Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152740 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewa Ayu Putu Susilawati
"Tesis ini membahas tentang tenun Nusa Tenggara Timur sebagai identitas masyarakatnya serta makna yang ada dalam motif hiasnya. Tenun yang ada di museum Nusa Tenggara Timur dapat dipelajari oleh masyarakat pengunjung melalui pembelajaran yang interaktif. Mempelajari proses tenun tidak dapat dengan teori semata namun lebih kepada adanya interaksi antara pengunjung dengan koleksi sehingga dari hal tersebut pengunjung dapat bereksplorasi dan memperoleh pengalaman belajar. Dengan demikian diharapkan akan terjalin komunikasi dua arah antara pengunjung dan pameran. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas maka perlu di buat gedung dimana di dalamnya terdapat ruang praktik untuk mempelajari tenun yang dapat di akses oleh seluruh pengunjung dengan berbagai usia dan latar belakang.

This thesis explains about Tenun of East Nusa Tenggara as its people identity, as well as the meaning beyond its motif decoration. Tenun which exists in East Nusa Tenggara is able to be learnt by visitors through interactive learning. Tenun education can not only be done by a more theory. There must be more interactions between the visitors and the collections, so that the visitors can explore and achieve learning experiences, thus two ways communication between visitors and exhibition could be plait together. To bring it into reality, a building where there are Tenun workshops in it and can be accessed by all visitors from various background and age, is needed to be built."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T37570
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
La Ahmadi
"Tesis ini membahas tentang pelestarian kearifan lokal yang merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Sulawesi Tenggara yang kini nilai-nilainya mulai terkikis era globalisasi.Museum berperan untuk melestarikan melalui fungsi dasarnya yakni penelitian, preservasi dan komunikasi.Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan new museology yang terus berkembangseiring zaman, melalui tahapan pengumpulan data, analisis data dan pembahasan.Dari hasil penelitian mampu mengidentifikasi bahwa Museum Negeri Provinsi Sulewesi Tenggara dalam menjalankan misinya masih berorientasi pada benda dan belum berorientasi pada warisan budaya tak benda sebagai fokus new museology.Oleh karena itu, diperlukan informasi makna atau nilai-nilai memori kolektif dapat disajikan melalui pameran di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara.

This thesis discusses the preservation of local wisdom is a part of the culture of the people of Southeast Sulawesi which now values began to erode the era of globalization. Museum acts to preserve through the basic functions of research, preservation and communication. This research is a qualitative descriptive study new museology approaches that continue to evolve over time, through the stages of data collection, data analysis and discussion. From the results of this study identified that the Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara still in its missionoriented object-oriented and yet intangible cultural heritage as a focus of new museology. Therefore, the required information or the meaning of collective memory values can be presented through the exhibition in the Museum Negeri
Provinsi Sulawesi Tenggara.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokodongan, Annita Intaniasari
"Tesis ini membahas tentang pembentukan identitas orang Hakka Indonesia yang kemudian di representasikan ke dalam tema-tema tata pamer Museum Hakka Indonesia-TMII di Jakarta. Museum adalah sebuah wadah atau lembaga non formal yang bisa dijadikan sebagai sumber atau rujukan untuk mempelajari kekayaan aneka ragam kebudayaan suku dan ras yang kita miliki. Museum Hakka Indonesia-TMII sebagai museum yang mengusung nama sebuah sub dialek Hakka idealnya adalah museum yang merepresentasikan identitas komunitas Hakka Indonesia ke dalam setiap bagian dari museum mulai dari gedung beserta isi museum yaitu koleksi, dimana identitas tersebut terbentuk berdasarkan sejarah panjang orang Hakka di masa lalu hingga sekarang. Dengan pemilihan tema, koleksi, alur cerita (storyline) dan program publik yang mencerminkan identitas orang Hakka, tesis ini bermaksud menjadikan museum Hakka Indonesia mempunyai ciri atau karakteristik sebagai museum komunitas Hakka.

