for Administrative Reform No. KEP-25 / M.PAN / 2/2004 dated February 24, 2004 on Guidelines for Preparation of Public Satisfaction Index Services Unit Government Agencies requiring minimal sample is the number of elements + 1 x 10 with 100 samples. The method used is the method of analysis assistance program SPSS version 19.
Research shows that cumulatively, scores of SMEs on the quality of services provided by the city of Bekasi Police SIM Satpas amounted to 68.94 which are at intervals of Good (B), with relatively low scores on the handling of complaints and competency elements while still score below the average include officers, fare, as well as the attitudes and behavior of officers. Therefore it is suggested that in order to do terebosan which inovativ increase the overall effectiveness of the necessary elements in order to provide the best service to the public in Bekasi City Police jurisdiction.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Costa, Henrique da
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang efektivitas implementasi promosi di
lingkungan Polisia Nasional Timor Leste (PNTL). Fokus penelitiannya pada
faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi promosi kepangatan di
lingkungan PNTL, efektivitas pelaksanaan promosi di lingkungan PNTL serta
model-model pelaksanaan promosi di lingkungan PNTL. Implementasi promosi di
lingkungan PNTL saat ini harus diakui belum baik, karenakan faktor-faktor yang
mempengaruhi promosi seperti faktor senioritas, faktor pendidikan, dan faktor
prestasi kerja belum maksimal diperhatikan. Disamping itu model-model promosi
di lingkungan PNTL belum diimplementasikan secara baik dan benar, sehingga
menimbulkan kekecewaan. Pembinaan karier di PNTL, khususnya mengenai
promosi kepangkatan dilaksanakan oleh Departemen Sumber Daya Manusia atau
Departemento Rekurso Humanu PNTL melalui arahan Wakil Kepala Kepolisian
Timor Leste berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2009 tentang
Organic law PNTL. Selanjutnya diperjelas dengan Peraturan Pemerintah nomor:9
tahun 2009 tentang Promosi PNTL. Namun dalam kenyataannya banyak PNTL
yang merasa kecewa dengan sistem promosi terutama mengenai promosi
kepangkatan personil. Hal ini yang menjadi penelitian dan pembahasan penulisan
tesis ini
Metode penelitian dan penulisan tesis ini dilakukan secara kualitatif
dengan melaksanakan studi dokumen dan wawancara terhadap personil PNTL di
Markas Besar Polisia Nasional Timor Leste (PNTL) Caicoli, Dili. Disamping itu
peneliti juga melakukan wawancara terhadap mantan Kepala PNTL dan mantan
Wakil Kepala PNTL, NGO, dan orang sipil yang bekerja di PNTL.
Dari hasil analisa data yang di himpun oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa:
a, Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi kepangkatan di PNTL seperti faktor
senioritas, faktor pendidikan dan faktor prestasi kerja belum di implementasikan
secara baik dan benar, b. Pelaksanaan promosi kepangkatan di lingkungan PNTL
belum dilaksanakan secara efektif karena masih terdapat campur tangan luar, c.
Model-model promosi yang diterapkan di lingkungan PNTL belum secara rinci
dan sempurna dijelaskan atau dijabarkan dalam peraturan yang mengatur tentang
promosi PNTL. Sehubungan dengan itu disarankan:
Maka disarankan agar: a. Faktor-faktor dalam promosi di lingkungan PNTL harus
benar-benar diperhatikan dan diterapkan dengan benar, b. Pelaksanaan promosi
harus di laksanakan secara efektif tanpa campur tangan pihak luar atau pihak
politik,
c. Model-model promosi di PNTL harus dijelaskan secara rinci dalam peraturan
promosi.

ABSTRACT
This thesis is analyses about effective implementation of promotion
system in National Police of Timor Leste (PNTL). The Research focused about
the elements or factors that influence to the rank promotion implementation in
PNTL, effective implementation of rank promotion in PNTL and the models of
rank promotion of PNTL. We have to recognize that the promotion
implementation in National Police of Timor Leste (PNTL) is still imperfect, due
the several factors: seniority, education, job performance such as which are not
fully taken into consideration. Beside that the implementation of promotion
models were not specifically written. The causes were the promotion decree law
did not specify so the decision makers did not make the right decision and created
dissatisfaction to the PNTL members. Human Resources Department of PNTL
thought the Deputy Commander of PNTL are responsible for the promotion based
on the PNTL Organic Law number 16th 2009 and PNTL Promotion Law number
9th 2009. But the reality shows that some PNTL members were unhappy with the
promotion specially rank promotion to the PNTL staff. This is become the focus
of the research in this thesis.
Research conducted base on qualitative method, which is research
conducted and interview to the PNTL staffs in PNTL Main Head Quarter Caicoli
Dili, former PNTL General Commander, former PNTL Deputy Commander,
NGOs and Civilian staff. The conclusion of analysis data and information from
the research is that: a). The factors that influence to the promotion such as
seniority, education, task performance were not well implemented, b). The rank
promotion in PNTL were not effectively implemented, c). Promotion models were
not well explained in the promotion regulation.
Based on these finding it is recommended: a). The promotion factors should be
consider and well implemented, b). Promotion should be effective and out from
the political interference, c). Promotion models should be explained well in
promotion regulation."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>