Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novyanto Kuncoro Trias
"Saat ini kondisi secara makro semakin tingginya konsumsi energi di dunia mendorong naiknya harga minyak bumi, sementara tingkat produksi dan cadangan migas yang ada terus menurun. Indonesia saat ini sudah tergolong net importir sehingga tingginya harga minyak dunia mempengaruhi besarnya subsidi penggunaan migas yang harus diberikan kepada konsumen dan mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Hal ini mendorong pemerintah merubah kebijakan mengenai migas dengan mendorong keterlibatan perusahaan migas asing untuk meningkatkan aktivitas produksi pada sumur yang sudah ada serta tetap menggiatkan aktivitas eksplorasi yang mengarah eksplorasi offshore. Kondisi yang serupa juga terjadi di negara-negara lain, industri migas sedang menggeliat dalam mencari cadangan migas baru dalam jumlah yang cukup besar. PT Elnusa Geosains sebagai salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa survei seismik merupakan market leader khususnya untuk survei akuisisi onshore. Saat ini kondisi pasar di dalam negeri menunjukkan trend menurun untuk aktivitas eksplorasi di dalam negeri sehingga untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan usahanya PT Elnusa Geosains mulai merintis peluang ekspansi usaha di luar negeri. Perrnasalahan yang dihadapi oleh PT Elnusa Geosains dalam melakukan ekspansi usaha ke luar negeri adalah dalam hal penentuan negara tujuan ekspansi usaha serta entry strategi ke negara-negara tersebut. Minimnya pengalaman beroperasi di luar negeri dan harus menyesuaikan dengan sumber daya internal perusahaan mengharuskan PT Elnusa Geosains secara selektif memilih negara-negara yang memiliki potensi pasar tinggi dan risiko negara rendah. Selain itu bentuk entry mode strategi yang tepat juga perlu dievaluasi dalam menentukan besarnya skala investasi dan komitmen yang dijalankan.
Negara tujuan ekspansi merupakan negara yang sedang menggiatkan kembali aktivitas seismiknya dengan menggunakan beberapa -Yariabel lain seperti potensi cadangan migas serta banyaknya aktivitas eksplorasi, data fiskal, regulasi pemerintah, tingkat persaingan, social budaya dan risiko negara. Pembahasan dalam tulisan ini dibatasi hanya tiga negara yang sudah dijajaki oleh PT Elnusa Geosains untuk bekerja sama, yaitu Brunei Darussalam, India serta Irak. Lingkungan bisnis yang dimiliki oleh setiap negara memang berbeda, hal ini menentukan entry strategy yang dipakai. Sektor migas inerupakan sektor yang sarat kepentingan sehingga regulasi umum yang berlaku bagi perusahaan asing yang akan beroperasi adalah melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal baik pemerintah maupun swasta. PT Elnusa Geosains memilih stratejik aliansi (kerjasama operasi) dengan
pertimbangan risiko yang lebih kecil, menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku serta memperhatikan kondisi internal perusahaan sebagai strategi entry ke negara-negara yang dituju. Pemilihan mitra lokal yang memiliki kompetensi yang tepat serta pengalaman yang memadai dengan bidang jasa seismik akan sangat membantu dalam aktivitas pendukung seperti pengurusan perijinan maupun hubungan dengan pihak yang berwenang menjadi faktor yang penting untuk kelancaran operasional proyek."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23479
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Natawidjaja
"Dewasa ini peluang bisnis mengembangkan lapangan minyak marjinal tidak diimbangi dengan tingkat keberhasilan perusahaan perusahaan bisnisnya. Kendala pengelolaan pada umumnya adalah keterbatasan dana dan sulitnya mencari pendanaan untuk membiayai bisnis yang padat modal dan berisiko tingg1 ini. Namun tidak demlkian halnya dengan PT. Indelberg Indonesia dan Elnusa Tristar Ramba Ltd, dengan strategi yang tepat dalam pengelolaam1ya kedua perusahaan tersebut mampu membuktikan bahwa bisnis ini menarik untuk dijadikan ladang investasi. Mempelajari langkah dan Cara apa yang telah dilakukan PT. Indelberg lndonesla dan Elnusa Tristar Rarnba Ltd hingga berhasil memaksimalkan nilai perusahaannya pada satu tahun pertama beroperasi, merupakan sesuatu yang menarik mengingat tidak banyak perusahaan yang bisa melakukannya.

Nowadays, business opportunity to develop marginal oi1field doesn't have given good result yet for the oil industry. The main reason of the management difficulties is scarcity in funding due to the characteristic of its industry. Otherwise. PT. Indelberg Indonesia and Elnusa Tristar Ramba Ltd have right strategies for managing the business and show us that business is interesting for investment. Learning from PT. 1ndelberg Indonesia and E1nusa Tristar Ramba Ltd about their successful! to maximize the value of their fim1 in the first year operation will become something useful because its not commonly happened."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Riadi
"ABSTRAK
Dari catatan sejarah, profesi penilai ini berawal dari Inggris pada abad kelima belas.
