Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pande Putu Budi Herryawan
"Strategi yang jitu diperlukan untuk memenangkan suatu pertempuran. Pertempuran yang dimaksud tidak harfiah seperti pertempuran antara dua kelompok yang sama-sama mengangkat senjata untuk memaksakan kehendaknya. Pertempuran dalam kondisi saat ini bisa meluas menjadi pertempuran dalam memenangkan persaingan usaha atau bisnis. Perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki strategi yang jitu akan terkalahkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki strategi yang jitu. Saat ini, banyak sekali teori-teori mengenai strategi yang dapat dipakai sebagai acuan untuk pembuatan strategi yang jitu. Teori-teori tersebut beraneka ragam mulai dari strategi yang berasal dari strategi pertempuran pada masa Kekaisaran Ming, Strategi Sun Tzu, sampai dengan strategi-strategi modern seperti Blue Ocean Strategy. Semua jenis strategi tersebut dapat dipakai oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan usaha tetapi bila semudah itu dengan hanya mengikuti seperti di buku-buku strategi tersebut dapat memenangkan persaingan usaha maka semua orang di dunia ini akan menjadi pengusaha yang berhasil dan tidak ada lagi orang miskin atau karyawan. Kenyataan di dunia ini adalah persentase pengusaha berhasil sangat kecil sekali dibandingkan jumlah penduduk dunia. Lalu timbul pertanyaan apa yang membedakan pengusaha berhasil dengan sisa penduduk dunia lainnya. Jawaban dari pertanyaan tersebut di atas sebenarnya mudah saja, yaitu perusahaan harus menjadi The Right Man/Woman in The Right Place and Time. Untuk menjadi seseorang yang tepat di tempat dan waktu yang tepat, perusahaan harus melakukan pengenalan lingkungan terlebih dahulu. manajemen harus mengetahui kelemahan dan kekuatan relatif dibandingkan dengan perusahaan pesaing (faktor eksternal). Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan, manajemen dapat mengetahui posisi perusahaan dan dapat memilih strategi apa yang harus dipilih bila berada di posisi tertentu. Semua ini karena strategi akan berbeda untuk perusahaan yang memiliki sumber daya berlimpah dengan perusahaan yang memiliki sumber daya minim. Setelah mengetahui posisi dibandingkan pesaing, manajemen melihat faktor-faktor internal perusahaan untuk melihat apakah kondisi internal dapat mendukung perusahaan apabila suatu strategi yang dipilih oleh manajemen diterapkan. Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan eksternal maupun internal, manajemen mulai dapat untuk memformulasikan strateginya. Tahap formulasi strategi harus dimulai dengan menetapkan misi perusahaan yaitu untuk apa perusahaan didirikan atau apa yang selama ini dilakukan perusahaan dan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan. Setelah mengetahui batasan untuk apa perusahaan didirikan, manajemen dapat menetapkan visi perusahaan yaitu tujuan perusahaan di masa depan. Penetapan visi ini dapat diperjelas lagi dengan menetapkan tujuan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, misalnya dalam waktu lima tahun. Setelah manajemen menetapkan batasan-batasan dalam hal kemampuan dan tujuan perusahaan, maka manajemen dapat dengan mudah untuk memilih strategi apa yang paling tepat dengan kondisi perusahaan. Perlu diingat bahwa formulasi strategi tidak hanya untuk tingkat perusahaan saja tetapi lebih baik lagi apabila dijabarkan ke dalam tingkat unit bisnis dan fungsional. Tetapi manajemen harus menekankan bahwa strategi tingkat bawah harus mendukung strategi tingkat di atasnya sehingga sinergi dapat tercipta.
