Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anastia Putri Ridiasa
"Fenomena anak jalanan di Indonesia terutama di kota-kota besar, sudah semakin menjadi masalah kesejahteraan sosial yang serius karena jumlahnya yang terus meningkat secara signifikan baik kualitas maupun kuantitas. Adapun penyebab fenomena anak jalanan ini merupakan gabungan dari berbagai faktor; mulai dari tingkat mikro, tingkat meso, sampai tingkat makro. Oleh karena itu, anak selalu berada dalam posisi yang tidak berdaya bahkan untuk menentukan nasib mereka sendiri. Berangkat dari kondisi tersebut, pada saat ini banyak sekali lembaga pelayanan pengembangan masyarakat (LSM) dengan berbagai bentuk pendekatannya, berusaha mengatasi permasalahan anak jalanan. Selain perhatian dari pemerintah melalui kebijakannya, LSM-LSM ini berusaha untuk membantu memberdayakan keadaan anak jalanan menjadi anak yang berguna dan memiliki kualitas sebagai generasi penerus bangsa di masa depan. Beberapa pendekatan yang dikenal dan diterapkan oleh berbagai LSM saat ini, yaitu street based, centre based dan community based. Street based merupakan penanganan di jalan di mana anak jalanan berada (berfungsi perlindungan), centre based merupakan penanganan di sebuah lembaga/panti/pusat pelayanan (berfungsi rehabilitasi), sedangkan community based merupakan penanganan yang melibatkan seluruh bagian dari masyarakat terutama keluarga atau orang tua anak jalanan (berfungsi preventif). Ketiga strategi pendekatan ini mempunyai keunikannya sendiri dan akan lebih berfungsi efektif jika diterapkan pada anak jalanan yang tepat sasaran. Penelitian ini ingin memfokuskan pada strategi pendekatan melalui centre based yang akan dilihat keberhasilannya dari sudut pandang anak-anak yang didampingi dalam centre based tersebut. Dengan kata lain penelitian ini ingin melihat bagaimana anak jalanan memberikan makna terhadap apa yang dilakukan oleh centre based terhadap diri mereka. Centre based yang dimaksud adalah Yayasan Kasih Mandiri (YKM) cabang Pasar Minggu dan Cimanggis karena centre based ini telah berdiri selama 6 tahun dan masih terlihat konsisten dengan tujuan dan fungsi utamanya. Sedangkan kriteria informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah informan yang menonjol (paling pintar, paling rajin, paling tua, dan satu informan perempuan sebagai pembanding ketiga informan laki-laki yang lain) dan telah tinggal lebih dari 1 tahun dalam centre based tersebut. Metode penelitan yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe deskriptif melalui wawancara mendalam dan studi literatur sebagai data pelengkap yang dapat mendukung penggalian realitas yang ditemui. Selain itu, peneliti juga melakukan live in (tinggal bersama) di centre based tersebut selama sebulan dengan frekuensi tiga hari dalam seminggu dalam rangka observasi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memberikan makna yang positif terhadap centre based bagi perkembangan dan peningkatan kualitas diri mereka. Hal ini berarti YKM sebagai sebuah centre based telah berhasil menjalankan fungsi rehabilitasi bagi mantan anak jalanan yang menjadi asuhannya. Walaupun pada kenyataannya, YKM juga tidak terlepas dari kritik dan saran dari informan yang merupakan masukan/feedback yang baik untuk perkembangan dan peningkatan pelayanannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Ramawan Adipura
"Ecological citizenship, sebagai konseptualisasi dari pemahaman hak dan tanggung jawab terhadap lingkungan, diasumsikan memlilki pengaruh terhadap perilaku lingkungan. Kajian ini melihat pendidikan lingkungan formal sebagai faktor pembeda dalam melihat hubungan antara ecological citizenship dan perilaku lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei sampel. Pemilihan responden dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 98 orang dari populasi mahasiswa Program Sarjana Reguler FISIP UI angkatan 2009, kemudian membagi rata menjadi dua kategori, yaitu yang telah mengikuti mata kuliah lingkungan dan tidak mengikuti mata kuliah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dengan asumsi awal penelitian yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara ecological citizenship dan perilaku lingkungan. Pendidikan lingkungan formal terbukti tidak menjadi pembeda pada penelitian ini.