These Thesis discusses about how Indonesian Hakka identity becoming for represented into the Hakka Museum at TMII Jakarta. Museum is a place or non formal institute that can be used as a source or reference to study a variety of ethnic cultural and races that we have. As a Museum that carrying the name of sub-dialect, Indonesia Hakka Museum is ideally to be a Museum that represents Indonesian Hakka community identity into part of Museum begin from the building style and content inside the Museum, when identity form based on long history of the Hakka from the past to present. By the selection of themes, collection, storylines, public programs that reflect the Hakka, the Thesis intends to make Indonesia Hakka Museum characterized as a community Museum of the Hakka.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Hatimah
"Tesis ini membahas tentang peran Asi Mbojo dalam perjalanan sejarah Bima khususnya pada masa kesultanan Bima. Peran tersebut merupakan warisan budaya tidak berwujud yang saat ini dijadikan sebagai identitas masyarakat Bima.Asi Mbojo adalah sebutan dari istana Bima yang saat ini telah dijadikan sebagai Museum Daerah Kabupaten Bima. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa bangunan Asi Mbojo yang mereka lihat saat ini, bukanlah sebuah bangunan yang tidak bermakna. Akan tetapi, bangunan tersebut melalui empat perannya, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat penyebaran agama, pusat pengembangan kebudayaan, dan pusat pengadilan mempunyai nilai historis dan menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah dari masa ke masa.Asi Mbojo kini bercerita.

This thesis discusses the role of Asi Mbojo in the history of Bimanese especially during the sultanate of Bima. The role is an intangible cultural heritage which is currently used as the identity of the Bima society. Asi Mbojo is the name of Bima palace which has been formalized into the Museum in Bima regency called Asi Mbojo Museum. The purpose of this study is to provide insight to the public that the building Asi Mbojo they see today, is not a building that is not meaningful. However, the building is through the four roles, namely as the seat of government, center spread of religious, cultural development center, and the center court which has historical value and as a silent witness of history from time to time. Now, Asi Mbojo tells.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saufika Fuadianti
"Museum adalah tempat dimana kita dapat mengetahui kultur sebuah wilayah. Pameran adalah media museum untuk mengkomunikasikan kulturnya. Pameran museum pada umumnya menggunakan media visual untuk mengkomunikasikan informasinya, seperti memperlihatkan koleksinya pada kotak-kotak kaca, menggunakan layar LED, proyeksi
visual, dan lainnya. Sehingga dengan media- media visual tersebut, pengunjung tunanetra seringkali tidak dapat menikmatinya. Pengunjung tunanetra sering sekali merasa tidak dianggap ketika mengunjungi museum karena terlalu banyak halangan untuk mereka dapat memahami informasi dari pameran. Lalu bagaimana pameran museum dapat menjadi inklusif dan informatif bagi pengunjung tunanetra? Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari media-media yang dibutuhkan pameran museum untuk dapat memberikan informasi kepada pengunjung tunanetra dengan melakukan studi kasus di Museum Bank Indonesia.

Museum is a place where we can learn about culture of a place. In communicating their culture, museums relies on its exhibition. Museum exhibitions mostly use visual media in communicating its information--they store their collections inside glass boxes, use LED screens, visual projections, and so on--made the visually impaired visitors cannot enjoy the exhibitions. Visually impaired visitors often feel left out in terms of visiting museums because there’s too much barrier for them to get the informations. Then how museums can be adapted to be more inclusive to people with visual disability? The purpose of my writing is to investigate how one of museum exhibition in Indonesia, Museum Bank Indonesia, able to give information to visually impaired visitors and give recommendations for its exhibition design to become an informative exhibition for visually impaired visitors"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Sa`Adiah
"Tesis ini membahas tentang konsep edukasi di Museum Fauna Indonesia Komodo Taman Mini "Indonesia Indah". Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Bagaimana mengembangkan konsep edukasi melalui penerapan museologi baru yang didasarkan kepada teori edukasi konstruktivis. Konsep ini belum pernah diaplikasikan di MFIK & TR. Di era museum baru teori konstruktivis dapat diterapkan karena kini museum tidak hanya berperan sebagai sumber pengetahuan tetapi berkembang menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran bagi semua pengunjungnya. Konsep pembelajaran konstruktivis akan membangun pengetahuan dan pemahaman pengunjung dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

