Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203087 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Yurika
"Kualitas sumber daya manusia harus dipersiapkan sejak dini melalui pemantauan tumbuh kembang balita. Upaya ini ditujukan untuk mendeteksi dini penyimpangan/ keterlambatan perkembangan yang terjadi pada balita dan sekaligus melakukan intervensi jika apabila terjadi penyimpangan/keterlambatan tersebut. Guna meningkatkan angka keberhasilan deteksi dini tumbuh kembang anak, perlu diupayakan peran serta orangtua terutama ibu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang tahap-tahap perkembangan balita dan cara penilaiannya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orangtua khususnya ibu dalam pemantauan perkembangan balita. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental one group pretest-posttesl untuk membuktikan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap pendidikan kesehatan mengenai pemantauan perkembangan balita di Kelurahan Sukaramai Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan total populasi dengan jumlah sampel 64 orang. Pendidikan kesehatan diberikan dengan metoda ceramah, diskusi dan demonstrasi di masing-masing rumah responden. Setiap responden diberikan booklet sebagai bahan bacaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna pada pengetahuan (p value 0,004), sikap (p value 0,005) dan keterampilan (p value 0,019) ibu sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian yang melihat hubungan antara karakteristik ibu dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu sesudah intervensi pendidikan kesehatan, menunjukkan hasil tidak ada hubungan dengan nilai p>0,05. Pemberian pendidikan kesehatan yang teratur dan regular dengan materi yang sederhana, metoda yang tepat, pemberi materi yang adekuat dan waktu yang sesuai dengan waktu responden diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu dalam pemantauan perkembangan balita. Perawat anak sebagai salah satu praktisi kesehatan yang profesional diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan dengan tepat baik di institusi pelayanan kesehatan maupun di komunitas.

The quality of the human resources must be prepared in an early age by monitoring the baby’s development. This is done to detect an early aberration/ the slow development that happens to the baby and also to do an intervention if it really did happen. To increase the number of succeeded detections of the development of a child, the parents must be involved especiaiiy the mother. One of the things that can be done is by giving health education about the stages of the baby’s development and how to judge it so we can gain knowledge, attitude, and skill of the parents especiaiiy the mother’s in monitoring it. This research uses quasi experimenlal one group pretest - posttesl design to prove that there is an increase in knowledge, attitude, and skill towards health education about monitoring the development of a baby at Sukaramai, Baiturrahman district, Banda Aceh after been given health education. Samples were taken from the total ofthe population of 64 people. Health education is being given through speeches, discussions, and demonstration at each respondent’s house. Every respondent is been given a booklel as a reading material. The result of the research shows there is a large increase in knowledge (p value 0,004), attitude (p value 0,005), and skill (p value 0,019) of the mothers before and after being given health education. The result of the research that shows the association between the characteristic of the mother with her knowledge, attitude and skill of the mother after the intervention of health education, shows that there isn’t any association with the score of p>0,05. Giving health education regularly and in order with a simple theme, with the right method, the speaker is persuasive and time of the respondent time with hope it can gain knowledge, attitude, and skill of a mother in monitoring the development of their baby’s. Pediatric nurse as one of the professionals in health is expected to give the right health education in the health service institutions or in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26560
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
"Anak merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan anak dapat mencapai 80% pada usia 3 tahun apabila dilakukan stimulasi perkembangan dengan teratur. Ibu merupakan orang paling tepat melakukan stimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu pengetahuan ibu perlu ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental, dengan pretest-posttest non-equivalent control group design yang bertujuan mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler yang diberikan dan tidak diberikan intervensi pendidikan kesehatan dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah para ibu yang mempunyai anak toddler yang sedang dirawat di ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Jumlah sampel 34 orang, 17 orang kelompok intervensi dan 17 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan concecutive sampling. Analisis efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan (p=l,000) dan sikap (p=0,732) ibu sebelum intervensi dan ada perbedaan pengetahuan (p=0,002) dan sikap (p=0,039) ibu setelah intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol. Ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,002) dan tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok kontrol (p=l,000). Tidak ada pengaruh karakteristik ibu pada pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok intervensi. Pemberian pendidikan kesehatan yang teratur diharapkan ibu dapat berpengetahuan baik dan bersikap positif dalam stimulasi perkembangan. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara pendekatan terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikapnya terhadap program stimulasi perkembangan anak dengan melibatkan berbagai unsur termasuk keluarga. Perawat anak dapat memberikan pendidikan kesehatan dengan tepat, maka perlu bekeijasama dengan berbagai kalangan yang ada di daerah setempat.