Setelah strategi diformulasikan, manajemen sebaiknya memasyarakatkan strategi ini ke semua tingkatan di perusahaan sehingga diharapkan pada tahap pelaksanaan strategi tidak ada satupun unsur di dalam perusahaan yang melenceng dari strategi induk perusahaan. Manajemen tidak perlu khawatir strategi ini akan diduplikasi oleh perusahaan pesaing sebab strategi yang tepat untuk satu perusahaan belum tentu akan berhasil jika diterapkan di perusahaan lain. Semuanya bersumber dari faktor kekuatan dan kelemahan eksternal maupun internal perusahaan yang kemungkinan besar berbeda-beda. Apabila strategi telah dilaksanakan maka kemungkinannya hanya akan dua yaitu sukses atau gagal. Penetapan kata sukses atau gagal dapat ditentukan oleh berbagai macam metode. Metode penilaian keberhasilan yang paling umum digunakan adalah dengan memakai indikator-indikator keuangan. Tetapi pada saat ini, penilaian berdasarkan indikator-indikator keuangan ini mulai diragukan keakuratannya. Indikator indikator keuangan hanya dapat menjelaskan kegagalan setelah semuanya telah terjadi (atau disebut lagging indicator) tetapi tidak mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab kegagalan atau kesuksesan (atau disebut dengan leading indicator). Teori Balanced Scorecard mencoba untuk menambahkan tiga indikator tambahan sebagai leading indicator yang dapat menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atau kesuksesan perusahaan. Indikator-indikator ini (atau yang diistilahkan dalam Teori Balanced Scorecard sebagai perspektif) adalah indikator pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Karya akhir ini mencoba untuk mengevaluasi langkah-langkah PT. Poultry Agroindustry, Tbk. dalam melakukan kebijakan strategisnya dan mencoba untuk menilai apakah manajemen berhasil melaksanakan kebijakan strategis yang diambil dengan baik atau gagal dengan memakai pendekatan Balanced Scorecard. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, dapat diambil keputusan bahwa perusahaan telah melakukan tahap-tahap pembuatan strategi yang tepat. Perusahaan telah melakukan analisa kekuatan dan kelemahan internal dan eksternal perusahaan.
Berdasarkan hasil tersebut, manajemen menetapkan misi, visi, dan tujuan perusahaan tetapi tetap terlihat masih ada keterbalikan pengartian misi dan visi yang dilakukan oleh manajemen. Terakhir manajemen telah menetapkan langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh perusahaan berdasarkan misi, visi, dan tujuan yang telah ditetapkan. Hal yang dapat dipuji dari tim manajemen adalah manajemen telah menetapkan strategi untuk tingkatan unit bisnis dan fungsional walaupun tidak dipisahkan secara tegas. Dalam penilaian kinerja perusahaan, selama ini PT. Poultry Agroindustry hanya memakai indikator keuangan. Dilihat dari indikatorindikator keuangan, perusahaan masih jauh di bawah para pesaingnya.
Karena hanya memiliki lagging indicator maka manajemen tidak pernah tahu apa penyebab mereka selalu inferior dibandingkan pesaingnya. Oleh karena itu, perusahaan diberikan beberapa indikator yang dapat membantu manajemen mengetahui penyebab mengapa perusahaan lebih inferior dibandingkan pesaing-pesaingnya. Sebagai saran yang membangun, perusahaan disarankan untuk melakukan perubahan perubahan dalam strateginya untuk melakukan alih teknologi, membuka diri terhadap usaha di luar bisnis inti, dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Selain itu juga disarankan untuk mengembangkan konsep Balanced Scorecard ini sampai per deskripsi kerja dengan harapan perusahaan dapat mendeteksi faktor penghambat (bottle neck) secara lebih akurat dan detail."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T24103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Akbar
"Balanced Scorecard saat ini telah menjadi suatu topil yang sangat menarik untuk dibahas oleh para akademisi maupun praktisi bisnis. Metode ini adalah alat pengukuran kinerja yang menggabungkan antara aspek keuangan dan non­ keuangan yang menjadi jawaban atas kritik terhadap mctode konvensional yang hanya menggunakan data keuangan sebagai dasar untuk melakukan suatu pcnilaian kinerja suatu perusahaan atau organisasi.
