Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Misbah Fikrianto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah, kesejahteraan guru, dan fasilitas sekolah terhadap kinerja guru, Studi ini didasarkan pada kondisi pendidikan dasar di Indonesia yang masih belum baik ditunjukan dengan APK 92,52%,80% APM dan hanya 25% guru lulus sertifikasi. Sampel yang digunakan dalam penilitian ini adalah 50 orang guru dari SMPN 115 dan SMPN 47 serta kepala sekolah dari tiap sekolah. Variabel yang digunakan dalam studi ini adalah kepemimpinan kepala sekolah (Xl), kesejahteraan guru (X2), Fasilitas sekolah (X3), dan kinerja guru (Y).Studi ini adalah kuantitatif studi dengan menggunakan empat instrument untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah, kesejahteraan guru, fasilitas sekolah dan kinerja guru. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable yang paling berpengaruh dalam kinerja guru adalah kesejahteraan guru (F = 79:072). promosi, penghargaan dan tunjangan meningkatkan kinerja guru dikelas. Hasil kuesioner menunjukan bahwa sekolah yang memiliki fasilitas yang baik akan meningkatkan motivasi guru dalam mengajar di kelas. Perhitungan dari koofisien Determinasi menunjukan bahwa sebanyak 68,2% kinerja guru dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolâh,kesejahteraan guru dan fasilitas sekolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah,kesejahteraan guru dan fasilitas sekolah terhadap kinerja guru, Hasil dan penelitian ini dapat berguna untuk lembaga pendidikan agar meningkatkan mutu kepala sekolah, kesejahteraan guru dan fasilitas sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24976
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this study was to disclose the extent of contribution of the intelectual, emotional and spiritual intellegence of the teachers and principals' leadership on the teahers' performances in Lubuk Pinang, either separately or simultaneously...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lelis Maryati
"Tesis ini membahas pengaruh budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja guru menurut persepsi guru SMA Negeri yang ada di Kabupaten Indramayu. Budaya organisasi yang kuat akan membantu sekolah dalam memberikan kepastian kepada seluruh sivitas akademika untuk tumbuh, berkembang dan memahami suatu sistem makna bersama yaitu seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh seluruh sivitas akademika dan membedakan sekolah tersebut dengan sekolah lainnya. Sedangkan perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah perilaku kepala sekolah yang mengarahkan aktivitas seluruh sivitas akademika untuk mencapai sasaran dan tujuan bersama.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru. Variabel-variabel yang digunakan adalah budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Teknis analisis data menggunakan regresi sederhana dan regresi ganda, serta untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X1, varibel X2 terhadap variabel Y ditentukan menggunakan rumus koefisien determinan. Analisis dengan regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang dihipotesiskan berpengaruh terhadap kinerja guru.
Hasil penelitian menurut 168 orang guru yang menjadi sampel, menunjukkan bahwa budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru, dengan nilai . Artinya bila budaya organisasi baik, maka kinerja guru akan meningkat. Begitu pula dengan perilaku kepemimpinan. Semakin baik perilaku kepemimpinan kepala sekolah maka kinerja guru juga akan meningkat.

This thesis discusses the influence of organizational culture and principal?s leadership behavior toward teacher?s performance according to the perceptions of senior high school teachers in District Indramayu. Strong organizational culture will assist schools in providing certainty for all of academic society to grow, develop and understand a system of shared meaning namely is a set of key characteristics valued by all of academic society and distinguish these schools with other schools. While the principal's leadership behavior is the behavior of principals who direct the activities of all academic society to achieve common goals and objectives.
The purpose of this research is to examine the factors that influence the performance of teachers. The variables used are organizational culture and leadership behavior of principal, This research is descriptive quantitative research design. Technical analysis of data is using a simple regression and multiple regression, and to declare the size of the contribution of the X1 variable, X2 variable toward Y variable coefficients are determined using the determinant formula. Multiple regression analysis is used to determine the effect of variables of organizational culture and leadership behavior of principals who hypothesized effect on teacher performance.
