Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amida Syafa`ati
"Perusakan habitat hutan, pengalihan fungsi hutan yang berlebihan serta penangkapan dan penjualan ilegal satwa liar membuat semakin banyaknya satwa di Indonesia yang terancam punah atau bahkan benar-benar punah. Edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pelestarian satwa liar rnemainkan peranan panting dalam pelestarian satwa liar. Pusat Primata Schmutzer yang merupakan pusat konservasi primata dengan tujuan perlindungan dan pelestarian primata Indonesia, juga berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih menghargai dan peduli pada keindahan satwa liar Indonesia.
Penelitian ini mencoba mengevaluasi program pemasaran sosial yang telah dilakukan Pusat Primata Schmutzer dalam menyampaikan informasi tentang satwa primata, memperkenalkan konsep keberadaan Pusat Primata Schmutzer yang lebih dari sekedar zoo tetapi lebih mengutamakan kesejahteraan serta konservasi satwa primata, serta upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pelestarian satwa primata. Outcome evaluation dengan mengukur peningkatan knowledge serta perubahan attitude dilakukan untuk menilai efektivitas program komunikasi Pusat Primata Schmutzer kepada pengunjung umum.
Melalui perbandingan hasil kuesioner dari sampel pengunjung umum untuk mengukur knowledge dan attitude sebelum dan sesudah berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer, penelitian ini menunjukkan bahwa program komunikasi yang dilakukan oleh Pusat Primata Schmutzcr mempunyai kontribusi dalam meningkatkan knowledge pengunjung dewasa maupun anak-anak. Peningkatan knowledge diharapkan akan mendorong perubahan sikap pengunjung Pusat Primata Schmutzer agar lebih menghargai pelestarian satwa primata bahkan lebih jauh diharapkan mendorong mereka untuk turut berperan serta dalam upaya konservasi satwa primata serta satwa liar lainnya.
Dari hasil penelitian ternyata tidak terjadi perubahan attitude yang signifikan pada responden pengunjung dewasa. Attitude mereka sebetulnya sudah cukup positif, mereka bisa menerima konsep kesejahteraan dan konservasi satwa serta edukasi bagi pengunjung yang menjadi perhatian utama Pusat Primata Schmutzer, termasuk juga menerima dengan baik peraturan yang diterapkan bagi pengunjung serta sikap yang positif terhadap upaya pelestarian satwa primata. Tetapi masih ada beberapa hal yang perlu upaya untuk lebih ditingkatkan serta sate attitude yaitu pemanfaatan satwa primata untuk atraksi hiburan yang ternyata masih negatif tidak seperti apa yang diharapkan.
Sementara itu untuk responden anak-anak, terjadi perubahan attitude setelah mereka berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer, tetapi terbatas hanya pada beberapa hal saja seperti sikap terhadap peraturan dan edukasi tentang satwa primata di Pusat Primata Schmutzer, serta sikap untuk menjadi bagian dari upaya penyelamatan alarm Tetapi masih terdapat beberapa attitude yang masih lemah dan perlu upaya agar lebih positif serta attitude terhadap pemanfaatan satwa primata untuk atraksi hiburan yang masih negatif.
PPS perlu mengupayakan perbaikan penyampaian inforinasi kepada pengunjung dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah, dengan melakukan perbaikan pesan di papan informasi atau perubikan inforrnasi di area binatang yang lebih fokus, sederhana, menarik, informatif sehingga mudah dimengerti oleh pengunjung dengan berbagai tingkat pendidikan. Selain itu diperlukan guidance untuk penyampaian informasi kepada anakanak yang dilakukan melalui program kunjungan sekolah. PPS sebaiknya juga lebih mempromosikan kegiatan seperti Kuliah Primata atau Program Sahabat Primata agar peningkatan knowledge pengunjung tidak hanya bersifat sementara.
Untuk mendorong perubahan attitude, PPS dapat menyampaikan pesan yang mengarahkan pada attitude yang spesifik, pesan yang cukup kuat dan lebih fokus untuk membawa perubahan attitude. Selain itu juga memberikan informasi yang menyampaikan akibat atau hasil yang dirasakan bila manusia melestarikan satwa primata. Alternatif yang lain adalah dengan animal show tetapi tanpa mengeksploitir satwa primata.
