Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109319 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asih Nurfitri
"Penelitian ini membahas tentang faktor up-line dalam memotivasi individu bergabung menjadi anggota MLM. Dengan dilatar-belakangi fenomena mengenai faktor hubungan antar pribadi yang kental dalam sistem MLM, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ketertarikan pada up-line terhadap motivasi bergabung menjadi anggota MLM. Variabel ketertarikan dipakai, karena kesediaan untuk menghabiskan waktu bersama orang lain terkait dengan ketertarikan interpersonal (interpersonal attraction) (Jung, 1978). Sehingga, saat seseorang menerima tawaran untuk menjadi anggota MLM, maka ia pasti memiliki ketertarikan berupa penilaian positif terhadap orang yang mengajaknya. Teori kebutuhan McClelland (1987) dipakai sebagai indikator tingkah laku motivasi. Sedangkan sebagai indikator ketertarikan pada up-line, digunakan teori ganjaran yang diungkapkan Berscheid & Walster (1978) yang menjabarkan lima dimensi interpersonal attraction yakni proximity, reciprocity of liking, similarity, reduction of fear, stress and isolation serta cooperation.
Desain penelitian ini adalah field study-hypotesis testing, dengan accidental sampling sebagai metode pengambilan sampel. Partisipan penelitian ini berjumlah 85 orang anggota MLM X. Penelitian ini membuktikan bahwa ketertarikan pada up-line mempengaruhi motivasi bergabung menjadi anggota MLM. Kelima dimensi interpersonal attraction juga terbukti mempengaruhi motivasi bergabung menjadi anggota MLM. Dari lima dimensi interpersonal attraction yang diteliti, ditemukan bahwa reciprocity of liking merupakan dimensi interpersonal attraction pada up-line yang memberikan sumbangan terbesar dalam mempengaruhi motivasi bergabung menjadi anggota MLM.

This research studies about up-line's factor in motivating individual to join an MLM. It is based on phenomenon that shows the importance of interpersonal relationship on Multilevel-marketing system. The aim of this research is to prove The effect of interpersonal attraction to up-line on joining motivation as MLM member. Attraction is used as variabel, because willingness to spend time with others relates to interpersonal attraction (Jung, 1978). So, when somebody is intrested in joining an MLM, it means that he/she has some attractions to others who invites him/her to join the MLM. Need's theory of McCleland (1987) is used in this study as behavior indicator of joining motivation as MLM member. For attraction indicator to up-line, this research used Reward Theory by Berscheid & Walster (1978), that describes five interpersonal attraction's dimenssions as proximity, reciprocity of liking, similarity, reduction of fear, stress and isolation, and finaly cooperation.
The Design of this research is hypotesis testing-field study with accidental sampling as the sampling method. Participants of this study are 85 member of MLM X. This research proves that interpersonal attracion to up-line influence joining motivation as MLM member. This research also find that all of interpersonal attraction's dimenssion influence joining motivation as MLM member. From five dimenssion of interpersonal to up-line, it is found that reciprocity of liking has the biggest contribution in influencing MLM members to join the MLM."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
158.2 NUR p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firmanto Agung Purawan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiningtyas
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari peningkatan leader-member
exchange terhadap motivasi karyawan dengan pemberian pelatihan
komunikasi interpersonal pada atasan dalam Divisi EM di PT. XYZ. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan tipe penelitian action
research. Jumlah responden dalam penelitian adalah sebanyak 41 orang karyawan
pada level staf dan nonstaf yang berada dalam Divisi EM di PT. XYZ. Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur leader-member exchange
yaitu LMX-MDM dari Liden & Maslyn (1998) dan alat ukur motivasi kerja yang
telah diadaptasi oleh Amaria (2000).
Untuk menguji hipotesa penelitian, peneliti melakukan uji statistik multiple
regression untuk mengetahui pengaruh LMX terhadap motivasi kerja. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari LMX
terhadap motivasi kerja dengan dimensi kontribusi dan loyalitas sebagai pemberi
kontribusi terbesar. Berdasarkan hasil tersebut peneliti menetapkan intervensi
yang tepat untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan memberikan pelatihan
komunikasi interpersonal pada atasan. Kemudian peneliti melakukan uji beda
pada skor LMX sebelum dan sesudah diberikan intervensi juga pada skor motivasi
kerja, sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasilnya adalah tidak ada
perbedaan antara skor LMX sebelum dan sesudah diberikan intervensi dan juga
tidak ada perbedaan antara skor motivasi kerja sebelum dan sesudah diberikan
intervensi. Hal ini disebabkan karena jarak waktu post test yang terlalu singkat
sehingga atasan belum dapat mengimplementasikan hasil dari pelatihan dalam
pekerjaan sehari-hari yang akan berdampak pada persepsi bawahan akan kualitas
hubungan timbal balik antara atasan dan bawahan.

