Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nidya Elvandari
"Kualitas merupakan salah satu tujuan dan sekaligus indikator kesuksesan suatu pekerjaan jasa konsultansi terutama oleh pemilik proyek terhadap produk dan layanan jasa konsultansi. Dalam upaya meningkatkan sistem kualitas pada suatu perusahaan jasa konsultansi perlu dilakukan langkah-langkah antisipasif yang harus dipersiapkan oleh perusahaan-perusahaan jasa konsultansi yang ada di Indonesia dengan melakukan berbagai macam perbaikan guna meningkatkan kualitas kinerja manajemen. Faktor-faktor penentu kesuksesan perusahaan jasa konsultansi tersebut terdiri dari faktor internal, faktor eksternal dan 'market forces'. Dalam hal ini faktor internal merupakan hal terpenting yang harus dibenahi. Permasalahan internal biasanya berhubungan dengan lemahnya sistem manajemen kualitas perusahaan. Sehingga masalah manajemen merupakan faktor terbesar terjadinya banyak kegagalan pada perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan seluruh proses kegiatan sistem manajemen mutu dalam PT.LKI dan mengidentifikasi faktor-faktor penerapan sistem manajemen mutu yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Metode penelitian yang dilakukan berupa metode studi kasus dan survey dengan menggunakan kuisioner dan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait dan data hasil kuisioner ini akan dianalisa dengan menggunakan metode statistic berupa analisa validitas reliabilitas, analisa non-parametik dan analisa korelasi. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Sistem Manajemen Mutu telah diterapkan pada perusahaan PT.LKI dan terbukti dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan jasa konsultansi.

Quality is one of the objectives and also an indicator of success in a construction work. Especially for the owner of project to a product and construction service work. In effort to improving quality system on a construction service company, need anticipative steps that must be prepared by construction service companies in Indonesia by doing many progressions to improve quality management performance. Important factors that determine the success of a construction service companies are internal factor, external factor and market forces. In this case, the internal factor is one of the most important which must be corrected. The internal issues commonly have a connection with the weakness of company's quality management so that the management problem is the biggest factor that triggers many failures in a company.
This research intent to know implement all system activity process quality management in PT.LKI and identifies system implement factors quality management that can increase firm performance.
Observational method that is done as method of case study and survey by use of kuisioner and interview to bound up party and kuisioner's result data this will be analysed by use of statistical methods as morphological as reliabilitas's validity, analysis non parametik and correlation analysis. Of this research result is acknowledged that Quality Management System was applied on PT.LKI's firm and evident gets to increase performance of consultation service firm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50548
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Distria Putri Wulandari
"Untuk dapat meningkatkan kinerjanya, Permen PU No. 04/PRT/M/2009 harus dapat disesuaikan dengan standar Internasional yang digunakan saat ini, yaitu ISO 9001:2015. Selain itu perlu juga dilihat pengaruh prinsip pada ISO 9001:2015 serta implementasi Permen PU No. 04/PRT/M/2009 terhadap proyek pemerintah di bidang konstruksi. Penelitian ini fokus pada prinsip evaluasi kinerja dan peningkatan.
Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel pada ISO 9001: 2015 dengan Permen PU No. 04/PRT/M/2009. Selain itu terdapat dua variabel dalam prinsip evaluasi kinerja dan peningkatan yang belum diterapkan dengan baik, yaitu pada kegiatan evaluasi terhadap hasil pengukuran kepuasan pelanggan dan melakukan audit internal SMM untuk mengukur kinerja SMM.