Pusat Primata Schmutzer perlu melakukan upaya yang terns menerus untuk mempengaruhi attitude bahkan diharapkan mampu mengubah behavior pengunjung terhadap pelestarian satwa primata. Kenyataan bahwa sebagian besar pengunjung datang ke Pusat Primata Schmutzer dengan tujuan berekreasi, sedikit dari mereka yang sengaja datang untuk mendapatkan informasi dan pesan tentang konservasi, maka menjadi tantangan bagi Pusat Primata Schmutzer untuk menyampaikan pesan kepada pengunjung yang dikemas dalam suasana hiburan dan rekreasi. Pemanfaatan berbagai media konwnikasi hendaknya dilakukan dengan lebih baik, dengan pesan yang lebih fokus, lebih menarik perhatian, pesan yang informatif bagi target adopter, sehingga mudah dipahami dan mampu mendorong perubahan sikap bahkan perilaku pengunjung PPS agar mereka lebih berperan dalam pelestarian satwa primata, bahkan diharapkan juga pelestarian satwa liar lainnya, serta pelestarian habitat mereka.

Destruction of forest habitat, conversion of forest function, hunting and illegal wildlife trade make more and more Indonesia's wildlife threatened with extinction or even totally disappeared. Education and public awareness can play an important role in conservation of wildlife. Schmutzer Primate Centre is a primate conservation center that aim to protect and conserve Indonesia's primate. Schmutzer Primate Center also would help to teach people to appreciate and care for the beautiful of Indonesia's wildlife.
This study aims to evaluate the effectiveness of Schmutzer Primate Centre social marketing program to give information to the visitor about primate, introducing the concept of Schmutzer Primate Centre which more than a zoo but give priority to animal welfare and conservation, and also strive to increase public awareness of primate conservation. Outcome evaluation to measure increase in knowledge and change in attitude conducted to assess the communication program effectiveness of Schmutzer Primate Centre.
Through comparing responses to questionnaires from pre- and post-visit samples, this study found that communication program has contribution in improving knowledge of adult visitors and children visitors. This increase in knowledge is expected encourage visitors to change their attitude to be more respectful of primate conservation and also expected encourage them to be the part of primate conservation and other wildlife conservation effort.
In relation to attitude change, no significant changes were found in the attitudes of post-visit adult respondents as a result of communication program in the centre. Respondents had positive attitudes toward animal welfare and wildlife conservation in Schmutzer Primate Centre; they can accept the rule for the visitor in the centre, and positive attitudes toward primate conservation. But there are some matters which need effort to improve and respondents also hold a negative attitude towards exploiting primate for entertainment.
This study found that attitude change did occur in children respondents as a result of communication program in Schmutzer Primate Centre, but limited to some matters. The program was effective in changing attitudes in post-visit children respondents relating to the rule for visitor in the centre, education about primate in the centre, and attitude towards the effort to save the environment. But the children also hold some negative attitudes and still need some efforts to change those attitudes, and one negative attitude towards exploiting primate for entertainment.
Schmutzer Primate Centre needs to improve delivering effective message to visitors with low education level. Messages that presented in information board or in animal area should be focused, simple, attractive, clear, so that is easy to understood by visitors in any level of education. Schmutzer Primate Centre should also provide guidance program to deliver information to the children that can be done is zoo visit of school group. It is also recommended that Schmutzer Primate Centre need to promote the activities like Kuliah Primata or Sahabat Primata Program.
Schmutzer Primate Centre needs to direct their interpretive messages toward changing specific attitudes. The messages should be strong and focused to bring about the desired changes in attitudes. In addition, it needs to give information about the impact if we save the primate. Other alternative is the use of animal show without exploit them can provide educational experiences to the visitors.
It is recommended that Schmutzer Primate Centre need to do a continuous effort to influence people's attitude and behavior toward primate conservation. People come to Schmutzer Primate Centre for recreation and few of them come to be educated or to get information about conservation. It is Schmutzer Primate Center?s challenge, then, to provide them with educational experiences that are founded in entertainment. Schmutzer Primate Centre should utilize various communication media to deliver educational message to the visitors so it can improve people's conservation knowledge, enhanced environmental attitudes, and become part of the movement to save our natural heritage.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Pratamawardani S.
