Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferdinand Teguh
"ABSTRAK
Alam memiliki beberapa sistem yang mengatur cara kerja dan interaksi
komponen-komponen di dalamnya. Dalam sistem tersebut, wajar apabila terdapat komponen yang mengalami fase kelangkaan maupun fase berkelimpahan. Untuk mengatasinya, sistem tersebut beserta komponen di dalamnya haruslah bisa beradaptasi agar menciptakan sistem yang stabil dan berkelanjutan. Ketiga kata kunci (adaptasi,
stabilitas, dan berkelanjutan) tersebut menjadi salah satu dasar yang dibutuhkan bagi teknologi, khususnya arsitektur untuk mampu merespons perubahan situasi dan kondisi yang sangat cepat. Di tahun 2020, dunia mengalami pandemi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2 atau Covid-19). Perubahan yang berlangsung sangat cepat ini menjadi ujian bagi teknologi yang diciptakan manusia untuk menjaga kesehatan dan keselamatan manusia. 2033: New Normal menjadi salah satu eksperimen pikiran untuk mencoba melihat bagaimana arsitektur yang selama ini dianggap `kaku` bagi orang awam, mampu merespons perubahan dengan adaptasi teknologi. Dimana ada aksi, akan ada reaksi. Hasilnya, arsitektur yang mampu beradaptasi ini adalah sebuah aksi, dan reaksi yang terjadi adalah keseharian manusia yang menjadi `kaku`, tidak bebas.

ABSTRACT
Nature has several systems that control the scheme and interactions between the components inside. In the system, it is natural that there are components that experience a phase of scarcity and abundance. To overcome this, the system must be able to adapt to create a stable and sustained system. These three keywords (adaptation, stability, and
sustainability) become the foundation needed for technology, especially architecture, to be able to respond to rapid changes. By 2020, the world is experiencing a pandemic of Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2 or Covid-19). This rapid change is a test for the technology that humans created to prioritize human health and safety. 2033: New Normal is a thought experiment made to test architecture that has been considered `inflexible` by ordinary people, able to respond to rapid changes with adaptation of technology. Where there is action, there is reaction. The results, the action is the architecture that adaptive on rapid changes and the reaction that occurs is the daily life of people who become inflexible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nareswarie Ayuanindhita
"Seiring dengan perkembangan zaman, permukaan bumi ini mulai dikuasai oleh manusia, baik untuk tempat bertinggal, memenuhi kebutuhan pangan, maupun untuk memenuhi kebutuhannya hidupnya. Manusia mulai semakin pintar dan mulai menciptakan teknologi yang dapat membantunya melakukan pekerjaan namun, inovasi teknologi tersebut tidak jarang banyak memberikan dampak negatif kepada makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan hewan yang seharusnya juga memiliki hak hidup yang sama di atas bumi ini. Sehingga Proyek Neuron City ini hadir sebagai sebuah sistem yang mengatur keseimbangan kehidupan manusia dengan lingkungan sekitarnya dengan menerapkan sistem Neuron secara makro dan mikro agar manusia dan makhluk hidup lain dapat hidup dengan damai di atas bumi ini.

Along with the times, the surface of the earth began to be controlled by humans, both for a place to live, food resources, and the other their daily needs. Humans began to get smarter and began to create technologies that can help them do the work, but the technological innovations are not infrequently a lot of negative impacts on other living creatures such as plants and animals that should also have the same right to live on this earth. So that the Neuron City Project is present asa system that regulates the balance of human life with the surrounding environment by implementing a macro and micro Neuron system so that humans and other living things can live peacefully on this earth."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiah Hakim Hadini
"Berkembangnya industrialisasi dalam bidang produksi pangan meminimalisir pemahaman food value yang dimiliki bahan pangan sehari-hari dengan memutus koneksi antara manusia dengan produksi bahan pangannya. Hilangnya pemahaman terhadap nilai bahan pangan secara tidak langsung akan berdampak pada rusaknya ekosistem lingkungan kita, hal ini berpotensi untuk membawa kita pada ambang keruntuhan peradaban. Ketahanan pangan merupakan hal paling mendasar yang dapat mengembalikan peradaban dari ambang keruntuhan tersebut. Tugas akhir ini merupakan upaya untuk membuat manusia dapat kembali memiliki koneksi dengan tempat bertinggal
melalui proses penyediaan bahan pangan untuk menciptakan masyarakat yang memiliki ketahanan pangan. Metode arsitektural yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan traces yang dihasilkan dari pengolahan bahan pangan, singkong merupakan bahan pangan lokal yang tumbuh pada tapak eksisting, sebagai missing link yang menghubungkan antara konsumen dan produsen. Traces yang dihasilkan pada pengolahan singkong digunakan untuk merespon tapak secara metafora untuk mengembangkan ruang-ruang intervensi yang dibutuhkan untuk pengolahan singkong, mengembangkan food value sejati yang dimiliki singkong, dan juga sebagai bentuk eksplorasi form untuk finalisasi rancangan.

