Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Pramasari
"The consumer behavior literature has increasingly shown that brand attitude or evaluation is not only determined by functional facets of the brand but also by symbolic criteria. The motivation to express their own self is often driven consumers to purchase goods and services. Self congruence refers to the match between consumers? self concept and the user image of a given product, brand, store, etc. Cigarette is chosen here as there are many teenagers who become smokers in Indonesia (13,2% from total teenagers in between 15-19 years old are smokers). A Mild is a brand which targeted teenagers to become their consumers. Sampoerna produced A Mild for teenagers who smoke for their first time because A Mild has Low Tar and Low Nicotine (LTLN). Much of the research in self image congruence has predicted product preference, brand preference, brand choice, consumer satisfaction, and store loyalty. But no studies were found related to consumer goods. This research focused on A Mild cigarette. The purpose of this research is to find out the congruence between self concept and product concept from A Mild cigarette. Research has been done to 160 smokers in range 18-24 years old at Jakarta on February 2008 within indicators stated by Malhotra in Journal of marketing research, November 1981. Malhotra has developed a scale comprised of 15 bipolar adjective with seven response point to determined respondent self concept, person concept, and product concept. The research was supported by the data. This result shows high congruence between self concept and product concept from A Mild cigarette which supported by 10 validated and reliable indicators from 15 indicators stated by Malhotra. They are rugged-delicate, careless-thrifty, indulgent-wasteful, unpleasant-pleasant, uncontemporary-contemporary, unorganized-organized, emotional-rational, youthful-mature, formal-informal, and complex-simple."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riovaldi Royaldi
"Tingginya kenaikan jumlah penerbangan domestik Indonesia merupakan suatu tantangan untuk perusahaan penyedia Inflight Catering dalam memenuhi target operasionalnya. Target operasional dapat tercapai dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi Non-Value Added Time dalam perusahaan. Pada penelitian ini, konsep Lean Manufacturing menggunakan Value Stream Mapping VSM diimplementasikan pada PT Aerofood selaku penyedia inflight catering di Indonesia sehingga dapat meningkatkan produktivitas operasional dengan mengurangi pemborosan dan mencapai target dari perusahaan. Penggunaan Value Stream Mapping bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh sehingga dapat mengidentifikasi pemborosan yang ada pada lini operasi persiapan dan pengadaan Inflight Catering. Kemudian untuk mencari bobot dari pemborosan penulis menggunakan Analytical Hierarchy Process. Setelah ditemukan bobot 3 waste terbesar, dilakukan pencarian akar permasalahan menggunakan fishbone diagram. Selanjutnya seperangkat solusi akan dicari untuk mengatasi pemborosan tersebut dan berujung pada peningkatan produktivitas dan pencapaian target dari perusahaan. Penerapan solusi yang berupa redesign layout, inspeksi tiap workstation, realokasi pekerja, SOP dan Adjustment , In-process Kanban dan 5s penyortiran pada lini operasi persiapan dan pengadaan trolley flight meals berhasil membuat beberapa perubahan yaitu berkurangnya Non-Value Added Time dari sebelumnya 36,36 menit/trolley menit menjadi 22,31 menit/trolley, dan penurunan waktu total lead time dari sebelumnya 64,94 menit/trolley menjadi 55,34 menit/trolley. Kemudian, tercapainya target untuk tahun 2018 dari perusahaan yaitu memproduksi 4310 Meals per shift 8 jam kerja.

The increasing number of domestic flights in Indonesia is a challenge for inflight catering companies to fulfill the operational target. Operational targets can be achieved by increasing productivity and decreasing Non Value Added Time within the company. In this research, Lean Manufacturing concept using Value Stream Mapping VSM is implemented at PT Aerofood as catering provider in Indonesia so it can increase operational productivity by reducing waste and achieving targets from company. The use of Value Stream Mapping is to get an overview so it can identify the extravagance on the preparation and procurement lines of inflight catering. Then to find the weight of waste, author uses Analytical Hierarchy Process. After found the largest 3 waste weight, the root of problem were searching with fishbone diagram. Furthermore, a set of solutions will be sought to cope these wastes and lead to increased productivity and targets of the company. Implementation of solutions such as redesign layout, inspection of each workstation, reallocation of workers, SOP and adjustment, in process kanban and 5s sorting on the preparation operation lines and procurement of trolley flight meals managed to make some changes such reduced Non Value Added Time from 36.36 minutes trolley minutes to 22.31 minutes trolley, and decreased total lead time from 64.94 minutes trolley to 55.34 minutes trolley. Then, the achievement of the target on 2018 from the company is producing 4310 meals shift 8 working hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marvela Ester Kurniawan
"Banana Boat, a sunscreen brand that targets family demographic, has been perceived to provide ‘ultimate protection for the whole family’ in Australia. This essay focuses on analyzing the current brand characteristics of Banana Boat as well as finding gap in the competitive landscape that can be utilized as an opportunity for brand repositioning. Brand management tools such as CBBE model, Point-of-Parity and Point-of-Difference, Perceptual Map, as well as Repositioning Statement are used to generate a recommendation for Banana Boat to undertake brand repositioning to become ‘environmentally-responsible high-performance sunscreen’ brand.