"Dengan semakin banyaknya bahan pakaian yang tampaknya tidak dapat didaur ulang, fashion berkelanjutan adalah solusinya. Daur ulang itu penting karena berkaitan dengan keselamatan lingkungan. Hal ini juga penting untuk diketahui oleh masyarakat, dan untuk itu diperlukan sebuah platform untuk menyampaikan pentingnya fashion yang berkelanjutan, seperti Instagram. Platform dianggap sebagai alat komunikasi dan pemasaran yang efektif untuk menyebarkan pesan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis akun Instagram @Sejauh_Mata_Memandang sebagai clothing line brand lokal yang menerapkan social marketing dan bagaimana berhasil memperkenalkan gaya hidup fashion yang berkelanjutan. Dalam penelitian ini, strategi 'Honeycomb of Social Media dipilih untuk menilai konten, dan menggunakan pendekatan kualitatif dalam metode analisis konten, penelitian ini mengumpulkan data yang akan diambil dari fitur Instagram akun posting, 'Instastory' dan 'Feeds'. Kemudian ditemukan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa akun Instagram @Sejauh_Mata_Memanda memanfaatkan pemasaran sosial untuk meningkatkan kesadaran akan kampanye dan merek mereka. Alhasil, kami meminta mereka untuk mempengaruhi mereka agar membeli ide gaya hidup berkelanjutan mereka dan juga membeli lini pakaian dan tekstil mereka untuk berpartisipasi dalam gaya hidup berkelanjutan, memaksimalkan pemanfaatan fitur yang telah disediakan Instagram. 

With the increasing number of clothing materials that appear unable to be recycled, sustainable fashion is the solution. Recycling is important as it engages with the safety of the environment. It is also important for people to be aware of, and by doing so, a platform is needed to convey the importance of sustainable fashion, such as Instagram. A platform is considered an effective communication and marketing tool to spread a message. Thus, this study aims to examine and analyze the @Sejauh_Mata_Memandang Instagram account as a local brand clothing line that applies social marketing and how it successfully introduces a sustainable fashion lifestyle. In this study, the ‘Honeycomb of Social Media strategy is chosen to assess the content, and using the qualitative approach in content analysis methods, this study collects the data which will be retrieved from the account’s Instagram feature of posts, ‘Instastory’ and ‘Feeds’. It then found that this study shows that the Instagram account @Sejauh Mata Memandang utilized social marketing to raise awareness of their campaign and brand. As a result, we have them order to influence them to buy their sustainable fashion lifestyle idea and buy their clothing line and textiles to participate in a sustainable fashion lifestyle, maximizing the utilization of the feature Instagram has provided. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Toni H.
"Tesis ini membahas tentang pelaksanaan Kampanye Multimedia Rumah Aman Gempa, yang dilaksanakan oleh Yayasan IDEP, atas dukungan AIFDR (Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction) ? AusAID. Di dalamnya dijelaskan tentang bagaimana sebuah kampanye dilihat dari konsep pemasaran sosial, dengan mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan pelaku, pesan, saluran dan target dan strategi kampanye. Dengan fokus pada pelaksanaan kampanye dari sudut pandang kampanye perubahan sosial dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Weakness), penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sejumlah hal yang dapat diambil sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perlu ada tahapan pengembangan pesan yang matang dalam sebuah kampanye pemasaran sosial. Strategi kampanye media yang dikemas multi-jenjang dan menggunakan sejumlah medium dapat membantu memastikan pesan-pesan kunci disebarkan secara luas, dikenali, dipahami dan sedapat mungkin diadaptasi oleh publik yang menjadi target kampanye. Selain itu juga penting untuk mendapat perhatian bahwa pendekatan lokal/setempat, dengan penggunaan istilah, tokoh, media dan saluran komunikasi tradisional mempunyai peran yang signifikan dalam sebuah kampanye perubahan perilaku. Kapasitas lokal, dalam kampanye komunikasi yang sifatnya teknis penting untuk melibatkan pakar dari negeri sendiri. Agen perubah dari komponen teknis dan ilmiah, disiapkan dan menjadi faktor yang signifikan dalam keberhasilan kampanye.