The results according to the 168 teachers as a sample, indicate that the organizational culture and behavior of school leadership have positive effect on teacher performance. It means that if the organization's culture, is better, the teacher's performance will increase. So do the leadership behaviors. If the leadership behavior of the principal is better, the teacher performance also will increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29557
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Wahyuningsih
"Yang menjadi permasalahan adalah masih banyak guru yang belum menunjukkan sikap dan prilaku yang kreatif dan produktif sebagai guru dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah, akibatnya para guru tersebut kurang menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru dan hal ini dipengaruhi pula oleh kepemimpinan kepala sekolah yang belum efektif dalam manajemen organisasi sekolah sehingga berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru.James E.Neal J.R.Junior dalam Wasliman (2008:14) mengemukakan bahwa kinerja mengajar guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah. Populasi yang diambil adalah seluruh guru SD Negeri yang ada di Lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Sukagumiwang yang tersebar di 18 sekolah dengan Pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane, sehingga ditetapkan sampel sebanyak 69 otang guru . Teknik Proporsional digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari masing-masing SD Negeri se Kecamatan Sukagumiwang, sedangkan teknik yang digunakan adalah sample random sampling, yakni sampel yang diambil dengan menggunakan undian terhadap semua populasi pada suatu sekolah.
Hasil korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 0.867. Besar pengaruh atau kontribusi variabel Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja Guru sebesar 75.2 % variasi perubahan Kinerja Guru ditentukan oleh Kepemimpinan Kepala sekolahnya sedang sisanya 24,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Implikasi dari penelitian ini disarankan agar kepala sekolah dapat mengimplementasikan pola kepemimpinan yang mengikuti manajemen berbasis sekolah secara baik. Hal ini dapat dilakukan dengan bersikap secara bijak dalam memberikan tugas atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sekolahnya dengan mempertimbangkan kondisi psikologi setiap guru/pegawai yang dihadapinya. Dengan kata lain, pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing guru harus dilakukan secara terencana dan terarah serta dilakukan proses supervisi dan evaluasi secara berkala, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja guru.

The problem is there are still many teachers who have not shown the attitude and behavior of creative and productive as teachers in carrying out the tasks of learning in school, the teachers are consequently less show high performance in carrying out his duties as a teacher and it is influenced also by the leadership of the head schools that have not been effective in the management of school organization and therefore contributes to the performance of teachers to teach. James E. Neal JRJunior in Wasliman (2008:14) argues that teachers' teaching performance is strongly influenced by the leadership of the principal learning. Population is taken throughout the elementary school teachers in the Environmental Affairs UPTD District Sukagumiwang spread over 18 schools with sampling using the formula of Taro Yamane, so defined sample of 69 teachers otang. Proportional technique used to determine the number of samples from each of the Elementary School District Sukagumiwang se, whereas the technique used is to sample random sampling, the samples are taken using the raffle for all populations at a school.
The results of the correlation between school leadership on teachers' performance for 0867. Much influence or contribution towards the principal variables of Leadership Teacher Performance for 75.2% of the variation changes Teacher Performance Leadership is determined by the Head of school while the rest 24.8% influenced by other factors. The implications of this study suggested that the principal can implement the following pattern of leadership in both school-based management. This can be done by acting wisely in giving tasks or solve problems facing their schools taking into account the psychological condition of each teacher / staff faces. In other words, the division of tasks in accordance with the basic tasks and functions of each teacher must be well planned and directed and performed the process of supervision and periodic evaluations, which is expected to be able to improve teacher performance.
"
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28924
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karim Santoso
"Pendidikan di Indonesia saat ini masih mengalami masalah yang kompleks salah satunya adalah kinerja kepala sekolah hingga kualitas terdidik yang dihasilkan. Studi di 13 negara maju dan 14 negara berkembang yang dilakukan oleh Heineman dan Loxely (1988) menunjukkan, bahwa sekitar sepertiga dari varians mutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah.