Abstract
The study was conducted to observe the effect of an enhancing in leader-member
exchange on employee motivation by providing interpersonal
communications training for supervisors in the Division of EM in the PT. XYZ.
This study uses quantitative and qualitative approaches to research and action
research type of design. Number of respondents in the study is 41 employees in
EM Divisions in PT. XYZ. Measuring devices used in this study is aan attitudinal
scale, leader-member exchange - LMX-MDM from Liden & Maslyn (1998) and
work motivation tool that has been adapted by Amaria (2000).
To test the hypothesis of the study, researchers conducted a multiple
regression statistical test to determine the effect of LMX on work motivation.
Calculation results indicate that there are significant effects of LMX on work
motivation and further test show that loyalty and contribution dimension form
LMX are giving the largest contribution to work motivation. Based on these
results the researchers determine appropriate interventions to address the problem
by providing interpersonal communications training for supervisors. Then the
researchers conducted a comparison test in LMX scores before and after the
intervention also provided motivation to work on the score, before and after the
intervention. The result is no difference between LMX scores before and after
intervention and also no difference between scores before and after work
motivation is given intervention. This is due to post-test interval is too short so
that the supervisors can not implement the results of training in the daily work that
will impact on the subordinate's perception of the quality of mutual relations
between superiors and subordinates."
2012
T30991
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Merina Indah Lestari
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh consumers’ susceptibility to interpersonal influence terhadap materialisme pada remaja. Pengukuran consumers’ susceptibility to interpersonal influence menggunakan alat ukur SUSCEP Scale (Bearden, Netemeyer, & Teel, 1989) dan pengukuran materialisme menggunakan alat ukur Material Values Scale Short Form (Richins, 2004b). Responden penelitian ini berjumlah 200 remaja.
Hasil penelitian ini menunjukkan consumers’ susceptibility to interpersonal influence secara signifikan mempengaruhi materialisme remaja (β= .530, t(183)= 8.796, p<.01.). Dengan demikian, semakin tinggi consumers’ susceptibility to interpersonal influence yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi pula materialisme yang ia miliki. Berdasarkan hasil tersebut, remaja perlu diintervensi sejak dini untuk mengantisipasi consumers susceptibility to interpersonal influence yang dapat mempengaruhi materialisme pada mereka.

This research was conducted to find the influence of consumers susceptibility to interpersonal influence on materialism in adolescents. Consumers’ susceptibility to interpersonal influence was measured using SUSCEP Scale (Bearden, Netemeyer, & Teel, 1989) and materialism was measured using Material Values Scale Short Form (Richins, 2004b). The respondent of this research are 200 adolescents.
The main results of this research show that consumers susceptibility to interpersonal influence significantly influence acolescents materialism (β= .530, t(183)= 8.796, p<.01.). That is, the higher consumers susceptibility to interpersonal influence of one's own, the higher showing materialism. Based on this result, adolescents need to intervened early to anticipate consumers susceptibility to interpersonal influence which can influence materialism in adolescents.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toga Perdana
"Tujuan dari dibuatnya skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi keadilan prosedural dan interpersonal yang dirasakan karyawan, terhadap task performance mereka. Penelitian ini juga berusaha mengungkapkan peran mediasi dari motivasi intrinsik sebagai variabel intervening. Penelitian ini mengambil sebuah studi kasus pada PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Data penelitian ini diolah dengan software Lisrel 8.51, menggunakan teknik structural equation modeling (SEM).
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa keadilan interpersonal memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap task performance karyawan, namun motivasi intrinsik tidak dapat memediasi pengaruh antara keadilan interpersonal terhadap task performance karyawan. Dalam penelitian ini pengukuran terhadap pengaruh keadilan prosedural tidak dapat dilakukan karena variabel tidak fit dan reliable terhadap model penelitian keseluruhan.