As a conceptualization of rights and responsibilites comprehension toward environment, ecological citizenship is assumed that affects environmental behavior. This study observes the formal environmental education as a factor that differentiate the relation between ecological citizenship and environmental behavior. The research method being used is quantitative approach with sample survey technic. Respondents is drawn by taking 98 samples of FISIP UI batch 2009 undergraduate students, then splitted to two categories, the ones who have got environmental course and the ones who have not got. The result shows that the difference from early assumption which is not found any relation between ecological citizenship and environmental behavior. Formal environmental education as a variabel control is proven not a differential factor at this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Wardatun Nihayah
"Skripsi ini mengkaji tentang Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dengan menggunakan pendekatan proses perencanaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menitikberatkan interpretasi terhadap data yang diperoleh baik data primer berupa wawancara mendalam dan dielaborasi dengan data sekunder seperti dokumen PSBI dan observasi berbagai berita online. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa PSBI merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk membangun. kredibilitas sebagai bank sentral baik pada tingkat nasional maupun internasional.

This study describes about Social Program Bank Indonesia (SPBI), by the planning process approach. This research used qualitative research method that emphasize the interpretation of the data obtained both primary data by means of in-depth interviews and elaborated with secondary datas such as documents of SPBI and observation of various online news. The result of this study shows that SPBI is a mean of Bank Indonesia to build the capability up as a central bank nationally and internationally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Dis Pratomo
"Penelitian ini memaparkan program One Village One Product (OVOP) yang dilaksanakan oleh PKPU selaku lembaga sosial non pemerintah (NGO) secara deskriptif-analitis. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan secara mendalam desain dan proses berlangsungnya program OVOP sebagai sebuah program pembangunan komunitas dengan pendekatan social planning. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik field trip, dimana peneliti melakukan observasi, wawancara, dan pengambilan data sekunder sebagai metode pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa program OVOP yang dilakukan PKPU sudah menerapkan secara baik konsep pembangunan komunitas dari aspek tujuan, prinsip, struktur, perencanaan, persiapan, dan implementasi.

This study presents One Village One Product (OVOP) program which was carried out by PKPU as a non government organization (NGO) in descriptive-analytic way. The purpose of this research was to expose in-depth design and process of the OVOP program with social planning approach. This study uses qualitative and field trip method, in which researchers conduct observations, interviews, and secondary data retrieval as a method of data collection. The results of this study showed that the OVOP program performed by PKPU is sufficient according to the concepts of community development such as objectives, principles, structures, planning, preparation, and implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kistiyah Aini Sri Prabasanti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perilaku kesehatan preventif remaja terkait HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan hubungan perilaku kesehatan preventif dengan attitudes terkait HIV/AIDS yang dimiliki remaja akhir di wilayah Depok dan hubungan perilaku kesehatan preventif dengan subjective norms terkait HIV/AIDS yang dimiliki remaja akhir di wilayah Depok.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tehnik penggumpulan data survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kesehatan preventif remaja terkait HIV/AIDS tinggi. Mayoritas responden memiliki attitudes mengenai perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS tinggi dengan perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS yang tinggi; dan mayoritas responden memiliki subjective norms mengenai perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS rendah dengan perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS yang tinggi.

ABSTRACT
This thesis discusses about preventive health behavior of adolescent. The purpose of this research are to describe relation between preventive health behavior with attitudes about HIV/AIDS of late adolescent in Depok and to describe relation between preventive health behavior with subjective norms about HIV/AIDS of late adolescent in Depok.
This research uses quantitative method of data collection through survey. The result of research indicate that participant of this research has high preventive health behavior in HIV/AIDS. Almost all of participant of this research has high attitudes about preventive health behavior in HIV/AIDS with high preventive health behavior in HIV/AIDS, and almost all of participant of this research has low subjective norms about preventive health behavior in HIV/AIDS with high preventive health behavior in HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Zafira
"Untuk menanggulangi masalah penyakit HIV & AIDS, upaya yang sering dilakukan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pemerintah, institusi kesehatan, maupun masyarakat kurang memperhatikan dampak sosial yang ditimbulkan dari HIV & AIDS. Salah satunya adalah stigma terhadap ODHA. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakatmengenai HIV & AIDS.
Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana hubungan antara pengetahuan mengenai HIV & AIDS dengan tingkat stigma terhadap ODHA. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survey 80 orang ibu di Jakarta Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat stigma terhadap ODHA yang tinggi, cenderung memiliki pengetahuan yang rendah mengenai HIV & AIDS. Stigma terhadap ODHA terangkum dalam empat dimensi stigma yang terukur secara empiris.

Coping with HIV & AIDS disease, people often use some promotive, preventive, curative, and rehabilitative approaches. Goverment, health institutions, and society usually ignore about social effects of HIV & AIDS. One major problem is PLWHA stigma. In many cases, people usually lack of proper knowledge about HIV & AIDS.
This study describes the relationship between HIV & AIDS knowledge and PLWHA stigma. Using quantitative approach, this study conduct a survey of 80 woman in East Jakarta.
The result found that woman with higher PLWHA stigma tends to have a lower knowledge of HIV & AIDS. The emerging of PLWHA stigma is constructed by a well measured four stigma domain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wahyono
"ABSTRAK
Pengelolaan sampah di Indonesia selama ini banyak bertumpu pada
pendekatan akhir, yaitu dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat
pembuangan akhir sampah (TPA). Pendekatan konvensional ini menimbulkan
sejumlah persoalan mulai dari pengangkutan sampai keterbatasan lahan sebagai
tempat pembuangan akhir sampah. Pengelolaan sampah secara konvensional
terbukti beum mampu mengatasi masalah sampah di Jakarta yang sangat
kompleks. Perlu ada paradigma pengelolaan baru yang berbasiskan pada
komunitas. Hal ini karena sampah di Jakarta sebagian besar merupakan
sumbangan dari sampah rumah tangga.Oleh karena itu penyelesaianya pun haris
dimulai dari hulu penghasil sampah itu sendiri. Pengelolaan sampah ini pada
komunita harus berprinsip pada 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle).
Komunitas Delima merupakan sebuah kegiatan dimasyarakat yang
berupaya mengelola sampah secara mandiri. Komunitas ini ada dan masih bisa
berlangsung sampai dengan sekarang karena ada proses diskusi dan musyawarah
secara bersama sama dalam setiap perjalanan komunitas ini. Terdapat komunikasi
yang dilakukan secara terus menerus oleh komunitas ini, baik didalam internal
dan juga dengan kelompok lain (eksternal). Komunikasi berulang ulang secara
intens menuju kearah kemajuan dan memecahkan masalah secara bersama-sama
menjadi kunci dalam keberlanjutan program ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Dengan
menggunakan pendekatan studi kasus, fokus penelitian ini akan dapat dipahami
secara mendalam dan komprehensif. Pendekatan ini diharapkan bisa mengkaji
proses, aktivitas, dan peristiwa komunitas dalam melakukan dialog yang setara
sehingga program pengelolaan sampah dapat berlanjut. Tekhnik pengumpulan
data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan juga data
sekunder. Untuk membuktikan apakah data valid atau tidak, peneliti
menggunakan metode trianggulasi data, yaitu tekhnik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang sudah diperoleh

ABSTRACT
Nowadays, managing waste in Indonesia mostly based on the final
approach, which is collecting, transporting and taken away to the final waste
location (TPA). But this conventional approach bring more problem, such as
transporting until the limitation of land as the final waste location. It prove
if waste problem in Jakarta is deliberative complex. There must be a new
paradigm of managing which basis on community, because most of waste in
Jakarta are household waste. So the solution is must on the onstream. In also
must be based on 3 R (Reduce, Reuse and Recycle).
Komunitas Delima is a community activity which managing waste
independently. This community is still alive because of discussion and
deliberation. Communication in continuity is the key, internal and external.
Intensity to the forward and solving problem together is the key of life of
this program.