Children are the prospect generation of nation. The development of child could come to 80% at the age of 3 if development stimulation is done regulariy. A mother is the best to carry out the child stimulation development. For this reason, the mother’s knowledge needs upgrading through health education. This research was aimed to explore the effectiveness of health education on mother,s knowledge and attitude toward children stimulation development in toddler. The research was quasi experimental design, with pretest-posttest non-equivalent control group design that aimed to explore the difference in mother’s knowledge and attitude toward children stimulation development between control and experimental group. The participants in the intervention group were given health education wheareas the control group were’nt given the health education. The population of this research were mothers in Zainoel Abidin general hospital Banda Aceh whose had sick toddler in hospital. The samples were 34 devided into 2 group, with 17 participants respectively. Data were analized by chi-square test. The result showed that there was no significant difference in mother knowledge (p=1,000) and attitude (p=0,732) toward children stimulation development before intervention and there was significant difference in mother knowledge (p=0,002) and attitude (p-0,039) after intervention in both of groups. There was significant difference in mother knowledge and attitude before and after intervention in intervention group (0,002). There was no significant difference in mother knowledge and attitude before and after time of intervention in control group (p=l,000). There was no influence of characteristic of mother in knowledge and attitude. By regular heath education, it is hoped that the mother will have positive attitude and good knowledge toward children stimulation development in toddler. Health education is one of best approach that can be applied in community in order to improve knowledge and attitude in children stimulation development program by involving various sectors. Pediatric nurse can give the proper health education can collaborate with many sectors including local government."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26565
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Riyantini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu serta kejadian hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pretest-posttest design.
Hasil penelitian menujukkan bahwa pengetahuan, sikap dan keterampilan responden meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Kejadian hiperbilirubinemia pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,651). Penelitian ini merekomendasikan bahwa pendidikan kesehatan hendaknya diberikan sejak masa antenatal.

The purpose of the research was describe the effect of health education at knowledge, attitude and skill of the mother and inside of hyperbilirubinemia at the newborn. The research was quasi experimantal with pretest posttest design.
The result showed that koledge, attitude, and skill of the mother was increased after intervention. Incidence of hyperbilirubinemia in intervention group is higher than control group (p=0,651). the research recommended that health education should be given since antenatal period."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28404
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasniah
"Puskesmas Bandaraya telah menerapkan pendidikan kesehatan kepada keluarga dengan anggota keluarga toddler, namun masih ditemukan adanya cara yang belum optimal dalam stimulasi perkembangan toddler oleh orang tua dan keluarga. Keluarga memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan guna merangsang potensi yang dimiliki anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga, pendidikan kesehatan dengan kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan toddler di Kecamatan Bandaraya Kota Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah cross sectional, sampel pada penelitian ini adalah keluarga dengan anak toddler sebanyak 106 orang. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pemahaman pendidikan kesehatan dengan kemampuan kognitif keluarga secara bemakna dan perkembangan toddler. Karakteristik keluarga menunjukkan hubungan yang kuat dengan kemampuan kognitif keluarga (OR =2,188). Kemampuan keluarga perlu ditingkatkan agar stimulasi perkembangan toddler dapat optimal.

Bandaraya clinic have done health education to families with family toddler, but still found a way that is not optimal in the stimulation of the development of toddler by parents and families. Families have an important role in creating an environment to stimulate their child's potential. The purpose of this study was to determine the relationship between family characteristics, health education to the family's ability to provide developmental stimulation in the district Bandaraya Kota Banda Aceh. The study design was cross-sectional, the sample in this study is a family with toddler son as many as 106 people. Data were analyzed using chisquare test and multiple logistic regression. The results showed association with cognitive health education family p value <0.05, there is a connection with the development of health education toddler, p value <0.05. Family characteristics showed a strong relationship with the cognitive ability of the family (OR = 2.188). Family ability must be upgrade for to lead optimalize toddler development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erik A. Rahman
"Latar belakang: Setiap tahunnya sekitar 13 78.000 dari kematian ibu terjadi akibat tindakan aborsi yang tidak aman. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN memprediksikan dari 2.5 juta kasus aborsi per tahun, 1.5 juta diantaranya dilakukan oleh remaja. Masalah kesehatan reproduksi remaja dari tahun ke tahun semakin mengkhawatirkan. Perilaku seksual yang cenderung permisif dan berani disertai keterbatasan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi telah meningkatkan risiko aborsi. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menilai gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap aborsi pada dewasa muda. Desain penelitian berupa deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel yakni perempuan dewasa muda berusia 18-24 tahun, pemilihan sampel berdasarkan metode konsekutif sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel minimal pada penelitian ini adalah 41. Pengetahuan, sikap dan perilaku dinilai dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program stastistik dan disajikan dalam bentuk tabel univariat dan tabel tabulasi silang. Hasil: Pada penelitian ini, total responden adalah 55. Tingkat pengetahuan baik didapatkan pada 28 50.9 responden dan pengetahuan sedang pada 27 49.1 responden. Sikap sedang pada 29 52.7 responden, sikap baik pada 20 36.4 responden dan sikap kurang pada 6 10.9 responden. Perilaku baik didapatkan pada 30 54.5 responden dan perilaku sedang pada 25 45.5 responden. Kesimpulan: Responden pada penelitian ini dominan memiliki tingkat pengetahuan baik, sikap sedang dan perilaku baik terhadap aborsi.