To be able to improve their performance, Permen PU No. 04 PRT M 2009 that issued by the Ministry of Public Works and Housing regarding to QMS must be adjusted to the international standards, which is ISO 9001 2015. In addition, we also need to consider the impact of the principles in ISO 9001 2015 and the implementation of Permen PU No. 04 PRT M 2009 in government construction projects. This research focuses on the performance evaluation amd improvement principle
The result of this research is that there is no significant difference between the variables in ISO 9001 2015 and Permen PU No. 04 PRT M 2009. There are also two variables in the performance evaluation and improvement principle that have not been applied properly, which are the activity of evaluation to measures customer satisfaction by assessing the responses received on the QMS performance and perform internal audits of QMS to measure QMS performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurim Hatamaiya Setyorini
"ABSTRAK
Menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi terpadu dalam Sistem Manajemen Terpadu (IMS) adalah cara yang efektif untuk memantau kinerja dan mengevaluasi dalam pengelolaan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sistem monitoring dan evaluasi terintegrasi dalam Sistem Manajemen Terintegrasi (Sistem Manajemen Mutu, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan) dan bagaimana mengembangkan IMS dalam sistem monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan konstruksi. Study kasus perusahaan serta survei kepada ahli manajemen proyek dari perusahaan konstruksi di Indonesia dilakukan untuk memferifikasi pengembangan indikator kinerja dan faktor berpengaruh dalam peningkatan kinerja dalam sistem manajemen mutu, keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang terintegrasi. Dari data tersebut kemudian dilakukan analisis kualitatif berdasarkan faktor berpengaruh dengan sistem manajemen terintegrasi yang ada sebelumnya untuk mengembangkan sistem manajemen terintegrasi pada sistem monitoring dan evaluasi untuk peningkatan kinerja perusahaan.

ABSTRACT
Implementing an integrated monitoring and evaluation system in an Integrated Management System (IMS) is an effective way to monitor performance and evaluate in corporate management. The purpose of this research is to identify the factors that influence the integrated monitoring and evaluation system in the Integrated Management System (Quality Management System, Occupational Safety and Health and Environment) and how to develop IMS in monitoring and evaluation system to improve the performance of construction company. Company case studies and surveys to project management experts from construction companies in Indonesia are conducted to verify the development of performance indicators and influential factors in performance improvement in integrated quality, safety, health and environmental management systems. From the data then conducted qualitative analysis based on influential factors with the existing integrated management system to develop integrated management system on monitoring and evaluation system for improvement of company performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Vega Dinata Partogi
"Pengertian mutu dalam konteks industri jasa konstruksi dapat didefinisikan melalui berbagai pendekatan, tetapi pada prinsipnya adalah conformance to requirement, yaitu hasil yang dikerjakan sesuai dengan apa yang disyaratkan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pencapaian mutu pekerjaan konstruksi dermaga yang dikerjakan oleh kontraktor khususnya sesuai dengan standard sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survey kuesioner dan kemudian data diolah dengan metode statistik dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi serta uji model dengan bantuan program SPSS 21.0.
Hasil penelitian akan menunjukkan hubungan antara variabel bebas yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem manajemen mutu pada pelaksanaan konstruksi dermaga oleh kontraktor (X), terhadap pencapaian mutu proyek dermaga (Y), dan selanjutnya mengidentifikasi peristiwa yang terkait dengan penerapan sistem manajemen mutu oleh kontraktor pelaksana konstruksi dermaga.

The definition of quality in the context of the construction industry can be defined through a variety of approaches, but the principle is conformance to requirements, which results done in accordance with what is required. In this study aims to identify the factors that influence the achievement of the quality of the pier construction work done by a contractor, especially in accordance with the standards of ISO 9001:2008 quality management system.
The research was conducted by collecting data through a survey questionnaire and then the data is processed by the statistical method by using correlation analysis and regression analysis and model test with SPSS 21.0.
The results of the study will show the relationship between the independent variables that affect the implementation of quality management systems in the construction dock by the contractors (X), to the achievement of the quality of the pier project (Y), and further identify the occurence associated with the implementation of quality management system by the contractors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Chandra
"Tesis ini membahas pengaruh penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen keselamatan terintegrasi, terhadap ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi bagi kontraktor yang berada di wilayah jabodetabek. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian berupa survei. Hasil penelitian menemukan bahwa kelengkapan dokumen perencanaan proyek, pemahaman kontraktor akan dokumen QS, kesadaran pekerja akan QS, serta fasilitas dan alat penunjang kegiatan QS dalam suatu penerapan sistem manajemen mutu dan keselamatan yang terintegrasi secara serentak memberikan pengaruh sebesar 77.6% terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan.