Kepala sekolah adalah seseorang yang diberi tugas untuk mengelola manajerial sekolah. Melihat betapa krusialnya peran kepala sekolah, seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang menunjang kinerjanya. Sabar merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Selain sabar, hal lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah motivasi untuk berprestasi. Oleh karena itu, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sabar, motivasi berprestasi dan kinerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sabar sabar terhadap kinerja, pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja, dan pengaruh sabar dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Sabar adalah kemampuan jiwa (hati) dan raga (lisan dan perbuatan) untuk menerima segala kepahitan hidup (musibah) yang menimpanya, untuk menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang dilarang agama, dan untuk melaksanakan segala yang diperintahkan agama. Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing. Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan itu.
Penelitian ini dilakukan pada 30 sampel kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu di Banten Barat dengan dilakukan ujicoba instrumen penelitian terlebih dahulu kepada 8 orang kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu di Jakarta sebagai sampel yang dikenal dengan baik oleh peneliti yang mempunyai tingkat kesabaran, motivasi berprestasi dan kinerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, uji coba instrumen ini menggunakan metode objektifitas.
Hasil penelitian di Banten Barat diolah menggunakan SPSS 13.0. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisa korelasi bivariat untuk mengetahui hubungan antara sabar dan motivasi berprestasi dengan kinerja; Juga menggunakan analisa regresi linier berganda untuk menggambarkan sumbangsih kedua variabel 'yakni sabar dan motivasi berprestasi-secara bersamaan dalam menjelaskan varian variabel kinerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 hipotesa yang diketengahkan diterima semuanya. Hipotesis pertama yang berbunyi 'Terdapat pengaruh langsung antara sabar terhadap kinerja', maka hipotesis pertama diterima dengan indeks korelasi 0.638.. Sedangkan rumusan hipotesis kedua yang berbunyi 'Terdapat pengaruh langsung antara motivasi berprestasi dan kinerja', maka hipotesisi kedua diterima dengan indeks korelasi 0.746. Rumusan hipotesis ketiga adalah 'Terdapat pengaruh langsung antara sabar dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja', maka berdasarkan hasil penelitian hipotesis ketiga diterima dengan indeks korelasi 0.753.
Dari semua dimensi sabar hanya kekuatan dalam melaksanakan perintah yang memberikan sumbangsih efektif terhadap variabel kinerja dengan indeks korelasi 0.663. Dari semua dimensi motivasi berprestasi hanya kreatif-inovatif dan dimensi waktu menyelesaikan tugas saja yang memberikan sumbangsih efektif terhadap variabel kinerja. Sumbangan efektif dimensi kreatif-inovatif terhadap variabel kinerja sebesar 57.1%. Sumbangan efektif dimensi waktu menyelesaikan tugas terhadap variabel kinerja sebesar 6%.

Nowadays, education in Indonesia still encounters many complex problems, they are among others school principal performance and quality of educated students resulting therefrom. Study in 13 advanced countries and 14 developing countries performed by Heineman and Loxely (1988) reveals that approximately one-third of education quality variant at school is determined by the quality of the school principal leadership.
The Principal is the one who is assigned to manage school administration. Taking into consideration the crucial role of the principal, a Principal should have certain competencies supporting his/her performance. Patience constitutes competence that should be possessed by a school principal. Besides, the other thing that should be possessed by a principal is motivation for achievement. Therefore, variables in this study are patience, motivation for achievement and principal performance.
This study is aimed at identifying and analyzing influence of patience, motivation for achievement to school principal performance. This study applies quantitative method.