Background Approximately 13 78,000 of maternal deaths every year caused by unsafe abortion. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN predicts 2.5 million abortions per year, 1.5 million of them committed by teenagers. Adolescent reproductive health problems is more alarming year by year. Sexual behavior tends to be permissive and bold with limited knowledge of reproductive health has increased the risk of abortion. Methods The aims of this study was to assess the knowledge, attitudes and practice regarding abortion in young adults. This is a descriptive cross sectional study. Samples were young female aged 18 24 years that taken by consecutive methods and selected by inclusion and exclusion criteria. The minimum sample in this study was 41. The knowledge, attitudes and practice was assessed using questionnaires. The results were analyzed using statistical program and presented in tables and cross tabulation table.Results In this study, a total sample was 55. Twenty eight 50.9 of respondents had a good knowledge and 27 49.1 of respondents had a moderate knowledge. Twenty nine 52.7 of respondents had a moderate attitude, 20 36.4 of respondents had a good attitude and 6 10.9 respondents lack of attitude. Thirty 54.5 of respondents had a good practice and 25 45.5 respondent had a moderate practice. Conclusions Dominantly, respondents in this study had a good level of knowledge and moderate attitude toward abortion. "
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina
"Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit kronis yang sering dialami oleh lanjut usia. Berbagai intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada lansia dengan diabetes melitus salah satunya adalah terapi kelompok suportif dan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi kelompok suportif dan pendidikan kesehatan terhadap kualitas hidup lansia yang mengalami diabetes melitus. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental. Responden penelitian terdiri 39 lansia mendapat terapi kelompok suportif dan pendidikan kesehatan dan 39 mendapat pendidikan kesehatan. Alat ukur yang digunakan kuesioner WHOQOL-Bref. Analisis menggunakan uji Paired t-test dan Independent t-test.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan kualitas hidup dimensi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan sebelum dan setelah mendapat terapi kelompok suportif dan pendidikan kesehatan (p value <0,05). Penelitian ini diharapkan menggunakan terapi kelompok suportif sebagai terapi lanjutan dalam praktik keperawatan jiwa sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup lansia yang mengalami diabetes melitus.

Diabetes mellitus was one of the chronic diseases that are often experienced by the elderly. One of the nursing interventions that can be given to elderly with diabetes mellitus was supportive group therapy and health education. The purpose of this research was to determined the influence of supportive group therapy and health education to the quality of life of elderly with diabetes mellitus. The design of this research was using quasi experimental. The subjects of this research was consisted 39 elderly group who received both of the supportive therapy and the health education and 39 elderly who received only health education. Instruments were measured by WHOQOL-Bref. Data were analyzed using paired t-test and independent t-test.
The results of this research depicted that there were differences significantly in quality of life both physical, psychological, social relationships and environment before and after the group received supportive therapy and health education (p value <0,05). The findings of research was expected to used group therapy as a continued therapy in advanced practice psychiatric nursing as an effort to improve the quality of life on the elderly with diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatussakdiah
"Setiap tahunnya terdapat 4.500.000 wanita melahirkan di Indonesia, 15.000 diantaranya mengalami komplikasi yang menyebabkan kematian. Salah satu komplikasi adalah persalinan dengan seksio sesarea. Hal ini terjadi karena berbagai sebab, diantaranya karena kurang mendapat informasi tentang pendidikan kesehatan seksio sesarea. Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk kuasi ekspenmen dengan rancangan Fastest Only Design. Populasi penelitian ini adalah ibu talon operasi seksio sesarea. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang, 40 orang kelompok intervensi dan 40 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisis efekti fitas pendidikan kesehatan terhadap involusi uterus dilakukan dengan uji t (Independent t- test) dan uji Chi-Square. Hasil uji kesetaraan responden didapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol atau homogen ( P > 0.05, alpha = 0.05).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan tinggi fundus uteri (P = 0.01), perbedaan perubahan warna lochea (P = 0.01) dan perbedaan involusi uterus (P = 0.01) antara dua kelompok. Dari basil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian paket pendidikan kesehatan pre operasi seksio sesarea terhadap involusi uterus. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian lain tentang pentingnya mobilisasi pada post operasi seksio sesarea.

