Ditemukan 14202 dokumen yang sesuai dengan query
Philadelphia : Psychology Press, 2001
302.35 SOC
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhamad Hanafiah
"Perkembangan teknologi internet menyebabkan kemunculan banyak inovasi dan perilaku baru. Beberapa diantaranya adalah kemunculan influencer dan perilaku online shopping melalui media sosial. Penelitian terdahulu menemukan bahwa metode pemasaran story telling oleh influencer mampu memperkuat hubungan antara identitas sosial dan niat beli. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara identitas sosial dan niat beli, kredibilitas sumber dan niat beli, dan dampak story telling antara hubungan identitas sosial dan niat beli; serta antara hubungan kredibilitas sumber dan niat beli. Penelitian menggunakan data dari 532 partisipan dengan teknik accidental sampling. Hasil analisis regresi berganda menemukan bahwa identitas sosial dan niat beli mampu memprediksi peningkatan niat beli. Adapun hasildari analisis moderasi story telling tidak menemukan efek moderasi yang signifikan pada kedua hubungan tersebut.
Online technology advancement causes lots of innovations and new behaviors. Some of which are the appearance of social media influencer and online shopping behavior. Previous study found that story telling method as a means for marketing moderates the relationship between social identity and purchase intention. This study aims to explain the relationship between social identity and purchase intention, source credibility and purchase intention, also the effect of story telling in the relationship between those two. The study uses the data of 532 participants that centered around the age of 24. Multiple regression analysis shows that social identity and source credibility significantly predicts purchase intention. Meanwhile, moderation analysis shows that story telling does not have significant affect on those two relationship."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Putra Rahmadisia
"Sebagaimana banyaknya perushaan menggunakan merek mereka sebagai symbol yang bisa dipakai untuk melakukan hubungan langsung terhadap konsumen lokal maupun asing melalui identitas mereka dan kultur mereka. Etnosentris konsumen di Indonesia sudah beberapa kali diteliti oleh beberapa peneliti dan ditemukan bahwa Indonesia mempunyai level etnosentris konsumen dan identitas kultur yang menengah menuju tinggi, tetapi apabila kita melihat kasus kenyataan konsumsi barang impor bisa terlihat bertambah, ini adalah sebuah paradox yang terjadi dengan teori etnosentris konsumen dan identitas kultur.
Penelitian ini akan mencoba untuk menjelaskan mengapa fenomena ini terjadi, dengan meneliti etnosentris konsumen dan identitas kultur mahasiswa dan mahasiswi di Indonesia karena mereka adalah populasi yang paling terbuka dengan globalisasi, dan penelitian ini juga fokus terhadap merek makanan karena itu adalah salah satu merek yang sangat merepresentasikan kultur dan juga identitas sebuah negara, penelitian ini akan menjelaskan bagaimana etnosentris konsumen dan identitas kultur bukan lah hal paling dominan yang menentukan preferensi dan pembelian konsumen, yang juga di uji dengan ada nya ekuitas barang sebagai variabel moderasi.
With how firms uses their brands as symbols that can be used to connect to consumers through their identity and culture, and how consumer ethnocentrism has been studied multiple times in Indonesia either in their levels or their effect on certain brands, and how the government treats the mentality towards imported products, it is still a question of why in reality that imported brand consumption in Indonesia actually increases, this serves as a paradox to the theory of consumer ethnocentrism and cultural identity. This study will try to explain on why does this phenomenon happen by focusing and analyzing consumer ethnocentrism and cultural identity of university students as they are the most exposed population to globalization to food brands in which can be said as the most representative brands to culture. This research explains that consumer ethnocentrism and cultural identity might not only be the strongest contributor to brand preference and actual brand purchase, which is also tested by the moderating variable of brand equity. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Herriot, Peter
Hove, East Sussex : Routledge, 2007
306.6 HER r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dyandra Faza Qintara
"Bersamaan dengan perang informasi dan manipulasi media di bawah kontrol pemerintah semenjak operasi militer Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, pemerintah Rusia memblokir akses masyarakat ke media sosial populer asal barat, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Akibatnya, aplikasi asal Rusia, Telegram, meraih popularitas di Rusia dan dimanfaatkan oleh para millitary bloggers pro-Rusia untuk menyebarkan kesadaran akan konflik yang tengah menjadi sorotan masyarakat. Penelitian ini berusaha menjelaskan motivasi yang mendasari penyebaran informasi di kanal Telegram @maryananaumova. Dengan menggunakan metode analisis konten, penulis menemukan pola konten berulang yang didominasi oleh tuduhan dan ujaran kebencian terhadap Ukraina, serta narasi pencitraan/image branding Rusia selama bulan April-Mei 2022. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa identitas nasional dan afiliasi politik Maryana memiliki pengaruh dalam membentuk narasi di kanal Telegram yang cenderung memprioritaskan harga diri kelompok pro-Rusia.