This thesis discusses the concept of education in Komodo Indonesian Fauna Museum and Reptile Park Taman Mini "Indonesia Indah". This research is a descriptive study with qualitative approach. How to develop a concept of education through the implementation of new museology is based on constructivist educational theory. This concept has never been applied in MFIK & TR. In the era of the new museum constructivist theory can be applied because the museum is now not only serves as a source of knowledge but it evolve into a facilitator in the learning process for all of its visitors. Constructivist learning concept will build knowledge and understanding for visitors from various different viewpoints."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Mian Karlina
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang konsep partisipatoris yang dapat dikembangkan di Pusat Peragaan Iptek PP-IPTEK , Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Penelitian ini dilatarbelakangi pada pergeseran paradigma museum yang semula berorientasi pada pelestarian koleksi menjadi museum yang berorientasi pada pengunjung yang sesuai dengan penerapan konsep Museologi Baru, dimana keterlibatan masyarakat sangat penting untuk diterapkan. Selain itu, pengunjung PP-IPTEK yang masih terbatas pada kelompok pelajar atau sekolah menjadi permasalahan mengapa penelitian ini dilakukan. Sebagai science center, PP-IPTEK perlu melakukan perubahan dan pengembangan layanan yang berorientasi pada kebutuhan pengunjung atau masyarakat. Untuk itu dibutuhkan suatu konsep keterlibatan masyarakat dalam kegiatan yang dilakukan oleh PP-IPTEK, sehingga masyarakat mempunyai peran yang lebih besar dan bukan hanya sebagai pengguna layanan saja, yakni peragaan dan program sains yang merupakan fokus pada penelitian ini. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui kajian pustaka, observasi lapangan dan diskusi terbatas dengan pakar science center dan museologi. Penelitian ini menggunakan konsep partisipatori yang dikemukakan oleh Nina Simon 2010 . Simon menggunakan 4 empat model partisipatori untuk pengembangan di museum, yakni Contributory, Collaborative, Co-creative dan Hosted. Keempat model tersebut memberikan ruang dan peran masyarakat di level yang berbeda. Dalam menerapkan keempat model ini, masyarakat dapat ikut menciptakan Create , berbagi pemikiran dan keterampilan Share bersama dengan museum dan partisipan lainnya dan mensosialisasikan apa yang telah didapat oleh mereka kepada teman lainnya Connect . Dalam menerapkan masing-masing model partisipatori, PP-IPTEK dapat memenuhi beberapa tujuan dari 5 lima tujuan yang akan dicapai, yakni: menarik dan mendidik pengunjung sekolah, menarik pengunjung umum, meningkatkan keterampilan dan inovasi pengunjung, meningkatkan keterlibatan stakeholder, dan mengumpulkan informasi atau masukan pengunjung. Diharapkan dengan diterapkannya konsep partisipatori di PP-IPTEK dapat meningkatkan citra dan kinerja layanan kedepannya.

ABSTRACT
This thesis discusses the concept of participatory that can developed in science center Pusat Peragaan Iptek PP IPTEK , Ministry of Research, Technology, and Higher Education. This research is based on the paradigm shift of the originally museum oriented in the collection preservation into a visitor oriented museum in accordance with the application of the new museology concept, where the involvement of the community is very important to be applied. In addition, PP IPTEK visitors who are still limited by students or schools group is the problems of this research. As a science center, PP IPTEK needs changes and developing their services that are oriented to the needs of the visitors or public. Therefore, a concept of community involvement in PP IPTEK activities are required, so the community has a bigger roles and not just as a user, ie the exhibits and science program which are the focus of this research. The methodology of this research use qualitative approach through literature review, field observation and limited discussion with experts in science center and museology. This research use Nina Simon 2010 participatory concept for museum development, which are Contribution, Collaborative, Co creative and Hosted. The four participatory models provide space and big roles of the community at different levels. In applying these four participatory models, the community can create exhibits and public programs Create , share their ideas and skills together with museums and other participants Share and socialize what they learned to other friends Connect . In applying each participatory models, PP IPTEK can meet several objectives from 5 five objectives to be achieved, ie attracting and educating school visitors, attracting public visitors, improving visitor rsquo s skills and innovation, increasing stakeholder involvement, and collecting visitor information or input. Developing the participatory concept in PP IPTEK, it expected will improve PP IPTEK rsquo s image and services performance in the future. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Putu Susulawati
"Tesis ini membahas tentang tenun Nusa Tenggara Timur sebagai identitas masyarakatnya serta makna yang ada dalam motif hiasnya. Tenun yang ada di museum Nusa Tenggara Timur dapat dipelajari oleh masyarakat pengunjung melalui pembelajaran yang interaktif. Mempelajari proses tenun tidak dapat dengan teori semata namun lebih kepada adanya interaksi antara pengunjung dengan koleksi sehingga dari hal tersebut pengunjung dapat bereksplorasi dan memperoleh pengalaman belajar. Dengan demikian diharapkan akan terjalin komunikasi dua arah antara pengunjung dan pameran. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas maka perlu di buat gedung dimana di dalamnya terdapat ruang praktik untuk mempelajari tenun yang dapat di akses oleh seluruh pengunjung dengan berbagai usia dan latar belakang.

