Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92848 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfian Rakawira
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sadji
"Berdasarkan Undang-undang nomor 8 tahun 1971 PT. Pertamina (Persero) mendapat penugasan untuk memproduksi dan mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan hasil olahan minyak dan gas bumi ke seluruh pelosok tanah air termasuk produk minyak pelumas. Pada tahun 1988, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Keppres nomor 18 yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk mengimpor pelumas dari jenis sintetis yang belum diproduksi oleh PT. Pertamina (Persero).
Semenjak kebijakan tersebut, telah mengakibatkan penurunan pertumbuhan pasar pelumas Pertamina. Gejala tersebut semakin dirasakan setelah keluarnya Keppres RI nomor 21/2001 dan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 1693 K/34 M.PE/2001 yang membuka kesempatan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perusahaan swasta, perusahaan milik asing dan Koperasi untuk melaksanakan penyediaan dan pelayanan pelumas di dalam negeri. Perkembangan tersebut merupakan konsekuensi logis dalam pasar global yang berlaku pada setiap negara pada dekade terakhir ini.
Untuk mampu bersaing dalam pasar global, PT. Pertamina (Persero) dituntut mampu merumuskan strategi pemasaran pelumas yang tepat dalam rangka mempertahankan pangsa pasar yang telah dimiliki serta berusaha merebut pangsa pasar yang sudah dikuasai oleh produsen pelumas merek lain. Peneiitian ini disusun berdasarkan konsep keunggulan bersaing (Porter : 1994) dengan menggunakan empat pendekatan analisis, yaitu : analisis regresi linear berganda (Wibisono : 2003) untuk mengetahui sejauh mana pangsa pasar pelumas Pertamina dan perkembangannya; analisis SWOT (Purnomo dan Zulkieflimansyah : 1999) untuk membuat pemetaan posisi perusahaan dalam persaingan industri pelumas; analisis matriks General Electric (Kotler : 2000) untuk mengetahui posisi bisnis PT. Pertamina (Persero); serta analisis kepuasan pelanggan untuk mendeteksi customer gap dan mengetahui posisi kepuasan dan harapan pelanggan (Zeithaml dan Bitner : 2000).
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data intern PT. Pertamina (Persero) dan BPS (Biro Pusat Statistik), serta data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner khususnya untuk analisis kepuasan pelanggan. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan dilakukan terhadap dimensi berwujud (tangible), keandalan (reliability), Jaya tanggap (responsiveness), keyakinan (assurance), dan empati (empathy) dengan mengajukan 23 set pernyataan yang ditanyakan kepada para pelanggan yang dipilih berdasarkan metode cluster sampling (area sampling tertentu) dan purposive sampling (sampling berdasarkan pertimbangan tertentu). Hasil kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan diagram Kartesius.
Dari hasil penelitian dapat disarankan kepada PT. Pertamina (Persero) untuk melakukan penelitian kepuasan pelanggan secara periodik dan terpola dengan baik; mempunyai akses data penunjang (data sekunder) yang up to date dan berkesinambungan untuk keperluan analisis pasar dan lingkungan eksternal; melakukan pembenahan serta memperluas jaringan pemasaran pelumas Pertamina; penjajagan ekspor dengan melakukan langkah antara lain labeling pembungkus dalam dwi bahasa (Inggris dan Indonesia); menjaga ketersediaan produk agar tidak sampai kosong; mengubah budaya kerja dan budaya perusahaan; serta meningkatkan efisiensi dalam rangka mencapai cost leadership.

Marketing Strategy Of Pertamina Lubricant Facing Global CompetitivePursuant to code law number 8 year 1971 PT. Pertamina (Persero) get assignation to produce and distribute Fuel Oil and result of processed gas and oil to entire of fatherland including lubricant oil product. in the year 1988, Republic Government Of Indonesia release Keppres number 18 giving opportunity to private sector importing synthetic lubricant which not been yet produced by PT. Pertamina (Persero).
