Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Setiawan
"Dari waktu ke waktu kepemimpinan selalu menjadi perhatian manusia. Kebutuhan akan pemimpin semakin mendesak manakala muncul tuntutan-tuntutan yang baru akibat perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, seperti globalisasi, liberalisasi perdagangan, tuntutan hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan sebagainya. Suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami kesuksesan dari suatu kepemimpinan adalah dengan memperhatikan apa yang dilakukan oleh pemimpin tersebut atau dengan kata lain gayanya.
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia inginkan. Di dalam organisasi, suatu gaya kepemimpinan sangat diperlukan untuk mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif sehingga diharapkan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Melihat pentingnya peranan gaya kepemimpinan tersebut, maka organisasi harus tepat dalam memilih seorang pemimpin. Salah satu dasarnya adalah dilihat dari tipe kepribadiannya.
Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tipe kepribadian pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkannya menurut persepsi bawahan. Responden yang diteliti adalah karyawan aktif perusahaan ?XYZ? dengan jabatan superintendent atau section head yang merupakan bawahan langsung dari para manajer.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dalam satu kali waktu pengambilan data (cross-sectional design) melalui penyebaran kuesioner yang diisi sendiri (self-admistered questionnaire) oleh responden. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling, yaitu melalui judgemental sampling. Kemudian pengolahan data menggunakan SPSS 11.5 for Windows melalui uji reliabilitas yang menggunakan teknik Cronbach?s Alpha, distribusi frekuensi, serta uji korelasi dengan teknik chi square.
Dari hasil pengujian tersebut didapatkan bahwa menurut persepsi bawahan, tipe kepribadian mempunyai hubungan dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkan atasan. Hubungan tersebut adalah orang dengan kepribadian tipe A jika menjadi pemimpin akan memiliki gaya kepemimpinan yang otokratik, sedangkan orang dengan kepribadian tipe B jika menjadi pemimpin akan memiliki gaya kepemimpinan bebas kendali. Dari dua tipe kepribadian tersebut, orang dengan kepribadian tipe B lebih mungkin menjadi pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratik dibanding orang tipe A."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Puspa Rahmadianti
"ABSTRAK
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisis bagaimana gaya kepemimpinan mempengaruhi perubahan dalam organisasi Artikel ini akan menganalisis dimana kemampuan menghadapi tekanan dari linkungan mempengaruhi gaya kepemimpinan di dalam perubahan organisasi Analisis ini dilakukan melalui studi literatur dan studi kasus salah satu produsen mainan terkemuka di dunia LEGO Group Company Tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisis bagaimana gaya kepemimpinan mempengaruhi perubahan dalam organisasi Artikel ini akan menganalisis dimana kemampuan menghadapi tekanan dari linkungan mempengaruhi gaya kepemimpinan di dalam perubahan organisasi Analisis ini dilakukan melalui studi literatur dan studi kasus salah satu produsen mainan terkemuka di dunia LEGO Group Company

ABSTRACT
The purpose of this article is to analyze how leadership style affects the change in organization It analyzes the degree to which origin the ability to manage pressure influences the choice of leadership style to change in organization The analysis will be done through the literature study and linked with the case study of one of the top toy producers in the world LEGO Group Company "
2015
S61375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asikin Kurnia
"Latar belakang penelitian ini didasarkan atas pernyataan Presiden, Menteri Tenaga Kerja, pendidik, praktisi, bahwa ada kesenjangan antara kuantita dan kualitas tenaga kerja baik untuk tingkat pelaksana maupun manajerial di Indonesia saat ini. Hal ini perlu segera dicarikan jalan keluar. Untuk ini diperlukan informasi dan data masukan untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan tindak lanjutnya. Sehubungan dengan ini, peneliti ingin turut partisipasi dengan mengadakan penelitian kecil dan permulaan mengenai manajer, dengan topik gaya kepemimpinan manajer dan calon manager yang efektif dalam proses pengambilan keputusan. Cara pengambilan keputusan melalui yaitu cara proses spontan dan cara Vroom dan Jago. Cara proses spontan adalah berdasarkan pengalaman, intuitif, heuristik; sedangkan care. Vroom dan Jago adalah berdasarkan prosedur, kriteria yang ditetapkan oleh Vroom dan Jago seperti yang dibahas dalam bukunya "The New Leadership, Managing Participation in Organization", 1988. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan manajer dan calon manajer dengan menggunakan kedua macam gaya itu dalam proses pengambilan keputusan. Selajn itu dapat diketahui pula respon manajer dan calon manajer dalam menggunakan kedua macam gaya tersebut, sehingga dapat diketahui pula prosedur dan alat Vroom dan Jago apakah dapat digunakan di Indonesia. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan untuk menemu kenali gaya kepemimpinan seseorang dalam proses pengambilan keputusan sehingga dapat dipertimbangkan tindak lanjut yang tepat, seperti dalam seleksi, pengenalan diri, pelatihan kepemimpinan yang efektif. Analisa data berdasarkan perhitungan perbedaan mean dan distribusi frekuensi dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian adalah tidak berbeda signifikan antara mean manajer dan calon manajer dengan menggunakan cara proses spontan dan cara Vroom dan Jago. Sedangkan bila pada manajer dan calon manajer digunakan masing-masing kedua cara tersebut, maka hasilnya ada yang berbeda dan tidak berbeda signifikan. Ada 2 kasus yang tidak berbeda signifikan pada manajer, calon manajer dengan menggunakan kedua cara tersebut dan Secara kualitatif hasilnya adalah respon manajer dan calon manajer pada umumnya lebih mendekati norma dengan menggunakan cara proses spontan dari pada dengan menggunakan cara Vroom dan Jago. Kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian ini adalah masih perlu diadakan penelitian yang lebih luas dan lebih banyak respondennya supaya dapat dipenoleh data tentang: reliabilitas, validitas dengan kriteria yang jelas, norma dan relevansi dari kasus- kasus yang dipakai."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
T38274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Munajah
"Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan etis dan iklim etis terhadap komitmen afektif pada lembaga x. dari hasil analisa pengaruh kepemimpinan etis terhadap komitmen afektif dengn total effect=0.8387, SE=0.0544, 95 CI 0.7307, 0.9468 dan dengan mediasi iklim etis adalah direct effect=0.6691, SE=0.0600. 95 CI 0.5499, 0.7883 sehingga indirect effect=0.1696, SE=0.0406, 95 CI 0.1031, 0.2626 . hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan etis dengan mediasi iklim etis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif. peneliti memutuskan untuk melakukan intervensi pada kepemimpinan etis melalui intervensi Human Resources Management dengan metode choaching dengan terlebih dahulu dilakukan pelatihan interpersonal skill dengan memasukkan materi budaya organisasi dan kode etik yang dipedomani, dan selanjutnya dilakukan coaching yang ditujukan kepada manajer di semua lini. intervensi ini di harapkan akan mampu meningkatkan persepsi kepemimpinen etis yang selanjutnya akan meningkatkan persepsi iklim etis di organisasi dan pada akhirnya di harapkan akan meningkatkan komitmen afektif karyawan di Lembaga Xkata kunci: kepemimpinan etis, iklim etis, komitmen afektif, human resources management dan coaching.

This study aims to determine the influence of ethical leadership and ethical climat on affective commitment. data were taken from employees in a governmental organization, and were analyzed using Haye 39 s PROCESS macro on SPSS ver. 21. Results showes that perceived ethical leadership positively influenced individual 39 s affective commitmen total effect 0.8387, SE 0.0544, 95 CI 0.7307.09468 . Results also showes that perceived ethical climat mediated the relationship between perceived ethical leadership and affaective commitment indirect effect 0.1696,SE 0.0406, 95 CI 0.1031, 0.2626. Theoritical and practical implication will be discussed"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T49032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Brillianty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat employee engagement, gaya kepemimpinan, praktik sumber daya manusia, pengaruh gaya kepemimpinan terhadap employee engagement, pengaruh praktik sumber daya manusia terhadap employee engagement, dan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap praktik sumber daya manusia di Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penelitian ini menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES) untuk mengukur tingkat employee engagement, Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ-Form 5X) untuk mengukur gaya kepemimpinan, dan Uji Praktik SDM yang dikembangkan oleh Delery & Doty untuk mengukur pengembangan karir, kompensasi, keamanan kerja, kerjasama, dan penilaian kinerja. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan general linear model.