There is 4.500.000 women childbirth every year in Indonesian. 15.000 of them caused by complication and ended by death. One of complications is childbirth with sectio Caesarea. It occurs because of many reasons; one of them is caused by lack of information about health education sectio Caesarea. This study used a quasi experiment: Post test Only Design. The populations are mothers who should do operation sectio Caesarea. Total samples in this study are 80 people, 40 person as intervention groups and 40 persons as control groups. Samples are taking by purposive sampling. Analysis is done by using t-test (independent t -test) and Chi-square test.
The results showed that in control groups and intervention groups are equal or hornogen (P > 0.05, alpha = 0.05). This study results; shown there are differences descend of fundal uterine (P = 0.01), differences in lochea changes (P = 0.01) and differences in uterine involution (P = 0.01) between two groups. This study shows that there is influence on health education toward uterine involution in post sectio Caesarea. These results were supported by other researches about the important of mobilization for post operation sectio caesarea.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zul Husni
"Penelitian dengan judul tersebut di atas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan ibu dan anak pada periode konflik, serta bagaimana dampak konflik dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ulee Kareng.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan analisis pada data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan 5 informan yang terdiri dari 2 informan petugas kesehatan dan pejabat pemerintahan, serta 3 informan dari tokoh masyarakat. Teknik pemilihan informan ini dilakukan dengan purposive sampling.
Dari temuan lapangan dan ungkapan-ungkapan 5 orang Informan Penelitian diketahui bahwa, kondisi kesehatan ibu dan anak, arah kebijakan pembangunan kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan ibu dan anak, penyediaan obat dan sarana kesehatan ibu dan anak, peran petugas dalam pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak, partisipasi warga masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan ibu dan anak, diperoleh kesimpulan bahwa kondisi kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh belurn sepenuhnya mencapai sasaran pelayanan kesehatan. Teknis pelayanan kesehatan pun belum optimal karena terbatasnya tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan di Kecamatan Ulee Kareng. Disamping itu, belum optimalnya kondisi kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ulee Kareng diketahui dari data masalah kesehatan di sebagai berikut :
Pertama, Masih tingginya angka ibu hamil resiko tinggi yang mencapai 73 ibu atau melebihi dari sasaran awal yang ditetapkan sebanyak 36 ibu hamil ; Kedua, Capaian imunisasi balita dan anak usia sekolah rata-rata tidak mencapai 75 persen dari populasi sasaran pelayanan imunisasi ; Ketiga, Hanya ada 3 Puskesmas Pembantu di 9 desa yang ada di wilayah Kecamatan Ulee Kareng, dan hanya ada 2 orang dokter di Kecamatan Ulee Kareng ; Keempat, Jumlah kematian kasar pada tahun 2001 mencapai 0,40 persen dari populasi 14.759 penduduk, dan pada tahun 2001 jumlah kematian kasar mengalami peningkatan hingga mencapai 0,44 persen dari populasi 15.891 penduduk.
Menurunnya intensitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Utee Kareng pada pasca konflik tidak hanya disebabkan oleh rendahnya partisipasi masyarakat, keterbatasan pembiayaan, keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan, dan keterbatasan tenaga kesehatan, namun disebabkan juga oleh dampak konflik yang terjadi di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Situasi konflik ini diketahui dari ungkapan-ungkapan 5 orang Informan Penetitian mengenai hubungan lembaga masyarakat dengan lembaga pemerintah, situasi kehidupan sosial masyarakat, pandangan dan harapan masyarakat terhadap konflik. Situasi konflik ini tercermin dari adanya perasaan kurang aman di kalangan petugas kesehatan, kurang harmonisnya kerjasama lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat, dan besarnya harapan masyarakat agar konflik tidak ada lagi.