Eversince that Policy, have resulted degradation of growth market lubricant of Pertamina. The Symptom progressively felt after the release of Keppres Ri number 21/2001 and Ministerial Decree of Energy and Resource Mineral number 1693 K/34 M.Pe/2001 which is opening opportunity to institute of Effort Public Ownership (BUMN), Institute of Effort Property of Area (BUMD), private company, foreign company and Co-Operation to execute lubricant supplying and services in country. The growth represent logical consequence in global market which go into effect in each state at this last decade.
In order to compete in global market, PT. Pertamina (Persero) claimed can formulate the correct marketing strategy of lubricant to maintaining market compartment which have been owned and also try to grab market compartment which have been mastered by producer lubricant of other brand. This research is compiled pursuant to excellence concept compete (Porter : 1994) by using four approach methods of analysis, those are : doubled linear regression analysis (Wibisono : 2003) to know how far market compartment lubricant of Pertamina and its growth; analysis of SWOT (Pumomo and Zulkieflimansyah : 1999) to make mapping of company position in competitive of lubricant industry; analysis of Matrix General Electric (Kotler : 2000) to know business position of PT. Pertamina (Persero); and also analyze customer satisfaction to detect customer gap and knowing customer satisfaction position also customer expectation (Zeithaml and Bitner : 2000).
Data which is used in this research come from data of intern PT. Pertamina (Persero) and BPS (Statistical Bureau Center), and also obtained primary data through spreading of questioner specially for the analysis of customer satisfaction. The measurement of level customer satisfaction conducted to extant dimension tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy by raising 23 setting asked statement to all selected customer choosing by method of cluster sampling (certain sampling area) and purposive sampling (sampling pursuant to certain consideration). Afterwards the result of questioner is analyzed by using diagram of Kartesius.
From the result of research can be suggested to PT. Pertamina (Persero) to conduct research of customer satisfaction periodical and better pattern; having supported data access (secondary data) which is up to date and continual for market analysis and external environment; conducting correction and also extend marketing network of Pertamina lubricant; attempt of exporting by doing step for example package labeling in bilingualism (English and Indonesian); taking care the availability of product in order not to be empty; altering work and company culture; and also improve efficiency in order to reaching cost leadership."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Bambang Pamudji; Del Ahmisar
"ABSTRAK
pertamina merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik
negara yang dipercayai untuk menyediakan kebutuhan pelumas
dalam negeri untuk itu disamping memproduksi sendiri juga
melaksanakan impor berbagai merek pelumas yang klasifikasinya
belum dapat dipenuhi. Dalam pengelolaan produk pelumas meng
gunakan anggaran yang terpisah dengan anggaran BBM, dalam hal
ini pertamina senantiasa dituntut di satu pihak melaksanakan
usaha secara profesional bussiness, namun di pihak lain juga
harus mengemban misi politis.
Produk pelumas dibagi menjadi 4 linĂ¯ produk yakni pelu
mas Lokal, ABRI, Impor serta Penerbangan, dan dikemas baik
dalam drum maupun kaleng. Produk ini dipasarkan dengan meng
gunakan strategi pemasaran sebagai berikut :
1. Strategi harga
Harga jual merupakan keputusan pemerintah atas usulan
dari Pertamina. Penjualan kepada dealer dirangsang
dengan sistem rabat/bonus.
2. Strategi Distribusi
Dalam mendistribusikan produk digunakan 8 unit pema
saran yang tersebar diseluruh Indonesia. Dan setiap
unit tersebut didistribusikan ke cabang , agen maupun
dealer. Pendistrjbusjan ini perusahaan ditutt untuk
memenuhi kebutuhan procluk pelurnas ke seluruh wilayah
Indonesia tanpa keculai.
3. Strategi Promosi.
Berbagai peralatan yang digunakan untuk menunjang
strategi ini adalah Iklan, Sales promotion, Personal
selling, dan Publisjtas. Dan ke empat bauran pro
mosi tersebut pertamina lebih inemprioritaskan pada
sales promotion.
4. Strategi Produk
Produk pelumas diklasifikasikan menjadi 4 lini pro
duk, dan dilekatkan pula bauran produk yang meliputi
atribut, merek serta label.