This thesis discussed on the implementation of the Multimedia Campaign Build Back Better (Rumah Aman Gempa) implemented by IDEP Foundation with support from the AIFDR (Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction) - AusAID. Research on how a campaign being implemented viewed from the social marketing perspective, which also put attention on selection of the source, message, channel, target and campaign strategy. Focused on the social change campaign concept and SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Weakness) analysis, this study is using descriptive qualitative research approach. Highlight on this study include, that a well designed message development assessment study is strongly needed during the initial phase of the campaign. Multi-tiered campaign and using selected targeted media, can help to ensure that key messages is well broadcast, acknowledge and raising community awareness to the campaign, which will also lead to adaption of the message. Local wisdom and local knowledge, and the use of the local approaches of language and idioms is giving a significant impacts to the campaign result. Building capacity by using local expertise, will add credibility to the echnical aspect of the campaign, and lead to campaign success.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31148
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Novelyna Anansi
"Tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak telah menyebabkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menciptakan Kampanye Three Ends, yang terdiri dari tiga program: menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, menghentikan perdagangan manusia, dan menghentikan kesenjangan ekonomi bagi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial ini. Kerangka penelitian berasal dari elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation, and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analisis dilakukan pada konten yang diposting dan tanggapan pada media sosial, untuk empat media sosial yang digunakan dalam kampanye (Instagram, Twitter, YouTube, dan Facebook).
Penelitian ini menemukan bahwa lebih banyak masyarakat yang memberikan tanggapan di akun media sosial Facebook KPPPA, akan tetapi beberapa bulan terakhir justru akun media sosial Instagram KPPPA lebih banyak menarik perhatian masyarakat. Minat pengguna media sosial meningkat ketika KPPPA memposting informasi infografis tentang statistik kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Komunikasi hanya bersifat satu arah yaitu ketika kementerian mengunggah sesuatu, kemudian publik memberikan tanggapan berupa menyukai foto atau merespon melalui kolom komentar; tidak ada interaksi antara kementerian dan publik di media sosial yang digunakan dalam kampanye ini.

The high rate of violence on women and children has caused the Ministry of Women Empowerment and Child Protection (MoWECP) to create Three Ends Campaign, consisting three programs: stop violence toward women and children, stop trafficking, and stop economic disparity for women. This research aims to evaluate the effectiveness of social media utilization in this social marketing campaign. The research framework derives from the element of social media marketing: Content, Context, Connectivity, Conversation; and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analysis were conducted on content of social media posting and responses, for four social media used in the campaign (Instagram, Twitter, YouTube, and Facebook).
This research found that more people response on Facebook compare to other social media, but in the recent months Instagram attracts more attention. The interest of social media users is increasing when KPPPA post infographic information about statistic of violence against women in Indonesia. The direction of communication is only one way that the ministry posting something, then the public giving likes or comments; there is no interaction between the ministry and the public in the social media used in this campaign.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzul`afifah Arifin
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas strategi pemasaran sosial yang diterapkan oleh Yayasan DeTara dalam melaksanakan pendidikan lingkungan. Pendekatan penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan jenis deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan strategi yang digunakan oleh Yayasan DeTara dalam memasarkan produk pendidikan lingkungannya adalah melalui strategi dalam pengembangan produk, media promosi,
membangun kemitraan dengan stakeholder terkait, mengembangkan personil di internal organisasi, menentukan tempat dan target adopter berdasarkan visi organisasi, menentukan harga Berdasarkan perencanaan biaya operasional kegiatan, dan membuat presentasi produk sebagai pendukung kegiatan dengan bahan ramah lingkungan. Namun demikian, strategi pemasaran sosial dalam kegiatan pendidikan lingkungan oleh Yayasan DeTara digunakan sebagai pendekatan langsung kepada penerima manfaat atau target sasaran, dan juga merupakan digambarkan sebagai pendekatan strategi secara tidak
langsung terhadap keberlangsungan lembaga. Yayasan DeTara juga menemukan hambatan. Hambatan tersebut datang dari internal organisasi berupa kekurangan sumberdaya baik manusia maupun materi. Selain itu, Hambatan dari eksternal organisasi juga muncul yaitu adanya konflik kepentingan antar lembaga. Agar pelaksanaan
pemasaran sosial yang dilakukan efektif, maka diharapkan Yayasan DeTara dapat lebih merinci bentuk segmentasi target adopter lebih spesifik.