Patience is capability of soul (heart) and physic (talks and actions) to receive calamity that he/she suffers from, prevent from committing any unfavorable acts prohibited by religious values, and perform anything as directed by his/her religion. Motivation for achievement is a motivation encouraging individual to win a certain competition. Performance is achievement attained by any individuals in performing tasks or works pursuant to standard and criteria already stipulated for the tasks or works.
This Study is performed in 30 samples of Integrated Islamic Elementary School Principal in Banten Barat through instrument test made to 8 Principals of the Integrated Islamic School in Jakarta as samples known well by evaluators to be having patience, motivation for achievement and different performances. Therefore, this instrument test applies objectivity method.
The Study findings in Banten Barat are processed using SPSS 13.0. Hypothetical test of this study applies Bavaria correlation analysis to identify relation between patience and motivation for achievement and school principal performance, dual linear regression analysis is also applied to describe contribution of the two variables namely patience and motivation for achievement jointly in explaining variable variant of school principal performance.
Study finding reveals that 3 presented hypothesis are accepted in its entirety. The first hypothesis reading 'There is direct influence between patience and school principal performance', is accepted with correlation index of 0.638. While the second hypothesis reading 'There is direct influence between motivation for achievement and school principal performance' is accepted with correlation index of 0.746. The third hypothesis reading 'There is direct influence between patience and motivation for achievement jointly to school principal performance' is accepted with correlation index of 0.753.
From all dimensions of patience, it is only strength in performing instructions which gives effective contribution to performance variable with correlation index of 0.663. From all dimensions of motivation for achievement, it is only creative-innovative and time dimension in accomplishing any task which gives effective contribution to performance variable. Effective contribution of creative-innovative dimension to performance variable is 57.1%. Effective contribution of time dimension in accomplishing tasks to performance variable is 6%."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Ariesta Putri
"[ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan kinerja guru. Pengukuran kinerja
mengunakan alat ukur yang diadaptasi dari dimensi Campbell (2012) yang
dikembangkan oleh Ratdityas (2013) dan pengukuran kepemimpinan
transformasional menggunakan alat ukur Multi Level Questionere Form 5x (MLQ
5x) yang dikembangkan oleh Bass dan Riggio (2005). Partisipan penelitian ini
adalah guru-guru yang mengajar di sekolah negeri di beberapa kota di Indonesia.
Total partisipan dalam penelitian ini berjumlah 172 orang guru. Hasil penelitian
ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan kinerja guru.
ABSTRACT
This study was conducted to examine the relationship between transformational
leadership of principals and teacher performance. The measurement of
performance is using measurement tool adapted from the dimensions of Campbell
(2012) developed by Ratdityas (2013) and the measurement of transformational
leadership is using Multi Level Questionere Form 5x (MLQ 5x) instrument
developed by Bass and Riggio (2005). The total participants in this study were
172 teachers. The results of this study showed a significant relationship between
transformational leadership of principals toward teacher performanc;This study was conducted to examine the relationship between transformational
leadership of principals and teacher performance. The measurement of
performance is using measurement tool adapted from the dimensions of Campbell
(2012) developed by Ratdityas (2013) and the measurement of transformational
leadership is using Multi Level Questionere Form 5x (MLQ 5x) instrument
developed by Bass and Riggio (2005). The total participants in this study were
172 teachers. The results of this study showed a significant relationship between
transformational leadership of principals toward teacher performanc, This study was conducted to examine the relationship between transformational
leadership of principals and teacher performance. The measurement of
performance is using measurement tool adapted from the dimensions of Campbell
(2012) developed by Ratdityas (2013) and the measurement of transformational
leadership is using Multi Level Questionere Form 5x (MLQ 5x) instrument
developed by Bass and Riggio (2005). The total participants in this study were
172 teachers. The results of this study showed a significant relationship between
transformational leadership of principals toward teacher performanc]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Waluyo
"Tesis ini menggambarkan seberapa besar pengaruh supervise pengawas sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi professional akademik guru. Tesis ini menggunakan metode analisis regresi ganda dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada supervise pengawas sekolah terhadap kompetensi professional guru.Faktor pengaruh yang diberikan mencapai 43 persen selebihnya berupa factor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Penelitian ini merekomendasikan agar pengawas pada saat melakukan supervise lebih baik menekankan pemberian keterampilan kompetensi akademik dari pada pengetahuan. (seperti; penyusunan rencana pembelajaran, penguasaan metode pembelajaran atau teknik penyusunan evaluasi dan analisis hasil)Kepala sekolah agar lebih sering memberi motivasi guru agar mau meningkatkan kompetensi professional akademik melalui diskusi ilmiah maupun seminar-seminar.