Sehubungan dengan realisasi penjualan produk pelumas
merupakan turunan dan omset penjualan BEM yakni berkisar 1.5
hingga 2 prosen, naka besarnya anggaran biaya promosi Juga
banyak mengacu pada besarnya hasil penjualan kenaikan BBM.
Pada hal kenyataannya lajunya kenaikan penjualan produk
pelumas tidak sebanding dengan kenaikan realisasi penjualan
BBM. Berbagai skenanio yang menimbulkan kondisi tersebut
adalah efektivitas dan strategi pemasaran yang ada saat ini.
Guna mencapai target penjualan produk pelumas sesuai
dengan perencanaannya diperlukan berbagai penyempurnaan/
perbaikan atas implementasi strategi pemasaran tentang :
- Peninjauan ulang sistem rabat/bonus yang diperlakukan
saat ini.
- Perlu diadakan evaluasi yang kritis terhadap pengguna
an dana promo meliputi efektivitas komposisi
bauran promosi yang ada.
- Meningkatkan ketahanan daya saing (kompetisi) baik
dari segi mutu maupun effisiensi internal termasuk
memerangi kehadiran produk pelumas illegal.
Karena prospek akan pasar produk ini masih terbuka cukup
Lebar, selain harus menghadapi berbagai pasaing produk impor
yang diatas kertas lebih unggul dalam mutu produk, maka
strategi concentric diversification adalah jauh lebih tepat
sebagai pokok strategi induk perusahaan.
"
1993
T5337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Herdiyanto
"Perkembangan industri otomotif di Indonesia beberapa waktu setelah krisis pada tahun 1997-1999 ternyata mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Merek-merek baru kendaraan bermotor mulai masuk ke pasar Indonesia bahkan dari negara-negara baru yang selama ini belum pernah memasuki pasar Indonesia. Dengan ditetapkannya peraturan pemerintah yang membuka keran impor kendaraan bermotor memperbolehkan kendaraan bermotor masuk ke Indonesia dalam bentuk completely build up, maka jumlah kendaraan bermotor yang masuk semakin besar.
Negara-negara produsen seperti Jepang, Amerika, Inggris, Jerman yang selama ini menjadi pemain pada industri otomotif di Indonesia mendapat pesaing baru dari negara seperti Korea dan Cina yang mulai memasuki pasar Indonesia pada tahun 1999. Hal ini masih ditambah dengan merek baru yang dari negara produsen lama yang masuk ke Indonesia. Hal ini menandakan pasar otomotif Indonesia yang sangat potensial sehingga mampu menarik banyak produsen untuk melakukan bisnisnya di Indonesia.
Sejalan dengan berkembangnya industri otomotif tersebut, industri pendukungnya juga ikut berkembang. Seperti industri suku cadang kendaraan atau perdagangan bahan yang diperlukan dalam pengoperasian kendaraan seperti minyak pelumas dan minyak rem.
PT Dirgaputra Ekapratama yang bergerak dalam bidang perdagangan suku cadang kendaraan bermotor mendapatkan keuntungan, dari kondisi di atas. Penelitian ini memfokuskan pada produk minyak rem yang didistribusikan oleh perusahaan. Permasalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana prospek perkembangan perusahaan dan pemasaran minyak rem di Indonesia; Faktor-faktor apa yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi pemasaran perusahaan; dan Strategi pemasaran apa yang perlu diterapkan dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus dengan memanfaatkan studi lapangan dan studi pustaka dalam mengumpulkan data.
Dari hasil analisis terhadap kekuatan bisnis khususnya untuk produk minyak rem dengan merek MK Kashiyama, PT Dirgaputra Ekapratama terletak pada tingkat sedang, demikian juga hasil anlisis terhadap daya tarik pasar. Dari hasil tersebut, berdasarkan matriks daya tarik industri dan kekuatan bisnis General Electric, posisi bersaing PT Dirgaputra Ekapratama berada pada kwadran V yaitu Selektif dan Kelola untuk Meningkatkan Keuntungan. Berdasarkan hasil tersebut strategi bersaing yang dapat disarankan untuk PT Dirgaputra Ekapratama adalah pengembangan pasar dan pengembangan produk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okti Purnaniati
"Industri perusahaan penerbangan domestik di Indonesia tumbuh dengan pesat, dengan jumlah perusahaan penerbangan yang semakin banyak, pertumbuhan ini diikuti dengan persaingan tajam yang ditandai dengan adanya perang tarif seperti menetapkan tarif yang sangat murah, diskon harga yang tinggi, dan kemudahan untuk mendapatkan tiket. Oleh karena itu, setiap produk diharapkan mempunyai nilai yang Iebih tinggi dan berada pada posisi yang unggul di mata konsumen sebagai upaya dalam memenangkan pangsa ingatan.