Hasil penelitian terhadap 151 pegawai menunjukkan bahwa baik tingkat employee engagement, gaya kepemimpinan yang meliputi kepemimpinan transformasional, transaksional, dan Laissez Faire, maupun praktik sumber daya manusia yang diterapkan di Ditjenbud dikategorikan sedang. Hal ini berarti pegawai Ditjenbud cukup memiliki karakter vigor, dedication, dan absorption; kepemimpinan atasan cukup kharismatik, cukup berkuasa, walau kadang menghindari tanggung jawab; serta praktik sumber daya manusia yang belum diterapkan secara maksimal.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketiga gaya kepemimpinan tersebut tidak berpengaruh terhadap employee engagement maupun terhadap praktik sumber daya manusia. Namun, praktik sumber daya manusia berpengaruh nyata terhadap employee engagement di Ditjenbud.

The purpose of this research is to find out the employee engagement level, leadership styles, the human resource practices level, the influence of leadership styles on employee engagement, the influence of human resource practices on employee engagament, and the influence of leadership styles on human resource practices in Directorate General of Culture of the Ministry of Education and Culture.
This research utilize the Utrecht Work Engagement Scale (UWES) to measure the employee engagement level, the Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ-Form 5X) to measure leadership styles, and Human Resource Practices Test which was developed by Delery & Doty to measure career development, compensation, work security, teamwork, and performance appraisal. Data was analyzed with descriptive analysis method and general linear model.
Result of the research (n=151) showed that the employee engagement level, leadership styles include transformational, transactional, and Laissez Faire leaderships, also human resource practices in Directorate General of Culture are moderate category. They mean that employees of Directorate General of Culture have moderate vigor, dedication, and absorption; their leadership show moderate charismatic, coercive power, however sometimes avoidant; also human resource practices are moderate applied.
This research also found that those three leadership styles have no impact on employee engagement, as well as on human resource practices. However, human resource practices have significantly impact on employee engagement in Directorate General of Culture of the Ministry of Education and Culture.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restukanti Utami
"ABSTRAK
Transportasi Udara saat ini merupakan kebutuhan transportasi yang banyak diminati, karena harganya yang relatif bersaing dengan transportasi darat dan laut. Transportasi ini juga lebih banyak diminati karena efektif dan efisien dalam masalah waktu. Menghadapi setiap persaingan yang terjadi, Merpati perlu merumuskan strategi yang tepat. Salah satu strateginya adalah melakukan restrukturisasi sumber daya manusia dan kinerjanya secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dan proaktif terhadap perubahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi, kepemimpinan dan kompensasi terhadap motivasi dan kinerja pegawai PT. Merpati Nusantara Airlines dan apakah terdapat hubungan langsung dan tidak langsung (variabel antara) antara variabel kompetensi, kepemimpinan, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai PT. Merpati Nusantara Airlines.
Data penelitian diperoleh dari kuesioner yang disebarkan ke pegawai-pegawai PT. Merpati Nusantara Airlines di Kantor Pusat, meliputi lima fungsi bisnis yaitu fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi operasi, fungsi keuangan dan fungsi pelayanan sebanyak 135 kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan path analysis menggunakan SPSS versi 13. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa kompensasi tidak memiliki pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja. Pengaruh positif terbesar secara langsung terhadap kinerja adalah kompetensi yaitu sebesar 63,8%. Namun secara total, koefisien kepemimpinan mempunyai pengaruh paling besar diantara variabel lain melalui variabel motivasi yaitu sebesar 42,5%

ABSTRACT
Air transport is now a transportation need much in demand, because the price is competitive with land and sea transportation. Transportation is also more attractive because it is effective and efficient in a matter of time. Facing any competition, Merpati need to formulate appropriate strategies. One of the strategy is restructuring human resources and increasing performance on a continuous basis so that they can adapt and proactively change.
This study aimed to determine the relationship of competence, leadership and compensation on motivation and performance of PT. Merpati Nusantara Airline?s employees, and whether there is a direct and indirect (intermediate variabel) relationship between variabel of competence, leadership, compensation and motivation on the performance of employees of PT. Merpati Nusantara Airlines.