The industrial development of food production minimizes the understanding of our daily food value, this is done by cutting off our connection with the food production. Ignorance of how our food are processed has indirectly ruin our own ecosystem, thus we have led ourselves to the brink of civilization collapse. Food security is the most fundamental thing that can restore our civilization at that time. This final project is an effort to make humans able to connect with their living place through the process of food processing and create food security. The architectural method used in this final project is through means of traces exploration, which are produced from food processing phase. Cassava is a locally grown food in the existing site, the by-products are defined as traces that are used to respond to the site metaphorically to develop the intervention spaces needed for cassava processing, to develop the true food value of cassava, and also as a guide of forming in the finalization stage of the design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Zulfikar
"Mengangkat topik kelangkaan di mana realitas dianggap sebagai hal yang langka karena kemajuan teknologi dan kemudahan memperoleh informasi dan kebutuhan konsumsi manusia. Menyebabkan gaya hidup konsumerisme berlebih sehingga menghilangkan esensi dari konsumsi itu sendiri. Tugas akhir ini berusaha menggambarkan ulang realitas konsumerisme yang baru, sehingga menciptakan realita peralihan dari kebiasaan konsumerisme pada umumnya. Cerita arsitektur yang disusun dalam ruang kota mencoba mengusulkan potensi lain dari mekanisme mengonsumsi dengan mengedepankan manusia sebagai pejalan kaki. Sehingga manusia dapat menjelajah bebas dalam ruang gabungan virtual dan realitas fisik.

In the topic of scarcity where reality is considered as rarity because of technological advances and the ease of gaining information and human consumption needs. Causing an excessive consumerism lifestyle thereby eliminating the essence of consumption itself. This final project seeks to redefine the new reality of consumerism, whereas creating an
alternate reality from the habits of consumerism in commonly occur. Architectural stories compiled in urban space try to propose other potential from the mechanism of consumption. Human as the main actor performing as pedestrian, roaming inside the hybridation of virtual and physical reality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfirasari Adhani
"Generalisasi standar hidup adalah produk sampingan dari siklus Kelangkaan-Kelimpahan (Scarcity-Abundance) yang melepaskan manusia dari ikatan lokal dan gaya hidup yang kontekstual terhadap lingkungan bertinggal, mendorong kita menuju kehampaan (nothing), dan akhirnya membentuk konsep kelangkaan itu sendiri. Dengan sudut pandang tersebut, Tugas Akhir ini mengambil tema kelangkaan akan kehidupan kontekstual (scarcity of contextual living) yang terjadi pada komunitas Orang Laut Kepulauan Riau. Secara historis, Orang Laut adalah komunitas nomaden yang berubah menjadi seminomaden melalui interaksi antarbudaya. Orang Laut telah mengadopsi beberapa kegiatan domestik melalui asimilasi lewat aktivitas perdagangan. Membersihkan diri dengan sabun dan sampo produksi massal yang berbahan dasar kimia serta mencuci pakaian dengan deterjen telah merusak lingkungan hidup Orang Laut. Dengan membedah esensi anyaman kajang khas Orang Laut sebagai metode untuk merespons isu di atas, Tugas Akhir ini bertujuan untuk menenun kegiatan domestik hasil asimilasi dengan kesadaran Orang Laut akan lingkungan yang tercerminkan melalui penerapan gaya hidup padu di sampan berkajang dan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang kontekstual terhadap tapak untuk mengurangi limbah kimia dari kegiatan domestik Orang Laut.