The purpose of this research is to analyze and find how employee?s perception of procedural and interpersonal justice can influence their task performance. This research also tries to find the mediating role of intrinsic motivation. This research based on case study on PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Data was processed with Lisrel 8.51, using structural equation modeling (SEM) technique.
The result showed that interpersonal justice influence employee?s task performance directly and significantly. Moreover, intrinsic motivation has no mediating impact in influencing between interpersonal justice and employee?s task performance. In this research measurement the impact caused by procedural justice failed to be proved, because the variable was not fit and reliable to this research model.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bonny Raynata
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh kompetensi komunikasi interpersonal dan motivasi terhadap kualitas pelayanan account representative Direktorat Jenderal Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan Penelitian ini menggunakan paradigma positivis dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kepada 194 responden dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis data multivariat dengan menggunakan analisis regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukan ada pengaruh yang signifikan dari Kompetensi Komunikasi Interpersonal , motivasi terhadap kualitas pelayanan. Baik secara sendiri sendiri maupun secara bersama. Walau tidak besar pengaruhnya , hal ini menunjukaan kompetensi komunikasi tidak bisa dianggap tidak penting dalam memberikan pelayan. Kompetensi Komunikasi interpersonal yang tinggi dengan penerapan yang benar, dapat menghasilkan kualitas pelayanan yang prima .

ABSTRACT
This research explores the influence of interpersonal communication competence and motivation to the quality of service of the Directorate General of Tax representative account in regional offices South Jakarta Research uses a quantitative approach with the positivist paradigm. Data collection methods used in this research is a survey to a 194 respondents using a questionnaire. The analysis of the data used is the multivariate data analysis using regression analysis. The result of this research showed there were significant effects of Interpersonal Communication Competence, motivation to quality of service. Either by himself alone or together. Although not a great influence, it shows the communication competence cannot be deemed not important in giving a maid. Interpersonal Communication competence is high with the correct application, can produce excellent quality of service."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014
T41645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Sesaria Sembung
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti pengaruh dari consumer inertia dan customer satisfaction terhadap repeat-purchase intention pada konsumen Zalora dengan moderasi dari tiga variabel, yaitu zone of tolerance, word-of-mouth, serta alternative attraction. Data primer berasal dari kuesioner yang disebarkan pada 202 orang responden yang pernah mengunjungi dan melakukan pembelian di website Zalora. Hasil penelitan menunjukkan bahwa baik consumer inertia maupun customer satisfaction memiliki pengaruh positif pada repeat-purchase intention, sedangkan ketiga variabel moderasi terbukti tidak memiliki pengaruh menguatkan/melemahkan hubungan antara kedua variabel independen dengan variabel dependen. Sejauh ini, variabel consumer inertia sangat jarang sekali diteliti sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pembelian konsumen. Berdasarkan hasil penelitian ini, dibuat saran-saran untuk manajemen situs belanja agar dapat meningkatkan performa perusahaan bukan hanya dengan menarik konsumen baru, namun yang paling penting adalah dengan mempertahankan konsumen.

ABSTRACT
This master?s thesis examines the effects of consumer inertia and customer satisfaction on repeat-purchase intention in Zalora?s customers with moderating roles of three variables; zone of tolerance, word-of-mouth, and alternative attraction. The primary data were obtained from questionnaire distributed to 202 respondents who had both visited the Zalora website and purchased good from that said website. The results indicates that both consumer inertia and customer satisfaction positively influenced repeat-purchase intention; moreover, all three of the moderating variables didn?t appear to have any effect (either significantly strenghtened nor weakened) the relationships between two independent variables and the dependent variable. So far, there aren?t a lot of study about the effect of consumer inertia on customers buying behaviour. Based on this study?s findings, suggestions were made for the management of online shopping website so that they can increase the company?s performance not only by attracting new customers, but most importantly by keeping them (customer retention)."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zubaidi
"ABSTRAK
Masalah moralitas penting bagi pengembangan ilmu dan bagi masyarakat luas karena terkait dengan fungsi dan esensi kehidupan manusia Penelitian ini berusaha memberikan gambaran tentang perkembangan moral, khususnya untuk melihat pengaruh komponen interpersonal (pola asuh orangtua) dan komponen lntrapsikis (nurani dan kesadaran religius) terhadap pertimbangan moral dan tingkahlaku moral.