Dalam rangka mengantisipasi persaingan dan agar perusahaan tetap eksis, maka diperlukan penerapan dan strategi pemasaran yang tepat. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah analitik deskriptif, yaitu rancangan penelitian studi kasus yang menggambarkan strategi PT. Garuda pada suatu periode waktu, rnelalui telaah data dan telaah kasus. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan strategic action diawali dengan melakukan analisis eksternal (analisis makro dan analisis industri) yang kemudian diperoleh peluang dan ancaman. Dan diambil kesimpulan apa yang menjadi KSF dari PT. Garuda. Kemudian dilakukan analisis internal untuk memperoleh kekuatan dan kelemahan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap PT. Garuda Indonesia melalui berbagai model analisis yaitu analisis TOWS, IE, BCG, GSM, dan setelah dilakukan pencocokan strategi, maka diperoleh dua (2) alternatif strategi yaitu penetrasi pasar (market penetration) yang kemudian diikuti oleh perkembangan pasar (market devefopment). Dari analisis tersebut, dengan menggunakan QSPM dipilih strategi yang paling utama yaitu strategi penetrasi pasar dan diikuti oleh strategi pengembangan pasar apabila diperlukan. Agar perusahaan memiliki kemampulabaan, maka strategi pemasaran dituangkan dalam rantai nilai.
Saran yang diajukan untuk melakukan penetrasi pasar, adalah dengan meningkatkan pemasaran secara intensif / continue (marketing effort).

Industrial of domestic airline in Indonesia grow at full speed, with amount of airline which more and more, this growth is followed by keen emulation which marked with existence of tariff war like specifying very cheap tariff, discounted by high price, and amenity to get ticket. Therefore, every product expected to have higher level value and reside in preeminent on course in consumer eye as effort in winning memory compartment.
ln order to anticipating competition and company remain to exist, hence needed correct marketing strategy and applying. In this research is used research type is descriptive analytic, that is device research of case study depicting strategy of Garuda. Garuda at one particular time period, passing data study and case study. The theory is based on determining strategic action early by extemal analysis (macro analysis and industrial analysis) which is later obtained threat and opportunity. Taken conclusion what becoming KSF from PT. Garuda. Then internal analysis to get weakness and strength.
Pursuant to result of analysis and research to PT. Garuda Indonesia through various model analysis that is TOWS analysis, IE, BCG, GSM, and after that is conducted adaptation of strategy, hence obtained two (2) strategy altemative that is market penetration what is later followed by market development.
From the analysis, by using QSPM is selected most important strategy that is market penetration and followed by market development strategy if needed. So that company have proiit, hence marketing strategy poured in value chain.
Suggestion raised to conduct market penetration improve marketing strategy intensively (marketing effort)."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prasetyo Utomo
"Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan berupa analisis SWOT untuk menyusun merencanakan strategi marketing, mengidentifikasi faktor-faktor yang dianggap beresiko dan dapat mempengaruhi keberhasilan/kegagalan strategi tersebut dan memformulasikan suatu model manajemen strategi dan manajemen resiko yang efektif yang dapat membantu pemegang keputusan untuk menentukan strategi marketing.
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara studi pustaka, wawancara dan kuesioner pada 20 manajer PT. VSL Indonesia, data market proyek yang ada 4 tahun terakhir, trend market, market proyek kedepan yang teridentifikasi, pertumbuhan Jasa konstruksi (persentage market jasa konstruksi) dari informasi brosur, maupun kuisioner, dan literatur.