Along with the cyber war and media manipulation under government control since the Russian military operation of Ukraine in February 2022, the Russian government has blocked public access to popular western social media, such as Instagram, Facebook and Twitter. As a result, a Russia-based social media called Telegram gained popularity and is used by pro-Russian military bloggers to spread awareness of the issue that was currently in focus among society. This research seeks to explain the motivation underlying the dissemination of information on @maryananaumova Telegram channel. By utilizing content analysis methods, the author identified recurring content patterns dominated by accusations and expressions of hatred towards Ukraine, as well as Russia’s image branding narrative throughout April-May 2023. The findings of this research demonstrate that Maryana's national identity and political affiliation exert influence in shaping the narrative on the Telegram channel, which tends to prioritize the dignity of pro-Russian groups."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annissa Ayu Maharani
"Skripsi ini membahas kemunculan musik Indorock yang dikaitkan dengan peristiwa repatriasi orang-orang Indo ke Belanda akibat peristiwa dekolonisasi. Penelitian ini akan memakai metode kualitatif deksriptif yang bertumpu pada teori identitas budaya Stuart Hall. Dalam proses penyesuaian terhadap kondisi kebudayaan yang baru, orang Indo menciptakan sebuah jenis musik baru yang dinamakan musik Indorock. Musik Indorock akan dikaitkan dengan proses pencarian identitas orang Indo sebagai pendatang baru di tengah masyarakat multikultural Belanda.
This undergraduate thesis examines the emergence of Indorock music pertaining to the Indo’ repatriation to the Netherlands due to decolonisation. It will use a descriptive qualitative research method based on Stuart Hall’s identity theory. During the process of adaptation with a new culture, the Indo created a new genre of music called Indorock. This music will be associated with the quest of identity by the Indo as newcomers within the multicultural society of the Dutch."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53217
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alivia Shahihan Mayora
"Kpop merupakan suatu ekosistem dengan budaya yang kuat, salah satunya adalah budaya menggemari idola Kpop melalui kelompok penggemar/fandom. Remaja yang memiliki social identity sebagai anggota fandom Kpop cenderung menunjukkan berbagai perilaku untuk mendapatkan informasi tentang idolanya. Ketika remaja terobsesi dengan idolanya hingga menunjukkan perilaku yang berlebihan, maka terdapat indikasi bahwa hal ini mengarahkan pada celebrity worship yang dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non-experimental korelasional untuk mengetahui apakah social identity memiliki hubungan yang positif dengan celebrity worship. Social Identity Scale (SIS) dan Celebrity Attitude Scale (CAS) diuji kepada 148 remaja berusia 12-18 tahun (M = 16,57, SD = 1,462) yang tergabung dalam fandom Kpop. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa social identity memiliki hubungan positif yang kuat dan signifikan dengan celebrity worship pada remaja dalam fandom Kpop (r(148) = 0,633, p < 0,001, r² = 0,400689). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat social identity yang tinggi cenderung memiliki tingkat celebrity worship yang tinggi, dan sebaliknya. Maka, semakin remaja memiliki identifikasi yang kuat dengan fandom Kpop-nya, maka semakin tinggi risiko munculnya perilaku celebrity worship.
Kpop, through its sprawling fandoms (fan kingdoms) that idolize Kpop idols, is undeniably an ecosystem with a strong culture. Adolescents who obtain social identity as members of Kpop fandom tend to show various behaviors to seek information concerning their idols. If adolescents become obsessed with their idols to the point of excessive behavior, it could indicate a symptom of celebrity worship, which can have both positive and negative effects on adolescents. This study, utilizing a non-experimental correlational research design, tries to determine whether social identity positively correlates with celebrity worship. The Social Identity Scale (SIS) and the Celebrity Attitude Scale (CAS) were administered to 148 adolescents between the ages of 12 and 18 (M = 16.57, SD = 1.462), each a member of Kpop fandoms. The Pearson correlation showed a strong positive and significant correlation between social identity and celebrity worship among adolescents in the Kpop fandom with a result of (r(148) = 0.633, p < 0.001, r² = 0.400689). This result suggests that adolescents with higher levels of social identity tend to have higher celebrity worship levels, and vice versa. Thus, the stronger adolescents identify with their Kpop fandom, the higher their risk of engaging in celebrity worship behaviors."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hilman Rizaldi Ruswin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi orientasi dominansi sosial SDO dan identitas sosial terhadap intoleransi politik di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Orientasi Dominansi Sosial dan Skala Intoleransi Politik Putra, 2007 serta adaptasi dari Alat Ukur Identitas Sosial Kusumawardhani, 2010 . Penelitian dilakukan pada 772 mahasiswa S1/D4 yang dilakukan dengan accidental sampling dengan mengisi kuesioner daring melalui tautan http://lurus.in/niatnya. Penelitian ini menemukan bahwa SDO dapat memprediksi kemunculan intoleransi politik = 0,260, p < 0,05 , dan identitas sosial memiliki pengaruh yang kecil dalam memprediksi kemunculan intoleransi politik = 0,138, p < 0,05.
This study aims to predict social dominance orientation SDO and social identities religion and ethnicity on political intolerance. This study used correlational method, and examine SDO with Skala Orientasi Dominansi Sosial Putra, 2007 , political intolerance with Skala Intoleransi Politik Putra, 2007 , and social identity with Alat Ukur Identitas Sosial Kusumawardhani, 2010 . The researcher used online questionnaire http lurus.in niatnya with 772 undergraduate students as sample with accidental sampling. The researcher found that SDO predicts political intolerance 0,260, p 0,05 and a small contribution of social identity to predict political intolerance 0,138, p 0,05."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67821
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sen, Amartya, 1933-
New York: Norton, 2006
303.601.1 SEN i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
East Sussex: Routledge, 2003
155.2 ANA
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library