Banana Boat, merek tabir surya yang menargetkan demografi keluarga, telah dikenal sebagai pemberi ‘perlindungan sesungguhnya untuk keluarga’ di Australia. Essay ini berfokus pada analisa karakteristik merek Banana Boat saat ini, juga mencari peluang dalam ruang kompetisi yang bisa digunakan sebagai kesempatan bagi Banana Boat untuk melakukan brand repositioning. Alat-alat manajemen merek seperti CBBE model, Point-of-Parity and Point-of-Difference, Perceptual Map, dan Repositioning Statement telah digunakan untuk menghasilkan saran bagi Banana Boat, yaitu mengambil langkah brand repositioning untuk menjadi merek yang dikenal sebagai penyedia ‘tabir surya yang bermutu tinggi dan bertanggung jawab terhadap lingkungan’."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Fikri
"Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi strategi co-branding antara entitas komersial dengan entitas non-profit. Pada satu sisi entitas komersial ingin mendapatkan citra positif entitas non-profit, disisi lain entitas non-profit membutuhkan pendanaan. Kerjasama antara kedua entitas dapat menguntungkan, namun karena tidak semua strategi dapat berjalan sesuai dengan rencana begitu pula strategi co-branding tidak selamanya efektif malah dapat menimbulkan risiko bagi citra suatu merek. Penelitian ini menemukan bahwa familiaritas konsumen terhadap suatu merek bukan berarti akan menimbulkan penilaian positif terhadap aliansi merek yang dilakukan.

This study examines the factors that influence the strategy of co-branding between commercial entities with non-profit entities. The commercial entities wants to obtain a positive brand image of non-profit entities, vice versa the nonprofit entities in need of funding. The cooperation between the two entities can be profitable, but not all strategies can be implemented as planned as did co-branding strategy is not always effective even may pose a risk to the image of a brand. This study found that the consumers brand familiarity does not mean that will lead to a positive assessment of the brand alliance evaluation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danis Hidayat Sumadilaga
"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti/menyelidiki faktor yang berkaitan dengan Perceived Managerial Discretion (PMD) dalam hubungannya dengan Risk Taking Behavior (RTB) dan kinerja organisasi pemerintah. Desain/metodologi/pendekatan: Penelitian ini menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk memilih variabel kunci yang mempengaruhi PMD dan memvalidasi temuan penelitian. Metode kuantitatif dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji delapan hipotesis yang dikembangkan melalui FGD dan studi literatur. Dari 340 kuesioner yang disebarkan, sebanyak 260 yang dikembalikan dan dianggap valid untuk analisis SEM, yang mencerminkan suatu tingkat respon yang memuaskan dari 76%.
Temuan: Enam faktor PMD yang teridentifikasi adalah quasi legal constraint (QLC), Powerful Outside Forces (POF), Inertial Forces (IF), Powerful Inside Forces (PIF), Power Base (PB), dan Political Acumen (PA). Analisis SEM menyatakan QLC, PIF, PB, dan PA meningkatkan PMD sementara IF cenderung menghambat PMD. Dengan sistem insentif yang ada saat ini dan PMD yang biasa saja, responden cenderung menampilkan perilaku risk averse, sementara sebagaimana diperlihatkan dalam studi ini, RTB yang lebih tinggi dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Beberapa temuan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya tetapi beberapa lainnya tidak.
Penelitian Implikasi/Keterbatasan: Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah validitas eksternal, yaitu temuan hanya berlaku untuk organisasi yang memiliki karakteristik serupa dengan organisasi pemerintah yang digunakan sebagai studi kasus. Oleh karena itu, temuan ini harus digunakan dengan hati-hati untuk jenis organisasi publik yang berbeda.