Data were obtained from questionnaires distributed to employees of PT. Merpati Nusantara Airlines Head Office, covering five business functions which are marketing, human resource, operations, financial and service functions, as many as 135 questionnaires. The analysis method used in this paper is descriptive quantitative path analysis using SPSS version 13. The results shows that compensation has no influence either directly or indirectly to the performance. The biggest positive influences directly the performance is competence that is equal to 63.8%. But as total, leadership coefficient has the greatest effect among other variabels through motivation variabel that is equal to 42,5%"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winny Windrawati
"Perubahan status TVZ menjadi TV Publik menuntut pula adanya perubahan sikap dan perilaku
organisasi perusahaan sesuai dengan misi, tujuan dan fungsi organisasi yang baru . Berarti pula perubahan sikap dan perilaku Sumber Daya Manusia yang tergabung di dalamnya. Perubahan ini sendiri berjalan dengan mengikuti suatu proses tertentu. Untuk mendukung keberhasilan langkah perubahan secara optimal diperlukan pula penyesuaian dalam hal Pengelolaan Sumber Daya Manusia . Sesuai misi, tujuan, fungsi serta tugas sebagai TV Publik, maka TVZ kelak harus mampu mengembangkan, memproduksi, mendistribusikan dan menayangkan program acara yang mendidik, mencerdaskan sekaligus menghibur masyarakat Indonesia ( Bab H hal.12 ). Untuk itu TVZ harus didukung oleh Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan-kemarnpuan teknikal dan sikap berorientasi kepada pelayanan pelanggan, dalam hal ini pemirsa ( Bab V hal.33 ). Sementara selama ini karakteristik ini belum dikembangkan dan dikelola dengan optimal (Bah I hal.3). TVZ sendiri berada dalam dunia pertelevisian yang penuh dinamika dan persaingan (Bab ll ha1.9) Oleh karena itu di dalam masa transisi , TVZ perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia nya agar pada waktunya dapat menjalankan fungsi secara optimal. Sesuai Teori Force-field analysis (Bab IV hal_29), maka masa transisi berjalan mengikuti 3 tahapan, yaitu unfreezing, changing dan refreezing.Di dalam masing-masing tahap ada kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang perlu
mendapatkan penekanan Sesuai tujuan dari masing-masing tahap. Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia meliputi prehiring & hiring, motivation, maintenance & retention dan separation. Pengelolaan sumber daya manusia harus berlangsung sejalan dengan strategi korporasi dan strategi bisnis yang diambil oleh TVZ. Pengelolaan sumber daya manusia
dikembangkan dengan melalui tahap pengembangan tertentu (Bah HI hal. 15) Berdasarkan
analisa terhadap situasi TVZ disusunlah Rekomendasi tentang pengelolaan yang dapat dipilih."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Adnan
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hubungan antara tipe kepribadian, tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Kepribadian adalah suatu yang unik dan khas pada diri setiap individu yang mempengaruhi cara penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Ada dua tipe kepribadian yaitu extravert dan introvert. Circadian adalah suatu ritme perubahan fungsi-fungsi tubuh individu yang terjadi dalam waktu 24 jam. Ada dua tipe circadian yaitu tipe siang dan tipe malam, sedangkan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi adalah perasaan positif atau negatif terhadap sistem kerja shift tersebut.
Selain untuk menemukan hubungan, penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara pekerja dengan kepribadian yang cenderung extravert dan pekerja dengan kepribadian yang cenderung introvert, serta antara pekerja dengan tipe circadian siang dan pekerja dengan tipe circadian malam.
Penelitian dilaksanakan di PT SC yang pekerjaannya menuntut tingkat aletness (kesiagaan) tinggi. Sebanyak 214 pekerja bagian produksi dari perusahaan tersebut dijadikan sampel penelitian.
Data dikumpulkan melalui angket Sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, angket Kepribadian dan angket Circadian. Untuk menemukan hubungan antara tipe kepribadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, dan hubungan antara tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, dilakukan perhitungan korelasi bivariate. Analisis dilanjutkan dengan perhitungan regresi berganda untuk mengetahui sumbangan variabel tipe kepribadian dan tipe circadian terhadap sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Kemudian untuk menemukan perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara dua kelompok kepribadian dan dua kelompok circadian dilakukan uji t.