ABSTRACT
The focus of this research is to describe implementation of social marketing strategy in environmental education by DeTara Foundation.This researsch uses a qualitative approach with descriptive type. The result shows that the strategy impelemented by DeTara Foundation are produk development, media promotions, build a partenership with related stakeholder, perseonnel developement in internal orgaization, focusing target adopter based on vision of organization, determining price of product based on operational budget estimation, provide a material presentation from environmental product. However, through this research, the social marketing stragety on environmental education used as direct approach towards beneficieries target and give indirect impact to sustainability of institution itself. In implementation of social marketing, DeTara Foundation also facing some challenges which came from internal and external organization. In order to make an effective implementation of social marketing, DeTara Foundation suggested to maximilize the fungtion of communication between related stakeholder and arrange a specific target adopter based on organization vision;The focus of this research is to describe implementation of social marketing strategy in environmental education by DeTara Foundation.This researsch uses a qualitative approach with descriptive type. The result shows that the strategy impelemented by DeTara Foundation are produk development, media promotions, build a partenership with related stakeholder, perseonnel developement in internal orgaization, focusing target adopter based on vision of organization, determining price of product based on operational budget estimation, provide a material presentation from environmental product. However, through this research, the social marketing stragety on environmental education used as direct approach towards beneficieries target and give indirect impact to sustainability of institution itself. In implementation of social marketing, DeTara Foundation also facing some challenges which came from internal and external organization. In order to make an effective implementation of social marketing, DeTara Foundation suggested to maximilize the fungtion of communication between related stakeholder and arrange a specific target adopter based on organization vision, The focus of this research is to describe implementation of social marketing strategy in environmental education by DeTara Foundation.This researsch uses a qualitative approach with descriptive type. The result shows that the strategy impelemented by DeTara Foundation are produk development, media promotions, build a partenership with related stakeholder, perseonnel developement in internal orgaization, focusing target adopter based on vision of organization, determining price of product based on operational budget estimation, provide a material presentation from environmental product. However, through this research, the social marketing stragety on environmental education used as direct approach towards beneficieries target and give indirect impact to sustainability of institution itself. In implementation of social marketing, DeTara Foundation also facing some challenges which came from internal and external organization. In order to make an effective implementation of social marketing, DeTara Foundation suggested to maximilize the fungtion of communication between related stakeholder and arrange a specific target adopter based on organization vision]"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevi Larasati
"Pada era web 2.0, penggunaan internet berkembang pesat dibandingkan web 1.0. Perubahan ini mengacu kepada cara berkomunikasi pengguna internet yang tadinya dari satu sumber ke banyak pengguna berubah menjadi dari banyak sumber ke banyak pengguna. Perubahan ini mempunyai pengaruh yang signifikan bagi pengguna dan pengembang aplikasi internet sampai lahirnya social media. Hal ini dibarengi dengan kemajuan teknologi komunikasi seperti seperangkat yang mendukung untuk mengakses social media. Sehingga pengguna social media merasa dapat melakukan aktivitas sosial tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Temuan ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, salah satunya adalah pemasaran. Oleh karena itu, munculah bidang disiplin ilmu baru yaitu social media marketing. Pengguna social media, dari mulai individu, UKM, sampai ke perusahaan-perusahaan besar menerapkan pemasaran melalui social media. Salah satu perusahaan, KASKUS, juga menerapkan social media marketing pada strategi komunikasi pemasaran nya. Sebagai situs jejaring sosial, KASKUS menggunakan jejaring lainnya yang terintegrasi dengan situs KASKUS, www.kaskus.co.id, sebagai salah satu strategi menghadapi semakin banyaknya pesaing di dunia jejaring sosial. Penerapan social media marketing ini digunakan KASKUS dengan harapan www.kaskus.co.id mampu bertahan menjadi market leader dalam bisnis situs jejaring sosial.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan evaluasi proses sebuah studi kasus. Penelitian ini menunjukkan bahwa social media marketing merupakan sarana komunikasi pemasaran yang cukup efektif khususnya dalam mencapai objectives yang telah ditentukan KASKUS. Hal ini berhubungan dengan teori New Wave Marketing beserta elemen-elemen social media marketing.

