Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tori Rihiantoro
Abstrak :
Terapi musik memiliki manfaat yang besar dalam dunia kesehatan. Beberapa studi telah dilakukan, namun yang berfokus pada pasien koma dan status hemodinamik masih sedikit yang dipublikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap status hemodinamik pada pasien koma. Penelitian ini menggunakan disain quasi experimental one group pre post, dengan teknik consecutive sampling didapatkan sampel sebesar 21 pasien. Analisi deskriptif mengambarkan terjadi penurunan rata-rata MAP sesudah dilakukan terapi musik sebesar 6,80 mmHg, penurunan rata-rata heart rare sesudah terapi musik sebesar 6,76 kali/menit dan terjadi penurunan rata-rata frekuensi pernapasan sesudah terapi musik sebesar 4,08 kali/menit. Hasil analisis bivatiat dengan dependent t test menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna terapi musik terhadap MAP (p value = 0,03l), heart rare (p value = 0,015) dan frekuensi pernapasan (p value = 0,000). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna terapi musik terhadap status hemodinamik pada pasien koma di ruang ICU RSUDAM Propinsi Lampung. Hal ini dapat terjadi karena terapi musik dengan memperdengarkan musik instrumentalia healing sound mampu menciptakan efek relaksasi sehingga mampu menurunkan tingkat kecemasan, stressor dan stimulus-stimulus lain yang berpengaruh buruk terhadap hemodinamik pasien. Efek relaksasi tersebut dapat menurunkan indikator-indikator hemodinamik seperti MAP, heart rare dan frekuensi pernapasan. Penurunan indikator status hemodinamik pada pasien koma dengan cidera kepala dan stroke akan membantu stabilisasi hemodinamik pasien sekaligus membantu proses pemulihan pasien.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blacius Dedi
Abstrak :
ABSTRAK
Citra perawat dimata sebagaian besar masyarakat Indonesia saat ini masih rendah, keadaan ini juga disebabkan oleh nilai-nilai profesionalisme perawat yang belum terinternalisasi dan diaplikasikan dalam kegiatan pelayanan keperawatan, termasuk perilaku caring sebagai inti keperawatan, sehingga perlu dilakukan studi penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Partisipan dalam penelitian ini adalah 6 perawat pelalcsana dari 6 ruangan rawat inap prima I Rumah Sakit Immanuel Bandung. Disain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory, pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalitis secara kualitatif dengan melakukan analisis tematik. Hasil penelitian menemukan fenomena baru dalam perilaku caring perawat pelaksana di rumah sakit immanuel Bandung Indonesia, ada tujuh tema yaitu : 1) sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan klien , 2) Bertanggungjawab memenuhi kebutuhan klien, 3) ramah dalam melayani, 4) sikap tenang dan sabar dalam melayani klien, 5) selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien 6)memberikan motivasi kepada klien, 7) sikap empati dengan klien dan keluarganya. Disamping itu penelitian ini juga menemukan tiga tema perilaku yang tidak caring yaitu : 1). Komunikasi yang dilakukan tidak terapeutik, 2) sikap kurang tulus dalam melayani klien yang membutuhkan, 3) Kurang terampil.Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya membudayakan perilaku caring dengan melakukan continung,supervisi dan pengarahan yang intensif.