Generalized standard of living, a by-product of the Scarcity-Abundance cycle, stripped humans off their local ties and contextual lifestyle, pushed us to the nothing end of the continuum, and finally shaping the concept scarcity itself. With that point of view, this thesis emphasizes the theme scarcity of contextual living, with Riau archipelago`s Sea Nomads (Orang Laut) as the main actor of the research. Historically a nomadic turned into semi-nomadic community through intercultural interactions, Orang Laut have been adopting a few domestic activities through assimilation during trading. Cleaning themselves with mass-produced chemical toiletries and washing their clothes with detergents have damaged Orang Laut's living environment. By dissecting the essences of their kajang woven to be used as a method of responding
the phenomenon, this final project aims to weave Orang Laut`s assimilated domestic activities with their environmental value through the application of compact sampan kajang lifestyle and maximizing the potential of existing natural resources to diminish chemical waste from Orang Laut`s domestic activities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Kartika Purnasasmita
"Plastik adalah material yang banyak digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Proyek tugas akhir ini berfokus pada material plastik dan penggunaannya sebagai pemeran antagonis dalam proses kehancuran Mayestik yang membuat kondisi menjadi tidak stabil sehingga kestabilan mengalami kelangkaan. Dalam hal ini, penggunaan plastik yang berlebihan memicu (attract) terjadinya ketidakstabilan. Merespons kondisi tersebut, proyek ini bertujuan untuk mengenang proses ketidakstabilan Mayestik melalui dekonstruksi struktur dan modifikasi elemen spasial yang ada. Selain itu, proyek ini juga akan melihat dynamic flow penggunaan dan sampah plastik sebagai metode untuk mengungkap event dibalik kehancuran Mayestik sehingga memicu terjadinya perubahan perspektif dimana plastik yang semula berperan antagonis menjadi pemeran protagonis dan menghasilkan pengalaman ruang yang baru.

Many people use plastic on a daily basis. This project focuses on plastic and its use as the antagonist of the collapse process of Mayestik causing it to become unstable and the stability becomes scarce. It is caused by the overconsumption of plastic and it plays bigger role as the attractor of instability. In response to the issue, this project aims to
recall the instability process of Mayestik by deconstructing the structures and modifying the existing spatial elements. This project also tries to observe the dynamic flow of plastic use and waste as the method to reveal the event behind the collapse process of Mayestik. It leads to the switching perspective of the actor in which plastic now becomes the protagonist and shapes new spatial experience.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baihaqi Abdullah
"Tugas akhir ini ditulis dalam rangka mengkaji mengenai gratitude yang berperan sebagai elemen spasial yang dapat memberikan respon terhadap isu kelangkaan, lingkungan, dan ekonomi. Scarcity merupakan isu kompleks antara sebab dan akibat yang terjadi pada dunia saat ini. Salah satu hal yang merupakan alasan utama terjadinya scarcity adalah sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan populasi manusia yang tidak terbatas, ketidakseimbangan ini yang menjadi satu dari banyak faktor pemicu scarcity. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kajian ini berupa pengkajian literatur dari buku dan jurnal yang membahas tentang scarcity, gratitude, & sensory spatial elements. Gratitude dalam merespon scarcity. Gratitude pada kehidupan keseharian, dan bagaimana gratitude hadir dalam ruang dan waktu. Selain itu terdapat studi kasus terkait aplikasi gratitude yang disintesakan oleh penulis dengan isu wabah Covid-19 yang terjadi di Kota Wuhan, China.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa elaborasi antara elemen simbolisme spasial seperti cahaya, suara, temparatur, dan skala pada ruang dapat menimbulkan emosi pada manusia dan merefleksikan memori yang terjadi saat pandemic melalui kualitas ruang. Museum pada area pasar ikan Huanan di pusat kota wuhan merupakan bentuk manifestasi arsitektur yang di desain oleh penulis.