This thesis are reviewing the implementation effect of the integrated quality Management and safety Management System to execution timeliness of construction work for contractor at the Jabodetabek Region. This research is a quantitative study with a type of survey research. The results found that the completeness of project planning documents, contractor understanding to QS documents, awareness of workers to QS, as well as facilities and supporting tools to QS activities within an application of integrates quality and safety Management System gave impact of 77.6 % to the execution time job.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Aliza Putri
"Dalam lingkungan proyek konstruksi di kementerian PUPR sistem manajemen mutu SMM sudah diatur dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gap dari kegiatan SMM pada prinsip pendukung dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009 dengan ISO 9001:2015 dan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan SMM di proyek Bina Marga. Hasil dari penelitian ini ditemukan terdapat sembilan kegiatan SMM pada prinsip pendukung yang belum terdapat pada Permen PU No.04/PRT/M/2009 yaitu berkaitan dengan pengetahuan organisasi dan komunikasi. Selain itu, terdapat empat kegiatan SMM yang penerapannya masih kurang maksimal pada pelaksanaan proyek Bina Marga dimana kegiatan tersebut berkaitan dengan komunikasi dan penentuan sarana prasarana.

In the construction project environment in the ministry of PUPR the quality management system SMM is regulated in Ministry of Public Works No. 04 PRT M 2009. This research was conducted to know the gap of SMM activities on the principle of support in PU Regulation No.04 PRT M 2009 with ISO 9001 2015 and to know how the implementation of SMM activities in Bina Marga project. The results of this study found there are nine activities of SMM on the principle of support that has not been found in the PU Regulation No. 04 PRT M 2009 is related to organizational knowledge and communication. In addition, there are four SMM activities that are not maximized in implementation of Bina Marga projects where activities are related to communication and determination of infrastructure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Vito Kurniawan
"Salah satu penyebab kegagalan proyek disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam perencanaan, perencanaan yang kurang baik, dan manajemen yang tidak efisien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gap dari kegiatan SMM pada prinsip perencanaan dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009 dengan ISO 9001:2015 dan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan SMM di proyek Bina Marga. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tujuh variabel ISO 9001:2015 yang belum terdapat di Permen PU No.04/PRT/M/2009, empat diantaranya mengenai klausul perencanaan dalam tindakan pada peluang dan risiko, serta tiga mengenai klausul perencanaan dalam merencanakan perubahan. Dalam penerapannya dua variabel dalam penerapannya berpengaruh terhadap proyek di kementerian PUPR mengenai merencanakan perubahan untuk meningkatkan SMM, serta satu variabel dalam penerapannya berpengaruh yang tidak dominan mengenai manual mutu.