Dalam studi kasus ini, penelitian ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap PT. DEF, Tbk dalam rnelakukan penyusunan Key Performance Indicator (KPI) dan mclakukan pembcntukan metodc pengukuran kinerja yang berdasarkan prinsip-prinsip Balanced Scorecard. Hasil yang di dapat dari pcnclitian ini adalah suatu ran<;angan barn untuk pengukuran kinerja perusahaan berupa Balanced Scorecard yang sesuai dengan visi dan misi serta menunjang strategi perusahaan.

In several years, Balanced Scorecard has been a topic that mostly being discussed by academics and practitioners. The method itself is a performance measurement tools that combines financial and non-financial aspects, Moreover, Balanced Scorecard could be said as an answer for critics regarding conventional performance measurement tools that only based on financial data.
This study was assigned to evaluate the formulation of Key Performance Indicator (KPI) of PT. DEF, Tbk and generating a new performance measurement system which based on the principles of Balanced Scorecard. The result of the study is the development of Balanced Scorecard which used for measuring the performance of the company which fit company's vision and mission.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32405
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Hamonangan
"Perusahaan membutuhkan suatu bentuk pengukuran kinerja dalam tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Pengukuran kinerja merupakan salah satu elemen inti dari aktivitas manajerial dan pemilihan sistem pengukuran kinerja menjadi hai penting untuk mencapai target strategis perusahaan. Salah satu kriteria sistem pengukuran yang baik adalah dapat menunjukkan apakah kinerja perusahaan selama ini menunjang dalam hal perwujudan visi, misi dan strategi perusahaan. Metode Balanced Scorecard, suatu sistem pengukuran kinerja yang mengintegrasikan pengukuran keuangan dan pengukuran operasional, dinilai mernenuhi kriteria tersebut dan sesuai untuk diterapkan di PT EPTI lebih lanjut lagi. PT EPTI yang berkecimpung di bisnis pembuatan ban mobil memiliki konsekuensi bersaing di dalam lingkungan yang dinarnis, Pembobotan pe:rlu dilakukan daiam pcrancangan Balanced Scorecard perusahaan dikarenakan preferensi pihak manajemen yang berbeda terhadap tingkat kepcntingan setiap sasaran strategis dan Key Performance Indicator (KPI). Pembobotan tersebut dilakukan menggunakan Proses Hirarki Analitik. Hasil dari penelitian ini berupa rancangan Balanced Scorecard perosahaan dengan rnemperoleh inisiatif-inisiatif strategis yang memungkinkan untuk dilakukan perusahaan. Rancangan scorecard yang dihasilkan terdiri dari enam sasaran strategis dalam perspektif keuangan. delapan sasaran strategis dalam perspektif peianggan, enam sasaran strategis dalarn perspelctif proses bisnis intema1 serta empat sasaran strategis dalam perspek:tif pernbelajaran dan pertumbuhan. Secara total, terdapat 24 KPI yang digunakan sebagai ukuran dalam scorecard tersebut Selain itu, diberikan pula bobot kepentingan untuk setiap sasaran strategis dan KPI yang memudahkan perusahaan untuk melihat prioritas pencapaian dari masing-masing sasaran strntegis dan KPl tersebut Untuk mencapai sasaran strategis perusahaan. dihasilkan inisiatifinisiatif strategis yang terdiri dari empat lnisiatif strategis dalam persepektif keuangan, empat inisiatifstrategis dalam perspektif peianggan, lima inisiatif~trategis dalam perspektif proses bisnis internal serta tiga inisiatif strategis dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Companies need a form of performance measurement in its effort to increase effectiveness and efficiency. Performance measurement is one of the core elements of managerial activity and the choice of performance measurement system is central to achieving corporate strategic targets. One of the criteria of a good measurement system Is that it can shows whether current performance supports the achievements of the company's vision, mission and strategies. Balanced Scorecard method. a performance measurement system that integrates financial and operational measurement, is considered fulfill that