The Final project was written in order to examine gratitude which acts as a spatial element that can provide responses to scarcity, environmental and economic issues. Scarcity is a complex issue between cause and effect that occurs in the world today. One of the main reasons for scarcity is limited resources to meet the needs of an unlimited human population, this imbalance which is one of the many triggers for scarcity.
Data collection methods used in writing this study in the form of a literature review from books and journals that discuss scarcity, gratitude, & sensory spatial elements. Gratitude in responding to scarcity. Gratitude in everyday life, and how gratitude is present in space and time. In addition there is a case study related to the application of gratitude that was synthesized by the author with the issue of the Covid-19 outbreak that occurred in Wuhan City, China.
Based on the results of the study, it was concluded that the elaboration between elements of spatial symbolism such as light, sound, temperature and scale in space can cause emotions in humans and reflect the memory that occurs during a pandemic through the quality of space. The museum in the Huanan fish market area in downtown wuhan is a form of architectural manifestation designed by the author.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zelika Razna
"Sebagai respon terhadap topik Scarcity of Softscape, projek ini mengintervensi kompleks ruko 9 Walk di Bintaro, sebuah abandoned site, dengan tujuan untuk membantu proses taking over oleh alam pada site yang dibiarkan untuk hancur dengan sendirinya. Proyek ini mengutilisasi material pada site serta bangunan yang terdiri dari hardscape yang mengacu pada material keras, sebagai alat bagi spesies non-human untuk menjadi konspirator desain, sehingga, mengembalikan kembali arsitektur kepada alam. Melalui pendekatan investigasi dan eksperimen terhadap perilaku dan sistem cacing tanah, serta proses suksesi spesies tanaman, peran desainer kemudian adalah mengaplikasikan hasil riset secara metaforis pada abandoned site untuk menciptakan kondisi hidup yang sesuai dengan kebutuhan tiap spesies non-human, serta menciptakan area baru untuk manusia beraktivitas.

As a response to the topic Scarcity of Softscape, this project imagines an intervention done upon an abandoned shophouse complex in 9 Walk shopping complex in Bintaro, a suburb of South Jakarta, with the aim to assist the taking over process by nature in the abandoned site. In its current abandoned state, the site and building are left with hardscapes that the project utilises as a tool for non-human species to become architectural conspirators to successively take architecture back to nature. Through the approach of investigating and experimenting on earthworms behavior and system, as well as the succession process of plantation species, the designer's role then is to apply metaphorically the research result on the abandoned site for the liveability of these non-human species, thus, creating new areas for activities with experiences for human beings in an orderly fashion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edgar Harvian Tanchurya
"Sebagai bidang interdisiplin ilmu, arsitektur banyak digunakan sebagai medium pendekatan terhadap berbagai bidang pengetahuan, salah satunya narasi. Arsitektur dirasa memiliki kekuatan untuk menyampaikan sebuah narasi dengan caranya yang unik melalui pendekatan manusia dan ruang. Melalui kajian ini, penulis mencoba melakukan pembahasan tentang isu kelangkaan identitas nasional, berupa rasa nasionalisme, sebab dan akibatnya, dengan pendekatan naratif menggunakan medium perancangan arsitektur. Dalam prosesnya, arsitektur akan dilihat sebagai kendaraan narasi yang mengantarkan pembaca menemukan metode alternatif dalam membaca sebuah identitas nasional berdasar pengalaman dan pemahaman masing-masing.

As an interdisciplinary field of science, architecture is widely used as a medium of approach to various fields of knowledge, one of which is narration. Architecture is felt to have the power to convey a narrative through different approaches to human and space. Through this study, the author tries to discuss the issue of scarcity of  national identity, nationalism, its causes and effects, with a narrative approach using architectural design medium. In the process, architecture will be seen as a driving force for narration that leads readers to find alternative methods of reading a national identity based on their own experience and understanding.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adjeng Sekar Langit
"Tugas akhir ini menyelidiki latar arsitektur dari lingkungan yang hidup dengan kelangkaan air dan lahan. Investigasi ini dimulai dengan pertanyaan bagaimana lingkungan hidup dengan kelangkaan, bagaimana pola kehidupan sosial terbentuk sebagai respon lingkungan terhadap kelangkaan. enyelidikan berlanjut dengan pertanyaan lebih mendalam, bagaimana jika kelangkaan yang terjadi di lingkungan menjadi ujung tombak yang mengubah wajah kampung. Membangun bahasa spasial baru berdasarkan reformasi rantai air dengan penyaringan air dan ruang mandiri modular. Bahasa spasial baru menyajikan arsitektur sebagai mesin kehidupan. Lingkungan sebagai mesin kehidupan untuk proses penyaringan air sistem terpadu dengan lingkungan.

This final project is investigating the architectural setting from the neighbourhood that live with water and land scarcity. This investigation begins with the question how does neighbourhood live with scarcity, how does the pattern of social life formed as neighbourhood response to scarcity. The investigation continues with further questions, what if scarcity that happens in neighbourhood to be the spearhead that changes the face of the kampung. Constructing new spatial language based on reforming the water chain by water filtration and modular self- spaces. The new spatial language presents architecture as living machine. The neighbourhood as a living machine for water filtration process unified system with neighbourhood.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>