Dengan berkembangnya daerah-daerah perkotaan, para pemilik harta semakin menyadari
perlunya suatu keahlian dalam mengurus harta-harta tanah mereka. Juru ukur tanah,
yang mana fungsi mereka mengukur dan mencatatkan hak milik harta tanah, dianggap
sebagai pihak yang ahli dalam mengurus harta tanah.
Setelah perang dunia pertama berakhir, minat untuk mendalami profesi ini bertambah
dan bagi institusi yang memberikan latihan teknis diberikan status universitas.
Organisasi yang bergerak dalam pengurusan estat dibentuk dan kursus-kursus yang
memberikan sertipikat dalam pengurusan estat mulai diperkenalkan di Universitas
Cambridge. Sejak saat itu banyak politeknik dan universitas di Inggris yang menawarkan
kursus dalam pengurusan real estat.
Perusahaan jasa penilai, yang memberikan layanan jasa penilaian, adalah merupakan
bagian dari pelaku ekonomi. Di Indonesia, penilaian sebagai suatu disiplin ilmu mulai
dikenal sekitar tahun 1970-an dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia No.161/KpA/l/77 tentang Ketentuan Perizinan Usaha
Penilai.
Pada tahun 1976, untuk pertama kalinya berdirilah organisasi penilai yaitu API (Asosiasi
Penilai Indonesia), yang kemudian disusul oleh GAPINDO (Gabungan Profesi Penilai
Indonesia) pada tahun 1979. Pada tahun 1980 kedua organisasi tersebut digabung
menjadi satu organisasi yang dikenal sebagai GAPPI (Gabungan Perusahaan Penilai
Indonesia), yang merupakan organisasi perusahaan-perusahaan penilai di Indonesia. Sedangkan sebagai organisasi perorangannya dikenal sebagai MAPPI (Masyarakat
Profesi Penilai Indonesia) yang berdiri sekitar tahun 1980. Kemudian dibentuk Yayasan
Pendidikan Penilai Indonesia (YAPPI) untuk melatih para calon penilai menjadi penilai
yang profesional. Pada awalnya, jasa penilai terutama dipergunakan untuk menilai harta-harta yang akan
digunakan sebagai jaminan-jaminan terhadap pinjaman dari bank-bank atau lembagalembaga
keuangan. Dan kini, jasa penilaian telah meluas dari bidang yang sempit
tersebut kebidang yang lebih luas. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama yaitu
diberlakukannya Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.507/KMK.04/1996 tentang
Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan. Laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak pemerintahan orde baru, telah mendorong
peningkatan peranan industri jasa termasuk jasa penilai. Peningkatan yang terjadi
terutama terlihat pada jumlah perusahaan yang ada pada saat ini dan juga pada jumlah
penilainya tetapi belum diimbangi oleh kualitasnya. Untuk memenuhi permintaan
masyarakat yang semakin meningkat, perusahaan jasa penilai harus terus menerus
meningkatkan kualitas penilai-nya. Peningkatan kualitas penilai selain untuk memenuhi
tuntutan profesi juga untuk mencapai standar pengetahuan yang dibutuhkan untuk
menilai suatu obyek yang lebih kompleks. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat tersebut, ternyata perusahaan-perusahaan penilai
menghadapi berbagai kendala baik faktor intern maupun faktor ekstern seperti sumber
daya manusia, standar pekerjaan penilaian, belum memasyarakatnya profesi penilai dan
kurangnya sarana penunjang. Sumber daya manusia yang kurang profesional disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
pendidikan, pengalaman kerja, mental para peniiai dan penguasaan bahasa asing. Belum
adanya standar penilaian yang baik menyebabkan masing-masing perusahaan peniiai
atau masing-masing tenaga peniiai yang ada dalam satu perusahaan memberikan
penilaian yang berbeda untuk obyek yang sama. Kondisi demikian jelas kurang
menguntungkan bagi perusahaan peniiai dalam menghadapi klien apalagi menghadapi
jasa peniiai asing. Kondisi ini diperburuk lagi dengan adanya kode etik peniiai yang mana
perusahaan peniiai dilarang beriklan serta belum adanya jalur formal pendidikan peniiai di
Indonesia. Pada awalnya, pengguna jasa yang utama adalah Bank-Bank pemerintah. Saat ini,
pengguna jasa tersebut telah meluas meliputi Bank-Bank swasta, BUMN, BUMD,
perusahaan-perusahaan asuransi, pengembang dan perusahaan-perusahaan lain yang
bergerak diberbagai bidang. Diberlakukannya Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
N0.57/KMK.OI 7/1996 tentang Jasa Peniiai, menunjukkan bahwa profesi peniiai semakin
diakui keberadaannya dan tentunya hal ini turut memperluas pasar pengguna jasa peniiai
karena profesi ini akan semakin dikenal masyarakat.