This study using qualitative method. Using case study approach, this
research focus can be understanding correctly and deeply. This approach is
expected could determine the process, activity, and community event on the
dialogue so the program could be extended. The data collection used deep
interview, observation and secondary data. To prove if this data valid or not,
the research could use triangulation data method, which is data validating
checking method who used item outside the data for the purpose of
checking of comparing to the received data."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Putri Ch
"Skripsi ini membahas persepsi manajer dalam kaitannya dengan implementasi CSR PT Pertamina (Persero). Dalam menjelaskan persepsi, skripsi ini juga mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi manajer dan implementasi CSR menggunakan teori strukturasi Giddens. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa manajer memandang CSR sebagai potensi pengembang bisnis, cara memanage resiko bisnis dan sebagai cara creating shared value antara perusahaan dengan masyarakat. Persepsi tersebut dibentuk oleh faktor yang bersifat struktur dan agensi. Faktor struktural seperti kultur persaingan, ISO 26000 dan jenis perusahaan memberikan warna yang dominan di dalam persepsi manajer. Sedangkan faktor agensi seperti riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan relasi manajer di luar perusahaan lebih mewarnai implementasi CSR yang dijalankan manajer. Persepsi tidak selamanya berujung pada implementasi, faktor yang sangat mempengaruhi implementasi adalah posisi (posisi tawar) divisi CSR dalam perusahaan. Implementasi CSR PT Pertamina (Persero) banyak diwarnai oleh kepentingan bisnis perusahaan.

This paper discusses about perception of managers regarding connection with CSR implementation Pertamina (Persero). This paper also discusses some factors that can affect the perception of managers and CSR Implementation using Giddens Theory of Structuration. This study uses a qualitative method by conducting in-depth interview, observation and document study. The result of this research found that managers view CSR as potential in developing business, techniques in risk management of business, and as way of creating shared value between campanies and communities. The perception is formed of several factors that are structural and agencies. Structural factors such as the culture of competition, ISO 26000, and the type of dominant companies provide variations in perception of managers. On agencies factors such as history of education, work experience, and relationhips managers outside the company give more information about variation CSR implementation. Percepsion is not always lead to implementation. Affecting factors on implementation is the position (bargaining) CSR division within the company. CSR Implementation of Pertamina (Persero) is required by the business interests of the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Prabu Gustyangga Oetomo
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara implementasi CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dab dinamika konflik di antara komunitas lokal dan korporasi yang dilihat dari persepsi warga kelurahan Puspanegara. Variabel persepsi implementasi CSR sebagai variabel independen dilihat dari beberapa dimensi, yakni persiapan implemenasi CSR, pelaksanaan implementasi CSR, dan monitoring implementasi CSR. Sementara itu, pada persepsi dinamika konflik sebagai variabel dependen, dilihat dari beberapa dimensi, yakni bentuk dan eskalasi konflik, intensitas konflik, peran aktor dan lembaga dalam konflik, dan karakteristik lokal. Untuk melihat implementasi CSR tersebut secara lebih spesifik, peneliti melihat persepsi implementasi CSR Indocement dari 5 aspek yang memang sudah dicanangkan oleh Indocement itu sendiri. 5 aspek tersebut adalah CSR di bidang Ekonomi, CSR di bidang Pendidikan, CSR di bidang Kesehatan, CSR di bidang Sosbudagor (Sosial, Budaya, Agama, dan Olahraga), dan CSR di bidang Keamanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan melakukan survey kepada sejumlah responden yang ditarik secara acak dengan menggunakan teknik penarikan multi-state random sampling pada kelurahan Puspanegara. Kriteria responden yang dipilih adalah mereka yang memiliki peran sebagai suami atau istri dalam suatu keluarga (KK).
Hasil temuan menunjukkan bahwa dari implementasi CSR, warga Kelurahan Puspanegara mempersepsikan implementasi CSR Indocement sudah baik dalam bidang Sosbudagor dan Kesehatan, kemudian pada bidang Pendidikan dipersepsikan sedang, pada bidang ekonomi dipersepsikan kurang baik dan pada Bidang keamanan dipersepsikan tidak baik atau buruk karena tidak terlihat. Oleh sebab itu Implementasi CSR Indocement secara keseluruhan bernilai rendah. Di sisi lain, dari persepsi komunitas lokal, Dinamika konflik di antara Indocement dan warga kelurahan Puspanegara cenderung bernilai rendah. Hal tersebut dikarenakan Indocement telah menyelesaikan penyebab konflik utamanya yaitu polusi debu dengan memasang alat yang bernama electrostatic precipitator.