One of the causes of project failure is due to differences in planning, poor planning, and inefficient management. This research was conducted to know the gap of SMM activities on the principles of planning in the Minister of Public Work Regulation No.04 PRT M 2009 with ISO 9001 2015 and to know how the implementation of SMM activities in Bina Marga project. The results of this study found that there are seven variables of ISO 9001 2015 that have not been included in Regulation of Minister of Public Works No.04 PRT M 2009, four of which are about planning clauses in action on opportunity and risk, and three regarding planning clause in planning change. In its application two variables in its application affect the project in the PUPR ministry on planning changes to improve the QMS, as well as one variable in its application has an effect that is not dominant about the quality manual."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katharina Indah Sushmita
"Kegagalan konstruksi masih menjadi isu utama dalam dunia konstruksi terutama di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya kegagalan konstruksi pada proyek skala besar. Padahal pemerintah Indonesia mewajibkan semua kontraktor Kelas Besar untuk memiliki sertifikasi ISO 9001. Hal ini dianggap Indonesia belum melaksanakan dengan baik Implementasi Sistem Manajemen Mutu (QMS) oleh kontraktor Kelas Besar. Studi sebelumnya telah menyatakan bahwa implementasi SMM dalam suatu organisasi harus memperhatikan budaya-budaya yang ada didalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran pengembangan budaya mutu dalam mejalankan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001 yang berbasis budaya organisasi dan budaya nasional yang saling mempengaruhi pada perusahaan kontraktor khususnya di Indonesia. Analisis penelitian ini dengan mengolah 151 data responden menggunakan SPSS dan SmartPLS. Dari hasil analisis didapatkan bahwa Budaya Nasional, Sistem Manajemen Mutu dan Budaya Organisasi mempengaruhi pengembangan Budaya Mutu. Adapun indikator signifikan dominan dari variabel Budaya Nasional terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu indivualisme / kolektivisme dan power distance. Sedangkan indikator signifikan dominan dari variabel Sistem Manajemen Mutu terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu konteks organisasi dan operasional. Dan indikator signifikan dominan dari variabel Budaya Organisasi terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu Usaha Pencapaian Kinerja dan Kepemimpinan. Untuk mengembangan Budaya Mutu dipengaruhi oleh Budaya Nasional, Sistem Manajemen Mutu dan Budaya Organisasi. Penelitian ini bisa menjadi bahan ataupun masukan dalam mengembangkan Budaya Mutu untuk mengurangi tingkat kegagalan konstruksi pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi BUMN di Indonesia pada masa mendatang.

Construction failure is still a major issue in the construction world, especially in Indonesia. This is evidenced by the number of construction failures on large-scale projects. In fact, the Indonesian government requires all large-scale contractors to have ISO 9001 certification. Previous studies have stated that the implementation of QMS in an organization must pay attention to the cultures that exist within the organization. The purpose of this study is to provide an overview of the development of a quality culture in implementing a quality management system based on ISO 9001 based on organizational culture and national culture that influence each other in contracting companies, especially in Indonesia. The analysis of this research by processing 151 respondents' data using SPSS and SmartPLS. From the results of the analysis, it was found that the National Culture, Quality Management System and Organizational Culture affect the development of Quality Culture. The dominant significant indicators of the National Culture variable on the development of Quality Culture are individualism/collectivism and power distance. While the dominant significant indicator of the Quality Management System variable on the development of Quality Culture is the organizational and operational context. And the dominant significant indicator of the Organizational Culture variable on the development of Quality Culture is Efforts to Achieve Performance and Leadership. To develop a Quality Culture influenced by the National Culture, Quality Management System and Organizational Culture. This research can be used as material or input in developing a Quality Culture to reduce the rate of construction failure in BUMN construction service companies in Indonesia in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poernomohadi Slamet
"Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu) ISO 9000 dan memperoleh sertilikat dari berbagai lembaga sertifikasi Internasional dalam 6 tahun terakhir ini, termasuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perolehan Sertifikat ini dilakukan baik karena kesadaran dari penggunanya atas manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen ini maupun karena adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak lain dalam kaitan bisnisnya.
Apapun alasannya, penerapan sistem manajemen mutu ini dengan baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa diantaranya ketertiban dalam dokumentasinya, ketaatan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan diperoleh peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktifitas serta terjaminnya mutu dari produk yang dihasilkan.
Terjaminnya mutu produk yang dihasilkan merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Mutu yang terjamin merupakan alat yang ampuh bagi pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan, karena mutu identik dengan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ini ternyata tidak semudah perolehan sertifikatnya sendiri. Saratnya dokumentasi, banyaknya kegiatan tambahan yang harus dilakukan dalam penerapan sistem ini merupakan kendala bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga penerapan sistem ini belum terlaksana secara maksimal.
Peran Sumber Daya Manusia sangat dominan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini. Hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kuesioner dan menganalisa serta mengevaluasi data dari perusahaan, yang pada saat dilakukan evaluasi ini telah menerapkan ISO 9002 pada lebih dari 500 proyeknya, diperoleh kesimpulan adanya korelasi antara keberhasilan penerapan Sistem Manejemen Mutu ISO 9000 dengan kwalitas dari cumber daya manusia dalam organisasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan yang diteliti berupa masukan tentang kompetensi Sumber daya Manusia yang diperlukan untuk keberhasilan penerapan. ISO 9000.