This thesis explains about Tenun of East Nusa Tenggara as its people identity, as well as the meaning beyond its motif decoration. Tenun which exists in East Nusa Tenggara is able to be learnt by visitors through interactive learning. Tenun education can not only be done by a more theory. There must be more interactions between the visitors and the collections, so that the visitors can explore and achieve learning experiences, thus two ways communication between visitors and exhibition could be plait together. To bring it into reality, a building where there are Tenun workshops in it and can be accessed by all visitors from various background and age, is needed to be built."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Handoni
"Akhir Pekan di Museum Nasional Indonesia adalah program publik Museum Nasional Indonesia, sejak 2013. Program menghidupkan satu atau beberapa koleksi dalam pertunjukan teater. Meski telah dilakukan sejak lama, tapi kajian mengenai teater museum nyaris tak tersedia di Indonesia. Tesis ini membahas dinamika penerapan teater museum di dalam program tersebut dan diharapkan bisa mengisi kekosongan kajian tersebut. Observasi hampir empat tahun, wawancara dengan pengelola program, juga pendekatan hermeneutika terhadap naskah-naskah lakon dilakukan, termasuk memeriksa aneka dokumen dan media publikasi. Hasilnya, teater museum tidak cuma bisa digunakan untuk memediasi nilai dan konteks masa lalu koleksi untuk publik masa kini yang cocok dengan pendekatan Museologi Baru dan Museum Konstruktivis (Hein, 1998, 2004) tapi bisa juga untuk menghadapi problem mutakhir dan mengkonstruksi identitas nasional kelak. Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas skala dan bentuk yang dapat disesuaikan dengan situasi museum. Untuk membangun keterlibatan penonton dengan koleksi pertunjukan, program menggunakan humor dan tragedi; ramuan fakta-fakta yang menerbitkan ketercengangan; serta dialog karakter-karakter yang berasal dari orang kecil, selain nama besar Teater Koma. Wahana eksplorasi baik sebelum maupun setelah pertunjukan juga disediakan untuk menciptakan dampak lebih panjang. Riset menjadi penting, bukan hanya untuk membangun cerita tapi juga untuk menjawab kritik yang mempertanyakan otentisitas dan otoritas di dalam penafsiran teater museum.

Weekend at Museum Nasional Indonesia is a public program of the Museum Nasional Indonesia, held since 2013. The program brings collections into theatrical performances. As the theater museum is a common practice, the study of museum theater is barely available in Indonesia. This thesis discusses the dynamics of museum theater in the program and is expected to fill academics gaps. A four years observations, interviews with program producer, and hermeneutic approach to play scripts were carried out, including examining various documents and publications. Not only it can be used to bring meaning and the context of collections for the present-day audiences which is compatible with the New Museology and Constructivist Museum (Hein, 1998, 2004) museum theater can also use to deal with current challenges and constructs national identity. This approach offers flexibility in scale and form that can be adaptive to museums. While the prominent name of Teater Koma attracts visitors, the program uses humor and tragedy; hidden facts to sparks provocation; dialogues between characters derived from ordinary people to build audience engagement. The program also provides mediums, allowing audiences to explore beyond the museum and creating lasting impact. Research, not only to build stories, is essential to response criticism arose regarding the authenticity and authority of the museum theaters interpretation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>