Menurut Rest (Kurtines & Gerwitz, 1984) ada empat komponen utama moralitas yang mendasari munculnya tingkahlaku moral yaitu (1)
sensitivitas seseorang dalam menafsirkan situasi tertentu (moral sensitivity), (2) penalaran seseorang dalam memperkirakan suatu tindakan moral (moral reasoning), (3) motivasi seseorang dalam menyeleksi penilaian tentang citra moral (moral motivation), (4) karakter seseorang berkenaan dengan kekuatan batin dan pengaturan diri untuk memutuskan suatu tindakan moral (moral character). Sensitivitas moral dan penalaran moral banyak terkait dengan komponen interpersonal, sedangkan motivasi moral dan karalrter moral erat kaitannya dengan komponen intrapsikis. Wilks (1995) menyatakan masing-masing komponen utama moral tersebut merupakan variabel yang bebas (independent), tidak harus keempat komponen itu menjalin kerjasama untuk menghasilkan suatu tindakan moral. Tingkahlaku moral boleh jadi muncul disebabkan karena berfungsinya salah satu kornponen moral tersebut.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menguji model yang menyatakan bahwa terbentuknya pertimbangan moral dan tingkahlaku moral dipengaruhi oleh komponen interpersonal (pola asuh orangtua) dan komponen intrapsikis (nurani dan kesadaran religius).
Subjek penelitian adalah mahasiswa UPI YAI berjumlah 400 orang diambil dari Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, serta Fakultas Teknologi Industri. Data dijaring dengan mengggunakan instmmen pengumpul data, terdiri dari: (1) skala pola asuh orangtua, (2) skala nurani, (3) skala kesadaran religius, (4) The Defining Issues Test, dan (5) skala tingkahlaku moral.
Teknik analisis pengolahan data untuk menguji hipotesis (model penelitian) digunakan model persamaan struktural (structural equation models) biasa dikenal dengan sebutan LISREL (Linier Structural Relationshws) suatu perangkat lunak yang dikembangkan oleh Ioreskog dan Sorbom (1996).
Hasil pengujian yang dilakukan terhadap Model I sebagai initial model belum diperoleh model yang memuaskan, kemudian dilanjutkan dengan respesilikasi model, diperoleh Model II yang ternyata cooolc (fit) dengan data. Beberapa kesimpulan dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Model II seeara teoretis terbukti dapat dipandang sebagai model yang tergolong lcuat karena semua hubungan antar variabel dalam model tersebut bermakna. Hubungan struktural yang terbentuk pada Model II merupakan hubungan struktural yang mantap dan andal.
2. Variabel pola asuh orangtua terbukti secara langsung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan nurani.
3. Variabel pola asuh orangtua terbulcti secara langsung mempunyai pengaruh yang signiflkan terhadap pembentukan kesadaran religius.
4. Variabel nurani terbukti secara signiflkan memberikan pengaruh langsung terhadap terbentulcnya tingkahlalcu moral.
5. Variabel kesadaran religius secara signifikan memberikan pengaruh langsung terhadap terbentuknya tingkahlaku moral.
6. Variabel pola asuh orangtua melalui variabel nurani dan kesadaran religius terbukti secara signifikan memberikan pengaruh pada terbentuknya tingkahlaku moral.
Beberapa saran dapat diajukan sebagai berikut: (1) Aspek-aspek nurani yang terdiri dari: kewaspadaan (vigilance) dan perasaan tidak nyaman karena telah melakukan tindakan yang tidak baik (affective discomfort) memberikan pengaruh yang sangat menonjol bagi munculnya tingkahlaku moral. Temuan ini dapat dijadikan dasar bagi penyusunan program pelatihan bidang pengembangan tingkahlaku moral. (2) Dimensi pengetahuan dan keyakinan agama terbukti memberikan dukungan yang rendah pada variabel laten kesadaran religius. Dalam pendidikan agama, sebaiknya dihindari pendekatan yang bersifat indolctrinasi, dan dikembangkan cara-cara yang dapat memberikan orientasi pengetahuan dan keyakinan agama secara kritis dan lugas, (3) Para orangtua dan pendidik perlu merujuk pada strategi pengasuhan yang lebih komprehensif, dengan memperhatikan aspek-aspek induksi (induction), authoritarian, dan democratic famiy: decisions making, (4) Instrumen penelitian pertimbangan moral The Dejfning Issues Test (DIT) belum cukup memadai digunakan untuk mengukur pertimbangan moral. Bagi peneliti yang tertarik dengan permasalahan pertimbangan moral ini perlu mempertimbangkan dan lebih berhati-hati dalam penggunaan DIT, perlu menyederhanakan proses administrasi, skoring, maupun interpretasi tes, (5) Penelitian ini berhasil membuktikan peran variabel nurani dan kesadaran religius bagi terbentuknya tingkahlaku moral. Peneliti lain diharap dapat memperluas Lingkup kajiannya dengan melibatkan variabel intrapsikis lainnya dan juga variabel budaya."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
D630
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Ardhacandra Puspacarira
"Era globalisasi yang memberikan dampak besar pada bidang industri dan organisasi, termasuk perguruan tinggi. Era globalisasi mendorong organisasi untuk terus memaksimalkan aset yang dimiliki guna dapat berkembang dan bertahan. Salah satu aset yang dimiliki oleh organisasi adalah pengetahuan yang ada pada tiap individu sebagai angota organisasi. Oleh karena itu penting bagi perguruan tinggi untuk mengelola pengetahuan antara lain melalui perilaku berbagi pengetahuan.