In web 2.0 era, Internet usage activity improving from web 1.0. This improvement is changing the way of internet user to communicate, from one to many become many to many communication. This change have a significant impact for internet users and software developer. And finally social media is born. This improvement is following by technology of communication which is commnication device can be use for social media. There is no limitation to communicate using social media.
Social media can be use for any dicipline science, one of them is marketing science. From that, social media marketing is born as new dicipline science. Social media users doing a marketing using social media marketing, starts from individual to big company. One of the company, KASKUS, also doing a social media marketing as its marketing communication strategy. As a social media networking, KASKUS use other social media integrated into www.kaskus.co.id, as one of their strategy to face the increasing number of competitors in social media networking, with so, www.kaskus.co.id could survive as a market leader.
The study was conducted with qualitative methods using a case study evaluation process. Research shows that social media marketing is an effective tools to reach the objectives that has been determined by KASKUS. This is related to the theory of the New Wave Marketing and also the elements of social media marketing.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T34803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Sakti Andarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia di era New Wave Marketing, dengan memperhatikan social media marketing dan model adopsi yang sesuai, sehingga diharapkan proses adopsi produk sosial semakin besar. Menggunakan metode kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini menunjukkan elemen social media marketing yang diterapkan yaitu communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, dan collaboration. Jenis media sosial yang dimanfaatkan dan sesuai dengan model adopsi learn-feel-do yaitu website, facebook dan mailing list; model do-feel-learn yaitu facebook, website, mailing list, twitter dan youtube; dan model adopsi learn-do-feel yaitu facebook.

This research conducted to understand social media utilisation in social marketing campaign by Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia in New Wave Marketing Era, using social media marketing and adoption model of social product. The study was conducted with qualitative methods using a case study as strategy. Research shows that social media marketing which is used by organization are communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, and collaboration. Social media types which is used learn-feeldo model are website, facebook, and mailing list; learn-feel-do model is used by facebook, website, mailing list, twitter and youtube; and learn-feel-do model is used by facebook."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Sedyastuti
"Krisis moneter yang berkepanjangan telah menyebabkan makin sulitnya ekonomi rakyat terutama dari golongan ekonomi rendah. Untuk mengantisipasi makin rendahnya kualitas pendidikan masyarakatnya, pemerintah bersama dengan Unicef mencoba melakukan suatu gebrakan. Gebrakan tersebut dibentuk dalam suatu kegiatan kampanye pemasaran sosial yang mencoba memotivasi keluarga yang kurang mampu yang memiliki anak usia sekolah (7-15 tahun ) untuk tetap menyekolahkan anaknya. Pelaksanaan kampanye dilakukan dengan dua cara yakni periklanan di media massa dan mobilisasi sosial.
Tesis ini mencoba untuk menganalisis perencanaan konsep kreatif khususnya pesan-pesan yang dikembangkan melalui program perikalanan maupun mobilisasi sosial dengan metode evaluasi. Studi evaluasi ini pada dasarnya adalah menggunakan konsep penelitian sosial untuk menilai penyusunan konsep dan desain, implementasi dan manfaat program. Dalam pengumpulan datanya studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni dengan melakukan wawancara dengan para tokoh yang terlibat dengan kegiatan tersebut yaitu pihak Unicef. Hotline Adv dan Fortune Adv.
Kampanye Pemasaran Sosial Aku Anak Sekolah sebagai suatu kampanye dapat dikatakan kurang fokus dalam perancangan pesan dan penetapan target sasaran. Hal ini disebabkan karena pembatasan problem periklanan dan tujuan kampanye yang kurang tepat. Hal lain adalah penggunaan banyak pesan (versi I dan Versi 11 ) dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama menjadikan program ini kelihatan tidak memiliki suatu persiapan yang matang. Perubahan versi I dan versi it menggambarkan telah terjadi pemborosan untuk biaya produksi film iklan dan penayangan. Waktu yang efektif untuk penayangan sebaiknya dilakukan pada masa liburan sekolah sehingga perubahan sikap dan tingkah laku masyarakat diharapkan terjadi bulan Juli yaitu pada masa pendaftaran sekolah dan tidak berlarut-larut sampai bulan Januari.