criterion and appropriate to be applied in PT EPTI Furthermore, PT EPTI that involves in tire manufacture business has the consequence of competing in a dynamic business environment. Weighting is needed in the company's Balanced Scorecard design because of the different management preference on importance level of each strategic objectives and Key Performance Indicator (KPI) This weighting is performed using Analytic Hierarchy Process, The result of this research is the company's scorecard design with getting strategic initiatives that possible for company to implement. The company's scorecard design consist of six strategic objectives in financial perspective, eight strategic objectives in customer perspective, six strategic objectives in internal business process perspective and also four strategic objectives in learning and growth perspective. As a total, there are 24 KPI used as measures in this scorecard. Besides that, importance weight for each strategic objective and KPI are also given to show the achievement priority for that strategic objective and KPL ln order to achieve strategic objectives the company's strategic initiatives consist of four strategic initiatives in financial perspective four strategic initiatives in customer perspective. five strategic initiatives in internal business process perspective and also three strategic initiatives in learning and growth perspective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Wirawan
"Persaingan bisnis perbankan dari tahun ke tahun terasa semakin tajam, keras dan semakin kompleks. Dengan semakin ketatnya persaingan ini, maka PT. Bank DKI harus mampu menetapkan dan mengimplementasikan strategi untuk dapat mempertahankan posisi dalam dunia perbankan khususnya di wilayah DKI Jakarta. Salah satu usaha yang dilakukan oleh PT. Bank DKI untuk mencapai tujuannya adalah dengan meningkatkan kinerja perusahaan, antara lain dengan meningkatkan kinerja pada Divisi Pemasaran dan Pembinaan Cabang. Selanjutnya agar strategi-strategi bisnis tersebut sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka pelaksanaannya perlu dikendalikan agar berjalan dengan konsisten. Untuk itu perusahaan harus memiliki pengukuran kinerja yang tepat dan akurat Pengukuran kinerja ini sebagai dasar untuk mengevaluasi apakah strategi-strategi bisnis tersebut telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan yang ingin dicapai. Saat ini dasar pengukuran kinerja di PT. Bank DKI masih hanya dilakukan atas pencapaian target-target yang berdasarkan ukuran faktor-faktor keuangan, seperti Nilai Ekspansi Kredit, Dana dan Laba, serta Nilai Non Performing Loan (NPL) / Kredit Bermasalah. Pengukuran kinerja tersebut dilakukan pada Kantor-Kantor Cabang dan Kantor-Kantor Cabang Pembantu PT. Bank DKI. Sementara pada Kantor Pusat PT. Bank DKI sampai saat ini standar pengukuran kinerja yang digunakan untuk menilai seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh masing-masing Divisi hanya berdasarkan goal setting. Dari uraian tersebut jelas terlihat bahwa belum adanya standar pengukuran kinerja terencana yang diterapkan pada Kantor Pusat PT. Bank DKI, dan faktor·faktor non keuangan seperti hubungan dengan pelanggan, proses bisnis, dan sumber daya manusia belum menjadi dasar pengukuran kinerja yang dilakukan pada Kantor-Kantor Cahang dan Kantor-Kantor Cabang Pembantu PT. Bank DKI. Karya akhir ini membahas perancangan sistem pengukuran kine:rja pada Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT. Bank DKI dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard untuk mengetahui apakah strategi-strategi yang telah ditetapkan pada Divisi Pemasaran dan Pembinaan Cabang sudah dilakukan sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan visi dan misi perusahaan, kemudian juga untuk mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dicapai oleh Divisi tersebut. Penelitian ini dilakukan pada Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang karena merupakan divisi dengan jumlah personil terbesar dibandingkan dengan divisi lainnya, dan sebagai divisi yang juga memasarkan dan menyalurkan kredit kepada masyarakat, maka Divisi PPC merupakan