PT Jasa Advisindo Lestari merupakan salah satu perusahaan jasa peniiai. Jasa-jasa yang
diberikan meliputi :
1. Penilaian harta kekayaan baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak
berwujud (intangible)
2. Penilaian kelayakan usaha (feasibility study)
3. Penilaian pelaksanaan proyek (monitoring project)
4. Penelitian pasar (market research)
5. Evaluasi usaha (business evaluation)
6. Manajemen proyek (project management)
7. Manajemen properti (property management)
8. Agen properti (property agency)
9. Konsultansi pemasaran properti (property marketing consultancy)
10. Corporate Asset Management.
Sumber daya PT Jasa Advisindo Lestari yang dapat dipandang memiiiki keunggulan
relatif terhadap pesaingnya adaiah :
Tenaga marketingnya adaiah mantan pegawai Bank BNI sehingga memiiiki akses
yang baik untuk memperoleh informasi dari Bank tersebut.
Salah satu direksinya telah menyelesaikan pendidikan S2 bidang penilaian di
Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia, dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris
Jenderal MAPPI. Sebagai pengurus MAPPI, yang bersangkutan memiiiki akses
yang baik untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan usaha jasa
penilai.
Sebagian besar staf-staf perusahaan adaiah tenaga-tenaga penilai yang
berkualitas dan memiiiki pengalaman yang cukup dibidangnya, telah mengikuti
pendidikan penilaian dan telah terdaftar sebagai anggota MAPPI.
Selama ini perusahaan hanya dapat memasarkan 3 jenis jasa yaitu penilaian harta,
penilaian kelayakan usaha dan penilaian pelaksanaan proyek. Hal ini bukan disebabkan
karena kemampuan dan jumlah sumber daya yang terbatas tetapi lebih disebabkan karena pasar yang dilayani secara serius hanya 1 sehingga proyek-proyek yang diperoleh
tidak bervariasi. Hal ini didukung dari analisis sumber daya yang menunjukkan bahwa
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan cukup memadai untuk mengerjakan proyekproyek
yang iainnya.
Keadaan ini menunjukkan bahwa pangsa pasar yang dimiliki oleh PT Jasa Advisindo
Lestari sangat kecil dan posisi bersaingnya juga lemah. Perusahaan harus memperbesar
pangsa pasarnya untuk memperkuat posisi bersaingnya. Untuk mencapai hal tersebut,
perusahaan harus menambah jumlah pasar yang dilayani. Semakin banyak jumlah pasar
yang dilayani, semakin besar pula peluang untuk memperoleh proyek.
Berdasarkan analisis lingkungan, posisi PT Jasa Advisindo Lestari berada di kuadran II
pada The Grand Strategy Matrix karena perusahaan ini berada dalam industri yang
sedang tumbuh tetapi memiliki posisi bersaing yang lemah. Dengan kondisi yang dimiliki
oleh perusahaan, strategi yang dapat dipilih untuk memperbesar pangsa pasar dan
memperkuat posisi bersaingnya adalah strategi penetrasi pasar. Strategi ini merupakan
strategi yang paling tepat untuk dilaksanakan untuk jangka pendek dan menengah dalam
rangka meningkatkan pendapatan melalui peningkatan pangsa pasar.
Penerapan strategi penetrasi pasar mempunyai dampak bahwa perusahaan harus
menambah tenaga pemasaran dan tenaga ahli yang berkualitas. Tambahan tenaga
pemasaran diperlukan untuk memasuki pasar-pasar yang baru, sedangkan tambahan
tenaga ahli yang berkualitas diperlukan untuk mengantisipasi proyek-proyek yang akan
diterima dan juga mempertahankan keunggulan kompetitif yang selama ini telah dimiliki
yaitu mutu pekerjaan dan reputasi perusahaan. Sebagian besar perusahaan penilai memiliki sumber daya dan kemampuan yang relatif
sama sehingga sangat sulit menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dalam pasar
tersebut. Strategi apapun yang dibuat untuk memperoleh keunggulan akan segera ditiru
oleh perusahaan lain. Jadi agar dapat bertahan, keunggulan kompetitif harus didukung
oleh sumber daya dan kemampuan yang langka dan imperfectly mobile.