Hasil penelitian ini dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal SWOT secara detail maka strategi yang lepat untuk diterapkan di PT VSL adalah : Market Penetration, Market Development, Product Development dan Backward Integration.
Dari hasil analisa beberapa faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan / kegagalan strategi marketing, antara lain: Kekuatan Tawar Pembeli dan Persaingan antar Perusahaan berupa tuntutan janji, tepat waktu, informasi approach /network, harga kompetitif kualitas unggul, enginering support, dukungan-finasial.memiliki prohabilitas yang tinggi dan akan berpengaruh kepada kinerja perusahaan secara umum, dengan metode korelasi Pearson menggunakan Software SPSS 11.0 dimana implementasinya strategi yang dikelompokkan menjadi dua faktor yang paling dominan dalam persaingan yaitu kekuatan tawar pembeli dan persaingan antar perusahaan.
Model regresi yang dihasilkan adalah :Y= 4,300 - 0,334 X1 + 0,239 X2.
Dari hasil penelitian lain (resiko) dengan menggunakan metoda AHP menggunakan software windows excel, juga mengungkapkan disamping faktor-faktor yang berpengaruh terhadap analisis strategi bersaing, terdapat 4 faktor-faktor dominan lainnya yang juga perlu diperhitungkan, antara lain: bahan bakar, pertumbuhan industri, hambatan kompetitor untuk mengundurkan diri dari bisnis ini cukup tinggi.

The objectives of the study are to identify the external and internal factors of SWOT analysis to plan the marketing strategy, to identify the risk factors which influence the successful/failure of the strategy, and formulate the effective management strategic model and risk management to help the decision makers to decide the marketing strategy.
The research method using literature review, interviews and questionnaires to 20 managers of PT. VSL Indonesia, market project data from the last 4 years, market trend, identified future projects, and growth of construction industry.
The result of SWOT analysis is to implement Market Penetration, Market Development, Product Development and Backward Integration. The factors affecting the successful and failure of strategy are the Power of Buyer and The Industry Competitiveness consists of the keeping promise. On time information approach, competitive price, premium quality, engineering support, financial support.
Regression model from the analysis V = 4,300 - 0,334 X1 + 0,239 X2.
From the risk factor using Al-IP method there are four other factors, which should be considered; raw material, industry growth, high competitor barrier to exit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aslam
"Terjadi penurunan kinerja terhadap PT. Astra Intenasional, dikarenakan adanya beban hutang yang masih harus dibayar dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia serta krisis ekonomi yang berkepanjangan. Semua hal ini merupakan kendala yang utama untuk penerapan strategi pemasaran.
PT. Astra Intemasional sebagai produsen otomotif terbesar di Indonesia hares memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap kedatangan mobil impor yang dapat berpengaruh terhadap pangsa pasar mobil toyota kijang. Dan Strategi Pemasaran yang dilakukan sebagai pemimpin pasar industri otomotif di Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh efektifitas dari strategi pemasaran yang dilakukan PT. Astra Internasional untuk mengantisipasi daya saing mobil toyota kijang terhadap mobil impor. Dan Metode Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan eksplanatif dengan cara membandingkan strategi pemasaran yang dilakukan Astra Internasional dengan menggunakan Strategi Bersaing (melalui strateg generik dan lima kekuatan persaingan) dan Bauran Pemasaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan daya saing produk perusahaan yaitu mobil toyota kijang terhadap mobil impor yang didatangkan oleh para importir sebagai akibat dikeluarkannya kebijakan Pemerintah mengenai kebebasan impor mobil. Strategi pemasaran harus dilakukan secara konsisten dengan di dukung Strategi Bersaing dan Bauran Pemasaran. terhadap mobil toyota kijang.
Harus diperhatikan upaya transfer teknologi yang lebih baik lagi dari pihak prinsipal dan juga kandungan lokal yang lebih banyak dan kandungan impor. Sehingga nilai jual dapat ditekan serendah mungkin untuk meningkatkan penjualan mobil toyota kijang. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Toni
"Produk rotan merupakan salah satu produk ekspor non migas yang perlu mendapat dukungan mengingat produk ini dapat menambah penerimaan devisa dan memperluas lapangan kerja. Salah satu diantara perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan rotan adalah PT. Tanamas Industry sebesar Rp. 5.490.000.000. Dalam kurun waktu 1993-1996 perusahaan ini mengalami peningkatan volume dan nilai ekspor, namun 1996-998 mengalami hal sebaliknya.
Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah pertumbuhan volume ekspor relatif kecil yaitu rata-rata 0, 98 % per tahun, dan persaingan lingkungan industry rotan yang semakin ketat, oleh sebab itu strategi pemasaran yang diterapkan perlu dievaluasi sehingga diperoleh gambaran yang kongkrit tentang lingkungan internal dan eksternal. Dengan diketahui permasalahan tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan dalam penentuan strategi pemasaran.
Adapun negara tujuan utama ekspor rotan PT. Tanamas Industry adalah Jerman, yaitu melalul pemasaran tidak langsung, dimana produk yang dihasilkan berdasarkan pesanan dari pelanggan (buyer) dan segmen pasar yang dilayani terbatas pada kelompok masyarakat kelas menengah bawah.
Penelitian ini diawali dengan analisis terhadap lingkungan ekstemal dan internal yang mempengaruhi aktivitas dan kinerja perusahaan dengan menggunakan analisis 5 kekuatan dari Michael Porter dan analisis SWOT. Analasis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang obyektif tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan evaluasi dari beberapa faktor lingkungan diketahui bahwa kekuatan yang dimiliki perusahaan terletak pada pengalaman manajemen puncak, posisi keuangan dan pangsa pasamya di Jerman. Sedangkan kegiatan promosi, penelitian pasar dan inovasi merupakan faktor kelemahan yang paling tinggi.
Dari hasil analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa posisi bisnis perusahaan pada matrik General Electric berada pada sel V. Posisi ini berarti perusahaan berada pada pertumbuhan selektif. Pada posisi ini strategi yang tepat untuk dilaksanakan antara lain pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi konsentrik, diversifikasi konglomerat, diversifikasi horizontal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Prasetyo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutuarima, Andre S.
"PERTAMINA sebagai produsen aspal di Indonesia melayani sebagian besar kebutuhan aspal di dalam negeri. Dewasa ini PERTAMINA mengalami berbagai permasalahan antara lain tingkat permintaan aspal yang lebih besar dari kapasitas produksinya dimana kenaikan permintaan berkisar kurang lebih 10 % per tahun. Sebagai perusahaan negara, birokrasi dalam pengambilan keputusan sangat panjang yang memperlambat antisipasi perkembangan pasar, yang sangat berdampak terhadap strategi pemasaran dan sistem pemasaran aspal didalam negeri.
Ini adalah untuk mengidentifikasi strategi dan kebijaksanaan pemasaran dan juga untuk menganalisis fokus bisnis aspal dan perubahannya serta mengungkapkan informasi tentang sikap dan perilaku konsumen, dan untuk menyajikan suatu pola pemikiran baru mengenai pemasaran aspal kepada pimpinan dan manajemen PERTAMINA.
Ada beberapa konsep pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu PERTAMINA sebagai perusahaan negara, bauran pemasaran, distribusi, kebijakan harga, perencanaan strategi dan pelaksanaan pengawasan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk analisis strategi, kebijakan pemasaran, dan lingkungan perusahaan. Serta beberapa perhitungan yang bersifat kuantitatif untuk analisis pemasaran, distribusi dan biaya melalui 30 sampel yang diterapkan secara stratified random sampling.
Dari hasil penelitian dan analisa data dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan pemasaran aspal PERTAMINA dan aspal impor cukup besar, dikarenakan kebutuhan aspal didalam negeri lebih besar dari produksi aspal PERTAMINA, sehingga memungkinkan perusahaan swasta mengimpor aspal dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan aspal nasional.
Saran untuk mengatasi hal ini adalah optimalisasi kilang aspal PERTAMINA atau dengan mengadakan kerjasama dengan kilang aspal di luar negeri untuk pengadaan bahan baku aspal berupa bitumen feed stock dan penggunaan metode baru dalam pengemasan aspal agar lebih efisien."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>