2007
T22850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Herni Wigiarti
Abstrak :
Kepuasan kerja memberikan dampak positif bagi perawat dalam melakukan pekerjaannya. Minat merupakan proses mental yang menciptakan perasaan positif ataupun negatif pada individu yang diduga berkaitan dengan kepuasan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan minat menjadi perawat dengan kepuasan kerja di Rumah Sakit "X".Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan 167 sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari berbagai tinjauan literatur yang kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas hingga didapatkan hasil yang valid dan reliabel. Hasil: Rata-rata umur perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit "X" adalah 33 tahun, masa kerja 9,6 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan, berpendidikan D3 Keperawatan, berstatus kepegawaian PNS, sudah menikah, dan bekerja di unit rawat inap. Kesimpulan: Faktor yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja adalah umur, unit kerja, masa kerja, status kepegawaian, dan untuk faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja yaitu minat menjadi perawat. Rekomendasi: Manajemen keperawatan membuat program pengembangan minat menjadi perawat dengan mengupayakan jadwal rotasi secara berkala, memfasilitasi keamanan serta kenyamanan kerja dengan pemberian sistem reward baik berupa peningkatan insentif maupun dengan pujian, dan perlu melakukan evaluasi kepuasan kerja secara berkala untuk menilai kepuasan kerja. ......Job satisfaction has a positive impact for nurses in doing their work.The interest is a mental process that creates whether positive or negative feelings to each individual that are associated with satisfaction in work. The purpose of this research is to identify the relations interest of being a nurse and job satisfaction at "X" Hospital. The method of this research is using probability sampling with 167 samples according to inclusion criteria. The instrument that is being used is modification from various literature reviews which will test to validate and the reliability results to get the valid and reliable results. Results: The average age of the nurses in the Inpatient Room of the "X" Hospital are 33 years old, 9.6 years of working, most of them are female with a Diploma Nursing education, had PNS staff status, are married, and worked in the inpatient unit. Conclusion: The Factors that have a relations with job satisfaction are age, work units, years of service, employment status, and the most influential factor towards the job satisfaction that is the interest of being a nurse. Recommendation: Nursing management creates a program to develop interest of being a nurse by striving for a regular rotation schedule, facilitating work safety and comfort by providing a reward system in the form of increased incentives or with praise, also needs to conduct regular job satisfaction evaluations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraini
Abstrak :
Timbang terima adalah salah satu bentuk komunikasi antar profesi dan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan perawat untuk menyampaikan informasi tentang kondisi pasien. Komunikasi dengan alur Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) adalah salah satu metode komunikasi efektif yang jelas, fokus, dan terstruktur. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan kemampuan perawat setelah pelatihan, desain penelitian dengan pre-eksperiment dengan pre-post tanpa kelompok kontrol, sampel penelitian seluruh Perawat Primer dan Penanggung Jawab shift (n= 17), analisis data dengan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Ada perbedaan yang bermakna rerata pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan (p value < 0,001), ada perbedaan yang bermakna rerata kemampuan perawat sebelum dan sesudah pelatihan komunikasi SBAR dalam timbang terima pasien antar shift (p value < 0,001). Efektifitas pelaksanaan komunikasi SBAR perlu dukungan dari pihak manajerial dan komitment perawat, dengan adanya pedoman komunikasi efektif dengan metode SBAR, motivasi, mentoring, dan supervisi, serta pengembangan pendidikan yang berkelanjutan.
Handover is a form of communication among the professions as routine activities carried out by the nurses to give information about the patient's condition. Communication with the groove Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) is one of the effective clear, focused and structured communication method. The objective of this research is to identify differences in the knowledge and ability of nurses after training, research design with preexperiment with pre-post without a control group, the study sample whole Nurses Primary and responsible shift (n = 17), data analysis with paired t test and Wilcoxon test. There is a significant difference in the average nurse's knowledge before and after training (p value <0.001), and there is a significant difference means the ability of nurses before and after training SBAR communication in shifts handover (p value <0.001). Effective implementation of the SBAR communication needs of the managerial support and commitment of nurses, with the guidance effective methods SBAR communication, motivation, mentoring, and supervision, as well as the development of continuing education.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T45303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Yulis
Abstrak :
ABSTRAK
Studi Fenomenologi: Upaya Kepala Ruangan menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Persahabatan Peran kepala ruangan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja perawat sangatlah penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengalaman kepala ruangan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja perawat. Penelitian ini menggunakan desain kualitaif dengan metode fenomenologi. Jumlah partisipan pada penelitian ini adalah 7 partisipan kepala ruangan yang diwawancara dengan tekhnik wawancara mendalam terkait pengalamannya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja perawat selama bekerja sebagai kepala ruangan.Teridentifikasi 7 tema pada penelitian yaitu: Peduli dengan kondisi SDM perawat, meningkatkan kesadaran perawat untuk menjaga keselamatan dan kesehatan diri sendiri, Memberi pertolongan dan perlakuan khusus pada perawat yang cedera, mengobservasi jenis kecelakaan dan penyakit yang sering terjadi di ruangan,memberikan suasana kerja yang kondusif dari aspek: manajemen, fasilitas, tim kesehatan dan iklim kerja, meminimalkan atau menghilangkan resiko bahaya dan terjadi penyakit, refleksi kepala ruangan terhadap upaya yang telah dilakukan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya melakukan pencegahan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja dirumah sakit. Mencegah terjadinya kecelakaan salah satunya dengan meningkatkan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan, melalui peningkatan pengetahuan terkait manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta kemampuan manajerial dan kempimpinan. Kata Kunci: fenomenologi, keselamatan dan kesehatan kerja, perawat, kepala ruangan.