Walaupun memiliki sumber daya yang langka dan immobile, perusahaan belum berada
pada posisi yang aman. Perusahaan harus melakukan mekanisme isolasi agar
keunggulan kompetitif yang telah dimiliki dapat bertahan. Mekanisasi isolasi yang dapat
dilakukan oleh FT Jasa Advisindo Lestari terdiri dari Impediments to Imitation dan Eariymover
Advantages. Mekanisme isolasi yang termasuk kedalam Impediments to imitation
adalah superior acces to input or customer dan causal ambiguity. Sedangkan
mekanisme isolasi yang termasuk kedalam Early-mover Advantages adalah reputasi dan
buyer switching cost.
Superior acces to input or customer dimungkinkan karena manajer pemasaran
perusahaan adalah mantan pegawai Bank BNI sehingga yang bersangkutan dapat
dengan mudah memperoleh informasi mengenai prospek proyek yang ada di Bank BNI.
Tenaga ahli yang dimiliki oleh perusahaan adalah tenaga ahli yang berkualitas dan
memiliki pengalaman yang cukup dalam bidangnya. Kondisi ini termasuk causal
ambiguity yang merupakan salah satu jenis mekanisme isolasi untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif.
Perusahaan memiliki reputasi yang baik dalam mengerjakan proyek-proyeknya. Hal ini
tercermin dari adanya beberapa pengguna jasa yang memanfaatkan jasa perusahaan
lebih dari satu kali. Bagi perusahaan-perusahaan tersebut, mengganti perusahaan penilai untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan berikutnya akan mengandung resiko yang
digambarkan sebagai buyer switching cost karena mereka belum mengetahui reputasi
dari perusahaan yang baru tersebut.
PT Jasa Advisindo Lestari memiliki keunggulan kompetitif dan mekanisme isolasi yang
cukup kuat untuk menghambat agresifitas pesaing dan masuknya pendatang baru.
Namun demikian, tidak mustahil dalam waktu yang tidak terlalu lama iagi keunggulan
kompetitif tersebut dapat dinetralisir oleh para pesaing. Perusahaan harus
mengantisipasi keadaan ini dan mulai mempersiapkan langkah-langkah yang akan
diambil untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA1958
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Widodo Suwardikun
"PT Suminar Surya merupakan perusahaan swasta nasional, yang berdiri sejak tahun 1991. Perusahaan ini mempunyai potensi untuk lebih berkembang, karena memiliki kinerja yang baik dalam pelayanan jasa konstruksi. Tesis ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran agar dapat memenangkan persaingan dalam bisnis jasa konstruksi, dan diharapkan pula dalam jangka panjang dapat berkembang lebih baik.
Penelitian ini di awali dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh, baik yang berasal dari dalam (internal) perusahaan, maupun yang dari luar (ekstemal) perusahaan, dengan maksud agar memperoleh gambaran yang obyektif tentang kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman pada perusahaan.
Untuk memperoleh data primer diajukan kuesioner dan wawancara terhadap level manajerial perusahaan tersebut, dan untuk faktor ekstemal pada tenaga ahli, terutama di luar perusahaan yang terkait dalam bidang jasa konstruksi.
Pengolahan data melalui metoda Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk mendapatkan bobot derajat kepentingan setiap faktor. Hasil uji faktor lingkungan tersebut digunakan untuk menganalisis strategi utama melalui analisis SWOT. Dengan demikian diperoleh gambaran kekuatan bisnis dan daya tar* industri untuk pengembangan strategi bersaing.
Posisi bersaing PT Suminar Surya berdasarkan hasil analisis SWOT, temyata berada pada posisi mendukung strategi agresif, dari kekuatan internal dan berbagai peluang eksternal, dan berada pada kuadran I. Strategi alternatif adalah : keunggulan biaya menyeluruh dan strategis fokus.
Penetapan strategi pada keunggulan biaya menyeluruh, agar dapat dipraktekkan pada perusahaan, untuk formulasi strategi di terapkan bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, serta orang, lingkungan fisik dan proses)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Averus Damciwar
"ABSTRAK
Pada umumnya perusahaan memulal usahanya sebagai bisnis tunggal dan melayani pasar tertentu. Sejalan dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka semakin bertambah luas pasar yang dilayaninya. Selanjutnya perusahaan akan dihadapkan pada suatu strategi pengembangan usaha, yaitu strategi diversifikasi usaha. Hal ini biasanya dihadapi oleh perusahaan bila berada pada kondisi:
a. Perusahaan merasakan profit dan pertumbuhan perusahaan mulai menurun dikarenakan industri dimana perusahaan melakukan bisnis mulai memperlihatkan daya tarik yang menurun dan prospek yang kurang cerah.
b. Dalam rangka memperkuat keunggulan bersaing terhadap kompetitor.
c. Dalam rangka memperkecil resiko investasi, karena bila hanya melakukan
bisnis tunggal resiko investasi cukup besar.