ujung tombak bisnis perbankan khususnya PT. Bank DKI. Adanya sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard ini dapat membantu manajemen melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan yang bertugas di Kantor Pusat, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang menjadi lebih adil karena ditinjau juga dari berbagai faktor seJain keuangan. dan pcraneangan sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Perancangan sistem ini dilakukan berdasarkan visi dan misi PT. Bank DKI, serta mengacu pada Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Perkredltan. Penelitian dilakukan dengan melaksanakan survey melalui wawancara dan diskusi dengan pihak-pihak pada Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang yang bersangkutan, yang terkait dengan tugas penyusunan visi. misi, strategi dan rencana perusahaan. serta masalah-masalah lain yang masih terkait dengan informasi yang dibutuhkan. Untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang maka dipetakanlah strategi-strategi yang mendukung peneapaian sasaran-sasaran tersebut dalam strategy maps dan selanjutnya dilakukan perancangan Balance Scorecard Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang. Dengan dipetakannya strategi-strategi yang perlu dilakukan dalam Strategy Maps dan rancangan Balanced Scorecard Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang, maka terlihat faktor-faktor yang perlu dipertajam ataupun diperbaiki pelaksanaannya guna mendukung tercapainya sasaran yang diharapkan. Selanjutnya kemampuan mengimplementasikan strategi merupakan faktor penting dalam pencapaian kinerja. Untuk itu diperlukan suatu proses dan sistim yang baik, yaitu berdasarkan prinsip-prinsip Strategy Focused Organization, sehingga dapat membantu mengimplementasikan strategi-strategi yang telah ditetapkan dan meningkatkan umpan balik dari strategi-strategi tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Alpin
"ABSTRAK
PT Astra Graphia Tbk Document Service Business Group adalah perusahaan yang
terkemuka yang bergerak dibidang solusi perdokumenan di Indonesia. Perkembangan
teknologi, khususnya teknologi informasi, serta perubahan arus perdagangan dunia menuntut
perusahaan untuk terus berbenah agar dapat mempertahankan dan mengembangkan tingkat
layanan dan kepuasan pelanggan.
Dalam usaha mempertahankan keunggulan, perusahaan perlu menetapkan strategi dan
kegiatan yang akan dilaksanakan dan merumuskan rencana kegiatan tersebut dalam rencana
kerja dan melaksanakan proses implementasinya dengan seksama. Agar strategi dan rencana
kerja yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik, maka dalam pelaksanaannya perlu
dikendalikan dengan suatu sistem penilaian kinerja yang fleksibel dan mampu
mengintegrasikan seluruh kegiatan dan elemen yang ada dalam perusahaan (Company Wide
Performance Measurement).
Sistem dan mekanisme penilaian kinerja perusahaan terus berkembang seiring dengan
perkembangan dunia usaha dan perkembangan teori manajemen itu sendiri. Sistem
pengukuran kinerja perusahaan yang tradisional lebih banyak menekankan pada pengamatan
dan sudut keuangan saja dan sedikit sekali memberikan perhatian atas nilai perusahaan yang
lain seperti tingkat kepuasan pelanggan, persaingan, visi dan strategi serta kegiatan operasi
internal perusahaan.
Munculnya pendekatan Balanced Scorecard didorong oleh semakin tajamnya
persaingan usaha dan meningkatnya tuntutan pasar bahwa untuk meraih sukses sebuah
Organisasi perlu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya. Sistem penilaian kinerja
perusahaan yang ada saat ini sangat kental diwarnai oleh tolak ukur keuangan seperti tingkat
pengembalian investasi (Return on Investment), Laba Perlembar Saham (Earning per Share)
ataupun nilai tambah ekonomi (Economic Value Added). Masalahnya sekarang adalah bahwa
kinerja yang hendak diukur dalam suatu perusahaan ataupun dalam satu bidang usaha tidak
terbatas pada faktor keuangan saja melainkan juga meliputi kondisi Iainnya seperti visi dan
strategi, organisasi, tingkat pencapaian operasi, kondisi persaingan, pengembangan sumber
daya manusia, tingkat kepuasan pelanggan dan sebagainya.