Situasi konflik tidak sampai menghambat pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, karena terbukti berbagai program pelayanan kesehatan ibu dan anak tetap terlaksana. Keadaan ini berlangsung karena kesehatan ibu dan anak dipandang sebagai kepentingan dan kebutuhan semua pihak, terutama kebutuhan warga masyarakat Kecamatan Ulee Kareng itu sendiri."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T2517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraihan
"Jumlah keseluruhan dana kesehalan yang ada di Kota Banda Aceh pasca Tsunami 2004 sang/at banyak dan terus mcngalami peningkatan dari tahun 2005 s/d 2007 terutama yang berasal dari Pemerintah. Pada kenyataannya dana tersebut belum merata pendistxibusiannya dalam mencakup keseluruhan program. Hal ini dapat diiihat dari Laporan Tahunan Dinkes Kota Banda Aceh tahun 2005 s/d 2007, dimana jumlah kasus penyakit menuiar masih tinggi padahal dari Laporan Realisasi Anggaran ternyata masih ada danasiaayang belum nabisdismp.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran pcndanaan kesehatan melalui institusi kesehatan di Kota Banda Aceh, berdasarkan sumber pendanaan, pengelola dana, penyedia pelayanan, fungsi peiayanan, mata anggaran dan penerima manfaat dari tiap kegiatan kesehalan untuk tahun anggaran 2006-2007. Ruang lingkup penelitian dilakukan di Kota Banda Aceh meliputi Dinas Kesehatan dan RSU meuraxa, yang kesemuanya bersumber dari sektor publik.Pcngumpulan data dilakukan dengan kajian dokumen dan melakukan wawancara mendalam dengan informan terpilih.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa jumiah pendanaan total sektor keschatan cenderung meningkat dan jumlah pcndanaan perkapita di Kota Banda Aceh telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Depkes R.I, dan standar Bank Dunia (1993), tetapi belum mencukupi jika diiihat dari standar yang ditetapkan oleh WHO. Walaupun jumlah dana yang direalisasikan di sektor kesehatan cenderung meningkat, tetapi dalam penggunaan dana di tiap kegiatan kesehatan masih kurang tepat sasaran. Dimana dana yang ada, temyata dalazn penggunaannya lcbih besar digunakan untuk membayar gaji dan honor petugas serta untuk keperluan pengadaan pcralatan dan perlengkapan kantor. Di dalam tiap kegiatan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh tiap subdin, belum terkoordinasi dengan baik kamna tidak adanya program prioritas yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan di tingkat dinkes dan RS, sehingga terkesan tiap kegiatan yang dilaksanakan kurang terkoordinasi dan kurang sampai ke masyarakat.
Disarankan kepada Pemerintah Kota, Bappeda dan DPRK Kota Banda Aceh, dalam menetapkan kebijakan alokasi anggamn supaya berdasarkan atas sektor-sektor prioritas daerah yang telah ditctapkan dalam RPJM, sehingga' selctor kesehatan yang menjadi salah satu sektor prioritas daerah mendapatkan proporsi pendanaan yang mcmadai. Dan kepada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Meuraxa Kota Banda Aceh agar dalam melakukan penyusunan pengalokasian dana kesehatan, lebih men gutamakan kegiatan-kegiatan pembangunan kesehatan yang membed banyak manfaat kepada masyarakat.

The total health financing in Banda Aceh City after Tsunami in 2004 was abundant and getting increase from 2005 to 2007, mostly fiom govemment. In fact, the fimd was still not evenly distributed to cover all of programs. Banda Aceh City Health District Annual Report’s 2005-2007 showed that communicable disease cases were stili high although in Budget Realization Report was a rest ofthe fund that has not been spent yet.
The research was aimed to desribe health financing through health institution in Banda Aceh City, based on financing sources, financing agent , provider, function, line item budgeting and beneiiciaries Hom every health -programs in 2006-2007 budget years.'l'he research was conducted in Health District oiiice and Meuraxa Public Hospital Banda Aceh City, whose the hind resource were from public sector and employed basic realizationof alocation. Data were collected by documentation study and depth interview with selected informant.
The result showed 1.hat the number of health sector financing tend to increase and _ the number of per capita iinancing in Banda Aceh City has met the standar determined by Health Department R.I. and the standar of World Bank (1993), but hasn’t met standar determined by WHO. However, eventhough realization ofthe Iinancing tend to increase in health sector, fund utilization in every health program was still not addressed its target. The vast majority of available timd was spent on the oiiicer wage and incentive and office equipments. Health development conducted by every sub office was still not well coordinated due to there no priority of the program determined by policy maker in every health department and hospital hierarchy, so that it seemed as though every program in coordination and less to touch the society.
It is suggested to City Government, the institution of development plan and parliament of Banda Aceh City in speciiying policy of allocation health financing that based on to area preference sectors which has been specified in RPJM, so that health sector gets proportion of adequate financing. And to Public Health Service and Hospital Meuraxa Banda Aceh City in expection of -doing compilation of allocation health financing, more majoringly development activitys of health giving many benefits to public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34361
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>