This study discusses The Relation between PT Indocement Tunggal Prakarsa's CSR Implementation and The Dynamics of conflict between local communities and corporation which viewed from the perception of residents on Puspanegara village. The variable perception of CSR implementation as independent variable seen from several dimensions. Namely, the preparation of CSR implementation, the execution of CSR implementation, and the monitoring of the CSR implementation. Meanwhile, in the perception of the dynamics of conflict as the dependent variable, seen from several dimensions. namely the shape and the escalation of the conflict, the intensity of the conflict, the role of actors and institutions in conflict, and local characteristics. Then, with the aim to assess the CSR implementation more specifically, researchers examined the perception of Indocement's CSR implementation by 5 aspects that had been declared by Indocement itself. Those 5 aspects are, CSR in Economics, CSR in Education, CSR in Health, CSR in Sosbudagor (Social, Cultural, Religion, and Sport), and CSR in Security aspect. This study used quantitative research method to survey the number of respondents were randomly drawn by using multi-state random sampling technique on Puspanegara village. respondents selected criteria are those who have a role as husband or wife in a family according to their KK (Kartu Keluarga).
The findings showed that the recidents of Puspanegara Village perceived that implementation of CSR in Indocement has been good in the Sosbudagor and Health aspects, then on education aspect is being perceived as medium, in the economic aspect is being perceived as good-less and in the security aspect is being perceived as not good or bad because it is not too visible . Therefore, Indocement CSR implementation overall tend in low category. On the other side, from the perception of local communities, dynamics of the conflict between Indocement and Puspanegara villagers tend low. It is because Indocement has solved the main causes of the conflict, namely dust pollution by installing a device called an electrostatic precipitator.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Hariyani
"Kampanye kian marak dilakukan dengan menggunakan media sosial, tidak terkecuali kampanye lingkungan. Berdasarkan kajian-kajian sebelumnya keefektifan kampanye dengan menggunakan media sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti adanya administrator online yang aktif, adanya sosialisasi tambahan yang dilakukan secara offline, dan juga terlibatnya pengikut/followers di media sosial secara aktif. Namun, tulisan ini melihat kampanye lingkungan di media sosial dapat efektif dari sisi lain yaitu dari jaringan sosial. Kajian ini melihat bagaimana jaringan sosial berperan dalam membuat efektif kampanye lingkungan di media sosial, sehingga dapat dikatakan bahwa kajian ini menambahkan penemuan dari kajian-kajian sebelumnya yang berbicara mengenai faktor yang membuat efektif kampanye lingkungan dengan menggunakan media sosial sebagai media komunikasinya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus pada kampanye melawan asap yang diinisiatori oleh BEM UI 2015 untuk membentuk sebuah aliansi dengan menggandeng beberapa organisasi di UI dan juga dari luar UI. Pengambilan data dalam studi ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan-informan tertentu berdasarkan kriteria yang penulis tetapkan dan melakukan observasi terhadap akun media sosial yang digunakan untuk menyebarluaskan kampanye melawan asap. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa keterlibatan peran jaringan di media sosial mempengaruhi efektifitas kampanye melawan asap, serta hubungan sosial antar organisasi yang tergabung dalam aliansi gerakan melawan asap terbentuk berdasarkan jaringan perasaan/sentiment.
Campaigns nowadays are oftenly carried through social medias, including campaigns concerning the environment. Based on previous studies, effectivity of campaigns through social medias were affected by many factors, such as the activity of the online administrator, additional socialization that were carried off-line, and also the involvement of the active followers in social medias. However, this paper views environmental campaign in social medias could be effective if viewed from another side, that is social network. This study sees how social network can improve the effectivity of environmental campaigns in social medias,therefore it's safe to say that this study brings an addition to previous studies related to factors that influenced the effectivity of environmental campaigns that utilized social medias as a channel of communication. The method used for this paper is qualitative method, with case study on Melawan Asap (Fight the Haze) campaign initiated by BEM UI (Executive Board of Students of University of Indonesia) in 2015 to form an alliance consisting several organizations from inside and outside of the university. Collection of data for this study was done with in-depth interviews with certain informants, based on a criteria established previously by the author, beside an observation upon social media accounts that were used for Fight the Haze campaign. The result shows that the involvement of networks in social media affects the effectivity of Fight the Haze campaign. Also, the social relation between organizations that are united under the alliance of Fight the Haze campaign are based on sentimental network."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>