Dengan memanfaatkan konsep-konsep baru dalam manajemen seperti manajemen
strategì, akuntansi manajemen, pemasaran, analisa rantaian nilai (value chain), manajemen
sumber daya manusia dan teori organisasi; Balanced Scorecard (BSC) mengetengahkan
pendekatan baru dalam pengukuran kinerja organisasi yang berupaya menjabarkan strategi
unit bisnis kedalam tindakan operasional sehari-hari sekaligus menyeimbangkan aspek sasaran
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sebagai satu metode pengukuran yang strategis, Balanced Scorecard mengetengahkan
satu sistem terintegrasi yang menggabungkan tolak ukur keuangan dan non keuangan.
Penjabaran dan peniiaian kinerja melalui Balanced Scorecard membantu perusahaan
meIakukan integrasi seluruh rangkaian strategi manajemen seperti rekayasa ulang busines
proses, sistem manajemen terpadu dan pemberdayaan karyawan. Sistem yang dibangun
melalui Balanced Scorecard memberikan gambaran strategis serta analisa sebab akibat atas
seluruh kegiatan dan kinerja perusahaan sehingga proses pelaksanaan strategi perusahaan dan
kegiatan pembangunan kompetensi dasar tergambar dengan jelas. Sistem penilaian kinerja ini
Sekaligus berfungsi sebagal benchmark untuk mengevaluasi keanekaragaman kegiatan PT
Astra Graphia Tbk Document Service Business Group agar dapat ditentukan aktivitas yang
harus diperhatikan, diperbaiki ataupun dihilangkan agar perusahaan dapat berjalan secara
efektif dan efisien, terutama ukuran atas usaha dan keberhasilan membangun kompetensi
dasar (core competence) sebagai kunci dalam mempertahanan dan mengembangkan
keunggulan bersaing.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setio Agung Wibowo
"PT.· MCA menyadari jika mereka ingin menerapkan dan me(\jalankan strategi manajemen yang tepat maka PT. MCA terlebih dabulu barns melakukaa pengukuran tcrhadap pencapaian kinelja yang telah dilakukan perusabasn. Untuk itulab PT. MCA memerlukan suatu metode pengukuran kinelja yang mampu mengukur kinelja perusahaan dan berbagai segi yaitu Balanced Scorecard. Dari basil pemncangan Balanced Scorecard akan diperoleh sasaran strategis dan Key Perfannance Indicator (KPI} untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard, Selanjutnya dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (kuisioner perbandingan berpasangan} dapat diperoleh bobot kepentingan untuk masing-masing sasaran strategis dan KPI. Kemudian dan basil pengukuran pencapaian KPI perusahaan, perusabaan dapat rnerencanakan strategis yang barns dijalankan dimasa depan (tahun berikutnya). Dari basil Perancangan Balanced Scorecard PT. MCA diperoleh 17 sasaran strategis dengan jumlah KP! 27 buab. Dari basil pembobotan pioritas yang dila.kukan oleh para respooden ahli perusahaan diperoleb basil babwa dalam menjalankan usabanya PT. MCA lebih memfokuskan kepeda perspektif pelanggan, bam kemudian perspektif keuangm, perspektif proses bisnis internal dan terakhir adalab perspektif pembelajaran & pertumbuhan. Kemudian dari basil pengukuran kinerja tahun sebelumnya diperoleh berbagai rumusan inisiatif strategi yang dapat diganakan oleh perusabaan di tahun depan.