This thesis describes the influence of schools supervisor of and the principal's leadership toward academic professional competencies.This thesis uses multiple regression analysis method with quantitative approach.The results of this study found that school leadership has more influence than the supervising superintendent of schools on teachers' professional competence. The significancy of the influence up to 43 percent and the other factors that are not described in this study.
Based on the result of this study recommends that the supervisors at the time of supervision better emphasize the skills of academic competence than on knowledge. (such as preparation of lesson plans, mastery learning methods or techniques of evaluation preparation and analysis of results). The principal should motivate the teachers more often the professional competence through the discussion of scientific and academic seminars.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29552
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayuningtyas
"Sekolah merupakan tempat untuk menambah pengetahuan dengan cara belajar. Lokasi sekolah yang berada di kota besar membuat sekolah tersebut harus menghadapi dan menanggulangi kebisingan karena kebisingan membuat para siswa terganggu dan tidak dapat mendengar apa yang diajarkan oleh guru. Metode pengendalian kebisingan yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan menutup celah-celah yang memungkinkan suara masuk. Selain itu kebisingan dapat ditanggulangi dengan cara-cara yang lain seperti mempergunakan pagar dan tanaman di sekeliling sekola namun seringkali tidak optimal hasilnya.
Skripsi ini membahas bagaimana pengendalian kebisingan lingkungan di sekolah menengah dan evaluasinya. Sekolah yang dievaluasi adalah SMPN 115 Jakarta dan SMAN 37 Jakarta yang berada dekat dengan jalur transportasi kota. SMPN 115 mempunyai sumber bising luar berupa jalan raya sedangkan SMAN 37 Jakarta mempunyai bising luar berupa kereta. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur tingkat kebisingan, membandingkan hasil pengukuran dengan standar kebisingan yang diperbolehkan serta menganalisis hasil penelitian secara arsitektural. Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penanggulangan kebisingan di sekolah.

School is the place to increase knowledge in by learning. School location in the big city makes their school committee have to face and overcome the noise. It's because the noise disturbs students so they can not hear what was taught by the teacher. Noise control methods conducted by the school is to minimized the gaps that allow sound through. In addition, noise can be overcomes by using barriers like fence or trees around the school but they don't work their best.
This thesis discusses how to control noise at the high school environment and its evaluation. The schools that evaluated are SMPN 115 Jakarta and SMAN 37 Jakarta 115 which are close to traffic. SMPN 115 Jakarta has highway traffic as its external noise while highway SMAN 37 Jakarta has the train traffic as external noise. This research was conducted by measuring the noise level, comparing the results with a standard measurement noise which is allowed, and analyzing the results with architectural studies. The results of this study are expected to help control the noise at school.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52276
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ifah Arifah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh partial dan simultan tunjangan profesi dan kompetensi guru terhadap kinerja guru SD. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diisi oleh 174 guru sekolag dasar yang telah menerima tunjangan profesi guru. Data analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tunjangan profesi dan kompetensi guru, secara partial, mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Demikian pula secara simultan, tunjangan profesi dan kompetensi guru mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru, dan memberi kontribusi sebesar 87,4%, dengan persamaan regresi = 42,561 + 0,653X1 + 0,853X2."
Tangerang: LPPM Universitas Terbuka, 2018
370 JPE 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>