Implikasi praktis: Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu dilakukan: (1) mengenalkan sistem reward-punishment yang lebih baik dengan target yang lebih tegas bagi pengambil keputusan untuk bekerja yang yang terbaik, (2) mengkaji dan menghapus peraturan yang kurang tegas yang membatasi PMD, (3) merampingkan birokrasi, (4) menetapkan peraturan yang memungkinkan lebih banyak ruang untuk inovasi dan kebijakan, (5) menjelaskan tugas dan tanggung jawab para pengambil keputusan, dan (6) mengurangi perubahan-perubahan kebijakan sesaat dengan mendorong pengawasan dan pemberitahuan yang tepat.

Purpose: This study investigates pertinent factors in perceived managerial discretion (PMD) in association with risk-taking behavior (RTB) and organizational performance within government organizations.
Design/methodology/approach: This study used a mix of qualitative methods?using focus group discussions (FGDs) to select key variables affecting PMD and to validate the research findings?and quantitative methods?using structural equation modeling (SEM) to test eight hypotheses developed from FGDs and from a literature review. Out of 340 questionnaires sent out to potential participants, 260 were returned and deemed valid for SEM analysis, reflecting an impressive response rate of 76%.
Findings: A total of six factors affecting PMD were identified: quasi-legal constraint (QLC), powerful outside forces (POFs), inertial forces (IFs), powerful inside forces (PIFs), power base (PB), and political acumen (PA). The SEM analysis indicated that QLC, PIF, PB, and PA enhance PMD, while IFs tend to inhibit PMD. Given the existing incentive system and a mediocre PMD level, respondents tend to exhibit risk averse behavior while, as demonstrated by this study, a greater RTB would be necessary to improve organizational performance. All the presented findings are partially consistent with prior findings, with some notable contradictions.
Research implications/limitations: The primary limitation of this study was its limited external validity, as these findings can only be extended to organizations with similar characteristics of those of the government institution used as the case study. These findings must be used with care for different types of public organizations.
Practical implications: These findings support taking the following steps:
(1) introduce improved reward-punishment systems with more assertive targets for decision makers to work toward excellence, (2) review and remove equivocal regulations that could restrain PMD, (3) streamline bureaucracy, (4) establish regulations that allow more space for innovation and discretion, (5) delineate the tasks and responsibilities of decision makers, and (6) discourage abrupt policy changes, promoting proper scrutiny and notice."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2161
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purposed of this research is to know brand equity in University "X" Faculty Economy. Method used for analysis is means score, correlation and regression. Sample is 346 respondents. The result show that mean score value of variables in which searched is more than 4, this means that respondents agree enough for statement in questioner. Correlation for variables searched shows there is relation between variables. Regression result shhows that brand awareness variable and brand association have no impact toward brand equity, while perceived quality and brand loyalty have impact toward brend equity."
JEBI 1:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Banuara
"Penelitian ini berbeda dari sebelumnya yang hanya berfokus pada pola pikir pelanggan atau metrik keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja merek kota di Indonesia menggunakan Brand Value Chain Model yang menggabungkan Behavioral Approach dan Financial Appraoch, memberikan pengukuran kinerja City Brand yang lebih komprehensif. Metode ini menggabungkan City Brand Strength Index (CBSI) untuk menangkap dimensi utama daya saing City Brand yang terintegrasi dengan metode Royalty Relief untuk menghitung Brand Value sebuah Kota. Penelitian ini melibatkan 12.052 responden, menunjukkan efektivitas metode dalam mengukur kinerja City Brand. Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang kontribusi Brand Valuation dan City Brand dan merekomendasikan ruang lingkup penelitian yang lebih luas ditingkat global, menggabungkan perspektif internasional dalam CBSI, dan menerapkan metode ini ke konteks lain seperti merek publik. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang komprehensif tentang Brand Valuation dan implikasi potensialnya untuk pengambilan keputusan strategis.

This study differs from previous ones focusing only on customer mindset or financial metrics. Its purpose is to evaluate the performance of city brands in Indonesia using a Brand Value Chain Model that combines both Behavioral and Financial approaches, providing a more comprehensive measurement of City Brand performance. The method incorporates the City Brand Strength Index (CBSI) to capture key dimensions of City Brand competitiveness. It integrates with the Royalty Relief method to calculate the Brand Value of the City Brand. The study involved 12,052 participants, demonstrating the method's effectiveness in measuring City Brand performance. The findings provide valuable insights into the contribution of Brand Valuation and city brands and recommend expanding the scope of the study to global comparisons, incorporating an international perspective in CBSI, and applying the method to other contexts such as publicly listed brands. This research contributes to a comprehensive understanding of Brand Valuation and its potential implications for strategic decision-making."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Anita Herawati
"Penelitian ini mengadopsi pemikiran An Integrated Model of Persuasion yang merupakan pengembangan dari Elaboration Likelihood Model (Petty & Casioppo) dan Integrated Framework (Maclnnis & Jawarski). Kemudian menggabungkan pola pemikiran Hierarchy of Effects, The Behavioral Effects of Advertising serta The Consumers Decision Making Process.