Alternatif strategi diversifikasi usaha itu antara lain adalah melakukan integrasi vertikal (vertical integration), cliversifikasi berhubungan (related diversification) dan diversifikasi tak berhubungan (unrelated diversification). Pada integrasi vertikal perusahaan melakukan pengembangan usaha di sepanjang rantai nilai (value chain) dan bisnis yang dijalaninya saat ini, bisa ke arah hulu atau ke arah hilir. Pada related diversification perusahaan mefakukan pengembangan usaha ke bisnis yang masih berhubungan dengan bisnis yang dijalaninya saat ¡ni dan pada unrelated diversification pengembangan usaha dilakukan ke bisnis yang tidak berhubungan dengan bisnis yang ada. Masing-masing alternatif tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan yang bisa berbeda-beda bagi tiap perusahaan tergantung pada posusi dan kondisiperusahaan dalam persaingan di industririya. Oleh karena itu pemilhan strategi diversifikasi usaha yang paling tepat adalah yang dapat memperkuat keunggulan bersaing perusahaan tersebut.
PT. X adalah sebuah perusahaan yang menjadi market leader di industri jasa konstruksi. Perusahaan ini barn memulai diversifikasi usahanya di tahun 1990 dan saat ini memiliki 5 unit bisnis, yaitu jasa konstruksi, karya peralatan properti, realty dan beton ready mix. Unit bisnis jasa konstruksi merupakan core bisnis perusahaan. Strategi diversifikasi yang dipilih oleh PT. X adalah related diversification. Pilihan ¡ni dilatarbelakangi oleh usaha PT. X untuk memperkuat keunggulan bersaing dan mempertahankan diri sebagai market leader. Oleh karena ¡tu diversifikasi usaha ini diharapkan akan dapat memperkuat keunggulan bersaing perusahaan dan sekaligus juga menciptakan keunggulan bersaing bagi unit bisnis ¡tu sendiri.
Pada saat ini, setelah lebih kurang tujuh tahun PT. X melakukan diversifikasi usaha, terlihat bahwa kontnbusi unit-unit bisnis selain unit bisnis jasa konstruksi terhadap nilai penjualan dan laba perusahaan sangatlah kecil. Disamping itu kegiatan unit-unit bisnis tersebut dirasakan belumlah efisien, bahkan unit bisnis ready mix baru pada tahun 1996 ini bisa meraih taba. Permasalahan yang muncul adalah apakah diversifikasi usaha yang dilakukan PT. X tidak tepat atau tidak berhasil ? Apakah keunggulan bersaing yang diinginkan PT. X melalui diversifikasi usaha ¡tu dapat dicapai ? Apa langkah-langkah yang harus diambil oleh manajemen perusahaan selanjutnya? Sebagai sebuah perusahaan multibisnis tentu tidak mudah untuk mencari solusi bagi permasalahan ini. Sebuah analisa terhadap strategi diversifikasi usaha PT. X haruslah dilakukan terlebih dahulu, sebelum manajemen menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Analísa terhadap strategi diversifikasi sebuah perusahaan multibisnis dimulai dengan melakukan identifikasi terhadap strategi yang dipakai perusahaan saat ini. Kemudian dilanjutkafl dengan menyusun matriks portfolio bisnis perusahaan untuk menunjukkafl karakter portfolio bisnis perusahaan. Langkah berikutnya adalah membuat perbandingan prospek jangka panjang tiap industri, kekuatan bersaing, kinerja dan prospek masa depan dan tiap unit bisnis yang ada pada perusahaan. Selanjutnya dilakukan evaluasi kompatibilitas tiap unit bisnis dengan strategi perusahaan dan kecocokan strategi yang ada antara unit bisnis. Tahap selanjutnya adaiah melakukan penyusunan ranking setiap unit bisnis berdasarkan pada prioritas untuk investasi modal baru. Dan setelah itu baru bisa ditentukan strategi baru untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan secara keseluruhan.
Berdasarkan analisa terhadap strategi diversifikasi usaha PT. X, maka dapat disimpulkan bahwa diversifikasi usaha tersebut belumlah dapat dikatakan berhasil, karena masih belum baiknya kinerja unit-unit bisnis selain unit bisnis jasa konstruksi. Akan tetapi unit-unit bisnis tersebut masih berada dilingkungan industn yang cukup menarik dan kinerja masing-masing unit bisnis masìh berpeluang untuk dapat ditingkatkan. Secara umum strategi baru yang tepat untuk dilakukan PT. X adalah turnaround, yaitu dengan memfokuskan diri pada usaha untuk memperbaiki pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia yang menyebabkan turunnya kinerja perusahaan.