During the last six years, there is an increasing number of company that has achieved the Quality Management System ISO 9000 from various international certification agency, and has implemented the system.
This phenomenon is caused by the awareness of the benefits gained by implementing the System and also to fulfill the requirements of other parties.
Regardless of the motives, the effective implementation of the Quality Management System will rewards the company with orderly documentation process, increased efficiency, effectivity, and therefore increased productivity, and assured product quality.
Assured product quality is the goal of every company. It is the ultimate marketing tool, because quality means customer satisfaction.
The implementation of the Quality Management System ISO 9000 itself is not as easy as achieving the certificate. The added documentation and extra work needed is a hindrance to the workerslemployees of the company in question, hence the implementation of the system itself will not achieved maximum results.
The role of Human Resources is very dominant in the implementation of the Quality Management System. The research - done through giving out questioners, analyzing, and evaluating data from a company which at the time had implemented the ISO 9002 in more than 500 projects - shows that there is a correlation between the successful implementation of Quality Management System ISO 9000 and the quality of human resources in the organization in question, with the development in a construction project.
The results of the research is hoped to give benefits to the company researched, in the form of input about the human resource competency needed in successful implementation of ISO 9000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Model manajemen proses adalah sebuah model yang telah dikembangkan oleh Soares, 3., dan Stuart, A., 1997. Model ini merupakan suatu penggabungan antara elemen-elemen manajemen proses : process planning, process? control, dan process improvement dengan konsep TQM : process focus, team work, TOM tools, dan training. Model ini merupakan pendekatan yang sistematis sehingga upaya penerapan TQM dapat tercapai dengan baik. Hasil akhir yang akan didapatkan dalam model ini adalah tercapainya suatu continuous performance improvement.
Tujuan dari penelitian ini adalah : Menguji hubungan antara masing-masing komponen pada elemen-elemen manajemen proses dan konsep-konsep TQM. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan sekala bertingkat sebagai metode pengumpulan data. Sebagai responden adalah perusahaan-perusahaan jasa konsultansi yang telah diidentifkasi kualifikasinya. Metode statistik khususnya analisa faktor dan analisa korelasi digunakan untuk mengolah data setelah data terkumpul.
Hasil analisa menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara masing-masing elemen manajemen proses maupun antara elemen-elemen manajemen proses dengan konsep TQM. Hubungan yang kurang signifikan terjadi antara elemen-elemen manajemen proses dengan TQM tools dan training.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketiga elemen manajemen proses : process planning, process control, dan improvement dapat lebih mudah untuk diterapkan secara bersama-sama dengan konsep TQM : proces focus dan teamwork. Dan dengan adanya umpan balik ( feedback) pada proses memungkinkan untuk terjadinya perbaikan yang berkelanjutan.

Process management model is a model developed by J. Scares and A. Stuart in 1997. The model combines the process management elements: process planning, process control, and process improvement, and the four TQM concepts: process focus, team work, TQM tools, and training. It is a systematic approach, so the implemention TQM could be done well. The result could be obtained from this model is achieving continuous performance improvement.
The objective of the research is to examine the correlations between the process management elements and the four TQM concepts, respectively. Mail questionnaire is used as the method in collecting data with rating-scale format. Respondents are consultant service companies those have been identified their qualifications. Factor analysis and correlation analysis are conducted as the statistical methods in analyzing data.
There are positive correlations among the elements and between the elements and the four TQM concepts, as appropriate. Less significant correlations are found between the elements and the two TQM concepts: TQM tools and training.
The conclusion that can be drawn from the research is that three process management elements can be simply applied together with the two TQM concepts: process focus and teamwork.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>