Dari keempat teori utama tersebut diturunkan menjadi tiga belas variabel yaitu prestise jenjang pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pengeluaran, ability, motivation, opportunity, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge, attitude toward advertising, information evaluation, product knowledge, attitude toward product dan brand loyalty. Pengembangan hipotesis dari kerangka pemikiran yang digunakan diharapkan dapat memberikan penjelasan terhadap pola hubungan faktor-faktor yang membentuk brand loyalty.
Kajian ini menggunakan cross-sectional survey yang dilakukan terhadap dua ratus delapan puluh responden laki-laki, perokok, pernah mengkonsumsi rokok Sampoerna A Mild, pernah mengekspos iklan Sampoerna A Mild, berusia di atas tujuh belas tahun di Kelurahan Demangan, Terban dan Catur Tunggal, Yogyakarta. Responden dipilih dengan teknik multistage cluster sampling. Obyek penelitian yang digunakan adalah iklan rokok Sampoerna A Mild dari berbagai versi yang diekspos melalui media massa maupun non-massa.
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai alpha Cronbach, dan didapati bahwa variabel pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge dan product knowledge memiliki alpha Cronbach kurang dari yang dipersyaratkan oleh Malholra, walaupun sudah dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai alpha tersebut dengan mengeluarkan beberapa indikator.
Sementara itu, untuk uji validitas dilakukan dengan factor analysis, menunjukkan hanya variabel ability, attitude toward advertising dan information evaluation yang mempunyai satu dimensi, sedang tujuh variabel lainnya terpilah menjadi dua atau tiga dimensi.
Hasil uji regresi menunjukkan hubungan yang terjadi di antara varibel-variabel yang diujikan bersifat lemah sampai dengan moderat. Setelah dilakukan path analysis diperoleh bahwa brand loyalty dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu motivation, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya dan attitude toward product. Sedangkan yang mempengaruhi product knowledge adalah opportunity, motivation, ability, advertisng knowledge, attitude toward advertising dan information evaluation. Ini menunjukkan berlakunya teori periklanan yang lemah, seperti dikutip oleh Fill, bahwa pola pembelian sebuah merek oleh konsumen itu lebih digerakkan oleh kebiasaan daripada oleh terpaan aktivitas promosi. Periklanan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan orang dan menguatkan sikap yang sudah ada dan memandang konsumen aktif dalam memecahkan masalahnya.
Dari pengujian terhadap model dasar dalam hipotesis didapatkan bahwa model akhir yang telah disesuaikan mempunyai nilai fit coefficient yang lebih tinggi daripada koefisien model dasar. Dengan demikian, model akhir lebih baik daripada model dasar.
Sebagai implikasi teoritis, posisi AMO Factors dalam An Integrated of Persuasion tidak sejajar tetapi berurutan dari opportunity, motivation lalu ability. Dalam mengukur variabel opportunity, motivation, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge, product knowledge, attitude toward product, dan brand loyalty dapat diukur dengan dua atau tiga dimensi.
Kelemahan dari penelitian ini adalah penggunaan variabel prestise jenjang pekerjaan yang didasarkan pada klasifikasi pekerjaan yang dilakukan O.C. Duncan di dalam konteks Amerika, sehingga penelitian ini tidak mempunyai validitas eksternal. Hal itu ditambah lagi dengan penentuan sampel yang kurang akurat sehingga responden mempunyai karakter yang relatif homogen untuk variabel tingkat pendidikan, prestise jenjang pekerjaan dan tingkat pengeluaran.