Adapun temuan (finding) yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pertarna, belum disadarinya bahwa tiap bisnis mempunyal karakteristik yang berlainan baik dalam hal permodalan jangka waktu pengembalian investasi dan juga dalam hal strategi bersaing. Hal ini mengakibatkan akan sangat berbedanya strategi manajemen yang harus diterapkan pada tiap-tiap unit bisnis. Tampaknya hal ini kurang diperhatikan oleh PT. X pada waktu memulai diversifikasi usahanya. Kedua, belum tegasnya komitmen perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha, sehingga budaya kerja perusahaan masih terpaku pada kegiatan bisnis jasa konstruksi, sedangkan unit bisnis lainnya hanya sebagai kegiatan penunjang saja. Kondisi ini mengakibatkan rendahnya motivasi perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing bagi unit-unit bisnis ¡tu. Sedangkan yang ketiga adalah bentuk struktur organisasi perusahaan yang dipakai pada saat ini juga kurang menunjang, karena belumlah dapat menangani seluruh kegiatan operasional sebuah perusahaan multibisnis.
Beberapa hal yang direkomendasikan bagi PT. X adalah pertama, agar manajemen mempertegas komitmen perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha, sehingga setiap unit bisnis dapat diperlakukan dan dikembangkan sebagai uñit bisnis yang mempunyai keunggulan bersaing dan bukan sekedar sebagai penunjang kegiatan unit bisnis lainnya. Kedua, agar struktur organisasi perusahaan dirubah menjadi berbentuk divisional, karena dianggap lebih bisa mengakomodir kegiatan perusahaan multibisnis. Ketiga, untuk jangka waktu dekat ini, disarankan agar PT. X tidak melakukan ekspansi usaha ke bisnis barn. Konsentrasi strategi PT. X sebaiknya diarahkan kepada pembenahan intern dan melakukan konsolidasi perusahaan."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukadiah
"Bagi perusahaan yang bergerak dalam pasar global di era hiperkompetitif seperti scat ini, tantangan yang dirasakan semakin lama semakin kompleks. Kondisi seperti ini menyebabkan banyak perusahaan menghadapi permasalahan strategis. Perusahaan saling berusaha untuk memiliki keunggutan bersaing serta dituntut untuk meningkatkan aktivitas pemasarannya. Efektivitas pemasaran sangat tergantung pada formulasi strategi pemasaran yang dibuat.
Dalam memformulasikan strategi pemasaran yang sesuai, perusahaan perlu membuat suatu perencanaan pemasaran yang baik, karena tanpa adanya perencanaan yang balk maka perusahaan tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal dari kegiatan pemasaran yang dijalankannya. Untuk itu diperlukan informasi yang lengkap tentang iingkungan ekternal dan internal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Informasi tersebut digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi ofeh perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses formulasi strategi pemasaran dan apa yang mendasari pemilihan strategi yang dilakukan oleh PT. XYZ yang bergerak dalam industri jasa konstruksi, Penulis mencoba memahami apa yang menyebabkan pemasaran menjadi begitu panting dalam suatu organisasi bisnis, karena sampai seat ini masih banyak yang berpendapat bahwa pemasaran adalah menjual atau melangkah lebih jauh lagi yaitu promosi. Padahal pemasaran bukan hatiya sekedar menjual atau promosi, tetapi juga suatu perencanaan (planning) yang matang dan pelaksanaan (implementing) yang baik.
Tipe penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan penelitian studi kasus. Unit penelitian adalah PT. XYZ, anak Perusahaan "W" yang berkantor pusat di Eropa, yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan memfokuskan diri pada pembuatan jembatan baja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi atau studi pustaka untuk memperoleh data sekunder dan metode wawancara terhadap beberapa responden pada tingkat managerial untuk memperoleh data primer.
Hasil dari penelitian ini menunjukan tahap-tahap proses perencanaan pemasaran yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam rangka memformulasikan strategi pemasaran yang tepat. Proses formulasi strategi pemasaran PT, XYZ diawali dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan marketing audit yang diikuti dengan analisis SWOT. Hal ini dilakukan agar formulasi strategi pemasaran yang dipilih dapat memaksimalkan peluang yang ada serta meminimalisir ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Selain itu juga dapat kita ketahui bahwa strategi yang dipilih didasari oleh somber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.

For a company which moves in hyper competitive global market like today, challenges which are available gain to be more complicated. This condition causes a lot of companies have to face strategic problems. Companies try to be better to compete also are expected to improve their marketing activities. The effectively of marketing really depend on the marketing strategy formulation which the company made.
In formulating marketing strategy, the company has to make a good planning, because without that, there will be no maximal results from the marketing activities. That's why, complete information about external and internal environment which influence company success is needed. This information is useful to identification the strength, weakness, opportunity and threat which the company has to face.