Suatu kampanye pemasaran sosial akan berhasil dengan baik jika komunikasi interpersonal berperan. Dalam kampanye ini peran interpersonal digantikan dengan mobilisasi sosial yang lebih difokuskan pada publisitas dan pelayanan di sekolah-sekolah. Peran komunikasi interpersonal diharapkan dapat diperankan oleh para petugas lapangan dalam upaya untuk mendapatkan informasi yang diberikan lewat media massa sehingga perubahan sikap dan tingkah laku atau pemantapan dapat terlaksana."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T9051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chelsea
"Dalam lingkungan bisnis saat ini, Internet telah mempersempit kesenjangan komunikasi antara bisnis dan konsumen dengan membangun platform komunikasi dua arah. Ini telah mendorong keterlibatan bisnis startup dengan pelanggan mereka melalui percakapan di ranah media sosial. Salah satu diskusi utama di abad ke-21 ini berkisar pada cara menggunakan media sosial dengan metode yang bisa berdampak pada keputusan pembelian konsumen. Studi ini akan memberikan pengertian tentang bagaimana media sosial dapat menguntungkan bisnis startup yang menghadapi konsep hidup yang sulit di dunia bisnis. Secara keseluruhan, studi ini mengidentifikasi beberapa platform media sosial yang cocok untuk produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga memajukan pemahaman kita tentang pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan bisnis. Konteks lain yang dibahas dalam studi ini termasuk keuntungan yang dapat dimiliki melalui pemasaran media sosial pada bisnis startup yaitu untuk ikut terlibat dalam perbincangan publik pada berbagai tingkatan, memamerkan produk / layanan mereka secara visual, meningkatkan kesadaran merek mereka, membangun dan mempertahankan hubungan jangka panjang, dan ini semua dapat dicapai dengan cara yang hemat biaya. Keuntungan-keuntungan ini memang datang dengan tantangannya. Terutama dalam menyiapkan strategi pemasaran media sosial yang tepat untuk memastikan bahwa itu akan membawa hasil yang sejalan dengan tujuan setiap bisnis. Tantangan lain termasuk mengendalikan reaksi negatif dari publik dan mengikuti perubahan lingkungan yang terus berubah. Secara keseluruhan, penting bagi bisnis startup untuk berinvestasi dalam strategi pemasaran media sosial mereka untuk berhasil. Saat ini pasar publik berada di media sosial dan metode pemasaran tradisional tidak lagi cukup untuk membantu bisnis startup mencapaikan sukses, karena kebanyakan orang berusia sekitar 18 hingga 30 tahun aktif di media sosial.

In the current business environment, the Internet has narrowed the communication gap between brands and consumers by establishing two-way communication platforms. This has encouraged the engagement of startup businesses with their customers through joining the conversation on the social media sphere. One of the major discussions of the 21st century revolves around how to use social media platforms in a way that will impact on the consumer rsquo;s decision process. This study will give an understanding of how social media can benefit startups that are facing the tough living concept in the business world. Overall, the study identifies several social media platforms that are suitable for the products or services offered, thereby furthering our understanding of the utilization of social media as a marketing tool effectively and efficiently to achieve the business rsquo; goals. Another context that is being discussed in this research includes the advantages that social media marketing can have on startup businesses which are to engage with the public on multiple levels, showcase their products/services through visuals, increase their brand awareness, build and maintain long-term relationships, and these can all be achieved in a cost-effective manner. These advantages do come with its challenges. Especially in setting up the right social media marketing strategy to ensure that it will bring the results that are in line with the goals of each business. Other challenges include controlling the negative reactions from the public and in keeping up with the constantly changing environment. On the whole, it is necessary for startup businesses to invest in their social media marketing strategy to succeed. The public market is in social media and traditional marketing methods are no longer sufficient to help startup businesses achieve success, as most people around the age of 18 to 30 are active on social media.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>