Dari penelitian ditemukan ada hubungan negatif yang signifikan antara tipe kepribadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Semakin extravert kepribadian pekerja, semakin negatif sikapnya terhadap sistem kerja shift rotasi. Ditemukan juga hubungan yang negatif signifikan antara tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Semakin siang tipe circadian pekerja, semakin negatif sikapnya terhadap kerja shift rotasi.
Selain itu juga ditemukan adanya perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara pekerja dengan kepribadian extravert dan pekerja dengan kepribadian introvert, serta pekerja dengan tipe circadian siang dan pekerja dengan tipe circadian malam.
Saran yang dapat diajukan adalah perusahaan hendaknya memperhatikan faktor usia dan kecenderungan tipe circadian pekerja dalam menempatkan mereka pada kerja shift. Perusahaan juga hendaknya mengkaji kembali sistem kerja shift yang berlaku saat ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T10650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Amalia Ryoko
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara workplace fun dan inspirational leadership terhadap happiness at work karyawan ketika hubungan ini dimediasi oleh peran participative decision making sebagai mediatornya. Sampel dari penelitian ini adalah programmers atau pekerja lainnya yang berhubungan dengan IT (Informasi Teknologi) dari rentang umur 24 40 tahun yang bekerja di daerah Jabodetabek. Data tersebut diproses menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa workplace fun dan inspirational leadership dapat secara langsung berpengaruh positif terhadap happiness at work. Sementara peran mediasi oleh participative decision making tidak terbukti di penelitian ini.

This research aims to examined the relationship between workplace fun and inspirational leadership towards employees happiness at work when its mediated by the variable of participative decision making. The sample of this research is programmers as the knowledge intensive workers in 24-40 years old in Jabodetabek area. The method to process the data was with the Structural Equation Modeling (SEM).
The result of this research shows that workplace fun and inspirational leadership directly have positive relationship towards employees happiness at work. As for the mediating effect of participative decision making was not proved to had an effect towards those relationships.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman Irsyadi
"Perubahan kebijakan pemerintah di bidang BUMN sebagai konsekuensi dari perkembangan global ternyata membawa dampak yang cukup kuat terhadap kondisi internal perusahaan, yaitu yang menyangkut iklim komunikasi dan gaya kepemimpinan. Variabel-variabel itu sangat berkaitan dengan kepuasan komunikasi karyawan perusahaan.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Huhungan iklim Komunikasi (Birokratis) dan Gaya Kepemimpinan Paternalistik dengan Kepuasan Komunikasi Karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan iklim komunikasi (birokratis) dan gaya kepemimpinan paternalistik dengan kepuasan komunikasi karyawan PT Sarinah (Persero). Beberapa teori yang dipergunakan untuk membahas hal tersebut, seperti teori iklim komunikasi (Kreps, Tagiuri, Dennnis, dan Redding) dan teori gaya kepemimpinan (latter, Bass dan Avilio, Curtis, dan Sondang), pada dasarnya menyatakan bahwa iklim komunikasi yang kondusif di dalam perusahaan dan penggunaan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan lingkungan perusahaan memberikan dorongan yang kuat ke arah pembentukan karakter perusahaan yang berkinerja tinggi.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survei Dengan populasi karyawan Kantor Pusat perusahaan tersebut diambil sejumlah sample sebagai sumber penggalian data. Sebanyak 105 responden. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis Korelasi Product Moment dan uji signifikasi statistik dengan menggunakan SPSS 10.00.
Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa baik iklim komunikasi (birokratis)' dan gaya kepemimpinan paternalistik secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05. Sementara itu gaya kepemimpinan paternalistik mempunyai hubungan lebih kuat dengan nilai R Korelasi Product, Moment sebesar 0,853 dibandingkan dengan nilai R Korelasi Product Moment iklim komunikasi (birokratis) sebesar 0,774 dengan kepuasan komunikasi karyawan di perusahaan tersebut. Namun demikian penelitian ini terdapat kelemahan karena hanya dilakukan secara one shot terhadap responden serta diperlukan observasi lebih lama dengan disertai wawancara mendalam."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>