This research aimed to know regarding the formulation process of marketing strategy and served as a basis for the selection of strategy done by PT. XYZ which is active in construction service industry. The writer try to understand what caused marketing become so important in a business organization, because up to now there are many people who still thinking is selling or further more that is promotion. Though, marketing is not just selling or promotion, but it is also a good planning and implementing.
The type of study is analysis descriptive, a case study. The research unit is PT. XYZ, the sub company of "VII company, where the head quarter is located in Europe, one of construction service companies, focus on its steel bridge building project. Method of data gathering used was documentation or literature study to obtain secondary data, and interview with some managerial respondents to get primary data.
The result of this study showed the steps of marketing planning process conducted by PT. XYZ in the framework of formulating appropriate marketing strategy. The process of formulation marketing strategy is started with deciding the goal of the company. Then, continue by doing marketing audit which is followed by SWOT analysis. The purpose are to maximally the opportunity and to minimalist the threat. Beside that, we can also know that strategy which is chosen based on the resources and capability which the company has.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Sofianingtias
"Bersamaan dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, bentuk turunan transformasi digital korporat Divisi Umum Dan Aset Properti (DIV MUM) PT XYZ Kantor Pusat melakukan pengembangan dalam bentuk program aplikasi transformation digital general affairs. Adanya transformasi digital tidak hanya mampu mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas namun juga mampu memperkuat daya saing antar perusahaan dan kinerja secara keseluruhan. Pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, dengan teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan mixed method. Unit analisis yang digunakan yaitu unit analisis data adalah single unit dengan single case study. Hasil pemetaan risiko menyatakan bahwa terdapat 3 risiko yang masuk kedalam kategori “extreme”, 9 risiko masuk kedalam kategori ”high”, 5 risiko masuk kedalam kategori ”medium”, dan 11 risiko masuk kedalam kategori ”very low”. Kemudian hasil pemetaan dapat menentukan risiko prioritas dari proses pengembangan aplikasi GA Service, terdapat 17 risiko.

Along with the current technological developments, a derivative form of corporate digital transformation of the General and Property Assets Division (DIV MUM) of PT XYZ Head Office is developing in the form of a digital transformation general affairs application program. This research is interesting to study, in addition to the risks that need to be mapped first, this application can be a cost reduction for the company. This research uses qualitative analysis, with data collection techniques using mixed methods. The unit of analysis used a single unit with a single case study. The risk mapping results show three risks that fall into the "extreme" category, nine risks fall into the "high" category, five risks fall into the "medium" category, and eleven risks fall into the "very low" category. Then the mapping results can determine the priority risks of the GA Service application development process, there are seventeen risks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Kathiarini
"Perkembangan industri dan perdagangan yang semakin bebas menyebabkan permintaan atas jasa pengiriman barang semakin meningkat. Jenis industri yang dilayani oleh jasa pengiriman barang ini beragam dan mencakup soma lini industri termasuk individu. Persaingan yang dihadapi antar pemain cukup ketat. Persaingan ini menyebabkan masing-masing perusahaan berusaha untuk memberikan jasa yang terbaik sehingga mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan pesaingnya. Persaingan ini juga dihadapi oleh PT Adhya Avia Prima, perusahaan yang bergerak industri jasa pengiriman barang.
Dampak ekonomi yang semakin berat mengakibatkan naik dan tun'nnya penjualan. Apalagi pada saat ini permintaan konsumen sangat menurun. Naik turunnya penjualan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling terkait sehingga dapat mcrencanakan dan menerapkan strategi yang tepat untuk dapat bertahan dalam industri ini. Permasalahan yang dihadapi ialah bagairnana langkah strategis pcrusahaan dalam mempertahankan posisinya schagni salah satu: perusahaan jasa pengiriman skala menengalh dalani inentihadapi tingkat pcrsaingan yang tinggi di industri ini, sehingga perusahaan dapat memberikan jasa yang terbaik bagi konsumen.
Tujun dari penyusunan togas akhir ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kelemahan ataupun kekuatan dan juga ancaman maupun peluang, memFormulasikan strategi bisnis sebagai alternatif yang dapat ditcrapkan perusahaan dan memberikan usulan penerapan strategi dan juga saran untuk ntencapai basil maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Dalam memberikan usulan strategi pada PT Adhya Avia Prima melalui identif'rkasi faktor internal maupun eksternal.
Data primer yang dibutuhkan diperoleh dari wawancara terhadap pemilik dan karyawan PT. Adhya Avia Prima, dan jugs karyawan perusahaan jasa cargo udara lainnya. Pengolahan data terdiri dari tiga to lap yaitu Input Stage, Matching Stage, dan Decision Stage. Dalam pengolahannya, Input Stage terdiri dari Matriks 1FE dan Matriks EFE, Matching Stage terdiri dari Matriks IE dan Matriks TOWS, dan Decision Stage terdiri dari Matriks QSPM.