ABSTRACT
Phenomenology Study Effort of head nurse to keep the occupational safety and health of nurse in Rumah Sakit Umum Pusat RSUP PersahabatanThe head nurse rsquo s role in maintaining the safety and occupational health nurses is essential. The purpose of this research is to gain an experience of head nurses in maintaining the safety and occupational health nurses.This study used qualitative design with the phenomenological approach. Seven participants were partisipated by in depth interview techniques related to their experiences while working as the head nurses. This research Identified seven themes Concern for the condition of the human resources of nurses, Enhance nurses awareness of the importance of keepingthe safety and healthiness of theirselves, Give aid and special treatment to injured nurse,Observe types of accidents and illnesses that often occur in the room, Provide a conducive working atmosphere of the management, facilities, health care team and work climate aspects, Minimize or eliminate the risk of danger and illness occurs, The last reflection of head nurses to the efforts that have been made. This study recommends the importance of preventing the accident and occupational diseases in the hospital. One way to protect the accidents by improving the roleand function of Leadeship and management of the head nurses, improving knowledge about occupational safety and health management and leadership ability. Keywords Phenomenology, occupational safety and health, nurses, head nurses.
2017
T46892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
Abstrak :
Kepala ruangan sebagai perawat manajer yang bersentuhan langsung dengan staf, melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi agar stafnya mempunyai keinginan untuk bertahan bekerja. Strategi yang telah dilaksanakan kepala ruangan seringkali kurang membuahkan hasil yang baik karena beberapa faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi kepala ruangan dalam meningkatkan retensi perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan total sampling dari kepala ruangan sesuai kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen strategi retensi perawat dan pengembangan dari beberapa sumber terkait. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara struktur organisasi, dukungan pimpinan, fungsi perencanaan, fungsi ketenagaan, dan fungsi pengendalian dengan strategi retensi p = 0,002 ndash; 0,044, ? = 0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah dukungan pimpinan p = 0,032; OR = 2,817, 95 CI dan fungsi ketenagaan p = 0,042; OR = 2,714, 95 CI . Rekomendasi: Kepala ruangan perlu dukungan yang kuat dari pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi perawat.
Head nurse as a nurse manager in direct contact with staff, executes a strategy to increase retention so that his staff has a desire to survive. Strategies that have been implemented by head nurse are often poorly managed due to several factors. The purpose of this study was to identify factors that may influence the strategy in increasing nurse retention. This research is descriptive research with cross sectional approach. This study used total sampling from head nurse according to inclusion criteria. The instrument used is a modification of the nurse 39 s retention strategy and development tool from several related sources. The result showed that there was a significant relationship between organizational structure, leadership support, planning function, staffing function, and controlling function with retention strategy p 0,002 0,044, 0,05 . The most dominant factors influenced were leadership support p 0.032, OR 2.817, 95 CI and staffing function p 0.042 OR 2.714, 95 CI . Recommendations Nurse retention strategies conducted by head nurse need strong support from hospital management for their success in improving nurse retention.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Martha Evi Riana
Abstrak :
Pendokumentasian asuhan keperawatan dalam pelaksanaannya merupakan hal yang rumit. Beberapa upaya telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan pendokumentasian. Namun belum ada penelitian yang menggali pendokumentasian dikaitkan dengan integritas perawat. Tujuan penelitian mengeksplorasi pengalaman perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan kaitannya dengan integritas. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif melibatkan 10 perawat di salah satu RS pemerintah. Metode dilakukan dengan wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan analisis Colaizzi. Hasil penelitian mendapatkan tujuh tema meliputi 1) Menuliskan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai proses asuhan keperawatan, pendokumentasian terintegrasi oleh perawat yang berperan sesuai SPO, 2) Mendokumentasikan asuhan keperawatan  belum sesuai SPO dan pedoman pengorganisasian pelayanan keperawatan yang dipengaruhi oleh faktor dari SDM perawat, metode penugasan, dan, material RS, 3) Merasakan beragam perasaan senang jika berhasil mendokumentasikan dan beragam perasaan bersalah jika belum mendokumentasikan 4) Mendapatkan manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan, 5) Mengalami hambatan dan upaya mengatasi hambatan dalam pendokumentasian asuhan keperawataan, 6) Memahami integritas dalam pendokumentasian sebagai kemampuan kognitif, memiliki prinsip nilai, kejujuran, bertanggung jawab, dapat diperhitungkan, sesuai SPO, berkomitmen, kompeten, konsisten, sesuai identitas diri dan mengimplementasikan asuhan yang aman 7) Mengharapkan perawat semakin pintar, terampil dengan pendidikan berkelanjutan, adanya sistem JCI, akreditasi menertibkan pendokumentasian dan pendokumentasian yang lebih spesifik dan terkomputerisasi  Secara umum belum semuanya partisipan melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan secara berintegritas. Perawat perlu meningkatkan integritas dalam pendokumentasaian asuhan keperawatan. Perawat dapat melakukan pendokumentasian secara berintegritas harus didikukung oleh manajemen rumah sakit dan tim  keperawatan.
Documentation of nursing care in its implementation is a complicated matter. Several efforts have been made in overcoming documentation problems. However, no research has been conducted to explore the documentation associated with nurse integrity. The purpose of the study explores the nurse`s experience in documenting nursing care in relation to integrity. Qualitative research with descriptive phenomenology approach involved 10 nurses in one of the government hospitals. The method is done by in-depth interviews. Data were analyzed using Colaizzi`s analysis. The results of the study obtained seven themes including 1) Writing down the documentation of nursing care according to the nursing care process, integrated documentation by nurses who acted according to SPO, 2) Documenting nursing care not in accordance with SPO and guideline for organizing nursing services that were influenced by factors from nurses human resource, assignment methods, and, hospital material, 3) Feeling a variety of happy feelings when successfully documenting and varying feelings of guilt if it has not documented 4) Getting the benefits of nursing care documentation, 5) Experiencing obstacles and efforts to overcome obstacles in nursing care documentation, 6) Understanding integrity in documentation as an ability cognitive, has the principle of value, honesty, is responsible, can be calculated, according to SPO, is committed, competent, consistent, in accordance with self-identity and implements safe care 7) Expects nurses to be smarter, skilled with educators continuous, the existence of a JCI system, accreditation in order to document and more specific and computerized documentation In general, not all participants have documented nursing care with integrity. Nurses need to improve integrity in documenting nursing care. Nurses can document with integrity must be supported by hospital management and the nursing team.
2019
T53299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susana Helen Tanlain
Abstrak :
Pelaksanaan program sasaran keselamatan pasien yang belum mencapai target, menunjukkan perlunya peningkatan komitmen perawat sebagai profesi jumlah terbanyak dan kontak terlama dengan pasien pada fasilitas layanan kesehatan. Sehingga, dibutuhkan penguatan manajer keperawatan terutama manajer keperawatan tingkat operasional dalam melakukan supervisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan supervisi kepala ruangan menurut persepsi perawat terhadap efikasi diri dan motivasi perawat dalam melaksanakan program sasaran keselamatan pasien. Penelitian cross sectional ini dilaksanakan pada 104 responden yang dipilih secara proportional dan simple random sampling dengan kriteria perawat yang bekerja pada ruangan rawat inap, bersedia menjadi responden serta hadir pada saat penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara supervisi kepala ruangan terhadap efikasi diri (p value : 0.002) dan motivasi (p value:0.003). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terhadap hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan motivasi (p value : 0.003), dan didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna yang negatif antara pelatihan keselamatan pasien dengan motivasi dalam melaksanakan program SKP (p value : 0.01). Perawat yang mengikuti pelatihan, memiliki motivasi yang rendah dalam melaksanakan program SKP. Kesimpulan penelitian adalah bahwa ada hubungan pelaksanaan supervisi oleh kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri dan motivasi perawat dalam pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini merekomendasikan bahwa manajer rumah sakit perlu melaksanakan supervisi secara teratur dan terorganisir. ......The implementation of the patient safety target program, which has has not yet reached the target, shows the need to increase the commitment of nurses as the profession with the highest number and longest contact with patients in health care facilities. Thus, it is necessary to strengthen nursing managers, especially operational level nursing managers in conducting supervision. This study aims to determine the relationship between the supervision of the head nurse according to the nurse’s perception of self efficacy and the motivation of nurses in implementing the patient safety target program. This cross- sectional study was carried out on 104 respondents who were selected by proportional and simple random sampling with the criteria of nurses working in inpatient rooms, willing to be respondents and being present at the time of the study. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the supervision of the head nurse on self-efficacy (p value : 0.002) and motivation (p value: 0.003). The results of the analysis also show that there is a significant relationship between length of work and motivation (p value : 0.003). The results of the analysis also found that there was a significant relationship negatively between patient safety training and motivation in implementing the patient safety programs (p value : 0.01). Nurses who took part in the training had low motivation in implementing the patient safety target programs. The conclusion of the study is that there is a relationship between the implementation of supervision by the head nurse according to the nurse’s perception with self-efficacy and motivation of nurses in implementing patient safety in hospitals. This study recommends that hospital managers need to carry out supervision regularly and organized.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Tahan Adrianus
Abstrak :
Terapi air putih merupakan metode perawtaan dan penyembuhan dengan menggunakan air untuk mendapatkan manfaat terapis dalam penanganan penyakit. Diabetes melitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk menkan terjadinya peningkatan insiden penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh terapi air putih terhadap penurunan kadar gula darah seaat pada pasien DM tipe 2. Dengan demikian terapi air putih berpengaru terhdap penurunan kadar gula darah sesaat pada pasien DM tpe 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang terapi air secara internal dengan setting yang berbeda seperti jumlah sampel yang lebih besar, dilakukan pada pasien yang tidak menggunakan insulin atau pada kelompok-kelompok di masyarakat yang berisiko tinggu untuk kejadian DM......Water therapy is a method of treatment and healing by using water to obtain therapeutic benefits in treating disease. Diabetes mellitus is a degenerative disease that will increase in number in the future. For this reason, it is necessary to make an effort to suppress the increase in the incidence of the disease. This study aims to explain the effect of water therapy on reducing temporary blood sugar levels in type 2 DM patients. It is necessary to do further research on internal water therapy with different settings such as a larger sample size, carried out in patients who do not use insulin or in groups in the community who are at high risk for the incidence of DM.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Koeswandari
Abstrak :
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berdampak perubahan baru terhadap pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh sistem informasi supervisi keperawatan berbasis komputerisasiterhadap kualitas informasi dan kepuasan pengguna informasi supervisi keperawatan. Penelitian ini merupakan studi pre experimental design dengan rancangan one group pretest postest design. Sampel penelitian adalah 63 perawat dan 50 dokumen kualitas informasi. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh/kenaikan yang signifikan sistem informasi supervisi keperawatan terhadap kualitas informasi dengan perbedaan mean 12,24 (10%) dan kepuasan pengguna dengan perbedaan mean 4,93(10,1%) sebelum dengan sesudah berbasis komputerisasi. (p = 0,000; α : 0,05). Peneliti merekomendasikan penyempurnaan komponen sistem informasi, penerapan dan evaluasi. ......The development of science and technology affects on the new alteration of nursing service systems. This research was aimed at identifying the effects of computer-based nursing supervision information system towards the information of quality and satisfactions of nursing ascendancy. This research was a study of pre experimental design by using one group pretest postestdesign. The sample of this research was 63 nurses and 50 information quality documents. The result of this research showedthat there was significant effects of the nursing supervision information towards the quality of nursing ascendancy with the mean rate of 12,24 (10%) and the users satisfaction is 4,93 (10,1%) before and after the computer-based technology. (p = 0,000; α : 0,05). The researcher recommends the hospital stakeholders to imperfect the components systems as well as to give feedback for the evaluation and implementation steps.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>