PT: MCA realize if they wish to apply and run correct management strategy hence PT. MCA before hand have to conduct measurement to performance attainment which have been conducted by a company. To that's PT. MCA need a methode of performance measurement capable to measure company performance from various perspective that is Balanced Scorecard. From result of scheme of Balanced Scorecard will be obtained by strategic target and Key Performance lndicatur (KPl) to each perspective of Balanced Scorecard. Next by using Analytic Hierarchy Process method (pairwise comparison questioner). the weight have interest to each strategic target and KPL Then from measurement result of company KPI, company can earn to plan strategic which must be run by a future (next year). From result of Balanced Scorecard scheme obtained 17 strategic targelll and 27 KPL While from measurement of importance weight conducted by all responders of company expert obtained result that in running effort PT. MCA. more focused to customer perspective, then the finance perspective, internal business process perspective and learning & growth perspective. Later from result of measurement of previous year performance obtained various strategy initiatives which can be used by company in next year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Yusuf Nugroho
"Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar perusahaan di dunia bisnis semakin ketat. Oleh karena itu strategi memainkan peranan dalam memenangkan persaingan itu. Kondisi ini mendorong banyak perusahaan mulai menerapkan Balanced Scorecard sebagai strategic management system.
PT.X sebagai objek penelitian dalam karya akhir ini merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. Proses evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan data melalui proses observasi dan wawancara langsung ke PT.X. Tinjauan langsung ke perusahaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran langsung mengenai penerapan Balanced Scorecard nya.
Hasil analisis menunjukan bahwa secara keseluruhan penerapan BSC di PT.X sudah baik karena memenuhi kriteria dalam Strategy Focused Organization meskipun masih terdapat kekurangan dalam rancangan BSC nya.

In the globalization era, business competition among company becomes tighter. So that, strategy is play important roles to winning the competition. This condition force many company to start the implementation of Balanced Scorecard as a strategic management system.
PT.X as an object of this research is one of the largest bank in Indonesia. Evaluation process executed by collecting data through direct observation and interview in PT.X. Direct observation is proposed to get an image about the implementation of Balanced Scorecard in PT.X.
The result of this analysis indicate that implementation Balanced Scorecard in PT.X can be categorized as a successful implementation of Balanced Scorecard because it can fulfill the criteria of Strategy Focused Organization. Even though there is a lack of design in its Balanced Scorecard
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33499
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Din Aswan Amran
"Tingkat persaingan yang semakin kompleks pada era informasi, dibutuhkan kemampuan perusahaan untuk dapat mengeksploitasi dan memobilisasi aset-aset yang tidak berwujud disamping aset-aset berwujudnya. Salah satu alat bantu pengukuran kinerja yang dapat mengakomodasi tuntutan perubahan yang terjadi adalah Balanced Scorecard yang menggunakan empat perspektif dalam mengukur kinerja suatu perusahaan, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan, khususnya kemasan fleksibel, selama ini masih bergantung pada pengukuran kinerja secara parsial, belum representatif dan komprehensif. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba melakukan pengukuran dan analisa kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Analisa yang dibuat berdasarkan penerjemahan visi dan misi perusahaan kepada masing-masing perspektif yang ada pada Balanced Scorecard.
Dari hasil pengukuran terhadap 21 KPI, diperoleh hasil 11 KPI tidak mencapai target dan 10 KPI mencapai target. Berdasarkan hasil analisa kinerja dirumuskan inisiatif strategis perusahaan, perspektif keuangan dirumuskan tiga inisiatif strategis, perspektif pelanggan 2 inisiatif strategis, perspektif proses bisnis internal 2 inisiatif strategis dan 2 inisiatif strategis untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

The competition level which is too complex in this revolution of information era that happen nowadays required companies to have competitive specialization that extremely dependent on their ability to mobilize and exploit intangible asset beside tangible asset. One of the performance measurement tools that can accommodate of occurring changes is the Balanced Scorecard which uses four perspective in measuring the performance of the company, which are financial perspective, customer perspective, internal business perspective and learning and growth perspective.
PT. X is a company which run in packaging industry, especially flexible packaging, which until now still depends on partial performance measurement, that is not representative and comprehensive enough, so this research tries to measure and analyze company's performance using Balanced Scorecard, based on the company vision and mission into each perspective.