Berdasarkan proses pengolahan data, diperoleh beberapa basil perhitungan. Berdasarkan Matriks IFE diperoleh 2.90 yang berarti inenunjukkan posisi internal yang kuat dan matriks EFE diperoleh 2.56 yang menandakan pada posisi rain-rata dalam melihat dan mengembangkan peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman dipasar industrinya. Dan dapat diketahui posisi perusahaan berdasarkan matriks IE berada pada posisi V. Posisi V dapat dikelola dengan Cara tarbaik yaitu dengan menggunakan strategi jags dan pertahankan. Strategi yang digunakan yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Selain itu diperoleh 4 strategi SO, 4 strategi WO, 5 strategi ST, 2 strategi WT. Strategi terbaik dengan menggunakan matriks QSPM adalah penetrasi pasar dengan nilai 5.3[6 dan pengcnthangan produk 4.994. Yang di pilih sebagai strategi terbaik yaitu strategi penetrasi pasar karena mempunyai jumllah skor terbcsar.
UsuIan strategi yang dapat diberikan kepada PT. Adhya Aviat Prima dalam strategi pasar yaitu membuat kerjasama yang positiF dengait maskapai penerbangan, membina luibungan yang telah berjaian baik dengan konsumen lama, menandakan kerjasama dengan pihak maskapai penerbangan, meningkatkan promosi dengan berbagai cara, membina hubungan yang erat dengan konsumen.

The requirement of goods supply at this moment is increase sharply enough and resulting a lot of this kind of industrial company pop out. With many industry which pop out in this goods supply, result a very tight emulation. This emulation is also faced by PT Adhya Avia Prima, a company which also moves in goods supply. With a heavily progressive impact in the economics sector, make the number of sale become unstable, other less at this moment the request of consumer is much decreased. This fluctuate sale is very influenced by the factors which is related each other, which can make a plan and apply correct strategy to ride out this industry.
The purpose of this final project is giving a strategy proposal for PT Adhya Avia Prima through identifying the internal and also external factor. Data collecting is conducted with observation directly. Interview with the related person, and also with the research questionnaire. Pursuant to the data collecting, can he klenti lied by 6 strength factors, 6. Weakness factors, 6 opportunity factors, 6 threat factors, The factors used in data processing.
The data processing consisted of three phase that is input stage, matching stage, and decision stage. In its processing, input of stage composed by the IFE matrix and the EFE matrix, matching stage consisted of IE matrix and matrix TOWS, and decision stage consisted of matrix QSPM.
Based on the data processing process, obtained some calculation result. Pursuant to IFE matrix obtained 2, 90, it means strong internal position, and EFE matrix obtained 2,56, it means the company is in the position of average in seeing and developing existing opportunity and avoid threat of market industry. Based on the IF matrix the company was on the V position, it means that the company can be managed by best strategy using taking care and product development. Besides that, the processing data also obtaining the 4 strategy SO, 4 strategy WO, 5 strategy ST, 2 strategy WT, The best strategy by using the QSPM matrix is penetration of market with value 5,46 and product development 5,13. As the best strategy is market penetrating strategy because having amount of biggest score.
The strategy proposal which can be given for PT Adhya Avia Prima in market strategy that the company have to make a positive cooperation with air transport firm, constructing the relation that have been worked well with old consumer, having cooperation with other air transport firm, improving the various promotion, and constructing hand in glove with the consumer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadapdap, Deny Christian
"Pada 2017,PT Elnusa mengakuisisi PT CALE dengan tujuanuntuk meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam bisnis Engineering,Procurement,Construction (EPC). Diversifikasi bisnis yang dilakukan PT Elnusa dalam bidang EPC menemui kendala dari sisi Engineering karena perusahaan tidak memiliki kapabilitas tersebut meskipun telah menguasai sisi Procurement dan Construction. Akuisisi tersebut  diharapkan tidak hanya memberikan nilai tambah dari sisi kapabilitas tetapi juga penghematan biaya.Akuisisi perusahaan Engineering pada dasarnya adalah perusahaan berbasis jasa, sehingga penilaian perusahaannya tidak bisa hanya menggunakan penilaian berdasarkan penilaian aset berwujud tetap tetapi juga penilaian terhadap aset takberwujudnya.

In 2017, PT Elnusa acquired PT CALE with the aim of increasing the companys capability in the Engineering, Procurement, Construction (EPC) business. The business diversification carried out by PT Elnusa in the EPC field encountered obstacles in terms of Engineering because the company did not have these capabilities despite having mastered the Procurement and Construction side. The acquisition is expected to not only provide added value in terms of capability but also cost savings. The acquisition of Engineering companies is basically a service-based company, so that the companys valuation cannot only use valuation based on the assessment of fixed tangible assets but also the valuation of intangible assets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>