Namun demikian, dari temuan penelitian ini menguatkan bahwa untuk mempersuasi orang agar mau membeli produk dengan merek tertentu dan setia pada merek tersebut, tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan iklan saja. Pengaruh iklan hanya sampai meningkatkan pengetahuan audiens iklan tentang produk yang diiklankan tersebut. Sedangkan untuk sampai tahap perilaku pembelian bahkan brand loyalty, perlu dilakukan usaha promosi yang lain, misalnya dengan pemberian sampel produk atau demo produk dalam sales promotion dan mengintegrasikannya dengan aspek product, placement dan price dalam marketing mix. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat memperbandingkan obyek penelitian dengan jenis produk yang mempunyai tingkat keterlibatan yang berbeda dalam proses keputusan pembelian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Rizky Farros Muhammad
"Skrpsi ini membahas penerapan Indonesia National Single Window untuk meningkatkan kualitas proses Custom Clearance dengan perspektif perubahan proses bisnis. Teori yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah teori framework e-Government yang meliputi tahap katalis, tahap transaksi, tahap integrasi vertikal, dan tahap integrasi horizontal. Masing-masing tahapan tersebut akan dilihat berdasarkan dimensi proses bisnis yaitu motif atau kebutuhan, sasaran strategis, area fokus, dan pemangku kepentingan serta kepentingannya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivism dengan melakukan studi literatur dan wawancara mendalam dengan narasumber yang dipilih peneliti. Data yang diperoleh adalah data primer dari wawancara dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kualitas Custom Clearance yang dilakukan dengan mengubah proses bisnis dari penerapan Indonesia National Single Window meliputi pembuatan repositori terpusat, percepatan distribusi informasi terkait proses Custom Clearance antara in- sistem rumah Kementerian / Lembaga yang termasuk dalam sistem Indonesia National Single Window, dan membantu proses validasi dan rekonsiliasi dokumen yang diproses dalam proses Custom Clearance yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

This thesis discusses the implementation of the Indonesia National Single Window to improve the quality of the Custom Clearance process with the perspective of changing business processes. The theory used in this final project is the e-Government framework theory which includes the catalyst stage, the transaction stage, the vertical integration stage, and the horizontal integration stage. Each of these stages will be viewed based on the dimensions of the business process, namely motives or needs, strategic objectives, focus areas, and stakeholders and their interests. The research approach used is post-positivist by conducting literature studies and in-depth interviews with selected sources by the researcher. The data obtained are primary data from interviews and secondary data. The results showed that the improvement in the quality of Custom Clearance carried out by changing the business process from the implementation of the Indonesia National Single Window includes the creation of a centralized repository, accelerating the distribution of information related to the Custom Clearance process between the Ministry / Institution home systems included in the Indonesia National Single Window system, and assisting the process of validation and reconciliation of documents processed in the Custom Clearance process carried out by the Directorate General of Customs and Excise."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aranda Yogi Nugroho
"Kemajuan teknologi digital, environmental, social, and governance (ESG) telah diubah menjadi model digital environmental, social, and governance (DESG) yang dapat direalisasikan sebagai gerakan strategis yang berpotensi untuk bisnis berkelanjutan. Namun demikian, masih terdapat kekurangan penelitian mengenai bagaimana praktik DESG perusahaan berdampak pada ekuitas merek dan sikap pelanggan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh digital environmental, social, and governance (DESG) terhadap brand equiy dengan Customer attitudes sebagai variabel mediasi antar keduanya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pelanggan yang pernah membeli produk dengan merek dari PT Unilever Indonesia. Terdapat sebanyak 200 resonden terkumpul yang menggunakan purposive sampling. Kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Structural Equation Method (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya pengembangan berkelanjutan pada lingkup sosial dan tata kelola dimediasi dengan sikap pelanggan dapat meningkatkan ekuitas suatu merek dari perusahaan. Upaya pengembangan berkelanjutan pada lingkup lingkungan dapat mempengaruhi sikap pelanggan, namun sikap pelanggan tidak dapat menjadi mediator antara upaya pengembangan berkelanjutan pada lingkup lingkungan dengan ekuitas merek.

Advances in digital, environmental, social, and governance (ESG) technology have been transformed into a digital environmental, social, and governance (DESG) model that can be realized as a strategic movement with potential for sustainable business. However, there is still a paucity of research on how companies' DESG practices impact brand equity and Customer attitudes. For this reason, this study aims to determine the effect of digital environmental, social, and governance (DESG) on brand equity with Customer attitudes as a mediating variable between the two. The sample used in this study is a Customer who has purchased a branded product from PT Unilever Indonesia. There were 200 respondents collected using purposive sampling. Then processed and analyzed using the Structural Equation Method (SEM). The results of the study show that in an effort to sustainably develop the social and governance spheres, mediated by Customer attitudes can increase the brand equity of a company. Sustainable development efforts in the environmental sphere can influence Customer attitudes, but Customer attitudes cannot mediating between sustainable development efforts in the environmental sphere and brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>