The results of measurement 21 KPI's are 10 KPI's, above the target and 11 KPI's below the target, Based on the Performance analyses, Initiative strategic are formulated as company initiative strategic, which is three initiative strategic on financial perspective, two initiatives strategic on customer perspective, two initiative strategic on internal business process and two initiative strategic on learning growth perspective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalalembang, Lyra Bellatrix
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membantu PT. Tongkonan Trans Utama untuk menganalisis kesesuaian antara strategi yang dijalankan dengan visi dan misi PT. Tongkonan Trans Utama serta membantu untuk merancang strategy map dan balanced scorecard yang sesuai dengan strategi PT. Tongkonan Trans Utama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan data primer. Penelitian ini membahas rancangan strategy map dan balanced scorecard yang dapat diajukan kepada PT. Tongkonan Trans Utama sebagai pertimbangan dalam penentuan strategi dan alat ukur kinerja. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa strategi PT. Tongkonan Trans Utama sudah sesuai dengan visi dan misi PT. Tongkonan Trans Utama dan menyarankan bahwa PT. Tongkonan Trans Utama perlu memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen yang ada ke dalam bentuk strategy map dan balanced scorecard.

ABSTRACT
This research aims to help PT. Tongkonan Trans Utama to analyze the organization rsquo s mission, vision, and strategy using Strategy map and Balanced Scorecard as a strategic tool for successful strategy execution. The method used in this research is descriptive method with the primary data. This study is focus on designing a Strategy Map and Balanced Scorecard for PT. Tongkonan Trans Utama which can be used as a consideration in determaining the strategy and performance measurement of the organization. The conclusion of the research is that PT. Tongkonan Trans Utama strategy is in line with its mission and vision. This research can be used as a reference for improving and developong strategic management using the Strategy Map and Balanced Scorecard concept."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khanti Paramita
"Penelitian ini berupa studi kasus pada sebuah perusahaan instalasi dan recovery jaringan (system integrator), yaitu PT Mitra Sinergi Adhitama. Persaingan yang semakin ketat belakangan ini menyebabkan perusahaan dituntut untuk memiliki strategi dan dapat mengimplementasikannya dengan baik. Perencanaan dan pengimplementasian strategi menjadi hal yang penting bagi perusahaan, begitupula bagi PT Mitra Sinergi Adhitama. Selain itu, pengukuran kinerja juga penting untuk diterapkan oleh perusahaan.
Hasil studi kasus pada PT Mitra Sinergi Adhitama menunjukkan beberapa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan dan didapat hasil bahwa perusahaan berada pada posisi growth di industrinya. Dari analisis kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, serta posisi perusahaan, akan dibuat strategi berdasarkan empat perspektif pada balanced scorecard, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Strategi yang dirancang tersebut harus sesuai dengan misi dan visi perusahaan. Bagi PT Mitra Sinergi Adhitama, misi dan visi perusahaan masih relevan digunakan dalam mendukung usulan strategi yang dibuat.
Studi kasus ini berakhir dengan perancangan strategy map dan balanced scorecard untuk PT Mitra Sinergi Adhitama yang dapat digunakan sebagai alat implementasi strategi dan pengukuran kinerja perusahaan.

This research examines a company in network installation and recovery (system integrator) called PT Mitra Sinergi Adhitama. Tight competition that occurs recently has led all of companies to have effective strategic plan and implementation. Therefore, strategic plan and implementation become important for companies, included PT Mitra Sinergi Adhitama. Moreover, performance measurement is also important to be implemented by the company.
This study showed strengths, weaknesses, opportunities, threats, and growth position for PT Mitra Sinergi Adhitama. This study also examines proposed strategies for the company based on four perspectives of the balanced scorecard called financial perspectives, customer perspectives, internal business process perspectives, and learning and growth perspectives. Those strategies must align to company’s mission and vision. For PT Mitra Sinergi Adhitama, the company's mission and vision are still relevant to support the proposed strategy.
This study will be concluded by making the proposed strategy map and balanced scorecard as strategic implementation tool and performance measurement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>