Faktor individu dinilai dapat mempengaruhi bagaimana perilaku berbagi pengetahuan pada dosen perguruan tinggi. Faktor individu tersebut diantaranya adalah kepercayaan interpersonal dan persepsi terhadap iklim psikologis. Penelitian ini dilakukan pada 289 dosen dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia melalui kuesioner online.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim psikologis diketahui memprediksi secara positif dan signifikan kepercayaan interpersonal. Selain itu, ditemukan bahwa kepercayaan interpersonal memediasi secara parsial hubungan antara iklim psikologis dan kegiatan berbagi pengetahuan pada dosen perguruan tinggi.

The globalization era has a profound impact on industry and organizations, including higher education organizations. Globalization era encourages organizations to continue maximize their assets to grow and survive. One of the assets owned by the organization is knowledge that exists for each individual as an organizational member. It is important for higher education organizations to manage their knowledge.
Individual factors assessed can affect how knowledge sharing on higher education lecturer. The individual factors including interpersonal trust and the perception of psychological climate. This research was conducted on 289 lecturers from several higher education organizations in Indonesia through an online questionnaire.
The results showed that psychological climate are known predict positive and significantly against interpersonal trust. In addition, interpersonal trust found partially mediated the relationship between psychological climate and knowledge sharing in higher education lecturer.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Faisal Badar
"Berbagi pengetahuan merupakan hal utama dalam suatu organisasi, baik organisasi bisnis maupun organisasi pendidikan seperti pada Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi adalah organisasi pendidikan dimana pengetahuan knowledge diciptakan dan digunakan secara terus menerus dan berkesinambungan. Berbagi pengetahuan knowledge sharing tidak hanya dilakukan dosen kepada mahasiswa tetapi juga kepada sesama kolega. Pengetahuan yang dibagikan merupakan pengetahuan eksplisit data atau dokumen dan juga pengetahuan tasit pengetahuan yang bersifat subjektif dan berbasis pengalaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan interpersonal dan perilaku kewargaorganisasian terhadap perilaku berbagi pengetahuan pada dosen perguruan tinggi. Jumlah responden penelitian ini adalah 289 dosen perguruan tinggi negeri maupun swasta dari beberapa kota di Indonesia yang diperoleh secara online.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kewarganegaraan mampu memediasi hubungan antara kepercayaan interpresonal dengan perilaku berbagi pengetahuan pada dosen di perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian memperluas penelitian sebelumnya mengenai perilaku berbagi pengetahuan yang masih sedikit dilakukan dalam organisasi pendidikan tinggi.

Knowledge sharing is a basic thing in a good business organization or educational organizations such as in higher education institution, where knowledge is created and used continuously. Knowledge sharing is not only between lecturers and students but also between lecturers and colleagues. Knowledge that is shared is is explicit knowledge data and documents and also tacit knowledge subjective and experience based knowledge.
This study aims to know the effect of interpersonal trust and organizational citizenship behavior OCB on knowledge sharing of higher education lecturers. The respondents were 289 lecturers from public and private universities from several cities in Indonesia.
The results indicated that OCB mediated the relationship between trust and knowledge sharing on higher education lecturers. This study broaden the previous studies about knowledge sharing, especially in higher education organization.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>